• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI KETERPAKAIAN KOLEKSI. (Studi Evaluatif tentang Keterpakaian Koleksi Buku pada Perpustakaan Akademi Angkatan Laut Surabaya)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI KETERPAKAIAN KOLEKSI. (Studi Evaluatif tentang Keterpakaian Koleksi Buku pada Perpustakaan Akademi Angkatan Laut Surabaya)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI KETERPAKAIAN KOLEKSI

(Studi Evaluatif tentang Keterpakaian Koleksi Buku pada Perpustakaan Akademi Angkatan Laut Surabaya)

Oleh : Detria Pinda Fransiska NIM : 071016038

Dosen Pembimbing : Dra. Endang Gunarti, M.Ikom Ilmu Informasi dan Perpustakaan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2014

Abstrak

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran keterpakaian koleksi pada perpustakaan Akademi Angkatan Laut Surabaya. Skripsi ini membahas tentang pemakaian koleksi di tempat oleh pengguna. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Untuk pemakaian di tempat dalam kurun waktu 1 bulan pada bulan April hanya 82 koleksi yang terbagi menjadi 10 nomor klas besar. Peneliti menganalisa berdasarkan subjek dan menghasilkan bahwa subjek manajemen yang paling banyak diminati oleh pengguna, dengan jumlah penggunaan 23 eksemplar dari keseluruhan koleksi 82 eksemplar. Jika dianalisa berdasarkan bahasa pengguna lebih sering membaca koleksi yang berbahasa Indonesia dengan prosentase 85,19%. Perpustakaan AAL mempunyai jam buka jauh lebih lama dibanding perpustakaan yang lain yakni buka 24 jam. Selain itu perpustakaan ini juga memiliki waktu wajib kunjung perpustakaan bagi para taruna.

(2)

1. Pendahuluan

Koleksi dalam sebuah perpustakaan merupakan suatu hal yang sangat sentral, karena koleksilah yang akan dilayankan di perpustakaan. Koleksi pada perpustakaan perguruan tinggi tidak berbeda jauh dengan perpustakaan pada umumnya. Jenis koleksi yang ada di perpustakaan ada koleksi bahan buku dan koleksi bahan non buku. Dalam penelitian ini penulis akan membahas tentang bahan keterpakaian koleksi buku pada perpustakaan Akademi Angkatan Laut Surabaya. Keterpakaian yang diteliti penulis adalah pemakaian koleksi berdasarkan data sirkulasi dan pemakaian di tempat. Perpustakaan AAL mempunyai jam buka yang berbeda dibanding dengan perpustakaan pada umumnya, perpustakaan ini mempunyai jam buka 24 jam namun proses sirkulasi hanya dilayani hingga pukul 22.00.

Keterpakaian koleksi perlu diteliti karena ingin mengetahui seberapa efektif dan ketepatan pengembangan koleksi perpustakaan. Dari data awal yang peneliti dapat di lapangan menunjukkan bahwa dari bagian sirkulasi bahwa pengguna yang paling sering meminjam berasal dari PNS dan ANTAP AAL. Padahal pengguna utama dari perpustakaan Akademi Angkatan Laut adalah para taruna. Dari data awal juga disebutkan bahwa pengguna lebih sering meminjam nomor klas 300 daripada nomor klas yang lainnya, mungkin dikarenakan koleksi-koleksi Angkatan Laut memang berada pada nomor klas ini.

. Sekilas terlihat pemakaian koleksi di perpustakaan ini tidak merata, oleh sebab itu penulis berkeinginan untuk meneliti lebih lanjut dan menggambarkan tentang keterpakaian koleksi di perpustakaan AAL

2. Tinjauan Pustaka Keterpakaian koleksi

Kohn (2013:88) metode evaluasi koleksi berbasis keterpakaian koleksi berfokus pada permintaan pengguna. Permintaan ini berasal dari data sirkulasi yang berasal dari dalam perpustakaan sendiri maupun yang berasal dari luar perpustakaan yang biasa disebut dengan Inter Librarian Loan.

Jain (1969:245) metode yang digunakan untuk melihat keterpakaian koleksi ada 2 metode yang pertama adalah dengan memilih sampel buku dari total koleksi pada perpustakaan. Setelah itu mengecek tentang pemakaian koleksi tersebut yang dicacat oleh perpustakaan. Metode yang kedua adalah metode yang menggunakan semua populasi menjadi sampel penelitian. Selain mencacat pemakaiannya peneliti juga akan mencacat karakteristik yang dimiliki oleh koleksi. Karakteristiknya berupa subjek dan umur buku saat berada di perpustakaan.

Masih menurut Jain (1969:248,249) pemakaian koleksi untuk pemakaian ditempat indikator checklist meliputi (1) nomor klasifikasi, (2) volume koleksi

(3)

(jika ada), (3) nomor eksemplar dari koleksi (jika ada), (4) tanggal dari peminjaman koleksi.

Thompson (1991:443) menyatakan bahwa pengukuran konsep pemanfaatan perpustakaan dapat diukur dengan tiga indikator yakni intensitas penggunaan, frekwensi penggunaan, dan jumlah koleksi yang digunakan. Ketiga indikator tersebut mempunyai penjelasan dan tujuan sebagai berikut :

1. Intensitas Penggunaan (intensity of use)

Hal ini menunjukkan tentang sejauh mana keandalan dan kehebatan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan. Intensitas penggunaan dilihat dari kunjungan yang dilakukan oleh pengguna perpustakaan. Jika pengguna teratur pergi ke perpustakaan maka bisa disimpulkan jika informasi yang di perpustakaan dibutuhkan dan permanfaat bagi pengguna.

2. Frekwensi penggunaan (frequency of use)

Bertujuan untuk menunjukkan seberapa sering pengguna menggunakan koleksi untuk memenuhi kebutuhan informasinya. Pemfaatan ini tidak hanya dari penggunaan koleksi namun juga dari pemanfaatan fasilitas yang ada di perpustakaan.

3. Jumlah yang digunakan (diversity of software pachage used)

Menujukkan tentang sejauh mana ketergantungan pengguna terhadap koleksi yang ada di perpustakaan. Dalam pemanfaatan koleksi pengguna tidak hanya datang untuk meminjam koleksi namun juga untuk menggunakan koleksi di tempat.

Koleksi

Koleksi merupakan suatu hal yang sentral dalam perpustakaan. Perpustakaan berbasis pelayanan dan salah satu yang dilayankan adalah koleksi. Menurut Sutarno (2006:83) koleksi perpustakaan harus mencakup bahan pustaka yang terpilih, informasi yang terkandung harus cocok dengan keperluan dan dapat dibaca/didengar dan dimengerti oleh masyarakat pemakai. Jika perpustakaan bisa memenuhi kebutuhan informasi pengguna maka proses transfer informasi akan lebih mudah sehingga perpustakaan akan bisa menjadi jembatan antara informasi dan masyarakat.

Dalam Buku Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004:38) menyatakan bahwa yang termasuk komponen koleksi perguran tinggi adalah sebagai berikut :

1. Buku teks, baik untuk mahasiswa maupun untuk dosen, baik yang diwajibkan maupun yang dianjurkan untuk mata kuliah tertentu.

2. Buku referens, termasuk buku referensi umum, referensi bidang studi khusus, alat-alat bibliografi seperti indeks, abstrak, laporan tahunan, kamus, ensiklopedi, catalog, buku pegangan dan lain-lain.

3. Pengembangan ilmu, yang melengkapi dan memperkaya pengtahuan pemakai selain dari bidang studi dasar.

(4)

5. Penerbitan perguruan tinggi yaitu penerbitan yang diterbitkan oleh perguruan tinggi, baik perpustakaan perguruan tinggi dimana perpustakaan tersebut bernaung maupun penerbitan perguruan tinggi lainnya.

6. Penerbitan pemerintah yaitu penerbitan resmi baik yang bersifat umum maupun yang manyangkut kebutuhan perguruan tinggi yang bersangkutan.

7. Koleksi khusus, yang berhubungan dengan minat khusus perpustakaan seperti koleksi tentang kesenian budayaan daerah tertentu, subjek tertentu dan sebagainya.

8. Koleksi bukan buku yaitu berupa koleksi audio visual seperti film, tape, kaset, piringan hitam, video tape dan sejenisnya.

3. Metodologi

Metode yang digunakan dalan penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Metode ini digunakan untuk menggambarkan dan menjelaskan kondisi yang sebenarnya terjadi di lapangan. Penelitian ini menggambarkan tentang keterpakaian koleksi buku pada perpustakaan Akademi Angkatan Laut Surabaya. Penulis akan melakukan pemeriksaan pada setiap koleksi yang terpilih menjadi sampel dalam penelitian ini. Setelah data terkumpul penulis akan membuat angka dengan prosentase untuk mempermudah proses analisis. Penulis akan mencatat pemakaian koleksi tersebut dari berbagai aspek yakni bahasa dan jenis pengguna.

Populasi dalam penelitian adalah semua koleksi yang digunakan oleh pengguna, dengan mencatat dan menghitung koleksi yang ada di meja baca setelah dibaca oleh pengguna. Sampel tersebut terbagi ke dalam nomor klas besar dari 000-900, setiap nomor klas besar mempunyai jumlah sampel yang berbeda menyesuaikan dengan jumlah populasi yang ada. Selain berdasarkan nomor klas besar peneliti juga menganalisis berdasarkan bahasa dan subjek koleksi.

4. Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan dari temuan data yang telah diperoleh penulis di lapangan yang telah dilakukan di BAB III maka dalam BAB IV penulis akan melakukan analisis data lebih lanjut. Hasil dari penelitian ini.

Tabel 4.1 Persebaran berdasarkan nomor klas besar

No. No Klas Jumlah Prosentase (%)

1. 000 8 9,75

2. 100 1 1,21

(5)

4. 300 16 19,51 5. 400 3 3,65 6. 500 9 10,97 7. 600 23 28,04 8. 700 0 0 9. 800 6 7,31 10 900 15 18,29 Jumlah 82 100

Dari tabel 4.1 dapat diketahui dalam kurun waktu 1 bulan hanya 82 koleksi yang dibaca di tempat oleh pengguna. Jika digeneralisasi setiap hari hanya ada 2,92 koleksi yang dibaca di tempat. Perpustakaan Akademi Angkatan Laut mempunyai jam buka 24 jam jadi perpustakaan ini tidak pernah tutup meskipun akhir pekan dan malam hari karena selalu ada petugas yang berjaga disana. Proses sirkulasi memang hanya dilayani dari pukul 07.00 hingga pukul 22.00 namun setelah jam tersebut taruna diperbolehkan datang ke perpustakaan untuk membaca koleksi di tempat.

Tabel 4.2 Persebaran berdasarkan Bahasa Nomor

klas

Bahasa Prosentase (%) Jumlah

Inggris Indonesia Inggris Indonesia

000 1 7 12,5 87,5 8 100 0 1 0 100 1 200 0 0 0 0 0 300 5 11 31,25 68,75 16 400 1 2 33,33 66,67 3 500 0 9 0 100 9 600 3 20 13,04 86,96 23 700 0 0 0 0 0 800 0 6 0 100 6 900 2 13 13,33 86,67 15 Jumlah 12 69 14,81 85,19 82

Dari tabel 4.2 terlihat jika pemakaian koleksi di tempat berdasarkan bahasa mempunyai perbandingan yang sangat berbeda yakni jika pada koleksi yang berbahasa Indonesia mempunyai prosentase 85,19% sedangkan untuk pemakaian dari bahasa inggris hanya 14,81%. Dari prosentase tersebut bisa disimpulkan jika pengguna lebih suka menggunakan buku-buku yang berbahasa Indonesia.

(6)

Tabel 4.2 Persebaran berdasarkan Subjek No Subjek Jumlah 1. Militer 14 2. Sastra 6 3. Manajemen 23 4. Fisika 7 5. Umum 1 6. Agama 2 7. Sejarah 12 8. Politik 1 9. Bahasa 3 10. Teknologi 3 11. Biografi 4 12. Hukum 3 13. Komputer 2 14. Kesehatan 3 Jumlah 82

Banyak subjek yang peneliti deteksi digunakan dalam pemakaian di tempat pada perpustakaan Akademi Angkatan Laut namun yang paling banyak digunakan adalah subjek manajemen. Koleksi sastra dan sejarah juga dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan dengan penggunaan yang lumayan tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa taruna tidak hanya membutuhkan koleksi yang bernafaskan militer namun mereka juga membutuhkan koleksi yang bersifat ringan dan menghibur. Koleksi-koleksi tersebut bisa menambah wawasan para taruna namun tidak mengikat seperti koleksi-koleksi militer yang notabene berhubungan dengan pelajaran mereka di kelas.

Dari data yang telah peneliti peroleh di perpustakaan Akademi Angkatan Laut subjek yang paling sering dipergunakan oleh pengguna adalah subjek manajemen. Jika dilihat nomor klas, nomor klas yang paling sering dipinjam adalah nomor klas 600 yakni ilmu terapan sedangkan nomor klas yang tidak pernah digunakan oleh pengguna adalah nomor klas 700 (Kesenian dan Olahraga) dan nomor klas 200 (Agama). Menurut Yulia (2009:3.34) tingginya penggunaan untuk kelompok kelas tertentu bisa berarti bahwa pengguna memang membutuhkan informasi dalam subjek itu dan buku-buku yang ada cocok dengan kebutuhan pengguna. Sedangkan rendahnya penggunaan kelompok kelas tertentu bisa berarti bahwa pengguna kurang membutuhkan informasi untuk subjek tertentu atau buku-buku yang ada dalam subjek itu tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna.

(7)

5. Kesimpulan dan Saran

Subjek yang sering dipergunakan oleh pengguna adalah manajemen. Subjek ini sering digunakan dikarenakan hampir semua korps yang di Akademi Angkatan Laut mempelajari tentang manajemen. Koleksi yang digunakan yang bersubjek manajemen sejumlah 23 eksemplar dari total koleksi yang dipergunakan berjumlah 82 eksemplar.

Bahasa yang sering dibaca oleh pengguna adalah koleksi yang berbahasa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan di perpustakaan Akademi Angkatan Laut memang lebih banyak koleksi yang berbahasa Indonesia daripada koleksi yang berbahasa Inggris. Prosentase pemakaiannya adalah Bahasa Indonesia 85,19% sedangkan yang berbahasa Inggris hanya 14,81%

Tidak terdapat kesesuaian koleksi yang tercacat pada penggunaan dengan jadwal wajib kunjung perpustakaan. Taruna tidak selalu membaca sesuai dengan korpsnya, mereka cenderung membaca koleksi yang bersifat rekreatif.

Koleksi yang akan diadakan di perpustakaan harus disesuaikan dengan minat pengguna, sehingga koleksi bisa dipergunakan dengan baik.

Perpustakaan Akademi Angkatan Laut harus memperhatikan pengadaan koleksi yang bersifat rekreatif dikarenakan pengguna tidak hanya membutuhkan koleksi yang bisa menunjang proses pembelajaran di kelas namun mereka juga membutuhkan koleksi yang bersifat rekreatif

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rhineka Cipta.

Arman, Azharryandi. 2012 Evaluasi Keterpakaian Koleksi Bidang Ilmu Komputer Pada Perpustakaan Akademi Manajemen Informatika Komputer Harapan Medan. Medan : Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Aslicha, Lilik, Bambang Prasetyo dan Prasetya Irawan, 2010. Metode Penelitian Sosial. Jakarta : Universitas Terbuka.

Barus, Jhon Edi Suranta.2006. Tingkat Keterpakaian Koleksi American Corner Universitas Sumatera Utara. Medan : Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Blagden, J & J Harrington, 1990. How good is your library?, a review of approach to the evaluation of libarary information service. London : Aslib.

Ermawati, Anis Dwi. 2008. Evaluasi Keterpakaian Koleksi Buku Berdasarkan Data Statistik Sirkulasi di UPTD Perpustakaan Dinas Pendidikan Kota Magelang. (skripsi). Yogyakarta : Universitas Islam Negeri Sunan kalijaga.

Departemen pendidikan nasional RI, 2004. Perpustakaan Perguruan Tinggi : buku pedoman Ed.3. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional RI

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Evans, Edward G. and Margaret Zarnosky Saponaro, 2005. Developing Library and Information Center Collection. London : Libriries Unlimited. Febriati, Ayudia Siti. 2013. Evaluasi Tingkat Keterpakaian Koleksi Fiksi di

Perpustakaan Daerah kabupaten Sleman (Berdasarkan Data Sirkulasi Bulan Januari s/d Desember 2012). (skripsi). Yogyakarta : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Genderang, Lana Islamiyah. 2011. Pengembangan Koleksi Buku di Perpustakaan Universitas Indonesia. Depok : Universitas Indonesia.

Harahap, Irma Efrida. 2010. Hubungan Ketersediaan Koleksi dengan Penggunaan Koleksi pada Perpustakaan Universitas Negeri Padang. Medan :

Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

Hermawan, Rachman dan Zulfikar Zen. 2006. Etika Kepustakawanan. Jakarta : Sagung Seto.

(9)

Jain, A. K., 1969. Sampling and Data Collection Methods for a Book-Use Study. Chicago : The University of Chicago Press.

Junaidi, Imam Nafu, 2011. Kajian Keterpakaian Koleksi Kitab Tafsir (Studi Kasus di Perpustakaan Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta). Depok : Universitas Indonesia.

Kohn, Karen C., 2013. Usage-Based Collection Evaluation with a Curricular Focus. Glenside : Arcadia University

Nurjalina, Tri, 2009. Evaluasi Pemanfaatan Koleksi Buku Bidang Ilmu Fisika Pada Perpustakaan USU. Medan : Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Rahmanto, Danies. 2011. Kebijakan Pengembangan Koleksi di Badan

Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jakarta. Depok : Universitas Indonesia.

Suwarno, Wiji. 2010. Ilmu Perpustakaan dan Kode Etik Pustakawan. Jogjakarta:Ar-Ruzz Media

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Sandjaja dan Albertus Heriyanto. 2006. Panduan Penelitian. Jakarta : Prestasi Pusaka.

Sulistyo Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pusaka Utama.

Sutarno. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta : Sagung Seto.

Sari, Putri Ariesta Maramba, 2011. Evaluasi Pemasaran Berbasis Pemakai di Universitas Airlangga. Surabaya : Universitas Airlangga

Saleh, Abdul Rahman dan Rita Komalasari, 2010. Manajemen Perpustakaan. Jakarta : Universitas Terbuka

Singarimbun, Masri, Sofial Effendi, 2006. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES.

Thompson, Ronald L, 1991. Personal Cumputing : Toward a Conceptual Model of Utilization. MIS Quarterly. Vol 15 No.1

Yulia, Yuyu dan Janti Gristinawati Sujana, 2009. Pengembangan Koleksi. Jakarta : Universitas Terbuka

Zulaikha, SR. 2002. Kajian Analisis Sitiran Terhadap Skripsi Mahasiswa IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (Suatu Evaluasi Keterpakaian Koleksi

(10)

Perpustakaan Ditinjau dari Analisis Sitiran). (tesis). Program Pascasarjana : Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Zulkifly, Moch. Fachri, 2014. Analisis Keterpakaian Koleksi Umum (studi

evaluasi mengenai tingkat keterpakaian koleksi umum berdasarkan data sirkulasi di perpustakaan kampus B Universitas Airlangga). Skripsi. Surabaya : Universitas Airlangga

--.2010.Buku Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan Perpustakaan TNI Angkatan Laut. Peraturan Kepala Staf Angkatan Laut Nomor : Perkasal/25/III/2010 tanggal 10 Maret 2010. Tentara Nasional Indonesia, Markas Besar Angkatan Laut.

--2007.Buku Pedoman Perpustakaan Angkatan Laut Surat Keputusan Gubernur Akademi Angkatan Laut Nomor : Skep/243/IX/2007 tanggal 27 September 2007. Markas Besar Angkatan Laut Akademi.

Gambar

Tabel 4.2 Persebaran berdasarkan Bahasa  Nomor
Tabel 4.2 Persebaran berdasarkan Subjek  No  Subjek  Jumlah  1.  Militer  14  2.  Sastra  6  3

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan fraksinasi, senyawa-senyawa hasil fraksinasi yang dilakukan dan dihasilkan berupa fraksi alifatik, fraksi aromatik, keton, alkohol dan fraksi asam,

Kepekaan kepada sesama, khususnya yang menderita mengingatkan kita pada ajaran Yesus bahwa segala sesuatu yang kita lakukan untuk salah seorang saudara yang paling hina, kita

Masih berkaitan dengan unsur sumber daya manusia, selain faktor perilaku komunikasi di atas, juga terdapat faktor kepemimpinan yang berperan penting dalam proses difusi

Resonansi yang menarik aktor-aktor menjadi lebih dekat satu sama lain melalui kesamaan dalam hal ide, nilai, maksud ataupun visi merupakan makna dari elemen

Pemanfaatan media dalam pembelajaran membuat faktor lain yang berpengaruh pada keberhasilan belajar siswa muncul.Pambudi (2015) menyatakan adanya pengaruh yang

Pengelolaan kompetensi akhlak Dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta dari hasil temuan survei menunjukkan sebanyak 85% dosen menyatakan dalam melaksanakan tugasnya, dosen

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Hipotesis penelitian ini adalah penggunaan media permainan Dart berpengaruh positif

Peserta pelatihan higiene sanitasi DAM pada penelitian ini terdiri dari 23 orang pemilik DAM dan 12 orang operator DAM, dan berdasarkan hasil uji Wilcoxon