• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Pembiayaan Jangka Pendek Terhadap Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Pengaruh Pembiayaan Jangka Pendek Terhadap Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Pengaruh Pembiayaan Jangka Pendek

Terhadap Return On Asset (ROA)

dan Return On Equity (ROE)

Alfriando Rinaldi, Sutarti dan Annaria Magdalena

Program Studi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor, Indonesia

E-Mail: sutarti_stiek@yahoo.com

ABSTRACT

Companies use a larger debt, then the shareholders will get smaller and smaller profits. So, the rate of return on capital intimated by the owner himself would rise due to the increased risk of the company. The higher the ROA, the higher the profit that the company produced. ROE indicates the success or failure of the management in maximizing the level of corporate profits. The higher the ROE, the higher the income received by the owner of the company.

The purpose of this study is to know the types of financing available in the company; Knowing how ROA Return on Assets and Return on Equity ROE is well on the company; Knowing how much influence the short-term financing on Return On Asset (ROA); Knowing how much influence the short-term financing on Return On Equity (ROE); Knowing how much influence the short-term financing on Return On Assets (ROA) and Return On Equity (ROE ).

Results from this study is that short-term financing is measured by using the Accounts Payable Turnover (APTO) at PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk tends to increase and decrease in each year. But the change is an increase and decrease in value is likely to rise. APTO changes illustrate the performance of the company to pay its short-term debt in a period of one year is enough. Because the result of APTO is not too far with an average value generated. Return on Assets (ROA) produced by PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk has increased and changes were likely to increase. On Return On Equity (ROE), firm value fluctuated with changes that tend to go up anyway. The resulting of APTO of PT. Mayora Indah has increased every year, with changes in value are likely to rise. Performance of the company to pay its obligations, including any reasonably well with APTO produced is not much different from the average APTO produced by the company. Return on Assets (ROA) produced an increase and decrease in each year with changes that tend to fall. On Return On Equity (ROE) of the company tends to increase with the change in the value tends to rise. APTO PT. Mayora Indah be having a positive relationship with ROA and ROE. This can be proved by the results of the analysis the authors use statistical analysis of the ROA and ROE to APTO obtained correlation values (r) PT. Mayora Indah Tbk amounting to 0,154 or 15.4% for APTO analysis of the ROA. The values means indicate that there is a relationship between APTO has very low cohesion properties to increase ROA. And the value of correlation (r) PT. Mayora Indah Tbk amounting to 0.529 or 52.9% on an analysis of ROE to APTO. The values means indicate that there is a relationship between APTO have closeness with nature can be said to increase ROE companies are.

Keywords: Short-term Financing, ROA, ROE

PENDAHULUAN

Semakin besar penggunaan hutang dalam struktur modal maka akan meningkatkan

Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) suatu perusahaan (Bringham & Weston,

2001: 10). Penggunaan hutang yang semakin besar oleh pemilik modal sendiri dilihat sebagai peningkatan risiko perusahaan. Artinya apabila perusahaan menggunakan hutang yang lebih besar, maka pemilik saham akan memperoleh laba yang semakin kecil. Oleh

Short Term Financing

29

Submitted: OKTOBER 2013 Accepted: MARET 2014

JIMKES

Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan

Vol. 2 No. 1, 2014 pp. 29-40 STIE Kesatuan ISSN 2337 – 7860

(2)

karena itu, tingkat keuntungan yang diisyaratkan oleh pemilik modal sendiri akan meningkat sebagai akibat meningkatnya risiko perusahaan.

Return on assets (ROA) merupakan alat ukur sejauh mana efektifitas perusahaan dalam

menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang dimikinya. Semakin tinggi ROA maka semakin tinggi pula laba yang dihasilkan perusahaan. Sedangkan Return on common

equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

ekuitas/modal yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan laba, Semakin tinggi laba yang dihasilkan perusahaan maka semakin tinggi pula return yang akan dihasilkan perusahaan.

Return on Equity (ROE) merupakan indikator return yang sering kali menjadi perhatian

para calon investor. Return on Equity (ROE) menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memberikan keuntungan bagi pemiliknya. ROE menunjukkan keberhasilan atau kegagalan pihak manajemen dalam memaksimumkan tingkat laba perusahaan. Semakin tinggi ROE maka semakin tinggi penghasilan yang diterima pemilik perusahaan. Rasio ini bisa dikatakan sebagai rasio yang paling penting dalam keuangan perusahaan. Hal ini juga akan memungkinkan persahaan untuk berkembang, menciptakan kondisi pasar yang sesuai, dan pada gilirannya akan memberikan laba yang lebih besar. Semua hal tersebut pada akhirnya akan menciptakan nilai yang tinggi dan pertumbuhan yang berkelanjutan atas kekayaan pemiliknya.

Perumusan Masalah

Dalam penelitian ini berdasarkan teori yang mendasarinya dapat diperinci rumusan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana pembiayaan jangka pendek pada perusahaan? b. Bagaimana Return On Asset (ROA) pada perusahaan? c. Bagaimana Return On Equity (ROE) pada perusahaan?

d. Bagaimana analisis pembiayaan jangka pendek terhadap Return On Asset (ROA) pada perusahaan?

e. Bagaimana analisis pembiayaan jangka pendek terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan?

f. Bagaimana analisis pembiayaan jangka pendek terhadap Return On Asset (ROA) dan

Return On Equity (ROE) pada perusahaan?

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang menjadi pokok bahasan dalam penelitian ini, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui pembiayaan jangka pendek pada perusahaan. b. Untuk mengetahui Return On Asset (ROA) pada perusahaan. c. Untuk mengetahui Return On Equity (ROE) pada perusahaan.

d. Untuk mengetahui analisis pembiayaan jangka pendek terhadap Return On Asset (ROA) pada perusahaan.

e. Untuk mengetahui analisis pembiayaan jangka pendek terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan.

f. Untuk mengetahui analisis pembiayaan jangka pendek terhadap Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) pada perusahaan.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Pembiayaan Jangka Pendek

Hutang yang menjadi kewajiban atau pembiayaan suatu perusahaan dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang. Pada umumnya hutang jangka pendek akan dicantumkan dengan jumlah besar nominalnya. Batasan yang biasa digunakan untuk mengelompokkan hutang adalah jangka waktu pembayaran hutang-hutang tersebut. Apabila hutang-hutang itu akan dibayar dalam jangka

Short Term Financing

(3)

waktu siklus operasi perusahaan atau dalam waktu satu tahun maka akan dikelompokkan sebagai hutang jangka pendek.

Pengertian Return On Asset (ROA)

Return On Assets menunjukkan seberapa banyak laba bersih yang bisa diperoleh dari

seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan, karena itu dipergunakan angka laba setelah pajak dan (rata-rata) kekayaan perusahaan.

Pengertian Return On Equity (ROE)

Return On Equity (ROE) menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengalokasikan

laba bagi para pemegang saham atas modal yang telah ditanamkan oleh para pemegang saham tersebut. Rasio ini menunjukkan kemampuan modal pemilik yang ditanamkan oleh investor untuk menghasilkan laba bersih yang menjadi bagian dari pemilik. Semakin tinggi rasio ini, semakin tinggi keuntungan para investor karena semakin efisien modal yang ditanamkannya dalam perusahaan tersebut.

Kerangka Pemikiran Konseptual

Gambar 1 Skema Kerangka Pemikiran Hipotesis Penelitian

1. Diduga pembiayaan jangka pendek berhubungan positif dengan Return on Asset (ROA). 2. Diduga pembiayaan jangka pendek berhubungan positif dengan Return on Equity (ROE). 3. Diduga pembiayaan jangka pendek berhubungan positif dengan Return on Asset (ROA),

Return on Equity (ROE).

METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang digunakan adalah melalui studi deskriptif kuantitatif, yaitu dengan mengumpulkan dan menganalisis data dan informasi yang diperoleh sesuai dengan persoalan yang akan dipecahkan. Sehingga studi deskripsi yang digunakan penulis dalam penelitian ini untuk menggambarkan dan menguraikan sifat atau karakteristik dari suatu peristiwa yang terjadi pada saat riset dilakukan dengan mengambil data selama 5 tahun dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011. Pengambilan data diatas semuanya bertujuan untuk mengetahui Analisis Pembiayaan Jangka Pendek Terhadap Return On Asset (ROA) dan

Return On Equity (ROE).

Short Term Financing

(4)

Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sekunder, yaitu sumber data yang diperoleh penulis secara tidak langsung, melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) atau data yang diperoleh dari literatur yang dapat dijadikan sebagai informasi seperti buku-buku, kepustakaan, majalah, surat kabar serta data sampel yang diperoleh dari perusahaan. Data ini merupakan data yang didapat dalam bentuk siap untuk dipergunakan sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain yang umumnya telah dalam bentuk publikasi.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia STIE Kesatuan selama 2 bulan, dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2013.

Prosedur Pengumpulan Data

1. Studi Kepustakaan (Library Research). Studi kepustakaan merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh informasi dan data yang diperlukan dengan cara mempelajari berdasarkan text book yang berkaitan dengan masalah yang dibahas sebagai acuan dan menganalisa literatur-literatur, yang berhubungan secara relevan dengan permasalahan yang diteliti

2. Pengumpulan Data dari Internet (Browsing). Penulis juga menggunakan internet untuk memperoleh data. Dalam melakukan pencarian data melalui internet penulis mendapat artikel mengenai apa yang penulis butuhkan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian ini sehingga penulis mendapatkan informasi ataupun pengetahuan baru yang sebelumnya penulis tidak ketahui

Operasionalisasi Variabel

Tabel 1 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variable Indikator Skala/Rasio

Pembiayaan Jangka Pendek APTO = COGS/Account Payable Rasio

Return On Asset (ROA) ROA = EBIT/Total Asset Rasio

Return On Equity (ROE) ROE = EAT/Equity Rasio

Metode Analisis Data 1. Analisis Rasio

Adapun formula-formula yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Pembiayaan Jangka Pendek

=

b. Return On Asset (ROA)

= ( )

c. Return On Equity (ROE) =

2. Analisis Statistik

a. Analisis Koefisiensi Kolerasi

Analisis ini dapat menghitung arah dan kekuatan hubungan antara variabel X dan Variabel Y. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode koefisiensi korelasi dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar kekuatan hubungan antara variabel independent atau X terhadap variabel dependent atau Y yang diukur dengan menggunakan suatu nilai. Koefisien korelasi ini diperoleh dengan melihat hasil korelasi (r) pada Model Summary yang telah dihasilkan oleh output software SPSS 18.0. Rumus koefisiensi korelasi tersebut adalah sebagai berikut :

Short Term Financing

(5)

Keterangan :

r = Koefisien Korelasi n = jumlah data

X = Pembiayaan Jangka Pendek Y1 = Return On Asset (ROA) Y2 = Return On Equity (ROE) b. Analisis Regresi Linear Sederhana

Untuk melihat kejelasan pegaruh variabel bebas (pembiayaan jangka pendek terhadap variabel terikat (Return On Asset (ROA) atau Return On Equity (ROE)) maka penulis menggunakan analisis regresi sederhana. Persamaan umum model tersebut dan ukurannya adalah sebagai berikut :

Y= a + bX a = Y - bX

Keterangan : a = Konstanta

b =Slope Garis Regresi

X = Pembiayaan Jangka Pendek

Y = Return On Asset (ROA) atau Return On Equity (ROE)

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Pembiayaan Jangka Pendek

Dalam penelitian ini, rasio yang digunakan penulis untuk menganalisis pembiayaan jangka pendek adalah rasio Account Payable Turnover (APTO). Rasio ini menunjukan seberapa lama perusahaan ini membayar hutangnya. Semakin besar rasio ini semakin bagus bagi supplier karena penagihan hutang kepada perusahaan sangat cepat sehingga hutang perusahaan berkurang.

Tabel 2 Hasil Analisis Pembiayaan Jangka Pendek PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Tahun APTO ∆ APTO

2007 11,68

2008 16,37 40,13%

2009 14,83 -9,40% Nilai Rata-rata 15,02

2010 14,24 -4,02% Nilai Tertinggi 16,37

2011 17,98 26,28% Nilai Terendah 11,68

Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat dilihat bahwa Account Payable Turnover (APTO) PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk mengalami kenaikan dan penurunan di setiap tahunnya. Nilai rata-rata Account Payable Turnover (APTO) PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 adalah sebesar 15,02 kali. Nilai tertinggi berada pada tahun 2011 yaitu sebesar 17,98 kali dan nilai terendahnya berada di tahun 2007 yaitu sebesar 11,68 kali. Kenaikan Account Payable Turnover (APTO) tertinggi pada tahun 2007 ke tahun 2008 yaitu kurang lebih sebesar 28,65%.

Tabel 3 Hasil Analisis Penjualan Jangka Pendek PT. Mayora Indah, Tbk Tahun APTO ∆ APTO

2007 4,11 2008 5,90 43,36% 2009 6,81 15,53% Nilai Rata-rata 8,34 2010 10,32 51,45% Nilai Tertinggi 14,57 2011 14,57 41,28% Nilai Terendah 4,11 Short Term Financing

33

(6)

Berdasarkan tabel 3 di atas, dapat dilihat bahwa Account Payable Turnover (APTO) PT. Mayora Indah, Tbk mengalami kenaikan dari tahun tahun 2007 sampai dengan tahun 2011. Nilai rata-rata Account Payable Turnover (APTO) PT. Mayora Indah, Tbk dari tahun 2007 sampai dengan 2011 adalah sebanyak 8,34 kali. Nilai tertinggi berada pada tahun 2011 yaitu sebanyak 14,57 kali dan nilai terendahnya berada pada tahun 2007 yaitu sebanyak 4,11 kali. Kenaikan Account Payable Turnover (APTO) tertinggi terjadi pada tahun 2009 ke tahun 2010 yaitu sebesar 51,45%.

Analisis Return On Asset (ROA)

Return On Asset (ROA) dapat diartikan dengan menunjukan seberapa banyak laba bersih

yang bisa diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan. Untuk menghitung

Return On Asset (ROA) penulis menggunakan rumus Earning Before Interest and Tax (EBIT)

dibagi dengan Total Asset.

Tabel 4 Analisis Return On Asset (ROA) PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Tahun ROA ∆ ROA

2007 9,80%

2008 10,96% 11,86%

2009 12,39% 13,01% Nilai Rata-rata 12,04% 2010 14,23% 14,87% Nilai Tertinggi 14,23%

2011 12,79% -10,18% Nilai Terendah 9,80%

Berdasarkan tabel 4 di atas, dapat dilihat bahwa Return On Asset (ROA) PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk mengalami kenaikan dan penurunan di setiap tahunnya. Rata-rata

Return On Asset (ROA) PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dari tahun 2007 sampai dengan

tahun 2011 adalah sebesar 12,04%. Nilai tertinggi berada pada tahun 2010 yaitu sebesar 14,23% dan nilai terendahnya di tahun 2007 yaitu sebesar 9,80%. Kenaikan Return On Asset (ROA) tertinggi terjadi pada tahun 2009 ke tahun 2010 yaitu kurang lebih sebesar 14,87%. Tabel 5 Hasil Analisis Return On Asset (ROA) PT. Mayora Indah, Tbk

Tahun ROA ∆ ROA 2007 12,61%

2008 11,82% -6,28%

2009 18,89% 59,83% Nilai Rata-rata 14,48% 2010 17,58% -6,93% Nilai Tertinggi 18,89% 2011 11,48% -34,68% Nilai Terendah 11,48% Berdasarkan tabel 5 di atas, dapat dilihat bahwa Return On Asset (ROA) PT. Mayora Indah, Tbk mengalami kenaikan dan penurunan di setiap tahunnya. Rata-rata Return On

Asset (ROA) PT. Mayora Indah, Tbk dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 adalah

sebesar 14,48%. Nilai tertinggi berada pada tahun 2009 yaitu sebesar 18,89% dan nilai terendahnya berada di tahun 2008 yaitu sebesar 11,48%. Kenaikan Return On Asset (ROA) tertinggi berada pada tahun 2008 ke tahun 2009 yaitu kurang lebih sebesar 59,83%.

Analisis Return On Equity (ROE)

Return On Equity (ROE) merupakan kemampuan sebagai kemampuan perusahaan

dalam mengalokasikan laba bagi para pemegang saham atas modal yang telah ditanamkan oleh para pemegang saham tersebut.

Berdasarkan tabel 6, dapat dilihat bahwa Return On Equity (ROE) PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011. Nilai rata-rata Return On Equity PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 adalah sebesar 15,89%. Nilai tertinggi berada pada tahun 2009 yaitu sebesar 20,44% dan nilai terendahnya berada pada tahun 2008 yaitu sebesar 12,17%. Kenaikan Return On Equity (ROE) tertinggi berada pada tahun 2008 ke tahun 2009 yaitu

Short Term Financing

(7)

sebesar 67,95% dan penurunan Return On Equity (ROE) paling tinggi terjadi pada tahun 2009 ke tahun 2010 kurang lebih sebesar 13,93%.

Tabel 6 Hasil Analisis Return On Equity (ROE) PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Tahun ROA ∆ ROA

2007 13,76%

2008 12,17% -11,52%

2009 20,44% 67,95% Nilai Rata-rata 15,89% 2010 17,59% -13,93% Nilai Tertinggi 20,44% 2011 15,47% -12,04% Nilai Terendah 12,17% Tabel 7 Hasil Analisis Return On Equity (ROE) PT. Mayora Indah, Tbk

Tahun ROA ∆ ROA 2007 13,09%

2008 15,76% 20,41%

2009 23,53% 49,29% Nilai Rata-rata 19,33%

2010 24,31% 3,32% Nilai Tertinggi 24,31%

2011 19,94% -17,98% Nilai Terendah 13,09% Berdasarkan tabel 7 di atas, dapat dilihat bahwa Return On Equity PT. Mayora Indah, Tbk mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011. Nilai rata-rata Return On Equity (ROE) PT. Mayora Indah, Tbk dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2008 adalah sebesar 19,33%. Nilai tertinggi berada pada tahun 2010 yaitu sebesar 24,31% dan nilai terendahnya berada pada tahun 2007 yaitu sebesar 13,09%. Kenaikan

Return On Equity (ROE) tertinggi berada pada tahun 2008 ke tahun 2009 yaitu sebesar

49,29% dan penurunan Return On Equity (ROE) yang paling tinggi terjadi pada tahun 2010 ke tahun 2011 kurang lebih sebesar 17,98%.

Analisis Hubungan Pembiayaan Jangka Pendek terhadap Return On Asset (ROA)

Berdasarkan penjelasan Tabel 8 di atas, maka dapat digambarkan hubungan Account Payable Turnover (APTO) terhadap nilai Return On Asset (ROA) yang dihasilkan oleh PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dari tahun 2007 sampai dengan 2011 mempunyai hubungan terlihat dari adanya penurunan pada APTO maka terjadi kenaikan pada ROA yang artinya semakin kecil perputaran APTO maka ROA menjadi besar. APTO yang kecil berarti perusahaan menunda dananya untuk pembayaran hutang yang dialihkan pada pembelian aset dan kegiatan operasional perusahaan.

Tabel 8 Analisis Hubungan Pembiayaan Jangka Pendek terhadap Return On Asset (ROA) PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk

Tahun APTO ∆APTO ROA ∆ ROA

2007 11,68 0,10

2008 16,37 40,13% 0,11 11,86%

2009 14,83 -9,40% 0,12 13,01%

2010 14,24 -4,02% 0,14 14,87%

2011 17,98 26,28% 0,13 -10,18%

Tabel 9 Analisis Hubungan Pembiayaan Jangka Pendek terhadap Return On Asset (ROA) PT. Mayora Indah, Tbk

Tahun APTO ∆APTO ROA ∆ ROA

2007 4,11 0,13 2008 5,90 43,36% 0,12 -6,28% 2009 6,81 15,53% 0,19 59,83% 2010 10,32 51,45% 0,18 -6,93% 2011 14,57 41,28% 0,11 -34,68% Short Term Financing

35

(8)

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat digambarkan hubungan Account Payable Turnover (APTO) terhadap nilai Return On Asset (ROA) yang dihasilkan oleh PT. Mayora Indah, Tbk dari tahun 2007 sampai dengan 2011 mempunyai hubungan terlihat dari setiap adanya kenaikan pada APTO maka terjadi penurunan pada ROA yang artinya perusahaan dalam rentang waktu 5 tahun terakhir menghasilkan perputaran APTO yang tinggi sehingga ROA menjadi kecil karena laba yang didapat dananya langsung dibayarkan ke hutang maka tidak ada peningkatan investasi pada aset. Walaupun begitu aset yang ada masih tetap bisa membiayai operasional perusahaan.

Analisis Hubungan Pembiayaan Jangka Pendek terhadap Return On Equity (ROE) Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat digambarkan hubungan Account Payable

Turnover (APTO) terhadap nilai Return On Equity (ROE) yang dihasilkan oleh PT. Indofood

Sukses Makmur, Tbk dari tahun 2007 sampai dengan 2011 mempunyai hubungan dimana apabila APTO mengalami penurunan maka terjadi pningkatan pada ROE. Hal ini disebabkan karena APTO merupakan rasio aktivitas yang menghitung seberapa lama perusahaan membayar hutangnya sedangkan ROE merupakan rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam mengalokasikan laba bagi para pemegang saham atas modal yang telah ditanamkan oleh para pemegang saham tersebut. Jadi, antara APTO dengan ROE mempunyai hubungan dan pengaruh secara nyata.

Tabel 10. Analisis Hubungan Pembiayaan Jangka Pendek terhadap Return On Equity (ROE) PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk

Tahun APTO ∆APTO ROE ∆ ROE

2007 11,68 0,14

2008 16,37 40,13% 0,12 -11,52%

2009 14,83 -9,40% 0,20 67,95%

2010 14,24 -4,02% 0,18 -13,93%

2011 17,98 26,28% 0,15 -12,04%

Tabel 11 Analisis Hubungan Pembiayaan Jangka Pendek terhadap Return On Equity (ROE) PT. Mayora Indah, Tbk

Tahun APTO ∆APTO ROE ∆ ROE

2007 4,11 0,13

2008 5,90 43,36% 0,16 20,41%

2009 6,81 15,53% 0,23 49,29%

2010 10,32 51,45% 0,24 3,32%

2011 14,57 41,28% 0,20 -17,98%

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat digambarkan hubungan Account Payable

Turnover (APTO) terhadap nilai Return On Equity (ROE) yang dihasilkan oleh PT. Mayora

Indah, Tbk dari tahun 2007 sampai dengan 2011 mempunyai hubungan dimana apabila APTO mengalami penurunan maka ROE mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena APTO merupakan rasio aktivitas yang menghitung seberapa lama perusahaan membayar hutangnya dan dalam rasio APTO terlihat berapa besar hutang yang dimilki perusahaan untuk membiayai pendanaannya sedangkan ROE merupakan rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam mengalokasikan laba bagi para pemegang saham atas modal yang telah ditanamkan oleh para pemegang saham tersebut. Dengan hasil laba yang didapat maka manajemen mempertimbangkan apakah laba yang didapat ditahan atau dibagian. Jadi, antara APTO dengan ROE mempunyai hubungan dan pengaruh secara nyata.

Short Term Financing

(9)

Analisis Hubungan Pembiayaan Jangka Pendek terhadap Return On Asset (ROA) dan

Return On Equity (ROE)

Tabel 12 Analisis Hubungan Pembiayaan Jangka Pendek terhadap Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk

Tahun APTO ∆APTO ROA ∆ROA ROE ∆ROE

2007 11,68 0,10 0,14

2008 16,37 40,13% 0,11 11,86% 0,12 -11,52% 2009 14,83 -9,40% 0,12 13,01% 0,20 67,95% 2010 14,24 -4,02% 0,14 14,87% 0,18 -13,93% 2011 17,98 26,28% 0,13 -10,18% 0,15 -12,04% Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat digambarkan hubungan Account Payable

Turnover (APTO) terhadap nilai Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) yang

dihasilkan oleh PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dari tahun 2007 sampai dengan 2011 mempunyai hubungan dimana apabila APTO mengalami penurunan maka ROA dan ROE mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena APTO merupakan rasio aktivitas yang menghitung seberapa lama perusahaan membayar hutangnya sedangkan ROA dan ROE merupakan rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam mengalokasikan laba bagi para pemegang saham atas modal yang telah ditanamkan oleh para pemegang saham tersebut. Jadi, antara APTO dengan ROA dan ROE mempunyai hubungan dan pengaruh secara nyata.

Tabel 13 Analisis Hubungan Pembiayaan Jangka Pendek terhadap Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) PT. Mayora Indah, Tbk

Tahun APTO ∆APTO ROA ∆ROA ROE ∆ROE

2007 4,11 0,13 0,13

2008 5,90 43,36% 0,12 -6,28% 0,16 20,41%

2009 6,81 15,53% 0,19 59,83% 0,235 49,29% 2010 10,32 51,45% 0,18 -6,93% 0,243 3,32% 2011 14,57 41,28% 0,11 -34,68% 0,20 -17,98% Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat digambarkan hubungan Account Payable

Turnover (APTO) terhadap nilai Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) yang

dihasilkan oleh PT. Mayora Indah, Tbk dari tahun 2007 sampai dengan 2011 mempunyai hubungan dimana apabila APTO mengalami penurunan maka ROA dan ROE mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena APTO merupakan rasio aktivitas yang menghitung seberapa lama perusahaan membayar hutangnya dan dalam rasio APTO terlihat berapa besar hutang yang dimilki perusahaan untuk membiayai pendanaannya sedangkan ROA dan ROE merupakan rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam mengalokasikan laba bagi para pemegang saham atas modal yang telah ditanamkan oleh para pemegang saham tersebut. Dengan hasil laba yang didapat maka manajemen mempertimbangkan apakah laba yang didapat ditahan atau dibagian. Jadi, antara APTO dengan ROA dan ROE mempunyai hubungan dan pengaruh secara nyata.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil pembahasan mengenai analisis pembiayaan jangka pendek dengan menggunakan

rasio Account Payable Turnover (APTO) pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dalam waktu 5 tahun terakhir dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 menghasilkan nilai rata-rata dari APTO sebesar 15,02 dengan pertumbuhan delta rata-rata sebesar 13% yang artinya bahwa perusahaan mampu melakukan pembayaran hutangnya terbukti dalam 1 tahun perusahaan mampu menghasilkan nilai APTO sebanyak 15 kali,

Short Term Financing

(10)

walaupun beban pokok penjualan mengalami naik turun tetapi perusahaan masih bisa membayar hutang-hutangnya. Sementara pada PT. Mayora Indah, Tbk dalam waktu 5 tahun terakhir dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 menghasilkan nilai rata-rata dari APTO sebesar 8,34dengan pertumbuhan delta rata-rata sebesar 38% yang artinya bahwa perusahaan cukup mampu melakukan pembayaran hutangnya terbukti dalam 1 tahun perusahaan mampu menghasilkan nilai APTO sebanyak 8 kali, walaupun beban pokok penjualan mengalami kenaikan dari tahun ke tahun tetapi perusahaan masih bisa membayar hutangnya. Jadi, pembiayaan jangka pendek dengan menggunakan rasio

Account Payable Turnover (APTO) dari kedua perusahaan ini cukup baik dalam

membayar hutangnya. Semakin besar rasio ini semakin bagus bagi supplier karena penagihan hutang kepada perusahaan sangat cepat sehingga hutang perusahaan berkurang. Tetapi jika nilai rasio ini semakin kecil maka akan semakin bagus bagi perusahaan karena pembayaran hutang kepada perusahaan kepada supplier terus-menerus ditunda sehingga perusahaan mempunyai kesempatan untuk membiaya kegiatan operasionalnya terlebih dahulu.

2. Hasil pembahasan mengenai Return On Asset (ROA) pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dalam waktu 5 tahun terakhir dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 menghasilkan nilai rata-rata ROA sebesar 0,12 dengan pertumbuhan delta rata-rata ROA sebesar 7% yang artinya total asset yang dimiliki perusahaan yang dari tahun ke tahun meningkat dimanfaatkan dengan cukup baik terlihat dari hasil EBIT yang ikut meningkat dari tahun ke tahunnya. Hal ini menujukan manajemen perusahaan efektif dalam mengelola assetnya sehingga mendatangkan laba yang besar. Sementara pada PT. Mayora Indah, Tbk dalam waktu 5 tahun terakhir dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 menghasilkan nilai rata-rata ROA sebesar 0,14 dengan pertumbuhan delta rata-rata ROA sebesar 3% yang artinya total asset yang dimiliki perusahaan yang dari tahun ke tahun meningkat dimanfaatkan dengan baik terlihat dari hasil EBIT yang ikut meningkat dari tahun ke tahunnya. Hal ini menujukan manajemen perusahaan efektif dalam mengelola assetnya sehingga mendatangkan laba yang besar. Jadi, Return On

Asset (ROA) dari kedua perusahaan tersebut dapat diartikan dengan menunjukan

banyak laba bersih yang bisa diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan. 3. Hasil pembahasan mengenai Return On Equity (ROE) pada PT. Indofood Sukses

Makmur, Tbk dalam waktu 5 tahun terakhir dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 menghasilkan nilai rata-rata ROE sebesar 0,16 dengan pertumbuhan delta rata-rata ROE sebesar 8% yang artinya EAT yang didapat perusahaan meningkat begitupun hasil equity ikut meningkat, hal ini menunjukan bahwa dari EAT yang dihasilkan perusahaan memporsikan laba ditahan cukup besar sehingga terjadi peningkatan equity. Sementara pada PT. Mayora Indah, Tbk dalam waktu 5 tahun terakhir dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 menghasilkan nilai rata-rata ROE sebesar 0,19 dengan pertumbuhan delta rata-rata ROE sebesar 14% yang artinya total EAT yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dimanfaatkan dengan baik dalam membiayai penandanaan terlihat dari hasil equity yang ikut meningkat. Jadi, Return On Equity (ROE) dari kedua perusahaan tersebut dapat diartikan menunjukan dengan meningkatkan EAT diperoleh dimanfaatkan untuk hal membiayai modal perusahaan. 4. Hasil analisa Pembiayaan Jangka Pendek yang menggunakan indikator Account Payable

Turnover (APTO) terhadap Return On Asset (ROA) PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk,

menunjukan bahwa hubungan antara Account Payable Turnover (APTO) terhadap Return

On Asset (ROA) yang dihasilkan selama 5 tahun dari tahun 2007 sampai dengan 2011

mempunyai hubungan antara keduanya terlihat dari adanya penurunan pada APTO maka terjadi kenaikan pada ROA yang artinya semakin kecil perputaran APTO maka ROA menjadi besar. Sementara pada PT. Mayora Indah, Tbk menunjukan bahwa

Account Payable Turnover (APTO) terhadap Return On Asset (ROA) yang dihasilkan

selama 5 tahun dari tahun 2007 sampai dengan 2011 mempunyai hubungan diantara keduanya terlihat dari setiap adanya kenaikan pada APTO maka terjadi penurunan pada ROA yang artinya perusahaan dalam rentang waktu 5 tahun terakhir

Short Term Financing

(11)

Short Term Financing

39

menghasilkan perputaran APTO yang tinggi sehingga ROA menjadi kecil karena laba

yang didapat dananya langsung dibayarkan ke hutang maka tidak ada peningkatan investasi pada aset. Walaupun begitu aset yang ada masih bisa membiayai operasional perusahaan. Jadi, pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dan PT. Mayora Indah, Tbk mempunyai hubungan dan memiliki pengaruh antara Account Payable Turnover (APTO) terhadap Return On Asset (ROA).

5. Hasil analisa Pembiayaan Jangka Pendek yang menggunakan indikator Account Payable

Turnover (APTO) terhadap Return On Equity (ROE) PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk,

menunjukan bahwa hubungan antara Account Payable Turnover (APTO) terhadap Return

On Equity (ROA) yang dihasilkan selama 5 tahun dari tahun 2007 sampai dengan 2011

mempunyai hubungan dimana apabila APTO mengalami kenaikan maka diikuti dengan penuruan pada ROE. Hal ini disebabkan karena APTO merupakan rasio aktivitas yang menghitung seberapa lama perusahaan membayar hutangnya sedangkan ROE merupakan rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam mengalokasikan laba bagi para pemegang saham atas modal yang telah ditanamkan oleh para pemegang saham tersebut, sehingga antara APTO dengan ROE mempunyai hubungan dan pengaruh secara nyata. Sementara pada PT. Mayora Indah, Tbk menunjukan bahwa Account Payable Turnover (APTO) terhadap Return On Equity (ROE) yang dihasilkan selama 5 dari tahun 2007 sampai dengan 2011 mempunyai hubungan dimana apabila APTO mengalami penurunan maka ROE mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena APTO merupakan rasio aktivitas yang menghitung seberapa lama perusahaan membayar hutangnya dan dalam rasio APTO terlihat berapa besar hutang yang dimilki perusahaan untuk membiayai pendanaannya sedangkan ROE merupakan rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam mengalokasikan laba bagi para pemegang saham atas modal yang telah ditanamkan oleh para pemegang saham tersebut. Dengan hasil laba yang didapat maka manajemen mempertimbangkan apakah laba yang didapat ditahan atau dibagian. Jadi, pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dan PT. Mayora Indah, Tbk antara APTO dengan ROE mempunyai hubungan dan pengaruh secara nyata.

6. Hasil statistik menggunakan SPSS versi 20.0, menerangkan pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk untuk pengaruh APTO terhadap ROA menunjukan bahwa APTO mempunyai hubungan yang dikatakan sedang sebesar 45,0% dengan nilai signifikan sebesar 44,7% yang artinya tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA. Sementara untuk pengaruh APTO terhadap ROE menunjukan bahwa APTO mempunyai hubungan yang dikatakan sangat rendah sebesar 13,0% dengan nilai signifikan sebesar 83,2% yang artinya tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROE. Dari hasil keduanya menjelaskan bahwa pengaruh APTO terhadap ROA dan ROE tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Hasil statistik menggunakan SPSS versi 20.0, menerangkan pada PT. Mayora Indah, Tbk untuk pengaruh APTO terhadap ROA menunjukan bahwa APTO mempunyai hubungan yang dikatakan sangat rendah sebesar 15,4% dengan nilai signifikan sebesar 80,5% yang artinya tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA. Sementara untuk pengaruh APTO terhadap ROE menunjukan bahwa APTO mempunyai hubungan yang dikatakan sedang sebesar 52,9% dengan nilai signifikan sebesar 35,9% yang artinya tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROE. Dari hasil keduanya menjelaskan bahwa pengaruh APTO terhadap ROA dan ROE tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Dari kedua perusahaan ini menunjukan hasil yang tidak signifikan, hal ini disebabkan karena adanya variabel lain yang lebih mempengaruhi ROA dan ROE seperti kinerja keuangan para manajer untuk menciptakan EBIT dan EAT, karena rasio ROA dan ROE merupakan rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam mengalokasikan laba bagi para pemegang saham atas modal yang telah ditanamkan oleh para pemegang saham tersebut.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting, Edisi 8, BPFE, Yogyakarta.

Block, Stanley B., Geoffrey A. Hirt. 2005. Foundations Of Financial Management. 11th

Edition. Mc Graw-Hill: New York

Brigham, Eugene F., dan Joel F Houston. 2001. Manajemen Keuangan, buku 2 Edisi Kesembilan, Penerbit Erlangga, Jakarta

Keown, Artur J., David F. Scott, Jr: John D. Martin and J. William Petty. 2000.

Dasar-dasar Manajemen Keuangan, buku 2 Salemba empat, Jakarta.

Margaretha, Farah. 2005. Teori dan Aplikasi Manajemen Keuangan: Investasi dan Sumber Dana

Jangka Panjang. PT Grasindo, Jakarta.

Martono & Agus Harlito. 2003. Manajemen Keuangan, Edisi 1, Ghalia Indonesia, Bogor Noor Achmad. 2008. Struktur Modal. Bogor: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Ridwan S. Sundjaja, dan Inge Barlian. 2003. Manajemen Keuangan 2. Edisi 2, PT Prenhallindo, Jakarta.

Riyanto Bambang. 2005. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, Penerbit: BPFE Yogyakarta

R. Agus Sartono. 2001. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Edisi 4, BPFE, Yogyakarta Sofyan Syafri Harahap. 2004. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Ghalia Indonesia:

Jakarta

Stephen A. Ross, and Westerfiel, Randholp W. 2010. Fundamentals of Corporation Finance. 10th

Edition: Alternate Edition. McGraw-Hilss: New York

Suad Husnan. 2004. Manajemen Keuangan: Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Pendek). Edisi 4, BPFE, Yogyakarta

Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti. 2002. Dasar-dasar Manajemen Keuangan: Edisi Ketiga. UPP AMP YKPN: Yogyakarta.

Van Horne, James C, and John M. Wachowicz Jr. 2005. Prinsip-prinsip Manajemen

Keuangan. Penerjemah: Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. Salemba Empat,

Jakarta.

Short Term Financing

Gambar

Gambar 1 Skema Kerangka Pemikiran  Hipotesis Penelitian
Tabel 2 Hasil Analisis Pembiayaan Jangka Pendek PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk
Tabel 7 Hasil Analisis Return On Equity (ROE) PT. Mayora Indah, Tbk
Tabel 10.  Analisis  Hubungan  Pembiayaan  Jangka  Pendek  terhadap  Return  On  Equity  (ROE) PT
+2

Referensi

Dokumen terkait

Seiring dengan kepesatan teknologi, KFC mestilah menggunakan video, namun durasi video mestilah kurang daripada 20 minit Íh kepada pembelajaran di luar kelas melalui

Hasil pengujian akurasi skenario 1 yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dengan parameter dimensi downsample didapatkan nilai akurasi tertinggi pada dimensi 7x7, yaitu sebesar

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, dengan ini menyetujui untuk memberikan ijin kepada pihak Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus

Hasil percobaan pendahuluan untuk menentukan dosis vaksin kotipa yang dapat menaikkan suhu hewan coba (demam) dapat diketahui pada pemberian vaksin 0,6 ml/kg BB 2 kali pemberian

Para manajer bertanggung jawab untuk memelihara lingkungan kerja yang bebas dari kekerasan dan pelecehan yang tidak sepatutnya, termasuk segera bertindak melakukan

Bahwa penderita cacat kejiwaan yang melakukan tindak pidana sesuai dengan Pasal 44 ayat (1) KUHP, tidaklah dipidana karena penderita cacat kejiwaan tidak mampu

Pengujian beda kedua kelompok menunjukkan reaksi pasar yang berbeda signifikan dalam 16 hari dari 41 hari perdagangan, terdiri atas 9 hari excess returns kelompok unqualified

Tingkat kesuburan dan pencemaran air di Bendung Kembang Kempis Wedung berdasarkan nilai saprobitas (SI dan TSI) adalah α-Mesosaprobik yang berarti pencemaran sedang sampai berat