• Tidak ada hasil yang ditemukan

L A K I P ( LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ) TAHUN 2013 DINAS KESEHATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "L A K I P ( LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ) TAHUN 2013 DINAS KESEHATAN"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

L A K I P

( LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH )

TAHUN 2013

DINAS KESEHATAN

KABUPATEN JEMBRANA

(2)

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

DINAS KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

Alamat : Jalan Surapati No. 1 Lantai III, Telp. ( 0365 ) 41210 Ext. 3303

N E G A R A

KEPUTUSAN

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA NOMOR : 800 / 251 / DISKES.

TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) DINAS KESEHATAN

KABUPATEN JEMBRANA TAHUN 2013 KEPALA DINAS KESEHATAN

KABUPATEN JEMBRANA.

MENIMBANG : a. bahwa dalam rangka lebih meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, dipandang perlu adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) untuk mengetahui kemampuan dalam penjabaran Visi, Misi dan Tujuan serta Sasaran Organisasi; b. bahwa untuk melaksanakan Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah ( LAKIP ), dipandang perlu menetapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana;

c. bahwa untuk tujuan dimaksud huruf a dan b di atas, Penetapan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Dinas Kesehatan Tahun 2013 ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.

MENGINGAT : 1. Undang - Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah - Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur ( Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 122; Tambahan Lembaran Negara Nomor 1655 ); 2. Undang - Undang Nomor 28 Tahun 2000 tentang

Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ( Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 75; Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851 );

3. Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421 ).

(3)

Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125; Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437 );

5. Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126; Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

6. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 2 Tahun 2006 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana;

7. Peraturan Bupati Jembrana Nomor 31 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kabupaten Jembrana Tahun 2006 – 2010.

8. Peraturan Bupati Jembrana Nomor 44 Tahun 2009 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2010;

MEMUTUSKAN Menetapkan :

PERTAMA : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun 2013.

KEDUA : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) dimaksud dalam dictum PERTAMA merupakan laporan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana kepada Bupati Jembrana sebagai Laporan Capaian Kinerja sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2014. Ditetapkan di : Negara.

Pada tanggal : 20 Januari 2014 Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Jembrana,

Dr. Putu Suasta, M.Kes.

Pembina Utama Muda. NIP. : 19600429 198703 1 010

KEPUTUSAN ini disampaikan kepada Yth. :

1. Bupati Jembrana di Negara.

2. Ketua DPRD Kabupaten Jembrana di Negara. 3. Sekretaris Daerah Kabupaten Jembrana di Negara. 4. Inspektur Kabupaten Jembrana di Negara.

5. Yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan. 6. A r s i p.

(4)

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Dinas Kesehatan Jembrana Tahun 2013 ini tepat pada waktunya.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) ini telah mengacu pada Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999, dalam rangka mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang diemban oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana selama Tahun 2013 yang disesuaikan dengan Perencanaan Strategik yang telah dirumuskan sebelumnya.

Kami menyadari bahwa materi LAKIP ini masih jauh dari sempurna, mengingat bahwa masih banyak kendala yang dihadapi, baik ditinjau dari hasil pelaksanaan kegiatan maupun pengumpulan data kinerja serta cara merumuskan indikator kinerjanya. Namun berkat adanya koordinasi dan bimbingan dari berbagai pihak seperti Bidang - Bidang yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana dan dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Jembrana, maka hasil penyusunan LAKIP ini dapat diselesaikan.

Pada kesempatan ini tak lupa kami menghaturkan terima kasih kepada Tim Penyusunan LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana dan kepada semua pihak yang telah banyak berperan hingga tersusunnya LAKIP Tahun 2013 ini.

Negara, 3 Februari 2014. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten

Jembrana,

Dr. Putu Suasta, M. Kes.

Pembina Utama Muda NIP. : 19600429 198703 1 010.

(5)

halaman

SK PENETAPAN LAKIP 2013 ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR BAGAN ... ix RINGKASAN EKSEKUTIF ... x BAB I PENDAHULUAN ... 1 A PENGERTIAN LAKIP ... 1 B DASAR HUKUM ... 2 C PROFIL LAYANAN ... 4 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... ……….….….... 28

A RENCANA STRATEGIS ...………. 28

1. Visi ..……….………... 28

2. Misi ..………. 29

3. Tujuan …..……….………..…… 31

4. Sasaran …...……….………….………. 31

5. Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran ……….……… 35

B PENETAPAN KINERJA ... 38

BAB III AKUNTABILITAS ... 42

A PENGUKURAN KINERJA ... ... 42

B ANALISIS EVALUASI PENCAPAIAN KINERJA ... 45

C ASPEK KEUANGAN ... 67 BAB IV P E N U T U P ………... 83 A KESIMPULAN ……… 83 B SARAN – SARAN ………. 83 LAMPIRAN - LAMPIRAN

Lampiran 1 : Pernyataan Penetapan Kinerja. Lampiran 2 : Form Penetapan Kinerja.

Lampiran 3 : Form Rencana Kinerja Tahunan ( Form RKT ) Lampiran 4 : Form Pengukuran Kinerja.

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Tujuan dan Sasaran Dinas Kesehatan Kabupaten

Jembrana Tahun 2013 ……….. 32

Tabel 2.2 Penjabaran sasaran Dinas Kesehatan Kabupaten

Jembrana Tahun 2013 ……….. 33

Tabel 2.3 Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Utamanya Tahun

2013 ……….. 33

Tabel 2.4 Target Sasaran Dinas Kesehatan l Kabupaten Jembrana

Tahun 2013 ……….. 38

Tabel 2.5 Target Pencapaian Indikator Kesehatan di Kabupaten

Jembrana Tahun 2013 40

Tabel 2.6 Target Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Kesehtan

diKabupaten Jembrana Tahun 2013 40

Tabel 3.1 Capaian Standar pelayanan Minimal Urusan Kesehatan

Tahun 2008 - 2013 46

Tabel 3.2 Capaian Kinerja Sasaran tersedianya Obat dan Perbekelan Kesehatan

49 Tabel 3.3 Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Pengadaan,

Peningkatan dan Perbaikan Sarana danPrasaranaPuskesmas dan Jaringan

51

Tabel 3.4 Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Penyelenggaraan Pencegahan, Pemberantasan Penyakit Menular dan Wabah

53

Tabel 3.5 Capaian Kinerja Sasaran terlaksananya pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan

55 Tabel 3.6 Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya kesehatan

masyarakat

58 Tabel 3.7 Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Pelayanan dan

Penanggulangan masalah kesehatan

62 Tabel 3.8 Capaian Kinerja Sasaran Menurunnya Prevalensi Gizi

Kurang

64 Tabel 3.9 Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Evaluasi dan

Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan

66 Tabel 3.10 Realisasi Belanja Tidak Langsung Dinas Kesehatan

Kabupaten Jembrana Tahun 2013

68 Tabel 3.11 Realisasi Belanja Langsung Dinas Kesehatan Kabupaten

Jembrana Tahun 2013

81

(7)

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana

………. 6 Bagan Bagan Bagan Bagan Bagan Bagan Bagan

(8)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja merupakan sebuah media pertanggung jawaban yang mengacu pada Inpres Nomor 7 Tahun 1999, yang menghendaki agar setiap instansi pemerintah menyampaikan hasil kegiatan selama satu tahun. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana ini memuat informasi tentang pencapaian kinerja selama tahun 2013 yang ditinjau dari realisasi atas pelaksanaan sasaran, program dan kegiatan yang dimuat di dalam Renstra dan Rencana Kinerja Tahunan.

Berdasarkan pada Inpres Nomor 7 Tahun 1999 setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah yang dipimpin Pejabat Eselon II ke atas diwajibkan menyusun Perencanaan Strategik ( Renstra ) untuk masa lima tahun. Melalui Inpres Nomor 7 Tahun 1999 birokrasi baru mampu melaksanakan Akuntabilitas dan Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN dalam tataran wacana. Selanjutnya Pemerintah menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi yang mengamanatkan agar setiap penyelenggara pemerintah mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik yang diterapkan dalam bentuk Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP).

Sistem AKIP merupakan sistem manajemen pemerintahan berfokus pada peningkatan akuntabilitas yang berorientasi pada hasil (Outcomes oriented). Sistem AKIP diimplementasikan secara “self assesment” oleh masing-masing instansi pemerintah yaitu instansi pemerintah membuat perencanaan dan pelaksanaan, serta mengukur / mengevaluasi kinerjanya sendiri dan melaporkannya kepada instansi yang lebih tinggi. Penerapan manajemen pemerintahan berbasis kinerja pada dasarnya adalah mengubah mind-set para birokrat dari sistem yang birokratis ke arah sistem yang bertujuan untuk lebih mewirausahakan birokrasi pemerintah. Dalam bahasa lain, transformasi sektor pemerintahan yang mengubah fokus akuntabilitas dari orientasi pada

(9)

masukan-hasil (result oriented accountabillity), terutama berupa outcomes. Salah satu cara yang tepat untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan manajemen pemerintahan adalah dengan melakukan reformasi pengelolaan dan pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah.

Penetapan tujuan dalam Renstra pada umumnya didasarkan kepada faktor-faktor kunci keberhasilan yang ditetapkan setelah penetapan Visi dan Misi. Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan. Tujuan akan dicapai dalam jangka waktu lima tahun mendatang, yaitu :

a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang terwujud melalui upaya meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku hidup bersih dan sehat dalam lingkungan yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang optimal.

b. Meningkatkan kualitas dalam tata kehidupan dan penghidupan yang memungkinkan bagi setiap warga masyarakat untuk mengadakan usaha dan memenuhi kebutuhan hidupnya, baik perorangan, keluarga, kelompok dan komunitas masyarakat dengan menjunjung tinggi hak azasi manusia serta nilai sosial budaya.

Sasaran menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Sasaran akan memberikan fokus pada penyusunan kegiatan bersifat spesifik, terinci dapat diukur dan dapat dicapai.

Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana adalah :

1. Meningkatnya mutu, jangkauan dan sistem pelayanan kesehatan rujukan. 2. Meningkatnya upaya pencegahan, pengendalian penyakit menular dan tidak

menular.

3. Meningkatnya upaya promotif dan preventif kesehatan masyarakat.

4. Meningkatnya upaya pengkajian dan pengembangan sumber daya kesehatan. .

(10)

strategis yang diwujudkan melalui penetapan kegiatan strategis yang dilaksanakan dan harus dicapai selama tahun 2013 oleh Aparat Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana. Dari hasil laporan menunjukkan bahwa pencapaian sasaran strategis tersebut menunjukkan tingkat keberhasilan untuk setiap indikator kinerjanya.

Capaian kinerja sasaran strategis yaitu meningkatnya mutu pelayanan dan upaya kesehatan masyarakat ditunjukkan melalui kegiatan :

a. Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan . b. Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan.

c. Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas dan Jaringannya sebagai upaya untuk meningkatkan pengadaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan.

d. Penyelenggaraan Pencegahan, Pemberantasan Penyakit Menular dan Wabah, Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan hidup sehat yang dilakukan dengan mengadakan penyemprotan tempat-tempat bersarangnya nyamuk baik di perumahan penduduk maupun di lagoon-lagoon juga dengan mengadakan penyuluhan tentang pentingnya kesehatan lingkungan dan bahayanya penyakit-penyakit yang bersifat menular.

e. Pebaikan Gizi Masyarakat yang dilakukan melalui penyuluhan di Posyandu di masing-masing banjar dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat yang sebagian besar masih dipengaruhi oleh kondisi ekonomi masyarakat yang sangat erat kaitannya dengan daya beli masyarakat juga dengan memberikan makanan tambahan bagi Balita kurang gizi. Upaya untuk mengatasi daya beli yang belum optimal, maka dilakukan penyuluhan tentang fungsi dan peranan karang gizi dan karang sari di masing-masing keluarga.

f. Peningkatan Kesehatan Masyarakat yang bertujuan meningkatkan pengertian masyarakat akan pentingnya pola hidup bersih dan sehat yang dilakukan melalui penyuluhan promosi kesehatan baik di desa / kelurahan maupun di sekolah.

(11)

bertujuan untuk meningkatkan, memantapkan, mempertahankan jangkauan dan pemerataan mutu pelayanan kesehatan masyarakat menuju peningkatan derajat kesehatan yang optimal.

h. Evaluasi dan Pengembangan Standarisasi Pelayanan Kesehatan (ISO 9001-2008).

Faktor penghambat adalah masih adanya perilaku masyarakat yang kurang memperdulikan arti pentingnya kesehatan dan belum maksimalnya partisipasi masyarakat dalam menangani masalah kesehatan keluarga.

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Pengertian LAKIP.

Dinamika dan perkembangan sistem pemerintahan saat ini mengalami perubahan yang pesat sejalan dengan perubahan paradigma yang berkembang di masyarakat yang menuntut adanya peran-serta masyarakat, transparansi dan akuntabilitas dari setiap penyelenggaraan pemerintahan.

Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara. Dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan akuntabel sebagaimana diamanatkan dalam Ketetapan MPR No. XI/MPR/1998, maka telah dikembangkan dan diterapkan suatu sistem pertanggungjawaban penyelenggaraan negara melalui Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dan Undang – Undang No. 28 Tahun 2000 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN.

Setiap instansi pemerintah berkewajiban untuk menyiapkan, menyusun dan menyampaikan laporan kinerja secara tertulis, periodik dan melembaga untuk mengomunikasikan capaian kinerja instansi dalam suatu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran onstansi pemerintah. Instansi pemerintah harus mempertanggungjawabkan dan menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya.

Asas akuntabilitas sebagaimana yang terkandung di dalam Inpres tersebut juga menyebutkan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Kewajiban setiap instansi pemerintah termasuk Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana selain menyusun RENSTRA untuk masa lima tahun, juga diwajibkan menyusun Rencana Kinerja Tahunan yang dilengkapi dengan indikator kinerja dan target kinerja sebagai alat ukur keberhasilan pencapaian sasaran dan kegiatan. Rencana Kinerja

(13)

Tahunan tersebut berfungsi sebagai perencanaan operasional yang menjadi dasar pengajuan anggaran berbasis kinerja. Sebagai realisasi atas pelaksanaan RENSTRA dan Rencana Kinerja Tahunan, maka diwajibkan mempertanggungjawabkan kinerjanya melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansinya pada setiap akhir tahun anggaran.

Untuk mengukur keberhasilan maupun kegagalan dalam melaksanakan prioritas pembangunan, Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagaimana amanat Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Nomor : PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama Instansi Pemerintah. Menurut Tim Penilai LAKIP Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, penyusunan IKU wajib bagi unit kerja. IKU merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran atau tujuan instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Anggaran 2013 merupakan bagian dari pertanggungjawaban yang dinilai berdasarkan tolok ukur RENSTRA Pembangunan Kesehatan Kabupaten Jembrana. Oleh karena itu penyusunan Laporan Kinerja ini juga menjadi penting artinya sebagai salah satu materi laporan pertanggungjawaban kepada Bupati Jembrana, di samping juga sebagai media pertanggungjawaban kepada masyarakat pada umumnya.

B. Dasar Hukum.

LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun 2013 disusun berdasarkan beberapa landasan sebagai berikut :

1. Landasan Idiil : Pancasila.

2. Landasan Konstitusional : UUD 1945. 3. Landasan Operasional :

a. Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa

(14)

Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

b. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2000 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 75; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomr 47 ; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286 );

d. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355 );

e. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400 );

f. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 );

g. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

h. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

(15)

Nomor 140; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578 );

i. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585 );

j. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614 );

k. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

l. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana ( Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011 Nomor 15; Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 )

m. Peraturan Bupati Jembrana Nomor 56 tahun 2011, Tentang Rincian Tugas Pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.

C. Profil Layanan.

Terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang dijabarkan menjadi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 sebagai perubahan pertama Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, maka terjadi pemantapan kewenangan daerah.

(16)

1) Kelembagaan

Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, Pemerintah Kabupaten Jembrana menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 tahun 2011 tentang “Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana”. Sesuai Peraturan Daerah tersebut Susunan Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari :

Sekretariat, terdiri dari : a. Sub Bagian Umum.

b. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. c. Sub Bagian Keuangan.

Bidang – Bidang terdiri dari :

1. Bidang Pembinaan Kesehatan Masyarakat, yang meliputi : a. Seksi Kesehatan Keluarga.

b. Seksi Gizi Masyarakat c. Seksi Promosi Kesehatan.

2. Bidang Pelayanan Kesehatan, yang meliputi : a. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan. b. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar

c. Seksi Farmasi dan Penunjang Pelayanan Kesehatan 3. Bidang Pengkajian dan Pengembangan, yang meliputi :

a. Seksi Pengkajian dan Pengembangan

b. Seksi Pengendalian dan Pengawasan Laporan c. Seksi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat

4. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), terdiri dari :

a. Seksi Pencegahan Penyakit b. Seksi Pengendalian Penyakit c. Seksi Penyehatan Lingkungan

(17)

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kabupaten Jembrana, maka disusun struktur organisasi sebagaimana bagan nomor 1 dibawah ini :

Bagan 01

Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana

Keterangan : --- garis koordinasi garis komando KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Sekretariat Sub-Bagian Umum dan Kepegawaian Sub-Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan UPT Kepala Dinas Bidang Pembinaan Kesehatan Masyarakat Seksi Kesehatan Keluarga Seksi Gizi Masyarakat Seksi Promosi Kesehatan Sub-Bagian Keuangan Bidang Pengkajian dan Pengembangan Seksi Pengkajian & Pengembangan Seksi Pengendalian & Pengawasan Laporan Seksi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Bidang

Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan Seksi Pencegahan Penyakit Seksi Pengendalian Penyakit Bidang Pelayanan Kesehatan Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Seksi Farmasi & Penunjang Pelayanan Kesehatan

Seksi Penyehatan Lingkungan

(18)

Berdasarkan Peraturan Bupati Jembrana Nomor 58 Tahun 2011, tentang Rincian Tugas Pokok Kabupaten Jembrana, ditetapkan Tugas Pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana adalah melakukan urusan pemerintah kabupaten berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan dalam bidang urusan Kesehatan.

Dalam melaksanakan tugas pokok, Dinas Kesehatan mempunyai fungsi sebagai berikut yaitu :

a. Merumuskan kebijakan teknis sesuai kewenangan bidang Kesehatan; b. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang

Kesehatan;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Kesehatan;

d. Pemberian rekomendasi perizinan sesuai bidang Kesehatan;dan

e. Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Adapun rincian tugas antara lain :

1. Kepala Dinas mempunyai tugas sebagai berikut :

a. mengkoordinasikan penyusunan program Dinas Kesehatan dengan memberikan arahan kepada Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Seksi Kepala Sub Bagian, dan Kepala UPTD mengacu pada RPJPD, RPJMD, RKPD, Rencana Strategik Kabupaten, Kebijakan Bupati; dan kondisi obyektif serta ketentuan yang berlaku;

b. merumuskan kebijakan teknis inovasi bidang Kesehatan berdasarkan kewenangan yang ada dan kondisi obyektif di lapangan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;

c. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai bidangnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

(19)

d. membina bawahan dalam pencapaian program dinas dengan memberi petunjuk pemecahan masalah agar bawahan mampu melaksanakan tugas jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

e. menerbitkan Laik Hygiene dan Sanitasi Usaha Makanan dan Minuman; f. menandatangani perizinan bidang kesehatan;

f. mengusulkan kepada Bupati penetapan status KLB ( Kejadian Luar Biasa ) suatu penyakit;

g. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada tahun yang sudah dan sedang berjalan berdasarkan rencana dan realisasi sebagai bahan dalam penyusunan sasaran tahun berikutnya;

h. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan rencana kerja, hasil yang dicapai sesuai ketentuan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier;

i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya;

j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. 2. Sekretariat mempunyai tugas :

a. merencanakan operasionalisasi pengelolaan administrasi umum, kepegawaian, program, evaluasi dan pelaporan serta keuangan;

b. memberi tugas kepada bawahan dalam pengelolaan urusan administrasi umum, kepegawaian, program, evaluasi dan pelaporan serta keuangan;

c. mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan dan naskah dinas di bidang tugasnya;

d. melaksanakan koordinasi dengan Kepala Bidang dan Sub Bagian dalam melaksanakan tugasnya;

(20)

e. melaksanakan dan mengawasi urusan umum, kepegawaian, program evaluasi dan pelaporan serta urusan keuangan;

f. menyelenggarakan urusan perawatan dan perlengkapan peralatan dinas;

g. menerima naskah / surat-surat dinas yang masuk, mencatat, mendistribusikan kepada Kepala Bidang, Sub Bagian dan Seksi;

h. mengawasi penyimpanan data / arsip naskah dinas keluar / masuk; i. merencanakan, melayani dan memelihara kebutuhan peralatan /

perlengkapan dinas;

j. melaksanakan penyusunan bahan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dinas;

k. mempersiapkan bahan dan menyusun laporan sesuai bidang tugas, sebagai bahan laporan kepada atasan.

l. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier;

m. memberi saran dan pertimbangan teknis kepada atasan; n. mengevaluasi tugas yang diberikan kepada Sub Bagian; o. menyusun laporan hasil kegiatan;

p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya;dan

q. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan. Sub Bagian Umum mempunyai tugas :

a. membuat rencana operasionalisasi program kerja Sub Bagian Umum; b. mengendalikan surat masuk dan surat keluar, arsip, kegiatan

pengetikan, administrasi barang dan perlengkapan dinas, pelaksanaan administrasi penggunaan dan pemakaian kendaraan dinas;

c. melaksanakan pengaturan urusan rumah tangga dan keamanan lingkungan dinas serta rumah dinas;

(21)

d. melaksanakan tugas humas dan keprotokoleran dinas, mengumpulkan, mengelola dan menyimpan data kepegawaian dinas;

e. mempersiapkan rencana kebutuhan pegawai dinas dan bahan usulan kenaikan pangkat, gaji berkala pegawai, penyiapan bahan dan data pegawai yang akan mengikuti pendidikan pelatihan pegawai;

f. mempersiapkan bahan pemberhentian, teguran pelanggaran disiplin, pensiun dan surat cuti pegawai dinas, pendistribusian, inventarisasi perlengkapan dinas;

g. melaksanakan pengelolaan perpustakaan dinas;

h. melaksanakan kepengurusan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, inventarisasi perlengkapan dinas;

i. melaksanakan pemantauan pemeliharaan dan perawatan gedung kantor, perlengkapan dan kendaraan dinas;

j. menyelenggarakan administrasi kepegawaian meliputi penempatan, kenaikan pangkat dan gaji berkala;

k. membuat laporan kepegawaian dan Daftar Urutan Kepangkatan (DUK) dan bahan pembuatan DP-3 setiap pegawai;

l. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada Sub Bagian Umum serta mencari alternatif pemecahannya;

m. menyusun laporan hasil kegiatan;

n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya;dan

o. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :

a. menyusun rencana operasionalisasi kegiatan kerja sub bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan;

b. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan; c. memberi petunjuk operasional kegiatan kepada bawahan;

(22)

d. menyusun rencana perjalanan dinas; e. mengendalikan rencana tahunan;

f. menyiapkan bahan laporan bulanan, triwulanan dan tahunan; g. mengumpulkan dan mengelola data laporan hasil kegiatan dinas;

h. melaksanakan pengumpulan bahan penyusunan Rencana Strategis ( RENSTRA ) dinas;

i. melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan dinas;

j. melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan RKA dan DPA dinas; k. melaksanakan penyusunan bahan Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (LAKIP) dinas dan profil dinas;

l. melaksanakan inventarisasi permasalahan penyelenggaraan program dan kegiatan;

m. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan serta mencari alternatif pemecahannya;

n. membuat laporan hasil kegiatan;

o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;dan

p. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas:

a. membuat rencana operasionalisasi program kerja Sub Bagian Keuangan;

b. membuat daftar usulan kegiatan;

c. membuat daftar gaji dan melaksanakan penggajian;

d. menyiapkan proses administrasi terkait dengan penatausahaan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

(23)

umum;

f. melaksanakan perbendaharaan keuangan dinas;

g. melaksanakan pengendalian pelaksanaan tugas pembantu pemegang kas;

h. mengajukan SPP untuk pengisian kas, SPP beban tetap dan SPP gaji atas persetujuan pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran (Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah / Lembaga Teknis Daerah yang ditetapkan sebagai pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran dengan keputusan Bupati);

i. memeriksa pembayaran gaji SKPP pegawai yang mutasi;

j. mendistribusikan uang kerja kegiatan kepada pemegang kas kegiatan sesuai dengan jadwal kegiatan atas persetujuan pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran;

k. melaksanakan kegiatan meneliti, mengoreksi dan memaraf Surat Pertanggungjawaban ( SPJ ) atas penerimaan dan pengeluaran kas beserta lampirannya dan laporan bulanan;

l. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan serta mencari alternatif pemecahannya;

m. membuat laporan hasil kegiatan;

n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya;dan

o. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan. 3. Bidang Pembinaan Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas:

a. menyusun rencana kerja Bidang Pembinaan Kesehatan Masyarakat (Binkesmas) berdasarkan kebijakan dinas.

b. menyelenggarakan pengumpulan bahan rencana dan pelaksanaan kegiatan di Bidang Binkesmas melalui Unit Pelayanan Rumah Sakit,

(24)

Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Posyandu serta Unit Pelayanan Kesehatan lainnya.

c. mengolah bahan rencana pembinaan Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Posyandu serta Unit Pelayanan Kesehatan lainnya dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan di Bidang Binkesmas.

d. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada Bidang Binkesmas serta mencari alternatif pemecahannya.

e. mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung.

f. memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku.

g. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier. h. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas

pokok dan fungsinya;dan

i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan. Seksi Kesehatan Keluarga mempunyai tugas:

a. menyusun rencana kegiatan Seksi Kesehatan Keluarga berdasarkan kebijakan di Bidang Kesehatan;

b. mengumpulkan bahan-bahan rencana dan pelaksanaan pembinaan, monitoring pengaturan kesehatan keluarga ( Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Kesehatan Remaja, Usia Lanjut );

c. mengolah bahan rencana pembinaan, monitoring pengaturan keluarga (Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Kesehatan Remaja, Usia Lanjut );

d. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada Seksi Kesehatan Keluarga serta mencari alternatif pemecahannya;

(25)

e. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

f. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;

g. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

h. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;dan

i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan. Seksi Gizi Masyarakat mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi Gizi Masyarakat berdasarkan kebijakan di Bidang Kesehatan;

b. menyusun upaya pengendalian dan penanggulangan masalah gizi masyarakat;

c. melaksanakan bimbingan, pemantauan, penyelidikan, penanggulangan masalah gizi masyarakat;

d. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada Seksi Gizi Masyarakat serta mencari alternatif pemecahannya; e. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan

lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

f. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;

g. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

h. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;dan

(26)

Seksi Promosi Kesehatan mempunyai tugas:

a. menyusun rencana kegiatan Seksi Promosi Kesehatan berdasarkan kebijakan di Bidang Kesehatan;

b. menyusun dan melaksanakan upaya kesehatan di Bidang Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, Peningkatan Upaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat ( UKBM ), Desa Siaga, Posyandu, Saka Bakti Husada dan Tanaman Obat Keluarga (TOGA ); c. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan

pada Seksi Promosi Kesehatan serta mencari alternatif pemecahannya; d. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan

lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

e. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;

f. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

g. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;dan

h. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan. 4. Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kerja Bidang Pelayanan Kesehatan berdasarkan kebijakan dinas;

b. menyelenggarakan pembinaan pengembangan program Pelayanan Kesehatan Dasar, kesehatan rujukan, kefarmasian dan penunjang kesehatan lainnya serta pembinaan pengembangan program Obat / Kefarmasian, Obat Tradisional, Makanan dan Bahan Makanan Tambahan, Kosmetika dan Perbekalan Kesehatan;

c. mengelola perbekalan farmasi dan peralatan kesehatan yang diperlukan dalam rangka pelayanan kesehatan, pencegahan dan pemberantasan

(27)

penyakit dan pembinaan kesehatan masyarakat;

d. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat serta mencari alternatif pemecahannya;

e. mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung;

f. memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;

g. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier; h. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas

pokok dan fungsinya;dan

i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan berdasarkan kebijakan di bidang Kesehatan.

b. menyiapkan bahan pembinaan pengembangan program kesehatan olah raga dan kebugaran jasmani;

c. menyiapkan bahan pembinaan pengembangan program kesehatan jiwa, P3 NAPZA;

d. menyiapkan bahan pembinaan pengembangan program Pelayanan Kesehatan Rujukan;

e. menyiapkan bahan pembinaan pengembangan program Hukum Kesehatan termasuk sertifikat dan Rekomendasi Perizinan;

f. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan serta mencari alternatif pemecahannya;

(28)

lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

h. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;

i. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

j. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;dan

k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar mempunyai tugas:

a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar berdasarkan kebijakan di Bidang Kesehatan;

b. menyiapkan bahan pembinaan pengembangan program Perawatan Kesehatan Masyarakat;

c. menyiapkan bahan pembinaan pengembangan manajemen Puskesmas, program Pengobatan, Kesehatan Gigi, Kesehatan Mata dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Tertentu dan Dokter Keluarga; d. menyiapkan bahan pembinaan pengembangan program Kesehatan Mata

termasuk Pencegahan dan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan dan Rudapaksa;

e. menyiapkan bahan pembinaan yang meliputi : pengembangan program pelayanan kesehatan masyarakat dalam upaya kesehatan kerja, sumber daya kesehatan termasuk; Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan, Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kesehatan serta pembinaan pemeliharaan mutu;

f. menyiapkan bahan pembinaan pengembangan program Hukum Kesehatan termasuk sertifikat dan Rekomendasi Perizinan;

g. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar serta mencari alternatif

(29)

pemecahannya;

h. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

i. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;

j. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

k. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;dan

l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan.

Seksi Farmasi dan Penunjang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Seksi Farmasi dan Penunjang Pelayanan

Kesehatan berdasarkan kebijakan di Bidang Kesehatan;

b. menyiapkan bahan pembinaa, pengendalian kegiatan pengelolaan farmasi dan perbekalan kesehatan serta memberikan informasi mengenai pengelolaan obat, alat kesehatan dan perbekalan farmasi kepada unit-unit pelayanan kesehatan;

c. menyiapkan bahan pembinaan pengembangan penyelenggaraan penunjang pelayanan kesehatan termasuk penyelenggaraan registrasi, akreditasi, sertifikasi tenaga kesehatan, sertifikasi sarana pelayanan kesehatan dan sertifikasi sarana produksi;

d. melaksanakan pengelolaan peralatan kesehatan dan perbekalan farmasi seperti merencanakan, mencatat, menerima, menyimpan dan mendistribusikan;

e. menyiapkan bahan pembinaan pengembangan program pelayanan kesehatan penunjang, laboratorium serta Hukum Kesehatan termasuk sertifikat dan Rekomendasi Perizinan;

(30)

f. melaksanakan bimbingan dan pengendalian kegiatan pengelolaan pelayanan farmasi pada sarana kesehatan, produsen dan distributor obat, makanan, kosmetika, obat tradisional, narkotika, psikotropika, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan milik swasta dan pemerintah serta penyediaan dan pengelolaan buffer stok obat, alat kesehatan,reagensia dan vaksin;

g. melaksanakan pengelolaan peralatan kesehatan dan perbekalan farmasi seperti merencanakan, mencatat, menerima, menyimpan dan mendistribusikan;

h. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada Seksi Farmasi dan Penunjang Pelayanan Kesehatan serta mencari alternatif pemecahannya;

i. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

j. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;

k. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

l. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya;dan

m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan.

5. Bidang Pengkajian dan Pengembangan mempunyai tugas:

a. menyusun rencana kerja Bidang Pengkajian dan Pengembangan berdasarkan kebijakan Dinas;

a. menyelenggarakan dan mengendalikan tugas-tugas Bidang Pengkajian dan Pengembangan;

(31)

kesehatan, baik kegiatan di Dinas, Rumah Sakit, Puskesmas dan jaringannya serta pelayanan kesehatan lainnya;

c. menyelenggarakan pengolahan dan penganalisaan data statistik kesehatan;

d. melaksanakan pengkajian, pengembangan dan pengendalian Standar Pelayanan Minimal (SPM);

e. mempersiapkan kajian kebutuhan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan, pendidikan dan pelatihan serta sertifikasi;

f. melaksanakan pengkajian dan pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM);

g. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada Bidang Pengkajian dan Pengembangan serta mencari alternatif pemecahannya;

h. mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung;

i. memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;

j. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasill kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

k. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;dan

l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan.

Seksi Pengkajian dan Pengembangan mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pengkajian & Pengembangan berdasarkan kebijakan di bidang Pengkajian dan pengembangan;

b. menyiapkan bahan telaahan kajian dan analisis organisasi termasuk sumber daya kesehatan dan ketatalaksanaan Dinas;

(32)

c. menyusun dan meneliti bahan penyusunan produk hukum serta menghimpun peraturan perundang-undangan yang berlaku;

d. melaksanakan pengkajian, pengembangan dan pengendalian Standar Pelayanan Minimal (SPM);

e. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada Seksi Pengkajian dan Pengembangan serta mencari alternatif pemecahannya;

f. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

g. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;

h. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

i. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya;dan

j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan. Seksi Pengendalian dan Pengawasan Laporan mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi berdasarkan kebijakan di bidang Pengkajian dan pengembangan;

b. menyiapkan bahan telaahan pengendalian dan pengawasan laporan semua kegiatan di lingkungan Dinas, Rumah Sakit, Puskesmas dan jaringannya serta pelayanan kesehatan lainnya;

c. menyelenggarakan pengolahan dan penganalisaan data statistik kesehatan;

d. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada Seksi pengendalian dan pengawasan laporan serta mencari alternatif pemecahannya;

(33)

lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

f. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;

g. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

h. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya;dan

i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan. Seksi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Seksi berdasarkan kebijakan di bidang

Pengkajian dan pengembangan;

b. melaksanakan pengkajian, pengembangan, pengelolaan dan pengendalian Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM); b. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan

pada Seksi jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat serta mencari alternatif pemecahannya;

c. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

d. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;

e. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

f. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan;dan g. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan.

6. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan ( P2PL ) mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kerja Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan ( P2PL ) berdasarkan kebijakan Dinas;

(34)

b. merencanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan kegiatan surveilans ( pengamatan penyakit ), imunisasi, penyakit yang bersumber binatang, penyakit menular langsung, penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, penyehatan lingkungan, pengawasan kesehatan tempat – tempat umum, pelayanan makanan dan minuman, pengawasan kualitas air serta pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular ( Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, Penyakit DM dan Metabolik, Penyakit Kanker, Penyakit Kronik dan Degeneratif lainnya, serta Gangguan Akibat Kecelakaan dan Cedera);

c. merencanakan dan melaksanakan pengawasan penyakit menular yang berpotensi terjadinya wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB);

d. memberikan masukan kepada Kepala Dinas tentang status wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB);

e. melaksanakan pembinaan, pengawasan terhadap perusahaan makanan/minuman, hotel/penginapan, rumah makan dan restoran serta membuat draf sertifikat laik sehat dan laik hygiene sanitasi;

f. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan ( P2PL ) serta mencari alternatif pemecahaannya;

g. mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung;

h. memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

i. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier; j. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas

pokok dan fungsinya;dan

(35)

Seksi Pencegahan Penyakit mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi berdasarkan kebijakan bidang;

b. menyiapkan rencana penyelenggaraan dan pelaksanaan kegiatan pengamatan (surveilans), pencegahan, pengendalian dan pengawasan Penyakit Menular ( PM )

c. merencanakan dan melaksanakan pengawasan penyakit menular yang berpotensi terjadinya wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB);

d. memberikan masukan kepada Kepala Dinas tentang status wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB);

e. mengevaluasi, monitoring pelaksanaan pengendalian Penyakit Menular ( PM ) serta pengamatan penyakit;

f. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada Seksi pencegahan penyakit dan mencari alternatif pemecahannya; g. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan

lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

h. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

i. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

j. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;dan

k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/ kegiatan kepada atasan.

Seksi Pengendalian Penyakit mempunyia tugas :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi berdasarkan kebijakan di bidang; b. menyiapkan rencana penyelenggaraan dan pelaksanaan kegiatan

pengamatan (surveilans), pencegahan, pengendalian dan pengawasan Penyakit Tidak Menular ( PTM );

c. mengevaluasi, memonitoring pelaksanaan, pengamatan serta pengendalian Penyakit Tidak Menular ( PTM );

(36)

d. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada Seksi pengendalian penyakit dan mencari alternatif pemecahannya;

e. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

f. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

g. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

h. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;dan

i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/ kegiatan kepada atasan Seksi Penyehatan Lingkungan ( PL ), mempunyai tugas:

a. menyusun rencana kegiatan Seksi berdasarkan kebijakan di bidang; b. menyiapkan rencana penyelenggaraan dan pelaksanaan kegiatan

Penyehatan Lingkungan Pemukiman ( PLP ), pengawasan kesehatan Tempat Tempat Umum ( TTU ), Penyehatan Makanan dan Minuman ( PMM ), Pengawasan Kualitas Air ( PKA ) dan lingkungan;

c. mengumpulkan, mengestimasikan dan menganalisa data kegiatan kebersihan tempat tempat umum serta menyiapkan bahan dalam rangka koordinasi usaha peningkatan sarana kesehatan masyarakat;

d. melaksanakan pembinaan, pengawasan terhadap perusahaan makanan/minuman, hotel/penginapan, rumah makan dan restoran serta membuat draf sertifikat laik sehat dan laik hygiene sanitasi;

e. menganalisa kondisi lingkungan yang berpotensi meningkatkan kasus penyakit menular dan tidak menular;

f. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada Seksi penyehatan lingkungan serta mencari alternatif pemecahannya;

(37)

g. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

h. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

i. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

j. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;dan

k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/ kegiatan kepada atasan

2) Sumber Daya.

a) Sumber Daya Manusia.

Berdasarkan data bulan Desember 2013 jumlah pegawai yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana dan Puskesmas se Kabupaten Jembrana sebayak 258 orang. Jika diklasifikasi menurut tingkat pendidikan sebagai berikut :

- Fungsional Dokter : 26 orang

- Fungsional Dokter Gigi : 7 orang

- Fungsinal Bidan : 66 orang

- Fungsinal Perawat : 38 orang

- Fungsional Perawat Gigi : 17 orang - Fungsional Ass ,Apoteker : 9 orang - Fungsional Pranata lab kesehatan : 5 orang

- Fungsional Nutrition : 3 orang

- Fungsional sanitarian : 9 orang - Fungsional Epidemologi Kesehatan : 2 orang

- Fungsional PKM : 4 orang

(38)

Sedangkan klasifikasi menurut jabatan terdiri dari : Pejabat Struktural sebanyak 30 orang, Terdiri dari Pejabat Eselon II B sebanyak 1 Orang, ,III/b 4 Orang, Pejabat Eselon IV/a 20 Orang. Sedangkan Pejabat Fungsional sebanyak 186 orang dan Staff Fungsional Umum sebanyak 42 orang.

b) Sumber Daya Sarana dan Prasarana.

Sarana Pelayanan Kesehatan yang ada di Kabupaten Jembrana antara lain :

- Rumah Sakit Umum Pemerintah : 1 buah. - Rumah Sakit Swasta Khusus : 1 buah. - Rumah sakit Umum Swasta : 1 Orang - Puskesmas Non Perawatan : 6 buah. - Puskesmas Perawatan : 3 buah. - Puskesmas Pembantu : 44 buah. - Puskesmas Keliling : 6 buah.

- Posyandu : 328 buah.

- Poskesdes : 51 buah.

- Ambulans : 19 buah.

- Apotik : 11 buah.

- Toko Obat : 12 buah.

(39)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS.

Setiap lembaga perlu memiliki visi guna mengetahui gambaran keadaan yang ingin dicapai dalam kurun waktu yang panjang. Dalam Modul Perencanaan Berbasis Kinerja & Perjanjian Kinerja disebutkan : “Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana instansi pemerintah harus dibawa agar tetap eksis, antisipatif, dan inovatif”. Visi merupakan suatu gambaran yang menantang, keadaan masa depan yang diinginkan oleh instansi pemerintah serta mampu sebagai perekat.

Perencanaan Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana tahun 2011- 2016 merupakan suatu proses awal dalam usaha menuju tujuan yang ingin dicapai. Dalam Perencanaan Strategis tersebut memperhatikan Lingkungan Internal (Kekuatan dan Kelemahan) serta Lingkungan Eksternal (Peluang dan Tantangan) suatu organisasi. Disamping itu Rencana Strategis mengandung visi, misi, tujuan, program dan kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi perkembangan masa depan.

Perumusan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana mencerminkan apa yang ingin dicapai, memberikan arah dan fokus strategi yang jelas, mampu menjadi perekat serta memiliki orientasi masa depan, mampu menumbuhkan komitmen seluruh jajaran dan mampu menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi.

1. Visi

Setiap organisasi perlu memiliki visi agar mampu eksis dan unggul dalam persaingan yang semakin ketat dalam lingkungan yang berubah dengan cepat. Perumusan visi Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana mencerminkan apa yang ingin dicapai, memberikan arah dan fokus strategi yang jelas, mampu menjadi perekat seluruh komponen

(40)

masyarakat yang menjadi subyek dan obyek pembangunan, sehingga memiliki orientasi masa depan yang lebih baik.

Berpedoman pada Visi Bupati Jembrana, maka dirumuskan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana yaitu : “Terwujudnya Pelayanan Kesehatan berkualitas menuju masyarakat yang sehat dan sejahtera“.

Dalam pernyataan visi tersebut terdapat empat keinginan yang akan diwujudkan yaitu :

1. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun kesehatan untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera.

2. Setiap warga masyarakat mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pelayanan Kesehatan yang sebaik-baiknya secara adil, merata dan proporsional.

3. Terbentuknya masyarakat yang memiliki lingkungan dan perilaku hidup sehat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan.

4. Terbentuknya tata kehidupan masyarakat yang berkualitas yang memiliki ketahanan sosial dan saling tolong menolong dengan memelihara nilai-nilai budaya yang berkembang di masyarakat .

2. Misi

Misi mencerminkan peran, fungsi dan kewenangan seluruh jajaran organisasi kesehatan di seluruh wilayah Kabupaten Jembrana, yang bertanggung jawab secara teknis terhadap pencapaian sasaran Pembangunan Kesehatan Kabupaten Jembrana. Sesuai Misi Ketiga yang termuat dalam RPJMD Kabupaten Jembrana yaitu : Meningkatkan kualitas pelayanan bidang kesehatan, pendidikan dan sosial dasar lainnya, maka untuk mewujudkan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana ditetapkan enam Misi yang akan diemban oleh seluruh jajaran petugas kesehatan di masing-masing jenjang administrasi pemerintahan, yaitu:

(41)

1) Menggerakkan Pembangunan Berwawasan Kesehatan

Pembangunan berwawasan kesehatan mengandung makna bahwa setiap upaya pembangunan harus berkontribusi terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Upaya tersebut harus dapat menekan sekecil mungkin dampak negatif yang merugikan kesehatan masyarakat beserta lingkungannya. Dengan demikian, keberhasilan pembangunan kesehatan sesungguhnya ditentukan oleh peranserta segenap komponen bangsa.

2) Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Kabupaten Jembrana.

Salah satu tanggung jawab seluruh jajaran kesehatan adalah menjamin tersedianya pelayanan kesehatan yang berkualitas, merata, terjangkau oleh setiap individu, keluarga dan masyarakat luas. Pelayanan kesehatan yang berkualitas, merata dan terjangkau dimaksud diselenggarakan bersama oleh pemerintah dan masyarakat, termasuk swasta.

3) Mendorong pemeliharaan dan peningkatan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya

Penyelenggaraan upaya kesehatan mengutamakan upaya-upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit yang didukung oleh upaya-upaya pengobatan segera dan pemulihan kesehatan. Agar dapat memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat diperlukan lingkungan yang kondusif. Masalah lingkungan fisik dan biologis yang buruk adalah faktor penentu penularan penyakit saluran pernafasan dan pencernaan.

4) Mendorong kemandirian dan peran aktif masyarakat untuk hidup sehat dengan bertumpu pada potensi daerah.

Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu, keluarga, masyarakat, pemerintah dan swasta. Apapun yang akan dilakukan pemerintah dalam pembangunan kesehatan, tidak akan ada

(42)

artinya bila tidak disertai kesadaran setiap individu, keluarga dan masyarakat untuk meningkatkan dan menjaga kesehatannya masing-masing secara mandiri. Upaya pemerintah untuk terus memperluas cakupan pembangunan kesehatan dan meningkatkan kualitasnya harus disertai upaya mendorong kemandirian individu, keluarga dan masyarakat luas untuk hidup sehat.

3. Tujuan dan Sasaran

Tujuan merupakan penjabaran visi yang lebih spesifik dan terukur sebagai upaya mewujudkan Visi dan Misi pembangunan jangka menengah . Berdasarkan Misi Ketiga RPJMD Kabupaten Jembrana yaitu : Meningkatkan kualitas pelayanan bidang kesehatan, pendidikan dan sosial dasar lainnya, maka dengan mempertimbangkan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan , tujuan yang ingin diwujudkan, adalah : meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang terwujud melalui upaya meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan prilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang optimal.

Sasaran menggambarkan hasil yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Sasaran akan memberikan fokus pada penyusunan kegiatan bersifat spesifik, terinci dapat diukur dan dapat dicapai. Berdasarkan Kebijakan Umum tersebut, maka sasaran yang ingin dicapai Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun 2011 – 2016 adalah :

1. Meningkatnya mutu, jangkauan dan sistem pelayanan kesehatan dasar rujukan.

2. Meningkatnya upaya pencegahan, pengendalian penyakit menular dan tidak menular.

(43)

4. Meningkatnya upaya pengkajian dan pengembangan sumber daya kesehatan.

Tabel 2.1

Tujuan dan Sasaran Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun 2013

No Tujuan Sasaran

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang terwujud melalui upaya meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku hidup bersih dan sehat dalam lingkungan yang sehat, memiliki

kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang

bermutu, secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang optimal.

1. Meningkatnya mutu, jangkauan dan sistem pelayanan kesehatan rujukan. 2. Meningkatnya upaya pencegahan,

pengendalian penyakit menular dan tidak menular.

3. Meningkatnya upaya promotif dan preventif kesehatan masyarakat. 4. Meningkatnya upaya pengkajian dan

pengembangan sumber daya kesehatan.

Masing-masing sasaran Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, dijabarkan dalam sasaran kegiatan, sebagai berikut :

(44)

Tabel 2.2

Penjabaran Sasaran Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana pada masing-masing Kegiatan.

No Sasaran Sasaran Kegiatan

1. 1. Meningkatnya mutu, jangkauan dan sistem pelayanan kesehatan rujukan.

2. Meningkatnya upaya

pencegahan, pengendalian penyakit menular dan tidak menular.

3. Meningkatnya upaya promotif dan preventif kesehatan masyarakat. 4. Meningkatnya upaya

pengkajian dan

pengembangan sumber daya kesehatan.

Meningkatnya Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan. Meningkatnya Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan.

Meningkatnya Pengadaan ,

Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas dan Jaringannya.

Meningkatnya Penyelenggaraan Pencegahan, Pemberantasan Penyakit Menular, Wabah dan Kesehatan Lingkungan.

Meningkatnya Gizi dan Kesehatan Masyarakat.

Meningkatnya Kesehatan Masyarakat.

Meningkatnya Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan.

Meningkatnya Evaluasi dan

Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan.

Sasaran Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun 2013 adalah :

Tabel 2.3

Sasaran Kegiatan Terpilih dan Indikator Kinerja Utama Tahun 2013

No. Sasaran Sasaran Kegiatan IKU

1. 1. Meningkatnya mutu, jangkauan dan sistem pelayanan kesehatan rujukan.

2. Meningkatnya upaya pencegahan,

pengendalian penyakit menular dan tidak menular.

Meningkatnya ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan.

a. Jumlah obat P3K yang tersedia

b. Jumlah obat emergency yang tersedia

c.Jumlah Obat Suplemen yang tersedia

d.Jumlah Vaksin SAR tersedia.

(45)

3. Meningkatnya upaya promotif dan preventif kesehatan masyarakat. 4. Meningkatnya upaya pengkajian dan pengembangan sumber daya kesehatan. Meningkatnya Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan.

Jumlah Klaim Jasa pihak Ketiga

Meningkatnya Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas dan Jaringannya.

a. Jumlah Almari Pasien b. Jumlah Meja Kerja. c. Jumlah Kursi Kerja. d. Jumlah Meja Rapat e. Jumlah Kursi Rapat f. Jumlah Kursi Tunggu g. Jumlah Rak Arsip n. Jumlah Puskesmas Rawat Inap Meningkatnya Penyelenggaraan Pencegahan, Pemberantasan Penyakit Menular, Wabah dan Kesehatan Lingkungan. a. Jumlah Pemberantasan Vektor Malaria. b. Jumlah Bahan Penunjang Laborat c.Jumlah Desa yang

diimunisasi d. Jumlah Pemeriksaan Sampel. e. Jumlah Pengendalian DBD. Meningkatnya Gizi Masyarakat a. Jumlah Pemberian Makanan Tambahan b. Jumlah Desa yang

dilacak utk Kasus Balita Kurang Gizi. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat a. Jumlah Pelayanan Kesehatan Ibu. b. Jumlah Pelayanan

Kesehatan Anak dan Bayi.

c. Jumlah Penyuluhan Pola Hidup Sehat. d. Jumlah Upaya

Peningkatan Puskesmas melalui Posyandu. e. Jumlah Pembinaan Anak

Pra Sekolah di TK. g. Jumlah Pelayanan UKS. i. Jumlah Pelayanan

Kesehatan Remaja di Sekolah.

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan pembelajaran yang ada dalam buku siswa lebih merupakan contoh yang dapat dipilih guru dalam melaksanakan pembelajaran.. Terdapat delapan tema dalam pembelajaran

ini digunakan sampel citra batik Pekalongan yang berekstensi *.jpg dan *.bmp. Tiap sampel citra diproses menggunakan metode GLCM untuk mengetahui hasil nilai parameter GLCM

memecahkan masalah memiliki fungsi yang penting dalam pembelajaran. Maka dari itu dengan menggunakan blended learning dengan diskusi kelompok berbasis mobile learing

Untuk itu, dalam bagian pertama akan dijelaskan munculnya gerakan reformasi, pemahaman masyarakat indonesia tentang reformasi,di mana gereja-gereja di indonesia menjadi bagian

Bantuan Operasional Perlindungan Perempuan dan Anak Penguatan UPTD PPA yang selanjutnya disebut BOPPA Penguatan UPTD PPA adalah bantuan dana operasional yang

Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang validitas skor stroke Siriraj dibandingkan CT scan kepala pada diagnosis jenis patologi stroke, dengan menggunakan pengukuran

Center for Data & Information Pusat Litbangtek Minerba Secretariat R & D Agency Pusat Litbangtek Migas “Lemigas” Direktorat Pembinaan Usaha Hilir Migas Direktorat Teknik

Balai Riset Budidaya Ikan Hias (BRBIH) Depok, Jawa Barat merupakan yang pertama dan satu-satunya balai yang dapat memijahkan ikan hias botia secara buatan dengan bantuan