• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS SISWA KELAS VIII SMP N 24 PADANG ARTIKEL ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS SISWA KELAS VIII SMP N 24 PADANG ARTIKEL ILMIAH"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW)

TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS

SISWA KELAS VIII SMP N 24 PADANG

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (Strata 1)

PRAMITA SARI

NPM 12080303

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

(2)
(3)
(4)

Pramita Sari, (NPM 12080303), Pengaruh Teknik Think-Talk-Write (TTW) terhadap Kemampuan Menulis Surat Dinas Siswa Kelas VIII SMP Negeri 24 Padang, Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang, 2017.

Oleh

Pramita Sari1,Ninit Alfianika, M.Pd 2, Wahyudi Rahmat, M.Hum3 1) Mahasiswa Program StudiBahasadanSatra Indonesia 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

STKIP PGRI Sumatera Barat

Penelitian ini dilatarbelakangi lima permasalahan, yaitu sebagai berikut. Pertama, siswa kurang mengetahui bagian-bagian surat dinas. Kedua,siswa kurang mampu menuangkan ide dalam menulis surat dinas. Ketiga, siswa belum mampu menempatkan tanda baca (tanda titik dan tanda koma) dengan tepat dalam menulis surat dinas. Keempat, siswa belum mampu menggunakan kalimat efektif dalam menulis surat dinas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tiga hal yaitu.

Pertama, mendeskripsikan kemampuan menulis surat dinas tanpa menggunakan teknik Think-Talk-Write (TTW) siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang. Kedua, mendeskripsikan kemampuan menulis surat dinas dengan menggunakan teknik Think-Talk-Write (TTW) siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang. Ketiga, mendeskripsikan pengaruh penggunaan teknik Think-Talk-Write (TTW) terhadap kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode quasi esperimen. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling dengan melakukan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Variabel dalam penelitian ada dua yaitu, Pertama, variabel bebas (X) teknik think talk write (TTW). Kedua, variabel terikat (Y) yaitu kemampuan menulis surat dinas. Instrumen digunakan dalam penelitian yaitu tes unjuk kerja menulis surat dinas. Teknik analisis penelitian ini dengan melakukan uji normalitas, homogenitas dan uji hipotesis Berdasarkan hasil penelitian,dapat diketahui bahwa kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang mengggunakan teknik think-talk-write (TTW) sebagai berikut.

Pertama, tingkat kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang tanpa menggunakan teknik think-talk-write (TTW) memperoleh nilai rata-rata 62,42 yaitu berada pada tingkat penguasaan 56-65% berada pada kualifikasi cukup (C). Kedua, tingkat kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang dengan menggunakan teknik think-talk-write

(TTW) memperoleh nilai rata-rata 85,9 yaitu berada pada tingkat penguasaan 76-85% berada pada kualifikasi baik (B). Ketiga, dapat disimpulkan bahwa teknik think-talk-write (TTW) berpengaruh terhadap kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang dengan

> yaitu 7,643>1,67. Jadi dapat disimpulkan bahwa teknik Think-Talk-Write (TTW) baik digunakan dalam menulis surat dinas.

(5)

ABSTRACT

Effect of Mechanical Think-Talk-Write (TTW) the ability of Writing Letters Department of Student Class VIII SMP Negeri 24 Padang

By

Pramita Sari1,Ninit Alfianika, M.Pd 2, Wahyudi Rahmat, M.Hum3

Thesis, Study Program of Indonesian College of Teacher Training and Education STKIP PGRI West Sumatra, Padang,2017.

This research is motivated five issues, as follows. First, students are less aware sections official letter. Second, students are less capable of ideas for writing official letters. Third, students have not been able to put the punctuation (periods and commas) correctly in writing official letters. Fourth, the students have not been able to use language effectively in writing official letters. This study aimed to describe three things. First, describe the ability to write official letters without using techniques

Think-Talk-Write (TTW) class VIII SMP Negeri 24 Padang. Second, the ability to write a letter describing the service using the techniques Think-Talk-Write (TTW) class VIII SMP Negeri 24 Padang. Third, describing the effect of the use of techniques Think-Talk-Write (TTW) the ability to write official letter eighth grade students of SMP Negeri 24 Padang. This research is a quantitative method of quasi esperimen. The sampling technique used was simple random sampling by the control class and experimental class. Variables in the study is twofold, First, the independent variable (X) technique Think-Talk-Write (TTW). Second, the dependent variable (Y) is the ability to write official letters. Instruments used in research that tests the performance of the official wrote. Mechanical analysis of this study to test the normality, homogeneity and test hypotheses Based on this research, it is known that the ability to write official letter eighth grade students of SMPN 24 Padang use traditional engineering think-talk-write (TTW) as follows. First, the level of ability to write official letter eighth grade students of SMPN 24 Padang without using engineering think-talk-write (TTW) obtaining the average value of 62.42 which is located at the mastery level of 56-65% in the qualification enough (C). Second, the ability to write official letter eighth grade students of SMPN 24 Padang by using the technique of think-talk-write (TTW) obtaining the average value of 85.9 which is located at the mastery level of 76-85% are in good qualification (B). Third, it can be concluded that the engineering think-talk-write (TTW) influence on the ability to write official letter eighth grade students of SMPN 24 Padang T_ (count)> t_tabelyaitu 7.643> 1.67. So we can conclude that the technique

Think-Talk-Write (TTW), both used in writing official letters.

(6)

PENDAHULUAN

Menulis merupakan suatu keterampilan bahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan orang lain. Seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan yang menjadi tujuan yang hendak dicapai melalui kegiatan menulis. Menulis dapat juga dijadikan sebagai media bagi seseorang dalam komunikasi tanpa harus tatap muka dengan orang lain. Salah satu bentuk kegiatan menulis adalah menulis surat dinas. Keterampilan menulis surat dinas merupakan alat komunikasi tulis yang memberikan informasi secara singkat dan padat selain itu dapat menyimpan rahasia dan informasi yang disampaikan asli dari sumbernya. Menurut Semi (2003:1-2), pada kenyataannya bentuk komunikasi yang paling diperlukan adalah komunikasi tertulis. Menulis atau mengarang pada hakikatnya merupakan pemindahan pemikiran atau perasaan ke dalam bentuk lambang-lambang bahasa. Menulis itu lain dari upaya memindahkan bahasa lisan ke dalam wujud tulisan dengan menggunakan lambang-lambang grafem.

Kemampuan menulis surat dinas merupakan salah satu bentuk komunikasi tulis. Dengan menulis surat dinas, seseorang dapat mengungkapkan suatu peristiwa, menyampaikan maksud dan tujuan yang dibuat oleh seseorang dalam menulis surat dinas. Surat dinas merupakan alat komunikasi yang masih memegang peranan penting, karena surat memiliki kelebihan dan kekurangan oleh media komunikasi lain dan dapat menjelaskan segala masalah yang ingin disampaikan oleh seseorang atau organisasi, mudah dipahami, ekonomis karena dapat menghemat biaya. Sudarsa, dkk (1992:4) mengungkapkan bahwa surat dinas atau resmi adalah segala komunikasi secara tertulis yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan dinas instansi. Surat dinas merupkan salah satu alat komunikasi kedinasan yang sangat penting dalam pengelolaan administrasi, seperti penyampaian berita tertulis yang berisi pemberitahuan, penjelasan, permintaan, pernyataan, pendapat dari instansi kepada instansi lain dan dari instansi kepada perorangan atau sebaliknya.

Dalam menulis surat dinas diharapkan siswa mampu menulis surat sesuai dengan strukturnya, bahasa yang jelas dan tidak bertele-tele. Dengan semakin jelas dan padat bahasa yang dipergunakan siswa dalam menulis surat dinas, maka isi surat tersebut mudah dipahami oleh pembaca. Menurut Semi (2009:151) Ejaan adalah seperangkat sistem yang digunakan dalam memindahkan bahasa lisan ke dalam bentuk tulis. Di dalam ejaan ini, tercakup penggunaan tanda baca. Menurut Semi (2009:216) kalimat efektif adalah baik tidaknya atau menarik tidaknya sebuah tulisan tidak hanya disebabkan oleh masalah yang disajikan, tetapi lebih dari itu, adalah disebabkan oleh kemampuan penulis menyajikan masalah tersebut kepada pembaca. Pembelajaran menulis surat dinas terdapat di dalam kurikulum.Dalam standar isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sudah dicantumkan Standar Kompetensi (SK) ke-4 yaitu, ‘’Mengungkapkan informasi dalam bentuk laporan surat dinas, dan petunjuk.’’ Kompetensi Dasar (KD) 4.2 yaitu, ‘’Menulis surat dinas berkenaan dengan kegiatan sekolah dengan sistematika yang tepat dan bahasa baku.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi Bahasa Indonesia ibu Fauziah pada tanggal 26 Juli 2016 dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VIII SMP N 24 Padang dalam menulis surat dinas masih menghadapi banyak kendala. Pertama, siswa kurang mengetahui bagian-bagian surat dinas, karena siswa lebih cenderung melihat contoh dari internet, oleh sebab itu siswa kurang paham tentang bagian-bagian surat dinas.Kedua, siswa kurang mampu menuangkan ide dalam menulis surat dinas,karena banyaknya siswa yang tidak fokus dalam mengerjakan tugas. Ketiga, siswa belum mampu menempatkan tanda baca (tanda titik dan tanda koma) dengan tepat dalam menulis surat dinas, karena siswa tidak paham dimana letak antara koma dan titik dalam menulis surat dinas. Keempat, siswa belum mampu menggunakan kalimat efektif dalam menulis surat dinas, karena siswa lebih cenderung melihat contoh yang telah ada dari buku. Pada menulis surat dinas terdapat struktur-struktur surat dinas sebagai berikut Menurut Arifin (1990:23) surat resmi terdiri atas 12 bagian yaitu: (1) kepala surat atau kop surat, mempunyai enam subbagian yaitu: (a) nama instansi atau badan, (b) alamat lengkap, (c) nomor telepon, (d) nomor kotak pos, (e) alamat kawat, (f) lambang atau instansi atau logo, (2) tanggal surat, (3) nomor surat, (4) lampiran, (5) hal surat, (6) alamat (dalam) surat, (7) salam pembuka, (8) isi surat, (9) salam penutup, (10) tanda tangan, nama jelas, dan jabatan, (11) tembusan, (12) inisal.

(7)

Selanjutnya, wawancara yang dilakukan dengan siswa SMP N 24 Padang, kendala yang dialami siswa dalam menulis surat dinas sebagai berikut. Pertama, siswa belum memahami bagian-bagian surat dinas tersebut. Kedua, siswa sulit menggunakan EYD dalam menulis surat dinas. Ketiga,

siswa sulit memahami isi surat dinas. Keempat, guru kurang bervariasi yaitu guru sering menggunakan teknik ceramah dalam proses pembelajaran pada saat menyampaian materi menulis surat dinas. Guru perlu menerapkan suatu teknik pembelajaran yang bervariasi. Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan menggunkan teknik Think-Talk-Write

(TTW). Alasan menggambil teknik Think-Talk-Write (TTW) ini untuk mempermudah siswa dalam mengembangkan, mempengaruhi dan manipulasi ide-ide, sebelum siswa menuangkannya dalam suatu tulisan. Dengan menerapkan teknik Think-Talk-Write (TTW) dalam menulis surat dinas sangat membantu siswa dalam berfikir, berbicara dan menulis. Dengan cara itu siswa dapat bertukar pikiran dengan sesama kelompok. Menurut Shoimin (2014:212), teknik Think-Talk-Write (TTW) merupakan suatu model pembelajaran untuk melatih keterampilan peserta didik dalam menulis. Think-Talk-Write

(TTW) menekankan perlunya peserta didik mengkomonikasikan hasil pemikirannya. Huinker dan Laughlin (dalam Shoimin. Langkah-langkah teknik think-talk-write (TTW) Menurut Shoimin (2014: 241), menjabarkan langkah-langkah penerapan strategi teknik Think Talk Write (TTW) sebagai berikut.1) Think (berpikir) Guru membagikan teks yang memuat soal yang harus dikerjakan oleh siswa serta petunjuk pelaksanaannya, peserta didik membaca masalah yang ada dalam teks dan membuat catatan kecil secara individu tentang apa yang ia ketahui dan tidak diketahui dalam masalah tersebut. Ketika peserta didik membuat catatan kecil akan terjadi proses berpikir (Think) pada peserta didik. Setelah itu peserta didik berusaha untuk menyelesaikanmasalah tersebut secara individu. Kegiatan ini bertujuan agar peserta didik dapat membedakan atau menyatukan ide-ide yang terdapat dalam bacaan untuk kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa sendiri. 2) Talk (berbicara) Guru membagi siswa kedalam kelompok kecil (3-5 siswa). Siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman satu grup untuk membahas isi catatan kecil dari hasil catatan inilah terjadi proses Talk (berbicara). Dalam kegiatan ini mereka menggunakan bahasadan kata-kata mereka sendiri untuk menyampaikan ide-ide dalam diskusi. Pemahaman dibangun melalui interaksinya dalam diskusi. Diskusi diharapkan dapat menghasilkan solusi atas soal yang diberikan. 3) Write (menulis)Dari hasil diskusi peserta didik secara individu merumuskan pengetahuan berupa jawaban atas soal (berisi landasan dan berkaitan konsep, metode, dan solusi) dalam bentuk tulisan Write (menulis) inilah proses menulis dengan bahasa sendiri. Pada tulisan itu peserta didik menghubungkan ide-ide yang diperoleh melalui diskusi. Jadi, teknik

Think-Talk-Write (TTW)adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota dalam kelompoknya. Teknik Think-Talk-Write (TTW) mendorong siswa untuk berpikir, berbicara, dan kemudian menuliskan suatu topik tertentu.Menariknya teknik Think-Talk-Write (TTW) ini dalam menulis surat dinas adalah dengan cara berinteraksi dan berdiskusi dengan kelompok akan melibatkan siswa yang aktif dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut.

Pertama, mendeskripsikan kemampuan menulis surat dinas tanpa menggunakan teknik Think-Talk-Write (TTW) siswa kelas VIII SMP N 24 Padang. Kedua, mendeskripsikan kemampuan menulis surat dinas dengan menggunakan teknik Think-Talk-Write (TTW) siswa kelas VIII SMP N 24 Padang.

Ketiga, mendeskripsikan pengaruh penggunaan Teknik Think-Talk-Write (TTW) terhadap kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII SMP N 24 Padang.

Indikator penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagian-bagian surat dinas dan bahasa surat terdapat di dalam teori Arifin (1990:23) sebagai berikut:(1) kepala surat atau kop surat, mempunyai enam subbagian yaitu: (a) nama instansi atau badan, (b) alamat lengkap, (c) nomor telepon, (d) nomor kotak pos, (e) alamat kawat, (f) lambang atau instansi atau logo, (2) tanggal surat,(3) nomor surat, (4) lampiran, (5) hal surat, (6) alamat (dalam) surat, (7) salam pembuka, (8) isi surat, (9) salam penutup, (10) tanda tangan, nama jelas, dan jabatan, (11) tembusan, (12) inisal.

(8)

Menurut Arifin (1990:62) bahasa surat terdapat beberapa bagian sebagai berikut: (a) Ejaan Yang Disempurnakan, (b) Kalimat Efektif.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Metode dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Rancangan penelitian ini adalah The Randomize Posttest Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 24 Padang yang terdaftar pada tahun ajaran 2016/2017, jumlah siswa 268 orang yang tersebar 8 kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Pada peneliti ini terdapat dua variabel sebagai berikut.

Pertama, variabel bebas yaitu variabel yang diduga sebagai sebab munculnya variabel yang lain. Variabel bebas ( ) yaitu penggunaan teknik Think-Talk-Write (TTW). Kedua, variabel terikat adalah variabel yang merupakan variabel respon.Variabel ini muncul sebagai akibat dari manipulasi variabel bebas. Variabel terikat (Y) yaitu kemampuan menulis surat dinas. Instrumen penelitian merupakan tes unjuk kerja. Tes unjuk kerja digunakan untuk melihat kemampuan menulis surat dinas tanpa dan dengan menggunakan teknik Think-Talk-Write (TTW). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara yaitu, pada kelas kontrol langkah-langkahnya sebagai berikut. Pertama, guru menjelaskan materi tentang menulis surat dinas. Kedua, guru menjelaskan bagian-bagian surat dinas dan bahasa surat. Ketiga,guru memberikan tugas kepada siswa untuk menulis surat dinas dengan tema ‘’ Rapat Osis dalam Rangka Acara Pekan Seni SMP N 24 Padang’’.Keempat, setelah siswa selesai mengerjakan tugas yang disuruh guru, tugas siswa dikumpulkan dan dinilai dengan aspek yang diteliti. Pada kelas eksperimen langkah-langkahnya sebagai berikut. Pertama,guru membagi siswa dalam beberapa kelompok (3-5 orang siswa). Kedua, guru memberikan contoh surat dinas dan menugaskan siswa untuk membaca surat, setelah itu siswa ditugaskan menganalisis (Think) bagian-bagian surat dinas dan bahasa surat yang telah dibagikan dan siswa membuat catatan-catatan kecil Ketiga, hasil analisis bagian-bagian surat dinas dan bahasa surat yang didiskusikan dalam kelompok dan hasil diskusikan dibicarakan (Talk) di depan kelas. Keempat, kelompok lain memberi tanggapan dan guru memberi penguatan. Kelima, setelah siswa memahami bagian-bagian surat dinas dan bahasa surat siswa ditugaskan menuliskan (Write) surat dinas dengan tema ‘’ Rapat OSIS dalam Rangka Acara

Perpisahan SMP N 24 Padang. Keenam, guru membahas hasil tulisan siswa.

Teknik analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut. Pertama, guru memeriksa hasil tulisan siswa menulis surat dinas yang ditulis siswa berdasarkan indikator yang ditentukan dengan menggunakan rubrik penilaian. Kedua, memberikan skor terhadap menulis surat dinas yang ditulis siswa berdasarkan indikator penilaian. Ketiga, mengolah skor menjadi nilai. Menurut Abdurrahman dan Ellya Ratna (2003:264) penentuan nilai berdasarkan persentase dapat dihitung dengan rumus.

Keempat,menafsirkan hasil belajar menulis surat dinas siswa kelas VIII SMP N 24 Padang menggunakan teknik Think-Talk-Write (TTW) dengan tanpa menggunakan teknik Think-Talk-Write

(TTW) berdasarkan rata-rat hitung. Kelima, mengelompokkan kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII SMP N 24 Padang tanpa menggunakan teknik Think-Talk-Write (TTW) dengan menggunakan teknik Think-Talk-Write (TTW) berdasarkan patokan yang digunakan yaitu skala 10.

Keenam, membuat histogram pengaruh penggunaan teknik Think-Talk-Write (TTW) terhadap kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII SMP N 24 Padang secara keseluruhan. Ketujuh, melakukan uji normalitas dan homogenitas data dengan kriteria berikut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa pengaruh penggunaan teknik Think-Talk-Write

(TTW) terhadap kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang. Mendeskripsikan data terlihat dua pembahasan yang akan diuraikan, yaitu deskripsi skor kemampuan menulis surat dinas siswa tanpa menggunakan teknik think-talk-write (TTW) siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang dengan skor kemampuan menulis surat dinas dengan menggunakan teknik

(9)

think-talk-write (TTW) siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang. Kemampuan menulis surat dinas tanpa menggunakan teknik think-talk-write (TTW) siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang (Kelas Kontrol).Hasil yang diperoleh berdasarkan kelas kontrol pada indikator 1 (bagian-bagian surat) sebagai berikut: kemampuan menulis surat dinas tanpa menggunakan teknik think-talk-write (TTW) siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang untuk indikator 1 (bagian-bagian surat) berkisar antara 1−3 dengan kata lain, skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 3 dan skor terendah adalah 1. Perolehan skor secara lengkap untuk indikator ini, yaitu: (a) siswa yang memperoleh skor 1 berjumlah 5 orang (14,71%), (b) siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 26 orang (76,47%), dan (c) siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 3orang (8,82%). Indikator 2 bahasa surat (Ejaan Yang Disempurnakan sebagai berikut: Kemampuan menulis surat dinas tanpa menggunakan teknik think-talk-write (TTW) siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang untuk indikator 2 bahasa surat (Ejaan Yang Disempurnakan) berkisar antara 1−3 dengan kata lain, skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 3 dan skor terendah adalah 1. Perolehan skor secara lengkap untuk indikator ini, yaitu: (a) siswa yang memperoleh skor 1 berjumlah 12 orang (35,30%), (b) siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 17 orang (50%), dan (c) siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 5 orang (14,70%). Indikator 3 bahasa surat (Kalimat Efektif) sebagai berikut: Kemampuan menulis surat dinastanpamenggunakan teknikthink-talk-write

(TTW)siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang untuk indikator 3 bahasa surat (penerapan ejaan yang disempurnakan) berkisar antara 1−3 dengan kata lain, skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 3 dan skor terendah adalah 1. Perolehan skor secara lengkap untuk indikator ini, yaitu: (a) siswa yang memperoleh skor 1 berjumlah 10 orang (29,41%), (b) siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 18 orang (52,94%), dan (c) siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 6 orang (17,65%). Hasil yang diperoleh berdasarkan kelas eksperimen pada indikator 1 (bagian-bagian surat) sebagai berikut; Kemampuan menulis surat dinas dengan menggunakan teknik think-talk-write (TTW)siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang untuk indikator 1 (bagian-bagian surat ) berkisar antara 1−3 dengan kata lain, skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 3 dan skor terendah adalah 1. Perolehan skor secara lengkap untuk indikator ini, yaitu: (a) siswa yang memperoleh skor 1 berjumlah 3 orang (8,83%), (b) siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 14 orang (41,17%), dan (c) siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 17 orang (50%). Indikator 2 bahasa surat (Ejaan Yang Disempurnakan) sebagai berikut; Kemampuan menulis surat dinastanpamenggunakan teknik think-talk-write (TTW) siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang untuk indikator 2 bahasa surat (pemilihan kata) berkisar antara 1−3 dengan kata lain, skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 3 dan skor terendah adalah 1. Perolehan skor secara lengkap untuk indikator ini, yaitu: (a) siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 16 orang (47,06%), dan (b) siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 18orang (52,94%). Indikator 3 bahasa surat (Kalimat Efektif) sebagai berikut; Kemampuan menulis surat dinas dengan menggunakan teknik

think-talk-write (TTW) siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang untuk indikator 3 bahasa surat (kalimat efektif) berkisar antara 1−3 dengan kata lain, skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 3 dan skor terendah adalah 1. Perolehan skor secara lengkap untuk indikator ini, yaitu:(a) siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 7 orang (20,58%), dan (b) siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 27orang (79,42%).

Berdasarkan analisis data dapat mendeskripsikan nilai rata-rata, frekuensi dan persentase secara keseluruhan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kemampuan menulis surat dinas tanpa menggunakan teknik think-talk-write (TTW) siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang (kelas Kontrol) sebagai berikut:

Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Surat Dinas Tanpa Menggunakan Teknik Think-Talk-Write (TTW) siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang

No X F FX 1 44,44 7 311,08 2 55,55 8 444,4 3 66,66 10 666,6 4 77,77 9 699,93 Jumlah 34 ∑fx= 2122,01

(10)

Nilai kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang tanpa menggunakan teknik think-talk-write (TTW) (kelas kontrol) yaitu 2122,01. Selanjutnya dihitung nilai rata-rata dengan rumus berikut ini.

M = = = 62,41

Dari data di atas, diperoleh rata-rata hitung sebesar 62,41. Berdasarkan rata-rata hitung tersebut disimpulkan bahawa tingkat kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang tanpa menggunakan teknik think-talk-write (TTW) (kelas kontrol) berada pada rentang 56%-65% yang kualifikasi Cukup (C). Berdasarkan hasil analisis data, kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang tanpa menggunakan teknik think-talk-write (TTW) dikelompokkan menjadi 4 kelompok. Kelompok yang dimaksud adalah siswa yang berkualifikasi kurang berjumalah 7 orang sebanyak 20%, hampir cukup berjumlah 8 sebanyak 28%, lebih dari cukup berjumlah 10 orang sebanyak 27%, baik berjumlah 9orang sebanyak 25%.

Klasifikasi Nilai Kemampuan Menulis Surat Dinas Tanpa Menggunakan Teknik Think-Talk-Write (TTW) siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang

No Tingkat Penguasaan Kualifikasi Frekuensi Persentase

1 96 – 100% Sempurna (S) 0 0

2 86 – 95% Baik Sekali (BS) 0 0

3 76 – 85% Baik (B) 9 25%

4 66 – 75% Lebih dari Cukup (LdC) 10 27%

5 56 –65% Cukup (C) 0 0 6 46 – 55% Hampir Cukup (HC) 8 28% 7 36 – 45% Kurang (K) 7 20% 8 26 – 35% Kurang Sekali (KS) 0 0 9 16 – 25% Buruk (B) 0 0 10 0 – 15% Buruk Sekali (BS) 0 0 Jumlah 34 100%

(11)

Gambar1. Diagram Kemampuan Menulis Surat Dinas Siswa Kelas VIII SMP Negeri 24 Padang Tanpa Menggunakan Teknik Think-Talk-Write (TTW) (Kelas Kontrol)

Berdasarkan kemampuan menulis surat dinas dengan menggunakan teknik think-talk-write

(TTW) di kelas Ekslperimen siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang sebagai berikut;

Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Surat Dinas Dengan Menggunakan Teknik Think-Talk-Write (TTW) siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang

No X F FX 1 66,66 5 333,3 2 77,77 8 622,16 3 88,88 12 1066,56 4 100 9 900 Jumlah 34 ∑fx= 2922,02

Nilai kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang dengan menggunakan teknik think-talk-write (TTW) (kelas eksperimen) yaitu 2922,02. Selanjutnya dihitung nilai rata-rata dengan rumus berikut ini.

M = = = 85,94

Dari data di atas, diperoleh rata-rata hitung sebesar 85,94. Berdasarkan rata-rata hitung tersebut disimpulkan bahwa tingkat kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang dengan menggunakan teknik think-talk-write (TTW) (kelas eksperimen) berada pada rentang 76%-85% kualifikasi Baik (B). Berdasarkan hasil analisis data, kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang dengan menggunakan teknik think-talk-write (TTW) dikolompokkan menjadi 4 kelompok. Kelompok yang dimaksud adalah siswa yang berkualifikasi lebih dari cukup berjumlah 5 orang sebanyak 16%, baik berjumlah 8 orang sebanyak 23%, baik sekali berjumlah 12 sebanyak 35%, sempurna berjumlah 9 orang sebanyak 26%.

0 0 0 7 8 0 10 9 0 0 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 fr e ku e n si Kualifikasi

(12)

Klasifikasi Nilai Kemampuan Menulis Surat Dinas Dengan Menggunakan Teknik Think-Talk-Write (TTW) siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang

No Tingkat Penguasaan Kualifikasi Frekuensi Persentase

1 96 – 100% Sempurna 9 26%

2 86 – 95% Baik Sekali 12 35%

3 76 – 85% Baik (B) 8 23%

4 66 – 75% Lebih dari Cukup 5 16%

5 56 –65% Cukup 0 0 6 46 – 55% Hampir Cukup 0 0 7 36 – 45% Kurang 0 0 8 26 – 35% Kurang Sekali 0 0 9 16 – 25% Buruk 0 0 10 0 – 15% Buruk Sekali 0 0 Jumlah 34 100%

Gambar 2: Diagram Kemampuan Menulis Surat Dinas Siswa Kelas VIII SMP Negeri 24 Padang Dengan Menggunakan Teknik Think-Talk-Write (TTW) (Kelas Eksperimen).

Pengaruh Penggunaan Teknik Think-Talk-Write (TTW) Terhadap Kemampuan Menulis Surat Dinas Siswa Kelas VIII SMP Negeri 24 Padang

No Kelompok N ∑FX Rata-rata

1 Kelas Kontrol 34 2122,01 62,42 2 Kelas Eksperimen 34 2922,02 85,9

Berdasarkan hasil uji-t, disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (H1) diterima pada taraf

signifikan 95% dan dk=n1 + n2 – 2 karena thitung> ttabel(7,643>1,67). Dengan kata lain, penerapan teknik think-talk-write (TTW) berpengaruh signifikan terhadap kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang.

0 0 0 0 0 0 5 8 12 9 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 fr e ku e n si Kualifikasi

(13)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bagian terdahulu, maka hasil penelitian ini perlu dibahas lebih lanjut sebagai berikut; Kemampuan Menulis Surat DinasTanpa Menggunakan Teknik Think-Talk-Write (TTW) Siswa Kelas VIII SMP Negeri 24 Padang(Kelas Kontrol) Berdasarkan hasil analisi data diketahui bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis surat dinas tanpa menggunakan teknik think-talk-write (TTW) siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang dengan rata-rata 62,41 tergolong cukup, karena M-nya berada pada penguasaan 56-65% pada skala 10. Teori yang digunakan dalam menulis surat dinas menurut Arifin (1990) dan menurut Semi (2009) terbagi 3 indikator dalam menulis surat dinas sebagai berikut: (1)bagian-bagian surat, (2)Ejaan Yang Disempurnakan (3)Kalimat Efektif. Di bawah ini dideskripsikan perolehan skor kemampuan menulis surat dinas tanpa menggunakan teknik think-talk-write (TTW) siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang. Kemampuan Menulis Surat DinasDenganMenggunakan Teknik Think-Talk-Write (TTW)

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 24 Padang( Kelas Eksperimen). penguasaan kemampuan menulis surat dinas dengan menggunakan teknik think-talk-write (TTW) siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang dengan rata-rata85,94 tergolong baik, karena M-nya berada pada penguasaan 76-85% pada skala 10. Didekripsikan perolehan skor kemampuan menulis surat dinas dengan menggunakan teknik think-talk-write (TTW) siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang perindikator dan secara keseluruhan dapat dideskripsikan sebagai berikut; bagian-bagian surat, ejaan yang disempurnakan dan kalimat efektif.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan penganalisisan data, maka diambil tiga kesimpulan sebagai berikut. Pertama,

kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang tanpa menggunakan teknik

Think-Talk-Write (TTW) memperoleh nilai rata-rata 62,42 yaitu berada pada tingkat penguasaan 56-65% yaitu berada pada kualifikasi Cukup (C). Kedua, kemampuan menulis surat dinas dengan menggunakan teknik think-talk-write (TTW) di kelas eksperimen siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang memperoleh nilai rata-rata 85,9 yaitu berada pada tingkat penguasaan 76-85% yaitu pada kualifikasi Baik (B). Ketiga, berdasarkan hasil uji-t disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terhadap penggunaan teknik think-talk-write (TTW) siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang karena > (7,643>1,67). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Padang dengan menggunakan teknik Think-Talk-Write (TTW) lebih baik tanpa menggunakan teknik Think-Talk-Write (TTW). Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut. Pertama, disarankan kepada siswa SMP Negeri 24 Padang untuk lebih rajin melatih diri dalam menulis surat dinas. Kedua, disarankan kepada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 24 Padang agar menerapkan teknik think-talk-write (TTW) dalam pembelajaran khususnya menulis surat dinas. Ketiga, peneliti lain sebagai masukan dan bahan perbandingan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan kemampuan menulis, terutama menulis surat dinas.

DAFTAR RUJUKAN

Arifin, E. Zainal. 1990. Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Surat Resmi. Jakarta: PT. Mediyatama Sarana Perkasa.

Semi, Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang:Angkasa Raya.

Soedjito. 2010. Terampil Menulis Surat Resmi Bahasa Indonesia. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Shoimin, Aris. 2014.68 Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:Ar-Ruzz Media.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Yusuf, A. Muri. 2005. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press.

(14)

Gambar

Gambar 2: Diagram Kemampuan Menulis Surat Dinas Siswa Kelas VIII SMP Negeri 24 Padang  Dengan Menggunakan Teknik Think-Talk-Write (TTW) (Kelas Eksperimen)

Referensi

Dokumen terkait

Akibat perubahan metode penilaian sediaan terhadap perhitungan rugi laba tahun yang diaudit harus dijelaskan dalam laporan keuangan dan auditor harus menyatakan pengecualian

\"A profile is defined not to alter the semantics of the resource representation itself, but to allow clients to learn about additional semantics (constraints,

Pembebasan Bea Masuk atas Impor Barang Modal dalam Rangka Pembangunan atau Pengembangan Industri Pembangkitan Tenaga Listrik untuk Kepentingan Umum.. The Investment Coordinating

The standard defines that the WCS server shall generate a SOAP response message where the content of the Body element is a Fault element containing an ows:ExceptionReport element

[r]

Hal ini berlaku mungkin disebabkan masa untuk kanak-kanak meluangkan masa di sudut bacaan kurang dan buku-buku tidak digunakan dengan berkesan dalam pembelajaran dan pengajaran

[r]

Dengan demikian, penjelasan tujuan dan sasaran pada hakekatnya merupakan penegasan kembali tentang visi dan misi RPJMD Kabupaten Kerinci Tahun 2014-2019 secara