Copyright by Dhanik R All Right Reserved
MONITA tampak kelelahan dan beristirahat di bawah pohon. Dan sang suami, CARLOS tetap melanjutkan pencariannya.
MONITA
(merebahkan badannya di pohon dan mulai mengeluh)
Setiap kali kerajaan akan
mengadakan acara besar selalu saja kita yang bertugas mencari kayu bakar. Hei, suamiku kau jangan terlalu jauh!
CARLOS
(tidak menghiraukan ucapan Monita dan tetap berjalan)
MONITA
Suamiku! Sebaiknya kita kembali ke istana saja. Hari sudah mulai
gelap.
CARLOS
(berhenti di pinggir sungai hendak membasuh mukanya) Tunggu sebentar!
MONITA
(tidak sabar menunggu Carlos) Suamiku! Cepatlah!
CARLOS
(tiba-tiba kaget mendengar suara tangisan)
Hah! Apa itu? (berjalan mencari sumber suara) Istriku, cepat kemari!
MONITA
Ada apa? Kenapa tidak kau saja yang kemari?
CARLOS
(menemukan sumber suara yang berasal dari tumpukan daun lalu berjalan mendekati) Istriku! Aku menemukan sesuatu! (membuka tumpukan daun, kaget
ternyata ada seorang bayi manusia) Apa? Ini tidak mungkin. Istriku!
CARLOS (cont’d)
Cepatlah kemari, aku menemukan bayi!
MONITA
(berjalan menghampiri suaminya)
Bayi apa lagi? CARLOS
(berjalan menghapiri Monita dan menunjukan bayi itu) Bayi laki-laki
MONITA (terkejut)
CUT TO: INT. KAMAR RAJA LOUIS - PETANG HARI
Istri RAJA LOUIS sedang berusaha melahirkan seorang anak. Dibantu dengan seorang dokter kerajaan dan para pelayan.
DOKTER (Gugup)
RATU
(berjuang untuk melahirkan) DOKTER
Tolong ambilkan air hangat lagi PELAYAN
Baik!
DOKTER
Anda pasti bisa Ratu ku PELAYAN
Ini, silakan RATU
(sekuat tenaga mendorong bayi) DOKTER
(mengeluarkan bayi) Cepat! Bantu aku!
RATU (kelelahan)
Bagaimana? Apa dia laki-laki?
DOKTER
Tenang Ratu ku, anak anda baik-baik saja
RATU
(tersenyum lega) DOKTER
(keluar kamar dan menemui Raja Louis)
Maafkan saya Raja RAJA
(memanggil ajudannya) Apa sudah kau siapkan?
AJUDAN (bingung) Su.,sudah Raja ku
RAJA
Cepat kau bawa kemari AJUDAN
Ba,.baik
DISSOLVE TO: INT. KAMAR MONITA - MALAM HARI
MONITA dan CARLOS sedang memandikan bayi yang mereka
temukan. Dengan penuh kasih sayang kebahagiaan. Namun tak beberapa lama AJUDAN raja yang tidak sengaja melihat mereka datang menghampiri.
MONITA
(menghibur bayi) Kita beri nama siapa?
AJUDAN
(melihat MONITA dan CARLOS yang menggendong bayi lalu datang menghampiri)
Oh, syukurlah. Berikan dia kepada ku
CARLOS
(terkejut melihat AJUDAN meminta bayi itu)
MONITA
(berusaha tetap menahan bayi) Hei! Apa yang kamu lakukan?
AJUDAN
(melepaskan bayi) Ratu kita melahirkan bayi
perempuan. Terimakasih kau telah membantuku mencarikan bayi
laki-laki.
MONITA
Bayi ini bukan untuk mu! AJUDAN
Kalian kan sudah berjanji kemarin untuk membantuku?
MONITA Tapi...
AJUDAN
Ayolah... Lagi pula ini perintah Raja. Nanti pasti aku ganti
MONITA
(terdiam dan menatap CARLOS) CARLOS
(menatap MONITA dan memegang pundak MONITA)
Baiklah...
AJUDAN
(tersenyum lega)
DISSOLVE TO: EXT. KEBUN ISTANA - SIANG HARI
17 Tahun kemudian. Terlihat pangeran DENNIS sedang berlatih panahan dan ditemani sang RATU.
DENNIS
(melepaskan anak panah yang ternyata berhasil tertancap tepat disasaran)
RATU
(bertepuk tangan)
Kau hebat anak ku! Sepertinya kau mewarisi bakat ayahmu
DENNIS
(berjalan ke arah RATU dan duduk disampingnya)
RATU
Tapi ada satu yang berbeda antara kalian.
DENNIS
(menoleh ke arah ibunya) Apa itu ?
RATU
Ayahmu itu paling pintar menaklukan hati wanita.
. DENNIS
Hmm...Aku tahu arah pembicaraan ibu.
RATU
(sambil tertawa)
Syukurlah kalau begitu. Ibu tidak perlu menjelaskan lagi. Lalu apakah sudah ada calon?
DENNIS
Ibu... sudahlah. Lagi pula tidak ada wanita yang bisa menggantikan ibu di hati aku.
RATU
aku sudah tahu jawaban kamu. DENNIS
melihat ke arah dapur istana) Ibu, siapa dia?
RATU
(mengikuti melihat ke arah dapur istana)
Ibu kurang tahu. Mungkin pelayan bagian dapur. Ada apa?
DENNIS
Tidak ada. Hanya saja belum pernah melihatnya. Siapa yang mengurusi bagian pelayan?
RATU
Tanya saja pada Seseorang di bagian dapur.
DENNIS
(masih mengamati orang itu)
DISSLOVE TO: INT. DAPUR ISTANA - SIANG HARI
Pangeran DENNIS mencoba mencari tahu siapa sosok wanita yang dia lihat tadi. Lalu dia mempergoki SILVIA sedang
mencuri-curi untuk mengambil makanan di dapur. DENNIS
Bukannya itu makanan untuk jamuan makan malam nanti?
SILVIA
kaget dan hampir tersedak) Ha? Oh.. ini„iya..
DENNIS
(sedikit meledek) Kau pencuri ya?
SILVIA (gugup)
Bukan! Maksud aku.. aku hanya.. DENNIS
Lalu siapa kamu? Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya
SILVIA
Aku Silvia. Orang tua ku bernama Monita dan Carlos. Mereka bekerja disini.
DENNIS
Hmm.. benarkah? Apa kau benar-benar lapar?
SILVIA
Aku? Hah, tidak juga. Aku hanya ingin mencicipi. Lalu siapa kamu?
DENNIS
Aku? Kau tidak tahu siapa aku? SILVIA
Mana aku tahu kalau kau tidak beri tahu.
DENNIS
(tertawa terbahak-bahak) Aku adalah kepala koki disini!
SILVIA (terkejut)
Hah? Benarkah? Sejak kapan? DENNIS
Sejak saat ini! Sekarang karena kamu telah memakan makanan ini, Kamu harus diberi hukuman!
SILVIA
Ah,. Maafkan saya. Saya siap menjalankan hukuman.
DENNIS
Ok. Kalau begitu temui aku besuk pagi di danau belakang kebun.
SILVIA
(agak ragu dengan hukuman DENNIS)
Hah? Kenapa harus disana? DENNIS
Ini perintah.. SILVIA
Tapi kau tidak akan mencelakan aku kan?
DENNIS
Untuk apa? Apa bergunanya bagi aku? SILVIA
Hanya memastikan saja.
CUT TO: EXT. DANAU BELAKANG KEBUN ISTANA - PAGI HARI
DENNIS menunggu SILVIA. Dia berdiri di pinggir danau sambil melempar-lempar batu kecil ke tengah danau. Tak lama SILVIA datang.
DENNIS
SILVIA
Aku berusaha keluar dapur. Ibu ku sempat menahan ku.
DENNIS
Kau diberi bekal oleh ibu mu? SILVIA
Tidak. Sebenrnya kau mau memberiku hukuman apa?
DENNIS Ikut aku?
SILVIA
Kemana? Kau jangan macam-macam padaku! Aku bisa berkelahi.
DENNIS
(mendekati wajah SILVIA)
Jangan berpikiran macam-macam dulu. Aku cuma ingin mengajakmu
berbelanja di kota SILVIA
Kenapa tidak kamu katakan dari awal?
CUT TO: EXT. PASAR - SIANG HARI
DENNIS dan SILVIA berjalan-jalan menyusuri pasar. DENNIS yang merupakan pangeran yang belum pernah meninggalkan istana pun merasa agak canggung dan serba tidak tahu. Ini pertama kalinya dia berjalan di pasar.
SILVIA
(menatap DENNIS)
Sebenarnya apa yang mau kamu beli? DENNIS
(melihat-lihat sekitar) Tidak ada
SILVIA (berhenti)
Apa? Tidak ada? Lalu untuk apa kita kemari?
DENNIS
(tetap berjalan)
Aku hanya ingin jalan-jalan SILVIA
(memasang muka cemberut) DENNIS
Apa kamu sering kemari? SILVIA
Tentu saja. Kenapa? DENNIS
Apa kau tahu tempat-tempat yang menyenangkan lainnya?
SILVIA
Tentu saja. Kau mau kesana? DENNIS
Dimana tempatnya? SILVIA
Bagaimana kalau kita ke RedLine? DENNIS
Tempat apa itu? SILVIA
Apa? Kau tidak tahu RedLine? Jangan bilang kau tidak pernah kesana?
DENNIS
Aku bahkan baru mendengarnya sekarang
SILVIA
Dasar aneh! Kau bisa mendapatkan buah plum gratis disana
CUT TO: INT. KAMAR PANGERAN DENNIS - MALAM HARI
DENNIS sedang berlatih pedang. Tiba-tiba Raja LOUIS masuk. LOUIS
(berjalan menemui DENNIS) anakku!
DENNIS
(terkejut atas kedatangan ayahnya dan menghentikan latihannya)
ayah!
LOUIS
(memeluk DENNIS)
ada yang mau ayah bicarakan padamu DENNIS
apa itu ayah? LOUIS
(duduk di kursi)
besuk ayah akan mengadakan
perjalanan ke kerajaan Murph. aku ingin kau ikut.
DENNIS
dengan senang hati ayah LOUIS
tapi ada satu yang kamu harus tahu DENNIS
apa itu ayah? LOUIS
kita akan melewati hutan Forgen. kau tahu, di hutan itu banyak perampok. aku ingin kau
mempersiapkan fisik mu. DENNIS
jangan kawatir ayah! aku sudah siap untuk segala hal.
LOUIS
(beranjak dari tempat duduknya)
bagus anakku! kita akan berangkat setelah sarapan.
DENNIS
(mengernyitkan keningnya) ayah, boleh aku meminta sesuatu saat sarapan besuk?
LOUIS
tentu saja anakku. katakan apa mau mu?
INT.DAPUR ISTANA - PAGI HARI
SILVIA membantu ibunya memasak sarapan karena permintaan dari Pangeran. namun SILVIA belum begitu pandai memasak. dia justru mengacaukan dapur
MONITA
(mengaduk adonan pancake) lihat cara ibu mengaduknya. ini lakukan seperti ini
SILVIA
(merebut adonan)
baiklah kalau begitu saja akupun bisa
MONITA
awas hati-hati. kesukaan pangeran adalah pancake yang berteksture lembut.
SILVIA
kenapa mesti aku sih? kemana perginya kepala koki itu disaat seperti in?
MONITA
apa yang kamu biacarakan?
seharusnya kamu senang. pangeran ingin makan masakanmu
SILVIA
Ibu, apa pangeran itu orang yang kejam?
MONITA
apa maksudmu? dia itu orang yang baik sekali. kau pasti menyukainya. ya., semua wanita menyukainya.
SILVIA
jadi kalau aku tidak berhasil membuat pancake kesukaan dia, aku tidak akan dihukum gantung kan?
MONITA
ya kalau itu ibu tidak tahu. setahu ibu dia akan mengembalikan
piringnya dan meminta yang baru lagi sampai dia mendapatkan yang sempurna,
SILVIA
seperti itukah? bukannya mereka akan pergi? jadi mereka tidak ada waktu untuk menunggu lagi
MONITA (mulai kesal)
maka dari itu, buatlah dengan sungguh-sungguh!
SILVIA
ibu, apa pangeran itu tidak pernah keluar istana?
MONITA
sepertinya begitu, dia adalah anak kesayangan raja.
SILVIA
pasti tidak menyenangkan ya,
menjadi pangeran? untung aku bukan seorang putri
MONITA
(memandang SILVIA penuh arti)
Raja LOUIS, RATU dan pangeran DENNIS sudah menunggu sarapan di meja makan. para pelayan mulai masuk satu persatu
mengantarkan makanan.
DENNIS
(melihat makanan) mana pesanan ku?
PELAYAN
(meletakan sepiring pancake di depan DENNIS)
silakan tuan DENNIS terimakasih
mereka mulai menyantap makanan. DENNIS
apa ini sesuai permintaan aku? LOUIS
tentu saja. ayah sudah menyuruh bagian dapur
DENNIS
(menyudahi makan) RATU
ada apa nak? kau tidak suka? DENNIS
(minum lalu berbicara pada pelayan)
kembalikan ini kepada pembuatnya. tidak perlu dibuat lagi
PELAYAN
(mengambil piring tersebut) baiklah tuan
SILVIA dan ibunya menggungu hasil di dapur. akhirnya pelayan datang membawa kabar buruk.
PELAYAN
(menyerahkan pring yang
pancake nya tercuil sedikit) kau belum beruntung silvia...
SILVIA
(melihat isi piring) apa yang dia katakan?
GIMONITA
pangeran tidak menyukai buatanmu SILVIA
lalu? dia ingin aku membuatkan lagi?
PELAYAN tidak
MONITA
dia benar-benar tidak menyukai buatanmu
CUT TO: EXT. HUTAN FORGEN - PAGI HARI
rombongan raja LOUIS sedang melakukan perjalanan dan
sekarang telah sampai di hutan foren. mereka terlihat sangat waspada. DENNIS merasa ada sesuatu di hutan tersebut dia merasa tidak asing dengan hutan ini.
DENNIS
(menunggang kuda dan berbicara dalam hati)
aku merasa tidak asing dengan tempat ini
AJUDAN
(melihat DENNIS) ada apa pangeran?
DENNIS (terkejut)
ah, tidak ada. hanya saja aku merasa tidak asing dengan hutan ini.
tak lama rombongan raja LOUIS mendapatkan masalah yaitu
mereka telah di cegat oleh perampok hutan yang dipimpin oleh GUSTAV.
GUSTAV
(menunggang kuda)
sepertinya kita kedatangan tamu DENNIS
maaf, siapa anda? GUSTAV (tertawa)
aku adalah penghuni hutan ini. orang-orang menyebutku dengan perampok
DENNIS
apa yang kamu inginkan dari kami? GUSTAV
hanya satu. yaitu harta kalian DENNIS
kami tidak membawa apa-apa GUSTAV
(tertawa)
mana mungkin rombongan raja tidak membawa apa-apa
DENNIS
(mengeluarkan pedang dan siap bertempur)
kami hanya bawa ini
jadi itu mau kalian. serang!
perkelahian antara para perampok dan rombongan raja pun terjadi. kali ini DENNIS dan rombongannya memenangkan
perkelahian. lalu mereka melanjutkan perjalanan. dan sampai di sebuah kerajaan yang bernama Prontera.
DENNIS
(bertanya pada ajudan) kerajaan apa ini?
AJUDAN Prontera tuan
LOUIS
(memanggil ajudan dan berbicara kepadanya)
AJUDAN
Raja memerintahkan kita untuk bersinggah di istana
mereka menuju istana. sampai disana mereka disambut oleh raja yang bernama CHRISTOPER
CHRISTOPER
(berjalan menuju raja LOUIS) ah, teman lamaku. sudah lama kita tidak berjumpa.
LOUIS
(menyambut CHRISTOPER)
aku sangat sibuk akhir-akhir ini CHRISTOPER
aku tahu. mari kita masuk
raja CHRISTOPER mengajak mereka untuk duduk di ruang tamu. CHRISTOPER
jadi ada keperluan apa ini? LOUIS
aku sedang melakukan perjalanan menuju Murph. dan aku memutuskan untuk berkunjung dahulu di tempat ini
CHRISTOPER oh, begitu rupanya.
(melihat DENNIS) apa ini pangeran mu?
LOUIS
dia adalah pangeran DENNIS CHRISTOPER
(melihat DENNIS dengan teliti) DENNIS
(tersenyum)
perkenalkan nama saya DENNIS CHRISTOPER
kau anak yang baik. jadi apa kalian akan menginap disini?
LOUIS
sambutan seperti ini saja aku rasa sudah cukup. kami akan melanjutkan perjalanan lagi.
CHRISTOPER oh, baiklah kalau begitu
CUT TO: EXT. DANAU BELAKANG KEBUN ISTANA - PAGI HARI
DENNIS menunggu SILVIA disana. tak lama SILVIA datang. SILVIA
ada apa?
DENNIS
apa kau tahu tentang Prontera? SILVIA
aku pernah kesana. kenapa? DENNIS
kalau begitu temani aku kesana. SILVIA
tunggu dulu! aku heran padamu. kemana saja kamu saat menyiapkan sarapan kemarin?
DENNIS
(menatap SILVIA dengan heran) apa maksudmu?
SILVIA
oh, jadi kau tidak tahu maksudku? aku yang memasak sarapan pagi itu. dan kamu tidak ada di dapur!
DENNIS
bukannya itu perintah pangeran? SILVIA
tapi seharusnya kau berada disana untuk membantuku. kau ini kan
kepala koki. mana tanggung jawabmu? DENNIS
pangeran hanya menyuruhmu. dia tidak meyuruhku.
SILVIA
kau tahu, dia tidak menyukai buatanku.
DENNIS (tertawa kecil) aku sudah menduganya.
SILVIA
apa? kalau begitu kau harus mengajari aku
DENNIS
(menatap SILVIA) untuk apa?
SILVIA
untuk membuat pancake yang disukai pangeran
DENNIS
ibumu adalah ahlinya. SILVIA
jadi kau tidak bisa? DENNIS tidak
SILVIA
kepala koki macam apa kau ini? DENNIS
berlatihlah lagi. jangan sampai pangeran mengembalikan makanannya lagi.
SILVIA aku sedang berusaha
DENNIS
baguslah. sudah, mari kita pergi
mereka berangkat menuju Prontera. dan akhirnya sampai disana tanpa hambatan.
DENNIS
(memarkirkan kudanya) sebaiknya kita berjalan saja
SILVIA
ibuku pernah mengajakku kemari untuk membeli anggur.
DENNIS
aku merasa ada sesuatu disini SILVIA
apa itu?
DENNIS
entahlah. seperti ada ikatan SILVIA
hmm.. aku tahu tempat makan enak disini. ayo ikut aku!
DENNIS
(mengikuti SILVIA)
mereka menuju sebuah tempat makan. dan duduk disalah satu kursi.
SILVIA (kekenyangan)
hmm.. aku belum pernah merasakan seenak ini.
DENNIS (tertawa kecil)
karna kau tidak bisa memasak SILVIA
aku sedang belajar. bagaimana makananmu?
DENNIS
tidak seenak masakan ibumu SILVIA
(cemberut)
kau ini seperti pangeran saja. makan pun pilih-pilih
DENNIS
(tidak memperhatikan SILVIA, dia justru melihat keluar jendela,dia memandang sebuah selebaran tua yang tertempel di dinding)
SILVIA
(melambaikan tangannya dimuka DENNIS)
hei, kau tidak mendengarkanku? DENNIS
(beranjak dari tempat
duduknya, menuju selebaran tua)
SILVIA hei, kau mau kemana?
DENNIS
(berjalan keluar, mendekati selebaran)
SILVIA
(mendekati DENNIS)
itu hanya selebaran tua. sudah 17 tahun yang lalu.
DENNIS
apa yang terjadi dengan putra raja? SILVIA
dia menghilang saat rombongan raja melewati hutan foren. sungguh
malang bayi itu. DENNIS
lalu apa dia sudah ditemukan? SILVIA
(mengangkat bahu)
sampai sekarang dia belum kembali. banyak orang meyakini dia sudah meninggal.
DENNIS
(mengamati selebaran tentang hilangnya bayi raja
SILVIA
(menarik tangan DENNIS) ayolah, kita jalan-jalan saja
DENNIS dan SILVIA sampai di samping istana raja CHRISTOPER. mereka tidak sengaja melihat pasukan yang sedang
bersiap-siap hendak perang. mereka lalu mengintipnya dari balik bebatuan.
SILVIA
apa yang mereka lakukan? DENNIS
sepertinya hemdak ada penyerangan SILVIA
apa yang akan mereka serang? DENNIS
(mengendap-endap mendekati pasukan)
aku tidak tahu. tapi kita harus tahu
SILVIA
hei, kau jangan sembarangan
DENNIS berhasil mendekati pasukan. dia menyamar berpura-pura menjadi salah satu pasukan tersebut. dan dia bertanya kepada salah satu pasukan lainnya.
DENNIS
kita akan menyerang apa? TENTARA
(menatap DENNIS) kau orang baru?
DENNIS (sedikit gugup)
iya, aku baru direkrut pagi ini TENTARA
hmm.. pantas saja. kita akan menyerang kerajaan Louis
DENNIS (terkejut) apa? TENTARA apa maksudmu? (CONTINUED)
DENNIS
(terdiam tak percaya) TENTARA
cepat kau bersiap-siap! kita berangkat petang ini!
DENNIS (berlari pergi) baik!
DENNIS berlari menuju SILVIA yang menunggunya di balik bebatuan.
DENNIS
(menarik tangan SILVIA dan mengajaknya pergi)
ayo cepat kita pergi dari sini SILVIA
apa yang terjadi? kau ketahuan? DENNIS
tidak, mereka akan menyerang kerajaan kita
SILVIA (terkejut)
DENNIS sampai di istana raja LOUIS. dan segera bergegas menghampiri ayahnya.
DENNIS
(mengatur nafas) ayah! gawat ayah!
LOUIS (heran) ada apa anakku?
DENNIS
siapkan pasukan ayah! Prontera akan menyerang petang ini
LOUIS (terkejut)
apa? ajudan, cepat siapkan pasukan pengaman! cepat evakuasi seluruh warga! nak, aku ingin kamu pimpin pasukan berkuda!
DENNIS baik ayah!
Pasukan raja LOUIS sudah bersiap-siap menunggu kedatangan pasukan dari Prontera. tak lama panah api menyambar benteng pertahanan kerajaan Louis. dan terompet perang pun
dibunyikan. pertempuran pun terjadi. namun pasukan prontera dapat di tangani dan mereka mundur.
DISSLOVE TO: INT. RUANG RAPAT KERAJAAN LOUIS - SIANG HARI
raja LOUIS mengadakan rapat dadakan dan dia mengungdang para panglima perang dna juga DENNIS.
LOUIS (berdiri)
kita harus menyusun strategi menghadapi Prontera
DENNIS
maaf, ayah. sebenarnya ada apa antara kerajaan kita dengan Prontera?
LOUIS
(memandang DENNIS)
mereka ingin melakukan perluasan wialyah. jadi kita harus menyuruh mata-mata untuk kesana.
DENNIS mencari SILVIA di dapur. terlihat SILVIA sedang belajar membuat pancake.
DENNIS silvia!
SILVIA (kaget)
ada apa? aku hanya sedang belajar membuat pancake.
DENNIS
tidak ada. aku hanya memastikan kau aman.
SILVIA
aku dan keluargaku selalu aman.
DENNIS
raja mengirim mata-mata ke Prontera.
SILVIA
aku tidak mengerti, bukannya raja kita berteman dekat dengan raja prontera?
DENNIS
ya aku rasa juga begitu. Prontera ingin melakukan perluasan wilayah. hm.. ngomong-ngomong kau sudah berhasil membuat pancake?
SILVIA
oh, aku sedang membuat adonannya. DENNIS
baguslah, lanjutkan saja. SILVIA
kau mau kemana? DENNIS
aku ada urusan lain. kau meminta ibumu untuk mencicipinya. jangan sampai salah resep ya
DENNIS meninggalkan SILVIA di dapur.
CUT TO: EXT. KERAJAAN PRONTERA - MALAM HARI
terjadi pertempuran antara kerajaan Louis dan Prontera. tapi kali ini kerajaan louis yang menyerang. DENNIS berhasil
memasuki istana secara diam-diam. dia bertemu seorang ratu ROSE.
ROSE
(menatap DENNIS dan terkejut) siapa kamu?
DENNIS
aku pangeran DENNIS,ratu. ROSE
DENNIS
sebenarnya aku tidak ada urusan dengan anda. saya mencari raja cristopher.
angin malam yang kencang menyibakan rambut DENNIS. dan terlihat sebuah tanda lahir di kening sebelah kirinya.
ROSE
(tertegun melihat kening DENNIS)
kau
DENNIS
tolong cepat katakan dimana raja mu? kau tidak ingin celaka bukan?
ROSE kau anakku
DENNIS
apa? jangan mengada-ada ROSE
iya. benar. kau adalah anakku yang telah lama hilang.
DENNIS
kau salah orang. sudah jelas aku anak raja LOUIS.
ROSE
anakku memiliki tanda lahir di kening kirinya.
DENNIS
banyak orang memiliki tanda lahir ROSE
tapi kau benar-benar anakku. aku dapat merasakannya.
DENNIS
(pergi meninggalkan ROSE) aku tidak percaya