SHOOL FEEDING
By
Tiurma Sinaga
SCHOOL FEEDING
Di luar Indonesia Siswa
(keluarga kurang mampu)
Makanan Seimbang Gratis (makan siang atau sarapan)
Terhindar dari Masalah Gizi
UU School Feeding
→ USA (1946 tentang makan siang &
sarapan tahun 1975)
→
di Jepang tahun 1954
→ Cile tahun 1988
→ To Built Nation Built School
→ Education and Learning depend on
Good Nutrition and Health
UU School Feeding di Indonesia
→ UU No. 23 tahun 1992, Pasal 11 : upaya
kesehatan dilaksanakan melalui berbagai
kegiatan, salah satunya adalah perbaikan
gizi di sekolah
→
UU No. 36 tahun 2009, pasal 79 ayat 1 :
Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat
peserta didik dalam lingkungan hidup
sehat sehingga peserta didik dapat
belajar, tumbuh, dan berkembang secara
harmonis dan menjadi SDM yang
3 % (± 11,7 juta) anak
sekolah DO ?
Kesehatan & Gizi
siswa rendah siswa miskin Orang tua
Masalah Kesehatan Anak Sekolah
→ Status gizi usia 6-14 thn masih rendah:
•
Prevalensi Kependekan Nasional:
35.6%
•
Prevalensi Kekurusan
Nasional:12.2%
(Riskesdas 2010)
→
Anak sekolah gizi kurang kronik
sedang (
stunting
) selama 5 tahun
hanya berkurang 3.7%
(39.8% pada tahun 1994 menjadi 36.1%
Masalah Kesehatan Anak Sekolah
- Prevalensi gemuk umur 5-12 tahun :
18,8%, (gemuk 10,8% & sangat
gemuk/ obesitas 8,8%)
- Prevalensi gemuk pada umur 13-15
tahun di : 10.8% (8,3% gemuk & 2,5%
sangat gemuk/obesitas)
- Prevalensi gemuk naik dari 1,4
persen (2007) menjadi 7,3 persen
Masalah Kesehatan Anak Sekolah → Survey 1990:
70% anak-anak di desa miskin hanya
mengonsumsi makanan < 70% kecukupan energi (Studdert 1998)
→ Analisis data Riskesdas 2010 pada
35.000 anak SD : 26.1% hanya sarapan dengan minuman (air, teh dan susu)
Masalah Kesehatan Anak Sekolah
→ sebesar 44.6% anak yang sarapan hanya memperoleh asupan energi ˂ 15% AKG
(Hardinsyah dkk 2012) → Analisis data Riskesdas 2010
kuintil 1 & 2 pada 17.756 anak SD
sebesar 48.4% anak yang sarapan hanya memperoleh asupan energi ˂ 15% AKG
Pemecahan Masalah yang Telah Dilakukan Di Indonesia
PMT-AS 2010: Kudapan
(memenuhi 10-20% kebutuhan anak/hari)
Kudapan berbahan Pangan Lokal
Keluhan di lapangan :
- Kesulitan membuat kudapan sesuai syarat PMT-AS - porsi besar, - pangan lokal terbatas, - ketrampilan
B
IAYA
S
CHOOL
F
EEDING
→ PMT-AS tahun 1997/98 dana lebih dari US$ 100 juta (Rp 200 milyar)
→ PMT-AS tahun 2010 dana Rp 250 miliar dan 2011 dana Rp 300 miliar (sekitar US $ 34 juta).
→ 1992, USA : US $ 5,5 miliar (Rp. 12,4 trilyun) untuk penyelenggaraan makan siang bagi 24,6 juta anak sekolah dari
kelas 1 sampai kelas 9 dan sekitar 5 juta sarapan
SCHOOL FEEDING DI INDONESIA Makanan lengkap
Sekolah terbatas
(siswa dari keluarga mampu)
sistem full-day school.
Mencegah kelebihan gizi & kekurangan gizi solusi jajanan siswa yang kurang sehat & aman
Model Dapur Sendiri di Sekolah 1. Bahan pangan berupa sumbangan,
metode produksi : konvensional atau terpusat, tenaga sendiri
2. Bahan pangan membeli sendiri, metode produksi : konvensional atau terpusat, tenaga sendiri
3. Bahan pangan membeli sendiri , metode produksi : konvensional atau terpusat, tenaga dari penjual makanan setempat
Keuntungan & Kelemahan Dapur Sendiri di Sekolah
Keuntungan:
- Tidak ada biaya transportasi
- Lebih mudah mengontrol makanan
- Makanan disajikan hangat
- Tidak membutuhkan alat pemanas Kelemahan:
- Membutuhkan investasi tinggi (terutama tenaga profesional dan dapur serta ruang makan beserta perlengkapannya yang memadai)
Model Dapur di luar Sekolah
4. Model di luar sekolah, partisipasi swasta (seperti Katering), metode
produksi konvensional atau terpusat
5. Model di luar sekolah, partisipasi masyarakat, metode produksi
konvensional atau terpusat
Keuntungan & Kelemahan Dapur di luar Sekolah
Keuntungan:
- Tidak membutuhkan investasi tinggi
- Konsentrasi pendidik fokus kepada urusan akademik
- Tidak ada ganggguan persiapan dan pengolahan makanan
Kelemahan:
- Makanan diterima dingin di sekolah terutama jika jarak sangat jauh
- Membutuhkan biaya tambahan untuk alat pemanas dan transportasi
School Feeding
6. Model kupon bawa pulang/uang
tunai/makanan dalam jumlah tertentu Keuntungan : sama dengan dapur di luar
sekolah
Kelemahan :
- Tidak mengetahui apakah makanan dikonsumsi oleh siswa sesuai sasaran program
Nilai Energi, Protein, Vit A dan Fe Menu Sepinggan
Menu sepinggan
Energi Protein Vit. A Fe Kal % AKG gr % AKG µg RE % AKG mg %AKG Laki-laki Perem -puan Mie goreng 419 20.8 9.6 19.2 280.3 46.7 3.4 26.2 17.0 Nasi uduk kuning 453 22.1 8.7 17.4 69.5 11.6 1.3 10.0 6.5 Lontong sayur 404 19.7 7.9 15.8 228.7 38.1 1.2 9.2 6.0 Bubur ayam 430 21.0 9.4 18.8 200.1 33.3 1.0 7.7 5.0 Gado-gado lontong 475 23.2 16 32.0 233.0 38.3 3.8 29.2 19.0 Nasi goreng 432 21.1 8.4 16.8 80.8 13.6 1.3 10.0 6.5 Rata-rata 436 21.3 10 20.0 136.6 30.35 1.97 15.4 10.0
Nilai Energi, Protein, Vit A dan Fe PMT-AS SDN 1 Malangsari Cipanas-Lebak-Banten Jenis Menu E (Kal) Kandungan Gizi P (g) Vit A (RE) Fe (mg) Arem-arem + teh manis 227 4.7 86.29 0.5 Nagasari ayam + teh manis 202 3.3 86.47 0.4 Combro ayam + teh manis 246 3.3 633.83 0.6 Kumbu kacang hijau 248 5.7 663.06 1.8 Perkedel singkong 242 5.4 1383.17 1.5 Bakwan sayur 285 6.3 1012.57 1.4 Lontong singkong 189 5.6 356.44 1.3
Donat sagu 271 1.5 401.0 1.1
Bakwan jagung manis + teh manis 218 3.0 834.25 0.5 Tahu isi ayam + teh manis 176 4.4 912.57 0.1 Putri noong 157 1.1 27.80 1.1 Cucur wijen 223 2.6 481.00 0.9 Rata-rata 224 3.9 573,2 0,9
Tingkat Kesukaan Siswa Terhadap Menu Sepinggan
Hari
ke- Menu Sepinggan
Tingkat Kesukaan Sangat
Suka Suka Biasa
Tidak Suka Sangat Tidak Suka 1 Mi Goreng 72.1 27.9 0.0 0.0 0.0 2 Nasi Uduk 75.4 23.0 1.6 0.0 0.0 3 Lontong Sayur 69.5 30.5 0.0 0.0 0.0 4 Bubur Ayam 75.9 20.7 3.4 0.0 0.0 5 Gado-gado Lontong 70.0 26.7 3.3 0.0 0.0 6 Nasi Goreng 69.5 25.4 5.1 0.0 0.0 7 Mi Goreng 72.4 25.9 1.7 0.0 0.0 8 Nasi Uduk 73.3 25.0 1.7 0.0 0.0 9 Lontong Sayur 71.2 23.7 5.1 0.0 0.0 10 Bubur Ayam 71.9 28.1 0.0 0.0 0.0 11 Gado-gado 64.5 24.5 11.3 0.0 0.0 12 Nasi Goreng 74.2 22.6 3.2 0.0 0.0
TINGKAT KESUKAAN SISWA TERHADAP MENU SEPINGGAN 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 Mie goreng Nasi uduk kuning Lontong sayur Bubur ayam Gado-gado Nasi goreng suka 99.2 98.3 97.5 98.3 92.6 95.9 tidak suka 0.8 1.7 2.5 1.7 7.4 4.1
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Arem-arem Nagasariayam Combroayam Kumbukacang
hijau
Perkedel
singkong Bakwansayur singkongLontong Donatsagu Bakwanjagung
manis
Tahu isi
ayam noongPutri Cucurwijen
Suka 100 89.5 92.1 76.3 86.9 86.8 63.5 84.4 89.9 97.3 38.3 80.8
Tidak Suka 0 10.5 7.9 23.7 13.2 13.2 36.5 15.7 10.2 2.7 61.7 19
TINGKAT KESUKAAN SISWA TERHADAP
Daya Terima Siswa Terhadap Menu Sepinggan
Hari ke-
Menu Sepinggan
Persentase Daya Terima Dimakan habis Dimakan ¾ bgn Dimakan ½ bgn Dimakan ¼ bgn Hanya Dicicipi Tidak dimakan 1 Mie goreng 88.5 9.8 1.6 0.0 0.0 0.0 2 Nasi uduk kuning 95.1 4.9 0.0 0.0 0.0 0.0 3 Lontong sayur 93.2 6.8 0.0 0.0 0.0 0.0 4 Bubur ayam 91.4 6.9 0.0 0.0 0.0 1.7 5 Nasi gado-gado 76.7 16.7 6.7 0.0 0.0 0.0 6 Nasi goreng 72.9 11.9 6.8 1.7 5.1 1.7 7 Mie goreng 89.7 6.9 3.4 0.0 0.0 0.0 8 Nasi uduk kuning 78.3 8.3 5.0 5.0 1.7 1.7 9 Lontong sayur 81.4 10.2 1.7 3.4 3.4 0.0 10 Bubur ayam 89.5 7.0 3.5 0.0 0.0 0.0 11 Nasi gado-gado 90.3 6.5 3.2 0.0 0.0 0.0 12 Nasi goreng 37.1 56.5 4.8 0.0 0.0 1.6
Daya Terima Siswa Terhadap PMT-AS
Hari
ke- Jenis Kudapan
Persentase Daya Terima Dimakan habis Dimakan ¾ bgn Dimkn ½ bgn Dimakan ¼ bgn Hanya Dicicipi Tidak dimkn 1 Arem-arem 97.37 0.00 2.63 0.00 0.00 0.00 2 Nagasari ayam 89.47 5.26 2.63 2.63 0.00 0.00 3 Combro ayam 94.74 5.26 0.00 0.00 0.00 0.00 4 Kumbu kc hijau 81.58 10.53 7.89 0.00 0.00 0.00 5 Perkedel singkong 86.84 7.89 5.26 0.00 0.00 0.00 6 Bakwan sayur 78.95 10.53 7.89 2.63 0.00 0.00 7 Lontong singkong 51.40 20.30 20.30 4.10 4.10 0.00 8 Donat sagu 79.50 9.60 9.60 1.20 0.00 0.00 9 Bakwan jagung manis 89.90 6.30 2.50 0.00 0.00 1.30
10 Tahu isi ayam 97.30 2.70 0.00 0.00 0.00 0.00
11 Putri noong 30.00 17.50 32.50 11.30 6.30 2.50
KESIMPULAN
1. Sudah saatnya School Feeding berupa makanan lengkap (sarapan & makan siang) menjadi perhatian Pemerintah dilakukan untuk mengatasi Kekurangan & kelebihan gizi siswa, terutama di Sekolah Dasar
2. Model dapur dapat dilakukan di dalam dan diluar sekolah tergantung dari fasilitas yang ada
3. Sudah saatnya Ahli Gizi dipekerjakan untuk menangani school feeding