• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. berdasarkan usia, jenis kelamin, tipe kepribadian, domisili, jenis kendaraan Profil Responden Berdasarkan Usia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. berdasarkan usia, jenis kelamin, tipe kepribadian, domisili, jenis kendaraan Profil Responden Berdasarkan Usia"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

47 BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden

Berikut ini akan dijelaskan perihal profil dari para responden berdasarkan usia, jenis kelamin, tipe kepribadian, domisili, jenis kendaraan yang digunakan menuju kampus, jurusan dan waktu yang ditempuh dari rumah menuju kampus.

4.1.1 Profil Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.1 Usia

Usia Frekuensi Percent (%) 17 – 18 tahun 21 20,6 %

19 – 20 tahun 55 53,9 % 21 - 23 tahun 26 25,5 %

Total 102 100 %

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan penjelasan tabel diatas, dapat terlihat rentang usia para responden terdiri dari 17 tahun – 23 tahun. Mayoritas responden mempunyai rentang usia 19-20 tahun dengan prosentase mencapai 53,9 % atau sebanyak 55 responden, selanjutnya 26 responden mempunyai rentang usia 21 - 23 tahun dengan prosentase sebesar 25,5 % serta minoritas para responden mempunyai rentang usia 17 – 18 tahun dengan prosentase sebesar 20,6 % atau sebanyak 21 responden.

(2)

48 4.1.2 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.2 Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Percent (%)

Laki-laki 29 28.4 %

Perempuan 73 71,6 %

Total 102 100 %

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan penjelasan tabel diatas, dapat terlihat mayoritas responden berjenis kelamin perempuan dengan prosentase mencapai 71,6 % atau sebanyak 73 responden dan 29 responden lainnya dengan prosentase sebesar 28,4 % berjenis kelamin laki-laki.

4.1.3 Profil Responden Berdasarkan Tipe Kepribadian Tabel 4.3 Tipe Kepribadian

Tipe Kepribadian Frekuensi Percent (%)

Ekstrovert 45 44,2 %

Introvert 57 55,8 %

Total 102 100 %

(3)

49 Berdasarkan tabel diatas, dapat terlihat mayoritas responden mempunyai tipe kepribadian introvert dengan prosentase mencapai 55,8 % atau sebanyak 57 responden dan 45 responden lainnya dengan prosentase sebesar 44,2 % mempunyai tipe kepribadian

ekstrovert.

4.1.4 Profil Responden Berdasarkan Domisili Tabel 4.4 Domisili

Domilisi Frekuensi Percent (%) Jakarta Barat 48 47,1 % Jakarta Timur 4 3,9 % Jakarta Utara 8 7,8 % Jakarta selatan 14 13,7 % Jakarta Pusat 2 2,0 % Lain-lain 26 25,5 % Total 102 100 %

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan penjelasan tabel diatas, dapat terlihat masing-masing responden mempunyai daerah tempat tinggal yang beragam yaitu mayoritas responden bertempat tinggal di daerah Jakarta Barat dengan prosentase mencapai 47,1 % atau sebanyak 48 responden, selanjutnya 26 responden dengan prosentase sebesar 25,5 % bertempat tinggal di daerah lain-lain (Bekasi, Tangerang, dan Depok), 14 responden dengan prosentase sebesar 13,7 % bertempat tinggal di daerah Jakarta Selatan, 8 responden dengan prosentase sebesar

(4)

50 7,8 % bertempat tinggal di daerah Jakarta Utara, 4 responden dengan prosentase sebesar 3,9 % bertempat tinggal di daerah Jakarta Timur serta minoritas responden dengan prosentase sebesar 2,0 % atau sebanyak 2 responden bertempat tinggal di daerah Jakarta Pusat. 4.1.5 Profil Responden Berdasarkan Kendaraan Yang Digunakan

Tabel 4.5 Kendaraan Yang Digunakan Kendaraan Frekuensi Percent (%) Sepeda Motor 30 29,4 % Angkutan umum 31 30,4 %

Jalan kaki 13 12,7 %

Mobil 28 27,5 %

Total 102 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan penjelasan tabel diatas, dapat terlihat mayoritas responden menggunakan angkutan umum yang terdiri dari bus, mikrolet, kereta api dan taksi sebagai kendaraan yang digunakan sehari-hari menuju kampus dengan prosentase mencapai 30,4 % atau sebanyak 31 responden. Sedangkan minoritas responden memilih untuk berjalan kaki menuju kampus dengan prosentase sebesar 12,7 % atau sebanyak 13 responden.

(5)

51 4.1.6 Profil Responden Berdasarkan Jurusan

Tabel 4.6 Jurusan

Jurusan Frekuensi Percent (%) Komputer Akutansi 8 7,8 %

Hotel Manejemen 6 5,9 %

Design Komunikasi Visual 8 7,8 %

Akutansi 6 5,9 % Teknik Informatika 12 11,8 % Marketing Komunikasi 14 13,7 % Manajemen 5 4,9 % Sistem Informasi 15 14,7 % Psikologi 18 17,6 % Sastra Inggris 5 4,9 % Sastra China 3 2,9 % Sastra Jepang 1 1,0 % Teknik Sipil 1 1,0 % Total 102 100 %

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan penjelasan tabel diatas, dapat terlihat mayoritas responden adalah mahasiswa Jurusan Psikologi dengan prosentase mencapai 17,6 % atau sebanyak 18 responden dan minoritas responden adalah mahasiswa Jurusan Sastra Jepang dan Jurusan Teknik Sipil dengan komposisi yang sama besar yaitu sebanyak 1 responden dengan prosentase masing-masing jurusan sebesar 1 %.

(6)

52 4.1.7 Profil Responden Berdasarkan Waktu Yang Ditempuh Menuju

Kampus.

Tabel 4.7 Waktu Yang Ditempuh Menuju Kampus Waktu Tempuh Frekuensi Percent (%)

< dari 1 jam 60 59 % Antara 1 – 2 jam 40 39 %

> 2 jam 2 2 %

Total 102 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan penjelasan tabel diatas, dapat terlihat bahwa mayoritas responden mempunyai waktu tempuh dari rumah atau tempat berdomisili menuju kampus yaitu < 1 jam dengan prosentase mencapai 59 % atau sebanyak 60 responden. Selanjutnya 40 responden dengan prosentase sebesar 39 % diketahui mempunyai waktu tempuh dari rumah atau tempat berdomisili menuju kampus yaitu antara 1–2 jam. Sementara itu, secara minoritas yaitu sebanyak 2 responden mempunyai waktu tempuh > 2 jam dengan prosentase sebesar 2 %.

(7)

53 4.2 Hasil dan Pembahasan

Berikut ini akan dijelaskan perihal hasil dan pembahasan data yang telah peneliti peroleh selama proses penelitian ini berlangsung dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan tabulasi data silang. Hasil dan pembahasan data utama akan dibahas perihal uji hipotesis menggunakan perhitungan statistik uji perbedaan independent sampel T-test dengan bantuan software statistik SPSS versi 17 untuk melihat perbedaan intensitas komunikasi melalui fitur blackberry messenger berdasarkan tipe kepribadian

ekstrovert & introvert pada mahasiswa Universitas Bina Nusantara.

4.2.1 Uji Hipotesis

Group Statistics

Tipe

Kepribadian N Mean Std. Deviation

Std. Error Mean Intensitas Komunikasi Ekstrovert 45 65.7333 8.42723 1.25626 Introvert 57 61.7895 7.51365 .99521

(8)

54

Tabel 4.8 Uji Independent Samples T-Test Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error

Difference Lower Upper

Intensitas komunikasi Equal variances assumed .710 .401 2.494 100 .014 3.94386 1.58108 .80705 7.08067 Equal variances not assumed 2.461 89.011 .016 3.94386 1.60269 .75935 7.12837

Sumber : Hasil pengolahan data

Berdasarkan urian tabel diatas, diketahui skor signifikansi pada levene’s test for equal of variances yaitu sebesar 0,401 atau > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran varian diasumsikan sama besar atau disebut dengan equal variances assumed artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan perihal komposisi antar kedua varian, sehingga peneliti dapat melakukan perhitungan statistik dengan menggunakan uji perbedaan independent sampel t-test.

Uji hipotesis dapat ditentukan melalui skor signifikansi 2 arah atau (2-tailed) pada tabel independent sampel t-test. Skor signifikan

2-tailed yang peneliti peroleh sebesar 0,014, artinya skor signifikansi

2-tailed < 0,05. Kesimpulan dari uji hipotesis pada penelitian ini adalah Ho ditolak dan Ha dterima, artinya terdapat perbedaan

(9)

55 intensitas komunikasi melalui fitur blackberry messenger antara tipe kepribadian ekstrovert dan introvert pada Mahasiswa Universitas Bina Nusantara yaitu para pengguna fitur blackberry messenger dengan tipe kepribadian ekstrovert mempunyai intensitas komunikasi yang tinggi dibandingkan para pengguna fitur blackberry messenger

dengan tipe kepribadian introvert mempunyai intensitas komunikasi yang rendah. Perbedaan intensitas komunikasi dapat terlihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9

Perbedaan Intensitas Komunikasi Berdasarkan Tipe Kepribadian

Ekstrovert & Introvert

Intensitas Komunikasi

Total Rendah Tinggi

Tipe Kepribadian Ekstro 19 26 45

Intro 31 26 57

Total 50 52 102

Sumber : Hasil pengolahan

Berdasarkan penjelasan tabel diatas, dapat terlihat bahwa dari jumlah keseluruhan 45 responden yaitu para pengguna fitur

blackberry messenger dengan tipe kepribadian ekstrovert, secara mayoritas mempunyai intensitas komunikasi yang tinggi dengan jumlah responden sebanyak 26 responden dan dari jumlah keseluruhan 57 responden yaitu para pengguna fitur blackberry messenger dengan tipe kepribadian introvert secara mayoritas

(10)

56 mempunyai intensitas komunikasi yang rendah dengan jumlah responden sebanyak 31 responden.

Pembahasan perihal intensitas komunikasi yang rendah pada tipe kepribadian introvert, dapat dijelaskan dengan teori kepribadian dari Jung (dalam Sumardibrata, 2002), yang menjelaskan bahwa pada dasarnya orang-orang dengan tipe kepribadian introvert

cenderung lebih menyukai aktivitas yang tidak melibatkan banyak orang disekitarnya dan perhatiannya lebih berpusat pada diri sendiri. Hal inilah yang membedakan kebutuhan interaksi interpersonal antara tipe kepribadian introvert dengan tipe kepribadian ekstrovert, karena orang-orang dengan tipe kepribadian ekstrovert lebih menyukai aktivitas yang melibatkan banyak orang dan lebih berfokus pada dunia diluar dirinya atau dapat diartikan lebih mencurahkan perhatian kepada orang-orang yang ada disekitarnya dibandingkan diri sendiri.

Perbedaan dapat terlihat pada tipe kepribadian introvert, yaitu mempunyai kesulitan untuk dapat bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain disekitarnya, karena fokus yang dicurahkan lebih mengarah kedalam diri dari pada diluar diri artinya kurang memberikan perhatian lebih kepada orang-orang yang ada disekitarnya dan tipe introvert lebih merasa nyaman dalam kesendirian serta tergolong orang yang mempunyai sifat pemalu. Hal ini sangat berbeda dengan tipe ekstrovert yang mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru serta tidak mengalami kesulitan untuk dapat menjalin hubungan sosial dengan orang-orang disekitarnya (Sumardibrata, 2002). Berpijak pada perbedaan karakteristik yang

(11)

57 terdapat pada orang-orang dengan tipe kepribadian ekstrovert dan

introvert, sesungguhnya hal inilah yang menyebabkan perbedaan intensitas komunikasi melalui fitur blackberry messenger antara para responden dengan tipe kepribadian introvert cenderung mempunyai intensitas komunikasi yang rendah dibandingkan tipe kepribadian

ekstrovert cenderung mempunyai intensitas komunikasi yang tinggi. Selanjutnya peneliti mencoba untuk mengkaji secara lebih jauh perihal terdapat perbedaan intensitas komunikasi melalui fitur

blackberry messenger berdasarkan 6 aspek dengan menghitung uji perbedaan independent sampel t-test dan hasil yang peneliti peroleh sebagai berikut:

Tabel 4.10 Ringkasan Skor Hasil Uji Independent Sampel T-test Per Aspek Intensitas Komunikasi Berdasarkan Tipe Kepribadian Ekstrovert & Introvert

Intensitas Komunikasi

Aspek-Aspek Intensitas Komunikasi Skor sig

2-tailed

1. Frekuensi berkomunikasi 0,071

2. Durasi yang digunakan untuk berkomunikasi 0,079 3. Perhatian yang diberikan saat berkomunikasi 0,166

4. Keteraturan dalam berkomunikasi 0,028

5a. Tingkat keluasan pesan 0,857

5b. Jumlah orang yang diajak berkomunikasi 0,030

6. Tingkat kedalaman pesan saat berkomuniksi 0,187 Sumber : Hasil pengolahan data

(12)

58 Berdasarkan penjelasan tabel diatas, dapat terlihat hasil yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pada aspek frekuensi berkomunikasi, waktu yang digunakan untuk berkomunikasi, perhatian yang diberikan saat berkomunikasi, tingkat keluasan pesan dan tingkat kedalaman pesan saat berkomunikasi antara tipe kepribadian ekstrovert dan introvert. Hal ini terlihat dari skor sig 2-tailed > 0,05,

Pembahasan perihal hasil penelitian ini dapat dikaitkan dengan pernyataan Liaw (2005) yang menegaskan bahwa setiap individu dengan tipe kepribadian ekstrovert maupun introvert, pada dasarnya mempunyai kebutuhan akan komunikasi. Hadirnya fitur

blackberry messenger sebagai media komunikasi yang praktis dan efisien memicu meningkatnya frekuensi, durasi serta perhatian yang diberikan pada saat berkomunikasi juga dirasakan oleh orang-orang dengan tipe kepribadian ekstrovert dan introvert. Hal ini sejalan dengan temuan peneliti berdasarkan hasil survey awal kepada 69 responden yang menunjukkan peningkatan frekuensi berkomunikasi serta merujuk pada fenomena yang dilansir oleh scienceray (2010) menyatakan bahwa rata-rata usia 20 yang tergolong mahasiswa menghabiskan waktu sekitar 18 jam/hari untuk berkomunikasi melalui fitur blackberry messenger. Merujuk pada besarnya alokasi waktu yang digunakan para mahasiswa untuk berkomunikasi, hal tersebut membuat tingkat keluasan pesan yang dibahas pada saat berkomunikasi tentunya menjadi beragam. Selain itu, tidak terdapat perbedaan pada aspek tingkat kedalaman pesan pada tipe ekstrovert

(13)

59 dan introvert. Hal ini sejalan dengan hasil analisa data tambahan pada penelitian ini yang menunjukkan tipe kepribadian ekstrovert &

introvert mempunyai taraf komunikasi mendalam.

Hal lain yang dapat terlihat berdasarkan Hasil tabel 4.10, yaitu menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang cukup signifikan pada dua aspek intensitas komunikasi yaitu aspek keteraturan dalam berkomunikasi dan jumlah orang yang diajak berkomunikasi. Hal ini dapat terlihat dari skor signifikansi 2-tailed < 0,05 pada kedua aspek tersebut, artinya Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pada 2 aspek intensitas komunikasi berdasarkan tipe kepribadian ekstrovert dan introvert.

Hasil penelitian dari aspek keteraturan dalam berkomunikasi yang ditandai dengan secara rutin dan teratur merubah status

blackberry messenger setiap hari, menunjukkan bahwa tipe kepribadian ekstrovert akan lebih cenderung secara rutin dan teratur untuk merubah status blackberry messengernya setiap hari dibandingkan para pengguna dengan tipe kepribadian introvert yang tidak rutin dan tidak teratur untuk merubah status blackberry messengernya setiap hari. Hal ini dapat disebabkan karena orang dengan tipe kepribadian ekstrovert menurut Jung (dalam Sumardibrata, 2002) mempunyai karakteristik lebih ekspresif dalam mennyampaikan setiap emosi yang dirasakannya, sehingga hal tersebut membuat orang dengan tipe kepribadian ekstrovert akan lebih mudah untuk mengekspresikan setiap emosi yang dirasakan

(14)

60 dengan cara senantiasa merubah status blackberry messenger setiap hari.

Hal lain yang membuat orang dengan tipe kepribadian

ekstrovert akan lebih cenderung secara rutin dan teratur untuk merubah status blackberry messengernya setiap hari karena memiliki sifat terbuka, sehingga tidak menjadi masalah bagi orang-orang

ekstrovert untuk menyampaikan segala hal, perasaan dan emosi yang dirasakannya melalui berbagai media, salah satunya fitur

blackberry messenger. Sementara itu, bagi para pengguna fitur

blackberry messenger dengan tipe kepribadian introvert, tidak mudah untuk dapat mengekspresikan dan menyatakan segala hal yang dirasakannya melalui fitur blackberry messenger. Hal ini disebabkan karena tipe kepribadian introvert lebih cenderung mempunyai sifat tertutup, kurang ekspresif dan cenderung berpikir secara mendalam sebelum memutuskan untuk melakukan suatu tindakan (Sumardibrata, 2002).

Aspek lainnya yang mempunyai perbedaan cukup signifikan antara tipe kepribadian ekstrovert dan introvert yaitu jumlah orang yang dijak berkomunikasi. Tipe kepribadian ekstrovert memiliki kemampuan untuk dapat berkomunikasi dengan jumlah orang yang lebih banyak (lebih dari 5 orang) pada saat yang sama ketika berkomunikasi melalui fitur blackberry messenger dibandingkan orang-orang dengan tipe kepribadian introvert (kurang dari 5 orang).

(15)

61 Hal ini dapat disebabkan karena para pengguna fitur

blackberry messenger dengan tipe kepribadian ekstrovert menurut Alwisol (2008), pada dasarnya mempunyai kemampuan dan hasrat untuk senang berinteraksi dengan sejumlah orang yang ada disekitarnya serta menaruh fokus atau perhatiannya kepada dunia luar artinya lebih menyukai aktivitas komunikasi serta interaksi dengan sejumlah orang yang ada disekitarnya, sehingga tidak menjadi masalah yang berarti apabila para pengguna fitur blackberry messenger khususnya dengan tipe kepribadian ekstrovert harus berkomunikasi dengan sejumlah orang pada yang saat yang sama melalui fitur blackberry messenger dan tipe ekstrovert lebih senang untuk berbicara panjang lebar kepada sejumlah orang disekitarnya serta menyukai aktivitas yang melibatkan banyak orang (Alwisol,

2008). Sementara itu, tipe kepribadian introvert lebih berfokus pada dirinya sendiri, memilih aktivitas komunikasi dengan orang-orang yang dekat dengan dirinya serta memiliki sifat pemalu dan mempunyai kesulitan perihal menjalin hubungan sosial dengan orang lain.

(16)

62 4.3 Analisa Data Tambahan

Pada pembahasan analisa data tambahan, Peneliti menjelaskan beberapa hal terkait dengan taraf komunikasi melalui fitur blackberry messenger antara tipe kepribadian ekstrovert dan introvert, perbedaan intensitas komunikasi melalui fitur blackberry messenger berdasarkan jenis kelamin yaitu antara laki-laki dan perempuan serta fungsi penggunaan fitur

blackberry messenger ditinjau dari tipe kepribadian ekstrovert dan introvert.

4.3.1 Taraf Komunikasi Melalui Fitur Blackberry Messenger

Berdasarkan Tipe Kepribadian Ekstrovert & Introvert

Sumber : Hasil pengolahan data

Berdasarkan penjelasan tabel diatas, dapat terlihat bahwa antara tipe kepribadian ekstrovert maupun tipe kepribadian introvert, keduanya mempunyai taraf komunikasi yang sama yaitu mendalam. Menurut Supratikya (1995), komunikasi pada taraf mendalam ditandai dengan adanya sikap saling terbuka, jujur dalam segala hal, percaya dengan orang yang sedang diajak berkomunikasi dan tidak merasa khawatir apabila kepercayaan disia-siakan oleh orang lain.

Tabel 4.11 Taraf Komunikasi

Taraf Komunikasi

Total Dangkal Mendalam

Tipe kepribadian Ekstrovert 20 25 45

Introvert 26 31 57

(17)

63 Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh Olson dalam (Retnaningsih, 2007), yang menjelaskan bahwa kedalaman suatu taraf komunikasi ditandai dengan sikap saling terbuka dan jujur, percaya dengan orang yang sedang diajak berkomunikasi dan tidak merasa khawatir apabila kepercayaan disia-siakan oleh orang lain. Berpijak dari hasil yang telah diperoleh yang menunjukkan bahwa kedua tipe kepribadian mempunyai taraf komunikasi yang mendalam, hal ini dapat disebabkan karena para pengguna dengan tipe kepribadian introvert mempunyai sifat tertutup dan cenderung menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan segala hal, sehingga keberadaan fitur blackberry messenger dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif media komunikasi yang membantu para

introvert untuk merasa lebih nyaman pada saat menyampaikan dan mengekspresikan berbagai hal yang terkait dengan dirinya kepada orang lain.

Para pengguna fitur blackberry messenger dengan tipe

ekstrovert pada dasarnya mempunyai sifat lebih terbuka dan mudah untuk mengungkapkan serta mengekspersikan segala hal yang dirasakannya kepada orang lain, sehingga hal tersebut membuat para pengguna dengan tipe kepribadian ekstrovert tidak mengalami kesulitan untuk dapat terbuka dalam menyampaikan berbagai hal serta menaruh kepercayaan kepada orang lain.

(18)

64 4.3.2 Intensitas Komunikasi Berdasarkan Jenis kelamin

Tabel 4.12 Perbedaan Intensitas Komunikasi Berdasarkan Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert

Intensitas Komunikasi

Total Rendah Percent Tinggi Percent

Jenis Kelamin Laki-laki 14 48,3 % 15 51,7 % 29

Perempuan 35 47,2 % 38 52,8 % 73

Sumber : Hasil pengolahan data

Berdasarkan penjelasan tabel diatas, dapat terlihat berdasarkan jenis kelamin, keduanya mempunyai tingkat intensitas komunikasi tinggi dengan komposisi 15 responden untuk jenis kelamin laki-laki dengan prosentase mencapai 51,7 % dan 38 responden untuk jenis kelamin perempuan dengan prosentase mencapai 52,8 %. Maka berpijak dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan perihal tingkat intensitas komunikasi berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan, karena keduanya mempunyai tingkat intensitas komunikasi yang sama yaitu intensitas komunikasi yang tinggi.

Hasil ini juga diperkuat oleh uji perbedaan independent sampel t-test yang menunjukkan nilai signifikansi 2-tailed > 0,05 artinya Ho diterima dan Ha ditolak, hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan perihal intensitas komunikasi berdasarkan jenis

(19)

65 kelamin laki-laki dan perempuan. Penjelasan perihal tabel uji t-test

dapat dilihat pada (lampiran 6).

Tingginya tingkat intensitas komunikasi melalui fitur blackberry messenger berdasarkan jenis kelamin antara laki-laki maupun perempuan. Hal ini dapat dijelaskan dengan beberapa pernyataan, yaitu pada dasarnya komunikasi merupakan bagian dari aktivitas yang tidak dapat terpisahkan dari setiap insan manusia dan hal tersebut tidak melihat dari perbedaan dari jenis kelamin, sehingga dalam melakukan aktivitas komunikasi sehari-hari baik laki-laki maupun perempuan mempunyai kebutuhan yang sama besar.

Pembahasan perihal tidak terdapat perbedaan intensitas komunikasi berdasarkan jenis kelamin baik laki-laki maupun perempuan, dapat dijelaskan berdasarkan teori perkembangan psikososial. Menurut teori perkembangan dewasa muda awal yang dikemukakan oleh Gunarsa (2004) yang menyatakan sebagai dewasa muda awal, seharusnya sudah mampu untuk dapat menjalin hubungan sosial dengan baik dengan lingkungan barunya. Maka salah satu cara yang ditempuh untuk dapat menciptakan hubungan sosial serta interaksi yang baik dan intens yaitu dengan senantiasa melakukan aktivitas komunikasi dengan orang lain serta menggunakan teknologi media komunikasi yang mendukung. Keberadaan fitur blackberry messenger sebagai salah satu produk dari perkembangan teknologi komunikasi dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para dewasa muda awal khususnya mahasiswa untuk lebih intens dalam melakukan aktivitas komunikasi.

(20)

66 Jika ditinjau berdasarkan teori Erikson (dalam Alwilsol, 2008), menyatakan bahwa pada masa dewasa muda akan diperhadapkan dengan tahapan intimacy vs isolation, artinya para dewasa muda termasuk mahasiswa akan berupaya melakukan berbagai hal untuk dapat memenuhi kebutuhan untuk mencapai tahap intimacy atau menjalin kedekatan dengan orang disekitarnya yaitu orang-orang yang memiliki jenis kelamin yang berbeda. Definisi intimacy menurut Erikson (dalam Alwilsol, 2008) adalah kedekatan melalui hubungan romatis antar individu satu individu dengan individu lainnya yang memiliki perbedaan jenis kelamin. Berbagai hal dapat dilupayakan guna mewujudkan kedekatan hubungan romantis yang terjalin antar laki-laki maupun perempuan yaitu dengan tetap menjalin interaksi melalui komunikasi yang erat antar keduanya, baik komunikasi bersifat langsung artinya saling bertatap muka maupun tidak langsung dengan menggunakan perantara media alat komunikasi. Salah satu jenis alat komunikasi yang dapat digunakan yaitu fitur

blackberry messenger yang berfungsi sebagai fitur untuk berkomunikasi.

Berpijak pada penjelasan yang telah peneliti sampaikan sebelumnya, maka hal tersebut dapat dijadikan informasi yang menunjang hasil temuan peneliti yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan intensitas komunikasi melalui fitur blackberry messenger berdasarkan jenis kelamin antara laki-laki maupun perempuan.

(21)

67 4.3.3 Fungsi Penggunaan Fitur Blackberry Messenger Berdasarkan

Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert

Peneliti membuat empat daftar yang berkaitan dengan fungsi penggunaan fitur blackberry messenger berdasarkan hasil survey awal yang telah peneliti lakukan kepada 69 responden (lampiran 9) dan wawancara singkat dengan para pengguna fitur blackberry messenger. Setelah itu, para responden diminta untuk memilih dua dari keempat pilihan fungsi yang tersedia terkait dengan penggunaan fitur blackberry messenger yang paling sesuai dengan para responden. Keempat fungsi tersebut, yaitu:

1. Membantu saya dalam hal mengutarakan hal-hal yang berkaitan dengan diri saya kepada orang lain, karena saya merasa tidak nyaman apabila harus menyampaikan hal tersebut secara langsung atau tatap muka.

2. Membagikan berbagai informasi yang saya peroleh lalu memberitahu kepada orang-orang disekitar saya. 3. Mencari dan menambah teman baru.

4. Teman yang setia disaat saya merasa bosan dan kesepian. Dari keempat fungsi penggunaan fitur blackberry messenger

tersebut, hasil yang peneliti dapatkan menunjukkan bahwa tipe kepribadian ekstrovert dan tipe introvert mempunyai kesamaan perihal fungsi dari fitur blackberry messenger, yaitu membagikan berbagai informasi yang diperoleh lalu memberitahu kepada orang-orang disekitarnya. Disisi lain, terdapat hal yang menjadi perbedaan fungsi diantara kedua tipe kepribadian ini adalah tipe ekstrovert lebih

(22)

68 cenderung menggunakan fitur blackberry messenger sebagai media untuk mencari dan menambah teman baru, sedangkan tipe kepribadian introvert lebih memilih untuk menggunakan fitur

blackberry messenger menjadi teman yang setia disaat para penggunanya merasa bosan dan kesepian.

Pembahasan hasil perihal tipe kepribadian ekstrovert dan

introvert mempunyai persamaan perihal fungsi fitur blackberry messenger yaitu untuk membagikan setiap informasi yang didapatkan kepada orang lain. Temuan ini sejalan dengan hasil penelitian Itriyah (2004), perihal intensitas menggunakan internet ditinjau dari tipe kepribadian dan jenis kelamin. Hasil penelitian Itriyah (2004), menunjukkan bahwa tipe ekstrovert menggunakan internet untuk membagikan segala hal dan informasi yang diterimanya kepada orang lain. Persamaan fungsi fitur blackberry messenger antar kedua tipe kepribadian disebabkan karena aktivitas dan kegiatan yang dilakukan sehari-hari menuntut para pengguna fitur blackberry messenger untuk dapat menjalankan alur informasi secara lebih efektif dan efisien, sehingga dengan keberadaan fitur blackberry messenger setidaknya dapat membantu para pengguna untuk saling berbagi informasi terkait dengan berbagai hal.

Hal yang menjadi perbedaan perihal fungsi fitur blackberry messenger antara tipe kepribadian ekstrovert dan introvert yaitu orang-orang dengan tipe kepribadian ekstrovert menggunakan fitur

blackberry messenger untuk menambah dan memperoleh teman baru. Hal ini dapat dijelaskan dari karakteristik tipe kepribadian

(23)

69

ekstrovert, yaitu memperoleh energi yang berasal dari luar dirinya, lebih senang untuk bertemu orang-orang baru dalam kehidupannya, lebih mudah untuk bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungan disekitarnya (Suryabrata, 2002), sehingga hal tersebut tidak menjadi masalah yang berarti bagi para ekstrovert ketika menggunakan fitur

blackberry messenger untuk memperoleh teman baru.

Bagi para pengguna fitur blackberry messenger dengan tipe kepribadian introvert, hasil dari temuan ini dapat dianalisa dengan merujuk pada karakteristik orang-orang dengan tipe kepribadian

introvert yang mempunyai sifat tertutup, lebih berfokus kepada hal-hal yang ada didalam dirinya dan tidak mudah untuk bersosialisasi dengan orang-orang disekitarnya (Suryabrata, 2002). Berpijak dari penjelasan tersebut, membuat para pengguna fitur blackberry messenger khususnya dengan tipe kepribadian introvert lebih rentan untuk mengalami rasa bosan dan kesendirian karena fokus dan perhatian dicurahkan kedalam dirinya, sehingga hadirnya fitur

blackberry messenger, mampu menjadi teman yang setia disaat penggunanya merasa bosan dan kesepian.

Gambar

Tabel 4.6 Jurusan
Tabel 4.8 Uji Independent Samples T-Test
Tabel 4.10 Ringkasan Skor Hasil Uji Independent Sampel T-test Per Aspek  Intensitas Komunikasi Berdasarkan Tipe Kepribadian Ekstrovert &amp; Introvert
Tabel 4.11 Taraf Komunikasi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis menunjukkan secara parsial lingkungan kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Motivasi secara parsial berpengaruh

jukkan bahwa proses belajar siswa SMP Terbuka 2 dengan program blended learning adalah sangat mendukung prestasi belajar matematika (Y) karena sebagian besar

[r]

ISSI volatilitas terkecil dan SRI-KEHATI memiliki Value at Risk yang terkecil sehingga ISSI dan SRI-KEHATI adalah indeks yang memiliki prospek yang baik untuk

Dari penjabaran definisi tersebut  dapat ditarik kesimpulan bahwa Studi Kasus ialah suatu serangkaian kegiatan ilmiah yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam tentang

Abdul Moeloek Bandar Lampung yang mengalami pre-eklampsia berat adalah lebih sedikit jika dibandingkan dengan responden yang tidak mengalami pre-eklampsia berat

Agar semua kondisi yang tidak diinginkan tidak terjadi, seperti hilangnya dokumen kerja yang belum disimpan ketika menyalakan komputer, rusaknya komponen komputer yang digunakan

Untuk hubungan kompetensi dengan tingkat independensi auditor, peneliti mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Esya (2008) dan Shockley (dalam Yasmin, 2008),