• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR WISATA BAHARI DI PANTAI MOROREJO JEPARA 3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur - WISATA BAHARI DI PANTAI MOROREJO JEPARA - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR WISATA BAHARI DI PANTAI MOROREJO JEPARA 3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur - WISATA BAHARI DI PANTAI MOROREJO JEPARA - Unika Repository"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR WISATA BAHARI

DI PANTAI MOROREJO JEPARA

3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur

3.1.1 Studi Aktivitas dan Kebutuhan Ruang a. Pendekatan kebutuhan ruang

Pendekatan kebutuhan ruang dilakukan dengan menganalisa aktivitas berdasarkan pelaku.

PENGUNJUNG

No Pelaku Aktivitas Kebutuhan

Ruang Sifat

Tipe Ruang

1 Pengunjung

Datang /

pergi* Way in / wayout

Publik

Outdoor

Dropoff Entrance Oudoor

Parkir Area parker In /

outdoor

Menikmati fasilitas wisata

Area Makan Oudoor

Display Makanan Indoor Display kerajinan Workshop Galery

BAB/BAK Toilet Privat

(2)

 PENGELOLA

No Pelaku Aktivitas Kebutuhan

Ruang Sifat

Tipe Ruang

1 Owner

Datang/ pergi* Way in /

wayout Servis Outdoor Dropoff Entrance Servis Outdoor Parkir Area parkir Servis In /

outdoor Mendapat

laporan kinerja karyawan

Owner

room Privat Indoor

Rapat manager

Ruang

rapat Privat Indoor Bertemu tamu Ruang

tamu Privat Indoor Makan-minum Restaurant Publik Indoor

Istirahat

Ruang istirahat dan hiburan

Privat Indoor

2 Manager Utama

Datang / pergi* Way in /

wayout Servis Outdoor Dropoff Entrance Servis Outdoor Parkir Area parkir Servis In /

outdoor Mendapat laporan kinerja karyawan Kantor manager utama Privat Indoor Kontrol kinerja karyawan Rapat manager Ruang rapat Bertemu tamu Ruang

tamu

Makan-minum Restaurant Publik

Istirahat Ruang istirahat dan hiburan Privat

3 Manager

Divisi Datang / pergi*

Way in /

(3)

Dropoff Entrance Servis Oudoor Parkir Area parkir Servis In /

outdoor Mengawasi kinerja karyawan divisi Kantor manager divisi

Privat Indoor Rapat divisi Ruang

rapat Rapat

manager

Ruang rapat

Makan-minum Kantin Publik Indoor Istirahat Sitting

group Publik

In / outdoor Tabel 3. 2 Tabel aktivitas dan kebutuhan ruang pengelola

Sumber : analisa pribadi, 2017

 AKTIVITAS KHUSUS

Aktivitas yang dilakukan oleh pelaku tertentu karena kondisi khusus, seperti misalnya : membeli obat, mengurus passport dan menikmati program/event yang diadakan oleh Wisata bahari di Pantai Mororejo Jepara.

No Aktivitas Kebutuhan Ruang Sifat Tipe

Ruang

1 Melihat upacara adat Open teater Publik Outdoor 2 Membeli obat Toko obat Servis Indoor 3 Periksa kesehatan Poliklinik Servis Indoor 4 Mengambil uang ATM Centre Servis Indoor 5 Menukarkan uang

asing Money changer Servis Indoor

6 Membeli baju Butik Publik Indoor

7 Membeli oleh-oleh Toko souvenir Publik Indoor Tabel 3. 3 Tabel aktivitas dan kebutuhan ruang khsus

(4)
(5)

AR E A P UB LIK TAM U

Wisata bahari (pantai)

AR E A P RIV AT P E NG E LOLA Owner room AR E A P UB LIK P E NGE LOLA Sitting grup AR E A S E RVI S

Way in (entrance) Area Makan (restaurant) Kantor manager utama Kantin Way out (outrance)

Ruang display makanan Kantor wakil manager Dropoff

Area Display Kerajinan Kantor Pemasaran Area parkir mobil

Area foto (photospot) Kantor Divisi Area parkir motor

Hall Ruang tamu Area parkir bus

Workshop Kerajianan Ruang istirahat dan hiburan Parkir sepeda

Galeri Ruang rapat Pedestrian

Open Teater Ruang ganti Ruang Genset

Open Space Ruang istirahat karyawan Ruang pompa

Children palyground Kantor frontoffice Ruang MEE

Toko obat Area penitipan barang Toilet

Klinik Ruang CCTV Mushola

ATM center Ruang Security Janitor

Butik

Toko Souvenir Sitting group

(6)

b. Persyaratan Ruang

Studi peryaratan ruang dilakukan berdasarkan aspek-aspek yang dibutuhkan/memberikan dampak terhadap wisata bahari.

No Nama ruang

Aspek

Akustik Pencahayaan Penghawaan Keamanan Kesehatan

Normal Tenang Alami Buatan Alami Buatan Kebakaran Keamanan Polusi Kelembapan

Tinggi Normal Rendah Tinggi Normal Rendah Tinggi Normal Rendah

1 Area makan            -   

2 Hall       - 

3 Ruang konferensi        - 

4 Ruang display makanan        -  

5 Area Display kerajinan       - 

6 Workshop kerajinan        - 

7 Resepsionis        - 

8 Galery        - 

9 Ruang Persiapan workshop       - 

10 Children playground         - 

11 Open theater          - 

12 Open space        - 

13 Toko obat      - 

14 Klinik      - 

15 ATM center       - 

16 Butik       - 

17 Toko Souvenir / Retail       - 

18 Open teater        - 

19 Open space       - 

20 Toko obat        - 

21 Klinik         - 

22 Ruang owner          -  

23 Kantor manager utama          -  

24 Kantor wakil manager          -  

25 Kantor sekretaris eksekutif          -  

26 Kantor sekretaris manager          -  

27 Ruang tamu        - 

28 Ruang istirahat dan hiburan        - 

29 Ruang rapat        - 

30 Ruang ganti         - 

(7)

33 Ruang CCTV          - 

34 Ruang istirahat security        - 

35 Sitting grup       - 

36 Kantin       -  

37 Way in (entrance)        - 

38 Way out (outrance)         - 

39 Dropoff        - 

40 Janitor        -  

41 Area parkir mobil        -  

42 Area parkir motor       - 

43 Area parkir bus       - 

44 Parkir sepeda       - 

45 Pedestrian         -  

46 Ruang Genset        - 

47 Ruang AHU dan Chiller        - 

48 Ruang Pompa        -  

49 Ruang MEE        - 

50 Laundry       - 

51 Toilet        -  

52 Mushola         -  

      

(8)

c. Pola Aktivitas Pelaku

 Pola Aktivitas Kedatangan (secara umum)

 Pola Aktivitas Kepergian (secara umum)

Diagram 3. 1 Pola aktivitas kedatangan sumber : analisa pribadi

(9)

 Pola Aktivitas Pengunjung - Pengunjung Umum

- Pengunjung Khusus (Lembaga Survei)

Diagram 3. 3 Pola aktivitas pengunjung umum sumber : analisa pribadi, 2017

(10)

 Pola Aktivitas Pengelola

(11)
(12)

(13)
(14)

d. Waktu Operasional Bangunan

Waktu operasional wisata bahari di Pantai Mororejo Jepara adalah:  Senin-Kamis : 10.00-23.00

 Jumat, Sabtu, Minggu : 08.00-23.00 3.1.2 Studi Fasilitas

a. Pendekatan Jumlah Pelaku

 Pengelola Wisata Bahari

No Pelaku Jumlah Analisis

1 Manager utama 1

2 Manager divisi human resources 1 3 Sekretaris Manager divisi human

resources 1

4 Staff administrasi 2

5 Staff lapangan 2

6 Staff Maintenance 2

7 Karyawan Pramuniaga 24 8 orang/shift

8 Karyawan Dapur 12 4 orang/shift

9 Keamananan 6 2 orang/shift

Total 51 pengelola

Tabel 3. 6 Analisis Jumlah Pengelola Bangunan Sumber analisis pribadi, 2017

 Tamu Wisata Bahari

(15)

Berikut adalah jumlah wisatawan yang berkunjung ke karimunjawa dari tahun 2013-2015 :

2013 2014 2015

Lokal 56.320 56.786 66.948

Tabel 3. 7 Jumlah Tamu Wisata karimunjawa

Sumber : BPS 2016, e-jurnal ; Banyaknya pengunjung dan pendapatan wisata pungkruk

Dari tabel diatas maka, didapat tamu wisata bahari rasio pertambahan tamu wisata bahari dengan rumus sebagai berikut:

Tahun =

TA - TB

x 100% TB

Keterangan :

TA = Tamu tahun pertama TB = Tamu tahun kedua

- Rasio 2013-2014

2013-2014 =

TB - TA

x 100% TA

=

56.786 – 56.320

x 100% 5.320

=

466

x 100% 5.320

(16)

- Rasio 2014-2015

2014-2015 =

TB - TA

x 100% TA

=

66.948 – 56.786

x 100% 5.786

=

1.162

x 100% 5.786

= 20,08%

- Rasio rata-rata

8,75% + 20,08% = 18,79% 2

Selanjutnya, jumlah rata-rata ini akan diproyeksikan kedalam rumus untuk memprediksi tamu wisata bahari rata-rata dalam setiap tahunnya selama 20 tahun kedepan. Berikut adalah rumus yang akan digunakan :

Tp = To ( 1 + R ) a

Keterangan :

Tp = Tahun perdiksi To = Tahun dasar

R = rasio pertambahan rata-rata tiap tahun (dalam desimal)

a = Jarak tahun prediksi dan tahun dasar Berikut adalah perhitungannya :

(17)

Tahun 2034 = 66.948 ( 1 + 0,018 ) 20 = 66.948 ( 1,018 ) 20

= 66.948 . 20,36 = 1.357.800 tamu

Jadi, selama 20 tahun ke depan (2015-2034) jumlah wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang datang ke wisata bahari ini, adalah sebanyak 1.357.800 tamu. Berarti tamu yang datang untuk wisata pantai di Jepara :

- dalam setiap tahunnya

1.357.800 / 20 tahun = 67.890 tamu

- dalam setiap harinya

67.890 tamu / 365 hari = 186 tamu

b. Studi Ruang Khusus

(18)

Resepsionist + lobby

WATER RESEPSIONIST + LOBBY

Studi Dimensi Luas

SRK 1 16m x 15m 240m2

Gambar 3. 1 Besaran lobby Sumber : dokumen pribadi, 2017

Perabot Aktivitas

A = resepsionis (check in/check out) B = resepsionis (penitipan barang) C = resepsionis (keluhan) D = Kolam air E = Taman

F = pintu masuk G = area lobby H = set sofa dan meja tipe 1 J = set sofa dan meja tipe 2

Check in, check out, menitipkan

barang, melaporkan

keluhan, menunggu,

(19)

Area Makan Semi Outdoor

Area makan semi outdoor (kapasiatas 96 orang)

Studi Dimensi Luas

SRK 24,8m x 23,7m 587,76m2

Gambar 3. 2 Besaran restaurant Sumber : dokumen pribadi, 2017

Keterangan

A = Set meja kursi makan untuk 6 orang B = Set meja kursi makan untuk 4 orang

(20)

 Area Publik Tamu

Ruang Jumlah

ruang Aktivitas Studi

Luas

(m2) Kapasitas

Perhitungan

Sirkulasi Luas ruang total (m2) Unit Set perabot Luas

(m2)

Area makan 30 Menikmati sajian S 36 20 orang -

Meja Makan,

Kursi Makan - - 1.080

Hall 1 - S 36 - - - 36

Wisata bahari 6 Menikmati permainan

pantai S 186 - -

Permainan air

pantai - - 1.116

Volley pantai 1 Bermauin volley pantai S 138 - Lapangan

Volley 138

Display Makanan 1 Melihat Pembuatan

Makanan S 37 - - - 37

Workshop Kerajinan 1 Melihat Pembuatan

Kerajinan S 120 - - - 120

Resepsionis 1 Melayani pengunjung,

Kasir S 12 - - - 12

Gallery 1 Melihat pameran S 64 - - Sejarah

Jepara - - 64

Children Playground 1 Bermain S 128 26 Orang - Permainan

anak - - 128

LUAS TOTAL 2.731

sirkulasi ruang (20%) 3.277,2

Tabel 3. 8 Perhitungan Luas Area Publik Tamu Sumber : analisa pribadi, 2017

 Area Privat Pengelola

Ruang Jumlah

ruang Aktivitas Studi

Luas

(m2) Kapasitas

Perhitungan

Sirkulasi Luas ruang total (m2) Unit Set perabot Luas

(m2)

Ruang owner 1 Bekerja dimeja S - 1 orang

1 Meja kerja 4 30% 5.2

1 Kursi 0.56 30% 0.728

1 Rak buku 1.2 30% 1.56

1 Almari Tv 1.2 30% 1.56

1 Meja

komputer 0.3 30% 0.39

Kantor manager utama 1 Bekerja dimeja S - 1 orang

1 Meja kerja 4 30% 5.2

(21)

1 Almari Tv 1.2 30% 1.56

1 Meja

komputer 0.3 30% 0.39

Kantor Manager Divisi 6 Bekerja dimeja S - 1 orang

1 Meja 4 30% 31.2

1 Kursi 0.56 30% 4.368

1 Rak buku 1.2 30% 9.36

1 Almari Tv 1.2 30% 9.36

1 Meja

komputer 0.3 30% 2.34

Ruang tamu 7 Duduk, berbincang S - 3 orang 1 Sofa 0.6 30% 5.46

1 Meja 0.35 30% 3.185

Ruang rapat 2 Duduk, rapat S - 8 orang

1 Meja 0.3 30% 0.78

1 Kursi 0.56 30% 1.456

1 Almari 1.2 30% 3.12

1 Rak buku 1.2 30% 3.12

Resepsionis 1 Mengerima tamu S 10 3 orang - - - - 10

Ruang kantor staff

administrasi 6 Bekerja dimeja S - 2 orang

1 Meja 0.3 30% 2.34

1 Kursi 0.46 30% 3.588

1 Almari 1.2 30% 9.36

Ruang kantor staff lapangan 2 Bekerja dimeja S - 2 orang

1 Meja 0.3 30% 0.78

1 Kursi 0.46 30% 1.196

1 Almari 1.2 30% 3.12

Ruang kantor staff

maintenance 1 Bekerja dimeja S - 2 orang

1 Meja 0.3 30% 0.39

1 Kursi 0.46 30% 0.598

1 Almari 1.2 30% 1.56

Ruang ganti karyawan 1 Ganti baju S - 20 orang 5 Loker 3 50% 22.5

Ruang CCTV 1 Bekerja didepan komputer

pengawas S - 2 orang

1 Meja

komputer 0.4 20% 0.48

1 Kursi 0.46 20% 0.552

LUAS TOTAL 149.089

sirkulasi ruang (20%) 178.9068

(22)

 Area Publik Pengelola

Ruang Jumlah

ruang Aktivitas Studi

Luas

(m2) Kapasitas

Perhitungan

Sirkulasi Luas ruang total (m2) Unit Set perabot Luas (m2)

Sitting grup 1 Duduk S - 20 orang 20 Kursi 0.46 20% 11.04

dapur 1 Memasak S 120 8 orang - - - - 120

LUAS TOTAL 131,04

sirkulasi ruang (20%) 157,248

Tabel 3. 10 Perhitungan Luas Area Publik Pengelola Sumber : analisa pribadi, 2017

 Area Servis

Ruang Jumlah

ruang Aktivitas Studi

Luas

(m2) Kapasitas

Perhitungan

Sirkulasi Luas ruang total (m2) Unit Set perabot Luas

(m2)

Dropoff 1

Menaikkan dan menurunkan

penumpang S - 2 mobil 2 Mobil 15 70% 51

Ruang genset 1 - S - - 1 Genset 29.28 20% 35.136

Ruang AHU 1 - S - - 2 Mesin AHU 20 20% 48

Ruang pompa 1 - S - - 2 Pompa 5.2 20% 12.48

Ruang MEE 1 - S - - 3 Lemari

perkakas 1.5 20% 5.4

LUAS TOTAL 152.016

sirkulasi ruang (20%) 182.4192

Tabel 3. 11 Perhitungan Luas Area Servis Sumber : analisa pribadi, 2017

 Area Aktivitas Khusus

Ruang Jumlah

ruang Aktivitas Studi

Luas

(m2) Kapasitas

Perhitungan

Sirkulasi Luas ruang total (m2) Unit Set perabot Luas

(m2)

Open teater 1 Melihat pertunjukan S 96.8 81 orang - Kursi, panggung - 96.8

Open space 1

Merayakan upacara adat

Cinggoling S 165 8 stan - Stan - 165

(23)

Toko obat 1 Membeli obat S 32.9 - -

Etalase obat, almari

penyimapanan obat - 32.9

ATM Center 1 Mengambil uang S 56.4 - -

Mesin ATM, meja, kursi,

brankas, rak brosur - 56.4

Money

changer 1

Menukar uang, mengurus

administrasi S 43.2 - -

Meja, kursi, brankas, rak

brosur - 43.2

Biro perjalanan 1 Memesan tiket, konsultasi S 32.9 - - Meja, kursi, brankas, rak - 32.9

Butik 1 Membeli baju S 50 - - Etalasi pakaian - 50

Toko souvenir 34 Membeli souvenir khas S 20 - - Etalase souvenir - 680

Laundry 1 Laundry pakaian S 40 - - Mesin laundry - 40

LUAS TOTAL 1230.1

sirkulasi ruang (20%) 1476.12

Tabel 3. 12 Perhitungan Luas Area Aktivitas Khusus Sumber : analisa pribadi, 2017

Luas Bangunan Total

Berikut adalah perhitungan kebutuhan luas total bangunan Wisata Bahari Di Pantai Mororejo Jepara :

FASILITAS KEBUTUHAN LUAS

Area publik tamu 3.277,2m2

Area privat pengelola 178,906m2 Area publik pengelola 157,248m2

Area servis 182,4192m2

Area aktivitas khusus 1476,12m2

(24)

c. Studi Luasan Area Parkir

Data :

- Jumlah pengelola bangunan : 51 orang - Luas kebutuhan parkir 1 motor : 2m2 - Luas kebutuhan parkir 1 mobil : 15m2

Parkir Pengelola Wisata Bahari

Asumsi :

- 20% pengelola membawa mobil - 60 % pengelola membawa motor - 20% berjalan kaki/ angkutan umum. Perhitungan :

- Membawa mobil

20% x 51 orang = 10,2 orang

Lp = A x Lpm Lp = 10,2 x 15m2 Lp = 153 m2

Keterangan :

Lp = luas kebutuhan parkir A = jumlah kendaraan

Lpmo = luas kebutuhan parkir 1 kendaraan

- Membawa motor

(25)

Lp = A x Lpm Lp = 30,6 x 2m2 Lp = 61,2m2

Keterangan :

Lp = luas kebutuhan parkir A = jumlah kendaraan

Lpmo = luas kebutuhan parkir 1 kendaraan

- Luas Total kebutuhan parkir pengelola

LPT = Lp motor + Lp mobil + SIR x (Lp motor + Lp mobil)

LPT = 61m2 + 153m2 + 100% x (61m2 + 153m2) LPT = 214m2 + 214m2

LPT = 428m2

Keterangan :

Lp motor = luas kebutuhan parkir total motor Lp mobil = luas kebutuhan parkir total mobil LPT = luas kebutuhan parkir total

SIR = kebutuhan sirkulasi Catatan :

100% karena kendaraan membutuhkan banyak pergerakan

Parkir Pengunjung Wisata Bahari

Kebutuhan parkir terhadap tamu yang bertujuan untuk menikmati Wisata Bahari..

(26)

- 40% pengunjung membawa motor, dalam 1 motor terdapat 2

orang

- 30% pengunjung memakai angkutan umum - Jumlah pengunjung wisata bahari :

Dalam 1 hari pengunjung yang datang 168 orang.

Diasumsikan pengunjuung ini datang tidak secara bersamaan. Jadi jumlah pengunjung maksimal di asumsikan 2/3 dari total pengunjung per hari.

168 x 2/3 = 112 orang

Perhitungan :

- Membawa mobil

30% x 112 orang = 34 orang

1 mobil diasumsikan membawa 2-4 orang, maka terdapat 9-17 mobil.

Lp = A x Lpm Lp = 17 x 15m2 Lp = 255m2

Keterangan :

Lp = luas kebutuhan parkir A = jumlah kendaraan

Lpmo = luas kebutuhan parkir 1 kendaraan

- Membawa motor

(27)

1 motor diasumsikan membawa 1-2 orang, maka terdapat 23-45 motor.

Lp = A x Lpm Lp = 45 x 2m2 Lp = 90m2

Keterangan :

Lp = luas kebutuhan parkir A = jumlah kendaraan

Lpmo = luas kebutuhan parkir 1 kendaraan

- Luas Total kebutuhan parkir tamu Wisata bahari

LPT = Lp motor + Lp mobil + SIR x (Lp motor + Lp mobil)

LPT = 90m2 + 255m2 + 100% x (110m2 + 315m2) LPT = 345m2 + 345m2

LPT = 690m2

Keterangan :

Lp motor = luas kebutuhan parkir total motor Lp mobil = luas kebutuhan parkir total mobil LPT = luas kebutuhan parkir total

SIR = kebutuhan sirkulasi Catatan :

100% karena kendaraan membutuhkan banyak pergerakan

(28)

Luas parkir pengunjung

Sepeda motor Mobil

45 17

690m2

Parkir khusus Bis 2 35m2

Luas Total 1.153m2

Tabel 3. 13 Total luas kebutuhan parkir bangunan Sumber : Analisa pribadi, 2017

d. Citra Arsitektural

Wisata Bahari di Pantai Mororejo Jepara dengan fungsi sebagai tempat wisata yang memiliki fungsi utama sebagai kuliner khas laut, citra fungsi ini akan dijadikan sebagai tolok ukur untuk menentukan poin-poin yang harus diperhatikan ketika akan menciptakan citra fisik dari bangunan.

Berikut adalah contoh studi yang menjadi tolok ukur untuk memwujudkan citra fisik dari bangunan :

 Suasana dari bangunan yang diciptakan oleh material yang digunakan. Sehingga menciptakan suasana alam yang kental.

 Penataan bangunan sehingga dapat memanfaatkan sebagian besar potensi alam yang ada di sekitar lokasi terpilih.

 Penerapan tema bangunan yang dipilih berdasarkan kesesuaian fungsi bangunan yang akan di desain.

(29)

3.2 Analisa Pendekatan Sistem Bangunan

3.2.1 Studi Sistem Struktur dan Enclosure a. Studi sistem struktur

Studi terhadap system struktur akan dikelompokkan menjadi 3, yaitu whole-structure, sub-structure dan upper-structure :

Whole-structure (Struktur keseluruhan bangunan)

Kolom rigid

Gambar 3. 3 Struktur kolom rigid sumber : tipsgriya.blogspot.co.id

Catatan : -

Kelebihan :

- Kekuatan struktur dapat

diatur dengan memanipulasi kualitas beton cor dan dimensi tulangan besi yang diinginkan

- Ekonomis dari segi biaya

perawatan

- Sudah banyak pekerja yang

dapat mengerjakan - Resistensi terhadap api

yang tinggi

Kekurangan :

- Memerlukan tenaga ahli

teknik sipil untuk

menganalisis kekuatan dan dimensi

- Memerlukan coating lapisan

khusus untuk perlindungan terhadap iklim

(30)

Gambar 3. 4 Struktur dinding masif sumber : www.scribd.com

Catatan : -

Kelebihan :

- Sangat stabil dan kokoh - Suhu didalam bangunan

cenderung stabil

Kekurangan :

- Sangat mahal

- Potensi memasukkan

cahaya dan udara kedalam bangunan menjadi sangat minim

Dinding plat sejajar

Gambar 3. 5 Struktur dinding plat sejajar sumber : Pedoman bangunan tahan gempa, Heinz Frick dan Tri Hesti Mulyani,

hal. 25

Catatan : -

Kelebihan :

- Stabil dan kokoh

Kekurangan :

- Cenderung mahal

Sub-structure (Struktur bawah bangunan)

(31)

Gambar 3. 6 Pondasi lajur sumber : khedanta.wordpress.com

Catatan : -

Kelebihan :

- Dapat digunakan untuk

bangunan rendah

- Lebih mudah dibuat tanpa ahli

struktur

- Biaya murah

Kekurangan :

Hanya dapat digunakan pada bangunan 1-2 lantai

Pondasi trucuk bambu

Gambar 3. 7 Pondasi trucuk bambu sumber : konstruksimania.blogspot.co.id

(32)

Upper-structure (Struktur atas bangunan)

Struktur Kayu

Gambar 3. 8 Atap Kayu sumber : civilengineersforum.com

Gambar 3. 9 Atap Kayu 2 sumber : inhabitat.com

Catatan : -

Kelebihan :

- Stuktur tidak korosi

- Mempunyai estetika yang

indah

Kekurangan :

(33)

Struktur bambu

Gambar 3. 10 Struktur Bambu sumber : www.pinterest.com

Kelebihan :

- Struktur dapat di ekspose - Sumber daya melimpah

Kekurangan :

- Butuh keahlian khusus dalam pemasangan

b. Studi sistem enclosure

Studi terhadap sistem enclosure dibagi menjadi 4, yaitu :

 Penutup Lantai

 Penutup Dinding

 Penutup Plafond

 Penutup Atap

(34)

Penutup lantai

Keramik

Gambar 3. 11 Penutup Lantai Keramik Sumber : www.lamudi.co.id

Catatan :

Keramik yang akan dipakai adalah keramik yang memiliki tekstur kasar karena bangunan

semi indoor

Kelebihan :

- Tahan terhadap panas api - Harga murah

- Berbahan dasar alami yaitu

tanah liat

- Tidak mudah terdapat noda - Mudah dipotong dan dibentuk - Tidak Licin

Kekurangan :

-

Anyaman bambu

Gambar 3. 12 Anyaman bambu Sumber : jadhomes.com

Catatan : -

Kelebihan :

- Perawatan mudah - Bahan baku melimpah - Terlihat lebih bersih

Kekurangan :

- Agar hasil rapi, harus

(35)

Lantai Kayu Plastik

Gambar 3. 13 Penutup Lantai Kayu plastik Sumber : id.aliexpress.com

Catatan : -

Kelebihan :

- Tidak polusi

- Tahan terhadap air - Tidak lucin

- Ringan - Tahan rayap

Kekurangan :

- Pecah jika dibebani benda

dengan bobot melebihi kekuatan

Dinding

Anyaman Bambu

(36)

- Bahan baku melimpah - Terlihat lebih bersih

- Membutuhkan ahli dalam

pemasangannya Batu alam

Gambar 3. 15 Penutup Lantai batu alam Sumber : www.tropicalliving.asia

Catatan : -

Kelebihan :

- Kedap terhadap suara - Tahan api

- Memiliki durabilitas yang

tinggi

Kekurangan :

- Waktu pemasangan yang

lama

- Harga yang relative mahal

Partisi kaca

Gambar 3. 16 Dinding kaca Sumber : mitrakreasiutama.com

Catatan : -

Kelebihan :

- Mudah dalam perawatan dan

instalasi

- Memiliki nilai estetis yang baik

Kekurangan :

- Mudah pecah jika

mengalami tekanan

- Harga relatif mahal

(37)

Plafond

Kalsiboard

Gambar 3. 17 Penutup Lantai Keramik Sumber : zerotermite.com

Catatan : -

Kelebihan :

- Tahan terhadap muai dan

susut

- Harga ekonmis

Kekurangan :

- Tidak kedap suara

- Tidak dapat menahan

tekanan beban struktural

- Tidak tahan api

PVC board

Gambar 3. 18 Plafond PVC board Sumber :

plafonpvcsemarang.blogspot.co.id

Catatan : -

(38)

Penutup atap

Atap Sirap

Gambar 3. 19 Penutup rumput Sumber : talsi.pilseta24.lv

Catatan : -

Kelebihan :

- Bahan baku melimpah - Memiliki nilai vernakular - Relatif murah

Kekurangan :

- Tidak tahan api

Tanah Liat

Gambar 3. 20 Penutup atap tanah liat Sumber : media.ntu.edu.sg

Catatan : -

Kelebihan :

- Dapat mendinginkan suhu

didalam bangunan

- Memiliki bentuk yang variatif - Menjadi estetika eksterior

yang menaik

(39)

3.2.2 Studi Sistem Pembangunan

Sambungan bambu

Gambar 3. 21 Sambungan bambu Sumber : xdesignmw.wordpress.com

Sambungan bambu dapat menggunakan tali atau menggunakan mur baut

Trucuk Bambu

Gambar 3. 22 Trucuk Bambu Sumber : konstruksimania.blogspot.co.id

Penggunaan trucuk bambu untuk mengatasi air tanah dan tanah pada

daerah pesisiran

(40)

Gambar 3. 23 Struktur Apung Sumber : www.pinsdaddy.com

Struktur apung yang akan digunakan pada area makan apung. Media menggunakan drum

bekas

3.2.3 Studi Sistem Utilitas a. Sistem Pencahayaan

 Pencahayaan dari atap (skylight)

Sistem pencahayaan dengan cara mendapatkan cahaya melalui atap dengan menggunakan material penutup atap yang bersifat transparan.

Kelebihan : intensitas cahaya yang didapatkan banyak dan menambah estetika

Gambar 3. 24 Skyligh bangunan

Sumber :

(41)

Kerugian : cahaya yang masuk tidak dapat di atur. Sehingga kemungkinan menyebabkan panas.

 Pencahaayan dari dinding

Pencahayaan didapat dengan cara menggunakan anyaman bambu sehingga cahaya dapat masuk melalui celah anyaman bambu.

b. Sistem Penghawaan

 Penghawaan Alami

Penghawaan alami umumnya didapatkan dengan :

- Bangunan semi outdoor

Dengan menggunakan bangunan semi outdorr penghawaan akan lebih leluasa masuk sehingga tidak diperlukan sistem penghawaan yang lain (buatan).

Gambar 3. 25 Anyaman bambu seabgai pencahayaan dari dinding

(42)

c. Sistem Transportasi

 Ramp

Merupakan transportasi vertikal manual yang juga ramah lingkungan karena tidak menggunakan listrik, ramp ini biasanya digunakan untuk kaum difabel.

d. Sistem Air bersih

 Sumber Air bersih

Sumber air bersih yang digunakan pada bangunan ini bersumber dari air PAM. Di karenakan daerah ini adalah pesisiran sehingga tidak memungkinkan menggunakan air pantai sebagai sumber air bersih.

 Sistem Penyaluran Air bersih

- Sistem Up-feed

Gambar 3. 26 bangunan semi

outdoor Sumber : www.archipost.com

(43)

Sistem disitribusi air bersih dengan hanya memanfaatkan daya pompa untuk mensuplai air dari lokasi penyimpanan air ke lokasi yang ditentukan.

Keunggulan : Daya semprot air yang dikeluarkan dalam setiap titik akan selalu sama

Kekurangan : Boros energi dikarenakan terus menerus menggunakan daya pompa

- Sistem Down-feed

Sistem disitribusi air bersih dengan memanfaatkan gaya gravitasi, sehingga air akan terdistribusi tanpa memerlukan energi pompa.

(44)

Kelebihan : Hemat energi

Kekurangan : Jika tidak tidak diberikan gatevalve, maka tekanan air yang keluar dalam setiap titiknya akan berbeda-beda.

e. Sistem Distribusi Listrik

Sistem distribusi listrik yang umumnya dipakai dalam bangunan berskala besar adalah input listrik yang didapat dari PLN yang juga dikombinasikan dari generator.

 Sistem distribusi listrik PLN + Generator

(45)

f. Sistem Pengelolaan Sampah

Sistem pengelolaan sampah yang dinilai ramah lingkungan adalah dengan mesin gasifier.

Mesin ini dapat mengolah sampah menjadi listrik. Berikut adalah sistemnya :

(46)

g. Sistem Pengelolaan Limbah

Berdasarkan jenisnya, limbah dibedakan menjadi 2, yaitu limbah cair atau grey water dan limbah padat atau black water.

 Jaringan limbah cair (grey water)

 Jaringan air hujan

Diagram 3. 13 Sistem pengelolaan limbah cair (grey water) Sumber : Analisa pribadi, 2017

(47)

 Jaringan limbah padat (black water)

h. Sistem Pengamanan Kebakaran

 Penanggulangan secara pasif

- Smoke detector dan sprinkle

Smoke detector merupakan pendeteksi keberadaan asap, ketika asap dideteksi oleh smoke detector, sprinkler air akan keluar melalui sprinkler.

 Penanggulangan secara aktif

- Indoor Hydrant

Didalam bangunan, hydrant biasanya berbentuk box saja.

Gambar 3. 29 Indoor Hydrant box

Sumber : www.indonetwork.co.id

(48)

- Outdoor Hydrant

Terdapat 2 tipe hydrant diluar bangunan yaitu outdoor box hydrant dan hydrant pump.

Hydrant pump adalah distribusi air yang dipakai oleh pemadam kebakaran untuk pasokan air, sedankan hydrant box tidak harus dioperasionalkan oleh pemadam kebakaran.

i. Sistem Keamanan Bangunan

 Kemanan keseluruhan bangunan

Sistem keamanan bangunan dapat dilakukan dengan menggunakan sistem CCTV. Berikut adalah sistem distribusi dari sistem CCTV :

Gambar 3. 31 Hydrant pump

Sumber : en.wikipedia.org

(49)

3.2.4 Studi Penerapan Teknologi a. Rain Water Harvesting

Sistem Rain Water Harvesting disini adalah dengan menggunakan produk Rain Store.

Kelebihan :

- Dapat dijadikan sebagai struktur mandiri sekaligus, sehingga

lahan diatas rain store dapat digunakan sebagai lahan parkir. Gambar 3. 33 Sistem

rain store Sumber : e-brochure

rainstrore Gambar 3. 32 Sistem CCTV

(50)

b. Grass Pave dan Gravel Pave

Merupakan sebuah teknologi yang dapat dijadikan alternatif untuk mengganti perkerasan suatau area bangunan, seperti misalnya lahan parkir.

Lahan parkir yang tadinya hanya mampu menyerapkan maksimal 25% air kedalam tanah (jika menggunakan grass block) menajdi dapat menyerapkan air hingga >90% dengan menggunakan teknologi grass pave/gravel pave ini.

Metode penggunaan grass pave / gravel : 1) Tanah digali sedalam 15 cm, padatkan 2) Gelar lembaran grass pave

3) Urug dengan kerikil 4) Ratakan kerikil

5) Area siap digunakan sebagai lahan parker

Gambar 3. 34 Cara pemasangan grass

pave Sumber : e-brochure

(51)

3.3 Analisa pendekatan konteks lingkungan

3.3.1 Analisa Pemilihan Lokasi

Berdasarkan fungsi wisata bahari yang menuntut pembangunan proyek ini berada di pantai/laut maka di pilih tapak di pantai Jepara. Pemilihan tapak ini berdasarkan akses menuju tapak yang mudah dijangkau. Serta pemilihan tapak yang memiliki potensi pantai namaun belum dimaksimalkan pemanfaataannya

Dari ketentuan di atas, didapatlah 2 pantai dengan ketentuan seperti di bawah ini :

1. Merupakan kawasan pantai yang di rencanakan sebagai daeah wisata.

2. Merupakan pantai yang terkenal di kalangan warga jepara namun belum banyak diketahui oleh wisatawan luar.

Kedua pantai tersebut adalah : A : Pantai Mororejo (pungkruk)

(52)

B : Pantai mororejo (JOP)

3.3.2 Analisa Pemilihan Tapak a. Studi Luas Tapak

 Regulasi tapak

- Paragraf 2 Pasal 62 tentang Ketentuan Umum Peraturan

Zonasi : Luas lahan terbangun pada kawasan permukiman sebesar 60% dan KLB maksimum 0,8

- Peraturan Presiden Nomor 51 tahun 2016 Bab 1 Pasal 1 dan

2: Batas sempadan Pantai adalah ruang sempadan pantai yang ditetapkan berdasarkan metode tertentu. Sempadan pantai adalah daratan sepanjang tepian pantai, yang lebarnya proporsional dengan bentuk kondisi fisik pantai, minimal 100 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat.

Luas kebutuhan tapak

Luas kebutuhan tapak = Luas total bangunan ÷ KLB

= 5.799,09 ÷ 0,8

Gambar 3. 36 Pantai Mororejo (JOP)

(53)

= 7.248,86m2Luas lantai dasar

Luas lantai dasar = Luas kebutuhan tapak x KDB60% = 7.248,86m2 x 60%

= 4.349,31m2Luas Ruang terbuka

Luas ruang terbuka = Luas kebutuhan tapak - lantai dasar = 7.248,86m2– 4.349,31m2

= 2.899,55 m2

Luas Ruang terbuka hijau (RTH)

Luas RTH = Luas ruang terbuka x 40% = 2.899,55m2 x 40%

= 1.159,82m2Luas Total Tapak

Luas total tapak = Luas kebutuhan tapak + luas parkir = 7.248,86m2 + 1.153m2

(54)

b. Alternatif Tapak

 Alternatif tapak 1 – Pantai Mororejo (pungkruk)

Lokasi :

Mororejo, Mlonggo Jepara

Aksesibilitas menuju area tapak :

Gambar 3. 38 Jarak menuju tapak Sumber : maps.google.co.id

(55)

Akses menuju tapak dapat dicapai melalui 2 alternatif yaitu : - Melalui jalan Jepara-Bangsri 14 Menit

- Melalui Jalan Tirto samudro 19 Menit

Jarak dari Wisata terdekat :

- Dari Bandara Semarang 2 Jam 45 Menit :

- Dari Pusat kota : 15 menit

Gambar 3. 39 Jarak menuju bandara Sumber : maps.google.co.id

(56)

- Jalanan di sekitar tapak sudah menggunakan beton dan aspal

jadi tidak perlu membuat akses sendiri.

- Pantai jarang di kunjungi wisatawan luar daerah sehingga

kondisi pantai masih alami.

Kendala tapak :

- Lokasi pantai yang jarang diketahui oleh wisatawan luar daerah

menyebkan perlu dibuat papan penunjuk jalan menuju lokasi proyek.

 Alterntif tapak 2

Lokasi :

Mororejo, Kec Jepara Kabupaten Jepara

Aksesibilitas menuju area tapak :

(57)

Gambar 3. 42 Jarak menuju tapak alternatif 2 Sumber : maps.google.co.id

Akses menuju tapak dapat dicapai melalui : - Melalui jalan Jepara-Bangsri 14 Menit

Kelebihan tapak :

- Jalanan di sekitar tapak sudah menggunakan beton dan aspal

jadi tidak perlu membuat akses sendiri.

- Disekitar tapak sudah dibangun berbagai macam wisata dan

hotel.

Kendala tapak :

- Kondisi tapak yang sudah ramai menyebabkan kondisi pantai

(58)

Kriteria Bobot

Alternatif tapak 1 Alternatif tapak 2 Skor (1-10) Nilai Skor (1-10) Nilai

Aksesibilitas 30% 8 2,4 9 2.7

Potensi Pantai 50% 8 4 7 3.5

Potensi lokasi 20% 7 1.4 9 1.8

NILAI TOTAL - 7,8 - 8

Tabel 3. 14 Tabel matriks penilaian tapak Sumber : analisa pribadi, 2017

Gambar

Tabel 3. 9 Perhitungan Luas Area Privat Pengelola
Tabel 3. 10 Perhitungan Luas Area Publik Pengelola
Tabel 3. 12 Perhitungan Luas Area Aktivitas Khusus
Tabel 3. 13 Total luas kebutuhan parkir bangunan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sistem yang diterapkan pada ruang koleksi refrense yaitu sistem layanan terbuka dimana pengunjung dapat mengambil buku secara langsung di rak yang tersedia, namun

Staff Menyimpan alat kebersihan Makan dan Minum Ruang Staff Kebersihan Kantin Privat Publik Indoor

Untuk mendukung fungsi dari uji coba tersebut maka pada fasilitas Laboratorium Pengembangan Teknologi Pemanfaatan Bambu ini akan di berikan fasilitas berupa ruang

Absen Semi Privat Meletakkan barang dan berganti baju Ruang Loker dan Ruang Ganti Karyawan Privat Mengawasi dan mengatur proses unloading barang Area Unloading Raw

Jenis sistem pendingin yang digunakan pada Pusat Mode ini adalah AC split ( pada lembaga kursus) dan AC Standing (pada ruang peragaan busana dan butik). AC Split terdiri

Sistem utilitas yang terkait proyek bangunan antara lain dapat dilihat pada tabel. Tabel 3.6 : Analisis Sistem

Pola aktivitas yang terbentuk dalam perancangan proyek Pusat Perbelanjaan Furniture & Konsultasi Tata Ruang ini, dibagi menjadi 3 berdasarkan pengguna bangunan, yang

Pantai Mutun merupakan objek wisata di Kabupaten Pesawaran yang mempunyai keunggulan sebagai wisata bahari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana