• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Yanuar Setyawan R.

012214073

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

(2)

Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas

“Studi kasus pada konsumen Rumah makan “Ayam Bakar Wong Solo”

Disusun Oleh: Yanuar Setyawan R.

012214073 Telah disetujui Oleh:

Pembimbing I

(Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A.) Tanggal : 17 November 2008

Pembimbing II

(Drs. Alex Kahu Lantum, M.S.) Tanggal : 17 Januari 2009

(3)
(4)
(5)

Allah akan mengurus hari esokmu. jalani hidup hari demi hari.

(Matius 6:34)

Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya.

(Pengkhotbah 3:11)

Untuk segala sesuatu ada masanya,

untuk apapun dibawah langit ada waktunya.

(Pengkhotbah 3:1)

(6)

Skripsi yang telah kususun ini, kupersembahkan kepada:

Bapa yang selalu ada di hatiku.

Papaku Lili A Rusliadi & Mamaku Nuryani

Kakakku Dian Cristiana & Adekku Melina Tri Handayani

Kakak iparku Yuda & Keponakanku Monica

(7)
(8)

“Studi kasus pada konsumen Rumah makan “Ayam Bakar Wong Solo”

Yanuar Setyawan R.

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen di Rumah makan “Ayam Bakar Wong Solo”.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan kuesioner dengan teknik pengambilan sampel non random sampling secara accidental sampling Sedangkan teknik analisis data yang dipergunakan adalah analisis persentase dan analisis regresi linear sederhana.

Dari analisis data yang dilakukan, diketahui bahwa mayoritas pengunjung rumah makan “Ayam Bakar Wong Solo” adalah pria, berusia 36-39 tahun, memiliki tingkat pendidikan terakhir Diploma/Sarjana, bekerja sebagai PNS, memiliki frekuensi kunjungan 3-5 kali dan memiliki pendapatan perbulan Rp 1.000.000 – Rp 3.000.000.

. Berdasarkan perhitungan analisis regresi linear sederhana diperoleh hasil yang menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel kepuasan konsumen dengan variabel loyalitas.

(9)

A case study on the consumers of “Ayam Bakar Wong Solo” Restaurant

Yanuar Setyawan R.

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2009

The objective of this study is to know the influence of consumers’ satisfaction on their loyalty in the “Ayam Bakar Wong Solo” Restaurant.

Data collection which is used was done by using two instrument, interview and questionnaire. In sampling, the researcher used non random sampling technique particularly accidental sampling while the techniques of data analysis which is used were percentage analysis and the analysis of simple linear regression.

From the data analysis which was done, it was known that most of the consumers of Ayam Bakar Wong Solo Restaurant were men, on the age 36-39 years old, had at least academic the diploma or degree, worked as the civil worker, had 3 to 5 times of visit frequency and had the income 1 to 3 million rupiah per month.

Based on the calculation of the analysis of simple linear regression, the result of the data shown that there was a significant influence, between the variable of consumers satisfaction an the variable of loyalty.

(10)

sehingga penyusunan skripsi dengan judul ” Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap

Loyalitas. “Studi kasus pada konsumen Rumah makan “Ayam Bakar Wong Solo. Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada studi Manajemen jurusan Manajemen Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Disamping itu juga diharapkan dapat memberikan sumbangan

bagi pihak yang membutuhkan.

Selama penyusunan skripsi ini banyak hambatan dan kesulitan yang dihadapi,

namun dapat dilalui karena berkat adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu

pada kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si, Akt., QIA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Jogjakarta.

2. V. Mardi Widyadmono SE., MBA, selaku Kaprodi Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma Jogjakarta.

3. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. selaku pembimbing I yang telah menemani

dan membantu baik tenaga maupun pikiran dalam memberi bimbingan dan nasehat

selama penyusunan skripsi ini.

4. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan

waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberi bimbingan dan nasehat dalam proses

penyusunan skripsi ini.

(11)

‘Ayam Bakar Wong Solo’yang telah memberikan pelayanan selama saya menjalani

penelitian.

6. Yang sangat kuhormati dan sayangi,mak uwo terima kasih dengan doanya yang tak

kunjung henti tiap malam.

7. Kedua orang tuaku yang sangat kucintai dan kusayangi. Terima kasih atas

kesabarannya dan juga dukungannya baik berupa doa, materi dsb.

8. Saudara-saudara kandungku, mbak Ian, adekku Lina, Kakak iparku mas Yuda dan

ponakanku Monika. Keluarga Mas Kasno,mbak lilik, jagoan kecilku Dea & Deo.

Sepupu – sepupuku yang diantaranya mas Iwan(Blacky), bang A’ang, mbak Leny,

Citra.Terima kasih karena telah memberikan pesan moral yang sangat berarti.

9. Suryaningtyas dan Luvi, yang pernah sempat dan walau hanya sebentar mengisi

ruang kosong di hatiku. Terima kasih atas penghianatan cintanya.walaupun gimana,

perjalanan kisah cinta kita tak akan pernah kulupakan, dan perlu diingat pula bahwa

cinta tak harus memiliki.

10.Anak-anak ‘Dharmo Community’ dan teman-teman Manajemen: Daniek (primata),

Yanu (menol), Topan, Jefri, Cris (kintel), Michael (mukidi), Cahyo, Reza, Hendri

(Bete), Wawan (mezoem), Frans, Wowok, Theo, Egen, Bambong, Budi, Me’eng,

Koko, Mendez, Yanu, Simbah, Vincen, SBA, Suntea, Citra, Elly, Wiwin, Monic,

Ika, Indri, dsb.

“ Hari ini, esok, dan masa yang akan datang adalah Perjuangan”

(12)

Jimmy, Nicko, Ndok, Epi, Ijol, Meida.terima kasih telah membantuku dalam

mengenal lebih jauh tentang alam ini.

13.Teman akrabku yang selalu hadir dalam waktu susah dan senang, Devi gepenk(aku

lulus dab).

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh

dari sempurna, mengingat kemampuan, pengetahuan, dan waktu yang terbatas yang

dimiliki oleh penulis. Namun demikian penulis berusaha menyelesaikan skripsi ini

dengan sebaik-baiknya. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat

bagi berbagai pihak.

Yogyakarta, 28 Februari 2009

Yanuar Setyawan R.

(13)

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... ... vi

HALAMAN KEASLIAN KARYA ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI... 7

(14)

D. Kepuasan Konsumen (Customer Satisfaction) ... 11

E. Pengertian Restoran Atau Rumah Makan dan Tujuan... 22

F. Perilaku Konsumen... 23

G. Sikap ... 28

H. Cara Pengukuran Loyalitas ... 31

I. Hipotesis ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

A. Jenis Penelitian... 33

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

C. Subjek dan Objek Penelitian... 33

D. Data Yang Diperlukan ... 34

E. Teknik Pengumpulan Data... 34

F. Definisi Operasional ... 35

G. Populasi dan Sampel ... 35

H. Variabel Penelitian dan Pengukuran... 36

I. Data yang dibutuhkan ... 37

J. Teknik Analisis data dan Pengujian Hipotesis... 37

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 42

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan ... 42

B. Filosofi Perusahaan... 42

(15)

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 50

A. Analisi Data ... 50

B. Pembahasan... 58

BAB VI KESIMPULAN SARAN DAN KETERBATASAN ... 60

A. Kesimpulan ... 60

B. Saran ... 60

C. Keterbatasan ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

LAMPIRAN... 64

(16)

Tabel V.1.2 Koevisien Validitas Kuesioner Variabel Kinerja... 52

Table V.2.1 Karakterstik Responden Berdasrkan Jenis Kelamin ... 54

Table V.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 54

Table V.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir . 55

Table V.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 55

Table V.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan 55

Table V.2.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan ... 56

Table V.2.7 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 57

(17)
(18)

A. Latar Belakang Masalah

Untuk mempertahankan hidup, manusia harus memenuhi kebutuhan

pokoknya. Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah makan yang secara

terus-menerus harus dipenuhi agar manusia dapat mempertahankan hidupnya.

Makanan bergizi sangat penting bagi manusia. Dengan mengkonsumsi

makanan bergizi, maka manusia dapat memperoleh kesehatan, yang tentunya

harus disertai juga pola hidup yang sehat.

Di era global saat ini bagi orang yang mempunyai pendapatan

menengah ke atas, mereka tidak lagi memikirkan besarnya uang yang

dikeluarkan namun kenikmatan yang diperoleh dari makanan itu sendiri

dengan memboroskan uangnya sesuai dengan selara mereka. Rutinitas

pekerjaan yang melelahkan menuntut seseorang untuk memperoleh tenaganya

kembali yaitu dengan memilih makanan sesuai dengan keinginan mereka.

Karena kesibukannya seseorang cenderung memilih cara cepat untuk

memperoleh makanan yang diinginkannya. Mereka tidak sempat untuk

memasak atau mengolah bahan makanan yang telah tersedia, karena itu

mereka akan mencari tempat-tempat yang menyediakan makanan atau

minuman sesuai kehendak mereka seperti restoran, cafetaria, rumah makan

padang, warung-warung lesehan, kedai-kedai sampai ke angkringan, dan

tempat lain yang menyediakan makanan dan minuman untuk dijual.

(19)

Salah satu tempat yang menyediakan makanan dan minuman yang

saat ini kembali marak di kota-kota besar adalah usaha warung makan atau

restoran. Rumah makan atau restoran dapat diartikan sebagai tempat yang

diorganisasi secara komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan

baik kepada semua tamunya baik berupa makanan maupun minuman

(Marsum, 1999:7). Mereka khususnya kalangan ekonomi menengah keatas

cenderung memilih rumah makan sebagai tempat untuk memilih makanan

dan untuk mengisi perut sesuai dengan selera mereka. Sehingga ini sangat

bagus bagi kalangan pengusaha rumah makan untuk mengembangkan usaha

ini.

Tujuan operasi rumah makan adalah untuk mencari untung lewat

sajian makanan yang ditawarkannya, selain itu rumah makan juga ingin

membuat konsumen puas, rumah makan berarti uang, karena itu harus tahu

pasti bagaimana mengelolanya bagaimana cara membuat tamu-tamu senang

dan puas sehingga mereka selalu berkeinginan untuk menjadi restoran kita.

Banyak usaha dan upaya yang harus kita tempuh agar tujuan operasi rumah

makan dapat terwujud dengan baik. Upaya itu antara lain bisa dengan

meningkatkan kreatifitas bagi pengusaha rumah makan dalam menciptakan

menu-menu baru. Selain keterampilan dan kualitas atau mutu dari masakan

juga harus diperhatikan guna memuaskan konsumennya. Semua upaya

tersebut sengaja dilakukan untuk memunculkan loyalitas di pihak konsumen.

Pelanggan atau konsumen merupakan faktor utama yang berpengaruh

(20)

menunjukkan dan membuktikan keunggulan yang dimilikinya maka lambat

laun perusahaan tersebut cenderung akan kehilangan pangsa pasarnya, sebab

konsumen tentunya akan ragu dalam memilih produk yang tidak memiliki

keunggulan ataupun kualitas yang menunjang.

Kepuasan konsumen merupakan faktor penentu keberhasilan sebuah

produk atau jasa. Produk atau jasa yang diproduksi dimaksudkan untuk

dikonsumsi oleh konsumen yang pada akhirnya akan menghasilkan profit

yang menjadi tujuan bagi perusahaan yang berorientasi pada laba dan nilai

bagi perusahaan yang tujuannya non profit. Kepuasan konsumen (consumer

satisfaction) didefinisikan sebagai keseluruhan sikap yang ditunjukkan

konsumen atas barang atau jasa setelah memperoleh dan menggunakannya.

Dari prespektif manajerial, mempertahankan dan meningkatkan kepuasan

pelanggan adalah hal yang sangat kritis.

Loyalitas konsumen tercipta karena adanya hubungan yang harmonis

antara konsumen dengan perusahaan (Rumah makan) dan hubungan yang

harmonis itu tercipta karena adanya rasa puas dari para pelanggan yang loyal

terhadapnya.

Atas dasar latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk

(21)

B. Rumusan Masalah

Dengan makin banyaknya jumlah rumah makan di Yogyakarta persaingan

mereka menjadi sangat ketat. Berbagai cara ditempuh perusahaan agar

konsumen mau mengkonsumsi produk (makanan) yang mereka tawarkan dan

loyal terhadap perusahaan. Oleh karena itu, masalah yang perlu diperhatikan

dalam penelitian ini adalah : Bagaimana pengaruh kepuasan konsumen

terhadap loyalitas konsumen di rumah makan “Ayam Bakar Wong Solo”?

C. Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan waktu yang tersedia, kemampuan, daya pikir dan

keadaan pada diri penulis, maka penulis hanya membatasi masalah sebagai

berikut:

1. Penelitian ditujukan pada konsumen yang pernah membeli atau makan di

rumah makan “Ayam Bakar Wong Solo”.

2. Atribut yang diteliti:

a. Produk

b. Harga

c. Lokasi

d. Promosi

(22)

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen di rumah makan “Ayam

Bakar Wong Solo”.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan akan menjadi masukan yang berguna bagi

perkembangan dan eksistensi perusahaan rumah makan “Ayam Bakar

Wong Solo”.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

khasanah bacaan ilmiah bagi mahasiswa dan dapat dijadikan sebagai

bahan pertimbangan dan acuan dalam penelitian ilmiah.

3. Bagi Penulis

Merupakan penerapan dari teori yang didapat selama penulis belajar di

(23)

F. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Bab ini berisi teori-teori yang mendukung penelitian yang akan

dilaksanakan dan membantu memecahkan masalah.

BAB III : Metode Penelitian

Berisi jenis penelitian, waktu dan lokasi penelitian, subjek dan

objek penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, teknik

pengumpulan data, teknik pengujian instrumen, definisi

operasional, dan teknik analisis data.

BAB IV : Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Yang akan dibahas pada bab ini adalah gambaran umum tentang

rumah makan “Ayam Bakar Wong Solo”

BAB V : Analisis Data

Bab ini berisi tentang proses dan analisa terhadap data yang

dikumpulkan dengan menggunakan alat analisis yang telah

ditentukan.

BAB VI : Kesimpulan dan Saran

Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil-hasil penelitian

(24)

A. Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang

dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya. Dengan semakin ketatnya tingkat persaingan dalam

dunia bisnis saat ini mendorong perusahaan untuk mencari cara yang efektif

dan efisien agar produknya dapat diterima dan dapat memuaskan konsumen.

Berikut ini adalah pengertian pemasaran menurut para ahli:

1. Kotller (2001:19)

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu

dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan

menciptakan, memasarkan dan bertukar sesuatu dengan yang lain.

2. William J Stanton ( 1991:5)

“Marketing is a total system of business activities designed to plan,

price, promoted, and distribute want statisfying products target market to

achieve organizational objective”.

Terjemahannya: “Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari

kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan

harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk yang dapat

memuaskan keinginan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan”.

(25)

3. Mc. Charty dan Perreault (1995;8)

Pemasaran adalah sejumlah kegiatan yang dilakukan oleh

organisasi dan sekaligus proses sosial, dengan kata lain, pemasaran ada

tingkat makro dan mikro:

a. Pemasaran mikro

Adalah pelaksanaan sejumlah kegiatan yang dilakukan untuk mencapai

tujuan organisasi dengan mengantisipasi kebutuhan pelanggan serta

mengarahkan arus barang dan jasa yang dibutuhkan dari produsen

kepada pelanggan.

b. Pemasaran makro

Pemasaran makro adalah proses sosial yang mengarahkan arus

ekonomi barang dan jasa dari produsen kepada konsumen yang secara

efektif menyesuaikan penawaran dan permintaan serta mencapai tujuan

masyarakat.

B. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran terjadi ketika paling tidak satu pihak yang

mempunyai potensi pertukaran memikirkan tujuan dan cara mencapai respon

yang diinginkan dari pihak lain. Manajemen pemasaran adalah proses

perencanaan dan pelaksanaan, konsepsi, penentuan harga promosi dan ide-ide,

barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan

(26)

Proses-proses tersebut terutama akan diarahkan untuk menciptakan,

membentuk dan memelihara pertukaran dan hubungan yang mementingkan

kedua belah pihak (perusahaan maupun pasar) untuk menghasilkan tingkat

transaksi yang diinginkannya. Dengan kata lain, tugas utama pemasaran

adalah mengusahakan tingkat permintaan aktual sesuai yang ingin dicapai,

diinginkan keadaan yang mampu memberikan hasil yang menguntungkan

kedua belah pihak (produsen dan konsumen), oleh karena itu perusahaan harus

senantiasa memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen yang setiap saat

bisa berubah. Untuk itu pemahaman tentang perilaku konsumen sangat

penting bagi perusahaan agar penjualan yang diharapkan dapat tercapai.

Fungsi dari kegiatan pemasaran adalah (Gitosudarmo, 1994;16):

1. Fungsi pertukaran

Fungsi yang merupakan bentuk dari kegiatan jual beli yang terjadi antara

penjual dan pembeli.

2. Fungsi penyediaan fisik

Fungsi kegiatan pengangkutan atau transportasi, penggudangan, serta

pendistribusian.

3. Fungsi pemberian fasilitas

Penyediaan fasilitas baik fisik maupun nonfisik yang diperlukan bagi

terselenggaranya kegiatan pemasaran atau fungsi yang terdahulu secara

(27)

C

C.. PaPassaarr

Pengertian Pasar

Pasar adalah seperangkat pembeli aktual dan potensial dari sebuah

produk. Dalam definisi di atas yang dimaksud dengan pembeli aktual adalah

sekelompok orang yang benar-benar telah melakukan pembelian, sedangkan

pembeli potensial adalah sekelompok orang yang memiliki kebutuhan dan

uang untuk membeli dan kemauan untuk membelinya.

Ukuran pasar tergantung pada jumlah orang yang menunjukkan

kebutuhan, memiliki sumber daya untuk terlibat dalam pertukaran dan mau

menawarkan sumber daya-sumber daya ini dalam pertukaran yang mereka

inginkan (Kotler dan Amstrong, 2001:15)

Pasar Sasaran

Pasar sasaran adalah sekelompok konsumen atau pelanggan yang

secara khusus menjadi sasaran usaha pemasaran sebuah organisasi (Guiltinan,

1992:157),

Definisi di atas memberikan gambaran bahwa pasar atau konsumen

membutuhkan produk yang beranekaragam dan banyak jumlahnya, hal ini

menunjukkan adanya potensi pasar yang cukup besar. Potensi pasar itu perlu

dirinci dengan melakukan segmentasi pasar karena dengan segmentasi pasar

(28)

D. Kepuasan Konsumen (Costumer Satisfaction)

Kepuasan adalah perasaan senang dan kecewa seseorang yang berasal

dari perbandingan kesan (atau hasil) suatu produk dan

harapan-harapannya.(Kotler,1986:36)

1. Pengertian Kepuasan Konsumen

Beberapa ahli mendefinisikan kepuasan konsumen sebagai berikut:

Philip Kotler mendefinisikan kepuasan konsumen sebagai suatu

perasaan senang/kecewa. Seseorang yang berasal dari perbandingan

antara kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu produk dengan

harapan-harapannya. (Kotler, 1997:36)

Sedangkan menurut pendapat J.F. Engel, kepuasan konsumen

adalah evaluasi pembeli di mana alternatif yang dipilih sekira-kiranya

sama/melampaui harapan pelanggan sedangkan ketidakpuasan pelanggan

timbul apabila hasil (out come) tidak memenuhi harapan. (Engel et. Al,

1994:45)

Jadi menurut beberapa definisi di atas dapat disimpulkan jika

kepuasan merupakan fungsi dari kinerja dan harapan, jika kinerja

melebihi harapan maka konsumen sangat meras puas dan akan

memberikan umpan balik yang bernilai tinggi bagi perusahaan, yaitu

kesetiaan/loyalitas konsumen yang tinggi. Dan sebaliknya, jika kinerjanya

rendah maka konsumen akan hilang dan mencari tempat lain untuk

(29)

Tujuan dari suatu bisnis pada dasarnya adalah untuk menciptakan

kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen sangat penting karena akan

menciptakan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan

konsumennya sehingga akan memberikan dasar yang baik bagi

perusahaan untuk melakukan pembelian ulang dan terciptanya loyalitas

konsumen serta memberikan suatu bentuk rekomendasi dari mulut ke

mulut (Word of mouth) yang akan menguntungkan perusahaan.

2. Faktor yang mempengaruhi Kepuasan konsumen

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen di

antaranya adalah produk, harga, lokasi, promosi dan pelayanan.

Pengertian dari masing masing faktor tersebut adalah:

a. Produk

Pengertian produk menurut beberapa ahli, yaitu:

1) Produk adalah suatu sifat yang komplek baik dapat diraba maupun

tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, perstise

perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk

memuaskan keinginan dan kebutuhannya (Basu

Swastha,1990:165).

2) Produk adalah sesuatu yang bisa ditawarkan kepada pasar agar

diperhatikan, diminta, dipakai, atau dikonsumsi sehingga mungkin

memuaskan keinginan atau kebutuhan.

Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan, produk adalah

(30)

termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer,

pelayanan perusahaan dan pengecer, yang bisa ditawarkan. Kepada

pasar agar diperhatikan, diminta, dipakai dan dikonsumsi sehingga

mungkin memuaskan keinginan atau kebutuhan.

b. Harga

Pengertian harga menurut beberapa ahli, yaitu:

1) Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan

sejumlah kombinasi dari produk dan jasa. Dari definisi tersebut

mengandung pengertian bahwa harga suatu barang akan diperoleh

lengkap dengan pembungkus, kualitas, jenis serta pelayanan yang

diberikan oleh penjual merupakan hasil dari penyerahan sejumlah

uang dari pembeli (Swastha & Irawan,1985:241).

2) Harga merupakan nilai suatu barang dan jasa yang diukur dengan

sejumlah uang di mana berdasarkan nilai tersebut seseorang atau

perusahaan bersedia melepaskan barang atau jasa yang dimiliki

kepada pihak lain (Semitu,1982:55).

c. Lokasi

1) Lokasi merupakan sebuah faktor penting untuk menerangkan

politik dan hubungan perdagangan sebuah bangsa, banyak

diantaranya secara langsung mempengaruhi operasi perusahaan

(31)

2) Lokasi merupakan tempat pemasaran yang melibatkan aktivitas

untuk menciptakan, memelihara, atau mengubah sikap dan perilaku

terhadap tempat tertentu (Kotler & Amstrong, 1999:353).

d. Promosi

1) Promosi merupakan suatu kiat insentif beragam yang dilakukan

oleh perusahaan dalam usaha mendorong pembelian suatu produk

atau jasa tertentu secara lebih cepat dan atau lebih besar oleh

konsumen atau pedagang (Kotler, 1997:257).

2) Promosi merupakan komunikasi informasi antara penjual dan calon

pembeli atau pihak-pihak lain dalam saluran untuk mempengaruhi

sikap dan perilaku (Mc Carthy-Perreault,1995:64).

3) Promosi adalah komunikasi dari para pemasar yang

menginformasikan, membujuk, mengingatkan, para calon pembeli

suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau

memperoleh sesuatu atau respon (Lamb. Hair, Mc Daniel,

2001:145).

4) Pelayanan atau Jasa

Jasa adalah segala aktivitas atau manfaat yang dapat ditawarkan

oleh suatu kelompok kepada yang lainnya yang pada dasarnya tidak

nyata dan tidak berakibat pada kepemilikan apapun (Kotller &

Amstrong, 2001:11). Maka produksi jasa biasanya berhubungan

(32)

3. Faktor-faktor yang membentuk harapan konsumen terhadap kualitas suatu

jasa adalah ( Tjiptono,2000:28-29):

a. Enduring Service Intensifers

Seorang pelanggan akan berharap bahwa ia patut dilayani dengan

baik pula apabila pelanggan lainnya dilayani dengan baik oleh

pemberi jasa.

b. Personal Needs

Kebutuhan yang mendasar yang meliputi kebutuhan fisik, sosial dan

psikologis.

c. Transitory Service Intensifiers

Faktor individual yang bersifat sementara yang dapat meningkatkan

sensivitas pelanggan terhadap jasa.

d. Perceived Services Alternatives

Persepsi pelanggan terhadap tingkat pelayanan perusahaan lain yang

sejenis

e. Self-Perceived Service Role

Persepsi konsumen tentang tingkat atau derajat keterlibatannya dalam

mempengaruhi jasa yang diterimanya.

f. Situational Factors

Kemungkinan yang dapat mempengaruhi kinerja jasa yang berada di

(33)

g. Explicit Services Promices

Pernyataan (secara personal atau nonpersonal) oleh organisasi

tentang jasanya kepada pelanggan.

h. Implicit Services Promices

Faktor ini menyangkut petunjuk yang berkaitan dengan jasa yang

memberikan kesimpulan bagi konsumen tentang jasa yang bagaimana

yang seharusnya dan yang akan diberikan.

i. Word of Mouth

Pernyataan yang disampaikan oleh orang lain selain organisasi

(service provider) kepada konsumen.

j. Past Experience

Pengalaman masa lampau meliputi hal-hal yang telah dipelajari atau

diketahui konsumen dari yang pernah diterimanya di masa lalu.

4. Karakteristik Pelayanan

Ada empat karakteristik pokok pada jasa yang membedakannya dengan

barang. Keempat karakteristik itu adalah (Chamber & Lewis, 1995:33-40):

a. Intangibility

Artinya jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba atau didengar sebelum

dibeli. Konsep intangible ini sendiri memiliki 2 pengertian, yaitu

sesuatu yang tidak bisa disentuh dan tidak dapat diraba, dan yang

kedua adalah sesuatu yang tidak mudah didefinisikan, diformulasikan

(34)

b. Perishability

Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama. Selain itu jasa juga

tidak dapat disimpan.

c. Heterogenety

Heterogenety pada bidang jasa adalah jasa berhubungan dengan variasi

dan sedikit sekali keseragamannya. Jadi, banyak sekali variasi jenis,

kualitas dan bentuk yang tergantung pada waktu, tempat dan kepada

siapa jasa tersebut diberikan.

d. Simultanety of product and consumtion

Karakteristik dari produk jasa yang terakhir adealah adanya

keserentakan antara produksi dan konsumsi. Karakteristik ini

merupakan pondasi yang kuat bagi pihak perusahaan dalam rangka

memasarkan industri jasa.

5. Pelayanan yang Unggul

Kualitas jasa sangat penting bagi industri jasa sehingga setiap

perusahaan memerlukan service excellence atau pelayanan jasa yang

unggul. Pelayanan jasa yang unggul menurut Elhaitammy adalah suatu

sikap/cara karyawan dalam melayani pelanggan seperti di bawah ini

(Tjiptono, 1998:58):

1) Kecepatan

2) Ketepatan

3) Keramahan

(35)

Empat komponen ini merupakan satu kesatuan yang terintegrasi

sehingga perlu keterampilan tertentu bagi karyawan, misalnya

penampilan yang baik, menunjukkan gairah kerja dan lain-lain.

6. Beberapa macam kepuasan konsumen

Ada 2 macam kepuasan konsumen (Umar, 1997:293) yaitu:

a. Kepuasan fungsional

Yaitu kepuasan yang diperoleh dari suatu fungsi suatu produk yang

dimanfaatkan.,

b. Kepuasan psikologis

Yaitu kepuasan yang diperoleh dari atribut yang tidak berwujud dari

suatu produk.

7. Pentingnya Kepuasan Konsumen bagi Pemasar

Pentingnya kepuasan konsumen diperhatikan oleh pemasar disebabkan

oleh beberapa keuntungan bagi pemasar (Kotller, 1997:22).

Keuntungan-keuntungan tersebut adalah:

a. Stay loyal longer

Yaitu dengan adanya kepuasan pelanggan secara continue, maka

pemasar bisa tersenyum puas karena loyalitas pelanggan tercapai.

b. Talks favorably about the company and its products

Yaitu jika pelanggan puas maka secara psikologis ia akan

(36)

c. Buys more as the company introducer new products and upgrades

existing products

Ketika kepuasan pelanggan telah dirasakan secara bertahap, maka

pelanggan akan menjadi teman yang mempercayai pemasar.

d. Pays less attention to company brands and advertising is less

sensitive to price

Jika seorang pelanggan selalu merasa puas dengan produk seorang

pemasar, maka ia tidak akan berpaling pada produk tersebut.

e. Affers products ideas to the company

Pelanggan yang merasa puas memiliki sense of belonging yang kuat

terhadap perusahaan.

f. Cost less serve than new costumer because transactions are

routinized

Jika pemasar telah mampu mempertahankan

pelanggan-pelanggannya, maka biaya untuk memelihara pelanggannya akan

sebesar yang harus ia keluarkan guna menarik konsumen untuk

menjadi pelanggan barunya.

8. Strategi Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen tidak bisa datang begitu saja, karena itu

perusahaan harus bisa menciptakan suatu kondisi yang dapat

menyebabkan konsumen merasa puas. Ada beberapa strategi yang dapat

dipadukan untuk meraih dan meningkatkan kepuasan konsumen

(37)

a. Relationship Marketing (Mckenna, 1991)

Strategi pertukaran pembeli dengan penjual agar berkelanjutan, tidak

berakhir setelah penjualan selesai yang pada akhirnya menimbulkan

loyalitas pelanggan sehingga terjadi bisnis ulangan (repeat business).

b. Superior customer services

Strategi menawarkan pelayanan yang lebih baik dari pada pesaing.

c. Strategi unconditional guaranties

Strategi memberikan kepuasan kepada pelanggan yang pada

gilirannya akan menjadi sumber dinamisme penyempurnaan mutu

produk atau jasa dan kinerja perusahaan.

d. Strategi penanganan keluhan yang efisien.

e. Strategi peningkatan kinerja perusahaan.

f. Quality Function Deployment (QFD)

Praktik untuk merancang suatu proses sebagai tanggapan terhadap

kebutuhan pelanggan.

9. Ada empat aspek penanganan keluhan pelanggan yang harus diperhatikan:

a. Empati terhadap pelanggan yang marah

b. Kecepatan dalam penanganan keluhan

c. Kewajaran atau keadilan dalam memecahkan keluhan

d. Kemudahan bagi konsumen untuk menghubungi perusahaan

10.Manfaat Kepuasan Konsumen

Manfaat dari terciptanya kepuasan konsumen ( Tjiptono, 2000,24 ) adalah

(38)

a. Hubungan antara perusahaan dan para konsumen/pelanggan menjadi

harmonis

b. Memberikan dasar bagi pembelian ulang

c. Dapat mendorong bagi terciptanya loyalitas konsumen

d. Membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang

menguntungkan bagi perusahaan

e. Reputasi perusahaan jadi baik di mata konsumen

f. Laba yang diperoleh tinggi

11.Teknik Pengukuran Kepuasan Pelanggan

a. Pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan

pertanyaan-pertanyaan yang berisi tingkat kepuasan konsumen (directly reported

satisfaction)

b. Responden diberi pertanyaan seberapa besar mereka mengharapkan

suatu atribut tertentu dengan seberapa besar mereka rasakan (derived

dissatisfaction)

c. Responden diminta untuk menulis masalah-masalah yang mereka

hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan dan juga

perbaikan-perbaikan yang mereka sarankan (problem analysis)

d. Responden diminta untuk meranking berbagai elemen dari penawaran

berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan seberapa baik

kinerja perusahaan dalam masing-masing elemen

(39)

Berdasarkan penemuan dari beberapa ahli, antara lain dari Tse dan

Wilton dirumuskan (Tjiptono,1995:41):

Kepuasan konsumen = f (expectation, perceived performance)

Dari persamaan di atas dapat diketahui ada dua variabel utama

yang menentukan kepuasan konsumen yaitu expectation dan perceived

pervormance. Tse dan wilton juga menemukan ada pengaruh langsung

dari perceived performance terhadap kepuasan konsumen. Pengaruh

perceived performance tersebut lebih kuat daripada pengaruh expectation

didalam penentuan kepuasan konsumen.

E. Pengertian Restoran atau Rumah makan dan Tujuannya

Menurut pandangan umum rumah makan atau restoran adalah

tempat yang digunakan oleh manusia untuk melakukan kegiatan dan

mengisi perut dengan makanan. Marsum mengartikan rumah makan atau

restoran sebagai suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara

komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua

tamunya baik berupa makanan ataupun minuman (Marsum, 1999:7)

Seperti unit-unit bisnis yang lainnya usaha restoran dalam

operasinya pun juga mempunyai tujuan, sesuai yang tercantum dalam

definisi Prof. Vanco dari School Hotel Administration di Cornell

University tujuan suatu restoran adalah:

a. Tujuan atau mencari keuntungan

(40)

F. Perilaku Konsumen (Consumen Behaviour)

1. Definisi Perilaku Konsumen

Di bawah ini merupakan definisi perilaku konsumen menurut beberapa

ahli:

a. Menurut T. Hani Handoko ( 1997:10 )

Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara

langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang

dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada

kegiatan tersebut.

b. Menurut James F. Engel ( 1994:3 )

Perilaku konsumen adalah sebagai tindakan yang langsung terlibat

dalam mendapatkan, mengkonsumsikan dan menghabiskan produk

dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului tindakan

tersebut.

c. Menurut Philip kotller (1997:215 )

Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara

langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang

atau jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada

persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.

Berdasarkan definisi di atas, ada dua hal yang sangat penting yaitu

proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang keduanya

merupakan usaha konsumen yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan

(41)

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen (Swastha &

Handoko, 1997:57) yaitu:

a. Faktor eksternal adalah :

1) Kebudayaan dan kebudayaan khusus

Kebudayaan sifatnya luas dan menyangkut segala aspek

kehidupan manusia, Kebudayaan adalah kelompok yang

menyangkut pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, adat

istiadat dan lain-lain, serta kebiasaan-kebiasaan yang didapat

oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Menurut Harper W. Boyd, Orville C. Walker dan

jean-Clauden Larreche (2002:12), Kebudayaan (culture) adalah

himpunan kepercayaan, sikap, pola perilaku (kebiasaan dan

tradisi) yang dimiliki oleh anggota suatu masyarakat dan

diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui

sosialisasi.

Jadi, perilaku manusia sangat ditentukan oleh kebudayaan

yang melingkupinya dan pengaruhnya akan selalu berubah setiap

waktu sesuai dengan kemajuan atau perkembangan jaman.

Mempelajari perilaku konsumen adalah mempelajari manusia

sehingga perilaku konsumen juga ditentukan oleh kebudayaan

yang tercermin pada cara hidup, kebiasaan dan tradisi.

Kebudayaan yang khusus ada pada suatu golongan

(42)

maupun kebudayaan seluruh masyarakat. Manajer pemasaran

harus memahami adanya perbedaan di dalam kebudayaan khusus

masing-masing masyarakat. Kebudayaan khusus yang berbeda

dengan kebudayaan khusus lain akan menyebabkan berbeda pula

perilaku konsumen.

2) Kelas sosial

Menurut Basu Swasta dan Hani Handoko (1997;58),

masyarakat Indonesia pada hakekatnya dapat dikelompokkan ke

dalam tiga kelas, yakni:

a). Kelas atas

Yang dimaksud kelas atas adalah para pengusaha dan

pejabat-pejabat tinggi.

b). Kelas menengah

Yang dimaksud kelas ini adalah para karyawan di instansi

pemerintah dan swasta serta para pengusaha menengah.

c). Kelas rendah

Yang tergolong di kelas ini adalah para buruh pabrik, tukang

becak, pedagang kecil, petani dan sebagainya.

Perilaku konsumen antara kelas sosial satu akan berbeda

dengan kelas sosial lain, karena golongan sosial ini

(43)

3). Kelompok Sosial

Kelompok sosial terbentuk karena adanya keinginan manusia

satu dan berinteraksi satu sama lain dan juga dengan suasana

alam sekelilingnya. Biasanya kelompok sosial terbentuk karena

didasarkan atas perasaan senasib, tujuan, ideologi, profesi, dan

sebagainya.

4) Keluarga

Di dalam pembentukan sikap dan perilaku manusia, keluarga

mempunyai peranan yang sangat besar, sebab keluarga yang

dimaksud di sini tidaklah terbatas pada suami, istri, dan anak,

tetapi juga orang-orang yang secara langsung masih mempunyai

hubungan keluarga seperti kakek, nenek, paman, bibi dan

sebagainya.

b. Faktor-faktor internal yang mempengaruhi perilaku konsumen (Basu

Swasta dan Hani Handoko,1997:77), yaitu:

1) Motifasi

Motifasi adalah dorongan yang menyebabkan manusia melakukan

tindakan dalam usahanya memenuhi kebutuhan yang

diinginkanya.

2) Pengamatan dan Persepsi

Pengamatan adalah suatu proses yang mana manusia menyadari

dan menginterpretasikan aspek lingkunganya. Hasil dari

(44)

pandangan atau persepsi atas suatu produk akan menciptakan

proses pengamatan dalam perilaku pembelian yang berbeda-beda.

3) Belajar

Belajar adalah perubahan-perubahan perilaku yang terjadi sebagai

akibat adanya pengalaman. Hasil belajar ini akan memberikan

tanggapan tertentu yang cocok dengan rangsangan-rangsangan

dan yang mempunyai tujuan tertentu.

4) Kepribadian

Kepribadian adalah organisasi dan faktor-faktor biologis,

psikologis, dan sosiologis yang mendasari perilaku individu.

5) Sikap

Sikap biasanya memberikan penilaian, baik itu menerima ataupun

menolak suatu objek atau produk yang dihadapi. Sebab sikap

adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bersaksi

terhadap penawaran produk dalam masalah-masalah yang baik

ataupun kurang baik secara konsekuen.

Dalam keputusan pembelian, seringkali ada lebih dari dua peran yang

terlibat di dalamnya, antara lain (Tjiptono,Fandy, 2000:20):

a) Pemrakarsa (initiator)

b) Pemberi pengaruh (influencer)

c) Pengambil keputusan (decider)

d) Pembeli (buyer)

(45)

G. Sikap

1. Definisi Sikap

Sikap (attitude) menggambarkan penilaian kognitif yang baik

maupun tidak, perasaan emosional, kecenderungan berbuat dan bertahan

selama waktu tertentu terhadap beberapa objek.

Sikap adalah kesiapan-kesiapan yang diorganisasikan lewat

pengalaman yang mempunyai pengaruh tertentu pada tanggapan seseorang

terhadap objek, orang dan situasi yang berhubungan dengannya

(Gibson,1984:57).

Sikap adalah evaluasi yang menyeluruh yang memungkinkan

orang merespon dengan menguntungkan atau tidak menguntungkan secara

konsisten berkenaan dengan objek atau alternatif yang diberikan

Engel,(1994:53).

Menurut William G. Nikles sikap konsumen adalah suatu

kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk

dalam masalah-masalah yang baik atau kurang baik secara konsumen

(swasta dan Handoko,1997:92)

2. Komponen-komponen sikap (Thomas C. Kinner dan james R. Tyalor,

1984:34) yaitu:

a. Komponen kognitif

Komponen ini berhubungan dengan kesadaran atau pengetahuan

(46)

b. Komponen afektif

Komponen ini berhubungan dengan kesukaan dan pilihan responden

terhadap suatu fenomena.

c. Komponen tingkah laku

Komponen ini memacu pada perilaku pembeli yang berupa niat untuk

membeli atau tidak.

3. Karakteristik sikap (David L. Laundon dan Albert J Delta Bitta,1993:251)

yaitu

a. Sikap mempunyai suatu objek

Objek yang dimaksud dapat berupa sesuatu yang abstrak, seperti

konsumerisme yang tampak dan dapat sesuatu seperti mobil.

b. Sikap mempunyai arah, sikap, derajat dan intensitas

Memiliki arah berarti seseorang mempunyai petunjuk bahwa sesuatu

itu menguntungkan atau tidak, serta setuju atau tidak terhadap objek

tertentu. Memiliki derajat artinya seberapa besar seseorang mempunyai

perasaan senang atau tidak senang terhadap suatu objek. Sedangkan

intensitas adalah sikap memiliki keyakinan atau kepercayaan terhadap

suatu objek.

c. Sikap mempunyai struktur

Pusat dari struktur sikap adalah penting individu dari konsep diri,

semakin dekat sikap dekat pusatnya maka dapat dikatakan mempunyai

(47)

d. Sikap dapat dipelajari

Sikap berkembang dari pengalaman seseorang dari berbagai informasi.

Jadi sangat penting untuk menyadari bahwa pengetahuan dapat

mendahului perubahan dan pembentukan sikap serta prinsip-prinsip

pengetahuan yang dibicarakan dapat untuk pengembangan dan

perubahan sikap konsumen.

4. Loyalitas Konsumen

Loyalitas konsumen menurut Sheat et al. 1999 (Tjiptono 2000: 5)

dapat didefinisikan sebagai komitmen konsumen terhadap suatu merk,

toko atau pemasok, berdasarkan sikap yang positif dan tercermin dalam

pembelian ulang yang konsisten.

Dua aspek penting dalam loyalitas adalah sikap dan perilaku

konsumen, mempertahankan konsumen yang mempunyai sifat dan

perilaku yang loyal lebih menguntungkan dibanding mencari konsumen

baru.untuk membuat loyal terhadap suatu produk yang ditawarkan,

perusahaan terlebih dahulu menciptakan image yang positif terhadap

kombinasi atributyang ditawarkannya.

Loyalitas adalah kesetiaan konsumen dalam membeli barang dan

jasa dengan melakukan pembelian ulang barang atau jasa tersebut secara

terus-menerus. Kebiasaan ini termotivasi dan sulit diubah dalam

pembelian barang atau jasa yang sama, sering berakar dalam keterlibatan

(48)

Dari devinisi di atas dapat terlihat bahwa loyalitas konsumen

sebagai orang yang dalam jangka waktu panjang hanya melakukan

pembelian terhadap suatu produk perusahaan atau merk tertentuy yang

telah memberikan kepuasan yang tinggi.

H. Cara Pengukuran loyalitas

Untuk mengukur loyalitas konsumen terhadap faktor-faktor kepuasan

dilihat dari aspek pelayanan digunakan sistem pengukuran skor, di mana skor

didapat dari jawaban pertanyaan dari kuisioner.

Rumus yang digunakan adalah:

K=1+3,322logn

I= K

bkr bkt

-Keterangan:

K: jumlah kelas

n: jumlah keseluruhan observasi yang terdapat dalam data sampel

I: interval kelas

Bkt: batas kelas tinggi

Bkr: batas kelas rendah

Dalam penelitian ini kategorinya adalah sebagai berikut:

Batas kelas terendah adalah 1 dan kelas tertinggi adalah 5

Jumlah kelas adalah 4

(49)

Sehingga kategorinya adalah sebagai berikut:

Sangat kurang loyal Kurang loyal Loyal Sangat loyal

1 2 3 4

I. Hipotesis

Untuk memudahkan penulis dalam melaksanakan penelitian, penulis

merumuskan hipotesis. Dalam hal ini hipotesis merupakan jawaban sementara

atas rumusan masalah. Hipotesis tersebut menyatakan bahwa ada pengaruh

(50)

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian lapangan berupa studi kasus. Penulis memusatkan perhatian pada pengumpulan variable,

kemudian menganalisisnya sehingga kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku untuk variable yang diselidiki tersebut.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penulis melakukan penelitian di Rumah makan “Ayam Bakar Wong Solo” di kota Yogyakarta, tepatnya di jalan Timoho Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2008. C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subyek penelitian adalah pimpinan atau pemilik restoran dan konsumen atau pelanggan Rumah makan “Ayam Bakar Wong Solo”.

2. Objek Penelitian

Obyek Penelitian ini karakteristik konsumen, kepuasan konsumen jika ditinjau dari segi produk, harga, lokasi, promosi dan pelayanan dalam

(51)

pengaruhnya terhadap loyalitas konsumen Rumah makan “Ayam Bakar

Wong Solo”.

D. Data yang Diperlukan

1. Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari subjek atau responden yang meliputi

tanggapan konsumen mengenai kepuasan, dari Rumah makan “Ayam Bakar Wong Solo” yang terdiri atas 5 variabel yang mendukung timbulnya kepuasan konsumen dari segi produk, harga, lokasi, promosi dan

pelayanan.

2. Data Sekunder

Data-data mengenai profil Rumah makan “Ayam Bakar Wong Solo”.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung kepada pihak restoran untuk memperoleh data mengenai

perusahaan.

2. Kuesioner

(52)

dan loyalitas pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan oleh Rumah

makan “Ayam Bakar Wong Solo”.

F. Definisi Operasional

Berikut ini dijelaskan beberapa definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini :

1. Kepuasan Konsumen adalah suatu perbandingan antara kinerja yang

dirasakan dengan harapan.

2. Loyalitas konsumen yang dimaksud adalah komitmen pelanggan terhadap

suatu merk, toko atau pemasok, berdasarkan sikap yang positif dan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten.

G. Populasi dan Sampel

1. Populasi penelitian adalah keseluruhan subjek penelitian yang dijadikan

sasaran penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan Rumah makan “Ayam Bakar Wong Solo” yang telah atau pernah mengkonsumsi produk Rumah makan “Ayam Bakar Wong Solo”.

2. Sampel adalah bagian dari populasi yang hendak diteliti. Dalam hal ini

sampel yang akan diteliti adalah konsumen yang membeli produk Rumah

makan “Ayam Bakar Wong Solo” .Dalam penelitian ini ukuran populasinya tidak diketahui. Maka menurut wallen ( Sigit, 2001:91) “Ukuran sampel yang ideal adalah yang sebesar – besarnya selama peneliti

(53)

Disarankan, besar sampel minimum untuk penelitian deskriptif adalah

sebanyak 100. 100 orang tersebut dengan pertimbangan: ukuran tersebut telah dianggap cukup ideal dan sah dalam mewakili ukuran populasi dan karena adanya keterbatasan waktu untuk pengambilan sampel.

3. Teknik sampling

Tekhnik sampling adalah metode pengambilan sample sebagai wakil dari

populasi yang ada. Tekhnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan non random sampling (incidental sampling methods) yaitu pengambilan elemen yang dimasukkan ke dalam sampel dilakukan

dengan sengaja.

H. Variabel Penelitian dan Pengukuran

Variabel independen (bebas) dalam penelitian ini adalah kepuasan pelanggan sedangkan variabel dependen (terikat) yaitu loyalitas konsumen yang dapat diukur dengan membuat pertanyaan yang mencerminkan strategi

kepuasan pelanggan. Untuk mengukur kepuasan digunakan kuesioner tentang harapan dan kepuasan yang kemudian diukur menggunakan pengukuran skor.

Skor jawaban dikelompokkan sebagai berikut:

1) Sangat Setuju Skor 5

2) Setuju Skor 4

3) Ragu-Ragu Skor 3

4) Tidak Setuju Skor 2

(54)

I. Data Yang Dibutuhkan

1. Karakteristik konsumen, yaitu karakteristik konsumen Rumah makan

“Ayam Bakar Wong Solo” bila dilihat dari jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan status pekerjaan.

2. Harapan (Expectation), yaitu data mengenai apa yang diharapkan oleh

konsumen Rumah makan “Ayam Bakar Wong Solo” sebelum merasakan

menikmati produk yang diberikan oleh pihak rumah makan.

3. Kenyataan (Perceived), yaitu mengenai data mengenai apa yang dirasakan

oleh konsumen Rumah makan “Ayam Bakar Wong Solo” setelah

menikmati produk yang diberikan oleh pihak restoran.

4. Loyalitas konsumen, yaitu data mengenai tingkat loyalitas konsumen

Rumah makan “Ayam Bakar Wong Solo”.

J. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 1. Uji validitas dan reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu

yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Salah satu cara untuk mengukur tingkat validitas adalah dengan melakukan korelasi antara skor butir pertanyaan dengan skor total konstruk atau variabel, skor

(55)

penelitian ini skor didapat dari jawaban atas pertanyaan expectation

dan perceived yang dijawab oleh responden berdasarkan penilaian mereka (melalui rangking). Sedangkan skor loyalitas diperoleh berdasarkan skala interval. Untuk menguji validitas setiap butir, maka

skor yang ada pada butir dikorelasikan dengan skor total. Skor butir dipandang sebagai X dan skor total dipandang sebagai Y. Rumus yang

digunakan adalah korelasi product moment (Singarimbun dan Effendi,1989:137)

rxy : Koefisien korelasi product moment

N : Jumlah subjek

XY

Σ : Jumlah dari hasil perkalian antara skor X dan Skor Y

X

Σ : Jumlah dari skor-skor X (konsumen)

Y

Σ : Jumlah dari skor-skor Y (loyalitas)

2 X

Σ : Jumlah dari pengkuadratan skor-skor X

2 Y

Σ : Jumlah dari pengkuadratan skor-skor Y

2 ) X

Σ

( : Hasil pengkuadratan dari seluruh skor X

2 ) Y

Σ

( : Hasil pengkuadratan dari seluruh skor Y

(56)

1) Apabila nilai corrected item - total correlation > 0,30 berarti

butir (item) tersebut valid.

2) Apabila nilai corrected item - total correlation <0,30 berarti butir (item) tersebut tidak valid.

b. Uji reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Instrumen dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika instrumen tersebut dapat memberikan hasil yang konsisten. Maka

pengertian reliabilitas item berhubungan dengan masalah konsisten hasil. Untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya merupakan

rentangan antara beberapa nilai misalnya 0 - 10 atau 0 - 100 atau yang berbentuk skala 1-3, 1-5 dan sebagainya. Salah satu teknik untuk menguji reliabilitas instrumen adalah menggunakan rumus Spearman

Brown. Rumus tersebut adalah sebagai berikut (Anzwar, 1997:69) :

rbb =

rbb = Koefisien reliabilitas.

rxy = Koefisien Korelasi antara item bernimor ganjil dan genap. Jika rxy > rtabel, maka kuesioner memenuhi syarat reliabilitas. 2. Uji Hipotesis

Untuk menganalisis hipotesis bahwa terdapat pengaruh antara

(57)

yang digunakan adalah regresi linear sederhana. Rumus regresi linear

sederhana adalah sebagai berikut : Y= a + bx

Keterangan:

Y = Nilai dugaan atau ramalan dari variabel Y berdasarkan variable x yang diketahui (loyalitas)

a = Nilai perkiraan Y pada saat x = 0 (intercept koefficien)

b = Kemiringan garis yaitu perubahan rata-rata pada Y untuk setiap unit perubahan pada variabel x (koefisien regresi).

x = Kepuasan konsumen

a = Intercep, yaitu titik potong garis dengan sumbu y.

b = kemiringan garis, yaitu perubahan rata-rata pada y untuk setiap

unit perubahan pada variabel x.

N = jumlah sampel

Untuk menguji apakah harga Observasi rxy menunjukkan ada hubungan

(58)

t = rxy 2 xy r 1

2 n

di mana :

t : Nilai tes koefisien korelasi rxy : Nilai koefisien korelasi n : Jumlah sampel

Setelah t terhitung, maka selanjutnya dapat dibandingkan dengan ttabel Untuk taraf signifikansi 5% di mana df = n – 2

Kriteria pengujian hipotesis

H0 = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel kepuasan

konsumen dengan variabel loyalitas.

Ha = Ada pengaruh yang signifikan antara variabel kepuasan konsumen dengan variabel loyalitas

Kriteria pengambilan keputusan:

Ho ditolak : Apabila thitung > ttabel berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel kepuasan konsumen dengan variabel

loyalitas konsumen.

(59)

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan

Rumah Makan Wong Solo berdiri pertama kali di Medan pada tahun

1991, perusahaan tersebut didirikan oleh Puspo Wardoyo dan pada awal

berdirinya perusahaan tersebut hanya bermodalkan uang Rp 2.500.000,- .

Hingga sampai dengan tahun 1997, Puspo Wardoyo mendirikan satu lagi

rumah makan Wong Solo. Pada mulanya Puspo Wardoyo hanyalah seorang

pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya di pasar tradisional.

Namun dengan kesungguhan dalam menjalankan usaha serta berpijak pada

nilai-nilai keislaman R.M. Wong Solo saat ini telah berkembang di lebih dari

30 outlet. Cabang-cabang tersebut antara lain adalah Medan, Banda Aceh,

Padang, Solo, Bali, Pekanbaru, Surabaya, Semarang, Malang, Yogyakarta,

Kebon Jeruk, Kalimalang, Bintaro, Muntilan, Cibubur, Bogor dan Bandung

B. Filosofi Perusahaan

Suksesnya perusahaan tersebut tidak lepas dari filosofi Rumah Makan

Wong Solo bernuansa Islam, menetapkan landasan filosofinya Al-Qur'an surat

Ash-Shaff 10-11, dengan motto " Ayam Bakar Wong Solo halalan Tayyiban".

Pemilihan filosofi tersebut dikarenakan pemilik merupakan seorang muslim

yang taat. Beliau berpendapat bahwa Agama telah memberi petunjuk kepada

kami bahwa bekerja bersungguh-sungguh merupakan aktifitas yang sangat

(60)

mulia di sisi Allah. Dari agama pula kami tahu bahwa jihad bukan hanya

berkonotasi berperang (mengangkat senjata) mempertahankan agama Allah.

Bekerja dan berusaha bersungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas

hidup adalah bagian dari makna jihad itu sendiri.

C. Manajemen SDM

Manajemen pengelola Sumber Daya Manusia di Ayam Bakar Wong

Solo tidak terlepas dari proses rekruitmen karyawannya. Sistem rekruitmen

yang diterapkan di Ayam Bakar Wong Solo selama ini dilakukan dengan

melalui dua cara, yaitu : Sumber Intern (dari orang dalam perusahaan sendiri).

Dari dalam perusahaan melalui realokasi SDM yang ada baik berupa tour of

duty (alih tugas) atau tour of area (alih tempat kerja). Sasarannya agar

perusahaan dapat menempatkan orang yang tepat pada tempat yang tepat (the

right man on the right place). Kedua, sumber ekstern (dari luar perusahaan)

yaitu dengan cara perekrutan biasa, dengan melalui beberapa proses yang telah

ditentukan.

1. Rekruitmen

Dalam perekrutan karyawan/karyawati selain menekankan sumber daya

manusia yang memiliki kemampuan akademik, akhlak juga menjadi

pertimbangan utama. Wong Solo yakin bahwa pekerjaan yang baik apabila

dikerjakan oleh karyawan yang baik akan memberikan hasil yang baik

(61)

2. Training

Pelatihan/training Ayam Bakar Wong Solo bertujuan agar karyawan

mampu melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya. Yang

dimaksud dengan training pra tugas yang ada di Wong Solo adalah 1).

pelatihan yang dilaksanakan bagi karyawan yang sudah diangkat menjadi

karyawan dan 2). pelatihan yang dilaksanakan bagi para calon karyawan

yang telah lulus dalam seleksi perekrutan sebelum diangkat menjadi

karyawan. Ada 3 tingkatan pelatihan pra tugas yang ada di rumah makan

Wong Solo, yaitu Pertama, pelatihan tingkat pertama, pelatihan ini

ditujukan bagi karyawan yang menangani pekerjaan yang bersifat praktis.

Kedua, pelatihan tingkat kedua, pelatihan ini ditujukan bagi mereka yang

dipersiapkan untuk menduduki jabatan staff (kabag) yang bersifat teknis.

Yang ketiga, pelatihan tingkat tiga, yaitu pelatihan yang ditujukan untuk

mempersiapkan karyawan yang akan menduduki jabatan sebagai pimpinan

tingkat menengah untuk calon manager, bersifat human skill. Aspek yang

diberikan dalam pelatihan dasar antara lain: pengetahuan, pembekalan

(62)

D. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo cabang Yogyakarta tampak dalam gambar IV.1 di bawah ini.

Gambar IV.1

Struktur Organisasi Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Cabang Yogyakarta

Pimpinan

(63)

Penjelasan tugas masing-masing jabatan:

1. Pimpinan Cabang : Bertanggung jawab terhadap tercapainya tujuan

perusahaan yang telah ditetapkan oleh manajemen pusat.

2. Staf Keuangan : Bertanggung jawab terhadap keuangan perusahaan

(pengeluaran dan pemasukan)

3. Kapten Area : Bertanggung jawab terhadap kelancaran pelayanan

dan kenyamanan konsumen

4. Kapten Produksi : Bertanggung jawab mengawasi kelancaran

tersedianya masakan sesuai pesanan.

5. Quality Control : Bertanggung jawab terhadap kualitas menu yang

disediakan

6. Kasir : Bertanggung jawab terhadap proses pembayaran dan

transaksi harian.

7. Customer Service : Bertanggung jawab menangani segala keluhan

dan pertanyaan konsumen.

8. Bagian Produksi : Bertanggung jawab terhadap proses produksi

masakan.

9. Suplier : Bertanggung jawab terhadap pemesanan kebutuhan rumah

makan.

10.Cleaning Service : Bertanggung jawab terhadap kebersihan area

rumah makan

11.Bagian Minuman : Bertanggung jawab terhadap penyediaan

(64)

12.Belanja Bahan : Bertanggung jawab terhadap penyediaan

kebutuhan bahan masakan.

13.Pengantaran : Bertanggung jawab mengantarkan pesanan ke

konsumen

14.Bagian Bakar : Bertanggung jawab terhadap pesanan yang sifatnya

bakaran

15.Bagian Goreng : Bertanggung jawab terhadap masakan yang

sifatnya gorengan

16.Bagian Nasi : Bertanggung jawab atas tersedianya nasi di rumah

makan

17.Cuci Piring : Bertanggung jawab mencuci piring dan alat-alat

masak yang telah digunakan.

E. Produksi dan Pemasaran

Di samping sistem Total Service, Ayam Bakar Wong solo telah

memiliki standarisasi bumbu, hingga kesamaan rasa di antara outlet bisa

terjaga mutunya. Maka Ayam Bakar Wong Solo dapat dimiliki oleh setiap

orang dengan sistem waralaba (franchise) yang syarat-syaratnya telah

ditetapkan oleh sistem manajemen Ayam Bakar Wong Solo. Ayam Bakar

Wong Solo adalah rumah makan, artinya Ayam Bakar Wong Solo adalah

tempat makan dan minum. Pelanggan juga dapat membuat variasi sendiri

menu-menu baik lauk, sayur maupun minuman yang ada. Variasi atau

(65)

Sate Udang, Sate Cumi, Sate Ayam, Sate Kambing, Ikan Goreng Tepung,

Aneka sayur, Aneka balado/sambal, bahkan Chinese Food seperti saos

tomat, saos tauco, saos tiram, steam (kukus), asam manis, cah

kailan/brokoli menambah aneka rasa. Dengan variasi tersebut pelanggan

justru akan lebih kerasan menikmati hidangan yang disajikan oleh Ayam

Bakar Wong Solo.

Pelanggan dapat hadir setiap hari dalam satu bulan tanpa harus

mengulang menu yang pernah dinikmatinya. Lebih kurang lima puluh (50)

menu Ayam Bakar Wong Solo tersebut memiliki cita rasa yang khas,

artinya, walaupun nama menu-menu Ayam Bakar Wong Solo diambil dari

menu-menu populer yang sudah ada sebelumnya, akan tetapi cita rasanya

pasti akan beda. Perbedaan itu justru membuat + 50 menu tersebut bukan

hanya sebagai pendamping dari menu Ayam Bakar, tetapi juga menjadi

menu yang menjadi idola dari masing-masing pelanggan.

Naluri memasak juru masak tumbuh di lingkungan keluarga yang

memiliki usaha rumah makan dimana usaha tersebut merupakan usaha

turun temurun. Bermodalkan naluri tersebut mereka merancang sendiri

menu-menunya dan bukan belajar dari buku, juru masak atau orang lain.

Disamping itu, nilai lebih Ayam Bakar Wong Solo adalah Halalan

Thayyiban, halal artinya produk-produk yang disajikan berasal dari

bahan-bahan yang adalah halal dan diproses dengan memperhatikan

(66)

dari bahan-bahan yang segar (fresh) dan memiliki nilai gizi yang tinggi,

disamping itu Zakat 2,5% dari hasil usaha digunakan untuk hal-hal

(67)

Dalam bab V ini disajikan pembahasan terhadap analisis data yang telah

dilakukan. Pembahasan akan dibagi menjadi dua bagian, bagian pertama merupakan analisis validitas dan reliabilitas, analisis karakteristik responden dan

analisis regresi linear berganda, sedangkan pada pembahasan yang kedua akan berisi tentang pembahasan dari rumusan masalah, yaitu bagaimana pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen di rumah makan “Ayam Bakar

Wong Solo”. A. Analisis Data

1. Uji Validitas dan Reliabilitas Responden

Uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan terhadap kuesioner yang digunakan dalam penelitian. Melalui pengujian validitas dan reliabilitas

tersebut dapat diketahui apakah kuesioner yang digunakan memiliki validitas dan reliabilitas pengukuran yang baik, sehingga layak digunakan sebagai alat pengambil data. Pengujian validitas dan reliabilitas ini perlu

dilakukan, mengingat data yang diperoleh dari kuesioner yang tidak valid dan tidak reliabel memberikan hasil pengukuran yang tidak benar.

Pengujian terhadap validitas item pertanyaan dilakukan dengan

menggunakan metode item corrected item - total correlation. Untuk

menentukan gugur atau valid tidaknya suatu item pertanyaan, digunakan

kriteria yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto yaitu: jika rxy ≥rtabel

(68)

korelasi produk moment pada taraf signifikansi 5% maka butir pertanyaan

dikatakan valid.

Pengujian terhadap reliabilitas dilakukan dengan menggunakan

metode spearman brown. Untuk menentukan apakah instrumen tersebut

reliabel atau tidak, digunakan ketentuan sebagai berikut:

¾ Jika rxy ≥ rtabel dengan taraf signifikasi 5% maka instrumen tersebut reliabel

¾ Jika rxy < rtabel dengan taraf signifikansi 5%maka instrumen tersebut tidak reliabel.

a. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Harapan

Variabel harapan diukur dengan 14 butir pertanyaan. Berdasarkan Berdasarkan hasil uji yang disajikan dalam tabel, tampak bahwa

seluruh item pertanyaan memiliki koefisien validitas > 0,361. Dengan demikian ditinjau dari validitas item pertanyaan maka seluruh

pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner Variabel harapan layak digunakan sebagai alat pengumpul data.

Tabel V.1.1

Koefisien Validitas Kuesioner Variabel Harapan

(69)

No

Berdasarkan hasil analisis reliabilitas diperoleh besarnya koefisien

reliabilitas spearman brown sebesar 0, 7937. Karena kuesioner

dimensi tersebut memiliki koefisien reliabilitas 0,7937≥ 0,361dengan

taraf signifikasi 5% maka instrumen kuesioner tersebut reliabel.

b. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja

Variabel harapan diukur dengan 14 butir pertanyaan. Berdasarkan Berdasarkan hasil uji yang disajikan dalam tabel, tampak bahwa

seluruh item pertanyaan memiliki koefisien validitas > 0,361. Dengan demikian ditinjau dari validitas item pertanyaan maka seluruh

pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner variabel kinerja layak digunakan sebagai alat pengumpul data.

Tabel V.1.2

Koefisien Validitas Kuesioner Variabel Kinerja

(70)

No

Berdasarkan hasil analisis reliabilitas diperoleh besarnya koefisien

reliabilitas spearman brown sebesar 0, 7560. Karena kuesioner

dimensi tersebut memiliki koefisien reliabilitas 0,7560 ≥ 0,361dengan

taraf signifikasi 5% maka instrumen kuesioner tersebut reliabel.

2. Analisis Karakteristik Responden

Untuk menganalisis mengenai karakteristik responden digunakan

analisis persentase. Di dalam penelitian ini karakteristik responden yang diteliti meliputi :

(71)

diisi oleh responden. Seluruh jawaban tersebut kemudian dikelompokkan

dan dipersentasikan dengan tabel seperti dibawah ini:

Tabel V.2.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Pria 65 65 %

Wanita 35 35 %

Total 100 100 %

Sumber: Lampiran IV

Berdasarkan data tersebut tampak bahwa mayoritas konsumen rumah makan “Ayam Bakar Wong Solo” adalah pria dengan responden sebanyak

65 atau 65% dari keseluruhan sampel.

Tabel V.2.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase (%)

12 – 18 tahun 0 0 %

19 – 25 tahun 8 8 %

26 – 35 tahun 24 24 %

36 – 39 tahun 34 34 %

40 – 46 tahun 25 25 %

> 47 tahun 9 9 %

Total 100 100 %

Sumber: Lampiran IV

Berdasarkan data tersebut tampak bahwa mayoritas konsumen rumah makan “Ayam Bakar Wong Solo” berusia 36 – 39 tahun dengan responden

Gambar

Gambar IV.1
Tabel V.1.1
Tabel V.1.2
Tabel V.2.1
+4

Referensi

Dokumen terkait

Lan sadhengah apa kang koktin- dakake iku tindakna kalawan terus ing batin kayadene kagem Gusti, ora kanggo manungsa. Data

Guru kurang memberikan contoh-contoh soal realistik (sesuai dengan pengalaman keseharian siswa). Guru kurang memberikan latihan. Guru tidak menggunakan media/alat bantu

Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.31/Menhut- II/2014 tentang Tata Cara Pemberian Dan Perluasan Areal Kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam, Izin

Penelitian ini sejalan dengan studi yang dilakukan oleh (Koskelainen, Sourander, &amp; Kaljonen, 2000) pada remaja Finlandia dengan menggunakan instrumen SDQ dilaporkan

Mengingat hal ini sangat berbahaya untuk kelanjutannya maka perlu dilakukan pengkajian ulang baik masalah geometri peledakan, evaluasi saat pelaksanaan peledakan di lapangan,

Sehingga dapat dirumuskan dari pernyataan di atas bahwa layanan konseling kelompok berhubungan dengan kedisiplinan.Berdasarkan uraian tersebut, layanan konseling kelompok

sistim Pengaturan/pengendalian lalu lintas pada persimpangan mempunyai cakupan luas antara lain masalah perhitungan besarnya kapasitas persimpangan yang ada, volume lalu lintas,

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberi gambaran mengenai kondisi transportasi di Kampus Undip dalam mendukung keselamatan berlalu lintas, sehingga pada akhirnya