• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 1.1 Logo Datsun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Gambar 1.1 Logo Datsun"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Perusahaan

Pada Maret 2012 Nissan Company mengumumkan hadirnya Datsun di Indonesia. Nissan Motors Company bukan sekadar menghadirkan kembali merek Datsun yang hampir tiga dekade menghilang dari pasar Indonesia, tetapi berharap bisa menarik konsumen Indonesia. Nissan yang belum memiliki produk mobil murah, mereka membuat langkah diversifikasi dengan menghadirkan merek Datsun untuk memberikan line up mobil murah kepada konsumen Indonesia, dengan tujuan untuk bersaing dengan pabrikan lain yang memiliki mobil murah.

Kembalinya Datsun bukan diawali oleh mobil apa yang harus diluncurkan, tetapi dimulai dari orang-orang yang disebut sebagai risers. Risers muda yang tinggal di pasar perekonomian dengan pertumbuhan yang tinggi. Mereka menunggu satu kesempatan yang akan mendorong karir dan masa depannya. Sehingga dapat mendukung mobilitas sosial maupun karir.

Merek Datsun berdiri pada saat awal pembangunan mobil di Jepang. Datsun berevolusi menjadi sebuah produsen kendaraan yang dikenal Durable (Tangguh), Attractive (Menarik) dan Trustworthy (Terpercaya). Lebih dari 20 juta kendaraan Datsun telah terjual di 190 negara selama lebih dari 50 tahun. Datsun merupakan merek yang diminati oleh konsumen khususnya untuk para risers muda.

Gambar 1.1 Logo Datsun

Setalah beberapa tahun Datsun mengikuti perkembangan pasar dengan mengganti logo mereknya, untuk menghormati warisan semangat yang sama dari Datsun terdahulu, bagian tengah diambil sebagai inti dari logo aslinya. Dikelilingi bentuk hexagonal yang terinpirasi oleh baut mengkilap, dan bagian badge lainnya

(2)

2 menyampaikan ketahanan yang modern dan kepercayaan diri untuk berhasil di dunia baru.

Setelah beberapa tahun menghilang di pasar Indonesia Datsun hadir kembali dengan kerjasama pada Nissan Motor Indonesia, untuk memperkuat eksistensinya kembali, dengan menghadirkan dua mobil, yaitu Datsun GO dan Datsun GO+ Panca untuk para risers muda di Indonesia.

Datsun GO+ merupakan mobil yang diperuntukkan untuk keluarga, dengan akselerasi yang mengesankan dan konsumsi bahan bakar yang efisien, interior yang luas dengan tiga baris kursi dan leg room yang luas, memberikan kenyamanan untuk keluarga dan teman-teman, mobil ini dirancang untuk menemani gaya hidup yang sebenarnya.

Datsun GO+ memiliki desain eksterior yang modern dengan garis yang kuat , serta juga lengkung roda yang bagus, Datsun GO+ adalah standar baru dalam hal desain.Sedangkan pada Interior Datsun GO+ tampil rapi dan praktis, dengan detail menyeluruh yang menunjukkan kualitasnya. Interior yang dimiliki elegan dengan garis pada dashboard yang modern, serta penempatan tuas persnelling pada panel instrumen yang mudah dijangkau dari roda kemudi, kemudian ditambah desain handle pintu yang modern sehingga menambah lengkap terobosan inovasi pada interior Datsun GO+.

Tipe mesin yang digunakan Datsun GO+ adalah mesin bensin. Mesin ini ada sensasi mobil balap pada Datsun GO+ yaitu mesin 1.2 Liter yang bertenaga sekaligus terbesar dikelasnya, menggunakan teknologi “perfect circle bore machining” yang diadaptasi dari mesin mobil balap, sehingga memberikan power dan tenaga maksimum.

Untuk memuaskan konsumennya Datsun GO+ memberikan beberapa macam variasi warna yang sesuai dengan selera, yaitu black, grey, silver, white, dan bronze. Untuk mendapatkan mobil LCGC ini dapat ditebus dengan harga Rp. 94600000 hingga Rp. 118450000 harga tersebut berlaku untuk On The Road (OTR) Jakarta. Berikut ini adalah daftar list harga dari Datsun GO+.

(3)

3 Tabel 1.1 Harga Varian Datsun GO+.

No Varian Datsun GO+ Harga

1 Datsun GO+ D Rp. 94600000

2 Datsun GO+ A Rp. 102300000

3 Datsun GO+ A Option Rp. 102800000

4 Datsun GO+ T Rp. 109850000

5 Datsun GO+ T Option Rp. 112850000

6 Datsun GO+ T Style Rp. 118450000

Sumber: https://www.datsun.co.id

1.2 Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan industri otomotif di Indonesia hampir setiap tahunnya mengalami peningkatan yang signifikan, hal ini terbukti dari meningkatnya jumlah penjualan kendaraan roda empat di Indonesia, serta di imbangi dengan adanya produk baru yang membuat konsumen Indonesia untuk membeli produk-produk tersebut. Menurut ketua gabungan industry kendaraan bermotor Indonesia (GAIKINDO) beliau menjelaskan, industri otomotif domestik berhasil tumbuh meski ditengah situasi dengan beragam masalah yang menjadi kendala. Antara lain isu kenaikan harga minyak, lonjakan tarif dasar listrik, harga gas, bahkan kebijakan moneter. Berdasarkan data GAIKINDO pada tahun 2006 hingga 2013 industri otomotif terus tumbuh, rata-rata sebesar 23,4 persen. berdasarkan catatan penjualan kendaraan di Indonesia selama 2006 hingga 2013 terjadi tren meningkat. Antara lain pada 2006 total penjualan mencapai 318.000 unit. Sementara itu pada 2007 angka ini naik 35,9 persen menjadi 433.000 unit. Grafik kembali naik 39,3 persen pada 2008 menjadi 603.000 unit. Namun pada 2009 totalnya menjadi 483.000 unit atau turun 19 persen karena krisis. Pada tahun 2010, angka kembali naik lebih dari 50 persen menjadi 764.000 unit, dan terus naik pada tahun 2011 ke angka 894.000 atau meningkat 19 persen. Kemudian pada 2012 menyentuh angka 1.16 juta unit atau naik 24 persen. Hingga 2013 angkanya angkanya semakin tinggi hingga mencapai 1.29 juta unit atau naik 10.2 persen.(Adam,2014)

Beberapa tahun terakhir ini perkembangan dunia otomotif semakin marak dengan hadirnya mobil berplatform LCGC(low cost green car). Dapat di lihat di lingkungan sekitar jalanan kota besar semakin banyak dilalui oleh berbagai jenis

(4)

4 mobil ini. Salah satu yang menyebabkan mobil LCGC banyak diminati oleh masyarakat Indonesia karena harga yang murah untuk kendaraan roda empat. Mobil ini bisa murah karena diberi keistimewaan pajak nol persen berdasarkan peraturan pemerintah nomor 41 tahun 2013. Tentu ada spesifikasi khusus untuk kategori mobil jenis ini, diantaranya kapasitas mesin maksimal 1200cc untuk berjenis bensin dan 1500cc untuk mesin berbasis solar. Tidak ketinggalan harus ada suatu simbol merek Indonesia melekat di bodi mobil. Mobil berplatform LCGC ini memiliki keunggulan dengan nama yang melekat sebagai mobil murah, pemerintah memasang harga sebuah mobil LCGC harus berkisar pada angka 100 juta, sehingga dengan harga tersebut dapat menarik animo masyarakat untuk mendapatkan sebuah kendaraan roda empat dengan kondisi baru. Selain itu soal konsumsi bahan bakar juga menjadi poin plus dari mobil jenis ini. Pemerintah mensyaratkan konsumsi bahan bakar jenis mobil ini harus berkisar satu liter per 20 kilometer, jadi cukup irit bahan bakar. (Gumelar, 2015)

Bergabungnya mobil LCGC dalam Industri otomotif Indonesia hal ini menimbulkan pro dan kontra. Bahkan Pemprov DKI Jakarta menolak hadirnya mobil murah tersebut karena dituding sebagai penyebab atau calon biang kemacetan baru. Untuk saat ini sudah ada lima pabrikan yang sudah menjual mobil murahnya di Indonesia, diantaranya Daihatsu Ayla, Honda Brio Satya, Nissan melalui merek Datsun, Suzuki Karimun, dan Toyota Agya. Masing-masing mobil ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ini ada beberapa opini tentang kekurangan mobil LCGC yang disampaikan oleh pengunjung JI Expo Jakarta. Berdasarkan hasil wawancara detikoto, yang telah disimpulkan.(Maulana, 2013)

Tabel 1.2 Opini Kontra Mobil LCGC

Jenis Mobil Opini Masyarakat

Daihatsu Ayla Dengan harga yang murah yaitu 76 juta, perlu

dipertanyakan perihal keamanan dan keselamatannya.

Toyota Agya Ragu dengan performa dijalan menanjak serta bodi

yang masih terasa kopong

Brio Satya Ragu dengan kekuatan bodinya karena takut hancur

Datsun GO Ragu dengan purnal jual dan servis, karena merek

masih baru mucul lagi ditanah air.

(5)

5 Mobil LCGC dikenal karena harganya yang murah sehingga dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Terbukti dengan total penjualan terbesar kedua setelah low multi purpose vehicle (LMPV). Tahun 2015 mobil LCGC telah terjual sebesar 165.434 unit. Penjualan terbesar dipimpin oleh pabrikan Toyota yaitu dengan mobil Toyota Agya, sedangkan mobil LCGC dengan penjualan terendah yaitu Datsun GO. Berikut ini adalah total penjualan mobil LCGC berdasarkan merk mobil yang telah beredar.

Tabel 1.3 Data Penjualan Mobil LCGC

No. Merek Total Penjualan

1 Toyota Agya 57.646 unit

2 Daihatsu Ayla 35.084 unit

3 Honda Brio Satya 31.820 unit

4 Datsun GO+ 19.896 unit

5 Suzuki Wagon R 11.526 unit

6 Datsun Go 9.426 unit

Sumber (Maulana, 2016)

Mobil LCGC dapat mendominasi pasar roda empat karena menawarkan harga yang kompetitif dan murah, sehingga mendapat respon penjualan yang baik dimasyarakat, tetapi dibalik harga yang murah dibandingkan mobil yang beredar pada industri otomotif saat ini pasti banyak komponen-komponen mobil yang dipangkas dari segi kualitas dari pada mobil lain karena “ada harga ada rupa”. Untuk itulah penelitian dilakukan untuk mengetahui kualitas salah satu mobil LCGC, khususnya mobil yang saat ini berada di peringkat empat penjualan mobil LCGC serta sedang booming di masyarakat, yaitu LMPV termurah di Indonesia yaitu datsun GO+.

Datsun GO+ merupakan Low MPV pertama kali yang masuk kategori LCGC. Mobil ini diusung oleh Datsun, salah satu produk dari Nissan yang kembali hadir di Indonesia dengan menggunakan “brand new” Datsun Nusantara. Dari beberapa kekurangan yang di ungkapkan oleh detikoto pada paragraf sebelumnya, ada beberapa hal yang mengganjal dimata konsumen setelah mereka menggunakan produk ini yaitu hasil uji tabrak yang gagal, dapat dilihat dari foto dibawah ini ketika

(6)

6 Datsun Go+ menabrak Kijang Innova dan membuat kondisi depan hingga hancur kejadian ini berlangsung sekitar bulan Oktober 2015

Gambar 1.3 Tabrakan Datsun GO+ Sumber : (Bonsaibiker,2015)

Ternyata hal ini sebelumnya sudah terdeteksi oleh Max Mosley pimpinan Global New Car Assessment Programme (NCAP), lembaga yang melakukan uji tabrak kendaraan yang menyarankan hal tersebut kepada Carlos Ghosn, petinggi Nissan. Dilansir Indianautosblog, mobil murah Datsun ini sangat digemari oleh warga negara tempat mobil ini diniagakan. Sayangnya Go dan Go+ memiliki struktur bodi yang rapuh sehingga tak lolos uji tabrak. Bagian kabin depan mobil hancur berantakan, ditambah dengan tidak adanya airbag pada mobil ini , membuat fitur keselamatan pada mobil ini minus.(Budiawan dan Ainto, 2014)

Tidak hanya itu permasalahan yang ada pada konsumen saat ini, ada bagian vital lagi yang bermasalah yaitu pada bagian kaki-kaki mobil yang mengalami korosi atau berkarat. Hal ini membuat konsumen merasa tidak puas dan resah menggunakan produk Datsun GO+, karena kemungkinan terburuk jika suatu benda mengalami korosi akan terjadi kerusakan pada komponen tersebut dalam jangka waktu yang tidak diketahui. Untuk contoh korosi dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

(7)

7 Gambar 1.4 Gambar Korosi

Sumber: (Kusuma,2014)

Berdasarkan sumber dari salah satu blog otomotif mobil Datsun GO+ yang belum genap satu tahun kaki dari mobil tersebut sudah berkarat, hal ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana kualitas produk tersebut dalam pemakaian jangka panjang. Dengan harga yang bersaing dengan beberapa brand ternama, apakah dengan memberikan harga termurah dikelasnya kualitas dikesampingkan, serta keselamatan konsumen perlu dikorbankan. Sehingga perlu adanya analisis kualitas produk ini, apakah sudah termasuk memiliki kualitas yang baik atau tidak.

Dalam Gasperz (2011:8) berdasarkan definisi tentang kualitas baik yang konvensional maupun yang lebih strategis, boleh menyatakan bahwa pada dasarnya kualitas mengacu kepada pengertian pokok berikut :

1. Kualitas terdiri dari sejumlah kesitimewaan produk, baik keistimewaan langsung maupun keistimewaan atraktif yang memenuhi keinginan pelanggan dan dengan demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk tersebut

2. Kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan.

Berdasarkan pengertian dasar tentang kualitas diatas, tampak bahwa kualitas selalu berfokus pada pelanggan (costumer focused quality). Dengan demikian produk

(8)

8 desain, diproduksi, serta pelayanan diberikan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Pada produk Datsun GO+ ini implementasinya ternyata masih belum memenuhi kebutuhan pelanggan dalam perihal keamanan. Konsumen membeli kendaraan roda empat guna mendapatkan nilai keamanan lebih dari pada roda dua, karena banyak angka kecelakaan dan korban pada kendaraan roda dua. Serta masih ada beberapa kekurangan dari Datsun GO+ untuk diperbaiki agar dapat lebih berkualitas.

Dilihat dari beberapa keluhan dan permasalahan yang terjadi pada konsumen Datsun GO+,quality control mobil ini perlu dipertanyakan karena fitur seperti keamanan dan keselamatan merupakan hal yang vital untuk kendaraan roda empat, maka dari itu perlu adanya evaluasi dan analisis lebih mendalam kualitas produk Datsun GO+ kepada konsumen guna sebagai bahan saran dan kritik

Menurut Gasperz (2011:38) fokus dari kualitas adalah pada kepuasan pelanggan, maka perlu dipahami tentang komponen-komponen yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan itu.Kualitas dan kepuasan pelanggan berkaitan erat, karena kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan yang kuat dengan perusahaan, dan akhirnya kepuasan pelanggan dapat menimbulkan kesetiaan atau loyalitas pelanggan pada produk yang memberikan kualitas yang memuaskan. Menurut Garvin dalam Gasperz(2001:37), Dalam mengevaluasi kepuasan terhadap suatu produk dapat menggunakan 8 dimensi kualitas yaitu, performance, features, reliability, conformance, durability, serviceability, esthetic, dan perceived quality. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian ini, guna menemukan solusi bagi konsumen dan Datsun tentang isu kualitas produknya.

1.3 Rumusan Masalah

Datsun GO+ merupakan pemain baru dalam segmen LMPV, sehingga perlu adanya penyempurnaan pada komponen mobil,terutama dalam kualitas. Dari beberapa isu yang di paparkan terlihat Datsun GO+ belum memperhatikan dengan detail kualitas produknya, minimal untuk memenuhi kualitasnya Datsun GO+ harus memperhatikan fungsi dasar roda empat.

Komponen mobil merupakan bagian-bagian yang terpadu untuk menjalankan fungsi suatu kendaraan roda empat, jika ada satu atau lebih komponen mengalami

(9)

9 kerusakan maka berdapampak kepada fungsi dari mobil tersebut. Sehingga perlu ditemukan bagian-bagian yang masih perlu diperbaiki dari mobil ini.

1.4 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan, didapatkan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

a. Bagaimana Kualitas produk Datsun GO+ berdasarkan persepsi pelanggan ? b. Atribut apa yang harus segera diprioritaskan pada produk Datsun GO+?

1.5 Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui sejauh mana kualitas produk Datsun GO+ berdasarkan persepsi konsumen

b. Untuk mengetahui atribut yang harus diprioritaskan jika kualitas produk Datsun GO+ masih kurang menurut konsumen

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi sebuah rekomendasi dan referensi pihak Datsun GO+ untuk meningkatkan kualitas produknya, sehingga kedepannya Datsun dapat membuat mobil aman dan nyaman untuk dikendarai. Dengan melakukan survey kepuasan konsumen dapat mengetahui sejauh mana kualitas produk Datsun GO+, karena fokus kualitas produk adalah pada kepuasan konsumen.

Untuk menentukan kepuasan konsumen pada penelitian menentukan gap dari kinerja dan harapan, dari nilai gap kinerja dan harapan dapat diketahui atribut apa saja yang perlu diperbaiki, sehingga kedepannya dapat menjadi bahan referensi untuk perbaikan komponen pada mobil ini.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini adalah tentang kualitas produk dari salah satu produsen mobil LCGC yaitu Datsun GO+. Penelitian ini dikhususkan pada seluruh aspek kualitas pada Datsun GO+. Cara mengetahui bagaimana kualitas Datsun GO+, penelitian ini menggunakan dimensi kualitas menurut Garvin yaitu performance, features, reliability, conformance, durability, serviceability, esthetic, dan perceived quality.

(10)

10 Dimensi kualitas tersebut akan membantu peneliti dalam menentukan mutu-mutu yang diperlukan.

Objek pada penelitian ini adalah Datsun GO+, untuk melakukan survey agar pertanyaan dari penelitian ini terjawab maka perlu adanya data dari narasumber yang kuat, yaitu pengguna Datsun GO+.

Jangka waktu penelitian ini adalah satu semester, dari bulan Januari hingga Juni. Dengan jangka waktu tersebut peneliti berharap dapat memberikan referensi ke pihak Datsun GO+ tentang hasil penelitian ini :

1.8 Sistematika Penelitian

Sistemtika penulisan berisi tentang materi dan perihal apa saja yang akan dibahas dalam setiap bab disusun untuk mendapatkan gambaran secara ringkas tentang penelitan yang dilakukan. Sistemtika penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi penjelasan secara umum yang ringkas dan padat mengenai isi penelitian. Isi bab ini meliputi gambaran umum objek penelitian, latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitan serta sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini mengemukakan hasil kajian kepustakaan serta tinjauan dari penelitian terbaru yang berasal dari buku teks maupun jurnal atau karya ilmiah populer lain.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang pendekatan, metode dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas dan menerangkan hasil analisis audit yang telah dilakukan sehingga didapatkan nilai capability level berdasarkan hasil audit sistem.

(11)

11 Bab ini menjelaskan hasil penelitian, kemudian hasil penelitian ditafsirkan dalam bentuk kesimpulan. Serta membahas saran dari penulis yang berisi pemecahan masalah atau rekomendasi.

Gambar

Tabel 1.3 Data Penjualan Mobil LCGC
Gambar 1.3 Tabrakan Datsun GO+  Sumber : (Bonsaibiker,2015)

Referensi

Dokumen terkait

Chamber juga berpendapat bahwa penentuan posisi keuangan melibatkan pengukuran nilai aset dan kewajiban, tetapi goodwill tunduk pada 'evaluasi', bukan pengukuran. Dalam membuat

 Guru dapat melakukan kegiatan pembuka ini dengan menggunakan bola-bola atau benda lain yang aman untuk dilempar tangkap dan dapat dilakukan baik di dalam ataupun di luar

Deri beberapa penjelasan definisi operasional di atas, maka dapat difahami bahwa definisi oprasional yang dimaksud adalah pengaruh lokasi dan gedung terhadap minat

Puji syukut saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga saya mampu menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “EKSPERIMEN

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembalian sejumlah dana atau pembayaran uang pengganti sebesar nilai korupsi yang dilakukan oleh pelaku tindak pidana

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan aplikasi pupuk guano tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan yang diukur, sedangkan untuk

Hasil penelitian dianalisis dalam tugas dan fungsi camat dalam mengkoordinasikan kegiatan pem- berdayaan masyarakat dengan rincian: mendorong partisipasi masyarakat

Masyarakat di sekitar hutan di Desa Ciwalen, kecamatan Dayeuh Luhur, kabupaten Cilacap, provinsi Jawa Tengah, telah membentuk Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH)