• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PEMIDANAAN TERHADAP “LANSIA” DALAM PERSPEKTIF PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SKRIPSI PEMIDANAAN TERHADAP “LANSIA” DALAM PERSPEKTIF PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PEMIDANAAN TERHADAP “LANSIA” DALAM PERSPEKTIF PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA

DESTI AFRIANI PUTRI P. NIM. 031211132012

FAKULTAS HUKUM UNIVERSIITAS AIRLANGGA

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT penulis panjatkan dengan telah

memberikan limpahan rahmat, karunia, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan penulisan dan penyusunan skripsi yang berjudul

“PEMIDANAAN TERHADAP „LANSIA‟ DALAM PERSPEKTIF

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA” sebagai tugas dalam pemenuhan syarat untuk mencapai gelar Sarjana Hukum ada Fakultas Hukum Universitas

Airlangga.

Dengan terselesaikannya penulisan dan penyusunan skripsi oleh penulis ini

tidak terlepas pula dari dukungan dan doa yang didapat dari berbagai pihak untuk

penulis. Oleh karena itu penulis pada kesempatan ini ingin menyampaikan ucapan

terima kasih kepada :

1. Pimpinan Fakultas Hukum, Alm. Prof. Dr. Eman, S.H., M.S selaku Dekan

Fakultas Hukum, Nurul Barizah, S.H., LL.M., Ph.D. selaku Wakil Dekan I

Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Drs. Abd. Shomad, S.H.,

M.H. selaku Wakil Dekan II Bidang Keuangan, Sumber Daya Manusia,

dan Sistem Informasi, serta Radian Salman, S.H., LL.M. selaku Wakil

Dekan III Bidang Penelitian, Publikasi, Pengabdian Kepada Masyarakat

dan Kerjasama Institusi Fakultas Hukum Universitas Airlangga.

2. Universitas Airlangga sebagai Almamater yang telah memberikan naungan

pendidikan kepada penulis selama menempuh pendidikan ilmu ukum di

(6)

3. Bapak Riza Alifianto Kurniawan, S.H.,LL.M. selaku Dosen Pembimbing

yang sudah memberikan waktu, bimbingan, dan sarannya kepada penulis

selama penulisan dan penyusunan skripsi ini dilakukan.

4. Ibu Dr. Astutik, S.H., M.H., Ibu Dr. Sarwirini, S.H., M.H., Bapak Riza

Alifianto Kurniawan, S.H.,LL.M., serta Bapak Iqbal Felisiano, S.H.,LL.M.

selaku Tim Dosen Penguji skripsi penulis yang telah bersedia meluangkan

waktu dan pikiran serta saran yang bermanfaat untuk menyempurnakan

skripsi ini.

5. Ibu Dr. Zahry Vandawati Chumaida, S.H., M.H., selaku Dosen Wali yang

dari awal sudah membimbing penulis dan memberikan motivasi kepada

penulis untuk selalu semangat dan mencapai kesuksesan akademik.

6. Para dosen Fakultas Hukum Universitas Airlangga yang telah memberikan

ilmu dari semester awal hingga akhir sampai penulis bisa untuk

menyelesaikan skripsi ini.

7. Terutama kepada kedua orang tua penulis Bapak Kompol Herry Sucahyo,

S.H. dan Ibu Dra. Joice A. Manoppo, yang tidak pernah lelah memberikan

yang terbaik baik dari bentuk moral maupun materiil untuk penulis

sehingga penulis dapat mencapai cita – cita yang diinginkan, serta adik –

adik penulis Reskiah Dwi Wiraningtyas Passandaran dan M. Athran

Ramadhani Passandaran yang selalu memberikan dukungan dan keceriaan

kepada penulis untuk bisa semangat dalam mengerjakan skripsi.

8. Juga keluarga besar penulis terutama Opa Sutoyo (Alm.), Opa Jusak

(7)

Kojong yang sudah memotivasi penulis untuk bisa membanggakan

keluarga.

9. Kepada Sahabat penulis Asterina, Melinda, Nibras, dan Tika, yang sudah

menemani selama kuliah serta memberikan dukungan semangat kepada

penulis sampai penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, semoga

persahabatan kita tidak hanya sebatas di bangku kuliah.

10.Kepada sahabat penulis Nonik, Dessy, Hari, Wiradhyaksa, dan Sulvianto,

yang sudah menemani penulis dari bangku SMA sampai saat ini, berjuang

bersama – sama walaupun di tempat yang berbeda mencapai cita – cita dan

tetap menjaga tali silahturahmi di saat senang, sedih maupun susah.

11.Kepada sahabat penulis dari SMP sampai sekarang Ana, Aulia, Feby dan

Rahmi yang walaupun sudah jarang bertemu karena kesibukan masing –

masing tapi selalu saling mendukung satu sama lain.

12.Grup HUSYAAAH dari KKN-BBM ke 53 Desa Banjarbillah, Kec.

Tambelangan, Kabupaten Sampang yang sudah menjadi keluarga selama

sebulan dan akan tetap menjadi keluarga di manapun berada.

13.Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah

membantu penulis dalam proses penyusunan skripsi ini yang namanya

tidak dapat disebukan satu per satu.

Akhir kata, penulis ingin mengucapkan terimakasih dan mohon maaf

sebesar – besarnya apabila selama penyusunan dan penulisan skripsi ini penulis

ada kekurangan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat menambah pengetahuan

(8)

memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua. Amin Yaa Rabbal

Alamin.

Surabaya, 14 April 2016

Penulis

(9)

ABSTRAK

Lansia atau Lanjut Usia merupakan seseorang yang walaupun usianya sudah dikatakan tua, namun tetap memiliki hak dan kewajiban. Sehingga Lansia juga termasuk sebagai subyek hukum pidana. Seorang Lansia bukan tidak mungkin dapat melakukan perbuatan pidana. Sudah banyak kasus yang diberitakan bahwa yang melakukan perbuatan pidana adalah seorang lansia. Dan sebagai subyek hukum yang memenuhi persyaratan untuk bisa dimintai pertanggungjawaban pidana maka seorang tersangka Lansia haruslah tetap mempertanggungjawabkan perbuatan pidana. Dengan melihat kondisi fisik dan mental seorang Lansia, sulit bagi hukum dalam memberikan permidanaan yang bersifat adil. Karena penjatuhan pidana bukan semata-mata sebagai balas dendam atas perbuatan yang telah dilanggar, melainkan adalah suatu upaya pemberian bimbingan pada pelaku tindak pidana. Menjadi sangat berat jika seorang Lansia yang sudah tua renta dengan kondisi yang memprihatinkan harus menjalani proses pemidanaan yang memakan waktu tidak sedikit dan tekanan-tekanan mental yang ada. Dalam pemidanaannya peran Aparat Penegak Hukum (dalam hal ini Polisi, Jaksa, Hakim) menjadi penting.

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR PERATURAN PERUNDANG – UNDANGAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 7

1.3.Metode Penelitian ... 8

1.1.1. Tipe Penelitian ... 8

1.1.2. Pendekatan Masalah ... 8

1.1.3. Sumber Bahan Hukum ... 9

BAB II PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU LANSIA ... 11

2.1.Konsep Lansia ... 11

2.2.Konsep Pertanggungjawaban Pidana ... 13

2.1.1. Perbuatan Pidana Oleh Subyek Hukum ... 15

2.1.2. Kesalahan Dalam Pertanggungjawaban Pidana... 17

2.1.3. Unsur Kemampuan Bertanggungjawab ... 19

2.1.4. Tidak Ada Alasan Pemaaf ... 21

(11)

BAB III PEMIDANAAN TERHADAP LANSIA ... 26

3.1.Hak Lansia Menurut Peraturan Perundang-undangan di Indonesia ... 26

3.1.1. Kewenangan Polisi, Jaksa dan Hakim Terhadap Tersangka Lansia Selama Proses Pemidanaan ... 28

3.1.2.Remisi Khusus Lansia ... 34

3.2.Pertimbangan Usia Lanjut Menentukan Pidana ... 35

3.2.1. Hal-hal yang Meringankan Pidana ... 38

BAB IV PENUTUP ... 43

4.1.Kesimpulan ... 43

4.2.Saran ... 44

(12)

DAFTAR PERATURAN PERUNDANG – UNDANGAN

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana juncto

Undang-Undang Nomor 73 Tahun 1958 tentang Tentang Menyatakan Berlakunya Undang-undang No. 1 Tahun 1946 Republik Indonesia Tentang Peraturan Hukum Pidana Untuk Seluruh Wilayah Republik Indonesia dan Mengubah Kitab Undang-undang Hukum Pidana.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209).

Undang-UndangNomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Sosial Lansia, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 190, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3796).

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886).

Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168).

Undang-Undang Nomor 16 tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4358).

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063).

Undang-Undang Nomor 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5076).

Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5332).

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3846).

Referensi

Dokumen terkait

Hapsari (2000) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan pengelolaan hutan secara lestari merupakan suatu proses pengelolaan hutan untuk memperoleh satu atau lebih obyek

RIVAI DAMILU BOLAANG MONGONDOW SELATAN 16-01-1989 TOLUTU, KEC... MATANI

Analisis deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data dasar belaka

Di dalam sumber yang sama Rgveda juga ditemukan konsepsi Tuhan yang tunggal sebagai berikut “Ekam sat wiprah bahudha vadanti” hanya satu Tuhan, tapi para bijaksana

Berdasarkan penelitian dan analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan Metode Drill berpengaruh positif

Berdasarkan latar belakang tersebut maka akan dilakukan kajian pengembangan TPST Edelweiss dari skala sampah pasar menjadi skala kawasan khususnya di Kecamatan Pontianak

Karena saya memberikan kesempatan besar untuk anda. Penyimpangan pada kalimat di atas ditandai dengan kata ganti orang pertama atashi yang diucapkan oleh penutur pria

Hasil penelitian menyimpulkan, bahwa pengaturan batasan subjek hukum bagi pelaku tindak pidana pedofilia di Indonesia yang bisa dimintai pertanggungjawaban memiliki