• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Agens Polinasi pada Tanaman Pinang (Areca catechu L.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Identifikasi Agens Polinasi pada Tanaman Pinang (Areca catechu L.)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1. Alat perangkap polen pada bunga pinang menggunakan  media agar. Figure 1. Pollen trap on arecanut bunch using agar media
Table 1. Mean number and species of insects and spiders per palm visited to arecanut and coconut bunga  pinang dibandingkan pada bunga kelapa
Gambar 2. Potensi kunjungan serangga penyerbuk pada bunga pinang dan kelapa : a. Lalat pada bunga jantan
Table 3. kelapa Genjah Aromatik. Mean of weight of fresh female flowers and pollen production of arecanut and Aromatic Dwarf Coconut
+3

Referensi

Dokumen terkait

infus biji pinang sirih (Areca catechu L.) sebesar 40% (P4) memiliki pengaruh positif tertinggi terhadap jumlah cacing parasit pada ayam petelur (Gallus sp.) dengan nilai

Perhitungan penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam pada serbuk simplisia dan ekstrak etanol sabut pinang dapat dilihat pada Lampiran 9, halaman 58.. 3.5

Hipotesis penelitian ini adalah pematahan dormansi dengan proses skarifikasi pada bagian yang berbeda memberi respons yang berbeda terhadap perkecambahan benih

Efek Antifertilitas Fraksi Air Biji Pinang (Areca catechu) sebagai Agen Apoptosis pada Sel-sel Jaringan Testis Rattus norvegicus.. Jurnal Media

Dari beberapa pengujian yang dilakukan pada skrining fitokimia menggunakan uji pereaksi warna didapatkan hasil ekstrak bunga pinang (Areca catechu L.) positif mengandung

Binder 722 merupakan crosslinking agent yang paling baik untuk mengikat pinang pada kain, hal ini dapat dilihat dari efektivitas dan durabilitasnya dalam

Keterangan : Spektrum FT-IR Kulit Pinang Sebelum Delignifikasi NaOH 2%. Keterangan : Spektrum FT-IR Kulit Pinang Sesudah Delignifikasi NaOH

Serangga penyerbuk yang waktu kunjungannya lama pada bunga tomat yaitu spesies Xylocopa virginica dengan waktu kunjungan selama 37,1 detik pada perlakuan pupuk