• Tidak ada hasil yang ditemukan

BANK BUKOPIN. Dewan Komisaris serta sebagai upaya untuk mendorong terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BANK BUKOPIN. Dewan Komisaris serta sebagai upaya untuk mendorong terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BANK

BUKOPIN

SURAT KEPUTUSAN

Nomor:

009 Tahun 2017

Tentang

PIAGAM KOMTTE AUDIT (AUD|T COMMITTEE CHARTERI

PT

BANK

BUKOPIN TBK

Menimbang:

KOMISARIS PT.BANK BUKOPIN TBK

a.

bahwa PT Bank Bukopin Tbk berkewajiban mematuhi ketentuan di bidang perbankan

yang

diterbitkan

oleh

Otoritas

Jasa

Keuangan (oJK);

b.

bahwa untuk mendukung efektivitas pelaksanaan pengawasan oleh

Dewan

Komisaris

serta

sebagai

upaya

untuk

mendorong terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)

di

lingkungan

PT

Bank Bukopin

Tbk, telah

dibentuk Komite Audit

(Audit

Committee)

dan

disusun Piagam

Komite

Audit

sebagai pedoman pelaksanaan tugasnya;

c.

bahwa dengan telah diterbitkannya ketentuan yang baru yang yang terkait Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, maka dipandang

perlu

melakukan

penyesuaian

dan

penyempurnaan

terhadap Piagam Komite Audit

PT

Bank Bukopin Tbk

yang

berlaku saat ini

serta menuangkannya dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris;

1.

Peraturan Otoritas

Jasa

Keuangan

Nomor

21lPOJK.O4I2015

Tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka;

2.

Peraturan Otoritas

Jasa

Keuangan Nomor.

55/POJK.04/2015

Tentang Pembentukan

Dan

Pedoman Pelaksanaan

Kerja

Komite Audit,

Mengingat:

3.

Peraturan

Otoritas

Jasa

Keuangan

Nomor tentang Tata Kelola Bagi Bank Umum;

4.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan;

5.

Surat

Edaran Otoritas

Jasa

Keuangan

No.13/SEOJK.O3l2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum;

6.

Surat

Edaran Otoritas

Jasa

Keuangan

No.

36/5EOJK.03/20'17 tentang

Tata Cara

Penggunaan Jasa Akuntan Publik

dan

Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan;

Memperhatikan : Anggaran Dasar PT Bank Bukopin Tbk.

55/POJK.03/2016

(2)

BANK

BUKOPIN

Menetapkan

MEMUTUSKAN

:

KEPUTUSAN

DEWAN KOMISARIS

PT

BANK

BUKOPIN

TBK TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT

PT

BANK BUKOPIN TBK

Pasal 1

Pelaksanaan fungsi dan tugas Komite Audit wajib berpedoman pada Piagam Komite Audit sebagaimana diatur dalam Lampiran Surat Keputusan ini.

Pasal 2

Dengan diterbitkannya

Surat

Keputusan

ini,

maka

Piagam Komite Audit tertanggal 26 November 2013 tentang Piagam Komite Audit dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.

Pasal 3

Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal dltetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian

hari

terdapat

kesalahan

dan atau

kekeliruan,

akan

dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan

di

: Jakarta

Padatanggal

:

17

Nouember

2O17 PT BANK BUKOPIN,TbK

Dewan Komisaris,

Budiana Komisaris Utama

(3)

=

BANK

BUKOPTN

Lampiran

Surat Keputusan

Nomor:

009

Tahun 2017

PIAGAM KOMITE AUDIT

IAU

DtT

COMMTTTEE

CHARTERI

1,

LANDASAN HUKUM

Komite Audit PT Bank Bukopin

Tbk

(selanjutnya disebut "Perseroan") dibentuk pada tahun 2004

berdasarkan

Surat

Keputusan

Dewan Komisaris Nomor SKEP/004/D.KOM/XIl/2004 tanggal

22

Desember 2004 yang mengacu kepada ketentuan Bursa Efek Jakarta Nomor-Kep-305/BEJ/07

tanggal

19 Juli

2004

dan

Peraturan Bapepam No.lX.l.S

tanggal

24 September 2004.

Semula

dalam

pelaksanaan

tugasnya, Komite

Audit

mengacu kepada Peraturan

Bank

lndonesia

Nomor:

8l4lPBV2006

tanggal

30

Januari 2006 tentang

Pelaksanaan

Good

Coporate Governance

Bagi Bank Umum yang telah diubah dengan

Peraturan

Bank lndonesia Nomor: 8l14lPBll2QOG tanggal 5 Oktober 2006 dan Surat Edaran Bank lndonesia No. 15i15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.

Sejak tahun

2016

Komite Audit melaksanakan tugas dan

tanggungjawabnya

berdasarkan Peraturan

Otoritas Jasa

Keuangan No.SS/POJK.03/2016

tentang

Penerapan

Tata

Kelola

bagi

Bank Umum

dan

Peraturan

Otoritas

Jasa

Keuangan No.SS/POJK.0412015 tentang Pembentukan

dan

Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite

Audit.

Sesuai dengan ketentuan

ini, setiap

Bank

atau

Perusahaan Publik

wajib

memiliki

Piagam

Komite

Audit

yang sekurang-kurangnya

memuat

:

Tujuan

pembentukan Komite

Audit,

Keanggotaan, Tugas

dan

Tanggung

Jawab,

Kewenangan, Pelaporan Kegiatan,

serta

Penyelenggaraan Rapat

dan

lainnya.

Setiap terjadinya perubahan Piagam

ini, wajib

dimuat dalam Situs

Web Perseroan.

Komite Audit

juga

melaksanakan

tugas dan

tanggungjawabnya

berdasarkan

Peraturan

Otoritas

Jasa

Keuangan

No.

13|POJK.O3|2017 Tanggal

Maret

2017

Tentang

Penggunaan

Jasa Akuntan Publik

dan

Kantor

Akuntan Publik dalam

Kegiatan

Jasa

Keuangan dan

Surat Edaran Otoritas

jasa Keuangan

No.36/SEOJK.03/2017 tanggal 11

Juli 2017 tentang Tata Cara Penggunaan Jasa Akuntan Publik

dan

Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan

TUJUAN PEMBENTUKAN KOMITE AUDIT

Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam rangka membantu pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Komisaris.

KEANGGOTAAN KOMITE AUDIT

3.1.

Pengangkatan dan Pemberhentian Komite

Audit

Anggota Komite

Audit

diangkat

dan

diberhentikan

oleh

Direksi

Perseroan berdasarkan keputusan rapat Dewan

Komisaris.

I

q^

2.

(4)

-*

-:-

BANK

BUKOPIN

3

2.

Komposisi

dan

Struktur Anggota

Jumlah anggota dan komposisi keanggotaan Komite Audit Perseroan diatur sebagai berikut :

3.2.1.

Komite

Audit

paling sedikit

terdiri

dari

1

(satu) orang anggota yang

berasal

dari

Komisaris lndependen

dan

2

(dua)

orang

dari

pihak

lndependen

dari luar

Perseroan,

dimana

1

(satu) orang

memiliki keahlian

di

bidang keuangan

dan

akuntansi minimal

5

(lima) tahun

dan

1 (satu) orang yang memiliki keahlian

di

bidang hukum dan atau perbankan paling kurang 5 (lima) tahun.

3.2.2. Komite

audit

diketuai

oleh

Komisaris

lndependen

merangkap sebagai anggota.

3.2.3.

Ketua Komite

Audit

hanya

dapat

merangkap

jabatan

menjadi Ketua komite lain paling banyak pada 1 (satu) komite lainnya.

3.2.4. Kriteria

Komisaris Independen

adalah anggota Dewan

Komisaris yang.

3.2.4.1

.

Bukan

merupakan

orang yang bekerja atau

mempunyai

wewenang

dan

tanggung

jawab untuk

merencanakan,

memimpin, mengendalikan

atau

mengawasi

kegiatan Perseroan tersebut dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir. 3.2.4.2.

Tidak

mempunyai saham

baik

langsung maupun

tidak

langsung Pada Perseroan.

3.2.4.3.

Tidak

mempunyai

hubungan

Afiliasi dengan

Perseroan, anggota

Dewan

Komisaris, anggota Direksi atau Pemegang Saham Utama Perseroan.

3.2.4.4.

Tidak

mempunyai hubungan

usaha baik

langsung maupun

tidak

langsung

yang

berkaitan dengan kegiatan

usaha Perseroa n.

3.2.5. Salah

seorang anggota Komite

Audit ditunjuk

sebagai

Sekretaris Komite.

3.2.6.

Pengangkatan

dan

pemberhentian anggota Komite

Audit

dilaporkan

kepada

OJK

dalam

jangka waktu paling lama

2

(dua) hari

kerja setelah pengangkatan atau pemberhentian

3.2.7.

lnformasi mengenai pengangkatan

dan

pemberhentian sebagaimana dimaksud dalam angka 3.2.6

diatas

dimuat dalam laman (website) bursa dan laman Perseroan.

3.3.

Kualifikasi/Persyaratan Anggota

Anggota Komite

Audit wajib

memenuhi persyaratan

dan

kriteria

sebagai berikut:

3.3.1

Wajib

memiliki

integritas

yang tinggi, akhlak

dan

moral

yang

baik,

kemampuan,

pengetahuan, pengalaman

sesuai dengan

bidang pekerjaannya, serta mampu berkomunikasi dengan baik.

3.3.2

Bukan

merupakan

orang yang

bekerja

atau

mempunyai wewenang

dan

tanggung

jawab untuk

merencanakan,

memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perseroan dalam waktu 6

(enam) bulan terakhir kecuali Komisaris lndependen.

(5)

BANK

BUKOPIN

3.3.3

Bukan

merupakan

orang dalam Kantor Akuntan Publik,

Kantor Konsultan

Hukum,

Kantor

Jasa

Penilai

Publik atau pihak lain

yang memberi

jasa

assurance,

jasa

non-assurance,

jasa

penilai dan/atau

jasa

konsultasi

lain

kepada Perseroan dalam

waktu

6

(enam) bulan terakhir.

3.3.4

Wajib

memahami

laporan

keuangan,

bisnis

perusahaan khususnya

yang terkait dengan

layanan

jasa atau

kegiatan usaha

Perseroan, proses audit, manajemen risiko, dan peraturan perundang-undangan

di

bidang Pasar

Modal

serta

peraturan perundang-undangan terkait

lain nya.

3.3.5

Wajib

mematuhi kode

etik

Komite

Audit yang

ditetapkan

oleh Perseroan.

3.3.6

Bersedia

meningkatkan

kompetensi secara

terus

menerus

melalui pendidikan dan pelatihan.

3.3.7

Tidak

mempunyai

saham

langsung maupun

tidak

langsung

pada Perseroan.

3.3.8

Dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham Perseroan baik langsung maupun tidak langsung akibat suatu peristiwa hukum, maka saham tersebut wajib dialihkan kepada pihak lain dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah diperolehnya saham tersebut.

3.3.9 Tidak

mempunyai hubungan

Afiliasi dengan anggota

Dewan

Komisaris,

anggota Direksi,

atau

Pemegang

Saham

Utama Perseroan.

3.3.10

Tidak

mempunyai hubungan

usaha

baik

langsung maupun

tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan.

3.4.

Masa Keanggotaan

Masa

tugas

anggota Komite Audit

tidak boleh lebih

lama

dari

masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan dapat dipilih kembali hanya untuk satu periode berikutnya

4.

TUGAS DAN TANGGUNG

JAWAB

KOMITE AUDIT

Komite

Audit

bertindak

secara

independen

dalam

melaksanakan

tugas

dan tanggung jawabnya.

Dalam menjalankan fungsinya, Komite

Audit

memiliki tugas

dan

tanggung jawab paling sedikit meliputi:

4.1

.

Melakukan penelaahan

atas

informasi keuangan

yang akan

dikeluarkan

Perseroan

kepada publik dan/atau pihak otoritas antara

lain

laporan keuangan, proyeksi

dan

laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perseroan.

4.2.

Melakukan penelaahan

atas

ketaatan terhadap peraturan

perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan.

4.3.

Memberikan

pendapat

independen

dalam

hal

terjadi

perbedaan pendapat antara Manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya.

4.4.

Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan

Publik

dan

/

atau

Kantor Akuntan

Publik

yang didasarkan antara lain pada: independensi, ruang lingkup penugasan dan imbalan jasa audit.

(6)

-:-

BANK

BUKOPIN

4.5.

Melakukan pemantauan

dan

evaluasi

terhadap

pelaksanaan

tugas

Satuan Kerja Audit lnternal.

4.6.

Melakukan pemantauan

dan

evaluasi

terhadap

kesesuaian

pelaksanaan audit oleh Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku.

4.7.

Melakukan

pemantauan

dan

evaluasi terhadap

pelaksanaan

tindak

lanjut

oleh

Direksi

atas hasil temuan Satuan

Kerja

Audit lntern, Akuntan

Publik, dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan.

4.8.

Melakukan penelaahan pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan.

4.9.

Melakukan penelaahan

dan

memberikan

saran kepada Dewan

Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan.

4.10.

Menilai kecukupan pengendalian intern.

4.1 1. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

5.

KEWENANGAN KOMITE AUDIT

Dalam

melaksanakan

tugas

dan

tanggung

jawabnya Komite

Audit

memiliki kewenangan sebagai berikut:

5.1.

Mengakses dokumen,

data,

dan

informasi

Perseroan

tentang

karyawan, dana, aset dan sumber daya perusahaan yang diperlukan.

5.2.

Berkomunikasi langsung dengan karyawan termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan

fungsi audit

internal, manajemen risiko

dan

Akuntan

terkait tugas dan tanggung

jawab

Komite Audit.

5.3.

Melibatkan pihak independen

di

luar anggota Komite

Audit

yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugas Komite Audit

(ika

diperlukan).

5.4.

Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

6.

PELAPORAN

6.1.

Komite Audit

wajib

membuat laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap penugasan yang diberikan.

6.2.

Komite Audit wajib membuat laporan tahunan pelaksanaan kegiatan Komite Audit yang diungkapkan dalam Laporan Tahunan Perseroan.

7.

RAPAT KOMITE AUDIT

7.1

Komite

Audit

mengadakan

rapat

secara berkala

paling

kurang

satu

kali dalam 3 (tiga) bulan.

7.2

Rapat Komite

Audit

hanya dapat

dilaksanakan

dalam hal

dihadiri

oleh paling sedikit 51% (lima puluh satu persen) dari jumlah anggota Komite Audit

termasuk

'l

(satu) orang

Komisaris lndependen

dan 1

(satu) orang

Pihak lndependen

7.3

Rapat

Komite

Audit

dipimpin

oleh

Ketua

Komite

Audit.

Jika

Ketua

Komite

Audit

berhalangan hadir, maka salah satu anggota Komite Audit yang hadir dalam rapat ditunjuk untuk memimpin rapat.

7.4

Agenda

rapat ditetapkan dengan

jelas dan

didistribusikan kepada anggota Komite Audit sebelum pelaksanaan Rapat.

(7)

^l-

___=-BANK

BUKOPIN

7.5

Keputusan

rapat

Komite Audit

wajib

terlebih dahulu dilakukan berdasarkan musyawarah untuk mufakat

7.6

Dalam hal

tidak

terjadi musyawarah untuk mufakat sebagaimana dimaksud

pada butir

7.5,

pengambilan

keputusan dilakukan

berdasarkan

suara terbanyak

7.7

Setiap

rapat

Komite

Audit

dituangkan

dalam risalah

rapat,

yang

ditandatangani

oleh

seluruh anggota Komite

Audit yang hadir

dan disampaikan kepada Dewan Komisaris.

7.8

Perbedaan pendapat (dissenting opinion)

yang terjadi dalam rapat

Komite Audit sebagaimana dimaksud pada butir 7.6 wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat.

7.9

Risalah rapat sebagaimana dimaksud pada bulir 7.7 harus didokumentasikan sesuai peraturan perundang-undangan.

7.'10

Diluar rapat

sebagaimana

dimaksud dalam

butir

7.'l

diatas,

Komite Audit

dapat

setiap

saat

mengadakan

rapat

untuk membahas hal-hal

yang dianggap perlu dan atau mendesak.

B.

LAIN-LAIN

Hal-hal

yang

berkaitan dengan pelaksanaan Piagam Komite

Audit ini

lebih lanjut akan diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit.

Piagam Komite Audit ini akan

dimuat

dalam laman (website) Perseroan.

9.

Sejak tanggal ditandatanganinya Piagam Komite Audit (Audit Committee Chafter)

ini, maka

Piagam

Komite

Audit

(Audit

Committee

Charler)

bulan

April

2013 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Ditetapkan di : Jakarta

Tanggal :17

November

ZOIT

PT

BANK BUKOPIN, TbK Dewan Komisaris 8.1 . 8.2.

^lM

Komisaris

Utama Marg

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris peran audit internal dalam mewujudkan good corporate governance (GCG) pada bank yang menerapkan sistem akuntansi

M}dgd@diimpulh'M@llii. .Lm

Pada tahun 2014 Komite Audit melakukan pembahasan yang mencakup: Evaluasi Terhadap Hasil Pelaksanaan Audit oleh SKAI, Rekomendasi penunjukan KAP untuk tahun buku

Syariah Tidak Ada Dewan Komisaris memiliki rangkap jabatan di Perusahaan lain; Wakil Rektor IPB Bogor; Ketua DPS PT Bank Syariah Mandiri; Chief Economist PT Bank Rakyat

Bagi perusahaan adalah sebaiknya menambah jumlah anggota komite audit dalam melaporkan tugas dan fungsinya kepada komisaris karena hasil dari penelitian ini

 Direktur telah menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku, tercermin dari laporan pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Direktur dan komite

Nominasi dan tertuang dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris No. Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi : a) Mengevaluasi kebijakan remunerasi. b)

KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DIREKSI YANG MENCAPAI 5% (LIMA PERSEN) ATAU LEBIH DARI MODAL DISETOR, YANG MELIPUTI JENIS DAN JUMLAH LEMBAR SAHAM PADA MSI, BANK LAIN, DAN