• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada bulan Agustus 2016 di Kota Denpasar terjadi inflasi sebesar 0,45 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,83. Tingkat inflasi kumulatif (Januari – Agustus 2016) sebesar 1,88 persen dan inflasi tahun ke tahun (Agustus 2016 terhadap Agustus 2015) sebesar 2,46 persen.

 Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada enam kelompok pengeluaran yaitu kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 2,81 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,76 persen; kelompok sandang sebesar 0,43 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,31 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,30 persen; serta kelompok bahan makanan sebesar 0,22 persen. Sedangkan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,72 persen.

 Komponen inti/core pada Agustus 2016 memberi andil inflasi sebesar 0,41 persen; komponen harga diatur pemerintah/administrative memberi sumbangan deflasi sebesar 0,01 persen; serta komponen bergejolak/volatile memberi sumbangan inflasi sebesar 0,05 persen.

 Komoditas yang mengalami peningkatan harga harga antara lain: biaya pendidikan SMA; biaya pendidikan SMP; pasir; tarif listrik; bawang merah; cabai rawit; dan cabai merah. Komoditas yang mengalami penurunan harga selama bulan Agustus 2016 antara lain: tarif pulsa ponsel; tarif angkutan antar kota; tarif angkutan udara; wortel; buah pir; buah apel; dan daging ayam ras.

 Dari 82 kota tercatat 33 kota mengalami inflasi dan 49 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manokwari dan Sorong masing-masing sebesar 1,27 persen dan inflasi terendah di Kendari dan DKI Jakarta 0,01 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 0,87 persen dan terendah di Cilegon sebesar 0,01 persen.

 Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, maka Denpasar menempati urutan ke-16 dari 33 kota yang mengalami inflasi.

No. 57/09/51/Th. XVI, 1 September 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

AGUSTUS 2016 KOTA DENPASAR INFLASI 0,45 PERSEN

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pada bulan Agustus 2016 di Kota Denpasar terjadi inflasi sebesar 0,45 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,83. Tingkat inflasi kumulatif (Januari Agustus 2016) sebesar 1,88 persen dan inflasi tahun ke tahun (Agustus 2016 terhadap Agustus 2015) sebesar 2,46 persen.

(2)

kelompok kesehatan sebesar 0,30 persen; serta kelompok bahan makanan sebesar 0,22 persen. Sedangkan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,72 persen.

Inflasi pada bulan Agustus 2016 disumbangkan oleh inflasi pada kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,24 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,20 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dengan andil sebesar 0,05 persen; kelompok bahan makanan sebesar 0,04 persen; kelompok sandang sebesar 0,02 persen; dan kelompok kesehatan 0,02 persen. Kelompok pengeluaran yang memberikan sumbangan deflasi adalah kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,13 persen;

Gambar 1

Perkembangan Inflasi Kota Denpasar Agustus 2014 Agustus 2016

Tabel 1

Laju Inflasi Kota Denpasar Agustus 2016, Tahun Kalender Agustus 2016, dan Agustus 2016 Terhadap Agustus 2015 Menurut Kelompok Pengeluaran

Kelompok Pengeluaran IHK Desember 2015 IHK Agustus 2016 Laju Inflasi Agustus 2016 *) Laju Inflasi Tahun 2016 **) Laju Inflasi Tahun ke Tahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Umum 119,58 121,83 0,45 1,88 2,46 Bahan Makanan 129,57 136,04 0,22 4,99 5,07

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 118,76 123,83 0,31 4,27 6,03 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 119,30 118,71 0,76 -0,49 0,41

Sandang 107,29 113,06 0,43 5,38 7,04

Kesehatan 118,90 121,88 0,30 2,51 3,59

Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 115,02 118,67 2,81 3,17 3,71

Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 117,26 115,22 -0,72 -1,74 -2,46 *) Persentase perubahan IHK Agustus 2016 terhadap bulan sebelumnya

**) Persentase perubahan IHK Agustus 2016 terhadap bulan Desember 2015 ***) Persentase perubahan IHK Agustus 2016 terhadap bulan Agustus 2015

0.66

-0.22

(3)

Tabel 2

Sumbangan (Andil) Inflasi/Deflasi Menurut Kelompok Pengeluaran Kota Denpasar Agustus 2016

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi

(1) (2)

Umum 0,45

1. Bahan Makanan 0,04

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 0,05

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 0,20

4. Sandang 0,02

5. Kesehatan 0,02

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 0,24

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan -0,13

.

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Laju inflasi tahun kalender Agustus 2016 sebesar 1,88 persen dan laju

(Agustus 2016 terhadap Agustus 2015) sebesar 2,46 persen. Sedangkan tingkat inflasi tahun kalender 2014 dan 2015 masing-masing sebesar 3,38 persen dan 2,12 persen. Sementara itu, inflasi Year on Year periode yang sama pada tahun 2014 dan 2015 masing-masing sebesar 3,74 persen dan 6,72 persen.

Tabel 3

Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, dan Year on Year, di Kota Denpasar Tahun 2014 2016

Inflasi 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4)

Gambar 2

Laju Inflasi Kota Denpasar Bulan Agustus Tahun 2016 Menurut Kelompok Pengeluaran

2.81 0.76 0.43 0.31 0.30 0.22 -0.72 -1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00

Pendidikan, dll Perumahan Sandang Makanan jadi,dll

(4)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Indeks kelompok bahan makanan pada bulan Agustus 2016 sebesar 136,04 dan bulan sebelumnya sebesar 135,74 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,22 persen. Inflasi pada kelompok bahan makanan didorong oleh inflasi pada lima subkelompok pengeluaran yaitu : subkelompok bumbu-bumbuan 11,86 persen; subkelompok lemak dan minyak 1,54 persen; subkelompok bahan makanan lainnya 0,47 persen; subkelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya 0,33 persen; serta subkelompok padi-padian, umbi-umbian, dan hasilnya 0,02 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi yaitu subkelompok buah-buahan 4,73 persen; subkelompok sayur-sayuran 1,87 persen; subkelompok ikan diawetkan 1,80 persen; subkelompok ikan segar 1,78 persen; subkelompok daging dan hasil-hasilnya 0,90 persen; serta subkelompok kacang-kacangan 0,24 persen.

Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar pada kelompok ini adalah: bawang merah 0,081 persen; cabai rawit 0,069 persen; cabai merah 0,058 persen; kentang 0,033 persen; dan bawang putih 0,020 persen. Sedangkan urutan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar di kelompok ini adalah: wortel 0,047 persen; buah pir 0,034 persen; buah apel 0,034 persen; dan daging ayam ras 0,025 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,04 persen.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Indeks kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada bulan Agustus 2016 adalah sebesar 123,83 dan bulan sebelumnya sebesar 123,45 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,31 persen. Dari tiga subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, semua subkelompok mengalami peningkatan indeks (inflasi) yaitu subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 1,19 persen; subkelompok minuman yang tidak beralkohol 0,20 persen; dan subkelompok makanan jadi 0,08 persen.

Komoditas yang memberikan andil terhadap inflasi antara lain rokok putih 0,019 persen; rokok kretek filter 0,014 persen; dan es 0,009 persen. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah gula pasir 0,011 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,05 persen.

3.

Perumahan

,

Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Indeks kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar pada bulan Agustus 2016 adalah 118,71 dan bulan sebelumnya 117,81 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,76 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, semua subkelompok mengalami peningkatan indeks/inflasi yaitu subkelompok biaya tempat tinggal 1,02 persen; subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air 0,58 persen; subkelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,29 persen; serta subkelompok perlengkapan rumahtangga 0,19 persen.

Komoditas yang memberikan andil inflasi yaitu pasir 0,089 persen; tarif listrik 0,060 persen; batako 0,020 persen; keramik 0,019 persen; dan pipa paralon 0,010 persen. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga antara bahan bakar rumahtangga sebesar 0,021 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,20 persen.

(5)

4.

Sandang

Indeks kelompok sandang pada bulan Agustus 2016 adalah sebesar 113,06 dan bulan sebelumnya 112,58 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,43 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini semua subkelompok mengalami peningkatan indeks yaitu subkelompok sandang anak-anak 0,98 persen; subkelompok sandang laki-laki 0,40 persen; subkelompok barang pribadi dan sandang lain 0,19 persen; dan sandang wanita 0,14 persen.

Komoditas utama yang memberikan sumbangan inflasi yaitu sepatu 0,010 persen; seragam sekolah pria 0,005 persen; dan seragam sekolah anak 0,003 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,02 persen.

5.

Kesehatan

Indeks kelompok kesehatan pada bulan Agustus 2016 adalah sebesar 121,88 dan pada bulan sebelumnya sebesar 121,51 atau mengalami inflasi sebesar 0,30 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, hanya satu subkelompok yang mengalami peningkatan indeks/inflasi yaitu subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,79 persen. Sedangkan subkelompok jasa kesehatan; subkelompok obat-obatan; subkelompok jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan indeks/tetap.

Komoditas pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi adalah pasta gigi 0,020 persen; sabun mandi 0,005 persen; dan sabun mandi cair 0,004 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi antara lain shampo dan hand body lotion masing-masing sebesar 0,007 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,02 persen.

6.

Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Indeks kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada bulan Agustus 2016 adalah sebesar 118,67 dan pada bulan sebelumnya sebesar 115,43 atau mengalami inflasi sebesar 2,81 persen. Dari lima subkelompok yang termasuk dalam kelompok ini, satu subkelompok mengalami peningkatan indeks/inflasi yaitu subkelompok pendidikan sebesar 4,72 persen. Empat subkelompok lainnya yaitu subkelompok kursus-kursus/pelatihan; subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan; subkelompok rekreasi; dan subkelompok olahraga tidak mengalami perubahan indeks/tetap.

Komoditas yang memberikan sumbangan/andil inflasi adalah biaya pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) 0,095 persen; biaya pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) 0,050 persen; biaya pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) 0,043 persen dan biaya pendidikan Akademi/Perguruan Tinggi sebesar 0,028 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,24 persen.

7.

Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Indeks kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada bulan Agustus 2016 adalah sebesar 115,22 dan bulan sebelumnya sebesar 116,05 sehingga mengalami deflasi sebesar 0,72 persen.

(6)

Komoditas yang memberikan andil deflasi antara lain tarif pulsa ponsel sebesar 0,050 persen; tarif angkutan antar kota 0,050 persen dan tarif angkutan udara 0,030 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,13 persen.

Tabel 4

Indeks Harga Konsumen, Tingkat Inflasi, dan Sumbangan Inflasi Kota Denpasar Bulan Agustus 2016 dan Juli 2016 menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok/Subkelompok Indeks Juli 2016 Indeks Agustus 2016 Perubahannya (%) Sumbangan Inflasi (1) (2) (3) (4) (5) UMUM 121,29 121,83 0,45 0,445 I. BAHAN MAKANAN 135,74 136,04 0,22 0,044

a. Padi-padian, Umbi-umbian, dan Hasilnya 122,19 122,21 0,02 0,001

b. Daging dan Hasil-hasilnya 145,95 144,64 -0,90 -0,030

c. Ikan Segar 142,13 139,60 -1,78 -0,030

d. Ikan Diawetkan 138,64 136,15 -1,80 -0,012

e. Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya 125,39 125,81 0,33 0,009

f. Sayur-sayuran 129,71 127,29 -1,87 -0,027

g. Kacang-kacangan 123,29 122,99 -0,24 -0,002

h. Buah-buahan 188,53 179,62 -4,73 -0,106

i. Bumbu-bumbuan 162,60 181,88 11,86 0,228

j. Lemak dan Minyak 89,53 90,91 1,54 0,012

k. Bahan Makanan Lainnya 131,02 131,63 0,47 0,000

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK, DAN TEMBAKAU 123,45 123,83 0,31 0,050

a. Makanan Jadi 119,33 119,43 0,08 0,008

b. Minuman Tidak Beralkohol 126,54 126,79 0,20 0,008

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 133,18 134,76 1,19 0,034

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS, DAN BAHAN BAKAR 117,81 118,71 0,76 0,198

a. Biaya Tempat Tinggal 110,68 111,81 1,02 0,147

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 143,01 143,84 0,58 0,039

c. Perlengkapan Rumahtangga 101,29 101,48 0,19 0,003 d. Penyelenggaraan Rumahtangga 119,04 119,39 0,29 0,009 IV. SANDANG 112,58 113,06 0,43 0,022 a. Sandang Laki-Laki 109,29 109,73 0,40 0,005 b. Sandang Wanita 115,85 116,01 0,14 0,002 c. Sandang Anak-Anak 111,34 112,43 0,98 0,013

d. Barang Pribadi dan Sandang Lain 113,91 114,13 0,19 0,003

V. KESEHATAN 121,51 121,88 0,30 0,018

a. Jasa Kesehatan 100,93 100,93 0,00 0,000

b. Obat-obatan 137,20 137,20 0,00 0,000

c. Jasa Perawatan Jasmani 124,95 124,95 0,00 0,000

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 137,21 138,29 0,79 0,018

VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 115,43 118,67 2,81 0,242

a. Pendidikan 124,48 130,36 4,72 0,242

b. Kursus-kursus/Pelatihan 100,07 100,07 0,00 0,000

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 110,39 110,39 0,00 0,000

d. Rekreasi 100,32 100,32 0,00 0,000

e. Olahraga 110,92 110,92 0,00 0,000

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI, DAN JASA KEUANGAN 116,05 115,22 -0,72 -0,129

a. Transpor 126,68 125,81 -0,69 -0,080

b. Komunikasi dan Pengiriman 98,91 97,73 -1,19 -0,050

c. Sarana dan Penunjang Transpor 102,12 102,12 0,00 0,000

(7)

PERBANDINGAN INFLASI KOTA DENPASAR DENGAN KOTA LAIN

DI INDONESIA AGUSTUS 2016

Dari 82 kota tercatat 33 kota mengalami inflasi dan 49 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manokwari dan Sorong masing-masing sebesar 1,27 persen dan inflasi terendah di Kendari dan DKI Jakarta 0,01 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 0,87 persen dan terendah di Cilegon sebesar 0,01 persen.

Tabel 5

Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi/Deflasi 82 Kota bulan Agustus 2016

No Kota IHK (%) (1) (2) (3) (4) 1 MANOKWARI 121,60 1,27 2 SORONG 127,38 1,27 3 PANGKAL PINANG 129,73 0,93 4 PADANG 130,40 0,84 5 MEDAN 128,59 0,82 6 SINGARAJA 133,54 0,80 7 SINGKAWANG 125,89 0,78 8 MERAUKE 130,41 0,69 9 PEMATANG SIANTAR 129,14 0,66 10 METRO 132,86 0,64 11 SIBOLGA 126,78 0,61 12 SAMPIT 125,90 0,56 13 MEULABOH 123,82 0,52 14 BENGKULU 133,95 0,52 15 LHOKSEUMAWE 119,79 0,49 16 DENPASAR 121,83 0,45 17 AMBON 124,07 0,43 18 PONTIANAK 135,37 0,41 19 BUKITTINGGI 123,83 0,40 20 SAMARINDA 127,74 0,39 21 TEMBILAHAN 129,31 0,26 22 BOGOR 124,26 0,23 23 PEKANBARU 123,95 0,13 24 JAMBI 124,86 0,13 25 PALANGKARAYA 121,84 0,12 26 SURABAYA 124,65 0,10 27 BEKASI 121,54 0,08 28 BIMA 129,71 0,08 29 BANJARMASIN 125,30 0,07 30 TANJUNG PINANG 124,88 0,06 31 DUMAI 125,11 0,05 32 DKI JAKARTA 125,10 0,01 33 KENDARI 121,66 0,01 34 CILEGON 129,21 -0,01 35 MALANG 125,10 -0,03 36 YOGYAKARTA 122,52 -0,04

(8)

...Lanjutan Tabel 5 No Kota IHK (%) (1) (2) (3) (4) 41 CIREBON 120,27 -0,10 42 TERNATE 129,66 -0,10 43 BANDAR LAMPUNG 124,78 -0,11 44 BANYUWANGI 121,82 -0,14 45 CILACAP 126,90 -0,18 46 BALIKPAPAN 129,61 -0,18 47 JAYAPURA 126,15 -0,18 48 BUNGO 123,10 -0,19 49 PROBOLINGGO 122,48 -0,20 50 SEMARANG 123,44 -0,21 51 GORONTALO 121,47 -0,21 52 SUKABUMI 123,87 -0,24 53 DEPOK 123,18 -0,24 54 SURAKARTA 121,36 -0,25 55 PALEMBANG 123,23 -0,26 56 TUAL 138,13 -0,27 57 JEMBER 121,10 -0,30 58 TASIKMALAYA 123,29 -0,32 59 BATAM 124,90 -0,34 60 MAUMERE 117,01 -0,34 61 BANDA ACEH 118,02 -0,35 62 LUBUKLINGGAU 121,76 -0,38 63 MANADO 124,87 -0,38 64 PADANGSIDIMPUAN 122,73 -0,41 65 PALU 125,50 -0,41 66 PALOPO 122,96 -0,42 67 SUMENEP 121,73 -0,43 68 TARAKAN 135,70 -0,43 69 MATARAM 123,46 -0,44 70 TEGAL 121,83 -0,45 71 MAKASSAR 124,99 -0,45 72 KUDUS 129,65 -0,48 73 BANDUNG 123,50 -0,49 74 PURWOKERTO 121,79 -0,51 75 MADIUN 121,46 -0,52 76 TANJUNG 125,81 -0,53 77 KEDIRI 121,32 -0,57 78 TANJUNG PANDAN 132,60 -0,58 79 BAU-BAU 129,23 -0,72 80 MAMUJU 123,55 -0,79 81 PARE-PARE 121,13 -0,80 82 KUPANG 125,87 -0,87

(9)

ANDIL INFLASI MENURUT KOMPONEN PENGELUARAN AGUSTUS 2016

Komponen inti/core mengalami inflasi pada Agustus 2016 sebesar 0,63 persen dengan andil inflasi sebesar 0,41 persen, komponen harga diatur pemerintah/administrative mengalami deflasi sebesar 0,04 persen dengan andil deflasi sebesar 0,01 persen; serta komponen bergejolak/volatile mengalami inflasi sebesar 0,27 persen dengan andil inflasi sebesar 0,05 persen.

Tabel 6

Tingkat Inflasi Agustus 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Komponen

Komponen IHK Agustus 2015 IHK Desember 2015 IHK Agustus 2016 Tingkat Inflasi Agustus 2016 (%) Tingkat Inflasi Tahun Kalender 2016 (%) Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun (%) Andil Inflasi Agustus 2016 (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) U m u m 118,91 119,58 121,83 0,45 1,88 2,46 0,45 1 Inti (core) 111,24 112,36 114,62 0,63 2,01 3,04 0,41

2 Harga Diatur Pemerintah (administrative) 140,25 139,93 137,19 -0,04 -1,96 -2,18 -0,01

(10)

Informasi lebih lanjut hubungi:

I Gede Nyoman Subadri, S.E.

Kepala Bidang Statistik Distribusi

BPS Provinsi Bali

Telepon: 0361-238159, Fax: 0361-238162

E-mail: bps5100@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

maupu upun n mas masala alah-m h-masa asalah lah se secar cara a umu umum m ada adalah lah bah bahwa wa sua suatu tu ma masal salah ah tid tidak ak dapat semata-mata

Bagunan Raad van Justitie yang dibangun atas rancangan Van Raders dengan menggunakan gaya Indische Empire Style memiliki makna sebagai simbol kekuasaan dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana framing pemberitaan yang dilakukan oleh media online Detik.com dan Vivanews.com menyampaikan peristiwa di Kebun

Dalam penyusunan laporan keuangan, dasar akrual harus dipilih karena lebih rasional dan adil dalam mencerminkan kondisi keuangan perusahaan secara riil, namun di sisi

Hasil pengujian hipotesis ketujuh (H7) menunjukkan bahwa kesadaran merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat pembelian ulang dengan menggunakan loyalitas merek

Biasanya keadaan atmosfer yang dipengaruhi oleh radiasi matahari (sumber utama energi pada sistem iklim) adalah (1) radiasi mthr yang diterima di bumi, (2) suhu udara, (3)

Seiring dengan perkembangan isu perempuan, di tahun 1998- 2014 Majelis Ulama Indonesia (MUI) turut mendampingi dan berusaha memberikan pandangannya khusus terkait

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN ISLAMIC