• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 PENUTUP. perusahaan dengan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai variabel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 5 PENUTUP. perusahaan dengan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai variabel"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

55 BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pertumbuhan laba terhadap nilai perusahaan dengan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai variabel pemoderasi pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011-2013, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh positif pertumbuhan laba terhadap nilai perusahaan dan menguji pengaruh positif Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap nilai perusahaan.

2. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa pengaruh pertumbuhan laba dan Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan dapat dirumuskan dengan menggunakan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

NP = 6,104 + 0,825 PL + 8,836 CSR + e

3. Berdasarkan perhitungan yang diperoleh dari tabel 7 dapat diketahui bahwa nilai R Square sebesar 0,277 Pengaruh PL dan CSR terhadap nilai perusahaan sebesar 0,277 atau sekitar 27,7%. Semakin kuat kemampuan variabel PL dan CSR dapat menjelaskan perubahan-perubahan variabel dependen (NP), sedangkan selebihnya yaitu 72,3% dijelaskan oleh faktor-faktor variabel lain yang tidak dimasukkan dalam metode penelitian ini.

(2)

4. Dari pengujian kelayakan model dengan uji F diketahui bahwa signifikansi sebesar 0,045 lebih kecil dari 0,05. Jadi dapat simpulkan bahwa variabel indepnden berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen.

5. Dari hasil dari pengujian hipotesis pertama yang menyatakan bahwa pertumbuhan laba tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari nilai t sebesar 1,291 dengan signifikansi sebesar 0,209 (lebih besar dari 0,05). Dilihat dari hasil perhitungan data, rata-rata pertumbuhan laba pada tahun 2011-2013 sebesar 0,31 sedangkan rata-rata nilai perusahaan selama tahun 2011-2013 sebesar 2,58. Hal ini dapat dibuktikan dengan rata-rata pertumbuhan laba pada tahun 2011 sebesar Rp.267.388.883.227, pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 81,78% menjadi Rp.48.709.803.141, sedangkan pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 157,55% menjadi Rp.125.452.425.499. Pada tahun 2011 rata-rata nilai perusahaan sebesar Rp.12.774.573.516.453, pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 39,54% menjadi Rp.17.825.245.731.232 dan pada tahun 2013 tetap mengalami peningkatan sebesar 36,84% menjadi Rp.24.391.640.865.506. Pada beberapa perusahaan sampel penurunan tingkat pertumbuhan laba yang tidak diikuti oleh penurunan nilai perusahaan.

Pertumbuhan laba yang diperoleh perusahaan tahun 2012 menurun bukan berarti kinerja perusahaan juga menurun. Pada tahun 2012 perusahaan sedang melakukan ekspansi sehingga membutuhkan dana yang berasal dari laba untuk berinvestasi. Investasi yang nantinya akan meningkatkan

(3)

pendapatan perusahaan. Hal tersebut membuat investor percaya terhadap perusahaan sehingga nilai perusahaan yang dikaitkan dengan harga saham tetap tinggi meskipun pertumbuhan laba mengalami penurunan.

Pada periode penelitian dengan sampel yang ditentukan diperoleh data rata-rata investasi perusahaan yang dilakukan oleh perusahaan pada tahun 2011 sebesar Rp.680.339.135.585. Pada tahun 2012 rata-rata investasi yang dilakukan oleh perusahaan meningkat sebesar 18,66% menjadi Rp.807.261.429.609. Pada tahun 2013 rata-rata investasi yang dilakukan oleh perusahaan peningkatan sebesar 149,1% menjadi Rp. 2.010.783.414.502.

Data tersebut menunjukkan pada tahun 2011 perusahaan melakukan rata-rata investasi sebesar Rp.680.339.135.585 dan rata-rata pertumbuhan laba yang diperoleh sebesar Rp.267.388.883.227. Pada tahun 2012 melakukan rata-rata investasi sebesar Rp.807.261.429.609 dan rata-rata pertumbuhan laba yang diperoleh sebesar Rp.48.709.803.141. Sedangkan pada tahun 2013 melakukan rata-rata investasi sebesar Rp. 2.010.783.414.502 dan rata-rata pertumbuhan laba yang diperoleh sebesar Rp.125.452.425.499.

Pertumbuhan laba yang merupakan perubahan atas penerimaan laba sekarang terhadap laba sebelumnya. Namun tidak selalu suatu perusahaan mengalami pertumbuhan laba. Perubahan itu sendiri dapat berupa peningkatan atau perubahan positif (laba), penurunan atau perubahan negatif (rugi) atau sama seperti periode yang lalu (Husnan, 2003). Menurut Usman (2003) definisi pertumbuhan laba adalah perubahan persentase kenaikan laba

(4)

yang diperoleh perusahaan. Dalam penelitian ini terdapat beberapa laba perusahaan yang tidak bertumbuh. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai minimum pertumbuhan laba yang sebesar -0,332. Oleh sebab itu pertumbuhan laba tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan karena masih terdapat perusahaan yang tidak mengalami pertumbuhan laba.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, mengindikasikan bahwa naik maupun turunnya pertumbuhan laba tidak akan mempengaruhi besarnya nilai perusahaan. Dengan kata lain bahwa pertumbuhan laba yang tinggi tidak mampu menaikkan nilai perusahaan. Begitupun sebaliknya, pertumbuhan laba yang rendah tidak mampu menurunkan nilai perusahaan.

6. Dari hasil pengujian hipotesis kedua memperoleh bukti bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0.036 < 0.05 (α=5%) dengan nilai koefisien regresi sebesar 8,836 yang berarti Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Dilihat dari hasil perhitungan data, rata-rata Corporate Social Responsibility pada tahun 2011-2013 sebesar 0,448 sedangkan rata-rata nilai perusahaan selama tahun 2011-2013 sebesar 2,58. Hal ini dapat dibuktikan dengan luas pengungkapan Corporate Social Responsibility pada tahun 2011 sebesar 33,56, pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 4% menjadi 34,89, dan pada tahun 2013 tetap mengalami peningkatan sebesar 4,5% menjadi 36,44. Pada tahun 2011 rata-rata nilai perusahaan sebesar Rp.12.774.573.516.453, pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 39,54% menjadi Rp.17.825.245.731.232 dan

(5)

pada tahun 2013 tetap mengalami peningkatan sebesar 36,84% menjadi Rp.24.391.640.865.506. Semakin tinggi Corporate Social Responsibility akan semakin tinggi nilai perusahaan dan sebaliknya semakin rendah Corporate Social Responsibility akan semakin rendah nilai perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa besar kecilnya pelaksanaan dan pengungkapan CSR akan mempengaruhi nilai perusahaan. Hal ini sesuai dangan teori legitimasi dan teori stakeholder. O’Donovan (dalam Hadi, 2011) berpendapat bahwa legitimasi organisasi dapat dilihat sebagai sesuatu yang diberikan masyarakat kepada perusahaan dan sesuatu yang diinginkan atau dicari perusahaan dari masyarakat. Dengan demikian, legitimasi merupakan manfaat atau sumber daya potensi bagi perusahaan untuk bertahan hidup (going concern). Corporate Social Responsibility menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap kepentingan stakeholder yang cakupannya lebih luas daripada sekedar kepentingan shareholder.

Penelitian ini mendukung penelitian Kusumadilaga (2010) dan Edmawati (2012) yang menyatakan bahwa Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Namun hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Nurlela dan Islahuddin (2008) yang menyatakan bahwa Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, hal ini karena kualitas pengungkapan Corporate Social Responsibility pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun penelitian masih sangat rendah.

(6)

Perbedaan hasil juga ditunjukkan dalam penelitian Thohiri (2011), yang menyatakan bahwa Corporate Social Responsibility berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan dengan Tobin’s Q sebagai proksi nilai perusahaan. Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa perusahaan yang mengungkapkan Corporate Social Responsibility yang lebih luas cenderung menurunkan nilai perusahaan.

Eipstein dan Freedman (dalam Hartini, 2012) yang menemukan bahwa investor individual tertarik pada informasi sosial yang dilaporkan dalam laporan tahunan. Calon investor akan lebih tertarik melakukan investasi pada perusahaan yang memiliki pertumbuhan laba yang baik dan melakukan pengungkapan Corporate Social Responsibility. Sehingga pada akhirnya hal ini diharapkan akan meningkatkan nilai perusahaan (harga saham tinggi) karena banyaknya permintaan investasi saham oleh para investor atas keputusannya berinvestasi di perusahaan.

Kemampuan perusahaan untuk bertahan hidup akibat adanya dukungan dari para stakeholder akan mendapat apresiasi positif dari para investor yang ditunjukkan dengan peningkatan harga saham perusahaan. Para investor akan tertarik menanamkan modalnya pada perusahaan yang mampu tumbuh secara berkelanjutandan bertahan hidup (going concern). Tingginya minat investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan meningkatkan permintaan saham perusahaan dan membuat harga saham perusahaan semakin tinggi, sehingga nilai perusahaan juga semakin meningkat.

(7)

Dengan demikian, pelaksanaan dan pengungkapan Corporate Social Responsibility berperan penting dalam meningkatkan nilai perusahaan yang merupakan persepsi investor terhadap perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Tingginya harga saham suatu perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan memiliki nilai yang baik.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diambil maka saran-saran yang dapat peneliti ajukan adalah sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya diharap dapat menambah jumlah sampel dan memperpanjang waktu pengamatan.

2. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan kriteria tidak menggunakan perusahaan yang memiliki laba negatif karena hal tersebut berlawan dengan definisi pertumbuhan laba dalam pengambilan sampelnya.

3. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan proksi yang lain, seperti kepemilikan manajerial, Net Profit Marjin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE), Return On Assets (ROA), ukuran peusahaan, laverage, dll yang mungkin mempengaruhi nilai perusahaan. 4. Peneliti dapat menggunakan food and beverages untuk dijadikan sebagai

sampel perusahaan sebagai sampel perusahaan pada penelitian selanjutnya karena saat ini banyak investor yang tertarik pada perusahaan food and beverages yang banyak diminati masyarakat luas dan perusahaan food and beverages lebih mudah untuk melakukan Corporate Social Responsibility dibandingkan perusahaan lainnya.

(8)

5.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi penelitian berikutnya agar mendapatkan hasil yang lebih baik. Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu:

1. Penelitian ini hanya menggunakan Pertumbuhan Laba dan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai variabel bebas dalam pengaruhnya terhadap nilai perusahaan.

2. Perusahaan yang menjadi sampel penelitian dari perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia hanya 9 perusahaan. 3. Dalam menilai besarnya Corporate Social Responsibility (CSR) dalam

penelitian ini masih kurang karena tidak semua perusahaan food and

beverages melaporkan besarnya pengungkapan Corporate Social

Responsibility (CSR) perusahaan yang diperguanakan.

4. Subyektif dalam menilai luas pengungkapan. Hal ini terjadi karena setiap pembaca melihat pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) yang diungkapakan perusahaan dari sudut pandang yang berbeda-beda.

Referensi

Dokumen terkait

Pembuatan Website Elektronik Online Dengan Menggunakan Macromedia Dreamweaver MX, PHP dan MySQL merupakan sebuah aplikasi WWW yang berisi informasi mengenai penjualan

kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabug dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang

Menurut Sudrajat (2009), guru dalam melaksanakan pembelajaran harus memperhatikan hal-hal berikut ini: volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus

‘Karena anda akan menebang pohonku, mohon anda memotongnya dengan kecil, Dan tebanglah bagian demi bagian, dahan demi dahan, O raja, kalau tidak jangan Anda

Tugas Akhir ini didasarkan pada kontroler dan perangkat lunak yang digunakan untuk antarmuka Motor DC. Dengan mengembangkan kontrol Linear Quadratic Gaussian), Program

This research aims at finding out the correlation between the mastery of present tense and the ability I writing descriptive text of the eighth grade students of SMP N

In the software for the cyberspace invaders game, there must be a method or meth- ods that test to see whether a laser has hit an alien and whether a bomb has hit the defender.

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah (1) mendiskripsikan peningkatan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran IPA materi gaya dengan menerapkan model