• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Agama Perbedaan Kristen and Bu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Agama Perbedaan Kristen and Bu"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Perbandingan antara agama Buddha dan Kristen

Dalam kajian perbandingan antara agama Buddha dan Kristen, sejumlah kesamaan dianggap terkandung dalam dua agama tersebut, bermula sejak misionaris Kristen tiba di Dunia Timur pada abad ke-13, diikuti dengan kehadiran agama Buddha di Eropa Barat pada abad ke-18 dan ke-19. Selama abad ke-20, perbedaan antara dua agama tersebut juga mendapat sorotan.

Meskipun tampaknya ada kemiripan, agama Buddha dan Kristen memiliki perbedaan inheren dan fundamental dalam jati diri masing-masing, mulai dari konsep monoteisme yang menjadi asas pokok Kekristenan, yang berbeda dengan orientasi agama Buddha yang cenderung non-teistis, serta bantahan terhadap kepercayaan akan Sang Pencipta dunia yang bertolak belakang dengan ajaran Tuhan dalam Kristen; lebih lanjut lagi, pentingnya penyelamatan oleh anugerah bertolak belakang dengan konsep karma yang tak terelakkan dalam mazhab Theravada dan sekte Buddha lainnya.

Citra figur utama dua agama tersebut juga menekankan perbedaan yang menggambarkan kerangka kepercayaan masing-masing. Buddha Gautama wafat dalam damai pada usia tua, sedangkan Yesus mati menderita di atas salib sebagai pengorbanan demi menebus dosa umat manusia. Sarjana Buddhis semisal Masao Abe memandang bahwa pentingnya makna penyaliban dalam agama Kristen

merupakan 'jurang pemisah' yang mutlak antara agama Buddha dan Kristen

Banyak penelitian modern yang membantah dalil historis tentang perjalanan Yesus ke India atau Tibet, atau kesan mempengaruhi-dipengaruhi antara ajaran Kristen dan Buddha, dan memandang perkara ini sebagai simbolisme paralel belaka, yang disertai oleh gejala paralelomania, yaitu sikap melebih-lebihkan suatu kemiripan kecil, bahkan sepele.

Awal dugaan kemiripan

Kabar tentang ajaran Buddha mulai terdengar di Eropa Barat pada abad ke-13, setelah dibawa melalui perjalanan misionaris Kristen seperti Yohanes dari Montecorvino, dan mulai hadir pada abad ke-16 setelah misionaris seperti St. Fransiskus Xaverius bertugas di belahan bumi timur.

Pada abad ke-19, sebuah tema mengundang perhatian besar sejumlah pemikir. Mereka membicarakan tahun-tahun yang hilang dari kronologi kehidupan Yesus, yaitu masa yang tidak disebutkan dalam kitab-kitab Injil, ketika Ia berusia antara 12 sampai 30 tahun. Ada yang berspekulasi bahwa saat itu Dia pergi ke India, mengambil ide-ide Buddhisme.

Pada abad ke-19, beberapa ilmuwan mulai merasakan persamaan antara ajaran Buddha dan Kristen, contohnya pada tahun 1878, T.W. Rhys Davids menulis bahwa misionaris zaman dahulu yang datang ke Tibet mengamati bahwa kemiripan sudah terlihat sejak kontak pertama: "Lamaisme dengan pendetanya yang botak, lonceng dan rosario, arca dan air suci, pemimpin agung dan kepala biara, biarawan dan rahib dengan berbagai tingkatan, prosesi dan hari puasa, pengakuan dosa dan penyucian, dan pemujaan terhadap dewi suci, sangat mirip dengan Romanisme, sehingga para misionaris Katolik mulanya berpikir bahwa itu merupakan imitasi agama Kristus yang didalangi oleh iblis."] Pada tahun

1880, Ernest De Bunsen membuat pengamatan serupa—dengan pengecualian tentang kematian Yesus di kayu salib, serta doktrin Penebusan Dosa dalam Kekristenan—bahwa banyak teks Buddhis kuno yang mirip dengan tulisan dalam Injil tentang kehidupan dan ajaran Yesus.

(2)

Penulis buku Jesus's Godama Sources mengklaim bahwa dalam kebudayaan Barat, atau kebudayaan Kristen, tidak ada kesadaran untuk mengakui sikap menyerap gagasan dari luar. Untuk mendukung klaim ini, penulis mengutip kata-kata Max Muller dalam buku India, What Can it Teach Us, yang menyatakan: "Secara alami, kita pasti langsung menganggap bahwa kisah-kisah Buddhis merupakan adaptasi dari buku-buku Kristen, dan bukan sebaliknya. Namun kini pemikiran para sarjana berubah. Beberapa cerita (Kristen) ditemukan dalam kitab Buddha Hinayana dan tentu saja berasal dari masa sebelum agama Kristen."

Pada tahun 1904, William Crooke berpendapat bahwa rosario umat Kristen sesungguhnya berasal dari India, dan hadir di Eropa Barat karena Perang Salib, dengan bentuk awal berdasarkan versi muslim, yaitu tasbih. Tahun 1921, Charles Eliot, duta besar Inggris untuk Jepang juga menulis kemiripan antara ajaran Kristen dengan padanannya dalam tradisi Buddha, dan berhipotesis bahwa keduanya berpangkal pada asal yang sama. Pada awal abad ke-20, Burnett Hillman Streeter berpendapat bahwa ajaran moral Sang Buddha memiliki empat kesamaan dengan khotbah di bukit.[14]

Pada akhir abad ke-20, sejarawan Jerry H. Bentley juga menulis anggapan kemiripan dan berkata bahwa ada kemungkinan "agama Buddha memengaruhi perkembangan awal agama Kristen" dan mengajukan "sejumlah hal menarik yang mengandung kemiripan seputar kelahiran, riwayat, doktrin, dan kematian antara Sang Buddha dan Yesus". Beberapa pemuka Buddhis juga menarik hubungan antara Yesus dan Buddhisme, contohnya pada tahun 2001, Dalai Lama menyatakan bahwa "Yesus Kristus juga pernah mengalami kehidupan sebelumnya," dan menambahkan bahwa "Seperti yang Anda ketahui, Ia telah mencapai tingkatan yang tinggi, entah sebagai Bodhisatwa, atau orang yang tercerahkan, melalui praktik Buddhis atau semacamnya".

Kemiripan yang spesifik

R.C. Amore menggarisbawahi mukjizat yang tercatat dalam bab pertama Mahavagga, Kitab Aturan, IV, yang menceritakan bahwa Sang Buddha pernah menunjukkan kekuatan adikodrati yang

dimilikinya. Amore berpikir bahwa Yesus sendiri terpengaruh oleh ajaran Buddha, serta bahan agama Buddha terus memengaruhi agama Kristen saat masih berkembang.R. Stehly memberikan enam contoh kemiripan antara kisah Yesus berjalan di atas air dengan Jataka 190 dalam sastra Buddhis.

Ahli sinologi Martin Palmer mengajukan pendapat tentang kemiripan antara Bunda Maria dengan Kwan Im. Kwan Im adalah nama Tionghoa untuk seorang bodhisatwa di India dan Tibet, yaitu Awalokiteswara, yang secara perlahan mengalami proses feminisasi di Cina pada akhir milennium pertama, setelah periode proselitisasi oleh orang Kristen Nestoria-Turk. Yayasan Tzu-Chi, sebuah organisasi Buddhis Taiwan, juga memerhatikan kemiripan tersebut, dan mengomisi sebuah lukisan Kwan Im dan seorang bayi yang mirip dengan lukisan Bunda Maria memangku Yesus pada umumnya.

Z. P. Thundy telah mensurvei kemiripan dan perbedaan antara kisah kelahiran Sang Buddha yang beribu Ratu Mahamaya, dengan Yesus yang beribu Maria, dan menekankan bahwa selain adanya kemiripan—semisal kelahiran dari seorang perawan—ada pula beberapa perbedaan, contohnya Maria berumur lebih panjang daripada Yesus, sedangkan Mahamaya wafat tak lama setelah melahirkan Buddha, sebagaimana yang terjadi pada ibu para Buddha lainnya menurut kisah Buddhis. Thundy tidak menegaskan adanya bukti historis bahwa kisah kelahiran Yesus dalam Kekristenan memiliki asal usul dari kisah Buddhis, namun berpendapat bahwa dugaan itu merupakan rintisan untuk penelitian lebih lanjut.

Kepercayaan yang sama sekali berbeda

(3)

Tuhan personal, sedangkan agama Buddha pada umumnya bersifat nonteisme dan menolak adanya Tuhan personal sehingga nilai-nilai ketuhanan sudah terkandung dalam dunia itu sendiri.

Doa Syahadat Nicea, yaitu kredo Kekristenan yang sering ditemui di seluruh dunia, menyatakan bahwa "Aku percaya akan satu Allah, Bapa yang mahakuasa, pencipta langit dan bumi, dan segala sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan".Akan tetapi, gagasan penciptaan yang teistis pada umumnya terasa asing dalam filsafat Buddhis, dan perdebatan mengenai keberadaan Tuhan barangkali

merupakan 'dinding penghalang' tak terelakkan antara ajaran Kristen dan Buddha. Meskipun ajaran mazhab Buddha Mahayana menyiratkan kepercayaan akan Bodisatwa, hal ini sangatlah berbeda dengan gagasan Tuhan Sang Pencipta dalam ajaran Kristen. Sungguhpun beberapa aliran Buddhisme meyakini keberadaan Buddha abadi yang impersonal atau kekuatan daya cipta, pada umumnya ajaran Buddha memandang alam semesta sebagai sesuatu yang tak pernah dimulai dan tak akan berakhir.

Ada perbedaan inheren antara kepercayaan Kristen dan Buddha tentang akhir zaman dan eskatologi Jan Nattier menyatakan bahwa kendati Buddhisme memiliki gagasan "eskatologi relatif" yang mengacu kepada siklus kehidupan yang spesifik, istilah "eskatologi Buddha" tidak mengajarkan adanya akhir zaman, atau kepercayaan bahwa dunia akan hancur dalam satu hari; kitab Buddhis berkali-kali menekankan bahwa "reinkarnasi yang terus berputar" merupakan siklus kelahiran-kematian yang tidak pernah berawal. Di sisi lain, eskatologi Kristen secara langsung mengajarkan konsep "musnahnya seluruh ciptaan" pada Hari Pengadilan Terakhir, ketika dunia sudah mencapai batas umurnya Ditinjau secara umum, pandangan Buddhis dan Kristen tentang akhir zaman benar-benar sama sekali berbeda.

Ada perbedaan fundamental lainnya, contohnya penyelamatan oleh anugerah dalam agama Kristen merupakan salah satu iman pokok dalam teologinya, sedangkan mazhab Buddha Theravada

mengajarkan bahwa tiada satu pun yang dapat mencampuri jalannya karma sehingga segala macam usaha penyelamatan tidak diakui dalam ajaran tersebut. Meskipun demikian, mazhab Buddha Mahayana memandang perihal tersebut secara berbeda.

Penyaliban Yesus merupakan sebuah peristiwa bersejarah yang diyakini oleh umat Kristen sebagai upaya penebusan dosa. Maka dari itu, keyakinan ini menimbulkan perbedaan besar antara ajaran Kristen dan Buddha. Sarjana Buddhis Masao Abe berpendapat bahwa meskipun "peristiwa penyaliban" merupakan keyakinan dasar agama Kristen, tidak menutup kemungkinan bagi agama Buddha untuk mengakui pentingnya peristiwa tersebut.Filsuf Buddhis D. T. Suzuki menyatakan bahwa tiap kali melihat gambaran penyaliban, ia teringat akan "jurang pemisah yang dalam" antara agama Kristen dan Buddha.

Perbedaan inheren dalam sistem kepercayaan juga tersirat pada citra ikonis dari dua agama tersebut. Gambaran penyaliban Yesus yang penuh derita sebagai pengorbanan untuk menebus dosa umat manusia merupakan ikonografi penting dalam agama Kristen, dan sama sekali berbeda dengan kematian damai yang dialami Buddha Gautama saat berumur 80 tahun, yang berbaring di bawah dua pohon serta menanti Nirwana.

Selain itu, penelitian modern secara umum menolak pendapat tentang pengaruh agama Buddha terhadap Kekristenan, dan menganggapnya rekaan belaka tanpa dalil historis. Paula Fredriksen menyatakan bahwa tidak ada tulisan ilmiah tepercaya yang menceritakan Yesus tanpa memakai latar belakang situasi Yahudi Palestina abad ke-1.

1. AGAMA KRISTEN

A. Sejarah Agama Kristen

(4)

memiliki arti "pengikut Kristus atau "pengikut Yesus". Murid-murid Yesus Kristus untuk pertama kalinya disebut Kristen ketika mereka berkumpul di Antiokia (Kisah Para Rasul 11: 26b).Agama ini meyakini Yesus Kristus adalah Tuhan dan

Mesias, juru selamat bagi seluruh umat manusia, yang menebus manusia dari dosa. Mereka beribadah di gereja dan Kitab Suci mereka adalah Alkitab. Murid-murid Yesus Kristus pertama kali dipanggil Kristen di Antiokhia (Kisah Para Rasul 11: 26b).Contoh benda-benda yang digunakan umat Kristen dan Katolik untuk beribadah—Alkitab, sebuah Salib, and sebuah Rosario.

Agama Kristen termasuk salah satu dari agama Abrahamik yang berdasarkan hidup, ajaran, kematian dengan penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan Yesus dari Nazaret ke surga, sebagaimana dijelaskan dalam Perjanjian Baru, umat Kristen meyakini bahwa Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan dalam dari Perjanjian Lama (atau Kitab suci Yahudi). Kekristenan adalah

monoteisme, yang percaya akan tiga pribadi (secara teknis dalam bahasa Yunani

hypostasis) Tuhan atau Tritunggal. Tritunggal dipertegas pertama kali pada Konsili Nicea Pertama (325) yang dihimpun oleh Kaisar Romawi Konstantin I.Pemeluk agama Kristen mengimani bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamat, dan memegang ajaran yang disampaikan Yesus Kristus. Dalam kepercayaan Kristen, Yesus Kristus adalah pendiri jemaat (gereja) dan kepemimpinan gereja yang abadi (Injil Matius 16: 18-19)Umat Kristen juga percaya bahwa Yesus Kristus akan datang untuk kedua kalinya sebagai Raja dan Hakim akan dunia ini. Sebagaimana agama Yahudi, mereka menjunjung ajaran moral yang tertulis dalam Sepuluh Perintah Tuhan.

B. Peribadahan Agama Kristen

Sakramen

Sakramen adalah ritus Agama Kristen yang menjadi perantara (menyalurkan) rahmat ilahi.Kata 'sakramen' berasal dari Bahasa Latin sacramentum yang secara harfiah berarti "menjadikan suci".Salah satu contoh penggunaan kata sacramentum adalah sebagai sebutan untuk sumpah bakti yang diikrarkan para prajurit Romawi; istilah ini kemudian digunakan oleh Gereja dalam pengertian harfiahnya dan bukan dalam pengertian sumpah tadi.

Baptisan

(5)

yang dipercikkan (misalnya Gereja Kristen Protestan, Gereja Katolik dan Ortodoks), ada gereja yang mengharuskan baptisan dilakukan dengan diselamkan ke dalam air seperti Yesus (misalnya Gereja Pantekosta dan Karismatik).

Doa

Pengajaran Yesus tentang doa pada Khotbah di Bukit menggambarkan bahwa doa secara Kristiani hanya memakai sedikit faktor eksternal, atau tidak ada sama sekali, seperti misalnya harus menggambar simbol-simbol tertentu atau harus menyembelih hewan-hewan tertentu terlebih dahulu sebelum berdoa. Dalam doa secara Kristiani, semua perilaku-perilaku yang menekankan kepada "teknik-teknik berdoa" yang menggunakan faktor eksternal seperti yang tadi disebutkan biasanya dituduh sebagai "pagan" (paganisme, penyembahan berhala). Karena itu, dalam doa secara Kristiani, yang ditekankan adalah cukup hanya perlu percaya kepada kebaikan Tuhan ketika berdoa. Di seluruh Perjanjian Baru, penekanan terhadap kebebasan untuk datang kepada Tuhan ini pun ditekankan.Keyakinan ini harus dilihat dari sudut pandang kepercayaan Kristen terhadap hubungan yang unik antara orang percaya dengan Yesus, lewat Roh Kudus.

Agama Kristen termasuk banyak tradisi agama yang bervariasi berdasarkan budaya, dan juga kepercayaan dan aliran yang jumlahnya ribuan. Selama dua milenium, Kekristenan telah berkembang menjadi tiga cabang utama:

 Katolik (denominasi tunggal Kristen terbesar, termasuk Gereja Katolik ritus Timur, dengan satu koma dua milyar penganut total, lebih dari setengah dari jumlah total penganut agama Kristiani)

 Protestanisme (terdiri dari berbagai macam denominasi dan pemikir dengan berbagai macam penafsiran kitab suci, termasuk Lutheranisme, Anglikanisme,

Calvinisme, Pentakostalisme, Methodis, Gereja Baptis, Karismatik,

Presbyterian, Anabaptis, dsb.)

 Ortodoks Timur (denominasi tunggal Kristen terbesar kedua, dan merupakan denominasi Kristen terbesar di Eropa timur)

C. Misionaris Agama Kristen/Metode Dakwah

(6)

dasarnya seperti terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1[1] adalah

peruntusan yang dikirim oleh suatu negara ke negara lain, untuk suatu tugas khusus dibidang diplomatic politik, perdagangan, keseniaan dan seterusnya. Kemudian pengertiaan tersebut menyempit dengan konotasi sebagai suatu makna kegiatan menyebarkan kabar gembira (penginjilan), dan mendirikan jemaat-jemaat setempat , yang dilakukan atas dasar pengutusan sebagai kelanjutan misi kritus (crist mission).

Menurut Franz Magnis Suseno SJ 2[2] yang paling esensial dalam

membicarakan filosofi penyiaran agama menurut katolik, setidaknya ada dua hal ;

Pertama, Yesus mengutus murid-muridnya kepada jamaat. Dalam semua empat unjil (Mathius, Markus, lucas, dan Yohanes)untuk sebagian memakai tradisi-tradisi yang tidak bergantung satu sama lain. Yesus yang bangkit mengutus murid-muridnya menjadi saksi kebangkitan Yesus untuk membawa manusia kepada kepercayaan .

Kedua, Khotbah-khotbah Paus Yohane s paus ll. Dalam setiap kesempatan, ajakan-ajakan paus elalu mengundang simpatik dikalangan umatnya,.Ajakan menciptakan perdamaiaan serta membebaskan manuia dari segala bentuk penjajahan sering menjadi tema sentral dalam khotbah-khotbahnya.Paus adalah rosul yang masih hidup hingga sekarang.

Nakma misi semakin berkembang dan tidak lagi sesenpit makna di atas, yaitu usaha-usaha perambatan iman. L. Legrand mengajukan beberapa pengertian mii, berikut: (1) usaha mendekati orang kafur dan membawa mereka kepada iman sejati dan Tuhan yang benar (gerak sentrifugal); (2) usaha menjadikan bangsa israel sebagai “poros” sehingga bangsa-bangsa lain dating berkunjung ke Jerusalem (gerak sentripetal); (3) Ziarah dari bangsa yang telah ditebus menuju ketanah terjanji (aspek eskatologi).3[3]

Fragmentasi dan perbedaan makna misi terjadi dalam khatolik, seperti juga terjadi pada agama-agama lainnya.Perbedaan ini sangat mempengaruhi pula terhadap paradigma misi yang dibangun.

1

2

(7)

Dalam perspektif protestan sebagai agama misi seperti dikatakan Einer M. Sitompul 4[4] menekankan pada aspek pemberitaan dalam arti “memberitakan

kabar baik” dan pusat penyuaran adalah injil (gospel) yang pada intinya adalah menyampaikan kabar baik kepada semua orang. Misi dalam pandangan protestan muncul karena merebaknya kezaliman dan penyelewengan-penyelewengan kemanusiaan. Penampakan penyelewemgan tersebut memunculkan keprihatinan-keprihatinan, penindasan social (pengangguran massa dan pelacuran), masalah ekonomi (kemiskinan dan pemutusan hubungan kerja), politik sampai penyelewengan penyembahan berhala. Misi datang untuk membenahi kembali kehidupan agar sejalan dengan kehendak Tuhan. Yesus kritus (Yesus yang diurapi) bagi kekeristenan menjadi pusat pemberitaan karena Dia adalah puncak manifestasi dari kehendak Allah .Ada pengaruh kuat jika kita berbicara model baru misi kriten. Alan Bailyis, pemuka Kristen dari gereja baptis di Inggris mengemukakan perselisihan dua kelompok dalam Kristen. Seiring proses perubahan dan pergeseran zaman, misi Kristen secara evolusi juga mengalami perubahan. Pengalihan orientasi dari kewajiban sakramen kepada teologi yang menekankan keselamatan melalui anugrah Tihan dan Sola Scriptula (kitab suci). Misi bagi umat Kristen adalah tugas suci (holy burden) dan great commission (perintah agung) memenuhi perintah Tuhan. “pergilah dan ciptakanlah pengikut dari segala bangsa, lakukan penahbusan kepada mereka atas nama bapak dan anak serta roh kudus”.5[5]ini adalah ayat yang menjadi

acuaan proses kristenisasi dan comversi dalam paradigm lama Kristen.

Ada beberapa metode dan strategi misi Kristen yang sangat menonjol , khususnya pada akhir abad ke-19 yang oleh Karel Antiny Steenbrink6[6] disebut

sebagai abad misi, cara-cara dimaksud diantaranya:

Pertama, faus operasional wilayah misi adalah wilayah yang masih “gadis” atau wilayah “pagan” yang belum dimasuki dakwah agama lain.

Kedua, adanya dukungan baik langsung maupun tidak langsung dari colonial Belanda. Perkataan Raja William I pada tahun 1810, seperti dikutip Alwi Syihab

7[7] yang mengeluarkan dekrit yang mengatakan bahwa missionaries akan di

utus ke Indonesia oleh pemerintah (baca perintah Hindia Belanda).

4

5

6

(8)

Ketiga, adanya dukungan politik maupun financial dari pemerintahan Perancis melalui misi khusus dengan berkedok “meletakkan semua agama dalam posisi yang sama”, padahal kenyataanya tidak. Hal ini memperkuat dugaan kaum muslim Indonesia pada saat itu, bahwa misi-misi Kristen adalah agen-agen colonial yang harus dimusnahkan .

Keempat, menggunakan strategi simpatik akomodatif terhadap budaya dan adat istiadat masyarakat setempat.Hal ini seperti pernah dilakukan Samuel Eliza Harthoom (1831-1883) di jawa. Ia meresapkamn nilai- nilai Kristen pada upagara slametan dan pendidikan .

Terakhir bahwa dalam melaksanakan pannggilan Yesus tersebut, mereka para misionaris menunjukan keikhlasan yang mengagumkan. Mereka rela mengorbankan harta bahkan nyawa dan keluarga sekalipun.Mereka para penginjil pergi ke tegalan yang jauh dari perkotaan, perkampungan di kaki-kaki gunung hingga ke hutan-hutan belantara yang masih sedikit penduduknya.Begitulah seterusnya sampai misi mereka terkonsolidasi dan terorganisai secara itensif.

Harapan dan tujuan dalam proses misi Kristen secara jelas terangkum dalam pendapat pendeta Em. Budhiadi Henoch 8[8] dalam evaluasi kekeristenannya

yang dimuat Harian Umum di Bandung yang mengatakan bahwa ;

 Pembinaan umat Kristen secara vertical dan horizontal

 Program “lumbung Yusuf” dan program kemanusiaan

 Kesadaran untuk mengembangkan inklusifisme. Upaya-upaya menumbuhkan

sikap inklusif ini dilakukan dengan cara mempelajari ajaran agama-agama lain

 Mengintensitaskan perhatiaan kepada keluarga. Seperti pembinaan pranikah

hingga mengikuti retreat pasutri (kegiatan rohani pasangan suami istri)

 Bimbingan hak-hak public seperti pemilu serta berusaha berpolitik hanya untuk

kepentingan bangsa dan membangun negeri.

 Melakukan kerja sama dengan pihak pemerintah mulai timgkat kelurahan

sampai provinsi dan pusat. Gomtohnya penanaman seribu pohon, penyantunan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, pelestariaan lingkungan, pengembangan budaya bersih dan membuat perkuburan umum.

D. Tujuan Metode dakwah Agama Kristen

Metode dakwah para Pendeta Kristen kepada umat manusia , antara lain bertujuan untuk ;

(9)

1. Untuk kalangan umat Kristen sendiri bertujuan untuk ; a. Memperkokoh kepercayaan umat Kristen terhadap ajaran Trinitas. Pendeta mengajari umatnya dengan bacaan-bacaan yang terdapat di dalam Bible kemudian memperkuatnya dengan analisa-analisa ,baik dengan bukti-bukti sejarah maupun dari dengan analisa logis mereka.

b. Mencegah umat Kristen supaya jangan berpaling kepada agama lain. Apabila nubuat yang terdapat di dalam Bible kurang mencukupi atau analisa dari bukti-bukti sejarah dan daya pikir mereka kurang tepat, maka para Pendeta tersebut akan melakukan cara-cara lain untuk mengelabui umatnya. Cara yang paling umum mereka lakukan adalah dengan memberikan perbandingan antar agama, lalu mereka menyimpulkan bahwa agama Kristen adalah agama terbaik dan paling benar dari semua

agama lainnya di dunia.

Untuk melakukan strategi dakwah ini, para Pendeta tidak segan-segan mencari-cari kekurangan dan kejelekkan agama lain, lalu mereka membenarkan pendapat dan analisa mereka kepada umatnya.Para Pendeta Kristen tidak merasa malu mengadopsi ayat-ayat AL Qur’an untuk membenarkan ajaran mereka, dengan cara pandang yang berbeda dari arti dan makna yang sebenarnya di dalam ayat-ayat AL Qur’an tersebut. Bahkan mereka sering melakukan pencangkokkan ayat-ayat di dalam Bible terhadap ayat-ayat Al Qur’an, sehingga menghasilkan kesimpulan baru yang sangat luar biasa untuk membenarkan agama Kristen diatas agama Islam.Metode dan strategi dakwah para pendeta Kristen tersebut terus mereka kembangkan dan perbaharui sesuai dengan kemajuan zaman, tujuannya adalah untuk mencegah umatnya berpaling keagama lain.

2. AGAMA BUDHA

A. Sejarah Agama Budha

Agama Buddha ialah agama dan falsafah yang berasaskan ajaran Buddha Śākyamuni (Siddhārtha Gautama) yang mungkin lahir pada kurun ke-5 sebelum masihi. Agama Buddha menyebar ke benua India dalam 5 kurun selepas Baginda meninggal dunia. Dalam dua ribu tahun yang seterusnya, agama Buddha telah menyebar ke tengah, tenggara dan timur Asia. Kini, agama Buddha telah dipaparkan sebagai tiga aliran utama, iaitu Theravāda (Bahasa Sanskrit:

(10)

penganut. Agama Budddha dikenali sebagai salah satu agama yang paling besar di dunia.

Seorang Buddha ialah seorang yang mendapati alam semula jadi yang benar melalui pelajarannya yang bertahun-tahun, penyiasatan dengan pengamalan agama pada masanya dan pertapaan. Penemuannya dikenali sebagai Bodhi atau "Pemahaman". Sesiapa yang bangun dari "Ketiduran Kejahilan" secara langsung yang mengenali alam semula jadi nyata yang sebenar dikenali sebagai Buddha.

B. Tahap awal agama Budha

Sebelum disebarkan di bawah perlindungan Maharaja Asoka pada abad ke-3 SM, agama Buddha kelihatannya hanya sebuah fenomena kecil saja, dan sejarah peristiwa-peristiwa yang membentuk agama ini tidaklah banyak tercatat. Dua majlis (sidang umum) pembentukan dikatakan pernah terjadi, meski pengetahuan kita akan ini berdasarkan catatan-catatan daripada kemudian hari. Majlis-majlis ini berusaha untuk menjelaskan perasmian doktrin-doktrin agama Buddha, dan perpecahan yang menyusul dalam gerakan Buddha.

C. Majlis Pertama Buddhisme Pertama (abad ke-5 SM)

Majlis pertama Buddha diadakan tidak lama setelah Buddha wafat di bawah perlindungan Raja Ajatasatru dari Empayar Magadha, dan dipengerusi oleh seorang sami bernama Mahakasyapa di Rajagrha (sekarang disebut Rajgir). Tujuan majlis ini adalah untuk menetapkan kutipan-kutipan agama Buddha (sutra (Buddha)) dan mengkodifikasikan hukum-hukum biarawan (Vinaya): Ananda, salah seorang murid utama Buddha dan saudara sepupunya, diundang untuk menyebutkan ajaran-ajaran Buddha satu persatu, dan Upali, seorang murid lainnya, menyebutkan hukum-hukum vinaya seingat mereka. Ini kemudian menjadi dasar hukum Pali yang telah menjadi teks rujukan dasar pada seluruh masa sejarah agama Buddha

D. Majlis Kedua Buddhisme (383 SM)

Majlis kedua Buddhisme diadakan oleh Raja Kalasoka di Vaisali, mengikuti pertikaian-pertikaian antara mazhab tradisional dan gerakan-gerakan yang lebih terbuka tafsiran mereka dan memanggil diri mereka sendiri kaum Mahasanghika. Mazhab-mazhab tradisional menganggap Buddha adalah seorang manusia biasa yang mencapai makrifat, yang juga biasa dicapai oleh para sami yang mentaati peraturan biarawan dan mengamalkan ajaran Buddha demi mengatasi samsara

(11)

menganggap bahawa tujuan untuk menjadi arhat tidak cukup, dan menyatakan bahawa tujuan yang sejati adalah mencapai status Buddha penuh dan dengan itu, membuka membuka jalan untuk faham Mahayana yang kelak muncul.Mereka menjadi pendukung peraturan biarawan yang lebih longgar dan yang lebih menarik bagi sebahagian besar orang biasa (itulah maknanya nama mereka bererti kumpulan "besar" atau "majoriti").

Majlis ini berakhir dengan penolakan ajaran kaum Mahasanghika. Mereka meninggalkan persidangan dan bertahan selama beberapa abad di bahagian barat laut India, serta di Asia Tengah, menurut prasasti-prasasti Kharoshti yang ditemukan dekat Oxus dan bertarikh abad pertama.

E. Metode Dakwah Agama Budha

Dakwah Asoka (+/- 260 SM)

Maharaja Asoka dari Empayar Maurya (273–232 SM) masuk agama Buddha setelah menaklukkan wilayah Kalingga (sekarang Orissa) di India timur secara berdarah. Kerana menyesali perbuatannya yang keji, maharaja ini lalu memutuskan untuk meninggalkan kekerasan dan menyebarkan ajaran Buddha dengan membangun stupa-stupa dan tiang-tiang di mana ia menghimbau untuk menghormati segala makhluk hidup dan mengajak orang-orang untuk mentaati

Dharma. Asoka juga membina jalan raya dan rumah sakit, rumah persinggahan,

universiti, dan sistem pengairan di seluruh negara. Baginda juga memperlakukan sebuah orang taklukannya dengan sama, tanpa mengira agama, politik, atau

kasta mereka. Sebagai tempoh ini menandai penyebaran agama Buddha di luar India. Menurut prasasti-prasasti dan tiang-tiang yang ditinggalkan Asoka (piagam-piagam Asoka), utusan dikirimkan ke pelbagai negara untuk menyebarkan agama Buddha, sampai sejauh kerajaan-kerajaan Yunani di barat, terutamanya ke kerajaan Baktria-Yunani yang merupakan wilayah tetangga. Kemungkinan besar mereka juga sampai di daerah Laut Tengah menurut prasasti-prasasti Asoka.

Majlis Ketiga Buddhisme (+/- 250 SM)

(12)

Hukum Pali (Tipitaka, atau Tripitaka dalam bahasa Sanskerta, dan secara harfiah

bererti "Tiga Bakul"), yang terdiri daripada teks-teks rujukan tradisional Buddhisme dan dianggap diturunkan langsung dari Buddha, dirasmikan penggunaannya saat itu. Tipitaka terdiri daripada doktrin (Sutra Pitaka), peraturan biarawan (Vinaya Pitaka) dan ditambah dengan kumpulan falfasah (Abhidharma Pitaka).Usaha-usaha Asoka untuk memurnikan agama Buddha juga mengakibatkan pengucilan gerakan-gerakan lain yang muncul. Terutama, setelah tahun 250 SM, kaum Sarvastidin (yang telah ditolak oleh Majlis ketiga, menurut tradisi Theravada) dan kaum Dharmaguptaka menjadi berpengaruh di India barat laut dan Asia Tengah, sampai masa Empayar Kushan pada abad-abad pertama Masihi. Para pengikut Dharmaguptaka memiliki ciri khas kepercayaan mereka bahawa Buddha berada di atas dan terpisah dari anggota komuniti Buddha lainnya. Sedangkan kaum Sarvastivadin percaya bahawa masa lampau, masa kini dan masa depan terjadi pada saat yang sama.Dakwah agama Buddha semasa pemerintahan Maharaja Asoka (260–218 SM)."Penaklukan Dharma telah dilaksanakan dengan berhasil, pada perbatasan dan bahkan enam ratus yojana (6,400 kilometer) jauhnya, di mana Raja Yunani Antiochos memerintah, di sana di mana empat raja bernama Ptolemeus, Antigonos, Magas dan Alexander bertakhta, dan juga di sebelah selatan di antara kaum Chola, Pandya, dan sejauh Tamraparni." (Piagam Asoka, Piagam Batu ke-13, S. Dhammika)

BUDHA KRISTEN

1. Buddha diperanakkan dari anak dara Maya, yaitu yang mengandung tidak dengan bersuami.2. Buddha itu menjelma kepada anak dara Maya, katanya sebab turun kekuasaan Tuhan yang disebut Roh Suci.

3. Tentang kelahiran Buddha itu disiarkan beritanya dari atas langit oleh suatu asterim nampak naik ditepi langit. Asterim itulah disebut Bintang Utusan.

4. Apabila Buddha turun dari tempat segala nyawa, menjelma dalam tubuh anak dara Maya, maka perut anak dara itu kelihatan terang berwarna seperti kaca yang jernih, dalamnya nampak Buddha dengan serba keelokan sebagai bunga.

5. Buddha anak Maya, seorang anak dara yang dituruni Roh Suci, diperanakkan pada hari Krismas.

6. Ketika Buddha diperanakkan, maka kemuliaan Tuhan kelihatan bercahaya

1. Yesus diperanakkan dari anak dara Maria, yaitu yang mengandung tidak dengan bersuami.2. Yesus itu menjelma kepada anak dara Maria, katanya sebab turun kekuasaan Tuhan yang disebut Roh Suci.

3. Tentang kelahiran Yesus itu disiarkan beritanya dari atas oleh bintangnya nampak naik di tepi langit, Bintang itulah disebut Bintang Utusan.

4. Apabila Yesus turun dari tahta kerajaan langit, menjelma dalam tubuh anak dara Maria, maka perut anak dara itu kelihatan terang berwarna seperti kaca yang jernih, dalamnya nampaklah Yesus dengan serba keelokannya sebagai bunga.

5. Yesus anak Maria, seorang anak dara yang dituruni Roh Suci, diperanakkan pada hari Krismas.

(13)

berkeliling dia. Dewadewa dari surga dan di atas bumi bernyanyi dan memuji kepada yang diberkati, katanya: Ini hari Buddhisatwa datang di muka bumi, hendak memberi kesenangan dan keselamatan kepada manusia dan dewa, hendak melimpahkan terang pada tempat tempat yang kegelapan dan memberi penerangan kepada siapa yang buta.

7. Buddha ditatangi oleh seorang alim, yaitu orang yang mengetahui beberapa sifat keTuhanan ada pada kanak-kanak itu, dan belum selang satu hari maka ia disambut sebagai Tuhan segala Tuhan.

8. Kanak-kanak Buddha itu diberi hadiah persembahan barang peremasan dan permata yang berharga.

9. Ketika Buddha masih kanak-kanak ia berkata kepada ibunya: Aku inilah yang terbesar diantara manusia semua.

10. Buddha adalah seorang anak yang ditakuti. Hidupnya terancam oleh raja Bimbasara yang diberitahukan supaya

membunuh anak itu sebab ia dapat mengalahkan dia kelak.

11. Ketika Buddha pergi sekolah gurunya heran melihat dia. Dalam ujian ia melebihi segala temannya, baik dalam ilmu menulis, baik ilmu berhitung, ilmu wiskunde dan wijsger, astrologie, meetkunde dan lain-lain. Ilmu ilmu itu semuanya diperdapat dengan tidak dipelajari

12. Ketika Buddha berumur dua belas tahun ia hadir di dalam rumah tuhan. Ia menerangkan beberapa hal yang tegas dan mengemukakan beberapa pertanyaan yang sukar. Ia

mengalahkan pembicaraan orang yang berlawanan dengan dia.

13. Tatkala Buddha pada suatu ketika masuk kedalam rumah tuhan, berdirilah segala patung

-patung lalu rebah kepada kakinya dan menyembah sujud.

14. Maka sejarah Buddha Gautama itu jika diturunkan dari pihak Sadhodana, bapaknya, sampai kepada Maha Sammata, yaitu Raja yang pertama-tama di dunia, semuanya adaalah

dia. Beberap0a Malaikat balatentara dari surga bernyanyi dan memuji kepada yang diberkati, katanya: Hormat bagi Allah di tempat tinggi, selamat di atas bumi! Manusia disenangi!

7. Yesus didatangi oleh orang alim, yaitu yang mengetahui beberapa sifat keTuhanan ada pada kanak kanak itu, dan belum selang satu hari maka ia disambut sebagai Tuhan segala Tuhan.

8. Kanak-kanak Yesus itu diberi hadiah persembahan barang peremasan, dupa dan emur.

9. Ketika Yesus masih kanakkanak ia berkata kepada ibunya: Aku inilah Yesus anak Allah.

10. Yesus adalah seorang anak yang ditakuti. Hidupnya terancam oleh raja Herodes, yaitu raja yang berdaya upaya membunuh anak itu sebab ia akan dapat mengalahkannya kelak.

11. Ketika Yesus dikirimkan kesekolah, gurunya heran melihat dia. Zaheus guru itu berkata kepada Yusuf: Apa sebab kamu bawa anak ini kepadaku supaya aku ajar, sedang ia lebih pandai dari padaku.

12. Setelah umur Yesus dua belas tahun, mereka membawa Yesus kerumah Allah di Yerusalem. Ia duduk dalam rumah Allah di tengah-tengah segala pendeta yang

mendengarkan perkataannya dan bersoal jawab dengan mereka.

13. Tatkala Yesus pada suatu ketika berjalan melalui barisan serdadu serta dengan

benderanya, tunduklah ujung bendera itu menyembah Yesus.

(14)

turunan raja-raja dan pihak yang berkemuliaan. Beberapa nama dalam daftar sejarah itu dan beberapa kejadian adalah tersurat dalam kitab

-kitab Brahmana. Akan tetapi tidak mudah hendak disesuaikan antara satu dengan yang lain. Rupanya namp;ak bahwa golongan ahli riwayat Buddha telah memasukkan nama-nama dan suku bangsa dari pihak yang berkemuliaan kedalam sejarah Gurunya supaya menambah sifat keTuhanannya.

15. Buddha berkata: Sembunyikanlah pekerjaanmu yang baik dan patutlah kamu mengakui dan memperlihatkan dosamu kepada dunia.

16. Mara mencoba Buddha sambil katanya: Dangan kamu lanjutkan merasuk kehidupan secara agama, maka dalam tujuh hari kamu akan menjadi raja memerintah segala dunia.

17. Buddha tidak memperdulikan perkataan orang jahat itu sambil berkata kepadanya: Enyahlah kamu daripadaku.

18. Setelah Mara meninggalkan Buddha, maka turunlah hujan bunga dari langit dan bau yang harum ditiup angin.

19. Buddha berpuasa hingga lama.

20. Buddha Juru Selamat, dimandikan dan tersebutlah bahwa Roh Tuhan hadir dalam air mandi suci itu. Artinya, tidak hanya tuhan yang mahatinggi saja ada di situ, tetapi Roh Sucipun ada sertanya, yaitu Roh yang menyanyi sebab Buddha menjelma pada tubuh anak dara Maya.

21. Pada suatu ketika, kira-kira dekat pada akhir hidupnya di dunia, tiba-tiba Buddha Gautama berubah rupa mukanya. Sementara ia di atas gunung di negeri Silon, datanglah terang jatuh kepadanya dan bernyala mengelilingi kepalanya. Rupanya seperti bulatan dari pada terang. Gunung itu disebut Pendawa, artinya yang berupa putih-kuing. Maka tersebutlah bahwa kemuliaan diri Gautama nampak dua kali ganda kuatnya dan dirinya terlihat sebagai arca keemasan yang gilang gemilang rupanya, sebagai terang matahari dan bulan. Pada waktu itu segala orang yang hadir berkata, bahwa Gautama itu bukan seorang manusia biasa atau

berkehormatan ke dalam sejarah Gurunya, akan penambaha sifat keTuhanannya.

15. Pengajaran Yesus kepada manusia, hendaklah manusia merahasiakan amalnya yang baik, sebaiknya patutlah manusia mengakui mengakui dan memperlihatkan kedosaannya kepada dunia.

16. Setan menunjukkan kepada Yesus segala kerajaan dunia sambil katanya: Sekalian ini kuberikan kepadamu kelak, jika engkau sujud menyembah aku.

17. Yesus tidak memperdulikan perkataan setan itu dan ia berkata kepadanya: Enyahlah kamu, hai setan, dari padaku.

18. Setelah setan mengundurkan diri dari padanya, maka datanglah beberapa malaikat melayani Yesus.

19. Yesus berpuasa hingga empat puluh hari dan empat puluh malam lamanya.

20. Yesus dimandikan oleh Yahya dalam sungai Yordan, ketika itu turunlah Roh Allah. Artinya, tidak hanya Allah yang maha tinggi saja hadir di situ, tetapi Roh Suciopoun ada sertanya, yaitu Roh yang menjelma kepada tubuh anak dara Maria.

21. Pada Suatu ketika, Yesus berobah rupa muka dan pakaiannya: Maka oleh Yesus

dibawanya sertanya akan Petrus dan Yahya dan Yakub lalu naik ke atas sebuah gunung hendak meminta doa. Maka sementara ia meminta doa berubahlah rupa mukanya dan pakaiannya putihlah gilang-gemilang.

22. Yesus memperbuat beberapa mukjizat yang besar-besar untuk kebaikan manusia. Dongeng-dongeng yang berhubung dengan kehidupannya penuh dengan mukjizat yang luar biasa dan mengherankan itu.

23. Orang-orang pengikut Yesus yang bersembahyang dengan atas nama Yesus, tuhannya, mereka mengharapkan pembalasan surga dari padanya.

(15)

seorang manusia belaka. Dan pada ketika itu diri Buddha terbagi menjadi tiga bagian, pada masing-masing bagian bernyala terang yang bercahaya.

22. Buddha memperbuat beberapa mukjizat yang besar-besar untuk kebaikan manusia. Dongeng-dongeng yang berhubungan dengan kehidupannya penuh dengan mukjizat yang luar biasa dan mengherankan itu.

23. Orang-orang pengikut Buddha yang melakukan sembahyang dengan atas nama Buddha, mereka mengharapkan pembalasan surga dari padanya.

24. Apabila Buddha sudah mati dan dikuburkan, maka kain pafan pembungkus tubuhnya terpisah dan terasing dari padanya. Dan pintu peti mayat itupun terbukalah oleh suatu kekuasaan yang gaib.

25. Apabila pekerjaan Buddha dipermukaan bumi ini sudah selesai, maka iapun naik kelangit serta dengan badan jasmaninya.

26. Buddha hendak datang lagi di muka bumi pada hari kesudahan, yang keperluannya untuk mengembalikan dunia kepada kebahagiaan dan keteraturannya.

27. Buddha akan menjadi hakim kelak bagi segala orang mati.

28. Buddha, ialah Alif dan ya, artinya tak ada permulaan dan kesudahannya, ia yang maha tinggi dan kekal selama-lamanya.

29. Buddha berkata: Biarlah dosa dunia ini semua tertimpa atas diriku, supaya dunia dapat tertolong.

30. Buddha berkata: Sembunyikanlah pekerjaanmu yang baik, dan patutlah kamu mengakui dan memperlihatkan dosamu kepada dunia.

31. Buddha dibayangkan sebagai sebuah badan dari pada terang, yang dimusuhi oleh Mara artau Naga, yaitu suatu kekuatan gelap atau Ular yang berdosa.

dikuburkan, maka kain pafan pembungkus tubuhnya terpisah dan terasing daripadanya dan kuburnyapun terbuka oleh suatu kekuasaan yang gaib.

25. Apabila Pekerjaan Yesus di muka bumi ini sudah selesai, maka iapun naik ke langit serta dengan badan jasmaninya.

26. Yesus hendak datang di muka bumi pada hari kesudahan, yang keperluannya untuk mengembalikan dunia kepada kebahagiaan dan keteraturan.

27. Yesus akan menjadi hakim kelak bagi segala orang mati.

28. Yesus, ialah Alif dan Ya, artinya tak ada permulaan dan kesudahannya, ia yang mnaha tinggi dan kekal selama-lamanya.

29. Yesus adalah menjadi Juru selamat bagi manusia sedunia; segala dosa dunia biarlah tertimpa kiranya atas dirinya, supaya dunia dapat tertolong.

30. Pengajaran Yesus kepada manusia, hendaklah manusia merahasiakan amalnya yang baik dan sebaliknya patut mengakui dan

memperlihatkan dosanya kepada dnunia.

31. Yesus dibayang-bayangkan sebagai suatu badan dari pada terang matahari kebenaran yang dimusuhi oleh Ular tua, yakni setan-setan atau musuh dan lawan.

32. Yesus datang tidak hendak merombak syariat, melainkan hendak menggenapinya: Aku datang tidak hendak merombak torat, melainkan akan menggenapinya. Dan merupakanbsuatu mata rantai dari rantai nabi-nabi.

(16)

32. Buddha datang tidak hendak merombak syariat, melainkan hendak menggenapinya. Ia suka mengumpamakan dirinya senmdiri sebagai suatu mata rantai dalam suatu ikatan rantai panjang antara guru-guru yang mendapat ilham.

33. Pada suatu hari berjumpalah Ananda, sahabat Buddha dengan Matangi, seorang perempuan yang berderajat rendah bangsa Candala pada sebuah telaga. Sementara itu iapun meminta sedikit air kepada perempuan itu. Maka perempuan itu menyatakan kepadanya bahwa ia dalah seorang perempuan dari derajat rendah, maka ia tidak boleh dekat-dekat dengan Ananda.

34. Buddha berakta: Maka maksud segala perbuatanku adalah hendak melakukan belas kasihan kepada sesama manusia.

35. Pada ketika Buddha mula-mula menjadi Guru, pergilah ia kenegeri Benares dan

diucapkannya suatu pidato. Oleh karena pidatonya itu datanglah Kedanaya dan emapt orang yang lain, lalu diajaknya menjadi sahabat. Maka sejak itu banyaklah orang mengikut dia dan dimana saja Buddah membuka pengajaran.

36. Barang siapa menjadi sahabat Buddha wajiblah ia meninggalkan keduniaan,

membuang kan kekayaannya dan berjanji senantiasa hidup dalam kemiskinan.

37. Maka adalah tersebut dalam Kitab Suci Buddha, bahwa orang banyak meminta tanda kepada Buddha supaya mereka percaya kepadanya.

38. Apabila Buddha sudah hampir mangkat, maka dikatakannyalah suatu nubuat tentang sesuatu yang hendak datang kelak, katanya: Hai Ananda, jika kelak aku sudah pergi, janganlah kamu menduga bahwa Buddha sudah tidak ada lagi; segala perkataan yang sudah kuajarkan dan segala perintahkuy hendaknya menjadi suatu pusaka bagimu dan kamu pandang akan dia sebagai Buddha.

39. Di dalam kitab Sumadewa tersebut seperti berikut: membuangkan saegala kekayaan kita adalah suatu kebajikan yang amat sukar dijhalankan dalam dunia ini. Barang siapa membuangkan kekayaannya, maka adalah ia

beramah tamah dengan orang Samaria.

34. Yesus berkata: Kasihlah akan seterumu dan mintakanlah berkat atas segala orang yang mengutuki kamu dan buatlah baik kepada segala orang yang bencio kepadamu.

35. Pada ketika Yesus mula-mula menjadi Guru, pergilah ia ke negeri Kapernaumo dan diucapkannya di sana suatu pidato. Pada saat itu emapt orang pemuka diajaknya masuk menjadi sahabatnuya. Maka sejak itu, di tempat mana Yesus membuka mengajaran orang banyak datang percaya kepadanya.

36. Barang siapa menjadi sahabat Yesus, wajiblah ia meninggalkan keduniaan,

membuangkan segala kekayaannya dan berjanji senantiasa hidup dalam kemiskinan.

37. Maka adalah tersebut dalam Kitab Yesus (Injil Perjanjian Baru), bahwa orang banyak meminta tanda kepada Yesus supaya mereka dapat percaya kepadanya.

38. Apabila Yesus sudah hampir kepada mangkat, maka dikatakannya suatu nubuat tentang sesaut yang hendak datang kelak, katanya: baptiskanlah mereka itu demi nama Bapa dan Anak dan Rohul Kudus dan ajarkan kepada mereka itu menurut segala sesuatu yang telah kupesan kepadamu. Bahwa sesungguhnya adalah aku serta dengan kamu pada sedia kala hingga kepada kesudahan alam ini.

(17)

seperti membuangkan jiwanya, sebab jiwa kita seakanakan terikat pada kekayaan itu. Akan tetapi apabila hati Buddha datang pada belas kasihan, maka iapun membuangkan jiwanya seperti dibuangkannya rumput dari padanya. Apakah perlunya kita memikir-mikirkan kekayaan yang tak berguna itu! Oleh karena kebajikan yang mulia itu, ketika diri Buddha telah terlepas dari segala nafsu keduniaan dan oleh karenanya ia memperoleh ilmu keTuhanan, maka sejak itu mencapai derajat Buddha. Oleh karena itu patutlah orang yang berbudi apabila ia dapat melepaskan diri dari segala nafsu

kenduniaan maka ia lalu berbuat kebaikan bagi segala mahluk sekalipun misalnya perlu ia mengurbankan jiwanya supaya ia dapat memperoleh ilmu yang nyata.

40. Maksud Buddha ialah akan mendirikan Kerajaan Agama, yakni kerajaan surga.

41. Buddha berkata: bahwa aku sekarang hendak memutar roda hukum yang mulia. Untuk maksud ini pergilah aku kenegeri Benares, akan memberi terang kepada mereka yang diliputi oleh awan kegelapan dan akan membuka pintu hidup yang kekal bagi segala manusia.

42. Buddha berkata: Merskipun kiranya langit jatuh ketanah, dan dunia ditenggelamkan dan binasa, dan gunung-gunung berbelah-belah, dan air laut menjadi kering, tetapi yakinlah engkau, hai Ananda, bahwa sabda Buddha itulah nyata adanya.

43. Buddha berkata: Tiadalah barang suatu keinginan yang terhebat dari pada berzina. Untunglah tidak ada dua macam keinginan yang sehebat itu. Jika sekiranya ada dua, niscaya tiada seorangpun dalam segenap alam inii dapat menurut kepada kebenaran. Jagalah jangan kiranya penglihatan matamu jatuh kepada perempuan. Jika kamu beserta dengan

perempuan ingatlah olehmu seakanakan kamu tidak hadir ditempat itu. Jika kamu bercakap

-cakap dengan perempuan jagalah baik-baik akan hatimu.

44. Buddha berkata: Orang berbudi patutlah meyingkirkan dirinya daripada bersuami-istri seakan-akan dipandangnya perkawinan itu sebagai sumur api yang menyala-nyala, jangan

pencuri menetas atau mencuri.

40. Maka sejak itu Yesus mulai mengajarkan agama dan berkata: Tobatlah kamu, karena kerajaan surga telah hampirlah.

41. Sejak Yesus telah dicobai oleh setan, maka mulailah ia mendirikan kerajaan agama dan pergilah ia dengan maksud itu kesebuah negeri Kapernaum. Adapun orang-orang yang duduk dalam gelap itu melihat suatu terang besar, dan akan segala orang yang duduk di tanah bayang-bayang terang atasnya.

42. Karena Torat itu diberikan oleh Musa, tetapi kurnia dan kebenaran telah jadi oleh Yesus Al-Masih. Sesungguhnya aku berkata

kepadamu, bahwa langit dan bumi akan lalu kelak, tetapi perkataanku ini tidak akan lalu.

43. Yesus berkata: Maka telah kamu dengan perkataan orang dahulu kala, yaitu jangan kamu berbuat zina; tetapi aku berkata kepadamu barang siapa yang memandang seorang perempuan serta ingin akan dia, yaitu sudah berbuat zina dengan dia dalam hatinya, maka barang siapa yang tangannya membuat ia cenderung kepada zina potonglah tangannya sebelah mana membuat ia cenderung kepada zina, demikian pula dengan anggota tubuh yang lainnya.

44. Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahik ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerjaaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti (Injil Kitab Matius 19: 12).

45. Sementara Yesus berjalan lalu dilihatnya seorang buta dari pada mula jadinya. Maka bertanyalah murid-muridnya, katanya: Ya Guru, siapakan gerangan berbuat dosa, orang inikah, atau iobu bapaknyakah, maka ia jadi dengan buta?.

(18)

kiranya sampai dirinya terjun ke dalamnya.

45. Ilmu Buddhisme menetapkan suatu hukum, barang siapa mengetam (menderita) kesusahan, kekecewaan dan kesengsaraan dan sebagainya, nyatalah bahwa ia sendiri dahulu menanam (berbuat) kesalahan atau dosa. Jika sekalian dosa itu tidak dibuatnya dalam dunia ini, tentu dibuatnya dalam dunia yang telah lalu.

46. Buddha dapat mengetahui pikiran orang lain. Oleh sebab ia mengetahui pikiran orang lain itu, maka ia adalah megentahui segala sesuatu.

47. Dalam kitab Somadewa tersebut suatu hikayat yang diterangkan padanya seorang beragama Buddha bertapa. Orang itu

dikoreknyalah matanya dan dibuangkan dari padanya.

48. Ketika Buddha hampir jadi orang bertapa, tatkala ia pergi dengan berkendaraan Kantako, yaitu seekor kuda, maka adalah diturunkan hujan bunga-bungaan dari atas oleh Dewa.

segala sesuatu.

47. Maka adalah tersebut dalam Kitab Injil Perjanjian Baru bahwa Yesus pernah berkata demikian: Jikalau mata kanamu mendatangkan salah kepadamu, koreklah dia, buangkan dari padamu.

Referensi

Dokumen terkait

Penyertaan Modal Daerah berdasarkan pasal 75 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, dapat dilaksanakan apabila jumlah yang

Pembangunan infrastruktur merupakan bagian integral pembangunan nasional dan roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur di yakini

Jika dilihat dari aspek sejarah dakwah Rasulullah s.a.w suatu ketika dahulu, golongan mualaf atau saudara baru yang memeluk Islam telah mendapat sokongan dan jaminan daripada

Dismutase (SOD), TNF-alfa, dan IL-1 beta pada Sputum dan Serum Iin Noor Chozin, dr, SpP DPP 18 Hubungan Antara Kadar Vitamin D Dengan Ekspresi Cytokin Sel Th 17 Pada.. Pasien

Hasil peran Majelis Pemberdayaan Masyarakat dalam melakukan pemberdayaan di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Piyungan Yogjakarta adalah dapat merubah pola kehidupan di

Menurut Schuler (Robbins,2003) stres adalah suatu kondisi dimana individu dihadapkan pada kesempatan hambatan, keinginan dan hasil yang diperoleh.. Selama ini belum

Dari Kegiatan konstruksi maupun pertambangan dapat mengakibatkan gangguan akibat kerja pada operator alat berat yaitu low back pain akibat getaran seluruh tubuh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Keefektifan aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada pertemuan KD 1 dan KD 2 dengan menggunakan media CR- DET telah memenuhi waktu