• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tidak Hanya Berpantang dan Berpuasa Bagian ketiga dari What are you going to give up this lent? (Kamu mau pantang apa dalam masa Prapaskah ini?

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tidak Hanya Berpantang dan Berpuasa Bagian ketiga dari What are you going to give up this lent? (Kamu mau pantang apa dalam masa Prapaskah ini?"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

08 Maret 2015 Tahun VI – No. 10

Tidak Hanya Berpantang dan Berpuasa

Bagian ketiga dari “What are you going to give up this lent?”

(Kamu mau pantang apa dalam masa Prapaskah ini?)

Selain berpantang dan berpuasa, selama masa prapaskah kita juga dapat pula membangun suatu kebiasaan baik secara konsisten sebagai salah satu bentuk pertobatan. Misalnya, secara khusus kita bangun lebih pagi setiap hari untuk berdoa. Jika biasanya kita berdoa selama lima menit, usahakan jadi 10 menit; atau dari yang biasanya 10 menit, usahakan jadi 20 menit; atau yang 30 menit jadi satu jam. Memulai hari dengan berdoa dan merenungkan Sabda Tuhan adalah sesuatu yang perlu kita usahakan setiap hari.

Mengikuti misa harian (di samping misa hari Minggu, tentu saja) adalah sesuatu yang dapat pula kita lakukan, jika memang memungkinkan dalam situasi kita. Jangan terlalu cepat mengatakan tidak mungkin apabila belum pernah dicoba. Apalagi, kalau kita enggan mencoba karena malas bangun pagi.

Mengikuti misa dan menyambut Kristus dalam Ekaristi adalah bukti nyata bahwa kita sungguh menghargai apa yang telah dilakukan-Nya bagi kita di kayu salib demi keselamatan kita. Kita dapat pula meluangkan waktu untuk doa Adorasi, di hadapan Sakramen Maha Kudus.

Selain itu, kita juga dapat mulai berdoa Rosario setiap hari. Alternatif lain, kita dapat meluangkan waktu untuk mempelajari Kitab Suci dan Katekismus Gereja Katolik. Secara khusus pada masa prapaskah ini, kita dapat mengikuti Ibadat Jalan Salib di gereja setiap hari Jumat atau melakukannya bersama dengan keluarga di rumah.

JADWAL MISA

Misa Harian: Senin s/d Jumat 06.00 wib

Hari Sabtu : 17.00 wib Hari Minggu : 06.30 - 09.00 - 17.00 wib

Misa Jumat Pertama : 06.00 - 12.00 - 19.30 wib

Adorasi Ekaristi : Setiap hari Senin 15.00 s/d 22.00 di Kapel ditutup pukul 22.00 dengan ibadat penutup (completorium)

PENYELIDIKAN KANONIK (dengan perjanjian) Hari Senin, 17.00 – 18.30 wib

Romo A.S. Gunawan, Pr. Hari Kamis, 17.00 – 18.30 wib

Romo Anton Baur, Pr.

PELAYANAN MISA REQUIEM Dapat dilaksanakan setiap hari

di luar hari Sabtu dan Minggu. Hubungi Sekretariat Paroki.

Website: www.parokisanmare.or.id

Mailing-list:

sanmare_news@yahoogroups.com Facebook Group: SanMaRe Kontribusi artikel, pengumuman, iklan:

komsos@parokisanmare.or.id

(2)

Dalam relasi kita dengan sesama, belas kasih terhadap sesama juga tidak dapat diartikan dengan jargon ‘asal sudah nyumbang, maka sudah beres’. Perenungan sengsara Tuhan Yesus mengajak kita untuk lebih peka terhadap sikap kita terhadap sesama yang kurang beruntung.

Misalnya saja, belas kasih terhadap orang-orang yang membantu kita seperti pembantu rumah tangga atau supir. Pernahkah kita memberi kesempatan pada mereka untuk beristirahat, misalnya memberi mereka libur? Libur di sini tidak termasuk hanya pada libur Lebaran dan hari nasional saja, tetapi libur agar mereka juga dapat berekreasi dan melepas lelah.

Atau, apakah kita sudah menjalin persahabatan dengan sesama anggota Paroki yang berkekurangan? Wah, banyak sekali hal yang dapat kita lakukan apabila kita sungguh ingin bertumbuh dalam iman. Seungguhnya, kita dapat memulai dengan langkah kecil dan sederhana. St. Theresia dari Liseux pernah mengatakan tipsnya, “Lakukanlah perbuatan-perbuatan yang kecil dan sederhana,

namun dengan kasih yang besar.”

Maka untuk menjawab pertanyaan awal, “Mau pantang apa aku pada Masa Prapaska ini?”, kita perlu kembali melihat ke dalam hati kita masing-masing. Jika mau jujur, pasti selalu ada yang dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, mengurangi nonton televisi, mengurangi ngemil/ jajan, mengurangi nonton bioskop, tidak main game di internet, dan lain-lain.

Pada misa Rabu Abu yang lalu, kita diingatkan bahwa hidup kita di dunia ini hanyalah sementara. Dari sebab itu, mari kita mempersiapkan diri bagi kehidupan kita yang sesungguhnya di surga kelak. Kita hanya dapat masuk surga dan memandang Tuhan hanya jika kita memiliki kekudusan itu (lih. Ibr 12:14), maka sudah saatnya kita bertanya pada diri sendiri: sudahkah aku hidup kudus?

Masa pertobatan adalah masa rahmat yang Tuhan berikan pada kita, untuk mengatur kembali fokus kehidupan kita. Apakah yang menjadi pusat kegiatanku sehari-hari: aku atau Tuhan? Jika kita masih banyak menemukan ‘aku’ sebagai pusatnya, mungkin sudah saatnya kita mulai mengubahnya.

Disadur dari Katolisitas.org, Penulis: Ibu Ingrid Listiati

(3)

-St. Thomas (2)

Permenungan lanjutan tentang Rasul Thomas dapat kita kenali

dengan apa yang terjadi delapan hari setelah Paskah. Ada

sebuah peristiwa yang sangat terkenal dalam Kitab Suci

sehingga kerap kali kita mengidentikkan nama Thomas dengan

seorang yang ragu-ragu dan tidak percaya akan Kristus yang

bangkit dari kematian.

Dikisahkan dalam Yohanes bab 20, Thomas awalnya tidak

percaya bahwa Yesus telah menampakkan diri ketika ia tidak

hadir. Thomas berkata, "Sebelum aku melihat bekas paku pada

tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam

bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam

lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya." (Yoh 20:25)

Kita dapat melihat pernyataan Thomas dari sudut pandang

yang tidak biasanya. Kita bisa merefleksikan bahwa pernyataan Thomas ini mengantar kita

untuk meyakini bersama bahwa pribadi Yesus itu dapat dikenali melalui luka-luka-Nya,

bukan semata-mata dari wajah-Nya. Luka-luka Yesus itu menunjukkan dengan jelas bahwa

betapa Yesus mengasihi kita.

Sudut pandang refleksif ini semakin diperkuat dengan apa yang dinyatakan dalam ayat

berikutnya dalam perikop yang sama, ketika Yesus datang kembali dan meminta Thomas,

"Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam

lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." (Yoh 20:27).

Perjumpaan dengan Yesus dan mengalami luka-luka-Nya mengantar Thomas sampai pada

sebuah pernyataan iman yang terdalam, bahkan di dalam seluruh Perjanjian Baru: “Ya

Tuhanku dan Allahku!” (Yoh 20:28). Ini menjadi kepastian iman paling tegas dari seorang

pengikut Yesus yang mengakui Yesus, bukan lagi sebagai Mesias, tetapi sebagai Tuhan dan

Allah.

Harapannya, kita pun mencapai titik iman yang sama layaknya Rasul Thomas dengan

mengakui iman kita akan Yesus Kristus sendiri, tanpa harus melihat dan mencucukan jari kita

ke luka-luka Yesus secara langsung. Yesus berkata, “Berbahagialah mereka yang tidak

melihat, namun percaya." (Yoh 20:29). St. Thomas Aquinas, seorang teolog Abad

Pertengahan—dalam komentarnya atas Injil Yohanes bab 20—merefleksikan perkataan

Yesus ini dengan penegasan, “Mereka yang percaya tanpa melihat lebih berjasa daripada

mereka yang melihat, lalu percaya” (Johann XX lectio VI 2566).

Informasi lain tentang Thomas pun dapat kita jumpai dalam Yoh 2:1-14. Dikisahkan bahwa

Yesus yang bangkit menampakkan diri kepada murid-murid-Nya di tepi pantai danau

Tiberias. Salah satu nama rasul yang dimunculkan adalah Thomas yang disebut Didimus.

Tentunya, bagi seorang Thomas, ini menjadi pengalaman iman yang luar biasa, yakni

Kolom ini diasuh oleh Romo Anton Baur Pr.

BAPA GEREJA

(4)

berjumpa kembali dengan Yesus yang bangkit. Perjumpaan ini bermuara pada sukacita besar

dan keberanian untuk mewartakan Yesus yang bangkit.

Memang, Kitab Suci tidak memberikan catatan lanjut tentang pewartaan dari Rasul Thomas

ini. Tetapi, tradisi yang berkembang menegaskan bahwa kemudian Thomas mewartakan

Yesus ke Siria dan Persia. Hal ini dinyatakan oleh Origenes, menurut Eusibius dari Kaisarea.

Kemudian, ia pergi ke India Barat dan kemudian ke India selatan.

Dari seluruh perjumpaan iman dengan Rasul Thomas ini, yang penting adalah bukan mencari

jejak pewartaan Rasul Thomas setelah kenaikan Yesus ke surga, tetapi semangat dan

spritualitasnya yang layak kita teladani. Perjumpaan dengan Yesus yang bangkit

mengantarnya berani untuk bersaksi.

Luka-luka Yesus menjadi lambang sukacita yang mengantarnya pada sukacita keselamatan

yang ia terima. Semoga, kita pun dapat semakin berani berjumpa dengan Yesus dalam

berbagai pengalaman hidup, suka dan duka, dan berani mewartakan-Nya setiap saat. **



SEMINAR KESEHATAN JANTUNG 

●●●● SAYEMBARA CIPTA HYMNE PAROKI SANMARE ●●●●

Sebagai ungkapan syukur Paroki Santa Maria Regina, Bintaro Jaya yang akan

memasuki 5 tahun pelayanan sebagai Paroki di Keuskupan Agung Jakarta, maka

Panitia Tahun Lustrum I Paroki Santa Maria Regina Bintaro Jaya menyelenggarakan

sayembara cipta lagu yang akan menjadi Hymne Paroki Santa Maria Regina.

• PESERTA: Terbuka dan berlaku untuk umat Katolik baik perorangan maupun

kelompok di seluruh Keuskupan Agung Jakarta.

• BATAS WAKTU: 31 Maret 2015.

• HADIAH: Pemenang akan mendapatkan hadiah Rp. 2.000.000,-

Keterangan lebih lanjut dapat diperoleh pada website Paroki Sanmare

(www.parokisanmare.or.id) atau email ke: panitia.hymne@parokisanmare.or.id

0818 779 577

(5)

-Gereja Katolik mengajak umat untuk

merenungkan sengsara dan wafat Tuhan kita

Yesus Kristus melalui devosi Jalan Salib. Lalu,

bagaimanakah asal-usul devosi ini?

Asal-usul devosi Jalan Salib dapat ditelusuri

sampai pada awal Kekristenan. Sesudah

menemukan Salib Kristus pada tahun 325, Santa

Helena, Ibu Kaisar Konstantinus, mencari makam

Yesus yang terlupakan.

Diilhami oleh mimpi, akhirnya Santa Helena menemukan makam Yesus, yaitu di bukit di

mana terdapat kuil yang dibaktikan kepada Dewi Aphrodite. Di situ ditemukan sebuah gua

makam yang kecil.

Kuil tersebut kemudian dihancurkan dan dibangunlah sebuah gereja. Segera tempat itu

menjadi pusat ziarah orang-orang Kristen. Seiring dengan itu, berkembanglah sebuah bentuk

devosi yang menelusuri jejak perjalanan Yesus yang ditempuh sebelum disalibkan, yaitu dari

Benteng Antonia sampai ke Kalvari dan berakhir di Makam Suci.

Napak tilas jejak Yesus itu disertai dengan meditasi mengenangkan sengsara Kristus.

Pelan-pelan Gereja meresmikan devosi saleh ini dan memberikan indulgensi penuh pada devosi ini.

Tidaklah mudah mencapai Yerusalem untuk mengunjungi Makam Suci ini dan melakukan

napak tilas jejak Yesus. Ini disebabkan oleh jarak yang jauh, biaya yang tidak murah dan

belum lagi bahaya yang muncul setelah kaum Muslim menguasai Tanah Suci.

Gereja mengizinkan membuat semacam Makam Suci di pelataran gereja atau di biara atau di

pertapaan. Dibuatlah peristiwa-peristiwa utama sengsara Yesus. Juga diberikan pahala suci

atas ziarah atau devosi yang dilakukan. Namun hal ini juga tidak mudah dilakukan oleh

mereka yang hidup jauh dari Gereja atau Biara.

Pada abad XIV, biarawan-biarawan Fransiskan menemukan pemecahan yang praktis, yaitu

mendirikan stasi-stasi Jalan Salib di paroki-paroki dengan ijin dari Takhta Suci. Salib-salib

kayu sederhana ditancapkan untuk memperingati peristiwa-peristiwa penting dalam

sengsara Kristus.

Pelan-pelan, stasi-stasi itu dilengkapi dengan gambar. Jumlah stasinya beraneka sampai Paus

Clemens XII menetapkannya sebanyak empatbelas pada tahun 1731. Bapa Suci juga

memberi izin untuk membuat stasi-stasi Jalan Salib itu di setiap gereja.

Asal-usul Devosi Jalan Salib

NAPAK TILAS

(6)

Versi yang lama mulai dengan pengadilan oleh Pilatus sampai Yesus dimakamkan. Sekarang

ada versi baru, yang mulai dengan Perjamuan Malam Terakhir dan berakhir dengan

Kebangkitan Tuhan.

Makna Jalan Salib

Ibadat Jalan Salib mengajak kita masuk dalam peristiwa-peristiwa yang dialami Yesus dalam

sengsara-Nya sampai Dia wafat dan dimakamkan. Yesus mengajak murid-murid-Nya, untuk

”memanggul salibnya” dan mengikuti Dia (Mat 16:24).

Kristus telah menderita untuk kita dan telah meninggalkan teladan bagi kita, supaya kita

mengikuti jejak-Nya memanggul salib (1 Ptr 2:21). Inilah syarat yang diminta Yesus agar kita

pantas disebut murid-murid-Nya (Mrk 8:34).

Melalui renungan ini, kita diundang menyadari betapa berharganya penderitaan dan

sengsara yang dilakukan Tuhan Yesus untuk menebus dosa-dosa kita. Bilur-bilur yang

ditanggung-Nya dan tetesan darah yang dikucurkan-Nya memberi kita hidup kekal. Kurban

Kristus mendamaikan kita dengan Allah.

Yesus ingin mengikutsertakan kita dalam kurban ini, karena kita adalah ahli waris-Nya (Mrk

10:39). Diharapkan lahirlah sikap syukur dan terimakasih atas pengorbanan dan kasih Yesus

yang begitu besar.

Selain mengajak kita menyesali dosa-dosa kita yang ditanggung bebannya oleh Yesus, ibadat

Jalan Salib juga mengajak kita menjadi peka dan solider dengan sesama, khususnya yang

menderita. Simon dari Kirene dan Veronika menunjukkan keberanian yang luar biasa untuk

membantu Tuhan yang sedang menderita. Keberanian itu seringkali menuntut pengorbanan,

bukan hanya susah payah fisik, tetapi juga harga diri, tenaga, uang, bahkan kemapanan dan

masa depan, dll. (bdk Luk 10:25-37).

Teladan Yesus sendiri tak kalah mengagumkan. Meskipun tengah menderita begitu hebat,

Yesus masih sempat menghibur perempuan-perempuan yang menangisiNya (bdk. Luk

23:28). Lebih dari itu, di puncak salib, setelah disiksa begitu keji, Yesus masih sempat

mengingat kesejahteraan para penyiksanya, yaitu dengan memohonkan ampun untuk

mereka (Luk 23:34).

Kepekaan kepada sesama, khususnya yang menderita mengingatkan kita pada ajaran Yesus

bahwa segala sesuatu yang kita lakukan untuk salah seorang saudara yang paling hina, kita

lakukan untuk Dia (Mat 25:45). sumber: www.hidupkatolik.com

JADWAL JALAN SALIB 

Jalan Salib IV, Jumat - 13 Maret 2015 - Pkl. 19.30 - Wil. IV

Jalan Salib V, Jumat - 20 Maret 2015 - Pkl. 19.30 - WKRI

Jalan Salib VI, Jumat - 27 Maret 2015 - Pkl. 19.30 - Legio

Jalan Salib VII / TABLO, Jumat - 03 April 2015 - Pkl. 07.00 - Tatib : Gabungan

6

(7)

- JADWAL LITURGI 

MINGGU PRAPASKAH IV – 14 & 15 Maret Bacaan: 2Taw. 36:14-16,19-23; Mzm. 137:1-2,3,4-5,6; Ul:6a; Ef. 2:4-10; Yoh. 3:14-21

Saran Lagu: PS 487, 486, 483, 539, 541, 691, 842, 965

MINGGU PRAPASKAH V – 21 & 22 Maret Bacaan: Yer. 31:31-34; Mzm. 51:3-4,12-13,14-15; Ul:12a; Ibr. 5:7-9; Yoh. 12:20-33 Saran Lagu: PS 479 (bait 1,4), 483, 486, 715, 811, 965

Sabtu, 14 Maret, pukul 17.00 Koor dan Tatib: OMK

Lektor : Christoporus Saras Damai Susetyo & Cicilia Nina

Putra/i Altar: Gabriel randall W, Gregorius Septaviel Kenzie, Benedicta Aurelia Virenze, Gregorius Rio Alfrian, Nicolas Yabes Condi, Gabriel Kineta, Joety Johannes Aaron Bongku, Timotius Gerwyn Jovian, Maria Lilian Dharmahutama, Thomas Ginta Tarigan

Prodiakon: Agustinus Darmawan, Bambang Tedjo Nugroho,Irwan Wijaya, Agustinus Fadjar AS, Saras Damai Susetyo, Daniel Bala Batti, Florentina Ratna Supeni H, Maryono Suwargo

Sabtu, 21 Maret, pukul 17.00 Koor dan Tatib: PDKK & St. Timoteus Lektor :

-Putra/i Altar: Maria Kiara Anindita, Laurentius Melvin Pratama, Fransiskus Arya Kusuma Aji, Vincentius Adrian Laurens Nestya Pradhana, Felicia Safira Rahardjo, Gabriella Putri, Josephine Isabel Varella, Villda Regina, Brigitta Grace Simon, Graciella Antonius Putri

Prodiakon: Haryono Widarta, Joannes Suharno, Kamilus Arifin, Arden Andreas Barus, Didik Wiryawan AP, Lily Irene Tantra, Helfina M. Tisnakusuma, Esther Meinelsa Manurung

Minggu, 15 Maret, pukul 06.30 Koor dan Tatib: Sta. Monika - III

Lektor : Maria F. Kristiono & Alphonsus R. Seto Adi Wicaksono

Putra/i Altar: M. Rama Aviandri Santoso, Margaretha Velicia, Aurelia Anindita Herputri, Katarina Sari Kusuma Dewi Mursito, Kristina Irmadani Darwin, Alvin Kindy Setiawan, R. Darren Radyan, Th. Prabandari Ayu, Ivana Permata Ariesta, Elisabeth Novadiana Kurniasavitri T Prodiakon: Josz Juswanto, Yustinus T. Mudjihardjo, Bayu Rajasa, Willem Dagi, Ferry Kodrat, Franciscus Xaverius Andri

Minggu, 22 Maret, pukul 06.30 Koor dan Tatib: Emmanuel - VI Lektor : L. Wiyono & Yena Hidayat

Putra/i Altar: Peter Bradley, Brigitta Stephanie, Gabriela Alexander Putri, Thomas Ginta Tarigan, Alexander Andi, Christofer Rizal, Maria Carolina Itu Leba, Immanuel Xestospongiamura, Estherania N, Fransiska Wahyuni Novita Kristiyani Br.M

Prodiakon: Rinto Setiono, Paul August Liqui, Antonius E. Nelwan, Soetojo Dharmadi, Gatot Kusumo Atmojo, Metty Suprapti

Minggu, 15 Maret, pukul 09.00 Koor dan Tatib: Sta. Theresia - IV Lektor : Maria Conipra & F.X. Wibowo

Putra/i Altar : Gabriela Liviana, Stevanus Winata, Christofer Aldy S.U, Laurentius Melvin Pratama, Theresia Aurora Rosarian Adliana, Gabriella Putri, Timothy Luke Lumy, Adrian Alfa Sebastian kullit, Fransciscus Xaverio A. Nugroho, Alleandra Luwina Nugroho

Prodiakon: Gunawan Gunarso, Agung Wahyu Wibowo, F. A. Soedjarno, Georgino Godong, Maria Yoke Edna, Prima Widi Hatmi, Fransiskus P. Narendra, Noegroho Tjiptorahardjo, Ingewati Kusuma, Anna Retno Hapsari, Columbanus Marianto, F. Rismantoro, L. Hanifa Natahusada, R. C. Sampayan, Ping Julianto Widjaja, Yohanes Soeryanto Santoso, Yustinus F. Irjayanto, Alfonsus Haryanto, Felicianus Purnawan Solihin, A. A. Sayan Rampisela, G. Pangemanan, Hartawan Makmur

Minggu, 22 Maret, pukul 09.00 Koor dan Tatib: St. Damian - III

Lektor: Francisca Wulandari & Christiana E.N. Hendarjudani

Putra/i Altar : Santos Ferdinand Tambunan, Thomas Lasmono Wibowo, Aurelia Yashodara Nareswari, Paulus Winton Fernandes Tambunan, Paulus Winton Fernandes Tambunan, Kristina Irmadani Darwin, Jonathan Stevandhy, Kevin Stevandhy, Gabriel Nathaniel Orion, Dylan Alexander Christanto, Joety Johannes Aaron Bongku, Maria Ajeng Cipta Wening, Michael David Christopher

Prodiakon: Dwi Respati, Donanta Octaviardi, Probel Gultom, Indri Prijatmodjo, Temmy Royani, Romualdus Ponidjan, Andrianus Nggala, Hadi Susanto, Joachim Sulistyo, Veronika Kani, Wahid Gunawan, Agustono Widjaja, Agus Munandar, Saly Listiyadhi, Hesti Purbaningsih, Thomas Erwin Kurniawan, Bambang

(8)

Sulistyo P., Fifi Amaliawaty, Marcus B. Samosir, Stephanus Soetyoso, Didi Hartanto, Yasinta Fatmawati Minggu, 15 Maret, pukul 17.00

Koor dan Tatib: St. Yakobus - II Lektor : Carin Faradina & Yasinta Dhyaning

Putra/i Altar: Shannon Wijaya, C. Inez Maharani P., C. Susan Mahadewi Gadis Amara, A. Anjani Cita Permata Kusuma, M.F. Chelsea Novelia Prodigma Gunawan, S.A. Girlani Oktafandi, Y. Purba Sangga Becik, Th. Avilla Revabelle Maharani, Kevin Bagas K., I. Yudia Hagaina Tarigan

Prodiakon: G. Suyanto Utomo, H. Darno, Heru Santosa, Johanes Sumardi, I. Y. Supriyanto, Yadi Djuhandi, Royandi Ernestus DP, Yohanes Budi Purwanto, Rudyanto Gunawan, Albertus Sugianto Supriadi

Minggu, 22 Maret, pukul 17.00

KoorTatib: GREGORIAN & St. Fransiskus Xaverius

Lektor : -

Putra/i Altar: Gabriel randall W, Elisabeth Anggitasari Hartawan, Gregorius Septaviel Kenzie, Margareta Sheren Angela Asroyo, Benedicta Aurelia Virenze, Laurenzi Matthew de Fretes, Vincentius Kevin Anggoro Redak Muda, Catarina Jennifer Juwana, Thomas Aldi Adi Saputro

Prodiakon: Yohannes Pudjiastoto, Agustinus Darmawan, Bambang Tedjo Nugroho, Irwan Wijaya, Yosep Yendi, Agnes Bertha Tabarani, Agustinus Fadjar AS, Saras Damai Susetyo, Daniel Bala Batti, Florentina Ratna Supeni H.

 PENGUMUMAN 

1. Seksi Kerasulan Keluarga

Misa HUT Perkawinan bulan Maret akan diadakan pada hari Sabtu, 21 Maret 2015 pukul 17.00, bagi yang merayakannya bisa mendaftarkan ke Sekretariat.

2. Panitia Pameran Kain Kafan Yesus

Mengucapkan terima kasih kepada para relawan, donatur serta seluruh pihak yang telah membantu sehingga pelaksanaan pameran berjalan dengan lancar.

Anda Ingin Melayani di Media Warta SanMaRe?

Seksi Komsos Paroki SanMaRe mengundang umat untuk bergabung dalam Tim Warta SanMaRe. Tim ini setiap minggunya bertugas menyiapkan dan mengolah tulisan atau bahan lain untuk disajikan di Warta SanMaRe tiap pekan. Syaratnya mudah koq, cukup:

 Telah dibaptis Katolik dan memiliki semangat pelayanan kristiani,  Memiliki talenta dalam bidang penulisan artikel atau desain visual,

 Memiliki kemampuan dasar menggunakan aplikasi Microsoft Office Word dan terbiasa menggunakan internet maupun media sosial.

Kirimkan biodata diri ke email komsos@parokisanmare.or.id / Yohan 08170123292 Lowongan Kerja: Klinik di Bintaro Sektor 5 membutuhkan: Dokter

Umum Wanita, max 28 thn diprioritaskan berpengalaman dibidang estetik, punya STR, Asisten Apoteker max. 25 thn punya STR, Dokter Spesialis Jantung/Internis, Dokter gigi dan Drg Spesialis, Kasir Wanita max. 28 thn berpengalaman min. 1 thn dan punya STR Perawat/bidan max 28 thn berpengalaman min 2 thn dan punya STR, Office Boy max 25 thn, punya SIM C, kenal daerah Bintaro. Lamaran dan CV ke drgunhal@gmail.com..

Lowongan Kerja: Bagian Admin, Customer Service dan Accounting. Syarat: berpenampilan menarik (Customer Service), usia max.30 thn, pendidikan min.D3, berpengalaman min.1 thn dibidangnya, tinggal di sekitar Bintaro. CV & Foto dikirim ke email: asihj@yahoo.com

IKLAN BARIS – Wahana bagi umat yang ingin mengiklankan informasi lowongan pekerjaan atau mencari pekerjaan.

Materi iklan diserahkan ke sekretariat paroki setiap hari kerja atau email ke: sekretariat@parokisanmare.or.id

Referensi

Dokumen terkait

earbo merupakan suatu alat khusus yang diperlukan untuk menyesuaikan daya atau torsi !momendaya" dari motor yang berputar, dan gearbo $uga adalah alat pengubah daya dari

Model pembelajaran inkuiri menurut Joyce, Weil, dan Calhoun (2011) terdiri dari 4 fase yaitu: 1) fase pertama, siswa disajikan bidang penelitian berupa fenomena

a) Quiters (mereka yang berhenti). Tak diragukan lagi, ada banyak orang yang memilih untuk keluar menghindari kewajiban, mundur dari usahanya. Mereka ini disebut dengan

TUHAN berkata dengan sederhana: “Apa saja yang kamu lakukan untuk saudaraku yang paling hina, kamu telah melakukannya untuk Aku.” (Matius 25:40) Ketika di Natal kita melakukan

menjelaskan bahwa perlakuan dengan kombinasi dosis pupuk 0, 7 kg kompos ampas sagu + 35 g NPK (E) menunjukkan rata-rata jumah daun terbaik yaitu sebanyak

Humbang Hasundutan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 42 15071902710300 HONDA SIHOTANG Kab.. Humbang Hasundutan Guru

(5) Dalam hal konsumen, didukung dengan oleh banyaknya orang dewasa dan remaja khususnya di daerah Sekaran Gunungpati dan sekitarnya yang menggemari makanan

Dari cerita inilah bisa kita petik bahwa kehidupan tidak selamanya bahagia, ada kesedihan, ada sakit, ada kehilangan karena ditinggal mati orang yang