PENGERING ENERGI SURYA
DENGAN VARIASI TINGGI CEROBONG
Tugas Akhir
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik
Jurusan Teknik Mesin
Diajukan oleh : WAHYU ADI SUSENA
NIM : 045214046
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN
FALKUTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
SOLAR ENERGY DRIER
WITH VARIOUS HEIGHTS OF CHIMNEY
Final Project
Presented as partitial fulfilment of the requirement as to obtain the Sarjana Teknik degree
in Mechanical Engineering
by
WAHYU ADI SUSENA Student Number : 045214046
MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
MECHANICAL ENGINEERING DEPARTEMENT
SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2008
HALAMAN PERSEMBAHAN
UNTUK SEMUA YANG AKU CINTAI & AKU BANGGAKAN :
Tuhan
YESUS
X-tus
Bapak & Ibu
Kakak-kakakku (Mas Anung, Mas Pramono, Mbak Retno) dan keponakan-keponakanku
Pricergirl-ku
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Wahyu Adi Suseno
Nomor Mahasiswa : 045214046
Demi Perkembangan ilmu pengetahuan, saya meberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
“PENGERING ENERGI SURYA DENGAN VARIASI TINGGI CEROBONG”
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikina pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta. Pada Tanggal : 21 Juli 2008
Yang menyatakan.
INTISARI
Pengeringan merupakan salah satu proses yang penting pada pengolahan hasil pertanian karena cara pengeringan yang kurang baik mengakibatkan hasil pertanian menjadi rusak seperti menjadi busuk, berjamur, berubah warna atau berkecambah. Pembuatan pengering energi surya dengan variasi tinggi cerobong, bertujuan mengertahui perubahan pengurangan kadar air pada bahan yang dikeringkan dengan pengunaan tinggi cerobong yang berbeda. Serta mengetahui nilai temperatur maksimal, efisiensi kolektor, efisiensi pengambilan, dan efisiensi sistem yang dapat dihasilkan.
Pembuatan pengering energi surya dengan tinggi cerobong 65 cm, 100 cm dan 150 cm, dan mengunakan 2 jenis absorber yaitu; absorber alumunium dicat hitam dan absorber arang. Pengukuran dilakukan tiap 10 menit, dengan pegambilan data suhu kering dan suhu basah udara masuk, udara di dalam dan udara keluar pengering. Dan pencatatan udara sekitar dan energi surya yang datang.
Setelah dilakukan penelitian terhadap pengering energi surya dengan variasi tinggi cerobong, maka dapat diketahui Nilai suhu udara maksimal 53,5 , pada Absorber arang dengan tinggi cerobong 65 cm. Nilai rata-rata tertinggi Efisiensi Kolektor 0,075 %, pada tinggi cerobong 100 cm absorber cat. Nilai rata-rata tertinggi Efisiensi Pengambilan 90,5 %, pada tinggi cerobong 65 cm absorber arang. Nilai rata-rata tertinggi Efisiensi Sistim 31,25 %, pada tinggi cerobong 150 cm absorber cat.
C 0
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNya, sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan. Tugas akhir ini adalah sebagian persyaratan untuk mencapai derajat sarjana S-1 program studi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma.
Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dalam judul “ Pengering Energi Surya Dengan Variasi Tinggi Cerobong “ ini karena adanya bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, SJ., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma. 2. Ir. Greg. Heliarko, S.J, S.S, B.S.T., M.A., M.Sc., selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.
3. Budi Sugiharto S.T.,M.T, selaku ketua Program Studi Teknik Mesin. 4. Ir. FA. Rusdi Sambada, M.T, selaku dosen pembimbing Tugas Akhir.
5. Segenap staf pengajar Program Studi Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis, sehingga sangat berguna dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
6. Segenap staf karyawan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.
7. Yosef Rizal Adriaswara dan Bambang Setiawan, sebagai teman kelompok dalam pembuatan Tugas Akhir ini.
8. Rekan-rekan mahasiswa khususnya angkatan 2004 yang telah memberikan masukan-masukan dan dorongan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
9. Serta semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu per satu yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan Tuagas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki dalam Tugas Akhir ini, untuk itu penulis mengharapkan masukan dan kritik, serta saran dari berbagai pihak untuk menyempurnakannya. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat, baik bagi penulis maupun pembaca.
Terima kasih.
Yogyakarta, 21 Juli 2008
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman judul... i
Title page... ii
Pengesahan... iii
Pernyataan... v
Intisari... vi
Kata pengantar... vii
Lembar Persembahan... ix
Lembar Pernyataan Publikasi... x
Daftar isi... xi
Daftar gambar... xiv
Daftar tabel... xv
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar belakang ... 1
1.2 Perumusan masalah ... 2
1.3 Tujuan dan manfaat... 3
1.4 Batasan masalah ... 4
BAB II LANDASAN TEORI... 5
2.1 Prinsip Kerja... 6
2.2 Perbedaan Tekanan ... 6
2.3 Intensitas Enerfi Surya Yang Datang ... 7
2.4 Kalor Yang Diperlukan Untuk Menguapkan Air... 7
2.5 Energi Berguna... 8
2.6 Efisiensi... 9
2.6.1 Efisiensi Kolektor... 9
2.6.2 Efisiensi Pengambilan ... 10
2.6.3 Efisiensi Sistem ... 10
2.7 Tinjaun Pustaka... 11
BAB III METODE PENELITIAN... 13
3.1 Skema Alat ... 13
3.2 Variabel Yang Divariasikan ... 14
3.3 Variabel Yang Diukur ... 14
3.4 Langkah Penelitian... 14
3.5 Pengolahan Dan Analisa Data... 15
BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN... 16
4.1 Data penelitian ... 16
4.1.1 Pengering Dengan Absorber dari Plat Alumunium yang di Cat Hitam dan Tinggi Cerobong 65 cm ... 16
4.1.2 Pengering Dengan Absorber dari Plat Alumunium yang di Cat Hitam dan Tinggi Cerobong 100 cm ... 17
4.1.3 Pengering Dengan Absorber dari Plat Alumunium yang di Cat Hitam dan Tinggi Cerobong 150 cm ... 17
4.1.4 Pengering Dengan Absorber Arang dan Tinggi Cerobong 65 cm ... 18
4.1.5 Pengering Dengan Absorber Arang dan Tinggi Cerobong 100 cm ... 19
4.1.6 Pengering Dengan Absorber Arang dan Tinggi Cerobong 150 cm ... 19
4.2 Pengolahan dan perhitungan ... 20
4.2.1 Perhitungan data pada Pengering DenganAbsorber dari Plat Alumunium yang di Cat Hitam... 20
4.2.1.a Tinggi Cerobong 65 cm dengan Massa Padi 1 kg... 20
4.2.1.b Tinggi Cerobong 100 cm dengan Massa Padi 1 kg ... 22
4.2.1.c Tinggi Cerobong 150 cm dengan Massa Padi 1 kg ... 23
4.2.2 Perhitungan data pada Pengering Dengan Absorber Dari Arang... 23
4.2.2.a Tinggi Cerobong 65 cm dengan Massa Padi 1 kg... 23
4.2.2.b Tinggi Cerobong 100 cm dengan Massa Padi 1 kg ... 24
4.2.2.c Tinggi Cerobong 150 cm dengan Massa Padi 1 kg ... 25
4.3 Jumlah Energi Yang Terpakai Untuk Memanasi Udara Di
Absorber... 25
4.3.1 Perhitungan data pada Pengering Dengan Absorber Dari Plat Alumunium yang di Cat Hitam... 25
4.3.1.a Tinggi Cerobong 65 cm dengan Massa Padi 1 kg... 26
4.3.1.b Tinggi Cerobong 100 cm dengan Massa Padi 1 kg ... 27
4.3.1.c Tinggi Cerobong 150 cm dengan Massa Padi 1 kg ... 27
4.3.2 Perhitungan data pada Pengering Dengan Absorber Dari Arang... 28
4.3.2.a Tinggi Cerobong 65 cm dengan Massa Padi 1 kg... 28
4.3.2.b Tinggi Cerobong 100 cm dengan Massa Padi 1 kg ... 28
4.3.2.c Tinggi Cerobong 150 cm dengan Massa Padi 1 kg ... 29
4.4 Perhitungan Efisiensi ... 29
4.4.1 Perhitungan Efisiensi Kolektor ... 29
4.4.2 Perhitungan Efisiensi Pengambilan... 33
4.4.3 Perhitungan Efisiensi Sistem Pengeringan... 38
4.5 Analisa Data ... 43
4.5.1 Grafik Efisiensi Kolektor ... 43
4.5.2 Grafik Efisiensi Pengambilan ... 45
4.5.3 Grafik Efisiensi Sistem Pengeringan ... 47
4.5.4 Grafik Hubungan Kekeringan Massa Dengan Waktu... 49
BAB V PENUTUP... 50
5.1 Kesimpulan ... 50
5.2 Saran ... 50
Daftar pustaka... 51 Lampiran
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Alat pengering energi surya ... 6
Gambar 2.2 Pengering Padi Energi Surya, Berdasarkan Rancangan... 8
Gambar 3.1 Skema alat penelitian ... 13
Gambar 4.1 Pencarian Wa, Wi dan Wo dengan Grafik Psikrometrik ... 34
Gambar 4.2 Grafik hubungan efisiensi kolektor dengan GT pada absorber cat... 43
Gambar 4.3 Grafik hubungan efisiensi kolektor dengan GT pada absorber arang .... 44
Gambar 4.4 Grafik hubungan efisiensi pengambilan dengan GT pada absorber cat. 45 Gambar 4.5 Grafik hubungan efisiensi pengambilan dengan GT pada absorber arang... 46
Gambar 4.6 Grafik hubungan efisiensi sistem dengan GT pada absorber cat ... 47
Gambar 4.7 Grafik hubungan efisiensi sistem dengan GT pada absorber arang... 48
Gambar 4.8 Grafik hubungan pengurangan kadar air dengan waktu ... 49
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data absorber alumunium dicat hitam,tinggi cerobong 65 cm dengan massa 1 kg ... 16 Tabel 4.2 Data absorber alumunium dicat hitam, tinggi cerobong 100 cm
dengan massa 1 kg ... 17 Tabel 4.3 Data absorber alumunium dicat hitam, tinggi cerobong 150 cm
dengan massa 1 kg ... 18 Tabel 4.4 Data absorber arang, tinggi cerobong 65 cm
dengan massa 1 kg ... 18 Tabel 4.5 Data absorber arang, tinggi cerobong 100 cm
dengan massa 1 kg ... 19 Tabel 4.6 Data absorber arang, tinggi cerobong 150 cm
dengan massa 1 kg ... 20 Tabel 4.7 Hasil perhitungan kalor yang diperlukan pada pengering absorber
almunium di cat hitam tinggi cerobong 65 cm, massa 1 kg... 22 Tabel 4.8 Hasil perhitungan kalor yang diperlukan pada pengering absorber
almunium di cat hitam tinggi cerobong 100 cm, massa 1 kg... 22 Tabel 4.9 Hasil perhitungan kalor yang diperlukan pada pengering absorber
almunium di cat hitam tinggi cerobong 150 cm, massa 1 kg... 23 Tabel 4.10 Hasil perhitungan kalor yang diperlukan pada pengering
absorber arang tinggi cerobong 65 cm dengan massa 1 kg... 24
Tabel 4.11 Hasil perhitungan kalor yang diperlukan pada pengering
absorber arang tinggi cerobong 100 cm dengan massa 1 kg... 24 Tabel 4.12 Hasil perhitungan kalor yang diperlukan pada pengering
absorber arang tinggi cerobong 150 cm dengan massa 1 kg... 25 Tabel 4.13 Hasil perhitungan energi yang digunakan pada pengering absorber almunium di cat hitam tinggi cerobong 65 cm, massa 1 kg... 26 Tabel 4.14 Hasil perhitungan energi yang digunakan pada pengering absorber almunium di cat hitam tinggi cerobong 100 cm, massa 1 kg... 27 Tabel 4.15 Hasil perhitungan energi yang digunakan pada pengering absorber almunium di cat hitam tinggi cerobong 150 cm, massa 1 kg... 27 Tabel 4.16 Hasil perhitungan energi yang digunakan pada pengering
absorber arang tinggi cerobong 65 cm, massa 1 kg ... 28 Tabel 4.17 Hasil perhitungan energi yang digunakan pada pengering
absorber arang tinggi cerobong 100 cm, massa 1 kg ... 28 Tabel 4.18 Hasil perhitungan energi yang digunakan pada pengering
absorber arang tinggi cerobong 150 cm, massa 1 kg ... 29 Tabel 4.19 Hasil perhitungan efisiesi kolektor pada pengering absorber
almunium di cat hitam tinggi cerobong 65 cm ,massa 1 kg... 30 Tabel 4.20 Hasil perhitungan efisiesi kolektor pada pengering absorber
almunium di cat hitam tinggi cerobong 100 cm ,massa 1 kg... 30 Tabel 4.21 Hasil perhitungan efisiesi kolektor pada pengering absorber
almunium di cat hitam tinggi cerobong 150 cm, massa 1 kg... 31
Tabel 4.22 Hasil perhitungan efisiesi kolektor pada pengering absorber arang tinggi cerobong 65 cm, massa 1 kg ... 32 Tabel 4.23 Hasil perhitungan efisiesi kolektor pada pengering absorber
arang tinggi cerobong 100 cm, massa 1kg ... 32 Tabel 4.24 Hasil perhitungan efisiesi kolektor pada pengering absorber arang
tinggi cerobong 150 cm dengan massa 1 kg ... 33 Tabel 4.25 Hasil perhitungan efisiensi pengambilan pada pengering absorber
almunium di cat hitam tinggi cerobong 65 cm, massa 1 kg... 35 Tabel 4.26 Hasil perhitungan efisiensi pengambilan pada pengering absorber
almunium di cat hitam tinggi cerobong 100 cm, massa 1 kg... 35 Tabel 4.27 Hasil perhitungan efisiensi pengambilan pada pengering absorber
almunium di cat hitam tinggi cerobong 150 cm, massa 1 kg... 36 Tabel 4.28 Hasil perhitungan efisiensi pengambilan pada pengering absorber
arang tinggi cerobong 65 cm dengan massa 1 kg ... 36 Tabel 4.29 Hasil perhitungan efisiensi pengambilan pada pengering absorber
arang tinggi cerobong 100 cm dengan massa 1 kg ... 37 Tabel 4.30 Hasil perhitungan efisiensi pengambilan pada pengering absorber
arang tinggi cerobong 150 cm dengan massa 1 kg ... 37 Tabel 4.31 Hasil perhitungan efisiensi sistem pengering absorber almunium di
cat hitam tinggi cerobong 65 cm dengan massa 1 kg ... 39 Tabel 4.32 Hasil perhitungan efisiensi sistem pengering absorber almunium di
cat hitam tinggi cerobong 100 cm dengan massa 1 kg ... 39
Tabel 4.33 Hasil perhitungan efisiensi sistem pengering absorber almunium di cat hitam tinggi cerobong 150 cm dengan massa 1 kg ... 40 Tabel 4.34 Hasil perhitungan efisiensi sistem pengering absorber arang tinggi cerobong 65 cm dengan massa 1 kg... 41 Tabel 4.35 Hasil perhitungan efisiensi sistem pengering absorber arang tinggi cerobong 100 cm dengan massa 1 kg... 41 Tabel 4.36 Hasil perhitungan efisiensi sistem pengering absorber arang tinggi cerobong 150 cm dengan massa 1 kg ... 42
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pengeringan merupakan salah satu proses yang penting pada pengolahan hasil pertanian karena cara pengeringan yang kurang baik mengakibatkan hasil pertanian menjadi rusak seperti menjadi busuk, berjamur, berubah warna atau berkecambah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Litbang Biro Pusat Statistik (BPS) antara tahun 2004–2006 menunjukkan bahwa tingkat kerusakan hasil pertanian pasca panen untuk padi berkisar 10,39 % hingga 15,26 % dan salah satu faktornya adalah proses pengeringan yang kurang baik.
Sampai saat ini dibanyak daerah di Indonesia pengeringan hasil pertanian umumnya masih dilakukan dengan cara penjemuran langsung. Cara ini dapat merusak kualitas hasil pertanian karena radiasi ultraviolet, air hujan dan gangguan binatang. Penjemuran secara langsung juga memerlukan waktu yang lama, padahal saat panen raya hasil pertanian umumnya melimpah dan harus dikeringkan terlebih dahulu sebelum disimpan atau dipasarkan. Cara pengeringan yang lain adalah menggunakan alat pengering yang umumnya menggunakan bahan bakar minyak atau energi listrik. Tetapi belum semua daerah di Indonesia terdapat jaringan listrik atau belum memiliki sarana transportasi yang baik sehingga bahan bakar minyak tidak mudah didapat. Selain itu penggunaan bahan bakar minyak atau energi listrik menyebabkan biaya proses pengeringan menjadi mahal sehingga harga jual hasil pertanian menjadi tinggi.
2
Energi surya merupakan energi yang tersedia melimpah di Indonesia sehingga pemanfaatan energi surya dapat mengurangi atau bahkan menggantikan penggunaan bahan bakar atau energi listrik dalam proses pengeringan hasil-hasil pertanian. Alat pengering dengan memanfaatkan energi surya yang ada umumnya menggunakan absorber jenis pelat yang terbuat dari tembaga atau alumunium. Masalah yang ada dengan penggunaan absorber jenis pelat ini adalah dari segi biaya yang lebih mahal dan teknologi pembuatan alat pengering yang lebih sukar jika dibandingkan alat pengering yang menggunakan absorber dari arang. Tetapi informasi teknis tentang efisiensi alat pengering dengan absorber dari arang ini belum banyak.
1.2Perumusan Masalah
3
Efisiensi pengeringan pada dasarnya merupakan perbandingan antara energi yang terpakai untuk pengeringan dengan energi surya yang datang. Besarnya energi yang terpakai ditentukan oleh temperatur dan tekanan udara yang akan mengeringkan hasil pertanian setelah melewati absorber. Semakin besar temperatur dan tekanan udara yang akan mengeringkan hasil pertanian maka semakin besar energi yang terpakai untuk pengeringan dari energi surya yang datang sehingga efisiensi pengeringan semakin besar. Sehingga temperatur dan tekanan udara setelah melewati bahan absorber harus diusahakan setinggi mungkin.
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan yang ingin dicapai yaitu :
1. Untuk mengetahui pengaruh tinggi cerobong terhadap, pengurangan kadar air pada bahan yang dikeringkan oleh pengering surya.
2. Mengetahui nilai maksimal, efisiensi kolektor, efisiensi pengambilan dan efisiensi sistem yang dapat dihasilkan.
Manfaat yang di dapat yaitu :
1. Menambah kepustakaan teknologi pengeringan hasil pertanian energi surya. 2. Hasil-hasil penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan untuk membuat
prototipe dan produk teknologi pengeringan hasil pertanian dengan energi surya yang dapat diterima masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan.
4
1.4 Batasan Masalah
1. Pada penelitian ini dibuat sebuah model pengering dengan tenaga surya dengan tinggi cerobong 65 cm, 100 cm dan 150 cm.
2. Kolektor memiliki ukuran panjang 50 cm dan lebar 50 cm, jarak antara kaca dengan plat 2 cm, ketebalan arang 0,5 cm, lubang udara 1 cm dan kemiringan kolektor 450.
3. Udara mengalir ke dalam alat pengering secara alami tidak menggunakan bantuan blower.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pengering hasil pertanian pada umunya terdiri dari 3 bagian utama yaitu :
kotak kolektor, yang terdiri dari plat, absorber dan kaca, serta lubang udara. Plat
yang digunakan adalah jenis plat datar dengan bahan alumunium, sedangkan sebagai
absorbernya mengunakan cat dan arang. Absorber akan menerima energi surya yang
datang dan mengkonversikannya menjadi panas. Absorber ini berfungsi untuk
memanasi udara luar yang mengalir lewat lubang udara ke dalam alat pengering
secara alami (atau dapat juga dengan bantuan blower). Udara yang panas mempunyai
massa jenis yang lebih kecil dari pada udara dingin di bagian rak pengering, sehingga
udara dapat mengalir dan mengeringkan hasil pertanian. Pada saat udara panas ini
menembus hasil pertanian terjadi perpindahan panas dan massa air dari hasil
pertanian ke udara panas tersebut, proses ini disebut proses pengeringan. Bagian
yang kedua dari pengering hasil pertanian adalah kotak pengering dimana
didalamnya terdapat rak pengering. Rak pengering digunakan untuk meletakkan
bahan yang akan dikeringkan. Bagian terakhir dari pengering hasil pertanian adalah
cerobong, dimana fungsinya adalah untuk memberikan tarikan tambahan yang
diciptakan oleh perbedaan massa jenis antara udara di dalam dan di luar pengering.
Konstruksi pengering hasil pertanian yang umum dapat dilihat pada gambar dibawah
ini :
6
Gambar 2.1. Alat pengering energi surya
II. 1 Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari pengering yaitu energi surya yang datang akan diterima dan
dikonversikan oleh absorber didalam kolektor. Selanjutnya absorber ini berfungsi
untuk memanasi udara luar yang mengalir lewat lubang udara Udara yang panas
mempunyai massa jenis yang lebih kecil dari pada udara dingin. Karena adanya
perbedaan massa jenis ini udara dapat mengalir dan mengeringkan hasil pertanian.
Proses ini berlangsung terus-menerus sampai proses pengeringan selesai.
II. 2 Perbedaan Tekanan
Perbedaan tekanan ditimbulkan karena adanya perbedaan massa jenis antara
udara didalam dan diluar pengering, dan dapat dinyatakan dengan persamaan:
∆p =
[
h1(
ρ−ρ1)
+h2(ρ−ρ2)]
g (1)dengan :
7
h1 : jarak antara lapisan bawah padi dengan permukaan dasar (m)
h 2 : jarak antara lapisan atas padi dengan cerobong (m)
ρ : massa jenis udara lingkunga sekitar (kg/m ) 3
1
ρ : massa jenis udara setelah melewati kolektor (kg/m ) 3
2
ρ : massa jenis udara setelah melewati lapisan padi (kg/m3)
g : 9,81 m/detik 2
II. 3 Intensitas Energi Surya yang Datang
Intensitas energi surya yang datang dapat dinyatakan dengan persamaan:
0 100 4 ,
0 x
I
GT = (2)
dengan :
T
G : intensitas energi surya yang datang
(
W/m2)
I : arus dari energi surya yang datang (A)
II. 4 Kalor yang Diperlukan untuk Mengeluarkan Uap Air
Kalor yang diperlukan untuk mengeluarkan uap air dinyatakan dengan
persamaan:
Q = massa air yang keluar x hfg (3)
dengan :
Q : kalor yang diperlukan untuk mengeluarkan uap air (Mj / kg)
fg
8
Lapisan Padi
h1
Tutup transparan
Cerobong
GT
Aliran udara
h2
∆h
Gambar 2.2 Pengering Padi Energi Surya, Berdasarkan Rancangan.
Asian Institute of Technology, Thailand
II. 5 Energi Berguna (Qu).
Jumlah energi yang terpakai untuk memanasi udara di absorber (jumlah
energi yang dipindahkan dari absorber ke udara) disebut dengan energi berguna dan
dapat dinyatakan dengan persamaan:
t T T C m
Qu P i
∆ − = . .( 0 )
(4)
dengan:
m : laju massa aliran udara dalam kolektor (kg/detik)
CP : panas spesifik udara (J/(kg.OC)
TO : temperatur udara keluar kolektor (OC)
Ti : temperatur udara masuk kolektor (OC)
t
9
Laju massa aliran udara (m) dapat dihitung dengan:
V
m= ρ⋅ (5)
dengan:
ρ : massa jenis udara (kg/m3)
V : volume aliran udara kolektor (m3)
II. 6 Efisiensi
Efisiensi dari suatu alat adalah perbandingan dari keluaran yang dihasilkan
dengan masukan yang diberikan. Efisiensi pengeringan sebuah alat penngering
energi surya dapat dinyatakan dalam tiga konteks yaitu :
(1) efisiensi kolektor (ηC).
(2) efisiensi pengambilan (ηP).
(3) efisiensi sistem (ηS).
II.6.1 Efisiensi Kolektor (ηC)
Efisiensi kolektor (ηC) didefinisikan sebagai perbandingan antara energi
berguna dengan total energi surya yang datang ke kolektor, dan dapat dinyatakan
dengan persamaan:
c U c
A I
Q
=
η (6)
dengan:
QU : energi berguna ( W)
I : intensitas energi surya yang datang (W/m2)
10
II.6.2 Efisiensi Pengambilan (ηP)
Efisiensi pengambilan (ηP) didefinisikan sebagai perbandingan uap air yang
dipindahkan (diambil) oleh udara dalam alat pengering dengan kapasitas teoritis
udara menyerap uap air, dan dapat dinyatakan dengan persamaan:
i a
i o p
W W
W W
− − =
η (7)
dengan:
WO : kelembaban absolut udara keluar alat pengering
Wi : kelembaban absolut udara masuk alat pengering
Wa : kelembaban jenuh adiabatis udara masuk alat pengering
II.6.3 Efisiensi Sistem Pengeringan (ηS)
Efisiensi sistem pengeringan (ηS) didefinisikan sebagai perbandingan antara
energi yang digunakan untuk menguapkan air dari hasil pertanian yang dikeringkan
dengan energi yang datang pada alat pengering, dan dapat dinyatakan dengan
persamaan:
c s
A I
L W
=
η (8)
dengan :
W : laju massa air yang menguap (kg/detik)
11
II. 7 Tinjauan Pustaka
Pengeringan merupakan cara terbaik dalam pengawetan bahan makanan dan
pengering energi surya merupakan teknologi yang sesuai bagi kelestarian alam
(Scanlin, 1997). Pengeringan dengan penjemuran langsung (tradisional) sering
menghasilkan kualitas pengeringan yang buruk. Hal ini disebabkan bahan yang
dijemur langsung tidak terlindungi dari debu, hujan, angin, serangga, burung atau
binatang lain. Kontaminasi dengan mikroorganisme yang terdapat di tanah dapat
membahayakan kesehatan (Häuser et. al). Kunci dari pengeringan bahan makanan
adalah mengeluarkan kandungan air secepat mungkin pada temperatur yang tidak
merusak bahan makanan tersebut. Jika temperatur terlalu rendah maka
mikroorganisme akan berkembang sebelum bahan makanan kering tetapi jika
temperatur terlalu tinggi maka bahan makanan dapat mengalami pengeringan yang
berlebih pada bagian permukaan (Kendall, 1998). Kelemahan utama dari pengering
energi surya adalah kecilnya koefisien perpindahan panas antara pelat absorber dan
udara yang dipanasi, sehingga menyebabkan efisiensi kolektor yang rendah.
Beberapa modifikasi telah banyak diusulkan meliputi penggunaan sirip (Garg et al.,
1991), penggunaan absorber dengan permukaan kasar (Choudhury et al., 1988), dan
penggunaan absorber porus (Sharma et. al., 1991). Penelitian pengering energi surya
dengan luas kolektor 1,64m2 yang dilengkapi 8 sampai 32 sirip segi empat dengan
luas total sirip 0,384 m2 dapat menaikkan temperatur udara keluar dan efisiensi
kolektor. Sirip dipasang di dalam kolektor dengan dua variasi pemasangan yaitu sirip
dapat bergerak bebas dan tetap (Kurtbas, 2006). Penelitian dengan metode simulasi
12
porus di India menghasilkan nilai yang sesuai dengan penelitian secara eksperimen
(Sodha et. al., 1982). Eksperimen dengan absorber porus menggunakan kasa
alumunium dengan permukaan reflektif dibagian bawahnya menghasilkan efisiensi
yang hampir sama dengan enam lembar bilah baja yang dicat hitam tetapi memiliki
BAB III
METODE PENELITIAN
III.1 Skema Alat
Pengering hasil pertanian pada umunya terdiri dari 3 bagian utama yaitu :
a. Kotak kolektor, dengan ukuran 50 cm x 50 cm yang terdiri dari plat, absorber dan kaca, serta lubang udara.
b. Kotak pengering dengan ukuran rak untuk mengeringkan 50 cm x 22 cm. c. Cerobong dengan tinggi 65 cm, 100 cm dan 150 cm dari rak pengering.
Skema alat pengering hasil pertanian dapat dilihat seperti pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.1. Skema alat penelitian
14
III.2 Variabel yang Divariasikan
1. Pengering dengan tinggi cerobong 65 cm, 100 cm dan 150 cm.
2. Jenis absorber : jenis plat aluminium dicat hitam dan jenis arang kayu.
III.3 Variabel yang Diukur
1. Temperatur udara sekitar (Ta)
2. Tegangan dari energi surya yang datang (V) 3. Temperatur udara masuk kolektor
T1 = temperatur kering
T2 = temperatur basah
4. Temperatur udara keluar kolektor T3 = temperatur kering
T4 = temperatur basah
5. Temperatur udara keluar pengering T5 = temperatur kering
T6 = temperatur basah
III.4 Langkah Penelitian
1. Penelitian diawali dengan penyiapan alat seperti pada gambar 3.1.
2. Pengambilan data dilakukan dengan mevariasikan jenis absorber dan massa padi yang dikeringkan.
15
4. Data yang dicatat adalah temperatur udara sekitar (Ta), temperatur udara
masuk kolektor, temperatur udara keluar kolektor, temperatur udara keluar pengering.
5. Sebelum melanjutkan pengambilan data untuk varisi berikutnya kondisi alat pengering harus didiamkan agar kembali ke kondisi awal sebelum dilakukan pengambilan data variasi saat ini.
III.5 Pengolahan dan Analisa Data
Pengolahan dan analisa data diawali dengan melakukan perhitungan pada parameter-parameter yang diperlukan dengan menggunakan persamaan (1) sampai dengan persamaan (8). Analisa akan lebih mudah dilakukan dengan membuat grafik hubungan :
1. Hubungan efisiensi kolektor, efisiensi pengambilan dan efisiensi sistem dengan GT.
BAB IV
HASIL PENELITIAN IV.1 Data Penelitian
Kita akan mengetahui data yang telah diambil dengan variasi yang berbeda.
Pengambilan data tiap variasi hanya dilakukan sekali saja.Bahan yang di keringkan
adalah padi.Tempat pengambilan data di lakukan di lingkungan universitas sanata
Dharma
IV.1.1 Pengering Dengan Absorber dari Plat Aluminium yang di Cat Hitam dan Tinggi Cerobong 65 cm.
Hari/Tanggal : Rabu, 23 Aprill 2008
Jam : 10.25 WIB
Massa padi awal (W1) : 1 kg
Data yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Ketebalan padi = 1 cm
Tabel 4.1 Data absorber aluminium dicat hitam,tinggi cerobong 65 cm
dengan massa 1 kg.
No
Waktu
(menit)
Ta
(0C)
T1
( C)0
T2
( C)0
T3
( C)0
T4
( C)0
T5
(0C)
T6
( C)0
GT
(W/m2)
1 0 27,5 32,3 25,3 43,2 28,2 32,2 26,6 837,5
2 10 27,3 31,8 25,9 48,1 29,0 32,7 27,0 735,0
3 20 30,0 31,1 26,3 46,7 28,3 33,2 27,4 830,0
4 30 29,6 33,6 27,6 48,2 28,6 34,0 28,5 550,0
5 40 29,8 31,5 27,2 49,3 29,1 35,0 28,6 825,0
6 50 30,9 32,6 26,2 45,2 27,9 33,8 27,5 827,5
7 60 30,7 31,5 26,2 40,4 26,1 32,3 27,0 857,5
8 70 29,8 32,3 28,7 42,5 26,8 32,8 27,7 882,5
9 80 30,9 32,8 25,8 50,6 36,6 33,6 28,0 882,5
10 90 30,5 31,1 26,5 47,5 28,1 32,8 28,7 900,0
Massa padi sesudah dikeringkan ( W ) = 0,93 kg 2
17
IV.1.2 Pengering Dengan Absorber dari Plat Aluminium yang di Cat Hitam dan Tinggi Cerobong 100 cm.
Hari/Tanggal : Selasa, 13 Mei 2008
Jam : 11.20 WIB
Massa padi awal (W1) : 1 kg
Data yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Ketebalan padi = 1 cm
Tabel 4.2 Data absorber Aluminium dicat hitam, tinggi cerobong 100 cm
dengan massa 1 kg.
No
Waktu
(menit)
Ta
(0C)
T1
( C)0
T2
( C)0
T3
( C)0
T4
( C)0
T5
( C)0
T6
( C)0
GT
(W/m2)
1 0 27,4 28,2 21,5 50,7 32,2 31,6 24,3 747,5
2 10 29,3 30,8 23,0 42,7 35,3 35,3 25,1 625,0
3 20 27,0 27,6 22,9 49,6 33,1 33,2 24,9 745,0
4 30 28,0 28,5 23,1 51,0 33,7 33,6 25,9 700,0
5 40 29,5 30,8 23,4 52,9 35,6 36,2 26,2 707,5
6 50 24,2 24,8 22,8 49,5 31,8 32,3 24,9 712,5
7 60 26,3 26,7 22,4 50,4 32,2 33,4 25,1 695,0
8 70 27,3 28,4 23,1 51,8 35,6 34,5 25,2 672,5
9 80 29,1 30,2 23,6 49,4 33,1 36,1 26,0 670,0
10 90 27,3 30,0 23,4 50,6 34,0 33,8 25,3 152,5
Massa padi sesudah dikeringkan ( W ) = 0,945 kg 2
IV.1.3 Pengering Dengan Absorber dari Plat Aluminium yang di Cat Hitam dan Tinggi Cerobong 150 cm.
Hari/Tanggal : Sabtu, 21 Juni 2008
Jam : 12.30 WIB
Massa padi awal (W1) : 1 kg
Data yang diperoleh adalah sebagai berikut :
18
Tabel 4.3 Data absorber Aluminium dicat hitam, tinggi cerobong 150 cm
dengan massa 1 kg.
No
Waktu
(menit)
Ta
(0C)
T1
( C)0
T2
( C)0
T3
( C)0
T4
( C)0
T5
(0C)
T6
( C)0
GT
(W/m2)
1 0 29,7 30,6 22,7 45,3 32,0 33,5 25,2 645,0
2 10 31,4 32,2 23,4 46,9 34,0 33,4 25,7 647,5
3 20 31,7 32,3 24,2 49,6 36,1 34,9 26,3 607,5
4 30 29,4 30,2 22,8 50,6 36,7 35,3 25,6 592,5
5 40 30,4 31,3 24,5 49,3 37,7 34,9 26,7 542,5
6 50 31,8 33,3 24,6 49,5 38,9 35,5 26,3 515,0
7 60 31,0 31,2 24,6 49,2 39,8 36,0 27,3 475,0
8 70 32,2 33,3 24,4 49,2 40,5 35,9 27,0 422,5
9 80 32,7 33,9 24,9 47,7 40,2 37,3 27,2 370,0
10 90 33,1 34,5 26,4 49,1 41,8 39,0 28,8 387,5
Massa padi sesudah dikeringkan ( W ) = 0,91 kg 2
IV.1.4 Pengering Dengan Absorber dari Arang dengan Tinggi Cerobong 65 cm.
Hari/Tanggal : Rabu, 23 April 2008.
Jam : 10.25 WIB.
Massa padi awal (W1) : 1 kg.
Data yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Ketebalan padi = 1 cm.
Tabel 4.4 Data absorber arang, tinggi cerobong 65 cm dengan massa 1 kg.
No
Waktu
(menit)
Ta
(0C)
T1
( C)0
T2
( C)0
T3
( C)0
T4
( C)0
T5
(0C)
T6
( C)0
GT
(W/m2)
1 0 27,5 29,5 25,9 39,0 31,7 31,0 27,0 837,5
2 10 27,3 29,2 25,7 52,2 32,9 32,9 27,6 735,0
3 20 30,0 31,7 26,9 39,9 34,9 34,8 28,4 830,0
4 30 29,6 30,0 26,5 47,5 33,9 34,1 28,0 550,0
5 40 29,8 31,6 27,4 44,0 34,7 35,8 28,9 825,0
6 50 30,9 31,3 26,3 42,6 35,1 35,7 28,2 827,5
7 60 30,7 31,4 26,0 49,3 34,3 35,2 27,9 857,5
8 70 29,8 31,1 26,1 53,5 34,5 35,3 28,0 882,5
9 80 30,9 32,7 24,6 42,3 35,2 36,1 28,1 882,5
10 90 30,5 34,7 22,5 44,4 30,2 37,7 28,7 900,0
19
IV.1.5 Pengering Dengan Absorber dari Arang dan Tinggi Cerobong 100 cm.
Hari/Tanggal : Selasa, 13 Mei 2008
Jam : 11.20 WIB.
Massa padi awal (W1) : 1 kg.
Data yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Ketebalan padi = 1 cm.
Tabel 4.5 Data absorber arang, tinggi cerobong 100 cm dengan massa 1 kg.
No
Waktu
(menit)
Ta
(0C)
T1
( C)0
T2
( C)0
T3
( C)0
T4
( C)0
T5
(0C)
T6
( C)0
GT
(W/m2)
1 0 27,4 32,2 24,9 42,5 33,8 33,7 26,3 747,5
2 10 29,3 30,9 22,8 43,3 34,2 35,6 26,3 625,0
3 20 27,0 33,7 24,8 44,7 35,4 36,6 27,4 745,0
4 30 28,0 30,9 25,2 43,6 39,9 35,9 27,1 700,0
5 40 29,5 33,5 24,0 44,8 35,5 36,3 26,6 707,5
6 50 24,2 31,8 23,8 43,3 33,9 35,5 26,2 712,5
7 60 26,3 32,3 24,5 44,2 34,7 35,6 26,2 695,0
8 70 27,3 32,4 24,5 44,4 35,3 37,0 27,3 672,5
9 80 29,1 32,8 24,7 43,8 34,8 36,4 26,9 670,0
10 90 27,3 27,8 24,1 43,3 34,4 35,4 26,2 152,5
Massa padi sesudah dikeringkan ( W ) = 0,92 kg. 2
IV.1.6 Pengering Dengan Absorber dari Arang dan Tinggi Cerobong 150 cm. Hari/Tanggal : Sabtu, 21 Juni 2008.
Jam : 12.30 WIB.
Massa padi awal (W1) : 1 kg.
Data yang diperoleh adalah sebagai berikut :
20
Tabel 4.6 Data absorber arang, tinggi cerobong 150 cm dengan massa 1 kg.
No
Waktu
(menit)
Ta
(0C)
T1
( C)0
T2
( C)0
T3
( C)0
T4
( C)0
T5
(0C)
T6
( C)0
GT
(W/m2)
1 0 29,7 31,4 24,6 39,0 32,6 35,0 26,9 645,0
2 10 31,4 31,3 25,1 41,0 32,5 36,1 27,0 647,5
3 20 31,7 32,5 25,4 46,3 33,9 38,1 27,3 607,5
4 30 29,4 34,0 25,8 45,6 33,4 37,6 27,0 592,5
5 40 30,4 31,7 25,3 48,5 33,2 37,7 27,2 542,5
6 50 31,8 34,6 25,4 44,3 33,8 38,6 27,6 515,0
7 60 31,0 35,1 25,6 44,3 34,2 39,3 28,3 475,0
8 70 32,2 34,4 25,4 44,3 32,8 38,4 27,9 422,5
9 80 32,7 33,5 25,6 44,3 33,1 38,2 28,0 370,0
10 90 33,1 34,3 26,0 46,4 34,2 38,6 28,2 387,5
Massa padi sesudah dikeringkan (W ) = 0,94 kg. 2
IV.2 Perhitungan Data
IV.2.1 Perhitungan data pada Pengering DenganAbsorber dari Plat Aluminium yang di Cat Hitam.
a. Tinggi Cerobong 65 cm dengan Massa Padi 1 kg. Menghitung Penurunan Tekanan (∆p)
Data Tabel 4.1
Diketahui :
h1 = 0,1 m ∆h = 0,01 m
h2 = 0,64 m
Ta= 32,3 0C
T = 43,2 3 0C
T = 32,2 5 0C
Mencari ρ ,ρ1,ρ2
p = ρ R T
21
ρ = 1,156114 kg/m 3
1 ρ = K x K kg m kN m kN 2 , 316 ) . /( . 287 , 0 / 3 , 101 2 1
ρ = 1,116260 kg/m3
2 ρ = K x K kg m kN m kN 2 , 305 ) . /( . 287 , 0 / 3 , 101 2 2
ρ = 1,156493 kg/m 3
∆p =
[
0,1m(
1,1561Pa−1,1162Pa)
+0,64m(1,1561Pa−1,1564Pa)]
x9,81kg/s2 ∆p = 0,00160705 Pa,Menghitung Kalor yang Diperlukan untuk Mengeluarkan Uap Air
Q = massa air yang keluar x hfg
fg
h diperoleh dari interpolasi T dari tabel A-8-1 sifat air dan uap jenuh. 3
fg
h =
( (
) (
) )
⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ + − − − 6 , 2396 42 44 6 , 2396 4 , 2401 42 2 . 43 x fg
h = 2398,52 kj/kg
fg
h = 2,39852 Mj/kg
Q = 0,07 kg x 2,39852 Mj/kg
Q = 0,1678964 Mj
Dengan cara perhitungan yang sama, maka didapatkan data hasil perhitungan dari
variasi tinggi cerobong 65 cm dan dengan massa 1 kg. Maka dapat disajikan dengan
22
Tabel 4.7 Hasil perhitungan kalor yang diperlukan pada pengering absorber
aluminium di cat hitam tinggi cerobong 65 cm dengan massa 1 kg.
Waktu
(menit)
ρ
(kg/m )3
1 ρ
(kg/m )3
2 ρ
(kg/m )3
∆p
(Pa)
Hfg (Mj/kg)
Q
(Mj)
0 1,1561 1,1163 1,1565 0,0016 2,3985 0,1679
10 1,1580 1,0992 1,1546 0,0273 2,3868 0,1671 20 1,1607 1,1040 1,1527 0,0556 2,3901 0,1673 30 1,1512 1,0989 1,1497 0,0147 2,3865 0,1671 40 1,1592 1,0951 1,1460 0,0891 2,3838 0,1669 50 1,1550 1,1092 1,1505 0,0329 2,3937 0,1676 60 1,1592 1,1262 1,1561 0,0224 2,4052 0,1684 70 1,1561 1,1187 1,1542 0,0156 2,4002 0,1680 80 1,1542 1,0907 1,1512 0,0253 2,3807 0,1666 90 1,1607 1,1013 1,1542 0,0465 2,3882 0,1672
Dengan : h1 = 0,1 m, h2 =0,64 m, ∆h = 0,01 m.
W1 = 1 kg, W2 =0,93 kg, ∆W = 0,07 kg.
b. Tinggi Cerobong 100 cm dengan Massa Padi 1 kg.
Dengan cara perhitungan yang sama, maka didapatkan data hasil perhitungan dari
variasi tinggi cerobong 100 cm dan dengan massa 1 kg. Maka dapat disajikan dengan
tabel.
Tabel 4.8 Hasil perhitungan kalor yang diperlukan pada pengering absorber
aluminium di cat hitam tinggi cerobong 100 cm dengan massa 1 kg.
Waktu
(menit)
ρ
(kg/m )3
1 ρ
(kg/m )3
2 ρ
(kg/m )3
∆p
(Pa)
Hfg (Mj/kg)
Q
(Mj)
0 1,1719 1,0904 1,1588 0,1352 2,3804 0,1309
23
Dengan ; h1 = 0,1m, h2 =0,99 m, ∆h = 0,01 m.
W1 = 1 kg, W2 =0,945 kg , ∆W = 0,055 kg.
c. Tinggi Cerobong 150 cm dengan Massa Padi 1 kg.
Dengan cara perhitungan yang sama, maka didapatkan data hasil perhitungan dari
variasi tinggi cerobong 150 cm dan dengan massa 1 kg. Maka dapat disajikan pada tabel.
Tabel 4.9 Hasil perhitungan kalor yang diperlukan pada pengering absorber
aluminium di cat hitam tinggi cerobong 150 cm dengan massa 1 kg
Waktu
(menit)
ρ
(kg/m )3
1 ρ
(kg/m )3
2 ρ
(kg/m )3
∆p
(Pa)
Hfg (Mj/kg)
Q
(Mj)
0 1,1626 1,1089 1,1516 0,2770 2,3966 0,2157
10 1,1565 1,1034 1,1520 0,1819 2,3865 0,2148 20 1,1561 1,0941 1,1464 0,2583 2,3983 0,2158 30 1,1641 1,0907 1,1449 0,3979 2,4069 0,2166 40 1,1599 1,0951 1,1464 0,3142 2,3920 0,2153 50 1,1523 1,0945 1,1441 0,2354 2,3911 0,2152 60 1,1603 1,0955 1,1423 0,3795 2,3773 0,2140 70 1,1523 1,0955 1,1426 0,2570 2,3618 0,2126 80 1,1501 1,1006 1,1375 0,2992 2,3831 0,2145 90 1,1478 1,0958 1,1313 0,3568 2,4096 0,2169
Dengan ; h1 = 0,1 m, h2 =1,49 m, ∆h = 0,01 m.
W1 = 1 kg, W2 =0,91 kg, ∆W = 0,09 kg.
IV.2.2 Perhitungan data pada Pengering Dengan Absorber dari Arang.
a. Tinggi Cerobong 65 cm dengan Massa Padi 1 kg.
Dengan cara perhitungan yang sama, maka didapatkan data hasil perhitungan dari
24
Tabel 4.10 Hasil perhitungan kalor yang diperlukan pada pengering absorber
arang tinggi cerobong 65 cm dengan massa 1 kg
Waktu
(menit)
ρ
(kg/m )3
1 ρ
(kg/m )3
2 ρ
(kg/m )3
∆p
(Pa)
Hfg (Mj/kg)
Q
(Mj)
0 1,1668 1,1313 1,1611 0,0397 2,4086 0,1445
10 1,1680 1,0854 1,1538 0,0970 2,3768 0,1426 20 1,1584 1,1280 1,1467 0,0763 2,4064 0,1444 30 1,1649 1,1013 1,1493 0,1040 2,3882 0,1433 40 1,1588 1,1134 1,1430 0,1035 2,3966 0,1438 50 1,1599 1,1184 1,1434 0,1080 2,4000 0,1440 60 1,1595 1,0951 1,1452 0,0962 2,3838 0,1430 70 1,1607 1,0810 1,1449 0,1072 2,3737 0,1424 80 1,1546 1,1194 1,1419 0,0833 2,4007 0,1440 90 1,1471 1,1120 1,1360 0,0730 2,3956 0,1437
Dengan ; h1 = 0,1 m, h2 =0,64m, ∆h = 0,01 m.
W1 = 1 kg, W2 =0,94 kg, ∆W = 0,06 kg.
b. Tinggi Cerobong 100 cm dengan Massa Padi 1 kg
Dengan cara perhitungan yang sama, maka didapatkan data hasil perhitungan dari
variasi tinggi cerobong 100 cm dan dengan massa 1 kg. Maka dapat disajikan pada tabel
Tabel 4.11 Hasil perhitungan kalor yang diperlukan pada pengering absorber
arang tinggi cerobong 100 cm dengan massa 1 kg
Waktu
(menit)
ρ
(kg/m )3
1 ρ
(kg/m )3
2 ρ
(kg/m )3
∆p
(Pa)
Hfg (Mj/kg)
Q
(Mj)
0 1,1565 1,1187 1,1508 0,0587 2,4002 0,0480
10 1,1614 1,1159 1,1438 0,1763 2,3983 0,0480 20 1,1508 1,1110 1,1401 0,1087 2,3949 0,0479 30 1,1614 1,1149 1,1426 0,1872 2,3976 0,0480 40 1,1516 1,1106 1,1412 0,1053 2,3947 0,0479 50 1,1580 1,1159 1,1441 0,1391 2,3983 0,0480 60 1,1561 1,1127 1,1438 0,1244 2,3961 0,0479 70 1,1557 1,1120 1,1386 0,1709 2,3956 0,0479 80 1,1542 1,1141 1,1408 0,1344 2,3971 0,0479 90 1,1734 1,1159 1,1445 0,2866 2,3983 0,0480
Dengan ; h1 = 0,1m, h2 =0,99 m, ∆h = 0,01 m.
25
c. Tinggi Cerobong 150 cm dengan Massa Padi 1 kg.
Dengan cara perhitungan yang sama, maka didapatkan data hasil perhitungan dari
variasi tinggi cerobong 150 cm dan dengan massa 1 kg. Maka dapat disajikan dengan
tabel.
Tabel 4.12 Hasil perhitungan kalor yang diperlukan pada pengering absorber
arang tinggi cerobong 150 cm dengan massa 1 kg
Waktu
(menit)
ρ
(kg/m )3
1 ρ
(kg/m )3
2 ρ
(kg/m )3
∆p
(Pa)
Hfg (Mj/kg)
Q
(Mj)
0 1,1595 1,1313 1,1460 0,2009 2,4050 0,1443
10 1,1599 1,1241 1,1419 0,2669 2,4033 0,1442 20 1,1554 1,1054 1,1346 0,3090 2,4117 0,1447 30 1,1497 1,1079 1,1364 0,1990 2,4124 0,1447 40 1,1584 1,0979 1,1360 0,3330 2,4167 0,1450 50 1,1475 1,1124 1,1327 0,2188 2,4062 0,1444 60 1,1456 1,1124 1,1302 0,2285 2,3968 0,1438 70 1,1482 1,1124 1,1335 0,2192 2,3918 0,1435 80 1,1516 1,1124 1,1342 0,2581 2,3990 0,1439 90 1,1486 1,1051 1,1327 0,2360 2,4179 0,1451
Dengan ; h1 = 0,1 m, h2 =1, 49 m, ∆h = 0,01 m.
W1 = 1 kg, W2 =0,94 kg, ∆W = 0,06 kg.
IV.2.3 Jumlah Energi yang Terpakai untuk Memanasi Udara di Absorber
IV.2.3.1 Perhitungan pada Pengering Dengan Absorber dari Plat Aluminium yang di Cat Hitam.
a. Tinggi Cerobong 65 cm dengan Massa Padi 1 kg. Data Tabel 4.1
Diketahui :
o T1 = 32,3 0C
o T3 = 43,2 0C
26
Cp =
( (
) (
) )
⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ + − − − 1007 40 60 1007 1008 40 2 . 43 x
o Cp = 1007,16 J/kg.OC
o 2
ρ = 1,156493 kg/m 3
V = volume aliran udara kolektor (m3)
V = 0,5 m x 0,5 m x 0,01 m
o V = 0,0025m3
o m = 1,156493 kg/m x 4,166.103 −6 m3
o m = 0,002796 kg
o 600 ) 3 , 32 2 , 43 .( 16 , 1007 . 002796 , 0 − = u Q
o = 0,05106 J/detik atau = 0,05106 W
u
Q Qu
Dengan cara perhitungan yang sama, maka didapatkan data hasil perhitungan dari
variasi tinggi cerobong 65 cm dan dengan massa 1 kg. Maka dapat disajikan dengan
tabel.
Tabel 4.13 Hasil perhitungan energi yang digunakan pada pengering absorber
aluminium di cat hitam tinggi cerobong 65 cm dengan massa 1 kg
Waktu
(menit)
T1
( C)0
T3
( C)0
Cp
(J/kg.OC)
m (kg/detik)
27
b. Tinggi Cerobong 100 cm dengan Massa Padi 1 kg.
Dengan cara perhitungan yang sama, maka didapatkan data hasil perhitungan dari
variasi tinggi cerobong 100 cm dan dengan massa 1 kg. Maka dapat disajikan dengan
tabel.
Tabel 4.14 Hasil perhitungan energi yang digunakan pada pengering absorber
aluminium di cat hitam tinggi cerobong 100 cm dengan massa 1 kg
Waktu
(menit)
T1
(0C)
T3
( C)0
Cp
(J/kg.OC)
m (kg/detik)
Qu (W)
0 28,2 50,7 1007,54 0,00273 0,10300 10 30,8 42,7 1007,13 0,00280 0,05561 20 27,6 49,6 1007,48 0,00274 0,10104 30 28,5 51,0 1007,55 0,00272 0,10290 40 30,8 52,9 1007,65 0,00271 0,10049 50 24,8 49,5 1007,48 0,00274 0,11348 60 26,7 50,4 1007,52 0,00273 0,10859 70 28,4 51,8 1007,59 0,00272 0,10676 80 30,2 49,4 1007,47 0,00274 0,08824 90 30,0 50,6 1007,53 0,00273 0,09433
c. Tinggi Cerobong 150 cm dengan Massa Padi 1 kg.
Dengan cara perhitungan yang sama, maka didapatkan data hasil perhitungan dari
variasi tinggi cerobong 150 cm dan dengan massa 1 kg. Maka dapat disajikan dengan
tabel.
Tabel 4.15 Hasil perhitungan energi yang digunakan pada pengering absorber
aluminium di cat hitam tinggi cerobong 150 cm dengan massa 1 kg
Waktu
(menit)
T1
( C)0
T3
(0C)
Cp
(J/kg.OC)
m (kg/detik)
Qu (W)
0 30,6 45,3 1007,27 0,00277 0,06841
10 32,2 46,9 1007,35 0,00276 0,06808
20 32,3 49,6 1007,48 0,00274 0,07946
30 30,2 50,6 1007,53 0,00273 0,09341
40 31,3 49,3 1007,47 0,00274 0,08275
50 33,3 49,5 1007,48 0,00274 0,07443
60 31,2 49,2 1007,46 0,00274 0,08277
70 33,3 49,2 1007,46 0,00274 0,07312
80 33,9 47,7 1007,39 0,00275 0,06375
28
IV.2.3.2 Perhitungan Pada Pengering Dengan Absorber dari Arang. a. Tinggi Cerobong 65 cm dengan Massa Padi 1 kg.
Dengan cara perhitungan yang sama, maka didapatkan data hasil perhitungan dari
variasi tinggi cerobong 65 cm dan dengan massa 1 kg. Maka dapat disajikan dengan tabel
Tabel 4.16 Hasil perhitungan energi yang digunakan pada pengering absorber
arang tinggi cerobong 65 cm dengan massa 1 kg
Waktu
(menit)
T1
(0C)
T3
( C)0
Cp
(J/kg.OC)
m (kg/detik)
Qu (W)
0 29,5 39,0 1007,13 0,00280 0,04460 10 29,2 52,2 1007,17 0,00279 0,10771 20 31,7 39,9 1007,24 0,00278 0,03823 30 30,0 47,5 1007,18 0,00279 0,08187 40 31,6 44,0 1007,24 0,00278 0,05780 50 31,3 42,6 1007,17 0,00279 0,05292 60 31,4 49,3 1007,21 0,00278 0,08359 70 31,1 53,5 1007,22 0,00278 0,10454 80 32,7 42,3 1007,19 0,00279 0,04489 90 34,7 44,4 1007,17 0,00279 0,04542
b. Tinggi Cerobong 100 cm dengan Massa Padi 1 kg.
Dengan cara perhitungan yang sama, maka didapatkan data hasil perhitungan dari
variasi tinggi cerobong 100 cm dan dengan massa 1 kg. Maka dapat disajikan dengan
tabel
Tabel 4.17 Hasil perhitungan energi yang digunakan pada pengering absorber
arang tinggi cerobong 100 cm dengan massa 1 kg
Waktu
(menit)
T1
(0C)
T3
( C)0
Cp
(J/kg.OC)
m (kg/detik)
29
c. Tinggi Cerobong 150 cm dengan Massa Padi 5 kg.
Dengan cara perhitungan yang sama, maka didapatkan data hasil perhitungan dari
variasi tinggi cerobong 150 cm dan dengan massa 1 kg. Maka dapat disajikan dengan
tabel
Tabel 4.18 Hasil perhitungan energi yang digunakan pada pengering absorber
arang tinggi cerobong 150 cm dengan massa 1 kg
Waktu
(menit)
T1
(0C)
T3
( C)0
Cp
(J/kg.OC)
m (kg/detik)
Qu (W) 0 31,4 39,0 1006,95 0,00283 0,03607 10 31,3 41,0 1007,05 0,00281 0,04575 20 32,5 46,3 1007,32 0,00276 0,06403 30 34,0 45,6 1007,28 0,00277 0,05394 40 31,7 48,5 1007,43 0,00274 0,07742 50 34,6 44,3 1007,22 0,00278 0,04528 60 35,1 44,3 1007,22 0,00278 0,04295 70 34,4 44,3 1007,22 0,00278 0,04622 80 33,5 44,3 1007,22 0,00278 0,05042 90 34,3 46,4 1007,32 0,00276 0,05612
IV.2.4 Perhitungan Efisiensi IV.2.4.1 Efisiensi kolektor (ηC).
a. Tinggi Cerobong 65 cm dengan Massa Padi 1 kg.
Diketahui :
o = 0,05106 W
U
Q
o = 0,5 m x 0,5 m
c
A
Ac= 0,25 m2
o = 837,5 (W/m
T
G 2)
25 , 0 5 , 837 05117 , 0 x c = η c
η = 0,000273
c
30
Dengan cara perhitungan yang sama, maka didapatkan data hasil perhitungan dari
variasi tinggi cerobong 65 cm dan dengan massa 1 kg. Maka dapat disajikan dengan tabel.
Tabel 4.19 Hasil perhitungan efisiesi kolektor pada pengering absorber aluminium
di cat hitam tinggi cerobong 65 cm dengan massa 1 kg
Waktu
(menit) c
A
(m ) 2 Qu
(W)
GT
(W/m2) c
η
( % )
0 0,25 0,05106 837,5 0,024
10 0,25 0,07521 735,0 0,041
20 0,25 0,07229 830,0 0,035
30 0,25 0,06734 550,0 0,049
40 0,25 0,08183 825,0 0,040
50 0,25 0,05866 827,5 0,028
60 0,25 0,04206 857,5 0,020
70 0,25 0,04789 882,5 0,022
80 0,25 0,08151 882,5 0,037
90 0,25 0,07581 900,0 0,034
b. Tinggi Cerobong 100 cm dengan Massa Padi 1 kg.
Dengan cara perhitungan yang sama, maka didapatkan data hasil perhitungan dari
variasi tinggi cerobong 100 cm dan dengan massa 1 kg. Maka dapat disajikan dengan
tabel.
Tabel 4.20 Hasil perhitungan efisiesi kolektor pada pengering absorber aluminium
di cat hitam tinggi cerobong 100 cm dengan massa 1 kg
Waktu
(menit) c
A
(m ) 2 Qu
(W)
GT
(W/m2) c
η
( % )
0 0,25 0,10300 747,5 0,055
10 0,25 0,05561 625,0 0,036
20 0,25 0,10104 745,0 0,054
30 0,25 0,10290 700,0 0,059
40 0,25 0,10049 707,5 0,057
50 0,25 0,11348 712,5 0,064
60 0,25 0,10859 695,0 0,062
70 0,25 0,10676 672,5 0,063
80 0,25 0,08824 670,0 0,053
31
* Keterangan : Pada tabel yang dicoret tidak dipakai dalam perhitungan efisiensi
kolektor.
c. Tinggi Cerobong 150 cm dengan Massa Padi 1 kg.
Dengan cara perhitungan yang sama, maka didapatkan data hasil perhitungan dari
variasi tinggi cerobong 150 cm dan dengan massa 1 kg. Maka dapat disajikan dengan
tabel.
Tabel 4.21 Hasil perhitungan efisiesi kolektor pada pengering absorber aluminium
di cat hitam tinggi cerobong 150 cm dengan massa 1 kg
Waktu
(menit) c
A (m ) 2
Qu
(W)
GT
(W/m2) c
η
( % )
0 0,25 0,06841 645,0 0,042
10 0,25 0,06808 647,5 0,042
20 0,25 0,07946 607,5 0,052
30 0,25 0,09341 592,5 0,063
40 0,25 0,08275 542,5 0,061
50 0,25 0,07443 515,0 0,058
60 0,25 0,08277 475,0 0,070
70 0,25 0,07312 422,5 0,069
80 0,25 0,06375 370,0 0,069
90 0,25 0,06716 387,5 0,069
* Keterangan : Pada tabel yang dicoret tidak dipakai dalam perhitungan efisiensi
kolektor.
a. Tinggi Cerobong 65 cm dengan Massa Padi 1 kg.
Dengan cara perhitungan yang sama, maka didapatkan data hasil perhitungan dari
variasi tinggi cerobong 65 cm dan dengan massa 1 kg. Maka dapat disajikan dengan tabel.
Tabel 4.22 Hasil perhitungan efisiesi kolektor pada pengering absorber arang
tinggi cerobong 65 cm dengan massa 1 kg
Waktu
(menit) c
A
(m ) 2
Qu
(W)
GT
(W/m2) c
η
( % )
0 0,25 0,04460 837,5 0,021
10 0,25 0,10771 735,0 0,059
32
Waktu
(menit) c
A
(m ) 2
Qu
(W)
GT
(W/m2) c
η
( % )
30 0,25 0,08187 550,0 0,060
40 0,25 0,05780 825,0 0,028
50 0,25 0,05292 827,5 0,026
60 0,25 0,08359 857,5 0,039
70 0,25 0,10454 882,5 0,047
80 0,25 0,04489 882,5 0,020
90 0,25 0,04542 900,0 0,020
* Keterangan : Pada tabel yang dicoret tidak dipakai dalam perhitungan efisiensi
kolektor.
b. Tinggi Cerobong 100 cm dengan Massa Padi 1 kg.
Dengan cara perhitungan yang sama, maka didapatkan data hasil perhitungan dari
variasi tinggi cerobong 100 cm dan dengan massa 1 kg. Maka dapat disajikan dengan
tabel
Tabel 4.23 Hasil perhitungan efisiesi kolektor pada pengering absorber arang
tinggi cerobong 100 cm dengan massa 1 kg
Waktu
(menit) c
A
(m ) 2
Qu
(W)
GT
(W/m2) c
η
( % )
0 0,25 0,04835 747,5 0,026
10 0,25 0,05807 625,0 0,037
20 0,25 0,05129 745,0 0,028
30 0,25 0,05942 700,0 0,034
40 0,25 0,05267 707,5 0,030
50 0,25 0,05385 712,5 0,030
60 0,25 0,05557 695,0 0,032
70 0,25 0,05600 672,5 0,033
80 0,25 0,05143 670,0 0,031
90 0,25 0,05479 152,5 0,144
* Keterangan : Pada tabel yang dicoret tidak dipakai dalam perhitungan efisiensi
33
c. Tinggi Cerobong 150 cm dengan Massa Padi 1 kg.
Dengan cara perhitungan yang sama, maka didapatkan data hasil perhitungan dari
variasi tinggi cerobong 150 cm dan dengan massa 1 kg. Maka dapat disajikan dengan
tabel.
Tabel 4.24 Hasil perhitungan efisiesi kolektor pada pengering absorber arang
tinggi cerobong 150 cm dengan massa 1 kg
Waktu
(menit) c
A
(m ) 2
Qu
(W)
GT
(W/m2) c
η
( % )
0 0,25 0,03607 645,0 0,022
10 0,25 0,04575 647,5 0,028
20 0,25 0,06403 607,5 0,042
30 0,25 0,05394 592,5 0,036
40 0,25 0,07742 542,5 0,057
50 0,25 0,04528 515,0 0,035
60 0,25 0,04295 475,0 0,036
70 0,25 0,04622 422,5 0,044
80 0,25 0,05042 370,0 0,055
90 0,25 0,05612 387,5 0,058
* Keterangan : Pada tabel yang dicoret tidak dipakai dalam perhitungan efisiensi
kolektor.
IV.2.4.2 Perhitungan efisiensi pengambilan (ηP)
a. Tinggi Cerobong 65 cm dengan Massa Padi 1 kg. Diketahui :
o T1 = 32,3 0C
o T2 = 25,3 0C
o T3 = 43,20C
o T4 = 28,20C
o T5 = 32,2 0C
34
Untuk menentukan Wa, Wi, dan W0 mengunakan Grafik Psikrometrik.
Gambar 4.1 Pencarian Wa, Wi dan Wo dengan Grafik Psikrometrik.
35 01769 , 0 02042 , 0 01769 , 0 01995 , 0 − − = p η = p
η 0,8278
= p
η 82,78 %
Dengan cara yang sama, maka didapatkan data hasil perhitungan dari variasi tinggi
cerobong 65 cm dan dengan massa 1 kg. Maka dapat disajikan dengan tabel.
Tabel 4.25 Hasil perhitungan efisiensi pengambilan pada pengering absorber
aluminium di cat hitam tinggi cerobong 65 cm dengan massa 1 kg
No T1
( C)0
T2
( C)0
T5
( C)0
T6
( C)0
Wo (kg/kg) Wi (kg/kg) Wa (kg/kg) p η (%)
1 32,3 25,3 32,2 26,6 0,0200 0,0177 0,0204 82,78 2 31,8 25,9 32,7 27,0 0,0205 0,0189 0,0212 68,56 3 31,1 26,3 33,2 27,4 0,0214 0,0199 0,0217 82,26 4 33,6 27,6 34,0 28,5 0,0227 0,0212 0,0235 66,81 5 31,5 27,2 35,0 28,6 0,0226 0,0213 0,0229 76,97 6 32,6 26,2 33,8 27,5 0,0210 0,0191 0,0216 74,60 7 31,5 26,2 32,3 27,0 0,0203 0,0187 0,0216 56,70 8 32,3 28,7 32,8 27,7 0,0236 0,0221 0,0245 61,48 9 32,8 25,8 33,6 28,0 0,0219 0,0183 0,0211 132,35 10 31,1 26,5 32,8 28,7 0,0236 0,0202 0,0220 188,76
* Keterangan : Pada tabel yang dicoret tidak dipakai dalam perhitungan efisiensi
pengambilan.
b. Tinggi Cerobong 100 cm dengan Massa Padi 1 kg.
Dengan cara perhitungan yang sama, maka didapatkan data hasil perhitungan dari
variasi tinggi cerobong 100 cm dan dengan massa 1 kg. Maka dapat disajikan dengan
36
Tabel 4.26 Hasil perhitungan efisiensi pengambilan pada pengering absorber
aluminium di cat hitam tinggi cerobong 100 cm dengan massa 1 kg
No T1
( C)0
T2
( C)0
T5
( C)0
T6
( C)0
Wo (kg/kg) Wi (kg/kg) Wa (kg/kg) p η (%)
1 28,2 21,5 31,6 24,3 0,0163 0,0135 0,0161 107,06 2 30,8 23,0 35,3 25,1 0,0162 0,0146 0,0177 50,65 3 27,6 22,9 33,2 24,9 0,0167 0,0157 0,0176 50,00 4 28,5 23,1 33,6 25,9 0,0170 0,0157 0,0178 61,86 5 30,8 23,4 36,2 26,2 0,0177 0,0152 0,0182 84,69 6 24,8 22,8 32,3 24,9 0,0170 0,0152 0,0175 78,85 7 26,7 22,4 33,4 25,1 0,0169 0,0154 0,0171 91,28 8 28,4 23,1 34,5 25,2 0,0170 0,0157 0,0178 60,19 9 30,2 23,6 36,1 26,0 0,0174 0,0158 0,0184 61,83 10 30,0 23,4 33,8 25,3 0,0171 0,0156 0,0182 59,16
* Keterangan : Pada tabel yang dicoret tidak dipakai dalam perhitungan efisiensi
pengambilan.
c. Tinggi Cerobong 150 cm dengan Massa Padi 1 kg.
Dengan cara perhitungan yang sama, maka didapatkan data hasil perhitungan dari
variasi tinggi cerobong 150 cm dan dengan massa 1 kg. Maka dapat disajikan dengan
tabel.
Tabel 4.27 Hasil perhitungan efisiensi pengambilan pada pengering absorber
aluminium di cat hitam tinggi cerobong 150 cm dengan massa 1 kg
No T1
( C)0
T2
( C)0
T5
( C)0
T6
( C)0
Wo (kg/kg) Wi (kg/kg) Wa (kg/kg) p η (%)
37
* Keterangan : Pada tabel yang dicoret tidak dipakai dalam perhitungan efisiensi
pengambilan.
a. Tinggi Cerobong 65 cm dengan Massa Padi 1 kg.
Dengan cara perhitungan yang sama, maka didapatkan data hasil perhitungan dari
variasi tinggi cerobong 65 cm dan dengan massa 1 kg. Maka dapat disajikan dengan tabel
Tabel 4.28 Hasil perhitungan efisiensi pengambilan pada pengering absorber
arang tinggi cerobong 65 cm dengan massa 1 kg
No T1
( C)0
T2
( C)0
T5
( C)0
T6
( C)0
Wo (kg/kg) Wi (kg/kg) Wa (kg/kg) p η (%)
1 29,5 25,9 31,0 27,0 0,0211 0,0198 0,0212 95,00 2 29,2 25,7 32,9 27,6 0,0211 0,0196 0,0212 95,06 3 31,7 26,9 34,8 28,4 0,0222 0,0207 0,0225 84,86 4 31,5 26,5 34,1 28,0 0,0218 0,0200 0,0220 88,66 5 31,6 27,4 35,8 28,9 0,0228 0,0200 0,0232 88,12 6 31,3 26,3 35,7 28,2 0,0215 0,0198 0,0217 90,67 7 31,4 26,0 35,2 27,9 0,0211 0,0192 0,0213 89,52 8 31,1 26,1 35,3 28,0 0,0213 0,0195 0,0215 92,27 9 32,7 24,6 36,1 28,1 0,0212 0,0164 0,0196 150,78 10 34,7 22,5 37,7 28,7 0,0217 0,0123 0,0172 193,44
* Keterangan : Pada tabel yang dicoret tidak dipakai dalam perhitungan efisiensi
pengambilan.
b. Tinggi Cerobong 100 cm dengan Massa Padi 1 kg.
Dengan cara perhitungan yang sama, maka didapatkan data hasil perhitungan dari
variasi tinggi cerobong 100 cm dan dengan massa 1 kg. Maka dapat disajikan dengan
tabel
Tabel 4.29 Hasil perhitungan efisiensi pengambilan pada pengering absorber
arang tinggi cerobong 100 cm dengan massa 1 kg
No T1
( C)0
T2
( C)0
T5
( C)0
T6
( C)0
Wo (kg/kg) Wi (kg/kg) Wa (kg/kg) p η (%)
38
No T1
( C)0
T2
( C)0
T5
( C)0
T6
( C)0
Wo (kg/kg) Wi (kg/kg) Wa (kg/kg) p η (%)
4 30,9 25,2 35,9 27,1 0,0194 0,0181 0,0203 60,99 5 33,5 24,0 36,3 26,6 0,0184 0,0151 0,0189 87,23 6 31,8 23,8 35,5 26,2 0,0180 0,0155 0,0186 79,75 7 32,3 24,5 35,6 26,2 0,0179 0,0164 0,0195 50,81 8 32,4 24,5 37,0 27,3 0,0194 0,0163 0,0195 97,43 9 32,8 24,7 36,4 26,9 0,0189 0,0165 0,0197 74,92 10 31,6 24,1 35,4 26,2 0,0180 0,0160 0,0190 67,91
* Keterangan : Pada tabel yang dicoret tidak dipakai dalam perhitungan efisiensi
pengambilan.
c. Tinggi Cerobong 150 cm dengan Massa Padi 1 kg.
Dengan cara perhitungan yang sama, maka didapatkan data hasil perhitungan dari
variasi tinggi cerobong 150 cm dan dengan massa 1 kg. Maka dapat disajikan dengan
tabel.
Tabel 4.30 Hasil perhitungan efisiensi pengambilan pada pengering absorber
arang tinggi cerobong 150 cm dengan massa 1 kg
No T1
( C)0
T2
( C)0
T5
( C)0
T6
( C)0
Wo (kg/kg) Wi (kg/kg) Wa (kg/kg) p η (%)
39
IV.2.4.3 Perhitungan efisiensi sistem pengeringan (ηS)
a. Tinggi Cerobong 65 cm dengan Massa Padi 1 kg.
Diketahui :
Massa air yang keluar = 0,07 kg
Mencari laju massa air yang menguap (W) :
o W =
waktu
keluar yang
air massa
(kg/detik)
o W =
ik kg det 5400
07 , 0
= 1,2963.10−5 kg/detik
Kalor laten dari air yang menguap saat temperatur pengering (L) diperoleh dari
tabel A-8 1 sifat air dan uap jenuh buku teknologi rekayasa surya.
o L = 2370089,51 j/kg
o = 0,5 m x 0,5 m
c
A
Ac= 0,25 m2
o = 837,5 (W/m
T
G 2)
s
η = (1,2963.10−5 kg/detik x 2370089,51 j/kg) / (837,5 W/m2 x 0,25 m2)
s
η = 0,1467385
Dengan cara perhitungan yang sama, maka didapatkan data hasil perhitungan dari
variasi tinggi cerobong 65 cm dan dengan massa 1 kg. Maka dapat disajikan dengan
40
Tabel 4.31 Hasil perhitungan efisiensi sistem pengering absorber aluminium di cat
hitam tinggi cerobong 65 cm dengan massa 1 kg
No
Waktu
(menit)
W (kg/detik)
L (j/kg)
GT
(W/m2) c
A (m )2
s
η
(%)
1 0 1,2963.10−5 2370089,51 837,5 0,25 14,67
2 10 1,2963.10−5 2357889,14 735,0 0,25 15,55
3 20 1,2963.10−5 2357891,95 830,0 0,25 15,62
4 30 1,2963.10−5 2345699,50 550,0 0,25 17,63
5 40 1,2963.10−5 2345695,54 825,0 0,25 17,69
6 50 1,2963.10−5 2357894,88 827,5 0,25 14,80
7 60 1,2963.10−5 2370096,22 857,5 0,25 14,59
8 70 1,2963.10−5 2370090,48 882,5 0,25 14,13
9 80 1,2963.10−5 2345694,05 882,5 0,25 13,78
10 90 1,2963.10−5 2357890,48 900,0 0,25 13,72
b. Tinggi Cerobong 100 cm dengan Massa Padi 1 kg.
Dengan cara perhitungan yang sama, maka didapatkan data hasil perhitungan dari
variasi tinggi cerobong 100 cm dan dengan massa 1 kg. Maka dapat disajikan dengan
tabel.
Tabel 4.32 Hasil perhitungan efisiensi sistem pengering absorber aluminium di
cat hitam tinggi cerobong 100 cm dengan massa 1 kg
No
Waktu
(menit)
W (kg/detik)
L (j/kg)
GT
(W/m2) c
A
(m2)
s
η
(%)
1 0 1,0185.10−5 2345696,28 747,5 0,25 12,78
2 10 1,0185.10−5 2357899,27 625,0 0,25 14,00
3 20 1,0185.10−5 2345697,02 745,0 0,25 13,95
4 30 1,0185.10−5 2345693,06 700,0 0,25 13,23
5 40 1,0185.10−5 2333297,50 707,5 0,25 13,51
6 50 1,0185.10−5 2345698,39 712,5 0,25 13,46
7 60 1,0185.10−5 2345694,79 695,0 0,25 13,58
8 70 1,0185.10−5 2345689,96 672,5 0,25 13,98
9 80 1,0185.10−5 2345693,92 670,0 0,25 14,24
41
c. Tinggi Cerobong 150 cm dengan Massa Padi 1 kg.
Dengan cara perhitungan yang sama, maka didapatkan data hasil perhitungan dari
variasi tinggi cerobong 150 cm dan dengan massa 1 kg. Maka dapat disajikan dengan
tabel.
Tabel 4.33 Hasil perhitungan efisiensi sistem pengering absorber aluminium di cat
hitam tinggi cerobong 150 cm dengan massa 1 kg
No
Waktu
(menit)
W (kg/detik)
L (j/kg)
GT
(W/m2) c
A
(m2)
s
η
(%)
1 0 1,6666.10−5 2357895,00 645,0 0,25 24,37
2 10 1,6666.10−5 2357891,22 647,5 0,25 24,32
3 20 1,6666.10−5 2345694,92 607,5 0,25 24,92
4 30 1,6666.10−5 2345691,94 592,5 0,25 26,06
5 40 1,6666.10−5 2345695,66 542,5 0,25 27,56
6 50 1,6666.10−5 2345694,42 515,0 0,25 29,58
7 60 1,6666.10−5 2345694,54 475,0 0,25 31,59
8 70 1,6666.10−5 2345694,67 422,5 0,25 34,85
9 80 1,6666.10−5 2345696,65 370,0 0,25 39,46
10 90 1,6666.10−5 2345691,07 387,5 0,25 41,29
a. Tinggi Cerobong 65 cm dengan Massa Padi 1 kg.
Dengan cara perhitungan yang sama, maka didapatkan data hasil perhitungan dari
variasi tinggi cerobong 65 cm dan dengan massa 1 kg. Maka dapat disajikan dengan tabel
Tabel 4.34 Hasil perhitungan efisiensi sistem pengering absorber arang tinggi
cerobong 65 cm dengan massa 1 kg
No
Waktu
(menit)
W (kg/detik)
L (j/kg)
GT
(W/m2) c
A
(m2)
s
η
(%)
1 0 1,1111.10−5 2382089,20 837,5 0,25 12,64
2 10 1,1111.10−5 2345690,95 735,0 0,25 13,26
3 20 1,1111.10−5 2370094,39 830,0 0,25 13,46
4 30 1,1111.10−5 2357888,90 550,0 0,25 15,19
42
No
Waktu
(menit)
W (kg/detik)
L (j/kg)
GT
(W/m2) c
A
(m2)
s
η
(%)
6 50 1,1111.10−5 2357898,90 827,5 0,25 12,68
7 60 1,1111.10−5 2345695,29 857,5 0,25 12,37
8 70 1,1111.10−5 2333297,13 882,5 0,25 11,92
9 80 1,1111.10−5 2357899,15 882,5 0,25 11,87
10 90 1,1111.10−5 2357892,07 900,0 0,25 11,76
b. Tinggi Cerobong 100 cm dengan Massa Padi 1 kg.
Dengan cara perhitungan yang sama, maka didapatkan data hasil perhitungan dari
variasi tinggi cerobong 100 cm dan dengan massa 1 kg. Maka dapat disajikan dengan
tabel
Tabel 4.35 Hasil perhitungan efisiensi sistem pengering absorber arang tinggi
cerobong 100 cm dengan massa 1 kg
No
Waktu
(menit)
W (kg/detik)
L (j/kg)
GT
(W/m2) c A (m2 ) s η (%)
1 0 3,7037.10−6
2370089,39 747,5 0,25 18,79
2 10 3,7037.10−6
2357897,32 625,0 0,25 20,36
3 20 3,7037.10−6
2357892,68 745,0 0,25 20,40
4 30 3,7037.10−6
2357896,22 700,0 0,25 19,34
5 40 3,7037.10−6
2357892,80 707,5 0,25 19,85
6 50 3,7037.10−6
2357897,44 712,5 0,25 19,68
7 60 3,7037.10−6 2357895,12 695,0 0,25 19,85
8 70 3,7037.10−6
2357892,92 672,5 0,25 20,44
9 80 3,7037.10−6 2357895,12 670,0 0,25 20,82
10 90 3,7037.10−6 2357897,56 152,5 0,25 33,98
c. Tinggi Cerobong 150 cm dengan Massa Padi 1 kg.
Dengan cara perhitungan yang sama, maka didapatkan data hasil perhitungan dari
variasi tinggi cerobong 150 cm dan dengan massa 1 kg. Maka dapat disajikan dengan
43
Tabel 4.36 Hasil perhitungan efisiensi sistem pengering absorber arang tinggi
cerobong 150 cm dengan massa 1 kg
No
Waktu
(menit)
W (kg/detik)
L (j/kg)
GT
(W/m2) c
A
(m2) ηs
1 0 7.4074.10−6 2370096,34 645,0 0,25 16,33
2 10 7,4074.10−6 2370090,12 647,5 0,25 16,30
3 20 7,4074.10−6 2345699,13 607