4.1 Deskripsi Data
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa kelas X,XI dan XII SMK NEGERI 58 Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur. Melalui instrument penelitian angket yaitu Pola Attachment dan Kecerdasan Emosional.
Pada saat data untuk melakukan penelitian telah terkumpul, selanjutnya dilakukan pembuatan intrumen penelitian berupa kuesioner.Langkah-langkah yang dilakukan adalah membuat kisi-kisi instrument penelitian, menyusun instrument penelitian berupa kuesioner yang kemudian disampaikan kepada respoden.Responden yang dipercaya untuk memberikan penelitian pada instrument penelitian ini berjumlah 140 siswa dengan kategori siswa dengan metode purposive sampling.
4.2Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel.3
Frekuensi Jenis Kelaminn
Data Deskriptif Keterangan Jumlah Persentase
Jenis kelamin Laki-laki 78 55,7%
Perempuan 62 44,2%
Total 140 100%
Tabel 3 menjelaskan bahwa siswa di sekolah SMK 58 Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur memiliki jumlah lebih tinggi pada siswa laki-laki sebesar 55,7% dari pada perempuan yaitu 44,2 %.
4.3Hasil Uji Validitas
Uji validitas bertujuan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu item pernyataan pada kuesioner.Suatu item pada kuesioner dinyatakan valid apabila nilai r ≥ 0.3.Berikut ditampilkan hasil uji validitas.
Tabel. 4
Hasil Uji Validitas Item Pernyataan Pola Attachment Item Pernyataan R Hitung Keterangan at1 0.398 Valid at2 0.478 Valid at3 0.334 Valid at4 0.326 Valid at5 0.306 Valid at6 0.477 Valid at7 0.322 Valid at8 0.324 Valid at9 0.318 Valid at10 0.321 Valid at11 0.484 valid at12 0.548 Valid at13 0.304 Valid
Berdasarkan tabel 4 diatas, seluruh item pernyataan variable pola attachment memiliki nilai rhitung ≥ 0.3. sehingga dapat disimpulkan bahwa item pernyataan adalah valid dan dapat digunakan untuk penelitian.
Tabel.5
Hasil uji Validitas Item Pernyataan Kecerdasan Emosional Item Pernyataan R Hitung Keterangan
Ke1 0.356 Valid Ke2 0.473 Valid Ke3 0.350 Valid Ke4 0.359 Valid Ke5 0.365 Valid Ke6 0.351 Valid Ke7 0.343 Valid Ke8 0.324 Valid Ke9 0.372 Valid Ke10 0.353 Valid Ke11 0.321 Valid Ke12 0.350 Valid Ke13 0.359 Valid
Berdasarkan tabel 5 diatas, menyatakan bahwa seluruh item pernyataan
kecerdasan emosi memiliki nilai r hitung ≥ 0,3, sehingga dapat disimpulkan bahwa item pernyataan tersebut valid dan dapat digunakan untuk penelitian.
4.4 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui reliabel atau tidaknya suatu item pernyataan pada kuesioner. Suatu item pernyataan dala kuesioner dinyatakan reliabel apabila nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada variabel pola attachment memiliki
Cronbach’s Alpha sebesar 0,756 dan uji reliabilitas pada variabel kecerdasan emosi memiliki Cronbach’s Alpha sebesar 0,738. Hal ini menunjukkan bahwa kedua variabel ini memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60 dan dinyatakan reliabel serta alat ukur dapat digunakan
4.5 Subjek Berdasarkan Pola Attachment
Dalam penentuan pola attachment, subjek diberikan kuesioner dan setiap item terdapat 3 pilihan dan masing-masing pilihan mewakili Pola Attachment yaitu Secure attachment, Anxious Resistant Attachment dan Avoidant Attachment.
Tabel. 6
Frekuensi Pola Attachment
Data deskriptif Pola Jumlah Persentase Pola Attachment Secure Attachment 91 65.0%
Anxious Resistant
Attachment 24 17.1%
Avoidant
Attachment 25 17.9%
Total 140 100%
Berdasarkan persentase tabel 6. Menjelaskan bahwa dari 140 siswa memilih secure attachment dengan persentase 65,0%, anxious resistant attachment dengan persentase 17,1% dan avoidant attachment dengan persentase 17,9%.
Tabel.7
Skor pola attachment berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin Secure anxious Avoidant
Laki-laki 49 14 14
perempuan 42 8 11
Berdasarkan tabel 6, untuk jenis kelamin laki-laki mendapatkan skor tertinggi untuk secure yaitu 49, sementara anxious dan avoidant memiliki skor yang sama yaitu 14. Pada jenis kelamin perempuan skor terendah pada anxious yaitu 8, secure berjumlah 42 dan avoidant 11.
4.6 Kategorisasi Kecerdasan Emosi
Pada langkah selanjutnya, peneliti mengkategorisasikan kecerdasan emosi berdasarkan persepsi pola attachment. Berikut akan dipaparkan berdasarkan tabel 7.
Tabel. 8
Hasil Kategorisasi Kecerdasan Emosi
Kategori
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Tinggi 21 15.0 15.0 15.0 Sedang 88 62.9 62.9 77.9 Rendah 31 22.1 22.1 100.0 Total 140 100.0 100.0
Pada tabel 7.Peneliti mengkategorikan subjek kedalam 3 kategori yaitu kategori kecerdasan emosi tinggi, sedang dan rendah. Kategorisasi ini ditentukan berdasarkan nilai mean yaitu 37,86 dan standart deviasi 6,22. Untuk kategori
kecerdasan emosi tinggi memiliki frekuensi 21 atau 15,0%, kategori kecerdasan emosi sedang memiliki frekuensi 88 atau 62,9% dan kategori untuk kecerdasan emosi rendah yaitu 31 atau 22,1%. Kategorisasi kecerdasan emosi ini akan menjadi dasar dalam menentukan antara persepsi pola attachment dengan kecerdasan emosi. Adapun tabel sebagai berikut :
Tabel 9
Hasil kategorisasi persepsi pola attachment terhadap kecerdasan emosi
Persepsi Pola Attachment Kategorisasi Kecerdasan Emosi Tinggi Sedang Rendah
Secure Attachment 9 63 18
Anxious Resistant Attachment 4 15 6
Avoidant Attachment 8 10 7
Total 21 88 31
Tabel 8 mengkategorisasikan antara persepsi pola attachment terhadap kecerdasan emosi, Yang mana kecerdasan emosi memiliki kategori tinggi, sedang dan rendah. Pada persepsi pola attachment secure dengan kategori kecerdasan emosi tinggi berjumlah 9, sedang 63 dan rendah 18. Persepsi pola attachment dengan kategorisasi kecerdasan emosi tinggi berjumlah 4 , sedang memiliki jumlah 15 dan rendah yaitu 6. Sedangkan untuk persepsi pola attachment avoidant attachment dengan kategorisasi kecerdasan emosi tinggi sebanyak 8, sedang 10 dan rendah berjumlah 7.
4.7 Uji Normalitas Pola Attachment dan Kecerdasan Emosi
Uji distribusi normal adalah uji untuk mengukur apakah data memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametric (statistik interferensial).Uji normalitas menggunakan uji kolmogorov-smirnov test.
Berikut hasil uji distribusi normalitas Pola Attachment dan kecerdasan emosi :
Tabel 10
Hail Uji Normalitas Pola Attachment
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
At .095 140 .003 .976 140 .013
a. Lilliefors Significance Correction
Tabel 11
Hasil Uji Normalitas Kecerdasan Emosi
Dari hasil uji normalitas diatas diketahui data berdistribusi normal.Dasar pengambilan keputusan adalah berdasarkan probabilitas. Jika nilai probabilitas > 0,05 maka Ho diterima, jika nilai probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak. sehingga dari hasil test statistic ( kolmogorov-Smirnov) diatas maka pola attachment 0,095 artinya > 0,05 maka populasi berdistribusi normal dengan nilai mean 21,76 dan standart deviasi 5,06 dan kecerdasan emosi 0,116 > 0,05 maka populasi berdistribusi normal dengan nilai mean 37,53 dan standart deviasi 6,21.
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Ke .116 140 .000 .961 140 .000
4.8 Uji Spearman-rho
Uji korelasi spearman-rho adalah untuk mencari dua arah dan kekuatan hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel tak bebas (Y). spearman-rhoadalah uji korelasi dengan jenis data ordinal dan ordinal. Dengan dasar kriteria tingkat hubungan (koefisien korelasi) antar variabel berkisar ± 0,00 sampai ± 1,00 tanda (+) adalah positif dan tanda (–) adalah negative.
Berdasarkan pengambilan keputusan dalam uji spearman-rho adalah :
1. Jika nilai sig.< 0,05 maka, dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara variabel yang dihubungkan.
2. Sebaliknya, jika nilai sig. > 0,05 maka, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara variabel yang dihubungkan.
Tabel 12
Uji korelasi Spearman-rho Pola Attachment dan Kecerdasan Emosi
Hasil uji spearman-rho pada tabel 9 diketahui bahwa jumlah N atau jumlah data penelitian adalah 140, kemudian nilai sig.(2-tailed) adalah 0,041 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan persepsi pola attachment dengan kecerdasan emosi.
Correlations
AT KE
Spearman's rho AT Correlation Coefficient 1.000 .173*
Sig. (2-tailed) . .041
N 140 140
KE Correlation Coefficient .173* 1.000
Sig. (2-tailed) .041 .
N 140 140
4.7 Pembahasan hasil penelitian
Sekolah SMK N 58 Bambu Apus, Jakarta Timur merupakan salah satu sekolah yang didomisili oleh kejuruan teknik, terdapat 7 kejuruan yaitu TKK (Teknik kriya kayu), DPKT (desain produksi kria tekstil), DPKK (desain produksi kriya kayu, DPKL (desain produksi kriya logam), TFL (teknik fabrikasi logam), SL (seni lukis), dan DKV(desai komunikasi visual). sehingga jumlah siswa mayoritas adalah siswa berjenis kelamin laki-laki. Jumlah siswa yang memiliki ibu bekerja di sekolah SMK N 58 sebanyak 220 siswa dengan jumlah laki-laki sebesar 145 siswa dan 75 siswa perempuan.
Peneliti menggunakan rumus purposive sampling untuk pengambilan sampel, dari 220 siswa secara keseluruhan yang memiliki ibu bekerja, ditentukan 140 siswa sebagai sampel dalam penelitian ini. Peneliti melakukan penyebaran 140 lembar kuesioner dengan 2 alat ukur yaitu persepsi pola attachment dan kecerdasan emosi.Penyebaran ini dilakukan secara keseluruhan berdasarkan jumlah sampel yang ditentukan dengan kriteria yaitu memiliki ibu bekerja. Sehingga total dari hasil penyebaran ini mendapatkan 78 sampel atau 55,7% siswa laki-laki dan 62 sampel atau 44,2% siswa perempuan.
Alat ukur dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel persepsi pola attachment dengan kecerdasan emosi, peneliti menggunakan 42 item untuk kecerdasan emosi dengan penentuan item yang valid berjumlah 13 item dengan reliabel 0,738. Sedangkan alat ukur persepsi pola attachment peneliti menggunakan 17 item dan 13 item yang valid dengan reliabel senilai 0,756. Berdasarkan ketentuan reliabilitas menggunakan alpha cronbach yaitu r > 0,6 maka alat ukur pada penelitian ini dapat menjadi acuan pada penelitian berikutnya atau layak untuk digunakan kembali. Dari hasil pada tabel 5 didapatkan hasil penentuan jumlah subjek berdasarkan 3 persepsi pola attachment yaitu subjek terbanyak berada pada pola secure attachment yaitu berjumlah 91 subjek atau 65,0%.
Dari hasil deskriptif ini menjawab mengenai observasi dari peneliti kepada beberapa siswa yang dijelaskan pada bab 1 ternyata rata-rata mereka lebih banyak merasakan kelekatan secure attachment meskipun dengan status ibu bekerja. kelekatan secure ini juga berbeda skor antara laki-laki dengan perempuan. Skor untuk laki laki memilih secure adalah 49 dan perempuan sebesar 42 subjek. Hal ini dapat disebabkan karena sebaran data yang tidak merata, dari 140 subjek lebih banyak subjek berjenis kelamin laki-laki yang berpartisipasi dalam penelitian ini, dan penyebab lainnya juga didukung dari lokasi sekolah yaitu SMK yang dominan memiliki siswa berjenis kelamin laki-laki.
Persepsi pola attachment merupakan dasar kelekatan pada remaja untuk mengontrol emosi sehingga menjadikan remaja cerdas secara emosi. Malekpour (2007) menjelaskan bahwa kelekatan/attachment yang terbentuk antara ibu dan anak merupakan bentuk prototipe terhadap kemampuan berelasi anak dimasa depan, sehingga kualitas attachment yang terbentuk pada anak dengan ibunya dapat memprediksi kemampuan berelasi anak dimasa depan. Perilaku mampu berelasi ini termasuk salah satu kategori dari kecerdasan emosi.Pada tabel 7, peneliti mengkategorisasikan kecerdasan emosi menjadi 3 bagian yaitu kategori tinggi, sedang dan rendah.
Pengkategorisasian ini dilakukan dengan menggunakan total mean yaitu 37,86 dan standart deviasi yaitu 6,22. Sehingga ditemukanlah frekuensi untuk kategori tinggi yaitu 21 atau 15,0%, kategori sedang yaitu 88 atau 62,9% dan 31 atau 22,1% untuk kategori rendah. Kemudian peneliti menentukan persepsi pola attachment pada kategorisasi kecerdasan emosi dan ditemukanlah sesuai dengan tabel 8 yaitu persepsi pola attachment secure memiliki jumlah tertinggi pada kategori kecerdasan emosi sedang yaitu 63. Berdasarkan hasil dai histogram menunjukkan sebenarnya sebaran data ini adalah normal, yang mana menunjukkan bahwa subjek yang memiliki persepsi pola attachment secure, anxious dan avoidant tidak dapat dikatakan memiliki kecerdasan emosi yang tinggi maupun rendah.
Penelitian Allen (2003) menjadi pandangan yang memberikan alasan mengapa subjek yang memiliki persepsi pola attachment seure, anxious dan
avoidant tidak serta-merta berada pada kategori kecerdasan emosi yang tinggi ataupun rendah. Seperti pada teori Goleman (dalam Shella, 2011) ada 2 faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi yaitu lingkungan keluarga dan lingkungan non keluarga, maka penelitian Allen (2003) yang mana subjek yang terdiri dari remaja normal berkisar usia 12-18 tahun beserta dengan ibu mereka, penelitian ini mempertimbangkan budaya dan sosio ekonomi. Hal ini menjadi penjelasan bahwa selain pola attachment dari ibu, lingkungan non keluarga seperti lingkungan pertemanan remaja, sosial / relasi remaja dilingkungan luar menjadi pendorong terbentuknya kecerdasan emosi. Dalam penelitian ini juga menjelaskan bahwa sebenarnya kelekatan secure dari seorang ibu tidak mutlak untuk menjadikan anak menjadi cerdas secara emosi.
Pemaparan dari penelitian Allen (2003) menjelaskan bahwa budaya dan sosio ekonomi, kemungkinan juga dapat menjadi pertimbangan bagi penelitian ini, karena dengan adanya bentuk budaya geng, atau mengelompok dikalangan siswa sekolah SMK N 58 Bambu Apus, Jakarta Timur dan strata sosio ekonomi yang berbeda, rata-rata status ekonomi pada sekolah ini adalah status ekonomi menengah. Maka setiap subjek menjadikan adanya perbedaan persepsi pada pola attachment yang diberikan dari ibu mereka. Namun tetap dapat disimpulkan juga dari hasil data bahwa semakin secure/aman seseorang mereka akan semakin mengenal perasaan-perasaan emosi mereka atau disebut juga cerdas secara emosi.
Data penelitian ini adalah termasuk data berdistribusi normal, dengan hasil uji distribusi normal kolmogorov-smirnov. Hasil statistik kolmogorov-smirnov Pola attachment yaitu 0,095 > 0,05 , dengan nilai mean sebesar 21,76 dan std.deviasi 5,064 dan hasil statistik kolmogorov-smirnov kecerdasan emosi yaitu 0,116 > 0,05 dengan nilai mean 37,53 dan std.deviasi 6,215.
Penelitian ini didukung oleh uji Spearman-rho merupakan uji korelasi yang dipakai dalam penelitian ini untuk menemukan apakah Ho diterima atau Ho ditolak.spearmn-rho adalah uji korelasi yang digunakan karena jenis kedua variabel merupakan data ordinal. Hasil uji spearman-rho dilihat dari correlation
coefficient yaitu 0,173 antara persepsi pola attachment dengan kecerdasan emosi berhubungan positif dengan sig (2-tailed) yaitu 0,041 < 0,05 yang berarti menerima Ho yaitu adanya hubungan persepsi pola attachment dengan kecerdasan emosi, meskipun memiliki hubungan yang positif namun tidak begitu kuat.