• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH MENCIT (Musmusculus) UNTUK PENGEMBANGAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH MENCIT (Musmusculus) UNTUK PENGEMBANGAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN TAHUN 2015"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1 PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum)

TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH MENCIT (Musmusculus) UNTUK PENGEMBANGAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN TAHUN 2015

ARTIKEL PENELITIAN

Oleh

RIKA AFSARI NIM. E1A 011049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

(2)
(3)

3 PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum)

TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH MENCIT (Musmusculus) UNTUK PENGEMBANGAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN TAHUN 2015

THE EFFECT OF RED BETEL LEAVES’ (Piper crocatum) EXTRACT IN REDUCING THE GLUCOSE LEVEL OF MOUSE (Mus musculus) TO

DEVELOP ANIMAL PHYSIOLOGY PRACTICE IN 2015

Rika Afsari), Kusmiyati 2), I Wayan Merta 3)

1)

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram

2) 3)

Dosen Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram Universitas Mataram, Jalan Majapahit No.62, Mataram

Email: rikaafsari@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuaan untuk mengetahui : 1) pengaruh pemberian ekstrak daun sirih merah terhadap penurunan kadar gula darah mencit, 2) dosis ekstrak sirih merah yang efektif, 3) untuk menghasilkan petunjuk praktikum fisiologi hewan. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Sampel dibagi menjadi 4 kelompok yakni satu kelompok kontrol dan tiga kelompok perlakuan. Penggukuran kadar gula darah menggunakan alat glukometer, kualitas petunjuk praktikum diukur menggunakan kuisioner berupa check list. Data kadar glua darah dianalisis menggunakan uji Anova one way dengan uji lanjut post hoc dan data kualitas petunjuk praktikum dianalisis secara kualitatif. Hasil Uji Anova menunjukan bahwa p 0.001< α 0.05 sehingga Ho ditolak yang berarti ada pengaruh pemberian ekstrak daun sirih merah terhadap penurunan kadar gula darah mencit. Hasil uji post hoc menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap penurunan kadar gula darah disetiap tingkatan dosis perlakuan. Kualitas petunjuk praktikum yang dihasilkan ditanggapi secara baik oleh mahasiswa dan dosen pengampu mata kuliah fisiologi hewan. Kesimpulan penelitian ini adalah : 1) ekstrak daun sirih merah dapat menurunkan kadar gula darah mencit secara signifikan, 2) dosis 0.078 gr/20gr BB sudah efektif untuk menurunkan kadar glukosa darah mencit, 3) petunjuk praktikum yang dihasilkan dari penelitian ini sudah layak digunakan sebagai petunjuk praktikum fisiologi hewan.

Kata kunci: Daun Sirih Merah, Kadar Glukosa Darah, Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan

(4)

4

This research aims to; 1) evaluate the effect of red betel leaves’ extract in

reducing the glucose level of mouse, 2) determine the effective extract dosage of red betel leaves, 3) gain the guidance of animal physiology practice. The samples were gained by using random sampling technique. Moreover, the samples were divided into 4 groups, one controlling group and three experimental groups. In addition, the glucose was measured by glucometer in which the quality of practice guidance was measured by using questionnaires in check list form. In addition, the glucose data was analyzed by using Anova one way test and continued to post hoc test, while the quality of practice guidance was qualitatively analyzed. The result of Anova test shown that p 0,001<A 0,05 so H0 was rejected. It meant that there was an effect of red betel leaves’ extract in reducing the glucose level of mouse. The result of post doc shown that there was significant different on reducing glucose in every level of dosage tested. Furthermore, the quality of practice guidance was positively responded by the students and the animal physiology lecturer. The conclusion of this research was : 1) red betel

leaves’ extract significantly reduced the glucose level of mouse, 2) the dosage of 0,078

gr/20gr BB was already effective to reduce the glucose level of mouse, 3) the practice guidance resulted by this research has already deserved to be used for the guidance in animal physiology practice.

Keywords: the level of glucose, red betel leaves, animal physiology practice guidance

1. PENDAHULUAN

Kesehatan merupakansalah

satu masalah terbesar bangsa

Indonesia. Salah satu penyakit yang

paling banyak dialami oleh masyrakat

Indonesia adalah kencing manis

(diabetes melitus). Seperti yang di

lansir dalam situs www.tempo.co.id

bahwa Indonesia masuk 10 negara

terbesar penderita diabetes di dunia,

tepatnya pada posisi ke-7 dengan

jumlah penderita sebanyak 8.5 juta

jiwa.Diabetes merupakan penyakit

yang biasa menyerang semua lapisan

umur baik remaja maupun dewasa.

Penyakit ini ditandai dengan

meningkatnya kadar glukosa darah

(hiperglikemia) yang terjadi akibat

tubuh kekurangan hormon insulin.

Hiperglikemia yang terjadi biasanya

berhubungan dengan rusaknya sel-sel β

pangkreas penghasil insulin.Kerusakan

ini disebabkan oleh faktor genetik,

infeksi virus seperti virus coxsackie,

reaksi autoimun berupa serangan

antibodi terhadap sel-sel β

(5)

5 Radikal bebas seperti

supraoksida, hydrogen peroksida, nitrat

oksida dan hidroksil yang merusak

sel-sel β pangkreas, maka jumlah insulin akan menghilang atau tidak ada. Hal

ini menyebabkan glukosa tidak bisa

masuk ke dalam sel sehingga

menumpuk di dalam darah sehingga

menimbulkan kondisi

hiperglikemia.Dalam kasus ini

antioksidan dibutuhkan dalam

melawan radikal bebas.Obat-obat

alternatif yang banyak dikembangkang

oleh masyarakat untuk mengatasi

penyakit diabetes adalah berasal dari

bahan-bahan herbal.

Bahan-bahan herbal banyak di

laporkan mengandung flavonoid yang

bersifat antioksidan, salah satunya

adalah daun sirih merah (Piper

crocatum).Sirih merah dapat

dimanfaatkan sebagai obat dengan

mengkonsumsi daunnya atau

mengkestraknya terlebih dahulu.

Senyawa antioksidan yang terdapat

didalam ekstrak daun sirih merah

mampu menetralkan senyawa radikal

bebas berlebih di dalam sel ß pankreas

dengan cara menyumbangkan

elektronnya atau memutus reaksi

berantai dan menyebabkan radikal

bebas menjadi stabil (Suarsana, 2006).

Antioksidan dapat mengikat radikal

hidroksil yang merusak sel β pulau

Langerhans pancreas, sehingga

produksi insulin akan menjadi

maksimal. Secara empiris daun sirih

merah dapat menyembuhkan berbagai

jenis penyakit seperti hepatitis, batu

ginjal, menurunkan kolesterol,

mencegah stroke, asam urat, kanker,

hipertensi, radang liver, radang prostat,

radang mata, keputihan, maag,

kelelahan, nyeri sendi dan diabetes

melitus (Sudewo, 2005). Keadaan

diabetes dapat diinduksi dengan

pemberian zat kimia.Zat kimia yang

biasa di gunakan adalah aloksan,

dimana aloksan merupakan

diabetogenik yang dengan cepat

menimbulkan hiperglikemia permanen

dalam waktu dua sampai tiga

hari.Aloksan secara selektif merusak

sel β pulau langerhans dalam pankreas

yang mensekresi hormon insulin

(Suharmiati, 2003).

Kandungan antioksidan daun

sirih merah (Piper crocatum) telah

banyak dibuktikan dapat menurunkan

kadar gula darah mencit (Mus

musculus), namun belum ada kepastian

konsentrasi daun sirih merah (Piper

crocatum) yang tepat untuk

menurunkan kadar gula darah mencit.

Oleh sebab itu, perlu dilakukan

penelitian pengaruh ekstrak daun sirih

merah (Piper crocatum) terhadap

(6)

6 Materi kuliah Fisiologi hewan

khususnya pada materi fisiologi

pencernaan yang membahas tentang

peran pankreas dalam regulasi kadar

gula darah merupakan materi yang

bersifat abstark, hal ini menyebabkan

perlunya ada penguat atau penunjang

penerimaan materi tersebut sehingga

tidak terjadi pemahaman yang salah.

Salah satu penunjang yang tepat adalah

dengan kegiatan praktikum yang

bertujuan memberikan pengalaman

langsung terhadap mahasiswa namun,

selama ini belum pernah dilakukan

praktikum tentang pengukuran kadar

gula darah pada mata kuliah tersebut,

sehingga perlu adanya pedoman

praktikum untuk pengukuran kadar

gula darah.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini bersifat

eksperimental laboratorium dengan

rancangan penelitian menggunakan

Rancangan Acak Lengkap (RAL)

dengan 4 perlakuan. Terdiri dari satu

kelompok kontrol dan tiga kelompok

eksperimen, masing-masing perlakuan

terdiri dari 6 ulangan sehingga total

sampel adalah 24 ekor mencit (Mus

musculus).

Penelitian ini dilakukan di

laboratorium Pendidikan Kimia dan

Laboratorium Pendidikan Biologi

FKIP Universitas Mataram pada bulan

Mei-Juni 2015.

Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah ekstrak daun sirih

merah (Piper crocatum), Metode

ekstraksi yang dipilih dalam penelitian

ini adalah ekstraksi fase organik

dengan menggunakan etanol sebagai

pelarutnya.Skala pengukuran variabel

adalah sekala ordinal. Variabel terikat

dalam penelitian ini adalah penurunan

kadar glukosa darah mencit yang

diukur dengan menggunakan

Glukometer (EZ smart),

Analisis data yang digunakan

adalah uji one way anova dengan uji

lanjut post hoc. Derajat kemaknaan

yang digunakan adalah α = 0.05.

Syarat kedua adalah uji homogeneity of

varianes didapatkan nilai p 0.647 lebih

besar dari nilai α = 0.05 dapat

disimpulkan bahwa varians data antar

kelompok sama. Syarat ketiga adalah

menguji distribusi data dengan uji

Kolmogorov-Smirnov (lampiran

2).Nilai p yang diperoleh dari 4

kelompok tersebuat adalah 0.838

artinya p> α sehingga dikatakan data

(7)

7 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengukuran Kadar Glukosa Darah Mencit

Hasil pengukuran rata-rata kadar

glukosa darah mencit terangkum dalam

tabel 4.1 sementara itu, hasil

pengukuran kadar glukosa darah mencit

keseluruahan dapat dilihat pada lampiran

IV.

Tabel 4.1a Rata-rata Kadar Glukosa Darah Mencit

Kelompok Sesudah

pemberian

aloksan (mg/dl)

Setelah perlakuan

(ekstrak sirih merah)

(mg/dl)

Perubahan

kadar glukosa

darah (mg/dl)

Dosis 0.078 203.6667 111.6667 - 92 Dosis 0.156 188.1667 124.1667 -64

Dosis 0.312 248 157.6667 -90.33333

Kontrol (Aquadest) 346 323 -23

Tabel 4.1a menunjukan bahwa rata-rata

penurunan kadar gula darah mencit

tidak berbeda jauh di setiap kelompok

perlakuan dan sebaliknya jika

dibandingkan dengan kelompok kontrol

memiliki penurunan kadar glukosa

darah yang berbeda. Untuk mengetahui

apakah terdapat perbedaan rata-rata

penurunan kadar glukosa darah mencit

yang signifikan diantara dua kelompok

uji glukosa darah mencit yaitu

kelompok sebelum perlakuan dan

sesudah perlakuan, maka dilakukan uji

one way Anova. Hasil uji one way

anova dapat dilihat pada table 4.2

berikut ini.

Tabel 4.1b Hasil Uji Anova

Sum of Squares

Df Mean

Square

Fhitung Ftabel Sig.

Between Groups

16633.101 3 5544.367 9.251 4.30 .001

Within Groups

11387.333 19 599.333

Total 28020.435 22

Tabel 4.1b menunjukan bahwa

Fhitung > Ftabel, yang berarti Ho ditolak

dengan nilai p = 0.001< α = 0.05, yang

(8)

8 penurunan kadar glukosa darah mencit

yang signifikan diantara dua kelompok

uji glukosa darah yaitu sebelum

perlakuan dan setelah perlakuan. Untuk

mengetahui kelompok mana yang

mempunyai perbedaan, maka dilakukan

uji Duncun . Dari uji Duncun

didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.1c Hasil Uji Duncun

PERLAKUAN ULANGAN RATA-RATA KET.

I II III IV V VI

DOSIS 0.078 -75 -141 -83 -78 -89 -86 -92 -92 a DOSIS 0.156 -86 -107 -52 -70 -57 -12 -90.333 -90.333a DOSIS 0.312

-12

4

-62 -89 -98 -83 -86 -64 -64 a

KONTROL -13 -46 -34 -12 -10 -23 -23 b Keterangan : angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom keterangan tidak berbeda

signifikan dan begitu sebaliknya

Tabel 4.1c menunjukan bahwa

hasil analisis kadar glukosa darah

mencit tersebut terdapat adanya

perbedaan yang signifikan antara

kelompok kontrol yang diberikan

aquadest dengan ketiga kelompok

perlakuan yang diberikan ekstrak daun

sirih merah, sementara itu tidak terdapat

perbedaann kadar glukosa darah mencit

yang signifikan anatar setiap kelompok

perlakuan yang diberi ekstrak daun sirih

merah.

Penilaian Kualitas Petunjuk Praktikum

Hasil penilaian kualitas petunjuk

praktikum dari 11 mahasiswa

terangkum dalam tabel 4.2. Penilaian

keseluruan terhadap kualitas petunjuk

praktikum terdapat pada lampiran X.

Tabel 4.2 Penilaian Kualitas Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan Tanggapan jumlah Persentase (%)

Baik 11 100%

Tidak baik 0 0 %

Table 4.2 menunjukan bahwa

dari 11 mahasisawa yang melakukan

penilain terhadap kualitas petunjuk

praktikum fisiologi hewan diperoleh

hasil dengan katagori baik untuk

digunakan sebagai petunjuk praktikum

(9)

9 Penilain kualitas petunjuk

praktikum fisiologi hewan selain di

nilai oleh mahasiswa juga di nilai oleh

dosen pengampu mata kuliah fisiologi

hewan yakni Dr. Dadi Setiadi, M.Sc

dengan nilai yang diperoleh 93.33 yang

berarti bahwa petunjuk praktikum

fisiologi hewan baik untuk digunakan

sebagai pengembangan petunjuk

praktikum fisiologi hewan.

Hasil penelitian menunjukan

nilai p 0.001 < 0.05 yang

bermaknabahwa terdapat perbedaan

rata-rata penurunan kadar glukosa darah

mencit yang signifikan diantara dua

kelompok uji glukosa darah yaitu

kelompok sebelum perlakuan dan

setelah perlakuan dengan ekstrak daun

sirih merah. Menurut Wardhana (2010)

hal ini terjadi karena Ekstrak daun sirih

merah dapat menstimulasi sekresi

insulin dan dapat meningkatkan

glikogenisis serta sebagai astringenesia

yang mengerutkan membran epitel usus

sehingga mengurangi penyerapan sari

makanan akibatnya menghambat

asupan glukosa dan laju peningkatan

glukosa darah tidak terlalu tinggi.

Penurunan kadar glukosa darah

dengan Ekstrak daun sirih merah

kemungkinan juga dapat disebabkan

oleh adanya senyawa antioksidan yang

terkandung dalam daun sirih merah

yang dapat mencegah terjadinya

oksidasi pada sel β pankreas sehingga,

kerusakan dapat diminimalkan.

Senyawa antioksidan yang terdapat

dalam daun sirih merah diantaranya

adalah tanin, flavonoid, dan

polifenol.Sejalan dengan penelitian

padaekstrak air daun pandan wangi

yang dilakukan oleh Prameswari (2014)

bahwa aktivitas antioksidan berperan

dalam menurunkan kadar glukosa darah

dengan cara mencegah terjadinya

oksidasi yang berlebihan, sehingga

kerusakan pada sel β pankreas dapat

dicegah dan menjaga kandungan insulin

didalamnya.

Menurut Dalimarta (2005)

Tanin diketahui dapat memacu

metabolisme glukosa dan lemak

sehingga timbunan kedua sumber kalori

ini dalam darah dapat dihindari.Tanin

mempunyai aktivitas antioksidan dan

menghambat pertumbuhan tumor.Tanin

juga mempunyai aktivitas hipoglikemik

yaitu dengan meningkatkan

glikogenesis.Selain itu, tanin juga

berfungsi sebagai astringent atau

pengkhelat yang dapat mengerutkan

membran epitel usus halus sehingga

mengurangi penyerapan sari makanan

dan sebagai akibatnya menghambat

asupan gula dan laju peningkatan gula

darah tidak terlalu tinggi.Efek

penurunan kadar glukosa darah mencit

(10)

10 dapat disebabkan oleh flavonoid yang

berfungsi untuk melawan radikal bebas

akibat kondisi hiperglikemia yang

diinduksi oleh aloksan. Dimana kondisi

hiperglikemia dapat menginduksi

terbentuknya radikal bebas seperti

superoksida, hydrogen peroksida, nitric

oxide, dan radikal hidroksil.Radikal

bebas dapat menyebabkan kerusakan

pada sel beta pankreas penghasil

insulin.Insulin merupakn fasilitator

masuknya glukosa kedalam sel dan

jaringan, sehingga apabila insulin

terganggu, maka glukosa tidak dapat

masuk kedalam sel dan jaringan

melainkan menumpuk didalam darah,

sehingga terjadilah peningkatan kadar

glukosa darah atau hiperglikemia. Jadi

antioksidan secara tidak langsung

memiliki efek hipoglikemia dengan

cara melawan radikal bebas.

Sebagaimana yang dikatakan oleh

Soewonto (2001)dalam Prameswari

(2014) flavonoid yang terdapat pada

sirih dapat mencegah komplikasi atau

progresifitas diabetes mellitus dengan

cara membersihkan radikal bebas yang

berlebihan, memutuskan rantai reaksi

radikal bebas, mengikat ion logam

(chelating), dan memblokade jalur

poliol dengan menghambat enzim

aldose reduktase. Flavonoid juga

memiliki efek penghambatan terhadap

enzim alfa gukosidase melalui ikatan

hidroksilasi dan substitusi pada cincin

β. Prinsip penghambatan ini serupa

dengan acarbose yang selama ini

digunakan sebagai obat untuk

penanganan diabetes mellitus, yaitu

dengan menghasilkan penundaan

hidrolisis karbohidrat dan disakarida

dan absorpsi glukosa serta menghambat

metabolisme sukrosa menjadi glukosa

dan fruktosa. Flavonoid diketahui

mampu berperan menangkap radikal

bebas atau berfungsi sebagai

antioksidan alami. Aktivitas antioksidan

tersebut memungkinkan flavonoid

untuk menangkap atau menetralkan

radikal bebas seperti reactive oxygen

species (ROS) atau reactive nitrogen

species(RNS) terkait dengan gugus OH

fenolik, sehingga dapat memperbaiki

keadaan jaringan yang rusak dengan

kata lain proses inflamasi dapat

terhambat. Flavonoid dapat berperan

dalam kerusakan jaringan pankreas

yang diakibatkan oleh alkilasi DNA

akibat induksi aloksan sebagai

akibatnya dapat memperbaiki morfologi

pankreas mencit.Soewonto (2001)

dalam Prameswari (2014) flavonoid

dilaporkan memiliki aktivitas

antidiabetes yang mampu meregenerasi

sel pada pulau Langerhans. Selain

tannin dan flavonoid daun sirih merah

juga mengandung Polifenol sebagai

(11)

11 kadar glukosa darah. Peran polifenol

sebagai antioksidan diduga mampu

melindungi sel β pankreas dari efek

toksik radikal bebas yang diproduksi

dibawah kondisi hiperglikemia kronis

seperti diabetes mellitus.Diabetes

mellitus terjadi karena kerusakan

membrane seluler, perubahan structural

dan integritas fungsional organela

seluler karena peran stress oksidatif.

Sejalan dengan penelitian daun teh

hijau yang dilakukan oleh Barbosa

(2007)dalam Prameswari

(2014)antioksidan polifenol mampu

mengurangi stres oksidatif dengan cara

mencegah terjadinya reaksi berantai

pengubahan superoksida menjadi

hidrogen superoksida dengan

mendonorkan atom hidrogen dari

kelompok aromatik hidroksil (-OH)

polifenol untuk mengikat radikal bebas

dan membuangnya dari dalam tubuh

melalui sistem ekskresi. Menurut

Wardhana (2010) meningkatnya stress

oksidatif diakibatkan karena

homoestatis metabolisme terganggu

misalnya hiperglikemia, dislipidemia,

dan kadar asam lemak yang tinggi.

Penelitian ini menggunakan tiga

variasi dosis untuk 3 kelompok

perlakuan dengan ekstrak daun sirih

merah yakni dosis 0.078 gr/20gr BB,

0.156 gr/20gr BB, dan 0.312 gr/20gr

BB, hal ini dilakukan untuk mengetahui

dosis yang efektif untukmenurunkan

kadar glukosa darah. Hasil uji post hoc

test menunjukan bahwa pada ketiga

dosis ekstrak daun sirih merah tidak

terdapat perbedaan yang signifikan

terhadap penurunan kadar glukosa

darah mencit, dengan kata lain ketiga

dosis perlakuan memiliki efek

penurunan kadar glukosa darah hampir

sama, hal tersebut sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh

Wardhana (2010) pada dosis 332 mg

dan dosis 1288 mg ekstrak daun sirih

merah dapat menurunkan kadar glukosa

darah mencit yang tidak berbeda

signifikan. Hal ini diduga diakibatkan

oleh ceiling effect yaitu efek yang

ditimbulkan obat pada bebagai

tingkatan dosis akan menunjukan efek

yang sama jika dosis yang digunakan

sudah melampaui dosis maksimal.

Adanya ceiling effect tersebut dapat

dimugkinkan karena ikatan antara obat

dengan reseptor sudah jenuh sehingga

tidak terdapat lagi reseptor yang

mampu berikatan dengan obat tersebut.

Oleh sebab itu, jika pada dosis yang

efektif semua reseptor telah berikatan

dengan obat maka pada dosis yang

lebih tinggi efek yang ditimbulkan akan

sama saja karena reseptor telah

digunakan, sehingga pada dosis

(12)

12 menurunkan kadar glukosa darah yaitu

pada dosis 0.078 gr/20 gr BB mencit.

4. PENUTUP Kesimpulan :

Berdasarkan hasil analisis data

menunjukkan bahwa Nilai p 0.001<

0.05 yang berarti ekstrak daun sirih

merah (Piper crocatum) dapat

menurunkan kadar glukosa darah

mencit (Mus musculus).

Tidak terdapat perbedaan yang

signifikan terhadap penurunana kadar

glukosa darah mencit (Mus musculus)

pada tiap tingkatan dosis ekstrak daun

sirih merah (Piper crocatum).

Pada dosis 0.078 gr/20gr BB

sudah efektif untuk menurunkan kadar

glukosa darah mencit.

Saran :

Berdasarkan hasil penelitian

yang telah dilakukan, maka penulis

ingin memberikan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Mengingat masih adanya

keterbatasan dari penelitian yang

telah dilakukan, maka diharapkan

penelitian lebih lanjut dapat

melakukan pengawasan yang lebih

intensif terhadap faktor yang dapat

menentukan hasil penelitian seperti

pemberian makanan dan kondisi

lingkungan yang kondusif serta

waktu pemberian perlakuan.

2. Untuk penelitian selanjutnya dapat

mengamati histologi pankreas

mencit.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Adijuwana, Nur. 1989. Teknik

Spektroskopi dalam Analisis

Biologi. Bogor: Pusat Antar

Universitas IPB.

[2] Agoes, A. 1991. Pengobatan Tradisional Di Indonesia, Medika No. 8, Thn 17, Hal.632.

[3] Amalia, Erna. 2002. Tata Cara Praktis Budidaya Taanaman Obat dan

Pembuatan Obat Tradisional.

Yogyakarta: PJ Sekar Kedhaton.

[4] Anggara,R. 2009. Pengaruh Ekstrak Kangkung Darat ( Ipomea Reptans Poir.)

Terhadap Efek Sedasi Pada Mencit

Balb/C. Semarang : Fakultas

Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.

[5] Anonym. 2014. Indonesia Masuk 10 Besar Negara Penderita Diabetes.

Di akses di

http://www.tempo.co/read/news/20 13/11/14/060529766/Indonesia-

Masuk-10-Besar-Negara-Penderita-Diabetes di akses tanggal 11 oktober 2014 pukul 10;15 WITA.

[6] Daliamartha, S. 2005. Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Diabetes Mellitus. Penebar Swadaya. Bogor.

[7] Departemen Kesehatan. 2005. Diabetes

mellitus masalah kesehatan

(13)

13

Efektifitas Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper crocatum)Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus PutihJantan (Rattus

novergicus) Yang Di Induksi

Aloksan. Jurnal Buletin Veteriner Udayana Vol. 6 No. 1 ISSN :

2085-2495 Februari 2014.

[9] Guyton AC, Hall JE. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9.

Setiawan I, Tengadi KA, penerjemah. Jakarta: EGC. Terjemahan dari: Texbook of Medical Physiology 9th Edition.

[10] Harborne JB. 1987. Metode Fitokimia. Iwang S, penerjemah. Bandung: ITB Pr. Terjemahan dari:

Phytochemical Method.

[11] Hernayati.2013. Makanan Berbahaya Bagi Golongan DarahO. Jakarta : Dunia Sehat.

[12] Kendra,A., Gelgel,K., Pertiwi,N.,

Anthara,M., Dharmayuda,A.,

Anggreni,L..Toksisitas Ekstrak Daun Sirih Merah pada Tikus Putih Penderita Diabetes Melitus. Jurnal Veteriner Desember 2013 Vol. 14 No. 4: 527-533.

[12] Mulyanto, dan Damayanti, R.,. 2003.Khasiat dan maanfaat daun sirih: Obat mujarab dari masa ke masa. Jakarta:AgroMedia Pustaka,.

[13] Mahler RJ. 1991. Diabetes, Obesity,

and Vascular Disease. London:

Hemisphere. Matjik AA. 2002.

Rancangan Percobaan. Bogor: IPB

Pr.

[14] Mukhopadhyay M. 2002. Natural

Extract Using Supercritical

Carbondioxide. London: CRC Pr.

[15] Nurachman Z. 2004. Diabetes ungkapan gangguan keseimbangan

bahan bakar. Di akses di

http://www.kompas.com/kesehatan /news/0302/20/220453.htm.

[16] Prameswari,O., dan Widjanarko,S. 2014. Uji Efek Ekstrak Air Daun Pandan Wangi Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Dan Histopatologi Tikus Diabetes Mellitus. Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol.2 No.2 p.16-27, April 2014 . ketombe. In wasitaatmadja SM,

rata IGAK. Jakarta: editors. Ekstrak Tempe. Jurnal Veteriner: Vol. 11 No.3: 190-195.

[20] Sudewo, B. 2005. Basmi Penyakit

dengan Sirih Merah. Jakarta:

Argomedia Pustaka.

[21] Sudewo, Bambang. 2010Basmi Penyakit dengan Sirih Merah Revisi. Cet 2. Jakarta: Agromedia.

[22] Suharmiati. 2003. Pengujian Bioaktivitas Anti Diabetes Melitus Tumbuhan Obat. Badan Penelitian

Pengembangan dan Kesehatan.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan dan Teknologi Kesehatan. Departemen Kesehatan RI . Surabaya.

(14)

14

DASAR, Vol. 10 No. 2, Juli 2009 : 219-224.

[24] Utami, P., 2003. Tanaman Obat untuk Mengatasi Diabetes Meliltus.

Jakarta: Agromedia Pustaka.

[25] Vessby B. 1994. Dietary carbohydrates in diabetes. The American Journal of Clinical Nutrition. 59: 742-745.

[26] Wardahana,P. 2010. Efek

anthigliperikemik ekstrak daun

sirih merah (piper crocatum) pada tikus putih (rattus norvegicus). Surakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Marat.

[27] Waspadji, S. 2007. Diabetes Melitus:

Mekanisme dasar dan

pengelolaannya yang rasional.

Dalam Penatalaksanaan Diabetes Mellitus terpadu. Jakarta.: Balai Penerbit FKUI.

[28] Winarno, Fardiaz D, Fardiaz S. 1973.

Ekstraksi, Kromatografi, dan

Gambar

Tabel 4.1b Hasil Uji Anova

Referensi

Dokumen terkait

Memahami efek yang bisa ditimbulkan oleh media massa, dalam hal menyampaikan informasi atau pesan berbentuk iklan terkait himbauan DNPI tentang perubahan iklim akibat

• Dengan kegiatan menyimpulkan isi teks yang diberikan melalui google classroom tentang tanggung jawab anggota kelompok dalam melaksanakan tugas, peserta didik

Dari hasil analisis yang dilakukan selama tiga periode penilaian kinerja keuangan PT.Mandom Indonesia Tbk, pada tahun 2002, 2003 dan 2004 dikategori tidak sehat dengan

There are two kinds of sources used in this study, namely the primary source, which is the three short stories mentioned above, and secondary sources from references, books

Diantara bahan-bahan berminyak atau berlemak lainnya yang biasa digunakan sebagai basis suppositoria: macam-macam asam lemak yang dihidrogenasi dari minyak nabati seperti

Toplinski gubici sastoje se od gubitaka osjetne topline dimnim plinovima, gubitaka topline dimnim plinovima zbog nepotpunog izgaranja, gubitaka topline kroz ovojnicu

ТРАНСФОРМАЦИОНО ЛИДЕРСТВО И СОЦИЈАЛНО ПОНАШАЊЕ УЧЕНИКА - МОДЕРАТОРСКИ ЕФЕКАТ КОЛЕКТИВНЕ ЕФИКАСНОСТИ НАСТАВНИКА Kако би се установило да ли природа

Pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh dari sikap guru berdiskusi melalui supervise akademik adalah 79,38 kategori “cukup”,sedangkan pada siklus II nilai