EFEKTIFITAS METODE PORTOFOLIO DALAM PELAKSANAAN SALAT ASAR TEPAT WAKTU SISWA KELAS V MI AL-ISLAM
KEMBANGKUNING WINDUSARI MAGELANG TAHUN AJARAN 2007 2008
SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Kewajiban danGuna Memperoleh Gelar Saijana Pendidi Dalam Ilmu Tarbiyah
Melengkapi Syarat ikan Islam (SPd.I)
Disusun Oleh : RAHMAWATININGS
NIM : 11406534
FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
D ra Siti Farikhah, M.Pd Dosen STAIN Salatiga
Jl. Stadion No. 03 Salatiga Telp. (0298) 323706,323444, Kode Pos 50712 NOTA PEMBIMBING
Lamp : 2 (dua) Eksemplar Hal : Naskah Skripsi
Sdr. Rahmawatiningsih
NIM. 11406534
Salatiga, 20 Juli 2008
K epada:
Yth K etua STAIN Salatiga
Di Tempat Assalamu alaikum Wr. Wb
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara:
Nama : Rahmawatiningsih
NIM .11406534
Jurusan / Program : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam
Judul : Efektifitas Metode Portofolio Dalam Pelaksanaan Salat Asar Tepat Waktu Siswa Kelas V M l Al-lslam Kembangkuning Windusari Magelang Tahun Ajaran
2007/2008.
Dengan ini kami mohon agar naskah Skripsi tersebut dapat segera dimunaqosahkan.
Demikian harap menjadi perhatian. Wassalamu' alaikum Wr. Wb
Judul
Nama NIM
Program Studi
PENGESAHAN SKRIPSI
: Efektifitas Metode Portofolio Dalam Pelaksanaan Salat Asar Tepat Waktu Siswa Kelas V M l Al-lslam Kembangkuning Windusari Magelang Tahun Ajaran 2007/2008
: Rahmawatiningsih : 11406534
: Pendidikan Agama Islam (PAI;
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertanda tangan di bawah i n i : N a m a
N I M
F akultas/J urusan
Rahmawatiningsih
11406534Tarbiyah / PAI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penelitian dengan judul, “ Efektifltas M etode Portofolio D alam Pelaksanaan Sa la t A sar Tepat Waktu Sisw a K elas V M I Al-Islam Kem bangkuning W indusari M agelang Tahun 2007/2008 ", merupakan hasil karya sendiri.
Apabila terdapat pernyataan palsu, Penulis siap dituntut sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.
Salatiga, Agustus 2008 Y ang menyatakan
0 8 Orang gagaf bupgnlah orang yang mem6uat pasaCahan besar, apan tetapi yang tap^bisa SeCajar dari pesalahan.
0 8 Harapan merupappi suatu permulaan yang baip^untup^ memperoleh pemenangan demi pemenangan.
0 8 Orang supyes bupgnlali melenyappgn ppsuparan-pesuparan yang sebelumnya muncul, apgn tetapi mengatasinya setelah muncul
0 8 %psupsesan dapat diraih hanya dengan peija peras dan petepjinan..
0 8 Teman seperjuangan fapultas 0 8 Semua pihapjyang telah banyap, 08 Tang terlupapan
Tugas akhir ini penulis persembahkan untuk 0 8 Ayah, Ibu, dan papappu tercinta atas segala pengorbanannya. G8 Suamipu tersayang
tarbiyah angpatan '06. pu tunggu esopj
membantu
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6
Tabel 7
Data Siswa MI Al-Islam Kembangkuning Tahun Ajaran 2007/2008
Daftar Guru MI Al-Islam Kembangkuning Tahun Ajaran 2007/2008
Keadaan sarana dan Prasarana MI Al-Islam Kembangkuning Tahun Ajaran 2007/2008
Hasil Pengamatan Sebelum Menggunakan Metode Portofolio
Hasil Nilai Tes Formatif Pada Siklus
Hasil pengamatan Sesudah Menggunakan Metode Portofolio
Hasil Nilai Tes Formatif Pada Siklus
46
47
48
55
57 59
Syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang beijudul Efektifitas M etode Portofolio Dalam Pelaksanaan Salat Asar Tepat Waktu Siswa Kelas V M I Al-Islam Kembangkuning Windu sari Magelang Tahun
2007/2008".
Sholawat dan Salam tidak lupa penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah merubah dunia dengan ajaran spektakulernya yaitu "Akhlakul Karimah" yang dibungkus dengan pakaian taqwa dan dikemas dalam agama Islam. Dan semoga kita sebagai umatnya akan mendapatkan syafaatnya. Amin.
Dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya pada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya tugas ini, khususnya kepada:
1. Bapak Drs. Imam Sutomo. M. Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga
2. Ibu Dra Siti Farikhah, M.Pd, Dosen Pembimbing yang telah memberikan saran dan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Kepala Sekolah MI Al-Islam Kembangkuning yang telah memberi ijin dan bantuan selama penelitian.
4. Ayah dan Ibunda tercinta yang telah memberi semangat dan do' anya. 5. Suamiku yang telah meluangkan w aktu dalam penulisan skripsi ini.
7. Semua pihak yang telah membantu lancarnya penelitian ini.
Rahmawatiningsih (NIM : 11406534) Efektifitas Metode Portofolio Dalam Pelaksanaan Salat Asar Tepat Waktu Siswa Kelas V MI Al-Islam Kembangkuning Windusari Magelang Tahun Ajaran 2007/2008.
Penelitian ini bertujuan 1. Untuk mengetahui bagaimanakah pelaksanaan salat asar siswa kelas V MI Al-Islam Kembangkuning sebelum menggunakan metode portofolio. 2. Untuk mengetahui siswa kelas V MI Al-Islam Kembangkuning dalam melaksanakan salat asar tepat waktu melalui metode portofolio.
Sampel dalam penelitian tindakan ini adalah seluruh siswa kelas V MI Al-Islam Kembangkuning Kec. Windusari Kab. Magelang tahun ajaran 2007/2008 yang betjumlah 25 siswa. Data diambil dari data tes pada kegiatan belajar mengajar bidang studi Al-qur'an hadits dan fiqih dengan metode sebelum menggunakan metode portofolio dan sesudah menggunakan metode portofolio. Adapun analisis data meninjau keberhasilan dari standar kriteria ketuntasan belajar.
Hasil analisis adalah pada siklus I prosentase hasil pembelajaran masih 56 % maka perlu dilakukan siklus II. Jadi dari 25 siswa yang belum tuntas 44 %. Pada siklus II prosentase hasil pembelajaran mencapai 88 % jadi siswa yang belum tuntas hanya 12 % maka prosentase hasil pelaksanaan salat asar tepat waktu sudah dianggap cukup.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu : 1. Pelaksanaan salat asar tepat waktu siswa kelas V MI Kembangkuning sebelum menggunakan metode portofolio masih rendah yang ditandai dengan ketuntasan belajar hanya mencapai 56 %. 2. Pelaksanaan salat asar tepat waktu siswa kelas V MI Kembangkuning sesudah menggunakan metode tersebut menunjukkan hasil yang lebih baik. Hal ini ditandai dengan ketuntasan belajar sudah mencapai 88 % dan sudah bisa dianggap tuntas karena sudah melebihi batas minimum ketuntasan pembelajaran.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL... ... i
HALAMAN JUDUL ... NOTA PEMBIMBING... ... iii
LEMBAR PENGESAHAN... ... iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... ... vi
DAFTAR TABEL ... ... vii
KATA PENGANTAR... ... xiii
ABSTRAK... ... ix
DAFTAR ISI ... ... X BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1 ... 1
B. Perumusan Masalah ... ... 3
C. Tujuan Penelitian ... ... 3
D. Hipotesis Tindakan... ... 4
E. Kegunaan Penelitian... ... 4
F. Definisi Istilah ... ... 4
G. Metode Penelitian... ... 6
1. Rancangan Penelitian... ... 6
2. Subyek Penelitian... ... 7
3. Langkah-langkah/siklus Penelitian . 4. Instrumen Penelitian... ... 7
... 10
BAB H KAJIAN PUSTAKA 13
A Penelitian Tindakan Kelas (PTK )... 13
B. Salat Asar Tepat W aktu... 17
C. Metode Portofolio... 25
D. Kaitan Antara Salat Asar Tepat Waktu Dengan Metode 42 Portofolio... BAB D3 PELAKSANAAN PENELITIAN 45 A Gambaran Umum MI AL-Islam Kembangkuning... 45
B. Diskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 48
C. Diskripsi Pelaksanaan Siklus I I ... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 55 A Hasil Penelitian Pada Siklus I ... 55
1. Diskripsi Hasil Penelitian Siklus I ... 55
2. Diskripsi Hasil Penelitian Siklus I I ... 59
B. Pembahasan... 62
BAB V PENUTUP 64 A Kesimpulan... 64
B. Saran...
j
... 64C. Penutup... 65
DAFTAR PUSTAKA 66
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Agama Islam adalah suatu ilmu yang sangat berperan terhadap ilmu-ilmu umum lain, sehingga dalam masyarakat modem ilmu agama Islam sangat berpengaruh terhadap keberhasilan manusia dalam menempuh kebahagiaan dunia akhirat dan juga kemajuan zaman. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka berbagai upaya telah diusahakan untuk meningkatkan kemampuan dibidang tersebut, termasuk dalam menguasai ilmu agama Islam.
Hakikat pendidikan itu adalah pembentukan manusia kearah yang dicita-citakan. Dengan demikian pendidikan Islam adalah proses pembentukan manusia kearah yang dicita-citakan Islam. Pendidikan Islam sebagai lembaga diakuinya keberadaan lembaga pendidikan Islam secara eksplisit. Pendidikan Islam sebagai mata pejaran diakuinya pendidikan agama Islam sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib diberikan pada tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Berikutnya pendidikan Islam sebagai nilai, yakni ditemukannya nilai-nilai Islami dalam sistem kependidikan nasional. 1
Lingkungan siswa MI Al-Islam Kembangkuning mayoritas dari keluarga yang tidak mampu, sehingga motivasi orang tua terhadap anak- anaknya untuk mengarahkan salat asar tepat waktu sangat minim sekali karena disibukkan dengan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, juga metode yang dipakai oleh guru dalam mengajar selama ini hanya
Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidihan Nasional D i Indonesia, Prenada Media. Jakarta. 2004, him. 4
dengan mengajar siswa di sekolah pemula dengan ciri-ciri atau sifat menggunakan metode ceramah. Sedangkan idak semua pokok bahasan mata pelajaran cocok dan tepat menggunakan metode ceramah. Dengan metode yang monoton siswa tidak merasa ada sesuatu yang menarik lagi untuk didengarkan dan diikuti, sehingga anak tidak tertarik pada materi yang disampaikan oleh guru. Dampak dari ketidak tertarikan siswa mengikuti pelajaran menjadikan banyak siswa tidak tuntas belajar.
Mengajar siswa di madrasah berbeda lanjutan, siswa madrasah adalah pembelajar
biologis, kesadaran sikap. Kepribadian anak yang berbeda dengan sifat atau ciri-ciri siswa sekolah lanjutan, siswa-siswa madrasah adalah anak-anak yang masih suka melakukan sesuatu seperti bermain, sehingga mereka pada waktu salat sering lalai untuk melaksanakan ibadah khususnya waktu salat asar. Kecenderungan mereka pada waktu salat asar keasyikan melakukan kegiatan- kegiatan sebagaimana kebanyakan anak-anak lain, lebih banyak waktu untuk bermain-main misalnya bermain play station, layang-layang atau mereka juga melakukan kegiatan olah raga misalnya sepak bola, voly dan tidak juga mereka memungkiri ikut berbagai macam les bahasa atau kegiatan yang lain, sehingga pada waktu salat asar tiba mereka sering lalai untuk melaksanakan ibadah salat asar padahal waktu untuk sa
dua jam atau jam 15 : 0 0 - 17 : 00.
Salat membentuk akhlak mulia dan mendidik siswa yang tangguh dalam pandangan agama Islam salat membentuk manusia berakhlak, berkepribadian luhur serta berjiwa tangguh. Hal ini disebabkan setiap bagian dari pekeijaan salat dan setiap rukun dari rukun-rukun salat tersirat segala
3
keutamaan dan kebaikan untuk manusia terkandung padanya segala sifat-sifat yang terpuji.
Salat merupakan kunci diterima atau dito
yang melakukannya, serta
Dalam sebuah hadits diterangkan bahwa yang pertama-tama di hisab oleh Allah SWT dari amal seorang hamba pada hari
Berdasarkan latar belakang tersebut maka
aknya amal ibadah seseorang.
kiamat adalah salatnya, peneliti melakukan penelitian dengan judul " EFEKTIFITAS "METODE PORTOFOLIO" DALAM PELAKSANAAN SALAT ASAR TEPAT WAKTU SISWA KELAS V MI AL-ISLAM KEMBANGKUNING WINDUSARI MAGELANG TAHUN AJARAN 2007/2008 " .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka pene iti merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pelaksanaan salat asar &swa kelas V MI Al-Islam Kembangkuning sebelum menggunakan metode portofolio ?.
2. Apakah dengan metode portofolio siswa kelas V MI Al-Islam Kembangkuning dapat melaksanakan salat asar tepat waktu ?.
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimanakah pelaksanaan salat asai’ siswa kelas V MI Al-Islam Kembangkuning sebelum menggunakan metode portofolio. 2. Untuk mengetahui siswa kelas V MI Al-Islam Kembangkuning dalam
melaksanakan salat asar tepat waktu melalui metode portofolio.
sebagai berikut " Penerapan
yang positif terhadap ilmu Hipotesis tindakan, dapat dirumuskan
metode portofolio dapat meningkatkan pelaksanaan atau pengamalan salat asar tepat waktu siswa kelas V MI Kembangkuning "
£ . Kegunaan Penelitian
1. Secara teoritis
Diharapkan dapat memberi masukan
pengetahuan khususnya metode portofolio yang baik untuk meningkatkan pelaksanaan salat asar tepat waktu.
2. Secara praktis
Penelitian diharapkan pula bermanfaaat bagi : a. Guru
Dapat mengetahui sejauh mana kemampuan dan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam memahami materi yang disampaikan guru. b. Sekolah
Dapat meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa dalam penerapan salat asar tepat waktu.
c. Siswa
Sisw'a mampu memahami materi yang ada dengan metode pembelajaran yang bervariasi.
F. Definisi Istilah
1. Efektifitas
Efektifitas adalah berasal dari kata "efek tif' yang berarti ada efeknya ( ada akibat, pengaruh, kesannya ), keefektifan berarti keadaaan
pekerjaan siswa didik dengan eksi menurut panduan-panduan
digunakan untuk melaksanakan berpengaruh, hal yang berkesan 3. Jadi efektivitas artinya suatu yang menunjukkan taraf tercapainya tujuan. Suatu usaha dikatakan efektif apabila usaha itu mencapai tujuan yang ideal.
2. Metode
Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekeijaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. 1
3. Portofolio
Portofolio adalah suatu kumpulan maksud tertentu dan terpadu yang terse < yang telah ditentukan.
Dari uraian di alas penulis menyimpulkan bahwa efektifitas metode portofolio merupakan salah satu cara yang
pembelajaran, untuk menyeleksi kumpulan pekerjaan siswa dengan panduan yang telah ditentukan
4. Salat asar tepat waktu
Salat asar tepat waktu adalah salat yang dimulai dari habisnya waktu Dzuhur ; Bayang-bayang sesuatu
dari bayang-bayang yang ketika matahari sedang menonggak. sampai tebenamnva matahari. 6
Jadi peneliti menggunakan metode portofolio agar siswa melaksanakan salat asar tepat waktu dengan ketentuan siswa diberikan blangko portofolio untuk mencatat kegia an salat asar beijamaah di masjid atau mushola tempat mereka masing-masing dalam waktu kurang lebih
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka, Jakarta. 2005. hlm.284 Departemen Pendidikan Nasional, opcit, him.740
Dasim Budimansyah, Model Pembelajaran Dan Penilaian Portofolio, PT. Genesindo, Bandung, 2002 Sulaiman Rosyid, Fiqih Islam, PT. Sinar Baru Algensindo. Bandung. 2006.
satu minggu, kemudian setiap selesai melaksanakan salat asar mereka diwajibkan untuk memberikan bukti dengan meminta tanda tangan imam masjid dengan maksud untuk meningkatkan penerapan salat asar.
G . Metode Penelitian
Dalam pembicaraan metodologi dibahas beberapa komponen yang meliputi: 1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang diterapkan berupa penelitian tindakan kelas. Prosedur dan langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip-prinsip dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan.
Penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka,dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu. 7
Secara terperinci tahapan-tahapan da am rancangan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan tindakan meliputi membuat rencana pembelajaran, mempersiapkan lembar observasi untuk mengetahui kondisi belajar mengajar di kelas, membuat alat evaluasi.
b. Pelaksanaan tindakan meliputi seluruh kegiatan belajar mengajar seperti guru mengadakan appersepsi untuk mengetahui tingkat belajar anak dan guru melaksanakan proses belajar mengajar dengan menerapkan metode yang sesuai dan menarik.
7
ilaksanakan dengan proses pengembangan materi dan tindakan serta dampak yang
pelaksanaan observasi dan c. Observasi. Dalam tahap observasi
pembelajaran meliputi aktifitas siswa, mencatat tanda-tanda akan tercapainya terjadi setelah dilakukan tindakan.
d. Refleksi, menganalisis hasil pembelajaran dan sekaligus menyusun rencana perbaikan dan tindakan berikutnya. 8 Diharapkan setelah pelaksanaan metode portofolio, siswa mau melaksanakan salat asar tepat waktu.
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan secara kolaborasi dengan guru dan kepala sekolah yang membantu dalam
refleksi selama penelitian berlangsung. 2. Subyek Penelitian
Subyek yang akan dikenai tindakan adalah siswa kelas V dan guru mata pelajaran Fiqih di MI Kembangkuning.
subyek yakni perlunya peenerapan tindakan
asar tepat waktu di MI kembangkuning khusus va kelas V. 3. Langkah-langkah/siklus penelitian
a. Siklus I
Pelaksanaan siklus pertama dengan bahan salat beijamaah terutama pada salat asar, adalah :
1) Perencanaan awal
Guru menyiapkan materi tentang salat formatif
Dasar pertimbangan pilihan jenelitian ini terhadap salat
ajian yaitu pembelajaran Pada siklus I kegiatannya
Suharsimi Arikunlo. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta
wajib beijamaah dan tes
I dilaksanakan pada tanggal 5 siswa 25 anak. Metode yang
penilaian terhadap hasil 2) Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus Mei 2008 dikelas V dengan jumlah digunakan adalah metode ceramah. a. Kegiatan pendahuluan/pembuka
1) Salam
2) Guru menggunakan metode ceramah b. Kegiatan inti
Guru memberi tugas pada siswa untuk melaksanakan salat asar beijamah tepat waktu
c. Kegiatan penutup
1) Guru memberikan tes atau pembelajaran salat berjamaah
2) Penarikan kesimpulan dan pembahasan hasil pembelajaran guru
3) Observasi
Setelah diadakan observasi ternyata motivasi siswa untuk belajar masih rendah, kepedulian disekitar siswa kurang. Siswa merasa jenuh dengan model pembelajaran yang seperti ini.
4) Refleksi
Melihat dari hasil observasi, siswa y
asar tepat waktu masih sedikit, maka dinyatakan belum berhasil. Maka peneliti harus melakukan kajian ulang untuk siklus selanjutnya.
9
b. Siklus II
Pelaksanaan siklus II dengan materi mempraktekkan salat beijamaah terutama salat asar. Kegiatan pada siklus ini m eliputi:
1. Perencanaan
Mempersiapkan tes formatif dan lembar tugas portofolio 2. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk siklus II dilaksanakan tanggal 19 Mei 2008 dikelas V dengan jumlah siswa 25 anak.
Pelaksanaan siklus II pada dasarnya sama dengan siklus I. Pada siklus II ini menggunakan metode portofolio dimana siswa diberi tugas di rumah yang harus dikeijakan secara jujur dan metode portofolio ini lebih obyektif dilihat dari kegiatan siswa yang sesungguhnya lebih terbuka karena ikut menilai kegiatannya dan langsung berhubungan dengan proses pembelajaran.
3. Observasi
Setelah diadakan observasi ternyata dengan menggunakan metode portofolio ini lebih meningkat semangat
sebagian siswa masih tertinggal, ini me baik dari siklus pertama.
4. Refleksi
Melihat hasil dari observasi dan evaluas
telah melaksanakan salat asar tepat waktu belum sempurna dalam salat asar dilihat dari segi gerakan maupun bacaan salat.
untuk lebih maju walaupun nunjukkan hasil yang lebih
4. Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan adalah ; a. Blangko Portofolio
b. Tes formaltif 5. Pengumpulan data
a. Tes
Digunakan lembar tes yang dikeijakan siswa, baik berupa tes awal maupun tes akhir.
1) Tes awal
Tes yang digunakan sebelum tindakan penelitian dilakukan dengan menggunakan metode ceramah
2) Tes akhir
Tes yang digunakan setelah tindakan penelitian dilakukan menggunakan metode portofolio
b. Observasi
Dipandu dengan lembar pengamatan yang dilakukan langsung oleh peneliti untuk memperoleh data penelitian, aklifitas siswa dan data ketrampilan guru selama proses berlangsung
c. Tugas Portofolio
11
ertulis dan lembar tugas 6. Analisis Data
Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisis data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisa deskriptif kualitatif Yaitu data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran.
Untuk mengetahui respon siswa maka peneliti setiap akhir pengajaran terhadap pokok bahasan salat berjamaah terutama salat asar dengan mengadakan evaluasi berupa tes
portofolio.
H. Sistematika Penulisan
Rangkaian laporan penelitian disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan : Menguraikan
rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, kegunaan penelitian, definisi istilah, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : Kajian pustaka : Memuat Penel tian Tindakan Kelas, Salat Asar Tepat Waktu, Metode Portofolio dan Kailan antara salat asar tepat waktu dengan metode portofolio..
BAB III : Pelaksanaan penelitian : Sesuai dengan siklus yang dilaksanakan memuat antara latn : Gambaran umum MI Al-Islam Kembangkuning, Diskripsi pelaksanaan siklus I
latar belakang masalah,
BABIY
BABY
Hasil penelitian dan pern antara lain Diskripsi persik dilaksanakan tiap-tiap siklus.
Merupakan bagian akhir d didalamnya Kesimpulan, Saran-;
bahasannya : Yang memuat us dan pembahasan yang
ani penulisan yang tercakup saran dan kata Penutup. DAFTAR PUSTAKA
BAB II
inggris adalah Classroom penelitian yang dilakukan tersebut:
mencermati suaiu objek
bagi peneliti.
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas ( P T K )
1. Penelitian tindakan kelas dalam istilah bahasa Action Research (CAR), yaitu sebuah kegiatan dikelas. Ada tiga kata yang membentuk pengertian a. Penelitian - menunjuk pada suatu kegiatan
dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting
b. Tindakan - menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu.
c. Kelas - dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. 9
Dari uraian di atas penulis memimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan
berupa sebuah tindakan yang dimunculkan dan
secara bersama-sama, yang diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa
2. Sejarah Penelitian Tindakan Kelas
Menurut sejarah, kelahiran penelitian tndakan kelas dari awal penelitian dalam ilmu pendidikan yang diinspirasi melalui pendekatan ilmiah
Suharsimi Arikunto. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta. 2007, him. 2-3.
terhadap kegiatan belajar teijadi dalam sebuah kelas
yang diadvokasi oleh filsuf John Dewey (1910) dalam bukunya How We Think dan The Source o f a Science o f Education.
Pendekatan ilmiah yang digunakan oleh Dewey sangat ideal, namun pendekatan demikian tidak mampu menyelesaikan masalah menjadi sebuah
merupakan sebuah upaya ang mendesak dalam ilmu
v arena untuk memecahkan inkuiri sosial maupun kependidikan yang
kolaboratif dengan munculnya suatu kebutuhan
pendidikan yang lebih memfokuskan pada masalah praktik bukan teori ( Held, 1980 ; Me Taggart, 1993).
Dan uraian Dewey di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa masalah inkuiri sosial maupun kependidikan
masalah yang dihadapi siswa di kelas dalam kegiatan pembelajaran serta dalam menerima materi pelajaran, namun jika diselidiki masalah yang dihadapi di pengaruhi oleh lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat.
Kebutuhan terhadap sebuah upaya kolaboratif dalam menyibak tabir pendidikan semakin hari dirasakan semakin mendesak. Pada akhir 1970 dan awal 1980 di Amerika Serikat muncul keinginan mewujudkan kolaborasi, dengan demikain mampu mengembangkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan. 10
Secara bertahap penelitian tindakan dibidang pendidikan meningkat dari penelitian yang amatiran atau penelitian orang miskin (Kemmis, 1993) menjadi lebih tegar pada dekade tahun 1970-an. terutama dikalangan yang menaruh perhatian terhadap isu-isu pendidikan, dan yang memahami betapa kompleksnya kaitan antara gagasan-gagasan dengan kehidupan antara teori
15
dalam instruksional
dan praktek, dan antara pakar kemasyarakatan dan orang awam, padahal mereka hidup dan bekeija didalam satu dunia (pendidikan).
Di Indonesia, penelitian tindakan kelas mulai digerakkan pada waktu upaya-upaya perbaikan mutu pendidikan dimu ai dengan renovasi ditingkat pendidikan guru SD seperti PGSD, kemudian meluas ke kalangan guru-guru SLTP dan SMA terutama mereka yang belajar melalui program-program studi ke-SD-an dan regular pada program pascasaijana LPTK seperti di IKIP Jakarta. Bandung, Malang, dan lain-lain dalam dekade tahun 1990-an. 11 3. Karakteristik Penelitian Tindakan kelas
Ditinjau dari karakteristiknya, PTK memiliki karakteristik antara lain : a. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru
b. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya
c. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi
d. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik instruksional
e. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus. 4. Prinsip Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Hopkins, ada 6 prinsip dalam penelitian tindakan kelas yaitu sebagai berikut: 12
a. Pekeijaan utama guru adalah mengajar, dan adapun metode PTK yang diterapkan seyogyanya tidak mengganggu komitmen sebagai pengajar. b. Metode pengumpulan data yang digunakan
berlebihan dari guru sehingga berpe uang menggangu proses pembelajaran.
tidak menuntut waktu yang
Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Rosda Karya 12
Bandunc. 2008. him.2^
c. Metode yang digunakan harus reliable, sehingga meungkinkan guru mengidentifikasi serta merumuskan hipotesis secara meyakinkan, mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi dikelasnya, serta memperoleh data ynag dapat digunakan untuk menjawab hipotesis yang dikemukakannya.
d. Masalah program yang diusahakan oleh guru seharusnya merupakan masalah yang cukup merisaukan dan bertolak dari tanggung jawab profesional.
e. Dalam menyelenggarakan PTK, guru harus selalu bersikap konsisten menaruh kepedulian yang tinggi terhadap proses dan prosedur yang berkaitan dengan pekeijaannya.
f. Dalam pelaksanaan PTK sejauh mengkin harus digunakan Classroom Oxcerding Perspective dalam arti permasalahan tidak dilihat terbatas dalam konteks kelas dan atau mata pelajaran tertentu melainkan perspektif misi sekolah secara keseluruhan.
5. Tujuan Dan Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
17
serta meningkatkan praktek Manfaat yang dapat dipetik jika guru mau dan mampu melaksanakan penelitian tindakan kelas itu terkait dengan komponen pembelajaran antara lain :
a. Inovasi pembelajaran
b. Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas c. Peningkatan profesioanalisme guru. 13
Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas dilakukan untuk memperbaiki
kegiatan pembelajaran, penemuan baru dalam proses pembelajaran, dan juga untuk meningkatkan profesional guru untuk mencapai tujuan yang
ingin di capai.
B. Salat Asar Tepat Waktu
1 Pengertian Salat Asar Tepat Waktu
a. Salat asar adalah salat yang dimulai dari habisnya waktu dzuhur ; bayang- bayang sesuatu lebih dari panjangnya, selam dari bayang-bayang yang ketika matahari sedang mendongak sampai terbenamnya matahari. Hal ini sesuai dengan Sabda Rasulullah SAW.
Artinya : " Asar waktunya sebelum terbenamnya matahari " (Riwayat muslim). 14
b. Imam Hanafi dan Syafi'i berpendapat bah lebihnya bayang-bayang sesuatu (dalam uk tersebut sampai terbenamnya matahari.
wa waktu asar dimulai dari uran panjang) dengan benda
i? 14
Zain.il Aqib. Ibid. him. 18
asar pada saat itu berdosa. c. Imam Maliki mengatakan bahwa asar mempunyai dua waktu yaitu ; yang
pertama disebut waktu ikhtiari yaitu dimulai dari lebihnya bayang-bayang suatu benda dari benda tersebut, sampai matahari tampak menguning. Sedangkan waktu yang kedua disebut waktu idhthirari yaitu dimulai dari matahari yang tampak menguning sampai terbenamnya matahari.
d. Imam Hambali mengatakan bahwa yang termasuk paling akhirnya waktu salat asar adalah sampai bayang-bayang suatu benda lebih panjang dua kali dari benda tersebut, dan pada saat itu boleh mendirikan salat asar sampai terbenamnya matahari, tetapi orang yang salat
dan diharamkan sampai mengakhirkannya pada waktu tersebut. 15
Imam Nawawi mengatakan dalam "Syarah Muslim" Menurut sahabat, bahwa waktu asar itu ada lima macam yaitu .
1. Waktu Fadlilah atau utama ialah pada awal waktunya 2. Waktu Ikhtiar atau biasa
Waktu ikhtiar berlangsung sampai bayang- panjangnva
3. Waktu Jawaz yakni diperbolehkan tanpa makruh
4. Waktu diperbolehkan tapi makruh yakni saat kuning hingga terbenamnya matahari.
5. Waktu Uzur ialah waktu dzuhur bagi orang yang diberi kesempatan untuk menjama' salat asar dengan dzuhur disebabkan dalam peijalanan atau karena hujan. Melakukan salat asar pada waktu yang kelima ini disebut ada'i yakni mengerjakan pada waktunya, dan jika telah luput
>ayang sesuatu itu dua kali
semuanya disebabkan terbenamnya matahari, maka disebut Qadla.
15 16
Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqih Lima Mazhab, Lentera. Jakarta. 2007. him.74
\
Sayid Sabiq, Fiqih Stinnah, Alma'arif, Bandung. 1981, him. 177
19
Bacaan salat asar yang diajarkan dalam proses pembelajaran pada siswa adalah sebagai berikut :
a. Niat Salat Asar
p / ( A rtinya:
menyengaja salat fardlu asar empat reka 'at menghadap kiblat (ma 'muman / imaman) karena A llah' \ Allahu Akbar
b. Bacaan Salat Asar 1) Bacaan Do'aiftitah 2. Bacaan Salat Asar
/ M l /
U 11 * 3 l i v o l
b '
oj 1?5 J Ckj
• ^ j 4 4 ? 4 3
Artinya:
"Allah Maha Besar lagi Sempurna kebesaran-Nya, segala puji bagi-Nva dan Maha suci Allah sepanjang pagi dan sore. Kuhadapkan muka hatiku kepada dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku semata hanya untuk Allah seru sekalian alam.
2) Bacaan Alfatikhah dan Surai Pendek
Atinya:
' 'Dengan Nama Allah yang maha pengasih dan penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Yang pengasih dan penyayang Yang menguasai hari kemudia.
Pada-Mu lah aku mengabdi dan kepada-Mu lah aku meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. Bagaikan jalannya
orang-orang telah engkau beri nikmat,
pernah engkau murkai, atau jalannya orang-orang yang sesat.
Artinya:
Bukan jalan mereka yang
'' Dengan nama Allah yang pengasih dan penyayang. "Katakanlah (hai Muhammad) ! Allah itu Esa Allah tempat meminta
Tiada Ia beranak dan tiada pula Ia dilahirkan
Dan tak ada bagi-Nya seorang pun yang menyerupai-Nya 3) Bacaan Ruku'
X Y ^
Artinya:
21
4) Bacaan I' tidal
Artinya:
' 'Allah mendengar orang yang memuji-Nya Pada -waktu berdiri tegak (i'tidal) terus membaca:
Artinva:
'' /o yl//a/z 7Wian Azzmi / Bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudah itu ''
5) Bacaan Sujud
Artinya:
' 'Maha Suci Tuhan Maha Tinggi serta memujilah aku kepada-Nya 6) Bacaan Antara Dua Sujud
• t' A
\ .
* \>
Artinva:
7) Bacaan Tasyahud Awal
"Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah. Salam, rahmat dan berkah-Nya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad). Salam (keselamatan) semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang shaleh-shaleh.
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah
Ya Allah, Limpahilah rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad dan keluarganya.
23
Artinya:
Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan adalah bagi Allah. Salam, rahmat dan berkah-Nya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad). Salam (keselamatan) semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang shaleh-shaleh.
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
Ya Allah, Limpahilah rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta keluarganya sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Disc luruh alam semesta Engkaulah yang terpuji dan Maha Mulia ".
9) Bacaan Salam
Artinya:
' 'Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian". Keterangan:
menengok ke kanan, dan
17
Waktu membaca salam yang pertama, muka kita
waktu membaca salam yang kedua muka kita menengok ke kiri. 3. Gerakan Salat Asar
a Berdiri tegak menghadap kiblat dan berniat untuk mengerjakan shalat asar beijamaah
b. Takbiratul ikhram yaitu mengangkat kedua tangan sambil membaca Allahu Akbar
c. Bersedekap yaitu meletakkan tangan diatas perut dengan posisi tangan kanan menggenggam pergelangan tangan kiri sambil membaca do'a iftitah, surat al-fatikhah dan bacaan surat pendek.
d. Ruku' yaitu membungkukan badan dan kepala lprus atau sejajar dengan pinggang.
17
dan seterusnya yaitu tidak e. I 'tidal yaitu berdiri kembali setelah ruku' dengan membaca bacaaan i'tidal. f. Sujud yaitu kening, kedua telapak tangan dan lutut menempel pada lantai
sambil membaca bacaan sujud
g. Duduk antara dua sujud yaitu telapak kaki kiri diduduki, sedangkan telapak kaki kanan tegak lurus dan jari-jarinya ditekuk menghadap kiblat, kemudian kedua telapak tangan diletakan diatas kedua paha, ujung jari sejajar dengan lutut.
h. Sujud yang kedua sama dengan sujud yang pertama untuk rekaat kedua dan selanjutnya sama Bedanya pada rekaat kedua
membaca do' a iftitah.
i. Duduk iftirasy yaitu duduk diatas telapak kaki kiri dan telapak kaki kanan ditegakkan, sedangkan ujung jari kaki kanan diletakkan menghadap kiblat, kenmudian kedua tangan diletakkan diatas paha dan ujung jari sejajar dengan lutut sedangkan jari telunjuk yang kanan ditegakkan, diatas paha j. Duduk tasyahud atau duduk tawaruk yaitu duduk dengan posisi telapak kaki
kiri ada dibawah kaki kanan agak dikeluarkan, sedangkan telapak kaki kanan ditegakkan dan ujung jarinya ditekuk menghadap kiblat kemudian pantat menempel ketempat salat (lantai) kemudian kedua tangan diletkakkan diatas paha dengan posisi ujung jari sejajar denga lutut, pada waktu membaca "Lailalaha ilallah'' jari telunjuk tangan kanan ditegakkan.
k. Mengucapkan salam dengan menoleh kekanan dan kekiri. 18
25
19
:o
C. Metode Portofolio
Dalam lapangan pendidikan dan pengajaran, istilah portofolio relatif masih belum banyak dikenal secara luas. Akan tetapi akhir-akhir ini istilah portofolio mulai banyak dibicarakan dan dipelajari.
1. Pengertian Portofolio
Portofolio adalah suatu kumpulan pekerjaan siswa didik dengan maksud tertentu dan terpadu yang terseleksi menurut panduan-panduan yang telah ditentukan. 19
Portofolio dapat diartikan sebagai suatu wujud benda fisik dan suatu proses sosial pedagogis. Dalam wujud benda fisik portofolio merupakan bendel kumpulan atau dokumentasi hasil pekeijaan siswa yang disimpan dalam suatu bendel. Portofolio sebagai proses sosial pedagogis merupakan kumpulan pengalaman belajar yang terdapat dalam pikiran siswa berupa pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap. Portofolio sangat bermanfaat untuk melayani siswa secara individual maupun kelompok. Penyekoran untuk portofolio mengggunakan catatan kemajuan prestasi siswa yang dilakukan oleh guru. 20
Portofolio lebih komprehensif dan terinci sebagai koleksi tertentu dari karya-karya baik dalam bentuk karya proses maupun karya jadi, dalam berbagai bidang dimana siswa terlibat dalam melaksanakan penilaian terhadap dirinya sendiri yakni dalam mengembangkan portofolionya dan dalam mengembangkan kriteria untuk menilai perkembangan hasil belajarnya 21
Dasim Budimansvah. Model Pembelajaran dan Penilaian portofolio. Genesindo. Bandung, 2002, him .2
I
t u n Soiihatin dan Raharjo, Cooperative Learning Analisis M odel Pembelajaran IPS, Bumi Aksara, Jakarta. 2007, him. 53
2. Latar Belakang Portofolio
Portofolio berasal dari Bahasa Inggris "portfolio" yang artinya dokumen atau surat surat.
Pada awalmya portofolio digunakan di dunia kesenian mumi seperti seni musik, seni sastra, dan sebagainya, dan di dalam dunia penanaman modal. Dalam dunia seni portofolio berguna untuk menunjukkan kedalaman dan kepekaan rasa seorang seniman. Portofolio berisikan koleksi terbaiknya (bila tidak memungkinkan menyertakan karya asli, biasanya cukup dengan menyertakan foto). Walaupun seniman tersebut telah menciptakan banyak karya tetapi hanya karya-karya yang menggambarkan potensi puncaknya yang dicantumkan dalam portofolio. Dalam dunia penanaman modal, investor membuat portofolio yang berisi tentang surat-surat berharga, surat-surat tanggungan dan saham-saham yang memungkinkan untuk diinvestasikan.
Awal tahun 1964, dunia pendidikan portofolio sebagai bagian dari penilaian, kemu<
lebih cepat dan lebih terkenal di Amerika Serikat. Para pelaksana memberikan definisi portofolio dalam berbagai cara sesuai dengan tujuan portofolio itu sendiri.
3. Landasan Pemikiran Portofolio
Sebagai suatu inovasi, model pembelajaran berbasis portofolio (MPBP) dilandasi oleh beberapa landasan pemi
a. Empat Pilar Pendidikan
Empat pilar pada versi UNESCO
Inggris mulai menggunakan dian metode ini berkembang
•ciran sebagai berikut:
27
1) Learning to do, peserta didik harus diberdayakan agar mau dan mampu untuk mempraktekan pengalaman belajarnya.
2) Learning to know, meningkatkan interaksi dengan lingkungannya sehingga mampu membangun pemahaman dan pengetahuannya terhadap dunia di sekitarnya.
3) Learning to be, dari hasil interaksi dengan lingkungan tersebut diharapkan dapat membangun pengetahuan dan kepercayaan dirinya. A) Learning to live together, kesempatan berinteraksi dengan berbagai
individu atau kelompok yang bervariasi. 22 b. Pandangan Konstruktivisme
Pada dasarnya semua peserta didik pada sejak memiliki gagasan atau pengetahuan tentang lingkungan disekitamya. Pelajaran dimulai dari apa yang diketahui peserta didik dan usia kanak-kanak sampai dewasa guru tidak mendoktrinisasi gagasan ilmiah supaya peserta didik mau mengganti gagasannya yang non ilmiah menjadi gagasan yang ilmiah. Dengan demikian, pengubah gagasan peserta didik adalah peserta didik sendiri dan guru hanya sebagai fasilitator dan penyedia kondisi supaya proses belajar bisa berlangsung.
c. Democratic Teaching
Dalam pendidikan, demokrasi diitunjukkan dengan pemusatan perhatian dan usaha-usaha pada siswa didik dalam keadaan sewajarnya (intelegensi, kesehatan, keadaan sosial dan sebagainya). Dikalangan Taman Siswa dikenal dianut sikap Tutwuri Handayani suatu sikap
22
demokratis yang mengakui hak siswa untuk tumbuh dan berkembang menurut kodratnya. 23
Dengan demikian Democratic Teaching merupakan pandangan yang mengutarakan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama didalam berlangsungnya pembelajaran antara pendidik dan peserta didik serta dengan pengelola pendidikan.
4. Prinsip Dasar Portofolio
Model pembelajaran berbasis portofolio (MPBP) menurut Budimansyah mengacu pada sejumlah prinsip dasar pembelajaran antara lain: a. Prinsip Belajar Siswa Aktif
Pembelajaran dengan MPBP berpusat pada siswa, dengan demikian model pembelajaran ini menganut pada belajar siswa aktif, mulai dari fase (a) perencanaan aktivitas dikelas, (b) kegiatan lapangan, dan (c) pelaporan aktivitas.
1) Perencanaan Aktivitas Dikelas
Dalam fase perencanaan aktivitas dikelas, aktivitas siswa terlihat pada saat mengidentifikasi masalah dengan menggunakan teknik bursa ide (brain storming). Setiap siswa boleh menyampaikan masalah yang menarik baginya yang tentu saja berkaitan dengan materi pelajaran. Setelah masalah terkumpul siswa melakukan "voting" untuk memilih satu masalah untuk bahan kajian kelas.
2) Kegiatan Lapangan
Dalam fase kegiatan lapangan, aktifitas siswa lebih tampak, dapat digunakan berbagai teknik dalam fase ini misalnya wawancara.
2?
29
pengamatan, Quesioner dan lain-lain. Mereka mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan untuk menjawab permasalahan yang menjadi kajian kelas mereka. Untuk melengkapi data dan informasi tersebut maka dapat mengambil photo, sketsa, membuat kliping bahkan memungkinkan pula mengabadikan peristiwa penting dalam video. 3) Pelaporan Aktifitas
Dalam fase pelaporan aktifitas, mereka terfokus pada pembuatan portofolio kelas. Segala bentuk data dan informasi disusun secara sistematis dan disimpan pada bendel portofolio (portofolio seksi dokumen). Data yang paling penting dan menarik (eyes catching) ditempel pada portofolio seksi penayangan yaitu papan panel yang terbuat dari kardus atau bahan lain yang tersedia.
b. Kelompok Belajar Kooperatif (Coopoeratif Learnning)
Prinsip belajar kooperatif dalam proses pembalajaran MPBP yaitu proses pembelajaran yang berbasis kerjasama, keijasama yang dimaksud disini adalah keijasama antara siswa dan komponen-komponen lain disekolah termasuk kerjasama orang tua
Kerjasama antar siswa jelas terlihat pada saat kelas sudah memilih satu masalah untuk bahan kajian bersama. Semua pekeijaan disusun, orang- orangnya ditentukan, siapa mengeijakan apa. merupakan satu bentuk kerjasama
c. Pembelajaran Partisipatorik
Model pembelajaran berbasis portofolio juga menganut prinsip pembelajaran partisipatorik, sebab melalui model ini siswa belajar sambil
ben melakoni (learning by doing). Salah satu siswa belajar hidup berdemokrasi, sebab memiliki makna yang ada hubungannya berdemokrasi.
d. Mengajar Yang Reaktif (Reactive teaching) Untuk menerapkan model pmbelajaran be menciptakan strategi yang tepat agar siswa m Motivasi yang seperti itu akan dapat tercipta ka siswa akan kegunaan materi dalam kehidupan dapat menciptakan situasi sehingga materi pelaj membosankan, dan mempunyai sensifitas tinggi apakah kegiatan pembelajaran sudah membo guru harus segera mencari cara untuk menanggul
5. Pembelajaran Portofolio
a. Portofolio Sebagai Model Pembelajaran.
Pembelajaran berbasis portofolio sang kontruksivisme, berarti menempatkan siswa keseluruhan program pembelajaran.
Melalui pembelajaran seperti ini, peng tersimpan dengan baik karena pengetahuan ters setelah melalui proses masuk akal. Pembelajaran juga dikatakan sebagai upaya mendekatkan
dibahas. Pengajaran yang menjadikan materi
tuk pelakonan itu adalah langkah dalam model ini dalam praktek hidup
rbasis portofolio guru perlu otivasi belajar yang tinggi, au guru dapat meyakinkan nyata Guru juga harus aran selalu menarik, tidak i untuk segera mengetahui sankan. Jika hal itu teijadi
anginya
at memperhatikan prinsip pada posisi sentral dalam
31
langsung dihadapkan kepada siswa atau siswa secara langsung mencari informasi tentang hal yang dibahas.
Pada dasarnya portofolio sebagai mode pembelajaran suatu usaha oleh guru agar siswa memiliki kemampuan untuk mengungkapkan dan mengekspresikan dirinya sebagai individu maupun kelompok. Kemampuan tersebut dapat diperoleh melalui pengalaman belajar sehingga mempunyai kemampuan mengorganisir in ormasi yang ditemukan, membuat laporan dan menuliskan apa yang ada dalam pikirannya, dan selanjutnya dituangkan secara penuh dalam pekerjaannya atau tugas- tugasnya
Berbagai metode dapat digunakan dalam pembelajaran portofolio, seperti metode inkuiri, diskusi, pemecahan masalah (problem solving) e- learning, teknik klarifikasi nilai atau value clarification technique (VCT), bermain peran. Setrategi pelaksanaan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan kemampuan dan daya kreatifitas guru.
Beberapa contoh penggunaan metode tersebut: 1) Metode Inkuiri
Bruner, menyebut model pembelajaran inkuiri dengan istilah discovery learning, menurutnya cara belajar yang terbaik adalah dengan memahami konsep, arti dan hubungan melalui proses intuitif kemudian dapat dihasilkan suatu kesimpulan.
l akan
dapat
esen berbagai sumber belajar. Alam menj pemyatan tersebut sisiwa perlu mengad bukti bahwa jawaban yang mereka berikan yang akan dijadikan sebagai portofolio. 2) Metode E-learning
Penerapan metode ini antara lain memberikan tugas kepada siswa untuk berkaitan dengan kompetensi dasar atau dibahas dan selanjutnya siswa mempr tersebut dikelas. Kumpulan hasil carian siswa itulah portofolio.
Arah pengembangan metode e-learning siswa aktif (student active learning), (participation learning), dan prinsip teaching). 24
3) Metode VCT
Value clarification technique (VCT) m mengungkapkan nilai, nilai yang dimaks terdapat dalam suatu pokok bahasan, c peristiwa atau kejadian, tempat atau perbuatan Model ini dapat dilaksanakan guru dengan a) Siswa diberi tugas untuk sesuatu untuk reportasi atau liputan, mengamati secar suatu kejadian, cerita tidak selesai dan
awab pertanyaan maupun suatu pencarian sebagai adalah benar, bukti itulah
Dasim Budimansyah. opcit. hhn. 49
dilakukan dengan cara mencari informasi yang topik yang dipelajari atau rtasikan hasil pencarian informasi yang ditemukan
mengacu pada prinsip belajar prinsip belajar partisipatori mengajar reaktif (reactive
erupakan teknik atau cara ud adalah nilai-nilai yang erita, nyanyian, atau lagu,
pelaku dan sebagainya c ara:
33
menjadi dua Bagian yaitu : menganalisis nilai-nilai tersebut. Hasil nilai dikumpulkan sehingga menjadi portofolio.
b) Guru menyiapkan daftar baik buruk, daftar tingkat urutan, daftar skala prioritas, daftar gejala kontinum, daftar penilaian diri sendiri dan daftar membaca pikiran orang lain terhadap diri kita. Siswa diminta untuk menjawab dalam kertas yang akhirnya dikumpulkan oleh guru sebagai portofolio siswa,
b. Portofolio Sebagai Model Pembelajaran terbagi 1) Portofolio Seksi Penayangan
Portofolio penayangan pada umumnya berbentuk segi empat sama sisi (bujur sangkar) belajar dan dapat berdiri sendiri tanpa penyangga, berukuran kurang lebih 100 cm, terdiri atas empat lembar papan poster atau busa, atau sejenisnya. Tayangan empat panel ini harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat diletakkan diatas meja, papan buletin, empat kuda-kuda Bahan-bahan yang ditayangkan meliputi pernyataan-pernyataan tertulis, daftar sumber informasi, peta grafik, foto, gambar, karya seni asli, dan sebagainya
2) Portofolio Seksi Dokumentasi
Portofolio seksi dokumentasi berisi kumpulan bahan-bahan terpilih yang dapat diperoleh dari literatur, kliping dan koran atau majalah, hasil wawancara dengan berbagai sumber Bahan-bahan ini harus disatukan dalam sebuah map jepit (blinder) dan disusun secara sistematis mengikuti langkah atau urutan
order satu berisi penjelasan masalah, map
kebijakan-ah.
atan kebijakan alternatif untuk mengatasi masalah kebijakan alternatif untuk mengatasi masai rencana tindakan yang akan dilakukan oleh portofolio dokumentasi mencapai bukti bahw
Portofolio tayangan dan dokumentasi dan disimulasi dengar pendapat (public hea case'' (gelar kemampuan atau gelar kasus). Refleksi Pengalaman Belajar
1) Pengertian
Merefleksi berarti bercermin, maknan pengalaman belajar yang baru saja dil perorangan maupun kelompok. Dalam kegi untuk melakukan evaluasi tentang apa dan belajar. Kegiatan refleksi merupakan satu belajar untuk menghindari kesalahan di untuk meningkatkan kinerja
Setelah para siswa melakukan refleks hendaknya diperoleh kesimpulan bahwa terus mengembangkan ketrampilan-ketrampil kebijakan publik.
2) Panduan Melakukan refleksi
Kegiatan merefleksi pengalaman bela secara klasikal. Kemudian guru men, merenungkan pengalaman belajarnya keb
map order tiga berisi satu map order empat berisi celompok. Pada prinsipnya a dilaksanakan penelitian,
ini selanjutnya disajikan ring) dalam acara "show
imasa
ya adalah bercermin pada akukan para siswa baik refleksi ini siswa diajak bagaimana mereka telah cara untuk belajar, yaitu yang akan datang dan
i pengalaman belajarnya, betapa pentingnya mereka ilan untuk mempengaruhi
ar dapat dilakukan dikelas gkondisikan kelas untuk ;ang dari tahap pertama elak
35
sampai tahap penyajian portofolio, selanjutnya siswa diminta untuk merefleksi pengalaman belajarnya secara perseorangan maupun sebagai anggota kelas. Pergunakanlah pertanyaan-
dalam melakukan refleksi.
pertanyaan sebagai panduan
ang akan di akses dengan
uruhan tujuan pembelajaran.
6. Pelaksanaan Portofolio
Ada beberapa langkah dalam mengiplementasikan penilaian portofolio. a. Tahap Persiapan
1) Mengidentifikasikan tujuan pembelajaran portofolio.
2) Menjelaskan siswa bahwa akan dilaksanakan assesment portofolio untuk mengakses tujuan tertentu atau kesel
Harus di jelaskan proses yang harus ditempuh oleh siswa dan bila perlu diperhatikan contoh portofolio yang telah d laksanakan.
3) Menjelaskan bagian mana dan seberapa kinerja dan hasil karya yang secara minimal harus tercantum atau disertakan dalam portofolio, dalam bentuk apa dan bagaimana kinerja atau has kerja di akses.
4) Menjelaskan bagaimana hasil karya tersebut harus disajikan b. Tahap Pelaksanaan
1) Guru mendorong dan memotivasi siswa
2) Guru melakukan pertemuan secara rutin dengan siswa guna mendiskusikan proses pembelajaran yan
siswa, sehingga setiap langkah siswa da at memperbaiki kelemahan yang mungkin terjadi.
3) Berikan umpan balik secara berkesinambungan kepada siswa
assesment dapat diartikan 4) Memamerkan keseluruhan hasil karya yang disimpan bersama-sama
dengan karya keseluruhan siswa yang menjadi peserta mata pelajaran tersebut.
c. Tahap Penilaian
Penilaian dalam bahasa inggris sering disebut assesment yang artinya penaksiran atau menaksir. Dengan demikian
sebagai proses pembelajaran yang dilakukan secara sistematis untuk mencakup kemajuan siswa secara individu untuk menentukan pencapaian hasil belajar dalam rangka pencapaian kurikulum.
Penilaian dilakukan dengan berbagai tahap :
1) Penilaian tentu saja dimulai dengan menegakkan kriteria penilaian yang dilakukan bersama-sama atau dengan
2) Kriteria yang disepakati itu diterapkan secara konsisten, baik oleh guru maupun siswa Bila ada persepsi yang berbeda maka hal itu dibicarakan pada pertemuan berkala antara
3) Arti penting dari tahap penilaian adalah self-assesment yang dilakukan oleh peserta didik atau siswa, sehingga siswa menghayati dengan baik kekuatan dan kelemahannya
4) Hasil penilaian dijadikan tujuan bagi proses pembelajaran berikutnya 7. Penilaian Portofolio
Kunci utama keberhasilan penilaian berbasis kelas terletak pada metode yang digunakan yang dapat menolong guru dan peserta didik dalam mengukur keberhasilan tercapai tidaknya tujuan pembelajaran (standar
partisipasi siswa.
3 7
eserta didik dan guru untuk pekerjaan baru yang sedang kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pencapaian hasil belajar menurut istilah yang digunakan dalam kurikulum 2004).
Menurut Sumama surapranata dan Muhammad hatta bahwa penilaian portofolio dapat memberi kesempatan kepada p
menelaah bagaimana pekerjaan, yang terutama
atau telah mereka selesaikan. Hal yang paling menarik dalam penilaian portofolio adalah :
a. Adanya keijasama yang terpadu antara peserta didik dengan peserta didik lainnya maupun antara peserta didik dengan guru.
b. Peserta didik dapat memperbaiki dan menyempurnakan evidence mereka c. Peserta didik dan guru bekeija berkonsentrasi pada karya individual
maupun karya kelompok.
d. Peserta didik memahami dan menggunakan standar yaitu kompetensi dasar dan indikator yang terdapat dalam kurikulum untuk menilai evidence mereka baik perorangan maupun kelompok.
e. Peserta didik memiliki kebanggaan dap memamerkan evidence mereka
Beberapa keuntungan penilaian portofolio antara a Mampu merefleksikan perubahan penting
intelektual peserta didik dari waktu ke waktu. b. Menunjukkan prestasi akademik dan memotret
c. Mampu memfokuskan pada kepentingan dan porses kemampuan belajar - mengajar serta menginformasikan pengajaran praktis tentang kelebihan dan kekurangan peserta didik. 26
Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta. Penilaian Portofolio.
at mempublikasikan dan
a in :
dalam proses kemampuan
kompetensi peserta didik.
peserta didik didik dalam
digunakan untuk mencapai
8. Fungsi dan Tujuan Penilaian Portofolio
a. Fungsi Penilaian Portofolio
1) Melihat perkembangan tanggung jawab peserta didik dalam belajar. 2) Perluasan dimensi belajar.
3) Pembaharuan kembali proses belajar - mengajar. 4) Penekanan pada perkembangan pandangan
belajar.
b. Tujuan penilaian Portofolio
Portofolio dalam penilaian di kelas dapat beberapa tujuan yaitu :
1) Menghargai perkembangan yang dialami peserta didik 2) Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung
3) Memberikan perhatian pada prestasi keija peserta didik yang terbaik 4) Merefleksikan kesanggupan mengambil
experimentasi
5) Meningkatkan efektifitas proses pengajaran 6) Bertukar informasi dengan orang tua atau
lain
7) Membina dan mempercepat pertumbuhan peserta didik
8) Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri 9) Membantu Desera didik dalam merumuskan
9. Keunggulan dan Kelemahan Penilaian Portofolio
a. Keunggulan
2i
Sumarna Siraoranata dan Muhammad Hatta. Ibid. him.
72-resiko dan melakukan
wali peserta didik dan guru
konsep diri positif pada
39
1) Perubahan paradigma penilaian
Dengan adanya perubahan membandingkan kedudukan kemampuan peserta didik (berdasarkan grade, persentil, atau skor tes) kepada pengembangan kemampuan peeserta didik melalui umpan balik dan refleksi diri
2) Akuntabilitas
Penilaian portfolio sebaiknya menekankan pada akuntabilitas (Accountability). Guru sebagai pendidik bertanggung jawab terhadap konstituen yaitu peserta didik, orang tua, sekolah dan masyarakat. 3) Peserta didik sebagai individu dan peran aktif peserta didik
Ciri khas penilaian ini merupakan keunggulan di mana penilaian portofolio sangat berguna manakala program evaluasi sangat fleksibel dan lebih menekankan pada tujuan individual.
4) Identifikasi
Penilaian portofolio dapat
mendokumentasikan kebutuhan dan asset komunitas yang berminat 5) Keterlibatan orang tua dan masyarakat
Sebagai alat komunikasi dengan adanya keterlibatan pihak luar seperti guru, orang tua, komite sekolah dan
6) Penilaian diri
Pengukuran dilakukan berdasarkan
asli, memungkinkan peserta didik melakukan penilaian diri sendiri (self evaluation), refleksi dan pemikiran yang kntis (critical thinking)
7) Penilaian yang fleksibel
menolong guru untuk
masyarakat luas.
Pengukuran yang fleksibel yang bergantung pada indikator pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan
8) Tanggung jawab bersama
Guru dan peserta didik bertanggung jawab untuk merancang proses pembelajaran dan untuk mengevaluasi kemajuan belajar yang sesuai dengan tujuan.
9) Keadilan
Menggambarkan kelebihan dan kekurangan peserta didik dan memantau perkembangan mereka
10) Kriteria penilaian
Peserta didik diberikan penghargaan (kredit) atas usahannya. Hasil pekeijaan peserta didik akan dinilai semata-mata berdasarkan kriteria yang relevan dengan penampilan mereka
b. Kelemahan 1) Waktu ekstra
Memerlukan keija ekstra dibandingkan dengan penilaian lain yang biasa dilakukan.
2) Reliabilitas
Penilaian kurang reliable dan kui
penilaian lain yang menggunakan angka seperti ulangan harian, ulangan umum maupuan U AN.
3) Pencapaian Akhir
Guru memiliki kecenderungan untuk memperhatikan hanya pencapaian akhir.
41
ain yang ersifat kuantitatif.
belum mengenal penilaian 4) Top - Down
Guru dan peserta didik biasanya terjebak dalam suasana top-down, yaitu guru menganggap segala tahu dan peserta didik selalu dianggap sebagai objek yang harus di didik dan diberi tahu.
5) Skeptisme
Masyarakat khususnya orang tua peserta didik selama ini hanya mengenal keberhasilan anaknya hanya menuju pada angka-angka hasil tes akhir (tes scores), peringkat dan hal-hal
6) Hal yang baru
Merupakan sesuatu yang baru dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu bukan tidak mungkin kebanyakan guru atau bahkan lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK)
portofolio.
7) Kriteria penilaian dan analisis
Penggunaan angka dalam penilaian
analisis terhadap penilaian portofolio agak sulit dilakukan 8) Penerapan disekolah
Penilaian portofolio terkadang sulit
yang lebih mengenal perbandingan peserta didik melalui skor tes, peringkat dan yang lebih sering menggunakan tes yang sudah baku sperti UUB atau UAN.
9) Format penilaian yang lengkap dan detail
Format yang digunakan secara lengkap dan detail juga dapat menjebak perserta didik akan teijerumus ke dalam suasana yang kaku
portofolio agak dihindari,
jika berlallu ia tak mungkin atau sengsara. Padahal sebenarnya itu hanya perasaan orang yang mengalaminya.
2. Mustahil kembali
Ciri lain dari waktu adalah jika ia telah berlalu mustahil bisa kembali atau diganti, setiap detik, menit, jam ataupun hari ia lewati begitu cepat. Semua itu terus berlalu dan takkan dapat kembali. Hal ini pernah diungkapkan oleh Hasan Al-Bishri dalam kata-kata singkatnya '' Tiada hari tanpa menyeru '' Hai anak Adam aku adalah makhluk baru dan aku menjadi saksi terhadap amalmu, maka berbekalah denganku ; sebab jika aku sudah lewat tak mungkin bisa kembali sampai hari kiamat. "
3. Harta Termahal
Mengingat waktu cepat berlalu dan
kembali maka berarti waktu adalah harta termahal bagi manusia. Rahasia mahalnya waktu itu karena merupakan sarana untuk setiap aktifitas dan produktifitas manusia. Waktu adalah modal pokok bagi manusia baik bagi individu maupun masyarakat. Waktu bukanlah emas seperti yang sering dikatakan peribahasa selama ini, tapi waktu lebih mahal daripada emas, permata, intan, berlian ataupun batu mulia la nnya.
44
meminta tanda tangan imam masjid dengan pelaksanaan salat asar.
A. Gambaran Umum MI Al-Islam Kembangkun ng
1. Sejarah singkat berdirinya MI Al-Islam Kembangkuning
MI Al-Islam Kembangkuning berdiri pada tahun 1969 atas prakarsa Bapak Haji Jamal yang pada waktu itu menjabat sebagai Pengawas Pendidikan Agama Islam Windusari. Beliau bermusyawarah dengan Bapak Haji Khoirun yang merupakan sahabat akrabnya untuk mendirikan Sekolah Islam, kemudian Bapak Khoirun merestui dan
untuk didirikan madrasah dengan tanah
pembangunan madrasah ini sebagian besar ditanggung oleh Bapak Haji Khoirun dan sebagian lagi didanai oleh Departemen Agama Kabupaten Magelang. Proses pembangunan ini kiri-kira memakan waktu 2 tahun. Untuk membangun sekolah waktu itu cukup lama
mencukupi sehingga Bapak Haji Khoirun rela kerbaunya untuk menambah biaya yang masi berdirilah Madrasah Ibtidaiyah Al-Islam Windusari Kabuaten Magelang dengan 6 loka tokoh masyarakat desa kembangkuning seperti
karena dana yang kurang menjual ladang dan kerbau- l kurang. Awal tahun 1971 embangkuning Kecamatan ruangan. Dibantu oleh para Bapak Kyai Safrodin, bapak Haji Muhjahit dan Bapak Lurah, akhirnya pada awal tahun 1971 Madrasah Ibtidaiyah Al-Islam Kembangkuning berhasil
jumlah guru sebanyak 8 orang yang ditugaskan oleh Departemen Agama di madrasah tersebut, karena pada waktu itu M
mewakafkan tanah miliknya seluas 1.250 m2. Dalam
merekrut 150 siswa dengan
adrasah Ibtidaiyah Al-Islam
siswa-siswi yang sekolah di 46
Kembangkuning merupakan sekolahan yang pertama kali dibangun di desa Kembangkuning.
Menurut Bapak Haji Muhjuni putra Bapak Haji Khoirun Aim, bahwa ayahnya pernah berpesan agar para siswa yang sekolah di madrasah ini tidak dipungut biaya, oleh karena itu sampai saat ini
MI Al-Islam kembangkuning tidak dipungut biaya dan merupakan sebuah madrasah dibawah naungan Yayasan Al-Iman Magelang yang sudah terdaftar, diakui, disamakan dan terakreditasi B.
2. Keadaan Murid, Guru, Sarana dan Prasarana MI Al-Islam Kembangkuning a. Keadaan Murid
Keadaan murid pada saat dilakukan observasi yaitu Tahun Ajaran 2007 - 2008 sebagai berikut:
Tabel I
Data siswa MI Al-Islam Kembangkuning Tahun Ajaran 2007-2008
No Kelas L P Jumlah
I I 32 17 49
2 11 11 16 27
3 III 22 17 39
4 IV 12 20 32
5 V 14 11 25
6 VI 14 15 28
b. Keadaan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Al-Islam Kembangkuning mempunyai tenaga guru sebanyak 10 orang secara terprinci dapat dilihat pada tabel dibawah in i:
Tabel II
Daftar Guru MI AL-Islam Kembangkuning Tahun Ajaran 2007-2008
No Nama N1 Jabatan
1 Ghufron Ismail Kepala Sekolah
2 H. Rohmad 150 140818 Guru Kelas
3 Nur Atiqoh 150 362 075 Guru Kelas
4 Kotijah Guru Kelas
5 Rahmawatiningsih - Guru Kelas
6 Furqon Nurhamim Guru Kelas
7 Puji Astutik Guru Kelas
8 Miftahudin Guru Kelas
9 Mustaniroh Guru Kelas
10 Mahmudah ■ Guru Kelas
Tabel III Sarana Prasarana MI Al-Islam
48
Kembangkuning
No Jenis Sarana Juir lah Keadaan
1 Ruang Belajar € Baik
2 Ruang Guru/Tamu 1 Rusak ringan
3 Rang Ka MI 1 Baik
4 Gudang 1 Rusak
5 WC Siswa 1 Baik
6 WC Guru 1 Baik
7 Meja Siswa 120 Baik
8 Kursi Siswa 2C0 Baik
9 Meja dan Kursi Tamu 1 Stel Rusak
10 Papan Tulis t Baik
11 Almari Kantor • Baik
12 Meja dan Kursi Guru 10 J5tel Baik
13 Alat-alat Olah Raga
- BolaVoly Baik
- Bola Basket Baik
- Raket < Baik
- Tolak Peluru Besi « * ■
A Baik
B. Diskripsi Pelaksanaan Siklus 1
1. Perencanaan
belajar. Tidak semua siswa Dalam pelaksanaan pembelajaran, suasana kelas riuh, namun keriuhan ini tidak mengarah pada materi pelajaran. Mereka cenderung enggan belajar, cuek dan tidak ada gairah
memberi respon postif akan penjelasan guru. Setiap guru bertanya jawabannya sepele. Jika disuruh bertanya siswa kebanyakan diam. Kalaupun ada yang bertanya, pertanyaan itu tidak relevan dengan apa yang dibahas di kelas. Suasana seperti ini sudah sering dike uhkan setiap guru mengajar. Guru sudah berusaha memperbaiki diri baik persiapan maupun metode pembelajaran, namun tidak membuahkan hasil
Secara umum gejala-gejala yang nampak pada perilaku mereka menunjukkan bahwa mereka kurang minat belajar. Hal ini dapat dilihat pada saat pelaksanaan pembelajaran. Anak-anak tidak memberikan respon positif atas rangsangan dari guru baik berupa pertanyaan lisan, tertulis maupun tugas-tugas. Faktor lain yang mununjukkan
munculnya perilaku yang tidak sesuai dengan
tercermin dari perilaku beribadah yang malas, enggan, disamping itu hasil belajar juga menurun, disebabkan pada sore hari terutama pada waktu salat asar anak-anak asyik bermain.
Maka dari itu peneliti menerapkan metode portofolio tetntang salat asar tepat waktu dengan memberikan lembar tugas portofolio pad siswa selam satu minggu yang diketahui oleh imam
tempat tinggal siswa.
adnya kesulitan belajar yakni tujuan pembelajaran. Hal ini