• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

36 A. Waktu dan Tempat Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bumi Serpong Damai yang beralamat di Jalan Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian dimulai pada bulan Mei 2015 selama dua minggu, yang dimulai dengan pengumpulan data, penyebaran kuesioner, penyusunan hingga selesai. Responden pada penelitian ini adalah seluruh karyawan di PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bumi Serpong Damai dengan jumlah sebanyak 52 orang.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah hubungan kausal. Hubungan kausal adalah suatu jenis riset yang berguna untuk mengukur hubungan-hubungan antar variabel penelitian atau berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel memengaruhi variabel lain (Sugiyono, 2009:56). Desain kausal bertujuan untuk membuktikan hubungan sebab akibat dari variabel-variabel yang diteliti. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang diberikan karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bumi Serpong Damai, yaitu untuk menguji pengaruh gaya kepemimpinan partisipatif dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan.

(2)

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel

Definisi variabel menurut Sugiyono (2009:56) adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau ditarik kesimpulannya. Sedangkan definisi operasional variabel merupakan konsep-konsep yang berupa kerangka menjadi kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati, dan dapat diuji kebenarannya oleh orang lain. Definisi operasionalisasi variabel dalam penelitian ini adalah:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Gaya Kepemimpinan Partisipatif (X1)

Variabel Definisi Indikator Skala

Gaya Kepemimpinan Partisipatif (X1) Kepemimpinan partisipatif adalah apabila dalam kepemimpinannya dilakukan dengan cara persuasif, menciptakan kerjasama yang serasi, menumbuhkan loyalitas, dan partisipasi para bawahan. Pemimpin memotivasi bawahan agar merasa ikut memiliki perusahaan. (Hasibuan, 2009:171) 1. Kepemimpinan dilakukan secara persuasif untuk mengajak partisipasi karyawan dan memotivasi karyawan. Ordinal 2. Keputusan yang

diambil oleh pimpinan dengan

mempertimbangkan saran atau ide yang diberikan karyawan 3. Pemimpin menganut sistem manajemen terbuka dan desentralisasi wewenang (Hasibuan, 2009:171)

(3)

Tabel 3.2

Definisi Operasional Variabel Budaya Organisasi (X2)

Variabel Definisi Indikator Skala

Budaya Organisasi (X2)

Budaya organisasi

adalah sebuah sistem makna bersama yang

dianut oleh para

anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lainnya, yaitu merupakan sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi

oleh organisasi

(Robbins, 2008:256).

1. Inovasi dan

pengambilan risiko

Ordinal 2. Perhatian pada hal rinci

3. Orientasi hasil 4. Orientasi orang 5. Orientasi tim 6. Keagresifan 7. Stabilitas (Robbins, 2008:256) Tabel 3.3

Definisi Operasional Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Variabel Definisi Indikator Skala

Kinerja Karyawan (Y)

Kinerja karyawan suatu hasil kerja yang dicapai seorang karyawan dalam melakukan tugas-tugas yang diberikan kepadanya didasarkan atau kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan, serta waktu (Hasibuan, 2005:67) 1. Kesetiaan Ordinal 2. Prestasi Kerja 3. Kedisiplinan 4. Kreatifitas 5. Kerja Sama 6. Kecakapan 7. Tanggung Jawab 8. Efektifitas dan Efisiensi (Hasibuan, 2008:95)

(4)

D. Pengukuran Variabel

Metode pengukuran data yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan skala ordinal. Skala ordinal memungkinkan untuk mengurutkan data dari tingkat paling rendah ketingkat paling tinggi atau sebaliknya dengan interval yang tidak harus sama. Sedangkan skala pengukuran yang digunakan dalam kuesioner adalah skala likert. Pengertian menurut Sugiyono (2009:132), Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan menggunakan Skala Likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Pada skala pengukuran ini terbagi dalam beberapa skala masing-masing skala tersebut memiliki skor penilaian antara 1 sampai dengan 5 dimana tiap-tiap skor yang digunakan mewakili pendapat atau jawaban dari responden. Skor atau skala 1 digunakan untuk menggambarkan jawaban responden yang sangat rendah atau sangat tidak setuju, sementara skor atau skala 5 digunakan untuk jawaban responden yang sangat tinggi atau sangat setuju dengan pernyataan yang diajukan peneliti.

(5)

Tabel 3.4

Tabel Skor Jawaban Responden

No Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Netral (N) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Sugiyono (2009:115) mendefinisikan populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, melainkan juga obyek atau benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap di PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bumi Serpong Damai yang berjumlah 52 orang.

(6)

2. Sampel Penelitian

Sampel menurut Sugiyono (2009:116) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Tidak terdapat batasan tertentu mengenai berapa besar sampel yang diambil dari populasi, karena keabsahan sampel tidak terletak pada jumlah sampel yang diambil tetapi terletak pada sifat dan karakteristik sampel apakah mewakili populasi atau tidak. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2009:122). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu seluruh karyawan tetap pada PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bumi Serpong Damai.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Pengumpulan data tidak lain dari satu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey melalui kuisioner. Teknik pengumpulan data dengan kuisioner merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009:199). Dalam kuisioner ini digunakan model pertanyaan tertutup, yakni pertanyaan yang sudah disertai alternatif jawaban sebelumnya, sehingga responden dapat memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut.

(7)

G. Metode Analisis 1. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas

Validitas menurut Sanusi (2011:76) merupakan suatu ukuran instrumen, telah dikemukakan bahwa instrument penelitian adalah alat untuk mengumpulkan data. Suatu instrument penelitian dikatakan valid jika instrument penelitian mengukur apa yang seharusnya diukur. Kuesioner riset dikatakan valid apabila instrument tersebut benar-benar mampu mengukur besarnya nilai variabel yang diteliti (Suliyanto, 2006:146).

Tujuan dilakukan uji validitas adalah mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Penyusunan sebuah kuesioner harus benar-benar dapat menggambarkan tujuan dari penelitian tersebut. Pengambilan kesimpulannya adalah jika nilai r hitung > r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid, demikian sebaliknya bila r hitung < r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid.

Rumus uji validitas adalah:

𝑟 = 𝑛 𝑋𝑖𝑌𝑖 − ( 𝑋𝑖) ( 𝑌𝑖 (𝑛 𝑋1 2 𝑋𝑖 2)(𝑛 𝑌

12− ( 𝑌1)2)

Di mana:

n = Jumlah responden

x = Skor masing-masing pernyataan dari tiap responden

(8)

b. Uji Reliabilitas

Reabilitas suatu alat pengukur menunjukkan konsistensi hasil pengukuran sekiranya alat pengukur itu digunakan oleh orang yang sama dalam waktu yang berlainan atau digunakan oleh orang yang berlainan dalam waktu yang bersamaan atau waktu yang berlainan (Sanusi, 2011:80). Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantu SPSS uji statistik Cronbach Alpha (α). Koefisien

keandalan yang menunjukan seberapa baiknya item/butir dalam suatu kumpulan secara positif berkorelasi satu sama lain. Suatu konstruk atau variabel dikatakan

reliable jika memberikan nilai koefisien keandalan lebih besar atau sama dengan 0,60.

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis yang kemudian diuji adalah:

H0 : Sampel yang berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Dengan demikian, normalitas dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk suatu taraf signifikansi (α) tertentu (biasanya α = 0,05 atau 0,01). Sebaliknya jika hasil uji signifikan maka normalitas data tidak terpenuhi. Cara untuk mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas ialah dengan memperhatikan

(9)

bilangan pada kolom signifikan (Sig.) dimana kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut:

a. Tetapkan taraf signifikansi uji misalnya α = 0,05

b. Kemudian bandingkan P dengan taraf signifikansi yang diperoleh

c. Jika signifikansi yang diperoleh > α maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, dan sebaliknya jika signifikansi yang diperoleh < α maka sampel berasal bukan dari populasi yang berdistribusi normal.

b. Uji Multikolonieritas

Pendeteksian terhadap multikorelasi dapat dilakukan dengan melihat nilai

Variance Inflating Factor (VIF) dari hasil analisis regresi. Jika nilai VIF > 10 maka terdapat gejala multikorelasi yang tinggi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Gejala heteroskedastisitas diuji dengan metode Glejser dengan cara menyusun regresi antara nilai absolute residual dengan variable bebas. Apabila masing-masing variable bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap absolute residual (α = 0,05) maka dalam model regresi tidak terjadi gejala heterokedastisitas.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier bergandana digunakan untuk menetukan pengaruh yang ditimbulkan oleh indikator variabel bebas terhadap variabel terikat

(10)

(Sugiyono, 2009:277). Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (Independent Variable) yaitu: Gaya Kepemimpinan (X1)

dan Budaya Organisasi (X2) terhadap variabel terikatnya (Dependent Variable)

yaitu Kinerja Karyawan (Y). Penggunaan analisis regresi berganda dikarenakan jumlah variabel bebas yang digunakan didalam penelitian lebih dari 1. Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e Di mana:

Y = variabel terikat / variable dependent (kinerja karyawan)

a = konstanta

b1, b2 = koefisien garis regresi

X1, X2 = variabel bebas / variable independent (gaya kepemimpinan partisipatif dan budaya organisasi)

e = error / variabel pengganggu

4. Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya maka penulis menggunakan dua metode pengujian yang sudah digunakan secara umum yaitu:

a. Uji Signifikasi Simultan (Uji F).

Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat siginifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama

(11)

(simultan) terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah:

Ho : Gaya kepemimpinan partisipatif dan budaya organisasi secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.

Ha : Gaya kepemimpinan partisipatif dan budaya organisasi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.

Dasar pengambilan keputusan adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikasi, yaitu:

1. Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak

2. Apabila probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima

b. Uji Signifikasi Perameter Individual (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y, apakah variabel X1 dan X2 (Gaya Kepemimpinan Partisipatif dan Budaya Organisasi) benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y (Kinerja Karyawan) secara terpisah atau parsial. Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat pada table Coefficients. Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah:

(12)

Ho : Gaya kepemimpinan partisipatif tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

Ha : Gaya kepemimpinan partisipatif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.

Ho : Budaya organisasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.

Ha : Budaya organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

Referensi

Dokumen terkait

Kode Rekening Uraian Rincian Perhitungan Jumlah Koefisien Satuan Harga PPN (Rp)   Anggota Tim Pelaksana Kegiatan Spesifikasi : s.d.. Nama NIP Jabatan

3) Santoso (2007) dengan judul penelitian “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Untuk Berbelanja di Supermarket Carefour Yogyakarta”, menggunakan teknik analisis

Malaysia perlu menganjak minda dengan menggunakan saluran politik seperti mana perjuangan Parti Green di Australia, United Kingdom, Amerika Syarikat dan

Menurut Ali (2006: 108 ) Perpustakaan Keliling adalah perpustakaan yang bergerak dengan membawa bahan pustaka seperti buku, majalah, koran dan bahan pustaka lainnya untuk

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas akhir dengan judul Strategi Humas Pemkot Bekasi

Dongeng binatang si Kancil memiliki banyak manfaat dan pesan moral yang dimaksudkan agar anak – anak mendapatkan pengalaman dan pemahaman tentang bagaimana moral yang

peningkatan Prestasi belajar Penjaskes Materi Bola Voli Melalui Penggunaan Methode Pembelajaran Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Padamara kecamatan Sukamulia

Namun pada analisis multivariat tidak terlihat hubungan yang bermakna antara dosis obat anti kejang dengan kematian akibat tetanus neonatorum.. Dosis obat anti kejang yang