P
ENILAIANA
GREGATB
UATANB
ERBAHAND
ASARF
LYA
SHUNTUK BAHAN PERKERASAN JALAN
DI
B
ERBAGAIV
ARIASIS
UHUP
ERAWATANSUDRAJAT 311 420 7804
1
DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Ir. Ria Asih Aryani Soemitro, M.Eng Ir. Herry Budianto, Msc
Dr.Eng Januarti Jaya Ekaputri, ST, MT
PROGRAM MAGISTER
BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN ASET JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
3
PEMBUATAN
AGREGAT
BUATAN
4
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN
YANG SEMAKIN MENINGKAT
KEKHAWATIRAN
TERHADAP KEKURANGAN AGREGAT ALAMI BATU
PECAH
MELIMPAHNYA MATERIAL
FLY ASH DI INDONESIA
5
1. Bagaimanakah membuat agregat buatan yang diperlukan untuk pengujian berdasarkan Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 rev 3?
2. Berapakah suhu curing yang paling baik yang digunakan sebagai agregat buatan berdasarkan Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 rev 3?
3. Bagaimanakah karakteristik agregat buatan ditinjau dari Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 rev 3?
1. Membuat agregat buatan dengan diameter kurang lebih 12,5 mm, 9,5 mm, 6 mm, dan 4 mm.
2. Mencari suhu curing/ perawatan yang paling baik digunakan sebagai agregat buatan.
6
Merupakan proses untuk mendapatkan material
baru
yang
dihasilkan
dari
geosintesis
aluminosilikat polimerik dan alkali-silikat yang
menghasilkan kerangka polimer SiO4 (Silicate) dan
AlO4 (Aluminate) yang terikat secara tetrahedral
(Davidovits, 1994).
Agregat buatan dg proses geopolimerisasi mrpk
7
Spesifikasi Umum Bina Marga Edisi 2010 rev 3.
SNI 3407 : 2008 tentang Uji Kekekalan Agregat
SNI 2417 : 2008 tentang Uji Abrasi.
SNI 2439 : 2011 tentang Uji Kelekatan Agregat.
SNI 1969 : 2008 tentang Uji Berat Jenis &
8
Penelitian Damayanti, Ekaputri, & Triwulan
(2007)
Komposisi Binder terdiri dari 74% Fly Ash dan 26% alkali aktivator dijadikan dasar penelitian sekarang.
Fly Ash yg digunakan adalah fly ash kelas C dari PT. Petrokimia-Gresik.
Benda Uji yg dibuat berbentuk Spherical Shape (agregat hampir bulat sempurna) dengan menggunakan alat granulasi.
Tipe Curing yg dipakai adalah suhu ruang (± 27-340C) & 400C, 600C, 800C menggunakan mesin
steamer.
9 Persiapan
Pembasahan
Kontrol
Pengeringan
Pengayakan
Berat Jenis & Penyerapan Air
Abrasi
Kelekatan agregat
Kekekalan agregat
XRF
Suhu ruang (± 27 – 340 C)
Suhu 400, 600, dan 800C dengan steam curing
10
P
ENGUMPULAND
ATAP
RIMER–
P
EMBUATANA
GG. B
UATANSTART
Persiapan Mesin Pan Granulator
Persiapan Material
Penimbangan Fly Ash Penimbangan Alkali Aktivator
Fly Ash yang telah ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam mesin pan granulator yang sedang berputar sambil
disemprot dengan alkali aktivator
11
AB terlalu kering?
Tambahkan alkali aktivator
Go to PEMBASAHAN
Ya
Tidak
AB terlalu basah?
Timbang larutan alkali setelah digunakan Tambahkan Fly Ash
Ya Go to
PEMBASAHAN
Tidak
Agg buatan yg terbentuk segera digulirkan di atas fly ash & di diamkan selama 1x24 jam
12
Pengayakan agregat buatan sesuai kebutuhan benda uji.
B
Perawatan Agg. Buatan di berbagai variasi suhu curing
Temperature Ruang :
±27 – 340 C
Abrasi Kelekatan Peny.
Kekekalan
13
Dari hasil trial, didapatkan fly ash murni yang dimasukkan
ke dalam pan granulator berkisar 1,5 – 1,7 kg agar tidak banyak material yang terbuang.
Dalam 1x trial akan dihasilkan sekitar 1,8 – 2,0 kg agregat
buatan yang terdiri dari :
agregat berdiameter ± 3/4“ seberat 0,07-0,073 kg;
agregat berdiameter ± 1/2“ seberat 0,50-0,54 kg;
agregat berdiameter ± 3/8“ seberat 0,50-0,51 kg;
agregat berdiameter ± 4.75 mm seberat 0,5-0,62 kg;
15
Jenis Uji Metode Pengujian
Pemeriksaan Berat Jenis &
Penyerapan Air
SNI 1969 – 2008
Pemeriksaan Keausan Aggregat
dengan mesin Los Angeles
SNI 2417 : 2008
Pemeriksaan Kelekatan Agregat
terhadap Aspal
SNI 2439 : 2011
Pemeriksaan Kekekalan Bentuk
Agregat terhadap larutan Natrium atau Magnesium Sulfat
16
C1. Pemeriksaan Berat Jenis & Penyerapan Air
Tipe Test Berat Jenis/ Specific Gravity (gr/cm3) Peny. Air (%)
Persyaratan Spek.
Umum Bina Marga 2010 rev 3
17
C1. Grafik Pemeriksaan Berat Jenis & Penyerapan Air
2,146 2,133 2,132
Pengaruh Suhu Curing pada Berbagai Berat Jenis
Oven Dry SSD App
10,30
11,38 11,53 12,02
Maximal Absorbsi 3%
0,0
18
C2. Pemeriksaan Keausan Agregat dengan Mesin Los Angeles
Suhu Curing Keausan
Persyaratan Spek. Umum Bina Marga 2010 rev 3
Maximal 40%
34,00 35,00
37,00
39,00
Maximal Nilai Abrasi 40%
0,0
19
C3. Pemeriksaan Kelekatan Agregat Buatan terhadap Aspal
Suhu Curing % dari
Persyaratan Spek. Umum Bina Marga
2010 rev 3
Minimal 95%
15,00 20,00
40,00
50,00 Minimal Nilai Kelekatan 95%
0,0
20
C4. Pemeriksaan Kekekalan Bentuk Agregat terhadap Larutan Natrium Sulfat
Suhu Curing Index Kekekalan
Persyaratan Spek. Umum Bina Marga 2010
rev 3
Maksimal Nilai Kekekalan 12%
0
21
1. Perbandingan alkali aktivator dengan fly ash yang digunakan
untuk mendapatkan agregat buatan yang baik berkisar
antara 0,20 – 0,30.
2. Peningkatan suhu curing membuat nilai berat jenis (kering
oven) semakin menurun. Nilai berat jenis terendah didapat
pada agregat buatan dengan suhu curing 800C yaitu sebesar
2,092.
3. Semua nilai penyerapan air oleh agregat buatan ini tidak ada
yang memenuhi syarat Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 rev 3 yaitu maksimum 3%. Nilai penyerapan air terendah terdapat pada agregat buatan dengan suhu curing pada suhu
ruang (± 27 – 340C).
4. Melalui tes abrasi, peningkatan suhu curing ternyata
22
5. Nilai kelekatan agregat buatan terhadap aspal di setiap variasi suhu curing tidak memenuhi syarat Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 rev 3. Semua nilai kelekatan masih di bawah 95%. Walaupun demikian, peningkatan suhu curing membuat kelekatan agregat buatan terhadap aspal semakin membaik (secara visual).
6. Peningkatan suhu curing membuat nilai kekekalan agregat semakin tinggi. Nilai kekekalan agregat buatan paling kecil didapat pada agregat buatan dengan curing pada suhu ruang, yaitu sebesar 1,42%.
7. Agregat buatan dengan curing suhu ruang (± 27 – 340C) memiliki karakteristik yang lebih baik digunakan sebagai agregat buatan jika dibandingkan dengan curing suhu lainnya berdasarkan Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 rev 3.
23
1. Berdasarkan nilai penyerapan air oleh agregat buatan yang masih cenderung besar, maka perlu upaya-upaya untuk memadatkan agregat buatan dengan lebih baik lagi. Dengan pemadatan yang baik, maka nilai penyerapan air oleh agregat buatan dapat memenuhi persyaratan sesuai Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 rev 3 yaitu maksimal 3%.
2. Berdasarkan hasil kelekatan agregat terhadap aspal yang masih rendah, perlu dilakukan uji lain untuk mendapatkan tingkat keakuratan penyerapan aspal yang lebih baik. Mengingat uji kelekatan agregat terhadap aspal yang masih dilakukan secara visual. Hal ini untuk mendapatkan tingkat keakuratan kelekatan agregat terhadap aspal yang memenuhi syarat Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 rev 3, yaitu minimal 95%.
25
Pengambilan Fly ash dari PT. Petrokimia Gresik
Penyiapan Mesin Pan Granulator
Penyiapan Mesin Steam Curing
Pembuatan larutan NaOH (Natrium Hidroksida)
Pembuatan Larutan Alkali Aktivator
Pembuatan
Agregat
Buatan
dengan
menggunakan pan granulator
Agregat Buatan yang dihasilkan
Persiapan Pengujian Berat Jenis & Penyerapan Air
Tes Abrasi
Tes Kelekatan Aspal