• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pendidikan dewasa ini semakin besar. Banyak orang tua yang ingin memberikan pendidikan sebagai bekal dasar bagi anaknya dimasa mendatang. Meningkatnya kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas memperkuat masyarakat untuk membuat para anaknya menempuh pendidikan yang tinggi guna memenuhi kebutuhan tersebut. Namun keinginan untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik bagi para anak mereka banyak sekali ditemukan berbagai masalah atau kendala yang muncul. Pada umumnya masalah yang berkembang pada masyarakat adalah biaya pendidikan yang tidak sesuai dengan kemampuan masyarakat. Oleh sebab itu berapa siswa putus sekolah dan tidak dapat melanjutkan pendidikan mereka.

Data pendidikan tahun 2010 menyebutkan 1,3 juta anak usia 7-15 tahun terancam putus sekolah. Berdasarkan laporan Education for All Global Monitoring Report yang dirilis UNESCO 2011, tingginya angka putus sekolah menyebabkan peringkat indeks pembangunan rendah. Indonesia berada di peringkat 69 dari 127 negara dalam Education Development Index. Sementara, laporan Departeman Pendidikan dan Kebudayaan, setiap menit ada empat anak yang putus sekolah. (http://indonesiaberkibar.org/, 17 Maret 2014, 13.21)

Fenomena ini membuat pemerintah memberikan kebijakan untuk mengeluarkan dana biaya operasional sekolah (BOS) yang berguna untuk menunjang proses belajar mengajar masyarakat selama 9 tahun. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 6 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pasal 34 ayat 2

(2)

2 menyebutkan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya, sedangkan dalam ayat 3 menyebutkan bahwa wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Konsekuensi dari amanat undang-undang tersebut adalah Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan pendidikan bagi seluruh peserta didik pada tingkat pendidikan dasar (SD dan SMP) serta satuan pendidikan lain yang sederajat (Juknis Bos 2014). Dengan adanya dana BOS ini, masyarakat diharapkan tidak ada yang putus sekolah dan dapat menjadi generasi penerus yang berkualitas.

Dana BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Menurut PP 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan, biaya non personalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak dll. Namun demikian, ada beberapa jenis pembiayaan investasi dan personalia yang diperbolehkan dibiayai dengan dana BOS. Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu. (Juknis Bos 2014)

Provinsi Jawa Barat ditahun 2014 ini pada triwulan pertama telah menerima dana BOS Pusat sebesar Rp 1,1 triliun, dan kemudian pada triwulan kedua nanti kembali menerima dana BOS Pusat sebesar Rp 500 miliar. (http://www.koran-sindo.com/, 17 Maret 2014, 15.28). Kota Bandung adalah salah satu kota penerima dana BOS di Provinsi Jawa Barat. Dengan adanya dana BOS, para siswa yang menempuh pendidikan di sekolah dasar dibebaskan biaya sekolah. Hal ini ditanggapi positif oleh para orang tua siswa sekolah dasar di Kota Bandung yang merasa terbantu

(3)

3 dengan adanya dana BOS. Namun terbatasnya media atau isi informasi transparansi mengenai dana BOS ini menimbulkan persepsi tersendiri dibenak para orang tua siswa. Persepsi yang munculpun berupa persepsi positif maupun persepsi negatif. Beberapa orang tua siswa percaya dana BOS dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Namun tak sedikit orang tua siswa yang menganggap ada penyelewengan dana BOS untuk kepentingan pribadi ataupun kepentingan internal sekolah. Persepsi negatif ini diperkuat dengan adanya sebuah berita di jpnn.com (Jawa Pos National Network) yang memberitakan UN SD di Kota Bandung dipungut biaya untuk biaya subrayon sebesar Rp10-15 ribu persiswa. Karena SD tidak boleh memungut dana dari masyarakat maka sekolah menggunakan dan BOS. Sesuai dengan peraturan BSNP No.0020/P/BSNP/I/2013 tentang POS UN pada bagian IX huruf b disebutkan, biaya penyelenggaraan UN harusnya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah. (http://www.jpnn.com/; 14 Mei 2014, 19.23)

Sosialisasi mengenai dana BOS hanya dilakukan satu tahun sekali kepada orang tua siswa ketika tahun ajaran baru kepada orang tua siswa baru (kelas satu). Selain itu, media lain yang digunakan pihak sekolah untuk penyampaian informasi mengenai dana BOS hanya melalui papan pengumuman yang berisi jumlah dana BOS yang diterima dan dikeluarkan oleh pihak sekolah. Informasi yang ada pada papan pengumuman tersebut tidak menerangkan secara detail pengalokasian dana BOS oleh pihak sekolah. Informasi-informasi detail mengenai pengalokasian dana BOS sangat dibutuhkan oleh para orang tua siswa agar tidak ada persepsi negatif yang berlebihan dari mereka. Sangat penting memperhatikan nilai-nilai informasi pada sebuah media informasi untuk memberikan pemahaman yang lengkap kepada audience. Oleh karena itu penulis ingin meneliti bagaimana nilai informasi membentuk sebuah persepsi orang tua siswa mengenai papan pengumuman dana BOS.

(4)

4 1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini merupakan rumusan masalah deskriptif. Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pernyataan terhadap keberadaan variabel mandiri (variabel yang berdiri sendiri). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Bagaimana nilai informasi membentuk sebuah persepsi orang tua siswa mengenai papan pengumuman dana BOS

2. Bagaimana nilai informasi membentuk sebuah persepsi ditinjau dari faktor fungsional dalam kajian persepsi

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penlitian

Maksud dari penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui bagaimana nilai informasi dalam membentuk sebuah persepsi orang tua siswa mengenai papan pengumuman dana BOS, khususnya pada SD Negeri Merdeka Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah 1. Mengetahui nilai informasi dalam membentuk sebuah persepsi orang

tua siswa mengenai papan pengumuman dana BOS.

2. Mengetahui nilai informasi membentuk sebuah persepsi ditinjau dari faktor fungsional dalam kajian persepsi.

1.4 Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini penulis berharap semoga hasil penelitian dapat memberikan manfaat konseptual utamanya kepada pembelajaran ilmu komunikasi. Disamping itu juga kepada penelitian nilai informasi dalam membentuk sebuah persepsi

1. Manfaat Akademis

Secara akademis hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut: a. Sebagai salah satu alternatif pembelajaran mengenai media

(5)

5 b. Sebagai panduan untuk dapat mengetahui persepsi yang ditunjukkan oleh seseorang ketika dihadapkan dengan sebuah media informasi mengenai suatu kebijakan

c. Bagi mahasiswa agar dapat mengolah cara berkomunikasi agar pesan yang disampaikan sesuai dengan pesan yang diterima dan mendapat feedback yang tepat

2. Manfaat praktis

Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut:

a. Bagi penulis, dapat memperoleh pengalaman langsung dalam menerapkan ilmu yang didapat penulis selama berada di bangku kuliah

b. Bagi dosen, Dapat digunakan sebagai bahan masukan khususnya bagi dosen Ilmu Komunikasi tentang pembelajaran mengenai media informasi dan persepsi

c. Bagi mahasiswa, diharapkan dapat memperoleh pengalaman dan mendapatkan pengetahuan mengenai media informasi dan persepsi

1.5 Tahap Penelitian

Tahapan penelitian menjadi proses yang dilakukan oleh peneliti. Untuk melakukan sebuah penelitian metode kombinasi (sequential explanatory design), tahapan penelitian harus sistematis agar dapat diperoleh hasil penelitian yang sistematis pula. Adapun tahapan penelitian menurut yang dilakukan peneliti ialah :

(6)

6 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

1.6.1 Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini penulis akan melaksanakan penelitian di SD Negeri Merdeka Bandung yang beralamatkan di Jl. Merdeka No. 9, Bandung, Jawa Barat.

1.6.2 Waktu Penelitian

Tabel 1. 1 Waktu Penelitian

No Tahapan Bulan Apr 2014 Mei 2014 Jun 2014 Jul 2014 Agt 2014 Sep 2014 1.

Persiapan penyusunan proposal skripsi Bab I sampai Bab III 2.

Pretest kuestioner kepada para sampel penelitian

3.

Pengumpulan data secara primer melalui survey kepada sampel penelitian yaitu orang tua siswa SD Negeri Merdeka Bandung

4.

Pengumpulan data secara sekunder dan wawancara kepada informan penelitian 5.

Analisis data berdasarkan variabel, sub variabel, dan indikator yang sudah ditentukan 6.

Penyelesaian data meliputi kesimpulan penelitian dan saran

(7)

7 1.7 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Berisi mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, tahap penelitian, lokasi dan waktu penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Berisi mengenai teori-teori pendukung yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN

Berisi mengenai paradigma penelitian, metode penelitian, metode pengumpulan data, teknik keabsahan data dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisi mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan secara kronologis dan sistematis sesuai dengan masalah serta tujuan penelitian.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Berisi mengenai kesimpulan dari hasil penelitian. DAFTAR PUSTAKA

Gambar

Gambar 1. 1 Tahap Penelitian
Tabel 1. 1 Waktu Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan di TK AndiniSukarame Bandar Lampung betujuan meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan melalui media gambar pada usia

Ketersediaan informasi lokasi rumah sakit, fasilitas dan layanan yang tersedia di rumah sakit dan tempat kejadian dapat tersedia secara jelas dan terkini sehingga penentuan

Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji syukur dan sembah sujud, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah, dan kasih sayang-Nya sehingga penyusun

H1: (1) Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang diberi insentif dengan karyawan yang tidak diberi insentif (2) Terdapat perbedaan

7.4.4 Kepala LPPM menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada periode Pelaporan Hasil Pengabdian kepada masyarakat berikutnya.. Bidang Pengabdian kepada masyarakat

Ketika orang-orang dari budaya yang berbeda mencoba untuk berkomunikasi, upaya terbaik mereka dapat digagalkan oleh kesalahpahaman dan konflik bahkan

Dengan cara yang sama untuk menghitung luas Δ ABC bila panjang dua sisi dan besar salah satu sudut yang diapit kedua sisi tersebut diketahui akan diperoleh rumus-rumus

Dari teori-teori diatas dapat disimpulkan visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan-tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk