• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keyword : sales accounting information system and sales internal control.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Keyword : sales accounting information system and sales internal control."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TERHADAP PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN (Studi Kasus pada Perusahaan Galunggung Raya Blocks Tasikmalaya)

Anita Collin (093403157) Email : thaby22@rocketmail.com

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya

ABSTRACT

This study was conducted to determine ( 1 ) form and procedures of sales accounting information systems at Galunggung Raya Blocks Tasikmalaya company ( 2 ) implementation of internal control at Galunggung Raya Blocks Tasikmalaya company ( 3 ) role of sales accounting information system to support internal control sales at Galunggung Raya Blocks Tasikmalaya company. The research method used was a qualitative method with a case study approach . The results showed that : ( 1 ) The form and work procedures of sales accounting information systems at Galunggung Raya Blocks Tasikmalaya company already have and implement sales accounting information system in place that can support the smooth sale , (2 ) implementation of sales internal control in Galunggung Raya Blocks Tasikmalaya Company went very effective , (3 ) sales accounting information system has been instrumental in supporting of sales internal control at Galunggung Kingdom Blocks Tasikmalaya Company.

Keyword : sales accounting information system and sales internal control. ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui (1) bentuk dan prosedur system informasi akuntansi penjualan pada Perusahaan Galunggung Raya Blocks Tasikmalaya (2) pelaksanaan pengendalian intern penjualan pada Perusahaan Galunggung Raya Blocks Tasikmalaya (3) peranan system informasi akuntansi penjualan dalam menunjang pengendalian intern penjualan pada Perusahaan Galunggung Raya Blocks Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Bentuk dan prosedur kerja system informasi akuntansi penjualan pada Perusahaan Galunggung Raya Blocks Tasikmalaya telah mempunyai dan melaksanakan sistem informasi akuntansi penjualan yang memadai sehingga dapat menunjang kelancaran penjualan; (2) Pelaksanaan pengendalian intern penjualan pada Perusahaan Galunggung Raya Blocks Tasikmalayan berjalan sangat efektif; (3) Sistem informasi akuntansi penjualan telah berperan dalam menunjang pengendalian intern penjualan pada Perusahaan Galunggung Raya Blocks Tasikmalaya.

Kata kunci : Sistem informasi akuntansi penjualan dan pengendalian intern penjualan.

(2)

I. PENDAHULUAN

Era globalisasi saat ini dunia usaha dihadapkan pada situasi atau kondisi persaingan yang semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk menjalankan usahanya dengan lebih efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan perusahaan. Sebagian besar perusahaan menetapkan pesoalan laba sebagai tujuan perushaaan, untuk dapat mencapai tujuan tersebut manajemen perusahaan harus dapat mengkoordinir secara rasional sumber-sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Sejalan dengan tingginya tingkat persaingan, perkembangan perekonimian dan kemanuan teknologi maka peranan informasi menjadi sangat penting demi kemajuan perusahaan. Informasi yang cepat, akurat dan berdaya guna merupakan sarana bagi pihak manajemen dalam mengelola perusahaan dan sebagai pelaporan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Informasi membantu operasi harian dalam pengambilan keputusan.. Maka dari itu diperlukan suatu system yang dapat membantu dalam mengkoordinir semua informasi yang mausk.

Sistem informasi merupakan suatu sub sistem dari sistem kehidupan manusia yang banyak memanfaatkan perkembangan teknologi komputer sehingga perkembangan sistem informasi sejalan dengan perkembangan teknologi komputer.

Informasi akuntansi merupakan bagian yang terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan oleh manajemen. Informasi akuntansi terutama berhubungan dengan data keuangan dari suatu perusahaan. Agar data keuangan yang ada dapat dimanfaatkan oleh pihak manajemen maupun pihak diluar

(3)

perusahaan, maka data tersebut perlu disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai. Untuk dapat menghasilkan informasi yang sesuai dan dalam bentuk-bentuk yang sesuai juga, di perlukan suatu sistem yang mengatur arus dan pengolahan data akuntansi dalam perusahaan. Sistem tersebut dinamakan Sistem Informasi Akuntansi.

Penjualan merupakan suatu kegiatan yang paling penting dalam perusahaan karena sumber utama pendapatan perusahaan berasal dari penjualan, kegiatan penjualan dapat dilaksanakan dengan baik jika didukung oleh system penjualan yang memadai. Sistem informasi yang memadai ini akan menghasilkan informasi-informasi penting yang diperlukan oleh pimpinan dalam mengambil keputusan yang tepat bagi kemajuan organisasinya.

Sistem informasi akuntansi penjualan merupakan hal bagian yang penting dalam pengoperasian perusahaan dan pengambilan keputusan, baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan dagang. Pembuatan atau pengaturan suatu system informasi akuntansi penjualan berpengaruh pada tingkat penerimaan pendapatan didasari hasil penjualan bagi perusahaan yang dapat dipakai perusahaan untuk membiayai kegiatan perusahaan, oleh karena itu pimpinan harus benar-benar mengawasi dan mengendalikan kegiatan penjualan dengan menerapkan system informasi akuntansi penjualan yang memadai sehingga efektivitas penjualan dapat tercapai.

Disamping itu, untuk mewujudkan pengelolaan aktivitas-aktivitas perusahaan secara efektif efisien, dan ekonomis dibutuhkan adanya pengendalian intern yang dapat memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya.

(4)

Pimpinan perusahaan bertanggungjawab atas pengendalian intern yang baik bagi perusahaan. Pengendalian intern akan sangat berguna dalam menjaga harta milik perusahaan, memeriksa kebenaran dan ketelitian data akuntansi, meningkatkan efisiensi dalam operasi dan membantu manager menjaga agar tidak ada penyimpangan kebijakan manajemen yang telah ditentukan, Dalam hal ini khususnya pengendalian intern penjualan.

Permasalahan yang akan dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana bentuk dan prosedur kerja sistem informasi akuntansi pada Perusahaan Galunggung Raya Blocks.

2. Bagaimana pelaksanaan pengendalian internal penjualan pada Perusahaan Galunggung Raya Blocks.

3. Bagaimana peranan sistem informasi akuntansi penjualan dalam menunjang pengendalian intern penjualan barang pada Perusahaan Galunggung Raya Blocks?

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Bentuk dan prosedur sistem informasi akuntansi penjualan yang

dilaksanakan di Perusahaan Galunggung Raya Blocks.

2. Pelaksanaan pengendalian intern penjualan yang dilaksanakan di Perusahaan Galunngung Raya Blocks.

3. Peranan sistem informasi akuntansi penjualan dalam menunjang pengendalian intern penjualan di Perusahaan Galunggung Raya Blocks.

(5)

II. KAJIAN PUSTAKA

Organisasi sangat tergantung pada sistem informasi agar selalu dapat kompetitif. Informasi merupakan sumber daya ( resouces ) yang arti pentingnya sama dengan pabrik dan peralatan. Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Sistem adalah kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.

Romney dan Steinbart (2004 : 473) menyatakan bahwa :

“Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sumber daya manusia dan modal dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk (1) persiapan informasi keuangan dan (2) informasi yang diperoleh dari mengumpulkan dan memproses berbagai transaksi perusahaan”.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, bahwa sistem informasi akuntansi itu mempunyai unsur, yaitu:

1. Sumber daya, merupakan media yang menjadikan sebuah data, seperti manusia atau peralatan/mesin.

2. Pemrosesan, merupakan media yang mengolah data dari input menjadi output. Pemrosesanlah yang mengubah data menjadi informasi.

3. Informasi, merupakan hasil akhir dari pemrosesan suatu sistem. Informasi ini berbentuk dalam suatu format yang berisikan keterangan-keterangan yang dibutuhkan manajemen.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi itu adalah sebuah sistem pemrosesan yang menghasilkan keluaran dalam bentuk informasi mengenai akuntansi dengan menggunakan masukan input (data atau transaksi) untuk memenuhi tujuan tertentu pihak manajemen. Dalam

(6)

pelaksanaannya sistem informasi akuntansi menerima input, disebut sebagai transaksi, yang kemudian dikonversi melalui berbagai proses menjadi output yang akan didistribusikan kepada pemakai informasi.

Penjualan merupakan salah satu aktivitas yang menghasilkan pendapatan utama perusahaan, kegiatan penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara tunai maupun secara kredit. Sistem penjualan baik tunai maupun kredit dapat dilakukan secara manual dan komputerisasi.

Akuntansi penjualan perlu diselenggarakan dalam suatu sistem informasi akuntansi yang baik karena penjualan merupakan sumber utama penjualan perusahaan, akibat dari aktivitas penjualan yang tidak dikelola dengan baik secraa langsung akan merugikan perusahaan, sebab selain sasaran penjualan tidak tercapai juga penjualan akan berkurang.

Kondisi tersebut di atas, memerlukan adanya sistem informasi akuntansi penjualan yang menangani transaksi penjualan baik yang melaksanakan transaksi maupun yang melaksanakan pencatatan yang timbul akibat adanya transaksi tersebut.

Sistem informasi akuntansi yang berkaitan erat dengan sistem informasi akuntansi piutang dagang didukung prosedur penerimaan order, proses pengiriman barang dan proses pencatatan akibat penjualan.

Pengertian sistem informasi akuntansi penjualan menurut La Midzan dan Azhar Susanto (2001:30) adalah :

(7)

“Kerangka kerja dalam sumber daya manusia, alat, metode, dan kesemuanya itu dikoordinasikan untuk mengolah data penjualan menjadi informasi penjualan yang berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.” Unsur-unsur yang terdapat dalam system informasi akuntansi penjualan sama halnya dengan yang terdapat pada system informasi akuntansi pada umumnya diantaranya adalah formulir penjualan, catatan penjualan, prosedur penjualan, sumber daya manusia dalam bidang penjualan, informasi/laporan penjualan, dan peralatan dalam bidang penjualan.

Dengan berkembangnya skala usaha dan aktivitas perusahaan khususnya di bidang penjualan, maka manajemen harus mampu mengendalikan operasi perusahaan. Dalam hal ini pengendalian intern dibutuhkan oleh manajemen untuk mengawasi semua aktivitas operasi perusahaan termasuk pekerjaan bawahannya, sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Pengertian pengendalian intern penjualan menurut Camphell yang diterjemahkan oleh Tjintjin Fenix Tjendera (1997:259) adalah :

“Kegiatan yang meliputi analisa, penelaahan, dan penelitian yang dilakukan terhadap kebijakan, prosedur, metode dan pelaksanaan kegiatan penjualan yang dikehendaki, dengan biaya yang wajar, yang menghasilkan laba kotor yang diperlukan untuk mencapai hasil pengembalian yang diharapkan atas investasi.”

Pengendalian intern penjualan meliputi rencana organisasi serta semua metode dan langkah-langkah yang terkoordinasi yang digunakan dalam suatu perusahaan untuk mengamankan penjualan, memeriksa kecermatan dan dapat dipercayai laporan penjualan, meningkatkan efektivitas dan efisiensi aktivitas

(8)

penjualan, serta mendorong ditaatinya kebijakan penjualan yang telah ditetapkan pimpinan perusahaan.

Adapun komponen yang perlu diperhatikan dalam pengendalian intern penjualan , yaitu Pengendalian lingkungan, penilaian resiko, pengendalian aktivitas, informasi dan komunikasi, dan pengawasan.

III. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode ini juga disebut dengan penelitian naturalistik, karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (naural setting), disebut metode kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.(Sugiyono 2008:9).

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari generalisasi. IV. PEMBAHASAN

Sistem informasi akuntansi penjualan dalam suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting jika telah dilaksanakan dengan baik dan memadai.

Sistem informasi akuntansi penjualan pada Perusahaan Galunggung Raya Blocks Tasikmalaya dapat dikatakan cukup memadai karena telah didukung oleh unsur-unsur dari sistem informasi akuntansi penjualan itu sendiri, yang terdiri dari formulir-formulir penjualan, catatan-catatan akuntansi penjualan, laporan-laporan

(9)

yang berintegrasi dalam suatu kerangka yang tersusun dalam, terstruktur dan saling berhubungan satu sama lainnya serta menciptakan suatu informasi yang penting dan dapat dipercaya dalam bidang penjualan. Sehingga akan memudahkan diadakannya pengendalian intern baik dalam proses maupun dokumen yang terkait dengan masalah penjualan.

Begitu pula dengan pengendalian intern khususnya mengenai struktur pengendalian intern penjualan telah memenuhi unsur-unsur dari pengendalian itu sendiri seperti pengendalian lingkungan, penaksiran risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan dalam bidang penjualan.

Maka dapat dikatakan bahwa sistem informasi akuntansi penjualan berperan dalam meningkatkan pengendalian intern penjualan yang diterapkan oleh Perusahaan Galunggung Raya Blocks Tasikmalaya karena system informasi akuntansi penjualan yang ada Perusahaan Galunggung Raya Blocks Tasikmalaya telah memenuhi tujuan dari sistem informasi akuntansi penjualan itu sendiri, tujuannya yaitu :

1. Untuk meningkatkan informasi, yaitu informasi yang tepat guna, terpecaya, dan tepat waktu. Sehingga informasi yang diperoleh pegawai mengenai adalah benar adanya dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan mengenai perhitungan gaji yang akan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan prosesnya tidak lama.

2. Untuk meningkatkan pengendalian intern, yaitu pengendalian intern yang diperlukan agar dapat mengamankan kekayaan perusahaan. Dalam hal ini

(10)

system informasi akuntansi penjualan mendukung pengendalian intern penjualan.

3. Harus menekan biaya tata usaha, ini berarti biaya tata usaha untuk menyusun system informasi akuntansi penjualan seefisien mungkin, dalam hal ini seperti pembuatan formulir-formulir yang berlebihan, menggunakan tenaga kerja yang terlalu berlebihan dan kesemua itu harus dapat dihindarkan sehingga tidak terjadi penggunaan dana yang kurang berguna bagi pihak perusahaan itu sendiri.

Begitu pula dengan pengendalian intern penjualan yang diterapkan telah memenuhi tujuan dari pengendalian itu sendiri yaitu :

1. Keandalan pelaporan keuangan

Dalam hal ini adalah memberikan jaminan proses pengolahan data akuntansi akan menghasilkan laporan keuangan yang teliti dan handal bagi perusahaan seperti pembuatan neraca dan laporan arus kas agar perusahaan tersebut mengetahui perubahan kekayaan perusahaan dan keandalan perusahaan sehingga ketelitian dan kehandalan tersebut merefleksikan pertanggungjawaban penggunaan kekayaan perusahaan tersebut.

2. Efektivitas dan efisiensi operasi

Dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan diantaranya menekan biaya pengeluaran di bagian tata usaha seperti pengadaan formulir-formulir penggajian yang berlebihan seharusnya tidak ada yang nantinya terjadi pemborosan biaya.

(11)

Masalah kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku di sini seperti adanya peraturan mengenai ketentuan kenaikan pangkat, job time, perhitungan dan pembayaran penggajian yang kesemua itu telah digariskan dalam surat keputusan perusahaan. Kebijakan ini harus benar-benar ditaati dan dilaksanakan oleh setiap pegawai.

Selain itu ada dan diterapkannya pengendalian intern pada Perusahaan Galunggung Raya Blocks Tasikmalaya yang sudah memenuhi tujuan pengendalian penjualan secara khusus diantaranya :

a. Penjualan yang dicatat adalah untuk penjualan yang sebenarnya, dilakukan kepada bukan pelanggan fiktif.

b. Transaksi penjualan telah diotorisasi sebagaimana mestinya. c. Seluruh transaksi penjualan yang ada telah dicatat.

d. Penjualan yang dicatat adalah jumlah barang yang dijual dan telah dicatat serta ditagih.

e. Transaksi penjualan telah diklasifikasikan dengan tepat. f. Penjualan dicatat pada waktu yang tepat.

Dari seluruh uraian yang dikemukakan maka terlihat setiap aktiva yang menyangkut pernjualan di Perusahaan Galunggung Raya Blocks Tasikmalaya selalu mengenai beberapa prosedur diantaranya menggunakan pemisahan tugas, prosedur otorisasi, perencanaan dan penggunaan dokumen yang digunakan dan dikoordinasikan sehingga menghasilkan informasi-informasi yang dibutuhkan dalam aktivitas penjualan.

(12)

Maka, sistem informasi akuntansi penjualan pada Perusahaan Galunggung Raya Blocks Tasikmalaya mempunyai peranan dalam menunjang pengendalian intern penjualan.

Berdasarkan hasil dari pembahasan maka perbandingan dengan penelitian terdahulu baik penelitian menurut Alif Banura, Ade Kurniasih, Deri Komaruloh, dan Angga Pratama yaitu sama-sama mempunyai peranan antara variabel X ke variabel Y nya.

V. PENUTUP SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab sebelumnya, penulis menarik simpulan sebagai berikut:

1. Bentuk dan prosedur kerja system informasi akuntansi penjualan pada Perusahaan Galunggung Raya Blocks Tasikmalaya telah mempunyai dan melaksanakan sistem informasi akuntansi penjualan yang memadai sehingga dapat menunjang kelancaran penjualan yang memadai, hal ini dapat dilihat dari : formulir-formulir dan catatan-catatan yang berkaitan dengan transaksi penjualan (Formulir/daftar pesanan, nota/faktur penjualan, perincian pembayaran, surat jalan, memo, jurnal, buku besar, buku besar pembantu, format penjualan, daftar stock barang, dan format perhitungan laba), laporan yang dibuat pada Perusahaan Galunggung Raya Blocks Tasikmalaya yang berkaitan dengan kegiatan penjualan (laporan nota tagihan, daftar saldo dan harga barang, dan daftar stock barang), sumber daya manusia dalam bidang

(13)

penjualan (pembagian tugas dalam bidang penjualan), dan peralatan yang ada dalam bagian penjualan (system komputerisasi).

2. Pelaksanaan pengendalian intern penjualan pada Perusahaan Galunggung Raya Blocks Tasikmalayan berjalan sangat efektif. Hal ini dapat dilihat dari penjelasan singkat mengenai komponen pengendalian penjualan sebagai berikut: Lingkungan pengendalian penjualan yang memadai, penetapan risiko penjualan, aktivitas pengendalian penjualan yang memadai, laporan dan komunikasi penjualan yang terdapat pada perusahan telah berjalan dengan baik dan memadai, dan adanya pemantauan terhadap pelaksanaan pengendalian internal penjualan yang memadai dengan dilakukannya kegiatan audit secara periodik.

3. Peranan sistem informasi akuntansi penjualan terhadap pengendalian intern penjualan pada Perusahaan Galunggung Raya Blocks Tasikmalaya, system informasi akuntansi penjualannya telah berperan dalam menunjang pengendalian intern penjualan. Hal ini dapat dilihat dengan tercapainya tujuan pengendalian intern penjualan sebagai berikut :

a. Penjualan yang dicatat adalah untuk penjualan yang sebenarnya, dilakukan kepada bukan pelanggan fiktif.

b. Transaksi penjualan telah diotorisasi sebagaimana mestinya. c.. Seluruh transaksi penjualan yang ada telah dicatat.

d. Penjualan yang dicatat adalah jumlah barang yang dijual dan telah dicatat serta ditagih.

e. Transaksi penjualan telah diklasifikasikan dengan tepat. 116

(14)

f. Penjualan dicatat pada waktu yang tepat. SARAN

Meskipun secara umum dapat disimpulkan bahwa informasi akuntansi penjualan sangat berperan dalam menunjang kelancaran penjualan, namun penulis ingin memberikan saran sebagai bahan pertimbangan adalah sebagai berikut: 1. Sebaiknya formulir daftar pesanan barang toko dibuat rangkap 3 (tiga) dan

didistribusikan ke:

Lembar kesatu : untuk bagian nota/bagian penagihan. Lembar kedua : arsip bagian penjualan.

Lembar ketiga : bagian gudang yang kemudian diserahkan ke pelanggan. 2. Sebaiknya formulir daftar pesanan barang toko dibuat nomor tercetak

sehingga lebih mudah pengawasannya.

3. Sebaiknya tembusan faktur pejualan dibuat rangkap 4 (empat) dan diberikan ke bagian akuntansi sehingga bagian akuntansi dapat mengecek kebenaran jumlah uang yang terdapat pada faktur pejualan.

4. Sebaiknya uraian tugas yang baik berisi tugas, wewenang dan tanggung jawab yang jelas sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya.

5. Dalam hal penerimaan karyawan baru, sebaiknya perusahaan melakukan tes kepribadian (psikotest) terlebih dahulu sebagai bahan pertimbangan antara calon karyawan satu dengan yang lainnya, agar perusahaan benar-benar memilih karyawan yang kompeten dan dapat bekerja sama dengan baik dan

(15)

memahami etika yang berlaku. Selain itu, perusahaan sebaiknya memberikan pelatihan kepada pegawai dalam bentuk formal maupun informal.

DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, George H. William S. Hoopwood, 2000, Sistem Informasi Akutansi, Diterjemahkan oleh Amir Abadi jusuf dan R. M Tambunan, Edisi Keenam, Buku satu, Salemba Empat, Jakarta.

Gima Sugiama. 2008. Metode Penelitian Bisnis Dan Manajemen. Bandung: Guardaya Intimarta.

Hall, James A, 2001, Sistem Informasi Akutansi, Jilid 1, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Heckert, J.B, J. D. Wilson and J. B. Campbell, 1994, Controllership : Tugas Akuntan Manajemen, Edisi ke-3, Diterjemahkan oleh T. F. Tjendera, Jakarta : Erlangga.

Jusuf, Amir Abadi, dan Rudi M Tambunan, 2000, Sistem Informasi Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.

Krismiaji, 2010, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ke tiga, Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Komarrudin, 1994, Ensiklopedia Manajemen, Edisi ke-2, Jakarta : Bumi Aksara. La Midzan, dan Azhar Susanto, 2001, Sistem Informasi Akuntansi I, Edisi ke-6,

Bandung : Lembaga Informatika Akuntansi.

Mulyadi, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ke tiga, Jakarta : Salemba Empat.

Mulyadi, 2002, Auditing, Edisi ke-6, Cetakan pertama, Buku satu dan dua, Jakarta: Salemba Empat.

Nur Indrianto dan Bambang Sutomo. 2002. Methode Penelitian Bisnis untuk Manajemen dan Akuntansi. BPFE Jogjakarta.

Rommey, Marshal B. dan Paul John Steinbart, 2004, Sistem Informasi Akuntansi, Buku 1, Edisi 9, Salemba Empat, Jakarta.

Rommey, Marshal B. dan Paul John Steinbart, 2004, Sistem Informasi Akuntansi, Buku 2, Edisi 9, Salemba Empat, Jakarta.

(16)

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Alfabeta.

Susanto, Azhar, 2008, Sistem Informasi Akuntansi, Bandung : Lingga Jaya.

Wilkinson, Joseph W dan Cerullo, Michael J, 2000, Accounting Information Systems, Essential Concepts And Application, Fourth Edition, John Wiley & Sons, Inc, USA.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan maksud dilakukannya perencanaan alternatif fondasi kita dapat merencanakan sebuah rencana fondasi yang lebih mudah dan efisien dalam pengerjaan serta nilai dari segi biaya

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM) PROGRAM PENGEMBANGAN PROFESI GURU (P3G)..

Gambar 4 Flowchart Informasi & Panduan Aplikasi Berdasarkan pada flowchart tersebut, pengguna mobile Android sebelumnya akan memilih BANK apa yang akan dituju,

Ginjal yang menurunkan fungsi nya hingga menyebabkan sakit gagal ginjal, dapat terjadi karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi nya, karena sakit gagal ginjal

Bernyanyi merupakan salah satu wahana yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan bahasa pada anak usia dini.

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji karakteristik migran risen dan memetakan arus migrasi risen tahun 1980-2010 dan tahun 2015 di Provinsi D.I.Yogyakarta. Penelitian ini

Monitoring pelaksanaan program ditujukan untuk memantau penyaluran dan penyerapan dana, kinerja Tim Manajemen BOS Provinsi dan penggunaan dana manajemen dan operasional

Berdasarkan hasil analisis Jensen, telah didapat hasil pada tahun 2013 dan di tahun 2014 kinerja reksa dana syariah lebih baik dibandingkan dengan kinerja reksa dana