• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN BELAJAR PADA NY. Y DI RUANG INAYAH PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN BELAJAR PADA NY. Y DI RUANG INAYAH PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG - Elib Repository"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

i

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN BELAJAR PADA NY. Y DI RUANG INAYAH PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan

Disusun Oleh : Kartika Dewi Susiana

A01301777

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

(2)
(3)
(4)

iv

Program Studi DIII Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong KTI, Juli 2016

Kartika Dewi Susiana1, Arnika Dwi Asti2

ABSTRAK

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN BELAJAR PADA NY. Y DI RUANG INAYAH PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

Latar belakang : masalah karya tulis ilmiah ini berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai sumber kepustakaan yang menyatakan pemenuhan kebutuhan belajar.

Tujuan umum penulisan karya ilmiah : yaitu untuk memberikan gambaran tentang asuhan keperawatan dengan masalah pemenuhan kebutuhan belajar pada klien dengan defisiensi pengetahuan.

Dalam pembahasan, masalah keperawatan yang muncul : yaitu defisiensi pengetahuan dengan kurang pajanan tentang penanganan penyakit Dengue Haemorrhagic Fever.

Tujuan utama yang ingin dicapai pada diagnosa defisiensi pengetahuan yaitu menunjukan kriteria hasil knowledge: disease process: familiar dengan nama penyakit, mendeskripsikan tanda dan gejala penyakit, mendeskripsikan tindakan pencegahan untuk penanganan penyakit. Tindakan yang direncanakan dalam mengatasi defisiensi pengetahuan yaitu teaching: disease process.

Intervensi dan implementasi yang sudah dilakukan berupa : memberikan penilaian tentang tingkat pengetahuan tentang penyakit, memberikan informasi tentang Dengue Haemorrhagic Fever, mengidentifikasi kemungkinan penyebab, mengajarkan cara penanganan atau cara perawatan, memberikan informasi tentang perkembangan klien, mendiskusikan perubahan gaya hidup yang mempercepat proses penyembuhan.

Dalam evaluasi yang dilakukan selama satu hari : klien mengatakan menjadi tahu tentang penanganan penyakit Dengue Haemorrhagic Fever. Data obyektif yang didapat yaitu klien familiar dengan nama penyakit (IR: 3, ER: 1), mendeskripsikan tanda dan gejala penyakit (IR: 3, ER: 1), mendeskripsikan tindakan pencegahan untuk penanganan penyakit (IR: 3, ER: 1). Kondisi klien sudah stabil. Masalah defisiensi pengetahuan teratasi.

(5)

iv

Diploma III of Nursing Program

Muhammadiyah Gombong School of Health Science Nursing Care Report, Juli, 2016

Kartika Dewi Susiana1, Arnika Dwi Asti2

ABSTRACT

NURSING MEETING THE NEEDS OF LEARNING IN NY.Y IN THE INAYAH PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

Background: issue a scientific paper is based on data obtained from various sources of literature that states the fulfillment of learning needs.

The general purpose of scientific writings: that is to provide an overview of nursing care to meet the needs of learning problems in clients with knowledge deficiency.

In the discussion, nursing problems that arise: the deficiency of knowledge with less exposure of Dengue Haemorrhagic Fever disease management.

The main objective to be achieved in the diagnosis of deficiency of knowledge that shows the outcomes knowledge: disease process: familiar with the name of the disease, describe the signs and symptoms of the disease, describe the precautions for handling the disease. Planned actions to overcome deficiencies of knowledge that is teaching: disease process.

Intervention and implementation has been done in the form of: providing an assessment of the level of knowledge about the disease, provide information on Dengue Haemorrhagic Fever, to identify possible causes, teach the action or how to care, providing information about the client's development, discuss lifestyle changes that accelerate the healing process.

In the evaluation conducted during the day: the client says becomes aware of Dengue Haemorrhagic Fever disease management. Objective data were obtained are clients familiar with the name of the disease (IR: 3, ER: 1), describe the signs and symptoms of the disease (IR: 3, ER: 1), describes precautions for handling diseases (IR: 3, ER: 1) , The client's condition is stable. Knowledge deficiency problem is resolved.

(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat, dan karunia sehingga penulis dapat menyusun dan

menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Belajar Pada Ny. Y Di Ruang Inayah Pku Muhammadiyah

Gombong”.

Karya tulis ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapat gelar pendidikan ahli madya Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Muhammadiyah Gombong. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya

karya tulis ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak, untuk ini penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Rasulullah Muhammad SAW yang telah mengantarkan umat manusia dari

zaman kebodohan menuju zaman berilmu

2. Bapak M. Madkhan Anis, S.Kep. Ns, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Muhammadiyah Gombong

3. Sawiji, S.Kep, Ns., M.Sc selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan

Muhammadiyah Gombong dan sekaligus pembimbing yang memberikan

saran, arahan dan motivasi dalam penyusunan karya tulis ini

4. Arnika Dwi Asti, M.Kep, selaku Pembimbing Akademik Program Studi DIII

Keperawatan Muhammadiyah Gombong

5. Sri Rejeki S. Kep. Ns, selaku pembimbing ruangan beserta staf medis dan

karyawan yang telah memberikan izin dan tempat untuk melaksanakan ujian

akhir

6. Bapak Sugeng Riyadi, SH dan Ibu Supriyatiningsih selaku kedua orang tua

yang selalu menyemangati dan mengajariku tentang sebuah arti tanggung

jawab dan perjuangan meraih cita-cita

7. Teman-teman Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong yang saya

sayangi, yang telah berjuang bersama-sama, memberikan dukungan, semangat

(7)

vi

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari

kesempurnaan karena keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap

semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca

umumnya.

Gombong, Juli 2016

(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL . ... i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. ... 1

B. Tujuan. ... 4

C. Manfaat ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemenuhan Kebutuhan Belajar. ... 6

B. Pendidikan Kesehatan. ... 6

C. Hasil Penelitian tentang Efektifitas Pendidikan Kesehatan. ... 9

BAB III RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian. ... 13

B. Analisa Data dan Prioritas Masalah. ... 15

C. Intervensi, Implementasi, dan Evaluasi. ... 16

BAB IV PEMBAHASAN A. Asuhan Keperawatan. ... 22

B. Analisis Inovasi Tindakan Keperawatan. ... 29

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan. ... 34

B. Saran. ... 36

DAFTAR PUSTAKA

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit

dengan vektor nyamuk. DBD disebabkan oleh virus dengue

(den-1,den-2,den-3,dan den-4). Virus ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui

gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Ae. Albopictus. Nyamuk penular DBD

terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia. (Widagdo, 2011)

Dengue hemoragic fever adalah infeksi akut yang disebabkan oleh arbovirus (arthropodborn virus) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk

Aedes (Aedes albopictus dan Aedes aegypti) (Suriadi, 2010).

Demam dengue adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus

dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot maupun nyeri sendi

disertai dengan lekopenia, trombositopenia, limfadenopati (Ruslan,2009).

Menurut prevalensi di dunia didapatkan bahwa ada 50 juta kasus DBD

tiap tahunnya di daerah endemik. Data di dunia menunjukkan bahwa Asia

menempati urutan pertama dengan kasus DBD terbanyak di dunia pada

tiap tahunnya, contohnya di Indonesia, Sri Lanka, Timor Leste, Myanmar,

dan Thailand dengan kondisi nyamuk Aedes aegypti tersebar di

perkotaandan perdesaan (WHO, 2011).

Masyarakat di Asia Tenggara memiliki resiko yang sangat besar

terhadap penularan virus dengue. Dari 2,5 miliar orang yang beresiko

tertular, sekitar 1,8 miliar tinggal di negara-negara Asia Tenggara dan

regio Pasifik Barat. Negara yang memiliki kerentanan terhadap serangan

endemis dengue antara lain Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Timor

Leste. Hal ini disebabkan karena cuaca yang tropis dan masih merupakan

area equatorial dimana Aedes aegepty menyebar diseluruh daerah tersebut.

(10)

melewati 1,2 juta kasus di tahun 2008 dan lebih dari 2,3 juta kasus di

2010. Pada tahun 2013, 2,35 juta kasus telah di laporkan dari Amerika,

dimana 37.687 kasus merupakan DBD berat. Data dari seluruh dunia

menunjukkan Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita

DBD setiap tahunnya (WHO, 2014).

Di Indonesia pada tahun 2013 dengan jumlah penderita DHF

sebanyak 112.551 orang dan jumlah kasus meninggal sebanyak 871

penderita, dan ditahun 2014 sebanyak 71.668 orang dan 641 diantaranya

meninggal dunia (Depkes RI, 2015).

Ketika melihat ke bawah lagi yaitu di provinsi Jawa Tengah, penyakit

DBD masih merupakan masalah yang serius dengan bukti bahwa dari 35

kabupaten yang ada, kesemuanya telah terjangkit DBD. Angka kesakitan/

Incident Rate (IR) tahun 2012 adalah 19,29/ 100.000 penduduk, meningkat

bila dibandingkan tahun 2011 yaitu (15,27/ 100.000) penduduk. Padahal

ketika mengacu dengan target nasional, angka kesakitan/ Incident Rate

(IR) adalah sebesar <20/ 100.000 penduduk. Sehingga dengan angka

kesakitan/ Incident Rate (IR)yang hampir mendekati target nasional, maka diharapkan segera dilakukan perawatan penderita, inspeksi lapangan dan

pendataan epidemiologi (Depkes,2012).

Prevelensi DBD di Kebumen pada tahun 2015 jumlah penderita DBD

yang dilaporkan sebanyak 215 kasus (Incidence Rate = 18,1 per 100.000 penduduk). Angka ini mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan

angka di tahun 2014 (129 kasus, IR 10,92). Setiap penderita DBD yang

dilaporkan dilakukan tindakan perawatan penderita, penyelidikan

epidemiologi di lapangan serta upaya pengendalian. Jumlah kematian

penderita DBD tahun 2015 naik dibanding tahun 2014 yaitu dari 3 kasus

(CFR= 2,3) menjadi 7 orang (CFR = 3, 3%%). Kasus Kematian DBD

terjadi di wilayah kerja Puskesmas Klirong I, Buluspesantren 2, Kebumen

1, Kebumen 2, Pejagoan, dan Gombong 1. Kematian akibat DBD

(11)

kasus kematian karena DBD di Kabupaten Kebumen termasuk dalam

kategori tinggi (Bidang PMK, 2015).

Insiden DHF pada dewasa ini cenderung menunjukkan peningkatan

dalam jumlah penderita maupun daerah persebaran. Kendala yang masih

terjadi adalah ketidaktahuan masyarakat mengenai DHF yang mengacu

pada ketidakpedulian masyarakat dalam pencegahan DHF. Tingkat

pengetahuan yang cukup mengenai DHF merupakan salah satu faktor yang

dapat menghindarkan dari resiko terkena DHF. Angka kambuh DHF

berdasarkan status pendidikan klien di RS Al-Ihsan Bandung, terendah

terjadi pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu 91

klien DBD (5.46%) (Sidiek, Arkhaesi, Hardian, 2012).

Menurut angka kejadian DHF maka diperlukan upaya untuk

meningkatkan pengetahuan dengan melakukan pendidikan kesehatan.

Pendidikan kesehatan akan mempengaruhi cara berpikir dalam pencegahan

dan pemberantasan serta penularan dari penyakit DBD. Pengetahuan

merupakan hasil tahu, suatu yang hadir dan terwujud dalam jiwa dan

pikiran seseorang dikarenakan adanya reaksi persentuhan, dan hubungan

dengan lingkungan dan alam sekitar. Defisiensi pengetahuan atau disebut

kurang pengetahuan adalah keadaan atau defisiensi informasi kognitif

yang berkaitan dengan topik tertentu (Herdman, 2012).

Sehingga masalah kesehatan yang sering muncul pada penyakit DHF

biasanya karena kurang pengetahuan tentang penyakit DHF berhubungan

dengan kurang pajanan mengenai penyakit DHF dan pencegahannya.

Karena kebanyakan dari klien yang mengalami penyakit DHF karena

kurang paham tentang pencegahan munculnya jentik-jentik nyamuk.

Berdasarkan hasil Asuhan Keperawatan pada Ny. Y yang dirawat

selama 4 hari dengan DBD muncul masalah keperawatan Defisiensi

Pengetahuan. Sehingga tertarik untuk menulis karya tulis ilmiah dengan

(12)

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Menjelaskan asuhan keperawatan yang diberikan pada klien dengan

kebutuhan belajar pada Ny. Y dengan Dengue Haemorrhagic Fever

(DHF) di Ruang Inayah RS PKU Muhammadiyah Gombong dengan

pemenuhan kebutuhan belajar.

2. Tujuan khusus

a. Memaparkan hasil pengkajian pada kasus pemenuhan kebutuhan

belajar pada Ny. Y di ruang inayah RS PKU Muhammadiyah

Gombong.

b. Memaparkan hasil analisa data pada kasus pemenuhan kebutuhan

belajar pada Ny. Y di ruang inayah RS PKU Muhammadiyah

Gombong.

c. Memaparkan hasil gambaran diagnosa keperawatan dengan

pemenuhan kebutuhan belajar pada Ny. Y di ruang inayah RS PKU

Muhammadiyah Gombong.

d. Memaparkan hasil gambaran rencana asuhan keperawatan dengan

pemenuhan kebutuhan belajar pada Ny. Y di ruang inayah RS PKU

Muhammadiyah Gombong.

e. Memaparkan hasil gambaran implementasi keperawatan dengan

pemenuhan kebutuhan belajar pada Ny. Y di ruang inayah RS PKU

Muhammadiyah Gombong.

f. Memaparkan hasil gambaran evaluasi keperawatan dengan

pemenuhan kebutuhan belajar pada Ny. Y di ruang inayah RS PKU

Muhammadiyah Gombong.

C. Manfaat

1. Manfaat keilmuan

a. Institusi pendidikan

Sebagai bahan referensi dan bahan bacaan guna memenuhi

(13)

b. Penulis

Penulis lebih memahami tentang asuhan keperawatan pemenuhan

kebutuhan belajar pada Ny. Y dengan Dengue Haemorrhagic Fever

dan menerapkan ilmu yang diperoleh dalam penanganan klien

Dengue Haemorrhagic Fever.

2. Manfaat aplikatif

a. Manfaat bagi rumah sakit

Memberikan gambaran tentang penatalaksanaan dalam

peningkatan pengetahuan klien dan keluarga dengan berbagai

metode pemberian pendidikan kesehatan.

b. Manfaat bagi klien dan keluarga

Memberikan informasi bagi klien dan keluarga mengenai tindakan

keperawatan pendidikan kesehatan yang dapat dilakukan untuk

mengatasi masalah defisiensi pengetahuan klien serta diharapkan

klien dan keluarga dapat meningkatkan kesehatan dan dapat

melakukan pencegahan serta perawatan dirumah.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Brunner & Suddarth. (2002). Buku Ajar: Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC

Departemen Kesehatan RI (2015). Prevalensi Demam Berdarah Dengue di indonesia. http://www.depkes.go.id/article/view/15011700003/demam-berdarah-biasanya-mulai-meningkat-di-januari.html (diakses pada 10 Juni 2016).

Depkes RI. 2012. Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Depkes RI.

Dinas Kesehatan Kota Semarang. Data Endemisitas DBD 2009-2011. Semarang: Dinas Kesehatan Kota Semarang; 2011.

Effendi,. & Nursalam. (2008). Pendidikan Dalam Keperawatan.

Jakarta: salemba Medika

Herdman, T. Heather. 2012. Nursing Diagnosis Definition dan Classification 2012-2014. Jakarta: EGC.

Jusmiati. (2012). Efektifitas Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media Audiovisual terhadap Tingkat Pengetahuan dan Kemampuan Ibu Merawat Bayi Baru Lahir. diakses pada tanggal 19 Juli 2016 dari http://repository.unri.ac.id/JUSMI.pdf

Kusumawardani, Erika. 2012. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Ibu Dalam Pencegahan Demam Berdarah Dengue Pada Anak. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.

(15)

Mubarak, W.I., Chayatin, N., 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika.

Notoadmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Renika Cipta.

Ruslan, Rosady. 2009. Demam Berdarah Dengue. Jakarta

Sidiek, Aboesina, Arkhaesi, Nahwa, Hardian. 2012. Jurnal Media Medika Muda.

Sudjana, Nana.(2010). Evaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran.Jakarta: Bumi Aksara.

Suriadi, Yuliani.,2010,Buku Pegangan Praktek Klinik Asuhan Keperawatan pada Anak. Edisi 2. Sungung Seto: Jakarta

WeniUtari, Arneliwati,&Riri Novayelinda. 2014. Efektifitas Pendidikan Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Keluarga Tentang Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Keperawatan Vol 1, No 1 (2014): Wisuda Februari 2014 page. 1-7

Widagdo. 2011. Masalah dan Tatalaksana Penyakit Infeksi pada Anak. Sagung Seto: Jakarta

Wilkinson, Judith. M. (2007). Buku saku diagnosis keperawatan dasar intervensi Nic dan Kriteria Hasil Noc. Jakarta: EGC

(16)

World Health Organization (2014). Dengue and Dengue Hemmoragic Fever.

(17)

1

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PADA MASALAH DHF (DENGUE HAEMORAGIC FEVER)

Disusun oleh :

Kartika Dewi Susiana

A01301777

PRODI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

(18)

2

BAB I

A. LATAR BELAKANG

Penyakit Demam Berdarah Dengue yang saat ini sedang marak di

masyarakat sangat menimbulkan rasa cemas. Beberapa korban Demam

Berdarah telah jatuh semakin meningkat. Penyakit dengan tingkat

kematian yang cukup tinggi ini mampu menjadikan Indonesia sebagai

negara tertinggi kedua di dunia setelah Brazil karena banyaknya kasus

demam berdarah yang menimpa Indonesia. Kasus Demam Berdarah yang

ada di Indonesia sepanjang tahun 2009-2011 adalah sebanyak 1.125 kasus.

Sedangkan pada tahun 2013 mencapai 48.905 orang yang mana 376 kasus

berujung pada kematian.

Berdasarkan data tersebut tentu saja tingkat kasus penyakit Demam

Berdarah di Indonesia tergolong sangat memprihatinkan. Dengan jumlah

kasus yang sebanyak itu sepertinya sudah harus ada tindakan dari

pemerintah untuk memberikan penyuluhan dalam rangka menanggulangi

(19)

3

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

D III KEPERAWATAN

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

Diagnosa :Kurang pengetahuan pada Ny.Y dan keluarga

tentang penanganan penyakit DHF berhubungan

dengan keterbatasan kognitif.

Pokok Bahasan :DHF (Dengue Haemoragic Fever)

Sub Pokok Pembahasan :Pengertian DHF, Tanda dan Gejala DHF,

Penatalaksanaan (Cara Perawatan), Pencegahan

DHF, Perawatan di Rumah.

Sasaran : Ny.Y dan keluarga

Jam : 08.00 – 08.30 WIB

Waktu : 1 x 30 menit

Tanggal : 11/06/2016

Tempat : Ruangan Ny.Y

Nama Penyuluh : Mahasiswa Stikes Muhammadiyah Gombong

A. Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan 30 menit, diharapkan Ny.Y beserta keluarga

di Rumah Sakit diharapkan mampu mengetahui dan mengerti tentang

penanganan penyakit DHF.

B. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit Ny.Y beserta keluarga

dapat:

1. Menjelaskan tentang Demam Berdarah (DHF).

(20)

4

3. Menjelaskan tentang penatalaksanaan (Cara perawatan) Demam

Berdarah.

4. Menjelaskan tentang pencegahan Demam Berdarah (DHF).

5. Menjelaskan tentang perawatan di Rumah.

C. Materi Penyuluhan (Terlampir)

1. Pengertian DHF

2. Tanda dan gejala DHF

3. Penatalaksanaan / Cara perawatan DHF

4. Pencegahan DHF

5. Perawatan di Rumah

D. Metode Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran

1. 5 menit Pembukaan

perkenalan dan tujuan jika

ada yang kurang jelas

2. 15 menit Pelaksanaan

2. Bertanya mengenai hal-hal

(21)

5

3. Menjelaskan tanda dan

gejala DHF

6. Menjelaskan perawatan di

Rumah

7. Tanya Jawab

8. Memberikan kesempatan

pada peserta untuk bertanya

dimengerti

3. 10 menit Penutup

1. Melakukan evaluasi

2. Menyampaikan kesimpulan

materi

3. Mengakhiri pertemuan dan

menjawab salam

1. Sasaran dapat menjawab

tentang pertanyaan yang

Diharapkan Ny.Y beserta keluarga mampu :

1. Menjelaskan tentang pengertian DHF

2. Menjelaskan tanda dan gejala DHF

3. Menjelaskan penatalaksanaan / cara perawatan DHF

4. Menjelaskan tentang pencegahan DHF

(22)

6

Lampiran

DHF (DENGUE HAEMORAGIC FEVER) / DBD

A. Pengertian

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit menular yang

disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti

yang ditandai dengan demam mendadak dua sampai tujuh hari tanpa penyebab

yang jelas, lemah atau lesu, gelisah, nyeri ulu hati, disertai dengan tanda-tanda

perdarahan di kulit berupa bintik perdarahan (petechia), ruam (purpura).

Kadangkadang mimisan, berak darah, muntah darah, kesadaran menurun. Hal

yang dianggap serius pada demam berdarah dengue adalah jika muncul

perdarahan dan tanda-tanda syok/ renjatan (Mubin, 2009: 19).

Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yg diakibatkan oleh virus

dengue yg termasuk golongan arbovirus lewat gigitan nyamuk Aedes Aegypti

betina. (Hidayat A. Aziz Alimul, 2008)

Dengue Haemoragic Fiver / DHF dan Demam Berdarah Dengue / DBD

adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi

klinis demam, nyeri otot dan/ atau nyeri sendi yang disertai trombositopenia

dan diatesis haemoragic (Suhendro, dkk, 2007:1709)

B. Tanda dan Gejala

1. Demam Akut 2 – 7 hari 2. Sakit kepala

3. Nyeri otot

4. Pegel – pegel di seluruh tubuh

5. Terjadi ruam atau bintik-bintik merah dikulit

(23)

7

C. Penatalaksanaan (Cara Perawatan)

Penatalaksanaan penderita dengan DHF adalah sebagai berikut :

1. Tirah baring atau istirahat

2. Diet makan lunak

3. Minum banyak (2-2,5 liter/24 jam)

4. Pemberian cairan intravena (biasanya ringer laktat, Nacl) merupakan

cairan yang paling sering digunakan.

5. Monitor TTV tiap 3 jam, jika kondisi pasien memburuk, observasi ketat

tiap jam

6. Periksa Hb, Ht, dan Trombosit setiap hari

7. Pemberian obat antipiretik sebaiknya dari golongan asetaminopen

D. Pencegahan

Prinsip yang tepat dalam pencegahan DHF ialah sebagai berikut :

1. Ada 2 macam pemberantasan vector antara lain :

a. Menggunakan insektisida

Yang lazim digunakan dalam pemberantasan DBD adalah malathian

untuk membunuh nyamuk dewasa dan temephos (abate) untuk

membunuh jentik (larvasida). Caranyadengan pengasapan atau

pengabutan, abate dengan pasir abate ditaruh di tempat sarang

- Menutup tempat penampungan air rapat-rapat

- Membersihkan halaman rumah (kaleng bekas, botol pecah,

(24)

8

E. Perawatan di Rumah

1. Istirahat baring dirumah 2 – 5 hari (tergantung kondisi). 2. Banyak minum, sampai kencing menjadi banyak atau sering.

(25)

9

DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/mobile/doc/177191054/LAPORAN-PENDAHULUAN-DHF?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C2633289404

http://www.tersemangat.com/2014/09/laporan-pendahuluan-dengue-haemoragic.html

(26)

Kartika Dewi Susiana

A01301777

Program studi diii keperawatan

Sekolah tinggi ilmu kesehatan

MUHAMMADIYAH gombong

2016

(27)

Apakah Itu DHF ?

(28)

TANDA DAN GEJALA DBD

Tanda dan Gejala antara lain :

1.

Demam Akut kira-kira 2-7 hari

2.

Sakit Kepala

3.

Nyeri Otot

4.

Pegel-pegel diseluruh tubuh

5.

Terjadi ruam atau bintik-bintik merah dikulit

(29)

PENATALAKSANAAN (CARA PERAWATAN)

Penatalaksanaan penderita dengan DHF adalah sebagai berikut :

a.

Tirah baring atau istirahat

b.

Diet makan lunak

c.

Minum banyak (2

2,5 liter/24 jam)

d.

Pemberian cairan intravena (biasanya ringer laktat, NaCl) merupakan cairan yang

paling sering digunakan

e.

Monitor TTV tiap 3 jam, jika kondisi pasien memburuk, observasi ketat tiap jam

f.

Periksa Hb, Ht dan Trombosit setiap hari

(30)

PENCEGAHAN

Prinsip yang tepat dalam pencegahan DHF ialah sebagai berikut :

1.

Ada 2 macam pemberantasan vector antara lain :

A.

Menggunakan insektisida

Yang lazim digunakan dalam pemberantasan DBD adalah malathion untuk

membunuh nyamuk dewasa dan temephos (abate) untuk membunuh jentik

(larvasida). Caranya dengan pengasapan atau pengabutan, abate dengan

pasir abate ditaruh di tempat sarang nyamuk (dosis : 1 ppm atau 1 gram

(31)

B.

Tanpa insektisida

Caranya :

1.

Menguras bak mandi, dan tempat penampungan air minimal 1

kali/seminggu

2.

Menutup tempat penampungan air rapat

rapat

3.

Membersihkan halaman rumah (kaleng bekas, botol pecah, dan benda

(32)

PERAWATAN DI RUMAH

1.

Istirahat baring dirumah 2

5 hari (tergantung kondisi)

2.

Banyak minum, sampai kencing menjadi banyak atau

sering.

3.

Bila terasa kondisi semakin memburuk, segera kembali

(33)
(34)

PENCEGAHAN DHF

disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti (betina), (Arief Mansjoer & Suprohaita, 2006;419)

PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan penderita

dengan DHF adalah sebagai

berikut :

a.

Tirah baring atau istirahat

b.

Diet makan lunak

c.

Minum banyak (2

2,5

liter/24 jam)

d.

Pemberian cairan intravena

(biasanya ringer laktat,

g.

Pemberian obat antipiretik

(35)

PENCEGAHAN

Prinsip yang tepat dalam

pencegahan DHF ialah sebagai

berikut :

sarang nyamuk (dosis :

1 ppm atau 1 gram

abate SG 1% per 10

liter air.

B.

Tanpa insektisida

Caranya :

1.

Menguras bak mandi,

dan tempat

penampungan air minimal

1 kali/seminggu

2.

Menutup tempat

penampungan air rapat

rapat

(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)

Referensi

Dokumen terkait

Sebelum mengulas sedikit banyak tentang Proyek Akhir yang penulis angkat, penulis secara pribadi ingin berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu

 Dilakukan di PT Marimas Putera Kencana Unit Produksi 2 (Produksi minuman serbuk) selama 24 hari kerja dari 3 Januari 2017 – 3 Februari 2017..  Terletak

Pada jenis ini diamati apakah bahan baku yang akan digunakan untuk produksi sudah sesuai dengan standar mutu yang ditentukan atau belum.. Ketika bahan baku yang

Tujuan penelitian dan penulisan tesis ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis kedudukan hukum atas kesepakatan para pihak untuk memilih sengketa ekonomi syariah di

Sehingga penulis mampu menyelesaikan skirpsi dengan judul Social Support Dan Self Acceptance Ayah Tunggal (Studi Kasus Di Kota Kediri) ini tepat pada waktunya.. Oleh sebab

Informasi akademik merupakan bagian terpenting dalam pendidikan pada masa kini. Dipicu oleh kemajuan teknologi informasi, berbagai organisasi pendidikan mengharapkan suatu sistem

Tujuan penelitian tesis ini untuk mengetahui pertimbangan hukum Hakim dalam membatalkan sertifikat tanah bekas hak ulayat yang telah bersertifikat berdasarkan

P3SPS tersebut yang berlaku sebagai etika penyiaran dan digunakan sebagai acuan untuk melakukan analisis isi terhadap praktik sensor pada program Bioskop Trans TV