• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA SISTEM AC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA SISTEM AC"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

i

KOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA

SISTEM AC

Dosen Pengampuh : Drs. Abdurrahman, M.Pd.

Disusun oleh :

Taofik Hidayat (5202412052) 2012

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

JURUSAN TEKNIK MESN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

SEMARANG

2014

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Komponen, Fungsi dan Cara Kerja Sistem AC” ini dengan lancar.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas individu yang diberikan dalam mata kuliah Sistem AC.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Tak lupa kami mengucapkan permohonan maaf kepada semua pihak atas kesalahan-kesalahan yang kami perbuat. Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran demi tercapainya kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 16 Maret 2014 Penulis

(3)

iii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i KATA PENGANTAR ... ii DAFTAR ISI ... iii BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ... 1 2. Rumusan Masalah ... 1 3. Tujuan ... 1 BAB II PEMBAHASAN

1. Nama- nama dan Fungsi Komponen Utama AC ... 2 2. Cara Kerja Komponen AC ... 3 BAB IV PENUTUP

1. Kesimpulan ... 11 2. Saran ... 12 DAFTAR PUSTAKA ...13

(4)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

AC (Air Condiitoner) merupakan suatu peralatan (komponen) yang berfungsi untuk mendinginkan udara di dalam kabin agar penumpang dapat merasa segar dan nyaman. Agar dapat mendukung sistem AC maka dibutuhkan suatu pendingin yang dapat mendinginkan udara didalam kabin salah satunya refrigerant (zat pendingin). Komponen-komponen pada system AC yaitu kompresor, Condensor, Dryer/Receifer, Expansion Valve, dan Evaporator.

2. Rumusan Masalah

1. Apakah nama-nama komponen utama AC 2. Apakah Fungsi komponen utama AC 3. Bagaimana cara kerja komponen utama AC

3. Tujuan

1. Mahasiswa dapat menyebutkan nama-nama dan fungsi komponen utama AC 2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara kerja komponen utama AC

(5)

2

BAB II PEMBAHASANAN

1) Nama-nama dan Fungsi Komponen Utama AC (Air Conditioners)

AC atau Air Conditioners, adalah suatu rangkaian peralatan (komponen) yang berfungsi untuk mendinginkan udara didalam kabin agar penumpang dapat merasa segar dan nyaman. Rangkaian peralatan (komponen) tersebut adalah:

a. Compressor

Berfungsi untuk memompakan Refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.

b. Condenser

Berfungsi untuk menyerap panas pada

Refrigerant yang telah dikompresikan oleh

kompresor dan mengubah refrigrant yang berbentuk gas menjadi cair (dingin).

c. Dryer/Receifer

Berfungsi untuk menampung Refrigerant cair untuk sementara, yang untuk selanjutnya mengalirkan ke Evaporator melalui Expansion Valve, sesuai dengan beban pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu Dryer/Receifer juga berfungsi sebagai Filter untuk menyaring uap air

(6)

3

dan kotoran yang dapat merugikan bagi siklus Refrigerant.

d. Expansion Valve

Berfungsi Mengabutkan Refrigrant kedalam Evaporator, agar Refrigerant cair dapat segera berubah menjadi gas.

e. Evaporator

Merupakan kebalikan dari Condenser Berfungsi untuk menyerap panas dari udara yang melalui sirip-sirip pendingin Evaporator, sehingga udara tersebut menjadi dingin

2) Cara Kerja Komponen AC a. Compressor

Compressor terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

1) Compressor

Kompresor di gerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Perputaran kompresor ini akan menggerakkan Piston/Vane dan gerakan piston/vane ini akan menimbulkan tekanan bagi Refrigerant yang berbentuk gas sehingga tekanannya meningkat yang dengan sendirinya juga akan meningkatkan temperaturnya.

Jenis kompresor dapat dipisahkan seperti dibawah ini: Tipe Crank

Tipe Reciprocating

Tipe Swash Plate Tipe Rotary Tipe Through Vane

(7)

4

Tipe Reciprocating mengubah putaran Crankshaft menjadi gerakan bolak-balik pada piston.

Tipe Crank:

Pada tipe ini sisi piston yang ber- fungsi hanya satu sisi saja, yaitu bagian atas. Oleh sebab itu pada kepala silinder (Valve Plate) ter- dapat dua katup yaitu katup isap (Suction) dan katup penyalur (Discharge). Lihat gambar mekanis kompresi.

Pada langkah turun, Refrigerant masuk kedalam ruang silinder dari Evaporator, dan pada langkah naik Refrigerant keluar dari ruang silinder menuju ke Condenser dengan tekanan meningkat dari 2,1 kg/cm2 menjadi 15 kg/cm2 yang mengubah temperatur dari 0oC menjadi 70oC.

Tipe Swash Plate:

Terdiri dari sejumlah piston dengan interval 72o untuk kompresor 10 silinder dan interval 120o untuk kompresor 6 silinder. Kedua sisi ujung piston pada tipe ini berfungsi, yaitu apabila salah satu sisi melakukan langkah kompresi maka sisi

(8)

5

lainnya melakukan langkah isap (lihat bagan gambar mekanis kompresi)

Tipe Through Vane:

Tipe Through Vane ini terdiri atas dua vane yang integral dan saling tegak lurus. Dan bila rotor berputar vane akan bergeser pada arah radial sehingga ujung-ujung vane akan selalu bersinggungan dengan permukaan dalam silinder. (lihat bagan gambar mekanis kompresi).

(9)

6

Gambar 1.

Adalah langkah awal isap dimana refrigerant masuk melalui lubang isap.

Gambar 2.

Akhir langkah isap dimana lubang pengisapan telah tertutup.

Gambar 3.

Awal langkah kompresi dimana refrigerant mulai dikompresi kan untuk menaikkan tekanan.

Gambar 4.

Langkah kompresi penuh.

Gambar 5.

Langkah penyaluran/pengosongan refrigerant dari silinder ke saluran keluar menuju ke condenser melalui katup tekan (Discharge Valve).

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3

(10)

7

Gambar 6.

Penyaluran Refrigerant selesai, ruang vane akan memulai dengan awal langkah isap lagi. Pada aktualnya Through Vane yang membentuk empat ruang, bekerja secara bergantian, sehingga proses diatas akan berjalan terus menerus secara berkesinambungan.

b. Kopling Magnet (Magnetic Clutch)

Kopling magnet adalah perlengkapan kompresor yaitu suatu alat yang dipergunakan untuk melepas dan menghubungkan kompresor dengan putaran mesin. Peralatan intinya adalah: Stator, Rotor dan Pressure Plate. Sistem kerja dari alat ini adalah Elektro Magnetic.

Cara kerjanya:

Puli kompressor selalu berputar oleh perputaran mesin melalui tali kipas pada saat mesin hidup. Dalam posisi Switch AC Off, kompresor tidak akan berputar, dan kompresor hanya akan berputar apabila Switch AC dalam posisi hidup (on) hal ini disebabkan oleh arus listrik yang mengalir ke Stator Coil akan mengubah Stator Coil menjadi magnet listrik yang akan menarik Pressure Plate dan bidang singgungnya akan bergesekan dan saling melekat dalam satu unit (Clutch Assembly) memutar kompresor.

Konstruksi:

Puli terpasang pada poros kompressor dengan bantalan diantaranya menyebabkan puli dapat bergerak dengan bebas. Sedang stator terikat dengan kompressor housing, pressure plate terpasang mati pada poros kompressor (lihat gambar).

(11)

8

Tipe Kopling Magnet

Tipe F Tipe G Tipe R Tipe P

b. Condenser

Refrigerant yang masuk kedalam Condenser oleh karena tekanan kompresor masih dalam bentuk gas dengan temperatur yang cukup tinggi (80oC).

Temperatur yang tinggi dari Refrigerant yang berada dalam Condenser yang bentuknya berliku-liku akan mengakibat kan terjadinya pelepasan panas oleh Refrigerant. Proses pelepasan panas ini di permudah dengan adanya aliran udara baik dari gerakan mobil maupun isapan Fan yang terpasang dibelakang Condenser. Semakin baik pelepasan panas yang di hasilkan oleh Condenser makin baik pula pendinginan yang akan dilakukan oleh Evaporator.

Pada ujung pipa keluar Condenser Refrigerant sudah tidak berbentuk gas lagi akan tetapi sudah berubah menjadi Refrigerant cair dengan temperatur 57oC (cooled liquid).

c. Receifer/Dryer

Refrigerant dari Condenser masuk ke tabung Receifer melalui lubang masuk (inlet port), kemudian melalui Dryer, Desiccant dan Filter Refrigerant cair naik dan keluar melalui lubang keluar (Outlet Port) menuju ke Expansion

(12)

9

Valve. Dryer, Desiccant maupun Filter berfungsi untuk mencegah kotoran yang dapat menimbulkan karat maupun pembekuan Refrigerant terutama pada Expansion Valve yang mana akan mengganggu siklus dari Refrigerant. Bagian atas dari Receifer/Dryer disediakan gelas kaca (Sight Glass) yang berfungsi untuk melihat sirkulasi Refrigerant.

d. Expansion Valve

Oleh karena fungsi dari Expansion Valve ini untuk mengabutkan Refrigerant kedalam Evaporator, maka lubang keluar pada alat ini berbentuk lubang kecil (Orifice) konstan atau dapat diatur melalui katup (Valve) yang pengaturannya menggunakan perubahan temperatur yang dideteksi oleh sebuah sensor panas. Berdasarkan pengaturan pengabutan ini expansion valve dibedakan menjadi:

 Expansion Valve tekanan konstan  Expansion Valve tipe thermal

Pada gambar disamping adalah cara kerja Expansion Valve tipe thermal.

Pembukaan Valve sangat bergantung dari besar kecilnya tekanan Pf dari Heat Sensitizing Tube. Bila temperatur lubang keluar (Out Let) Evaporator dimana alat ini ditempelkan meningkat, maka tekanan Pf > dari tekanan Ps + Pe, maka Refrigerant yang disemprotkan akan lebih banyak. Sebaliknya bila

(13)

10

temperatur lubang keluar (Out Let) Evaporator menurun maka tekanan Pf < Ps + Pe, maka Refrigerant yang disemprotkan akan lebih sedikit.

 Ps: tekanan pegas

 Ps: tekanan uap didalam evaporator

e. Evaporator

Perubahan zat cair dari refrigerant menjadi gas yang terjadi pada evaporator akan berakibat terjadi penyerapan panas pada daerah sekelilingnya, udara yang melewati kisi-kisi evaporator panasnya akan terserap sehingga dengan hembusan Blower udara yang keluar keruang kabin mobil akan menjadi dingin.

Ada tiga tipe Evaporator yang terbuat dari aluminium yaitu:

Tipe Plate Fin Tipe Serpentine fin

(14)

11

BAB III PENUTUP

1.Kesimpulan

1. Nama-nama dan Fungsi komponen Utama Air Conditioners a.Compressor

Berfungsi untuk memompakan Refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.

b.Condenser

Berfungsi untuk menyerap panas pada Refrigerant yang telah dikompresikan oleh kompresor dan mengubah Refrigrant yang berbentuk gas menjadi cair (dingin).

c.Dryer/Receifer

Berfungsi untuk menampung Refrigerant cair untuk sementara, yang untuk selanjutnya mengalirkan ke Evaporator melalui Expansion Valve, sesuai dengan beban pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu Dryer/Receifer juga berfungsi sebagai Filter untuk menyaring uap air dan kotoran yang dapat merugikan bagi siklus refrigerant.

d.Expansion Valve

Berfungsi Mengabutkan Refrigrant kedalam Evaporator, agar Refrigerant cair dapat segera berubah menjadi gas.

e.Evaporator

Merupakan kebalikan dari Condenser Berfungsi untuk menyerap panas dari udara yang melalui sirip-sirip pendingin Evaporator, sehingga udara tersebut menjadi dingin.

2. Cara kerja: a. Compressor

Kompresor digerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Perputaran kompresor ini akan menggerakkan Piston/Vane dan gerakan Piston/Vane ini akan menimbulkan tekanan bagi Refrigerant yang

berbentuk gas sehingga tekanannya meningkat yang dengan sendirinya juga akan meningkatkan temperaturnya.

(15)

12

Tipe Crank

Jenisnya:Tipe Reciprocating Tipe Swash Plate

Tipe Rotary Tipe Through Vane

b. Condenser

Gas rerfrigerant yang masuk kedalam Condenser, oleh karena bentuknya yang berliku-liku dan dibantu adanya aliran udara fan pada engine akan mempermudah pelepasan panas Refrigerant, sehingga pada Refrigerant terjadilah perubahan bentuk dari gas ke zat cair.

c. Receifer/Dryer

Refrigerant dari Condenser masuk ke tabung Receifer melalui lubang masuk (Inlet Port), kemudian melalui Dryer, Desiccant dan Filter Refrigerant cair naik dan keluar melalui lubang keluar (Outlet Port) menuju ke Expansion Valve.

d. Expansion Valve

Zat cair Refrigerant oleh karena tekanan Compresor dan harus melalui Orifice Expansion Valve, maka Refrigerant cair keluar ke Evaporator dalam bentuk kabut. Sedang besar kecilnya Orifice ditentukan oleh Heat Sensitizing Tube yang berfungsi sebagai sensor panas.

e. Evaporator

Refrigerant yang keluar dari Expansion Valve masih dalam bentuk setengah cair setengah gas dan masuk ke dalam Evaporator dan oleh karena bentuknya yang sedemikian rupa menyebabkan terjadinya perubahan ke wujud gas dengan sangat cepat. Hal ini berpengaruh pada penyerapan panas udara sekelingnya dengan cepat pula. Dan oleh kerja dari Blower udara dingin disemburkan kedalam ruang kabin mobil.

2. Saran

Semoga dosen pengampu atau intruktur dapat membimbing kami dengan ilmunya dan mahasiswa dapat mengikutinya dengan baik.

(16)

13

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (1993). Materi Pelajaran Engine Group Step 1., Jakarta: PT Toyota Astra Motor.

Anonim. (1993). Materi Pelajaran Engine Group Step 2., Jakarta: PT Toyota– Astra Motor.

Anonim. (1993). New Step 2 Training Manual, Heater & Air Conditioning system

Jakarta: PT Toyota–Astra Motor.

Anonim. ( ). Service Manual Toyota seri K

Crouse, William H, dan Anglin, Donald L (1986). Automotive Engines. New York: Mc Graw Hill.

Toboldt, William K, dan Johnson, Larry. (1977). Automotive Encyclopedia. South Holland: The Goodheart Willcox.

Suharsimi Arikunto. (1988). Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan kejuruan . Jakarta: Depdikbud: Dirjen Dikti, Proyek Pengembangan LPTK. Anonim. ( ). Buku Pedoman Dasar AC Suzuki.

Referensi

Dokumen terkait

Bila sebuah sensor cahaya LDR dibawa dari suatu ruangan dengan level kekuatan cahaya tertentu ke dalam suatu ruangan yang gelap, maka bisa diamati bahwa nilai

Untuk mencakup perbuatan-perbuatan yang koruptif tetapi tidak dapat dibuktikan adanya kejahatan/ pelanggaran maka menurut Undang-Undang Nomor 3 tahun 1971 korupsi dirumuskan

3 (20-30 m) kepadatan yang tinggi diperoleh pada pengamatan pagi dan siang hari, yaitu stasiun 2, 3, dan 6 dengan rata-rata nilai area backscattering coefficient 150 m/nmi 2 , di

Pada awalnya sesar hanyalah sebuah perlapisan yang terbentuk dalam kurun waktu tertentu, lalu dengan adanya gaya endogen dari dalam bumi yang menekan mereka

Tekun dalam menyelesaikan tugas dengan baik dan selesai tepat waktu „tekun dalam menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh dan selesai tepat waktu dengan hasil

Data kunjungan akseptor KB yang di peroleh di Puskesmas Ranotana Weru pada bulan Juni-Agustus tahun 2018 sebanyak 149 wanita usia subur (WUS) yang tercatat secara

Hasil penelitian menunjukan bahwa respon panelis terhadap warna dan tekstur dendeng babi melalui penambahan asap cair tidak berbeda nyata sedangkan nyata berbeda (P&lt;0,05)