• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuransi syariah dan asuransi konvension (17)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Asuransi syariah dan asuransi konvension (17)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Asuransi Bhakti Bhayangkara

PT.Asuransi Bhakti Bhayangkara didirikan pada pertengahan tahun 1987,tepatnya pada tanggal 1 Juli 1987 atau bersamaan dengan hari Bhayangkara Kepolisian Republik Indonesia.Awal ide pendiriannyadigulirkanolehLetjen Pol.(Purn) Drs.Pamoedji semasa menjabat Deputy Kapolri yang berkeinginan untuk menghidupkan kembali Bank Sejahtera Bhayangkara milik POLRI yang telah ditutup operasionalnya.

Meski tidak berhasil direalisasikan karena saat itu izin mendirikan bank sudah ditutup,namun pada tahun 1986, yakni setelah masa purna bhaktinya tiba, Pamoedji kemudian mencetuskan ide dalam upaya mendirikan Lembaga Keuangan non bank dengan menghubungi seorang rekannya Drs.H.A.Fauzi Achmad, pengusaha yang juga sebagai Direktur asuransi kerugian patungan asing yang menghasilkan proposal pendirian perusahaan asuransi kerugian swasta nasional. Bersama Brigjen TNI-AD (Purn) YusharYahya , menghadap Dirjen Moneter dan mengutarakan maksud untuk mendirikan perusahaan asuransi yang pada prinsipnya dapat diberikan izin.

(2)

Asuransi Bhakti Bhayangkara sendiri memiliki berbagai macam produk asuransi yang mereka berikan, yang salah satunya adalah Asuransi Kecelakaan Diri Pengemudi (AKDP). AKDP adalah asuransi untuk para pemilik SIM, yang terdapat pada saat pembuatan atau perpanjangan SIM. AKDP melindungi pemilik SIM selama 5 tahun dar irisiko Kecelakaan lalulintas, yaitu: SIM A/B Rp. 4.000.000,- dan SIM C Rp.

2.000.000,-SANTUNAN

A. Untuk pemilik SIM A/B :

1.) Meninggal Dunia = Rp.

2.) Cacat Tetap = Rp.

4.000.000,-Jumlah maksimal yang diberikan berdasarkan persentase cacat fungsi.

3.) Biaya Pengobatan = Rp.

400.000,-Jumlah maksimal yang diberikan setiap kecelakaan selama 5 tahun.

B. Untuk pemilik SIM C :

1.) Meninggal Dunia = Rp.

2.) Cacat Tetap = Rp.

2.000.000,-Jumlah maksimal yang diberikan berdasarkan persentase cacat fungsi.

3.) Biaya Pengobatan = Rp.

200.000,-Jumlah maksimal yang diberikan setiap kecelakaan selama 5 tahun.

C.

Cara Mengajukan Klaim

1. Melaporkan kepada Petugas asuransi PT. Bhakti Bhayangkara Daerah dimasing-masing Satpas setempat.

2. Melampirkan surat keterangan dari pihak yang berwenang tentang :

(3)

 Kematian / cacat / biaya rumah sakit.

 Photo copy SIM dan Kartu Asuransi yang bersangkutan.

 Tuntutan dari ahli waris yang sah dalam hal tertanggung meninggal dunia

dengan disertai visum et repertum.

Kasus Mengenai Asuransi Bhakti Bhayangkara

Pernah dengar Asuransi Bhayangkara? itu adalah nama perusahaan asuransi yang memberikan pertanggungan terhadap risiko kecelakaan diri terhadap pemilik SIM.

Tahun ini, PT Asuransi Bhakti Bhayangkara membidik pertumbuhan pendapatan premi sebesar 60% menjadi Rp80 miliar dibandingkan posisi sementara akhir 2010 sekitar Rp50 miliar.

Manager Teknis Bhakti Bhayangkara Sabaria Tambunan mengatakan target pertumbuhan pendapatan premi tersebut bersamaan dengan rencana ekspansi bisnis dan perluasan jaringan pemasaran perseroan pada tahun ini.

Menurut dia, ekspansi bisnis yang akan dilakukan terutama adalah pengembangan sejumlah lini asuransi umum, dari sebelumnya fokus pada asuransi khusus yaitu asuransi kecelakaan diri dengan penjualannya yang dilakukan bersamaan dengan pembuatan surat izin mengemudi (SIM) pengendara kendaraan.

Dia menambahkan komposisi bisnis asuransi khusus tersebut hingga 2010 lalu masih mendominasi portofolio bisnis perseroan mencapai 70%, sedangkan pada asuransi umum baru 30% yang nantinya akan terus ditingkatkan.

(4)

Sabaria menyatakan tidak menguntungkannya bisnis asuransi khusus perseroan tersebut juga karena penjualannya yang saat ini sudah tidak lagi menjadi satu dalam sistem pembuatan SIM pengendara kendaraan.

Hal tersebut mengingat kebijakan dalam pembuatan SIM yang tidak memberikan kewajiban membeli asuransi dalam sistem tersebut, sehingga bisnis ini cenderung tidak diminati oleh masyarakat dan penjualannya terus menurun.

"Bisnis khusus itu dulu dijual ketika pengendara sepeda motor membuat SIM, tetapi sekarang sudah tidak diwajibkan dan terpisah dari sistem itu, sesuai dengan kebijakan yang ada. Jadi sekarang kami harus menawarkan dulu pada orang yang membuat SIM, dan tidak ada paksaan," jelasnya.

Adapun, Sabaria menuturkan perseroan pada tahun ini bakal menggenjot sejumlah lini bisnis asuransi umum seperti asuransi kendaraan bermotor, pengangkutan, engineering, asuransi penjaminan proyek (surety bond).

Namun, perseroan juga berencana untuk tetap melakukan pengembangan produk-produk baru dari general accident, dengan sejumlah nilai tambah yang diberikan, serta pemasaran yang berbeda dari sebelumnya.

Dia menambahkan perseroan juga akan masuk dalam bisnis properti, tetapi dengan berbagai catatan khususnya tidak larut dalam persaingan tarif yang terjadi sekarang, dengan potensinya terhadap tingginya loss ratio terhadap klaim.

"Kami akan terus menggalakkan pemasaran berbagai lini bisnis asuransi umum yang dimiliki, mulai dari properti sampai surety bond. Khusus properti, kami akan mematok harga sesuai referensi yang ada, dan untuk pertanggungan gempa harus menyesuaikan dengan tarif PT Asuransi Maskapai Asuransi Indonesia Perusahaan Asuransi Risiko Khusus [Maipark]" tuturnya.

(5)

Untuk pemasaran asuransi umum, saat ini perseroan memiliki kantor cabang di Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya, serta kantor pemasaran meliputi Medan dan Pekanbaru.

"Kalau untuk asuransi khusus, kami memiliki jaringan di kantor pembuatan SIM di seluruh Indonesia, tetapi kalau untuk penjualan asuransi umum dilakukan secara terpisah," terangnya.

DAFTAR PUSTAKA

 http://djorky112.blogspot.com/2011/02/asuransi-untuk-pemilik-sim-kendaraan.html \

Referensi

Dokumen terkait

saat t; ABN_AKRU t = abnormal akrual yang diestimasi dari model Jones secara cross sectional ; DAR t = rasio utang terhadap aset total pada saat t; SKEP t = variabel dummy

Kegiatan praktik pengalaman lapangan di sekolah ini, diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan dan meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan ketrampilan, serta sikap dalam

Citilink Indonesia .Tbk sebagai sumber (source) mampu menciptakan pesan yang disampaikan bahwa partisipasi Citilink dalam jasa transportasi udara untuk segmen

Hasil tersebut konsisten dengan hasil penelitian Bettman dan Weitz (1983) yang menunjukkan faktor internal yang menjadi penyebab kinerja perusahaan bersifat stabil dan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

[r]

Di sisi lain, hasil penelitian yang mengindikasikan dominansi pengaruh power eksternal dibandingkan power profesional terhadap penerapan sistem pengendalian administratif

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN RASA EMPATI ATLET PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA DI JAWA BARAT.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu