BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan dan kemajuan suatu daerah untuk perubahan yang mengarah kepada
yang lebih baik, perlu ditunjang dengan perencanaan yang matang dan berkemandirian
dengan berorientasi pada kesempatan untuk lebih meningkatkan kemampuan daerah dalam
memajukan daerahnya.
Rencana Strategis (Renstra) BKPSDMD Kabupaten Kerinci merupakan satu kesatuan
dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang disusun dengan mengacu kepada
RPJMD Kabupaten Kerinci Tahun 2017-2019, dan Renstra SKPD terkait di tingkat Provinsi
Jambi.
Berdasarkan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor: 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah, pasal 89, ayat
2, Renstra SKPD disusun dengan tahapan sebagai berikut :
a. Persiapan penyusunan Renstra SKPD;
b. Penyusunan Rancangan Renstra SKPD;
c. Penyusunan Rancangan Akhir Renstra SKPD;
d. Penetapan Renstra SKPD.
Kebijakan Penunjang untuk kelancaran Pengyelengaraan Daerah di bidang
Pengelolaan dan Pembinaan Kepegawaian Daerah yang Meliputi perencanan pengadaan,
pembinaan, pengembangan, pengendalian, penunjang Kepegawaian, Pendidikan dan
pelatihan, di Linkungan pemerintah daerah adalah acuan, sasaran, dan prioriatas dalam
pelaksanaan pembinaan dan Pengemabnagn atas penyelenggaraan pemerintah daerah yang
dilakukan oleh BKPSDM Jenderal Dalam Negeri, BKPSDM Jenderal Kementerian / Lembaga
Pemerintah Non Kementerian; BKD Provinsi dan/atau BKPSDMD Kabupaten/kota.
Badan Kepegawaian dan Pengembangn Sumber Daya Manusia Daerah adalah
instansi pemerintah yang dibentuk dengan tugas melaksanakan Pengelolaan dan Pembinaan
Kepegawaian dilingkungan pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah, yang terdiri dari
Badan Kepegawaian dan Pengembangn Sumber Daya Manusia ( BKPSDMD ) Jenderal
Kementerian,BKPSDMD /unit BPKSDMD pada Kementerian Negara, BKPSDMD Lembaga
Kabupaten / Kota, dan unit penunjang untuk kelancaran Pembinaan Kepegawaian pada
Badan Hukum Pemerintah lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Peran Penunjang untuk kelancaran Penyelengaraan Pemerintah daerah makin lama
makin strategis, dan bergerak mengikuti kebutuhan zaman.Berawal dari perannya sebagai
internal check, saat ini Pembinana Kepegawaian diharapkan menjadi agen perubahan yang
dapat menciptakan nilai tambah pada produk atau layanan organisasi. Pada sisi lain,
perkembangan konsep pengelolaan organisasi juga berkembang pesat seperti munculnya
manajemen strategi, manajemen resiko, hingga perkembangan teknologi informasi yang
pesat. Secara tidak langsung, hal ini juga mengubah ukuran keberhasilan sebuah Pelayana
Penunjang untuk Penyelenggaraan Pemerintah yang baik .
Rencana Strategis merupakan proses sistematik yang berkelanjutan dari keputusan
yang beresiko dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisifatif,
mengorganisasi secara sistematis usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut dan
mengukur hasil melalui umpan balik yang terorganisasi dan rapi.
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Kerinci
Tahun 2014-2016 yang disusun bertujuan untuk memberikan arah dan pedoman terhadap
semua program pembangunan yang dilakukan pemerintah, RPJMD ini merupakan acuan dan
sekaligus koordinasi dalam penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pada
masing-masing Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) untuk periode 5 tahun mendatang, serta
nantinya digunakan sebagai tolok ukur untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja Bupati
Kerinci selama periode pemerintahan 2017-2019.
Rencana Strategis (RENSTRA) BKPSDMD Kabupaten Kerinci merupakan dokumen
perencanaan yang memuat program–program Pembinaan dan Pengembnagan Aparatur yang bersifat indikatif yang akan dilaksanakan selama 3 (tiga) tahun yaitu Tahun 2017 – 2019 yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Kerinci Tahun 2017 – 2019.
Rencana Strategis (RENSTRA) ini bersifat dokumen perencanaan jangka menengah
dan mempunyai peran yang sangat penting terutama dalam penyusunan Rencana Kerja
(RENJA) setiap tahunnya, sebagai dasar penilaian kinerja pimpinan Organisasi Perangkat
Daerah Peran (BKPSDMD KABUPATEN KERINCI) dan menjadi acuan dalam menyusun
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Penyusunan dokumen ini tetap mengacu kepada Sistem Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang memuat Visi, Misi Pemerintah Kabupaten Kerinci
melalui pendekatan politik, pendekatan teknokratik, pendekatan partisipatif, pendekatan top
down dan pendekatan bottom up.
Dengan tersusunnya Rencana Strategis BKPSDMD Kabupaten Kerinci, diharapkan
meterjemahkan perencanaan pembangunan setiap tahun dengan program dan kegiatan
yang fokus dan terukur serta menunjang pencapaian sasaran pembangunan Kabupaten
Kerinci.
Sebagai Implikasi dari hal tersebut diatas, maka Pemerintah Kabupaten Kerinci dituntut
untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tuntutan reformasi
yang menghendaki perubahan di segala bidang.Salah satu instrumen untuk dapat
meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan adalah dengan merumuskan perencanan
strategis yang dikomunikasikan kepada segenap lapisan pegawai sehingga tantangan
perubahan iklim terutama semangat otonomi daerah dapat disikapi dengan arif dan
bijaksana.
Renstra BKPSDMD Kabupaten Kerinci merupakan serangkaian tindakan dan kegiatan
mendasar yang dibuat secara bersama-sama antara pimpinan dan seluruh komponen untuk
dapat diimplementasikan oleh seluruh jajarannya dalam rangka pencapaian visi dan misi
BKPSDMD Kabupaten Kerinci.
Perumusan perencanaan strategis tersebut mengikuti pola yang merupakan
tahap kegiatan mulai dari yang paling ideal sampai dengan paling teknis sehinga
tahap-tahap tersebut merupakan rangkaian kegiatan yang memiliki keterkaitan yang erat untuk
mencapai tujuan bersama.
Bentuk perencanaan strategis yang disusun oleh Inspektorat Kabupaten Kerinci
mengikuti pola sebagai berikut :
1. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kerinci Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Kerinci yang salah satu pengaturannya adalah
pembentukan BKPSDMD Kabupaten Kerinci yang mempunyai tugas dan fungsi
melaksanakan Pembinaan dan Pengembnagan Apararur terhadap pelaksanaan
tugas-tugas pemerintahan, Perumusan Kebijakkan Teknis di bidang Penggelolana dan
Pembinaan Kepegawaian daerah , Pelayanan Penunjang untuk kelanacaran
Pengyelengaraan Pemerintah Daerah di bidang pengelolan dan Pembinanan
Kepegawaian Daerah meningkatkan kualitas Aparat Pengembangn sumber Daya
Manusia Daerah dan disiplin aparatur pemerintah.
2. Dari analisis lingkungan internal dan eksternal maka dijabarkan lebih lanjut kedalam
tugas pokok dan fungsi BKPSDMD Kabupaten Kerinci dengan berdasarkan Surat
Keputusan Bupati Kerinci Nomor 5 Tahun 2014Tentang Tugas Pokok dan Fungsi
Organisasi dan Tata Kerja BKPSDMD Kabupaten Kerinci.
3. Berdasarkan analisis faktor lingkungan tersebut maka diperoleh faktor-faktor kunci
keberhasilan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BKPSDMD Kabupaten Kerinci
kegiatan untuk kurun waktu lima tahun kedepan.
4. Perlu penerapan-penerapan prinsip kerja yang baik, keinginan ini telah menjadi
komitmen BKPSDMD Kabupaten Kerinci dan dituangkan dalam bentuk perencanaan
sehingga dapat menjadi acuan dalam penyelenggaraan dan pertanggungjawaban
kinerja OPD .
5. Perencanaan tersebut dibuat sesuai dengan peraturan dan perlu dirumuskan serta
disusun dalam bentuk Perencanaan Strategi BKPSDMD Kabupaten Kerinci.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, Rencana Strategis BKPSDMD Kabupaten
Kerinci 2017-2019 perlu dioptimalisasi penyusunannya sejalan dengan perubahan dinamis
situasi dan kondisi kebutuhan masyarakat dan kemampuan Pemerintah Daerah dalam
rangka mencapai Visi Kabupaten Kerinci.
1.2. Landasan Hukum
Landasan idiil dari Rencana Strategis BKPSDMD Kab. Kerinci adalah Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 sedangkan landasan operasional meliputi seluruh ketentuan
perundang-undangan yang berkaitan langsung dengan pembangunan daerah. Landasan
Hukum penyusunanRencana Strategis BKPSDMD Kabupaten Kerinci tahun 2014-2019adalah
sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 58 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 21 Tahun 1957 tentang Pengubahan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat II Dalam Lingkungan Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Tengah sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1643);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);
8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
10. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 161, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5080);
11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5233);
12. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN),Undang-Undang ini bertujuan untuk menjaga independensi dan netralitas Aparatur Sipil Negara, selain itu juga meningkatkan Kompetensi Kinerja, Kesejahteraan dan Integritas, pembentukan Undang ASN merupakan perubahan dari Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
13. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Miminal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Repubtik Indonesia Nomor 4598);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lernbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 2l, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nornor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2010 tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5098);
25. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5209);
26. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
28. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan, Nomor 28 Tahun 2010, Nomor 0199/M PPN/04/2010, Nomor PMK 95/PMK 07/2010 tentang Penyetaraaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2009-2014;
29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; dan
30. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dalam Penyusunan Atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah;
31. Peraturan Kepala BKN RI Nomor 1 Tahun 2013 sebagai Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil serta bahwasanya setiap PNS berkewajiban menyusun SKP ( Sasaran Kerja Pegawai )
32. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2007 tentang Produk Hukum Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kerinci Tahun 2007 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kerinci Nomor 6) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2007 tentang Produk Hukum Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kerinci Tahun 2007 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kerinci Nomor 6);
Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Kerinci (Lembaran Daerah Kabupaten Kerinci Tahun 2008 Nomor 6);
34. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Kewenangan Daerah Kabupaten Kerinci (Lembaran Daerah Kabupaten kerinci Tahun 2008 Nomor 8);
35. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2009 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kerinci (Lembaran Daerah Kabupaten Kerinci Tahun 2009 Nomor 11), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas PeraturanDaerah Nomor 11 Tahun 2009 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kerinci (Lembaran Daerah Kabupaten Kerinci Tahun 2012 Nomor 2);
36. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kerinci Tahun Anggaran 2013 (Lembaran Daerah Kabupaten Kerinci Tahun 2013 Nomor 7);
37. Peraturan Bupati Kerinci Nomor 28 Tahun 2013 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kerinci Tahun 2014 (Berita Daerah Kabupaten Kerinci Tahun 2013 Nomor 28), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Kerinci Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Bupati Kerinci Nomor 28 Tahun 2013 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2014 (Berita Daerah Kabupaten Kerinci Tahun 2014 Nomor 3);
38. Keputusan Bupati Kerinci Nomor 030/Kep.364.a/2014 tentang Penetapan Standar Satuan Harga Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Kerinci Tahun Anggaran 2014.
39. Keputusan Bupati Kerinci Nomor 21 Tahun 2010 tentang Penetapan Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kabupaten Kerinci.
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan menjelaskan maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra
BKPSDMD Kabupaten Kerinci tahun 2017-2019.
1.3.1. Maksud
Optimalisasi Renstra BKPSDMD Kabupaten Kerinci 2017-2019 merupakan
penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Kabupaten
Kerinci 2017-2019 dalam rangka memberikan arah dan pedoman terhadap semua
kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dan Penujang pengelolan pembinaan
pegawai 3 (tiga) tahun kedepan. Selain itu sebagai acuan sekaligus perangkat
koordinasi dengan OPD terkait dalam penyusunan kebijakan, program, dan kegiatan
yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi BKPSDMD Kabupaten Kerinci.
1.3.2. Tujuan
Tujuan penyusunan Renstra BKPSDMD tahun 2017-2019 adalah untuk memberikan
arah yang jelas untuk lebih memantapkan terselenggaranya kegiatan prioritas dalam turut
mendukung suksesnya pencapaian indikator sasaran pembangunan daerah yang telah
ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Kerinci dalam kurun waktu 3 (tiga ) tahun sesuai
dengan potensi yang tersedia.
Selain itu juga sebagai acuan sekaligus perangkat koordinasi dengan dinas/instansi
terkait dalam penyusunan kebijakan, program, dan kegiatan yang berkaitan dengan tugas
pokok dan fungsi BKPSDMD dalam bidang Pembinaan dan Pengembnagan Aparatur dan
secara spesifik adalah :
1. Merumuskan gambaran umum kondisi daerah sebagai dasar perumusan permasalahan dan isu strategis daerah, sebagai dasar prioritas penanganan pembangunan daerah 3 tahun kedepan;
2. Merumuskan gambaran pengelolaan keuangan daerah serta kerangka pendanaan sebagai dasar penentuan Kepegawaian kemampuan kapasitas pendanaan 3 tahun kedepan;
3. Menerjemahkan visi dan misi Kepala Daerah ke dalam tujuan dan sasaran pembangunan Daerah tahun 2017 sampai dengan tahun 2019, yang disertai dengan program prioritas untuk masing-masing OPD tahun 2017 sampai dengan 2019, dengan berpedoman pada RPJPD Kabupaten Kerinci Tahun 2005 - 2025;
5. Menetapkan indikator kinerja Satuan kerja perangkat daerah dan indikator kinerja kepala daerah sebagai dasar penilaian keberhasilan pemerintah daerah periode tahun 2017 sampai dengan tahun 2019;
6. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan, serta menyediakan pedoman bagi seluruh satuan kerja perangkat daerah dalam penyusunan Renstra OPD, Renja OPD sesuai kewenangan, tugas dan fungsinya masing-masing dan sekaligus merupakan landasan dalam menentukan program-program unggulan yang terkait langsung dengan pencapaian visi dan misi pembangunan daerah;
7. Menjadi pedoman dalam penyusunan program-program tahunan untuk jangka waktu selama 3 ( tiga tahun yang akan dibahas dalam forum musyawarah pembangunan daerah (Musrenbang) mulai dari tingkat kelurahan/desa, kecamatan hingga tingkat kabupaten;
8. Menjadi landasan untuk mengintegrasikan dan mensinergikan perencanaan dengan penganggaran serta sinergi antara Pengendalian, pelaksanaan, dan evaluasi hasil rencana pembangunan Kabupaten Kerinci;
9. Memudahkan seluruh jajaran aparatur pemerintah daerah dan DPRD untuk memahami dalam menentukan program-program pembangunan yang ditindak- lanjuti dengan kegiatan yang nantinya diukur dengan indikator-indikator; dan
10. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
1.4. Sistematika Penyusunan
Rencana Strategis BKPSDMD Kabupaten Kerinci tahun 2017-2019 ini disusun
dengan sistematika menurut Permendagri nomor 54 tahun 2010sebagaiberikut :
BAB I Pendahuluan
Berisi latar belakang penyusunan Rencana Strategis, landasan hukum
penyusunanRencana Strategis, maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis serta
sistematika penulisan Rencana Strategis.
BAB IIGambaran Pelayanan, Tugas dan Fungsi
Memuat tugas, fungsi dan struktur organisasi, sumber daya yang dimiliki, kinerja
pelayanan hingga saat ini, tantangan dan peluang pengembangan Aparaturt Kabupaten
Kerinci.
BAB III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Memuat identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan BKPSDMD
Rencana Strategis BKPSDMD Provinsi serta penentuan isu-isu strategis BKPSDSM Kab.
Kerinci.
BAB IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Berisikan visi dan misi BKPSDMD Kabupaten. Kerinci, tujuan dan sasaran jangka
menengah BKPSDMD serta strategi dan kebijakan dalam menjabarkan sasaran jangka
menengah BKPSDMD Kabupaten Kerinci.
BAB V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan PendanaanIndikatif
Memuat rencana program dan kegiatan BKPSDMD selama lima tahun kedepan yang
dilengkapi dengan indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.
BAB VI Indikator Kinerja yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Memuat indikator kinerja BKPSDMD Kabupaten Kerinci yang terkait langsung atau
mendukungpencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Kerinci.
BAB VII Penutup
Berisikan tentang ringkasan singkat dari maksud dan tujuan penyusunan dokumen
Rencana StrategisBKPSDMD, disertai dengan harapan bahwa dokumen ini mampu menjadi
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN BKPSDMD KABUPATEN KERINCI
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi BKPSDMD
Tugas Pokok dan Fungsi BKPSDMD Kabupaten Kerinci dijabarkan dalam
Peraturan Bupati Kerinci Nomor 6 Tahun 2010 tentang Uraian Tugas Pokok, Fungsi dan
Tata kerja BKPSDMD Kabupaten Kerinci. BKPSDMD Kabupaten Kerinci adalah unsur
Penunjang untuk kelancaran Penyelengaraan Pemerintah yang baik.
Sebagai unsur Penunjang untuk kelancaran Penyelengaraan Pemerintah yang
baik,BKPSDMD Kabupaten Kerinci mempunyai tugas pokok yaitu ” Melakukan Pembinaan
dan Pengembangan Aparatur terhadap Pelaksanaan Urusan Pemerintahan Daerah
Pelaksanaan Pembinaan Atas Penyelenggaraan Meningkat Pengelolan dan Pembinaan
Kepegawaian Daerah.” Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, BKPSDMD Kabupaten
Kerinci mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Merumuskan Kebijakan Pengembangan Kepegawaian Daerah ;
2. Terselenggaranya Pelayanan Administrasi Kepegawaian yang berkualitas ;
3. Meningkat Kualitas Sumber Daya Aparatur; dan
4. Mengembangkan Sistem Informasi Mnajemen Kepegawaian
.
2.1.1 Hal – Hal Yang Dianggap Penting.
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi BKPSDMD Kabupaten yaitu
melaksanakan tugas-tugas di bidang pengembangan Aparatur , dalam rangka
melaksanakan pembinaan dan peningkatan sumber daya manusia aparatur berupa
pelaksanaan diklat, bimtek, sosialisasi yang kegiatan-kegiatan lainnya dalam rangka
menunjang tugas-tugas di bidang Kepegawaian.
Hal –hal yang dianggap penting dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas di
berdasarkan Program Kerja , maka dapat diberikan pengertian-pengertian tentang
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Terwujudnya Peningkatan SDM melalui pendidikan Perjenjang Struktural bagi PNS
Pengukuran indikoator ini didasarkan pada jumlah pegawai yang telah mengikut
diklat Kepemimpinan, baik yang dilaksanakan didalam daerah mapun diluar daerah
berdasarkan DPA Badan Kepegawaian dan Pengembnagan Sumber Daya Manusia
Daerah Kabupaten Kerinci. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Daya Manusia
Daerah Kabupaten Kerinci elah menganggarkan Pegawai Negeri sebanyakl untuk
mengikuti Diklat PIM tingkat II. Sebanyak 3 ( tiga ) orang . PIM tingkat III
sebanyak 8 ( Delapan ) orang dan PIM tingkat IV sebanyak orang . alasan yang
cukup mendasarkan maka pemerintah tidak dapat mengirimkan peserta diklat pim
tingkat II, untuk Diklat PIM tingkat III diikuti oleh 7 ( Tujuh ) orang peserta dan
untuk pelaksanaan Diklat PIM Tingkat IV
2. Terselenggaraannya Pembinaan dan Pengembangan Aparatur.
Pengukuran indikator ini berdasarkan pada Jumlah Pembinaan dan Pengembangan
Aparatur dengan beberapa uraian sub indikator kinerja kegiatan masing- masing
a. jumlah PNS yang telah memiliki karis karsu
b. Jumlah pelayanan Administrasi Pensiun PNS
c. Jumlah Pemberian Tugas Bantuan belajar dan Ikatan Dinas
d. Jimlah Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan ( Baperjakat )
e. Jumlah Penataan sistem Penerbitan SK Fungsional
f. Jumlah Pelayanan Admiistrasi Kartu Pegawai PNS
g. Jumlah Proses Pertimbnagan Mutasi PNS
h. Jumlah Operasional SAPK/SIMPEG
i. Jumlah evaluasi Kinrja PNS
k. Jumlah Penataan sistem Kenaikan Gaji Berkal PNS
l. Jumlah Proses Penerbitan Surat izin dan Cuti PNS
m. Jumlah Proses penanganan kasus kasus pelanggaran Disiplin PNS
n. Jumlah Bimbingan Teknis penyusunan sadaran kinerja Pegawai
2.2. Struktur Organisasi.
BKPSDMD Kabupaten Kerinci dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Kerinci Nomor 11 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata
Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kerinci, dan dijabarkan ke dalam Peraturan Bupati
Kerinci Nomor : 6 tahun 2010 tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi BKPSDMD
Kabupaten Kerinci.
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, BKPSDMD Kabupaten Kerinci
akan memfokuskan secara cermat obyek dan sasaran pengawasan yang bersifat
kebijakan strategis atas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan, pembangunan
dan kemasyarakat, meningkatkan efektivitas pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan pemerintahan daerah di Kabupaten Kerinci melalui upaya koordinasi
dan sinergi pengawasan internal, eksternal dan pengawasan masyarakat serta
mengoptimalkan pelaksanaan tindak lanjut hasil-hasil pemeriksaan Aparat Pengawasan
Fungsional dan penanganan pengaduan masyarakat.
Ruang lingkup kegiatan pengawasan pada BKPSDMD Kabupaten Kerinci atas
penyelenggaran pemerintahan daerah yang meliputi : Administrasi Umum
Pemerintahan yang terdiri dari : Kebijakan Daerah, Kelembagaan, Pegawai Daerah,
Keuangan Daerah dan Barang Daerah. Pengawasan Urusan Pemerintahan yang terdiri:
Urusan Wajib dan Urusan Pilihan. Pengawasan Lainnya yang terdiri : Pemeriksaan
Serah Terima Jabatan Kepala SKPD, pemeriksaan khusus dan review atas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah dan SKPD serta Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP).
Dalam rangka pelaksanaan tugas pengawasan di bidang pembangunan,
pemerintahan dan kemasyarakatan, BKPSDMD Kabupaten Kerinci didukung dengan
1. Kabanr;
2. Sekretaris;
3. Kasubbag Umum dan Kepegawaian ;
4. Kasubbag Perencanaan, Kuangan dan Pelaporan
5. Kabid Pelndataan Pengembangan Karir dan Penilaian Kinerja
6. Pengadaan, Kepangkatan, Mutasi dan Pelaporan
7. Disiplin dan Pengembangan Kompotensi Aparatur
8. Kasibbid Pendataan Pegawai
9. Kasubid Pengembnagan Karir
10. Kasubid Penilaian Kinerja
10. Kasubid Kepangkatan
11. Kasubib Pengadaan dan Pensiun
12. Kasubid Mutasi
13. Kasubid Disiplin
14. Kasubid Diklat Teknis, Struktural dan Fungsional
BAGAN 2.2
STRUKTUR ORGANISASI BKPSDMD KABUPATEN KERINCI
2.3. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan
Untuk mencapai keberhasilan penyelenggaraan tugas Pelayanan Penunjang
Kelancaran Pembinan Aparatur Sipil Negara dalam bidang Penujang pengelolaaan
Pembinaan Pegawai , sangat tergantung pada sumber daya manusia aparatur Negara
khususnya Pegawai Negeri Sipil. Oleh Karena itu, sangat diperlukan Pegawai Negeri
Sipil yang memiliki dedikasi yang merupakan unsur aparatur negara yang bertugas
sebagai abdi Negara dan abdi masyarakat yang menyelenggarakan pelayanan secara
adil dan merata kepada masyarakat dengan dilandasi kesetiaan, dan ketaatan kepada
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
SEKRETARIS
KASUBBID KEPANGKATAN KASUBBID DISIPLIN
Di samping itu dalam pelaksanaan tugasnya Pegawai Negeri Sipil berkewajiban
untuk melaksanakan tugasnya secara profesional dan bertanggung jawab.Pernyataan
diatas merupakan pernyataan yang tertuang dalam penjelasan atas Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
Dalam melaksanakan tugas-tugas Penujnag pemerintah yang baiak oleh
BKPSDMD Kabupaten Kerinci, kualitas dan kuantitas Sumber daya manusia
merupakan topik yang sangat penting dan harus terus ditingkatkan untuk menunjang
kelancaran tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat
khususnya pada bidang pengelolaan Pembinaan Pegawai .Oleh karena itu untuk
menghadapi perkembangan dan kemajuan zaman yang berbasis Informasi Teknologi
(IT) sekarang ini, perlu dibentengi dengan etika yang baik serta diimbangi dengan
persiapan sumber daya manusia yang memadai dan mampu menjawab segala
perubahan dan tantangan di masa yang akan datang. Sampai dengan saat ini jumlah
Sumber Daya Manusia yang ada di BKPSDMD Kabupaten Kerinci pada tahun 2017
sebanyak 33 orang Pegawai Negeri Sipil, dari jumlah 33 orang tersebut terdiri dari
pejabat struktural, dan Pelaksana dengan berbagai latar belakang disiplin
ilmu/pendidikan. Berikut data mengenai sumber daya aparatur / pegawai yang berada
di lingkungan BKPSDMD Kabupaten Kerinci berdasarkan jabatan, pendidikan pangkat
dan golongan.
2.3.1. Jabatan Struktural.
Dalam rangka menunjang kelancaran tugas-tugas Pengembnagan
Sumber Daya Manusia Daerah , maka perlu adanya formasi jabatan struktural
yang tersedia pada BKPSDMD Kabupaten Kerinci yang ditujukan untuk
mengendalikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas pembinaan
Dan Pengembangan Apratur Sipil Negara dimaksud. Berikut ini data tabel
rekapitulasi formasi jabatan berdasarkan eselon pada BKPSDMD Kabupaten
Tabel 1
Jumlah Pejabat BKPSDMD berdasarkan eselon di lingkungan BKPSDMD Kabupaten Kerinci
6. Kasubbag Perencanaan - - 1 1
7. Kasubbag Umum & Kepegawaian - - 1 1
8. Kasubbid Kepangkatan - - 1 1
9. Kasubbid Pengadaan & Pensiun - - 1 1
10 Kasubbid Mutasi 1 1
11 Kasubbid Pendataan Pegawai 1 1
12 Kasubbid Pengembangan Karier 1 1
13 Kasubbid Penilaian Kinerja 1 1
14 Kasubbid Disiplin 1 1
15 Kasubbid Diklat 1 1
16 Kasubbid Izin & Cuti 1 1
17 Kepala UPTB KORPRI 1 1
Jumlah 1 4 12 17
2.3.2.Jabatan Fungsional dan Widyaswara .
Untuk mendukung kegiatan Pembinaan dan Pengembnagan Aparaur
pada BKPSDMD Kabupaten Kerinci pada tahun 2017 baru memiliki Jabatan
Fungsional sebanyak 1 orang, yaitu Jabatan Fungsional Widyaswara sebanyak 1
orang dan Pejabat Jabatan Funsional Widyaswara sebanyak 1orang. merupakan
jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang
untuk melakukan Analisis Pegawai pada instansi pemerintah, lembaga dan/atau
pihak lain yang di dalamnya terdapat kepentingan Negara sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan
hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang.
Pada BKPSDMDt Kabupaten Kerinci..
Berikut tabel jumlah Jabatan Fungsional pada BKPSDMD Kabupaten Kerinci :
Tabel 2
Jumlah Jabatan fungsional Pada BKPSDMD Kabupaten Kerinci
No Nama Jabatan Fungsional Jumlah
Jika dilihat dari data tabel di atas jumlah Fungsional yang ada pada
BKPSDMD Kabupaten Kerinci sangat minim sekali, tidak seimbang dengan beban
pekerjaan dan jumlah SKPD yang ada di Kabupaten Kerinci. Maka solusi untuk
melaksanakan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah dengan tidak hanya
dibebankan kepada pejabat fungsional saja, tetapi melibatkan seluruh Pegawai
Negeri Sipil yang ada di BKPSDMD Kabupaten Kerinci.
3.2.3. Pendidikan
Sumber Daya Aparatur yang ada di BKPSDMDt Kabupaten Kerinci,
dengan jumlah 37 orang tersebut yang terdiri dari berbagai latar belakang
pendidikan mulai dari SLTA sampai dengan S2. Berikut personil BKPSDMD
Kabupaten Kerinci sesuai tingkat pendidikan sebagaimana tabel berikut :
Tabel 3
Tingkat Pendidikan Pegawai BKPSDMD Kabupaten Kerinci No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)
1.
Pasca Sarjana ( S3 )
1 Orang
13,15
2. Pasca Sarjana (S2) 6 Orang 13,15
3. Sarjana (S1) 20 Orang 78,79
4. Diploma 3 3 Orang 5,06
SLTA 3 Orang 5,06
Jumlah 33 orang 100%
Demikian pula dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki , masih
sangat diperlukan dengan latar belakang pendidikan teknis dan guna
mendukung tugas-tugas Pembinan dan Pengembnagan Aparatur kedepan.
Sementara untuk memiliki tersebut sangat tergantung dari prosedur
pengangkatan yang ditentukan oleh instansi pembina, serta minat dari Pegawai
BKPSDMD Kabupaten Kerinci dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Kerinci Nomor 224 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja BKPSDMD Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Kerinci yang
mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah. Seiring dengan arah kebijakan penyelenggaraan Pemerintahan di Kabupaten
Kerinci, BKPSDMD Kabupaten Kerinci akan memfokuskan secara cermat obyek dan sasaran
yang bersifat kebijakan strategis atas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakat, meningkatkan efektivitas pembinaan dan pembinanna dan
Pengembangan Aparatur penyelenggaraan pemerintahan daerah di Kabupaten Kerinci
melalui upaya koordinasi dan sinergi internal, eksternal dan serta mengoptimalkan
Berdasarkan tugas dan fungsi BKPSDMD Kabupaten Kerinci sebagai di daerah, maka
gambaran umum pelayanan yang diberikan BKPSDMD Kabupaten Kerinci adalah sebagai
berikut :
1. Penyiapan penyusunan peraturan perundang-udangan daerah di Bidang
Kepegawaian sesuai dengan norma, standard dan prosedur yang ditetapkan
pemerintah.
2. Rencana Pengembangan kepegawaian daerah.
3. Penyiapan kebijkan teknis Pengembangan Kepegawaian Daerah.
4. Penyiapan dan pelaksanaan pengadaan pengankatan, pemindahan, dan
pemberhentian PNS daerah sesuai dengan norma, standar, dan prosedur yang
ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan.
5. Penyiapan dan pelaksanaan pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian
dalam dan dari jabatan Struktural dan Fungsional sesuai dengan norma,
standar, dan prosedur yang ditetapkan dengan peraturan
perundang-undangan.
6. Penyiapan dan penetapan pensiun PNS Daerah.
7. penetapan gaji, tunjangan dan kesejahteraan PNS Daerah sesuai dengan
norma, standar, dan prosedur yang di tetapkan dengan peraturan
8. Penyelenggaraan Administrasi PNS Daerah.
9. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi PNS Daerah sesuai dengan
kebutuhan instansi terkait.
10. Pembinaan PNS Daerah.
11. Melaksanakan Evaluasi kinerja aparatur dan kinerja pimpinan organisasi
perangkat daerah.
12. Pengelola System Manajemen Informasi Kepegawaian Daerah.
13. Pengelolaan informasi Kepada Badan Kepegawaian Negara (BKN).
14. Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan kepala daerah sesuai dengan bidang
tugasnya.
Berkenaan dengan gambaran umum pelayanan yang diberikan oleh BKPSDMD
Kabupaten Kerinci sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, maka dituntut adanya sumber
daya manusia/ aparatur di bidang pengelolaan dan Pembinaan Kepegawaian Daerah sesuai
dengan kewenangan yang dimiliki oleh daerah yang memiliki kompetensi, pengalaman,
komitmen dan berpengetahuan serta berintegritas tinggi dalam rangka mewujudkan
berhasilnya tugas-tugas di bidang penngelolaan dan Pembinaan Kepegawaian daerah dalam
rangka tercapainya pemerintahan yang baik, transparan, akuntabel, efektif dan efisien serta
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERKAITAN DENGAN TUGAS DAN FUNGSI BKPSDMD KABUPATEN KERINCI
Pencapaian misi disadari akan sangat bergantung pada keberadaan faktor-faktor
kunci keberhasilan dan isu-isu strategis. Faktor – faktor ini dirumuskan dari hasil analsis lingkungan internal dan eksternal baik yang menguntungkan maupun merugikan bagi
BKPSDMD Kabupaten Kerinci. Menjelaskan faktor-faktor kunci keberhasilan dan isu-isu
strategis yang akan dihadapi berdasarkan evaluasi dan analisis berdasarkan RPJMD
Kabupaten Kerinci tahun 2017 – 2019 telah ditetapkan agenda”Mewujudkan Kerinci
Yang Lebih Baik”, untuk itu perlu diantisipasi dengan menyikapi beberapa faktor kunci
keberhasilan dan isi-isu strategis dalam melaksanakan tugas-tugas menbantunkepala daerah
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang manajemen kepegawaian daerah
meliputi dan pembinaan kepegawaian daerah sesuai dengan kewenangan yang dimiliki oleh
daerah.:
A. Faktor – Faktor Kunci Keberhasilan.
Dengan memperhitungkan nilai-nilai yang hidup dalam pegawai Negeri Sipil
yang berkaitan dengan faktor-faktor internal dan eksternal, maka terdapat beberapa
faktor kunci keberhasilan antara lain :
1. Komitmen Pemerintah terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik dan Bersih.
Tata kepemerintahan yang baik, bersih dan bertanggung jawab terutama
dicirikan dengan akuntabilitas publik, partisipasi publik, transparansi publik,
kebijakan publik dan kepastian atau kesamaan kedudukan dihadapan hukum.Arah
yang diinginkan itu adalah bahwa semua kinerja kepemerintahan diharapkan
dapat memuaskan persepsi publik melalui karya nyata dan berkelanjutan.
Komitmen pemerintah untuk mewujudkan tata kepemerintahan yang baik dan
bersih dibuktikan dengan terbitnya berbagai perangkat hukum dan terbektuknya
berbagai lembaga atau komisi ad hoc yang ditujukan untuk mewujudkan hal
2. SDM yang Kompeten dan Profesional.
SDM yang berkompeten dan profesional merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan suatu organisasi, karena SDM lah yang mengatur dan
menggerakkan jalannya organisasi. SDM yang berkompeten adalah SDM yang
memiliki penguasaan teoritis, didukung dengan pengalaman dan mendapat
pengakuan keahlian spesifik berdasarkan standar yang berlaku umum dalam
lingkungan keahlian tersebut, sedangkan SDM yang Profesional adalah SDM yang
mampu melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan bidang keahliannya.
Jika BKPSDMD Kabupaten Kerinci memiliki SDM dengan keahlian dan
pengalaman dalam bidang bidang Pengelolaan dan Pembinaan Kepegawaian
daerah sesuai dengan kewenangan yang dimikili oleh daerah. Pelayanan
Penunjang untuk kelanacaran penyelengaraan Pemerintah daerah di bidang
Pengelolaan dan Pembinaan Kepegawaian Daerah yang meliputi perencanaan
pengadaan, pembinaan .serta evaluasi pelaksanaan pengelolaan dan pembinaan
kepegawaian daerah.
3. Peran BKPSDMD berdasarkan Peraturan Pemerintah.
Dengan berlakunya UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan daerah,
diikuti dengan UU nomor 43 tahun 1999 tentang Perubahan atas UU nomor 8
Tahun 1974 tentang pokok pokok Kepegawaian, mak terjadilah Desentralisasi
kewenangan di bidang Kepegawaian untuk menampung euphoria tersebut. Maka
pemerintah melalui keputusan Presiden RI nomor 159 Tahun 2000 menbentuk
Badan Kepegawaian dan Pengembnagan Sumber Daya Manusia Daerah
Kabupaten Kerinci sedang BKPSDMD Kabupaten Kerinci dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2009 tentang perangkat daerah kabupaten
Kerinci dan keputusan Bupati Kerinci No. 21 Tahun 2010 tentang Penetapan
tugas Pokok dan fungsi dan tata kerja Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Kabupaten Kerinci. di daerah Sedangkan sifatnya
4. Komitmen Pimpinan .
Komitmen Pimpinan BKPSDMD Kabupaten Kerinci merupakan faktor penting
dalam mengarahkan dan memberikan semangat atas pencapaian visi, misi dan
tujuan BKPSDMD Kabupaten Kerinci, Komitmen yang kuat akan mampu
membangun integritas organisasi, menggerakkan komitmen seluruh jajaran
organisasi untuk melaksanakan tugas yang selaras dengan tujuan yang telah
ditetapkan bersama. Terkait dengan adanya perubahan peranan BKPSDMD ,
maka pimpinan juga diharapkan mampu mengembangkan peran, menjaga proses
transformasi, melakukan komunikasi dan menyemangati proses transformasi
tersebut.
5. Strategi Pengelolaan dan Pembinaan Kepegawaian Daeah yang Tepat. Dalam posisi sebagai Pengembnagan Sumber Daya Manusia Daerah dan
sebagainya , hendaknya lingkup pembinaan dan pengembnag SDM daerah
Kabupaten Kerinci yang menjadi perhatian BKPSDMD Kabupaten Kerinci adalah
hal-hal yang bersifat strategis dan yang menjadi skala prioritas pembangunan
daerah. Dengan demikian peran BKPSDMD Kabupaten Kerinci selaku
mengemban amanah dan tanggung jawab yang besar karena dituntut mampu
mendeteksi berbagai potensi ataupun kelemahan maupun penunjang pemeintah
yang baik di bidang Pengelolaan pembinana Pegawai daerah dan pembangunan
daerah serta mampu Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah kepada
Bupati.
Untuk itu diperlukan strategi pengelolaan Pegawai yang tepat, baik dari sisi
menerapkan skala prioritas pengelolaan Pengembnagn SDM Daerah Kabupaten
Kerinci maupun dari sisi metode Pengembangan dan Pembinaan Pegwai yang
harus terus dikembangkan agar dapat memenuhi kebutuhan pemberian informasi
yang relevan dan bermanfaat kepada Bupati atau Stakeholders lainnya.
6. Perencanaan Badan Kepegawaian Pengembangan SDMD .
Perencanaan BKPSDMD mencakup Pengelolaaan dan Pembinaan Kepegwaian
Sumber Daya Manusia Daerah , hal ini bertujuan agar SDM dapat dicapai.
Mengingat keterbatasan sumber daya manusia, maka perencanaan
pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah berbasis resiko menjadi salah satu
solusinya.
Perencanaan yang didasarkan atas penilaian resiko terhadap keseluruhan obyek
pengembangan SDMD yang selanjutnya menjadi dasar penentuan prioritas
penggelolaan Pembinaan Pegawai . Beberapa hal yang dapat menjadi
pertimbangan dalam penilaian resiko obyek antara lain jumlah Pegawai yang
dikelola, kondisi pengendalian intern, aspek strategis kegiatan dan dampak
kegiatan yang dirasakan langsung oleh Pegawai Negeri Sipil . Perencanaan
berbasis resiko ini dapat mengarahkan alokasi sumber daya secara efisien dan
efektif.
7. Koordinasi dan Sinergitas .
Kebijakan Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
berperan penting dalam mengarahkan kegiatan penggelolaan apartaur negeri
Sipil yang dilakukan berbagai aparat agar dapat menghasilkan informasi hasil
SDM yang berkualitas dan bermanfaat untuk pengambilan keputusan dan
pembenahan manajemen pemerintahan. Aparatur baik dan berkualitas yang ada
berbagai level pemerintahan dapat dioptimalkan dengan adanya sinkronisasi arah
kegiatan penbinaan pegawai dan koordinasi antara aparat sehingga dapat
B. Isu-Isu Strategis.
Dengan memperhatikan berbagai faktor – faktor kunci keberhasilan di bidang penunjang pemerintah yang baik tersebut, maka dapat disampaikan beberapa isu-isu
strategis dalam rangka peningkatan peranan pegelolaan pembinaan aparatur antara lain
:
1. Belum optimalnya sistem pengelolaan penunjang pemeritah yang baik internal dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan Kepala Daerah yang disebabkan oleh belum
profesionalnya aparatur pemerintahan daerah, aparat , dukungan peraturan
perundangan, serta kesadaran hukum masyarakat.
2. Belum sinerginya sistem aparat internal pemerintah yang menyebabkan sering
terjadinya tumpang tindih pengelolaan pegawai . Hal ini perlu adanya koordinasi
diantara Aparat Pemerintah.
3. Masih terbatasnya tenaga yang professional di bidang Pengeloallan pembinanna
Pegawai yang berhubungan dengan Jabatan Fungsional dimana masih adanya
kesulitan dalam tingkat kelulusan yang masih tergantung dari rekomendasi BKN
dan Kementerian Dalam Negeri.
4. Masih rendahnya tingkat pengetahuan atas peraturan – peraturan yang berhubungan dengan penyelengaraan pemerintahan daerah, yang menyebabkan
terjadinya kesalahan yang sifatnya berulang-ulang.
5. Belum optimalnya tingkat penyelesaian tindak lanjut terhadap hasil yang
dilaksanakan oleh obyek .Hal ini berakibat masih rendahnya tingkat
penyelesaiannya.
6. Masih kurangnya kesadaran obyek yang Aparatur Sipil untuk menindaklanjuti hasil
secara tepat waktu.
7. Pengeloalan pembinaan aparatur yang kualitas yang lebih baik.
C. Identifikasi dan Analisis Kondisi Internal dan Eksternal.
Tindakan yang akan dilakukan oleh BKPSDMD Kabupaten Kerinci dalam
melakukan identifikasi lingkungan internal dan eksternal harus dapat mengenal
berguna untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan organisasi serta kondisi-kondisi
elemen eksternal yang sifatnya relatif kurang dikuasi (uncontrollable) yang berguna
untuk mengetahui faktor peluang dan ancaman dengan menggunakan analisis Strength
( kekuatan ), Weakness (kelemahan), opportunity (peluang) dan Threat ( ancaman )
atau SWOT. Analisis SWOT ini dimaksudkan untuk menentukan tingkat urgensi dan
dampak potensial serta skala prioritasnya.
Dengan percermatan terhadap lingkungan organisasi dapat diidentifikasi
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada BKPSDMD seperti tabel berikut :
Tabel 6.
Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman BKPSDMD Kabupaten Kerinci
KEKUATAN KELEMAHAN
1 Tersedianya jumlah sumber daya manusia
1 Belum tertatanya menajemen pekepawaian yang maemadai
2 Tersedianya prasarana dan sarana 2 Kurangya kompetensi Pejabat Fungsional 3 Tingginya motivasi pegawai dalam
meningkatkan kinerjanya
3 Terbatasnya sumber daya manusia di bidang pengawai
4 Banyaknya pengalaman dalam pelaksanaan pengelolaan dan Pembinaan Aparatur
4 Terbatasnya jumlah, cakupan dan kelengkapan data dan sistem informasi
5 Komitmen pimpinan dalam rangka peningkatan peranan pegawai
5 Lemahnya kemampuan koordinasi dan komunikasi public
PELUANG ANCAMAN
1 Adanya peraturan perundang-undangan dan kebijakan pemerintah yang mendukung peran BKPSDMD dalam
2 Meningkatnya tuntuntan masyarakat terhadap peran BKPSDMD dalam pembangunan yang akuntabel, efektif, efisien dan transparan
3 Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mendukung BKPSDMD
3 Rendahnya pemahaman dan animo OPD / dalam melakukan penyelesaian tindak lanjut hasil pengembnagan SDM
4 Tingginya animo dan apresiasi para pemangku kepentingan terhadap peran Inspektorat dalam pengawasan pemerintahan daerah
4 Belum terpadunya sistem pengelolaan Pegawai dan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembinaan pegawai
5 Tingginya dinamika kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya daerah terhadap Apartaur Sipil
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi
4.1.1 Visi.
Visi, merupakan keadaa masa depan yang diharapkan dan berbagai upaya yang
akan dilakukan melalui program-program pembangunan yang ditawarkan oleh kepala
daerah terpilih. Dalam dimensi lain, Visi dapat juga dimaknai sebagai pernyataan
cita-cita atau keinginan atau impian sebuah kondisi yang ingin dicapai di masa depan.
Kondisi yang dicita-citakan atau impikan tersebut adalah kondisi yang di akhir periode
dapat di ukur capaiannya melalui berbagai usaha pembangunan. Dalam konteks
dimaksud, maka target utama yang ingin dicapai dari visi Bupati dan Wakil Bupati
Kerinci Khususnya, Umumnya Masyarakat di Provinsi Jambi Sejahtera, Sehingga denga
sejahteranya masyarakat diharapkan akan meningkatkan derajat kehidupan yang
diukur dengan antara lain (i) Rata-rata lema sekolah meningkat; (ii) Angka harapan
hidup semakin lama; (iii) Rata-rata pendidikan yang ditamatkan semakin tinggi; dan
(v) pendapatan masyarakat semakin meningkat.
Namun demikian, agar visi dapat operasional perlu di jabarkan dalam misi.
Selanjutnya misi dijabarkan dalam tujuan dan tujuan dijabarkan ke dalam penjelasan
sasaran. Untuk mengukur capaian kinerja sasaran, maka dalam operasionalnya perlu
dirumuskan indicator sasaran sebagai pedoman dalam perumusan rencana
pembangunan tahunan selama 3 (tiga) tahun kedepan. Dengan memperhatikan dan
merujuk pada doumen RPJPD Kabupaten Kerinci Nomor 18 Tahun 2011, maka
perumusan visi harus berpedoman pada arah kebijakan dan sasaran pokok periodesasi
pembangunan 3 (tiga) tahun berkenaan.
Dari perspektif kerangka dn alur berfikir tersebtu di atas, maka Bupati dan
Wakil Bupati Kerinci terpilih telahmenetapkan Visi untuk kurun waktu periodesasi
kepemimpinannya selama 3(tiga) tahun kedepan, yaitu :
“TERWUJUDNYA KERINCI YANG LEBIH BAIK”.
Rangkaian kalimat Visi tersebut diatas memiliki makna yang sangat dalam. Makna dimaksud adalah sebagai berikut :
sumber daya secara efektif dan efesien. Oleh karena itu, untuk dapat mewujudkannya perlu dilakukan melalui kerja keras, kerja cerdas dan kerja bersinergitas, baik oleh seluruh aparatur Pemerintah Kabupaten Kerinci maupun dukungan dan partisipasi dari seluruh pemangku kepentingan. Dengan menetapkan kata “terwujudnya” sebagai titik tolok, maka target capaian kinerja pemerintahan 3 (tiga) tahun mendatang diharapkanakan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kerinci baik jasmani maupun rohani.
2. Lebih Baik, memiliki makna, bahwa atas dasar potensi yang dimilikinya serta didorong oleh keinginan yang keras untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar dapat hidup lebih layak, sehingga secara moril maupun materiil dapat sejajar dengan masyarakat lainnya se Provinsi Jambi, maka tidak ada pilihan lain bahwa pembangunan yang dilaksanakan harus dilakukan secara efektif, efesien, partisipatif, akuntabel dengan mensinergikan perencanaan dengan penganggaran. Melalui langkah strategi seperti ini, diharapkan hasil pembangunan selama 3 (tiga) tahun kedepan akan lebih baik dibandingkan dengan pembangunan pada 3 (tiga) tahun yang lalu dan mungkin lebih baik hasilnya jika dibanding dengan pembangunan yang dilakukan oleh kabupaten/kota terdekat/tetangga. Dengan hasil pembangunan yang lebih baik dibandingkan pembangunan sebelumnya, maka akan mendorong gairah dan partisipasi masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam setiap perumusan kebijakan pembangunan. Hal ini diyakini akan membawa dampak ganda, yaitu antara lain terjadi percepatan pengentasan kemiskinan, pengurangan pengangguran, pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan asli daerah yang signifikan.
VISI DAN MISI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIADAERAH KABUPATEN KERINCI
1.
VISI :Mewujudkan Kualitas Manajemen Kepegawaian melalui Peningkatan Kompetensi dan
Profesionalisme Aparatur dalam upaya mendukung Penyelenggaraan Tata
Kepemerintahan yang baik.
Penjelasan Visi :
Manajemen Kepegawaian :
Keseluruhan upaya-upaya untuk meningkatkan Efisiensi, Efektivitas, dan Derajat Profesionalisme Penyelenggaraan Tugas, Fungsi dan Kewajiban Kepegawaian yang meliputi Perencanaan, Pengadaan, Pembinaan dan Pengembangan Kualitas,
Penempatan, Promosi, Penggajian, Kesejahteraan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil.
Kompetensi dan Profesionalisme.
sedangkan profesionalisme yaitu Aparatur yang menguasai bidang tugas, terampil, berpengetahuan dan bekerja sesuai dengan aturan dan nilai moral serta mempunyai rasa simpati untuk memberikan pelayanan yang mudah, cepat, tepat dengan biaya yang terjangkau.
4.1.2.Misi
Misi adalah komitmen untuk melaksanakan agenda-agenda utama yang menjadi penentu keberhasilan pencapaian visi pembangunan daerah. Misi juga dapat diartikan sebagai rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Oleh karena itu, dengan rumusan misi yang baik akan dapat membantu memberi gambaran tentang visi yang ingin dicapai dan menjelaskan langkah-langkah upaya yang perlu dilakukan untuk mencapai visi.Rumusan misi menjadi penting untuk memberikan kerangka berfikir dan kerangka bertindak untuk mencapai tujuan, sasaran dan arah kebijakan yang ingin dicapai dan merumuskan peta jalan yang akan dilalui untuk mencapai visi dimaksud.
Dari tinjauan akademis, misi sesungguhnya dapat dirumuskan untuk menemukan argumentasi mengapa organisasi sebagai lembaga yang akan mengimplementasikan visi, misi, tujuan dan sasaran harus ada. Oleh karena itu, dalam rumusan misi kedalam dokumen RPJMD,selain memperhatikan berbagai potensi lokal yang ada, juga diharapkan supaya dijabarkan dengan tetap memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis, baik eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan daerah. Dengan demikian, misi disusun untuk memperjelas jalan atau langkah yang akan dilakukan dalam rangka mencapai perwujudan visi. Oleh karena itu, rumusan misi menggunakan bahasa yang sederhana, ringkas dan mudah dipahami tanpa mengurangi maksud yang ingin dijelaskan.
Terkait dengan uraian dan penjelasan makna dari Visi tersebut diatas, maka penjabaran Misi pembangunan jangka menengah Kabupaten Kerinci Tahun 2014-2019 adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat berbasis pertanian, industri mikro, kecil dan menengah, serta pariwisata;
2. Meningkatkan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas, berakhlak, beriman dan bertaqwa;.
3. Meningkatkan dan pengembangkan kualitas dan kuantitas infrastruktur yang terintegrasi antar sektor;
4. Meningkatkan kualitas ekosistem yang berbasis sumber daya lokal; dan
4.2. Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah, yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan landasan kerangka kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan. 0leh karena itu, peran dari penjelasan visi dan misi sangat penting agar proses penyusunan tujuan dan sasaran memenuhi syarat supaya selaras dengan sasaran pokok dan arah kebijakan RPJPD Kabupaten Kerinci Tahun 2005-2025 untuk periodesasi berkenaan.
Perumusan tujuan dan sasaran merupakan salah satu tahap perencanaan kebijakan (policy planning) yang memiliki kritikal point dalam penyusunan RPJMD. Hal ini mengingat bilamana visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tidak dijabarkan secara teknokratis dan partisipatif kedalam tujuan dan sasaran, maka program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih akan mengalami kesulitan dalam mengoperasionalisasikannya kedalam sistem penyelenggaraan pemerintahan.Dalam hal ini, tujuan dan sasaran merupakan dampak (impact) keberhasilan pembangunan daerah yang diperoleh dari pencapain berbagai program prioritas terkait.
Dengan demikian, penjelasan tujuan dan sasaran pada hakekatnya merupakan penegasan kembali tentang visi dan misi RPJMD Kabupaten Kerinci Tahun 2014-2019 secara lebih detil, terinci, serta tergambar dengan jelas yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan kerangka kinerja pembangunan secara keseluruhan. Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut.
Selanjutnya dengan berpedoman pada rumusan Visi dan Misi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Kerinci Tahun 2017– 2019 sebagaimana tersebut diatas, maka rumusan tujuan dan sasaran pembangunan daerah, dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Misi Pertama : “Merumuskan kebijakan pengembangan Kepegawaian Daerah ”.
Misi pertama ini memiliki 2 (satu ) tujuan, yaitu:
2. Terselengaranya Pelayanan Administrasi Kepegawaian yang berkualitas untuk pengembang an lembanga prndidikan dan pelatihan pegawai peningkat kualiatas Sumber Daya Manusia daerah
a. Terwujudnya Manajemen Kepegawaian yang baik, Mendorong dan meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan urusan pertanian, koperasi, usaha kecil dan menengah dan urusan pariwisata;
2. Misi Kedua: “Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Aparatur
Misi kedua ini memuat 1 ( satu) tujuan, yaitu :
1. Tersedianya Aparatur Sipil negarayang memnuhi standar Kompotensi meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur untuk mendorong pengembangan potensi lokal bagi kesejahteraan masyarakat.Tujuan ini dapat dicapai melalui perumusan sasaran sebagai berikut :
a. Terselengaranya manajemen Kepegawaian Berbasis Kompotensi b. Porsentase Penganganan terhadap Pelangaran Disiplin ASN;
2. Meningkatkan daya saing daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.Tujuan ini dapat dicapai melalui perumusan sasaran sebagai berikut: a. Meningkatkan pendapatan daerah secara signifikan;
b. Meningkatkan capaian target pembangunan prioritas daerah secara signifikan; c. Mewujudkan pembangunan daerah yang berkelanjutan untuk generasi
mendatang.
3. Misi Ketiga : “Mengembangan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian”.
Misi ini memiliki 1 (satu) tujuan yaitu :
1. Tewujudkan system informasi manajemen Kepegawaian lestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup melalui pendekatan pembangunan berkelanjutan yang ditopang oleh keunggulan potensi dan kearifan lokal.Tujuan ini dapat dicapai melalui perumusan sasaran sebagai berikut :
2. MISI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH KABUPATEN KERINCI :
1. Merumuskan Kebijakan Pengembangan Kepegawaian Daerah 2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur.
3. Mengembangkan system Informasi Manajemen Kepegawaian . .
Penjelasan Misi :
Misi I :
Dalam upaya melaksanakan Tugas dan Fungsi Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kabupaten Kerinci, yang salah satu
Kewenangan adalah Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Daerah di Bidang
Kepegawaian sesuai dengan Norma, Standar dan Prosedur yang ditetapkan Pemerintah.
Sehubungan dengan itu BKPSDMD Kabupaten Kerinci berupaya untuk menyusun
Rancangan Peraturan Daerah (PERDA) tentang Kepegawaian Daerah sebagai salah
satu Kebijakan Pengembangan Kepegawaian, yang di dalam kebijakan yang
direncanakan akan tergambar norma, standar dan prosedur serta langkah-langkah yang
dapat memberikan konstribusi terhadap Peningkatan Kesejahteraan PNSD.
Misi II :
Misi ini mempunyai makna bahwa Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah dapat berupaya meningkatkan kesejahteraan Pegawai
Negeri Sipil melalui berbagai kegiatan diantaranya penyelesaian Kenaikan Pangkat,
Kenaikan Gaji Berkala, Promosi Jabatan, Pemberian Insentif, penghargaan, pelayanan
pensiun, dan Cuti
Merumuskan Kebijakan Pengembangan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Kerinci
Misi III :
Misi ini mempunyai makna bahwa BKPSDMD berupaya melaksanakan
Sosialisasi Peraturan Kepegawaian sehingga PNSD Kabupaten Kerinci memahami
Aturan-aturan yang berlaku di Bidang Kepegawaian, melaksanakan Evaluasi Kinerja
dengan tujuan untuk mengetahui apa yang sudah dan belum dilaksanakan serta
keberhasilan yang telah dicapai. Segala pelanggaran terhadap peraturan yang dilakukan
oleh PNSD akan dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
Misi ini berarti BKPSDMD berupaya untuk Mengolah dan Mengelola Data Kepegawaian, Menyajikan dan Menginformasikan Data Kepegawaian yang Akurat dan Akuntabel untuk mendukung Pengembangan SDM Aparatur dan akan berupaya membangun Jaringan Informasi Kepegawaian melalui Local Area Network (LAN) serta sarana pendukung lainnya.
TUJUAN DAN SASARAN PROGRAM
TUJUAN
Secara umum tujuan yang diharapkan adalah tersusunnya Sistem Manajemen Kepegawaian yang Komprehensif mencakup Aspek Perencanaan, Pengangkatan,
Pengembangan, Pemberhentian dan Peningkatan Kompetensi serta Profesionalisme PNS dalam perwujudan pelaksanaan Tata Pemerintahan yang baik (Good Governance) di Kabupaten Kerinci.
Adapun tujuan dari setiap Misi tersebut adalah sebagai berikut ;
a. Misi I :
Merumuskan Kebijaksanaan Pengembangan kepegawaian Daerah Kabupaten Kerinci .
Tujuannya adalah :
Terwujudnya manajemen Kepegawaian yang baik.
b. Misi II :
Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Aparatur
Tujuannya adalah :
Tersedianya aparatur sipil Negara memenuhi standar kompetensi
c. Misi III :
Mengembangkan sistem informasi manajemen kepegawaian
Tujuannya adalah :
Terwujudnya sistem informasi manajemen kepegawaian.
SASARAN
Secara umum sasarannya adalah terciptanya aparatur yang berpengetahuan menguasai bidang tugas, terampil bersikap perilaku mulia, netral dari kegiatan politik, berwawasan global dan bekerja sesuai dengan aturan dan nilai moral untuk mendukung terwujudnya pelayanan prima pada masyarakat. Sasaran untuk masing-masing Misi BKPSDMD adalah sebagai berikut :
o Misi I :
Sasarannya adalah :
a. Meningkatnya Kualitas Manajemen Kepegawaian. b. Meningkatnya Kualitas Administrasi Kepegawaian
o Misi II :
Sasarannya adalah :
a. Meningkatanya Kualitas Standar Kompotensi ASN. b. Meningkatnya Disiplin ASN
o Misi III :
Sasarannya adalah :
Tersedianya Akurasi data Kepgawai :
NILAI-NILAI
1. Etos Kerja : setiap pegawai harus mempunyai kemampuan dan ketrampilan (Skill) serta motivasi kerja yang tinggi
2. Profesional : setiap pegawai harus professional dalam melaksanakan tugasnya. 3. Akuntabilitas : setiap pegawai harus bertanggung jawab dan
5. Kebersamaan : setiap pegawai harus mampu bekerja sama berdasarkan tugas dan persahabatan
6. Keterbukaan : setiap pegawai harus terbuka/tranparan dalam melaksanakan tugasnya
7. Hormat : setiap pegawai harus dapat saling menghormati serta menghargai satu sama lain
8. Pelayanan Prima : setiap pegawai harus memberikan pelayanan yang prima terhadap masyarakat.
Tujuan Dan Sasaran Renstra SKPD
Tujuan Rencana Strategi merupakan Implementasi dari pernyataan misi yang akan
dicapai dalam jangka waktu 1-5 tahun. Dengan diformulasikan tujuan Rencana Strategi
maka Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kabupaten
Kerinci dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan dalam mewujudkan visi
dan misi dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Untuk
dapat mengukur keberhasilan maka setiap tujuan Rencana Strategi tersebut harus memiliki
Strategi, Kebijakan, Sasaran dan Indikator Kinerja yang terukur.
Sasaran strategis BKPSDMD disusun dalam rangka mencapai tuuan, melalui
penyelenggaraan misi untuk mewujudkan visi BKPSDMD Kabupaten Kerinci, sebagaimana
dijelaskan dalam tabel berikut :
Tujuan Sasaran
1. Terwujudnya Manajemen Kepegawaian
yang baik
2. Terselengaranya Pelayanan Administrasi Kepegawaian yang Berkualitas.
3. Tersedianya Aparatur Sipil Negara yang memenuhi standar Kompotensi
4.
Tewujudnya sistem informasi manajemen kepegawaian1. Meningkatnya KUaliats Manajemen
Kepegawaian
2. Meningkatnya Kualitas Administrasi
Kepegawaian.
1 Meningkatnya Kualitas Standar
Kompotensi ASN
2 .Meningkatnya Disiplin ASN.
1.Tersedianya
akuarasi dataKepegawaian