• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - EKO FITRIYANTO BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - EKO FITRIYANTO BAB I"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika sebagai salah satu ilmu dasar di sekolah dasar memiliki peranan penting dalam upaya penguasaan ilmu. Matematika perlu difungsikan sebagai wahana mengembangkan pemahaman, kecerdasan, dan keterampilan siswa. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ditakuti, tidak disukai, dianggap sulit oleh para siswa.

Hasil yang didapat dari lapangan, penulis menemukan bahwa hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Siwarak pada palajaran matematika belum menunjukkan hasil yang maksimal. Materi Segitiga dan Jajargenjang merupakan salah satu materi yang dianggap sulit. Karena dalam pembelajaran melibatkan perhitungan yang kompleks. Apabila anak kurang memahami segitiga dan jajargenjang maka siswa kurang dapat mengikuti pembelajaran yang selanjutnya.

(2)

Tabel 1.1

Data Nilai UAN di SD Negeri 3 Siwarak Kecamatan Karangreja Tahun

Sumber : Dokumen SD Negeri 3 Siwarak

Tabel 1.2

Data Nilai UTS Matematika di SD Negeri 3 Siwarak semester 1 Kelas 4B

Sumber : Dokumen SD Negeri 3 Siwarak

Tabel 1.3

Data Nilai UTS Matematika di SD Negeri 3 Siwarak semester 1 Kelas 4A

Sumber : Dokumen SD Negeri 3 Siwarak

Disiplin adalah kontrol diri yaitu untuk mengatasi hal-hal yang tidak dikehendaki, disiplin digunakan untuk membatasi perilaku seseorang. Perilaku seseorang bisa terkontrol karena mereka tahu bahwa mereka terikat suatu aturan. Dengan disiplin diharapkan dalam pembelajaran group investigation akan memberi pengaruh dalam hasil belajar siswa.

(3)

terutama belajar matematika. Dengan hal tersebut pembelajaran nantinya akan berjalan dengan maksimal dan siswa dapat menerima materi pelajaran dengan baik. Agar pembelajaran berjalan efektif guru harus memilih metode dan media serta alat peraga yang tepat dan supaya memprejelas dari apa yang disampaikan oleh guru dalam mengajar.

Hasil informasi dari sekolah, Guru Matematika, dan Siswa kelas IV SD Negeri 3 Siwarak, rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya pembelajaran yang dilakukan masih berpusat pada guru (teacher centered). Guru masih menggunakan metode ceramah secara terus menerus. Guru jarang menggunakan media atau alat peraga dalam pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam penggunaannya. Hal tersebut berakibat keaktifan dan disiplin siswa dalam belajar matematika sangat kurang. Proses belajar yang dilakukan cenderung siswa pasif mengakibatkan siswa merasa tidak senang, bosan dan sulit belajar matematika. Banyak siswa yang kurang mengindahkan peraturan atau kesesuaian dalam mengerjakan tugas pelajaran, siswa kurang disiplin dalam menjalankan tugas yang diberikan oleh guru.

(4)

pengajaran. Dibutuhkan sebuah model belajar baru yang dapat mengubah hal tersebut dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang berpengaruh pula pada hasil belajar matematika.

Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation adalah salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan. Dengan menggunakn model pembelajaran group investigation diharapkan hasil belajar siswa akan baik dan disiplin siswa akan terlihat, karena di dalam group investigation siswa diajak untuk menginvestigasi suatu masalah atau maetri secara berkelompok, sehingga harus ada kerjasama kelompok untuk memecahkan suatu masalah.

Uraian diatas menjadi latar belakang yang kuat untuk melakukan penelitian eksperimen untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model belajar group investigation terhadap hasil belajar matematika serta besarnya pengaruh

tersebut. Model pembelajaran group investigation merupakan salah satu bentuk model pembelajaran cooperative learning yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi atau informasi pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia,misalnya buku pelajaran, buku perpustakaan, koran, majalah, dan/atau internet. Model group investigation menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses diskusi kelompok.

(5)

pemahaman. Selain itu diharapkan mampu memberikan pengetahuan yang baru bagi tenaga pendidik serta membantu guru dalam mengatasi permasalahan proses belajar.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti dapat menemukan baberapa hal yang mempengaruhi hasil belajar matematika siswa diantaranya:

1. Siswa

a. Motivasi dan minat belajar matematika masih rendah

b. Kurang disiplinnya siswa terhadap tugas yang diberikan guru c. Terlanjur menganggap bahwa matematika pelajaran yang sulit

sehingga suasana kelas terkesan mencekam d. Hasil belajar matematika masih rendah 2. Proses Pembelajaran

a. Pembelajaran matematika masih berlangsung secara konvensioal dimana aktivitas pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran

b. Guru belum menerapkan metode atau model pembelajaran baru yang dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas c. Setting kelas masih terlihat monoton dan kurang menarik sehingga

terkesan membosankan

(6)

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe group investigation terhadap hasil belajar matematika aspek kognitif siswa

kelas IV SD Negeri 3 Siwarak?

2. Apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe group investigation terhadap hasil belajar matematika aspek afektif siswa kelas

IV SD Negeri 3 Siwarak?

3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe group investigation terhadap hasil belajar matematika aspek psikomotor siswa kelas IV SD Negeri 3 Siwarak?

D. Definisi Operasional

Melihat beberapa masalah yang ada dan karena keterbatasan penulis maka tidak semua masalah akan penulis teliti. Untuk itu peneliti memberi batasan apa yang akan di teliti. Penulis akan lebih menguraikan permasalahan mengenai:

1. Model Belajar Group Investigation

(7)

bentuk model pembelajaran cooperative learning yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi atau informasi pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya buku pelajaran, buku perpustakaan, koran, majalah, dan/atau internet. Model group investigation menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses diskusi kelompok.

Implementasi model pembelajaran group investigation menurut Kiranawati (2007), harus memenuhi langkah-langkah sebagai berikut:

1) Seleksi topik

Para siswa memilih berbagai sub topik dalam suatu wilayah masalah umum yang biasanya digambarkan terlebih dahulu oleh guru. Para siswa selanjutnya diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas (task oriented groups) yang beranggotakan 2 sampai 6 orang. Komposisi kelompok heterogen baik dalam jenis kelamin, etnik, maupun kemampuan akademik. 2) Merencanakan kerja sama

Para siswa bersama guru merencanakan berbagai belajar khusus, tugas, dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai topik dan sub topik yang telah dipilih.

(8)

Para siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan, pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan keterampilan dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa untuk menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah. Guru secara terus menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan. 4) Analisis dan sintesis

Para siswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang diperoleh dan merencanakan agar dapat diringkaskan dalam suatu penyajian yang menarik di depan kelas.

5) Penyajian hasil akhir

Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas saling terlibat dan mencapai suatu prespektif yang luas mengenai topik tersebut yang dikoordinir oleh guru.

6) Evaluasi

Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu atau kelompok, atau keduanya.

(9)

Hasil belajar yang baik menjadi harapan siswa maupun guru bahkan orang tua. Bukan hanya nilai yang baik saja (kognitif) tetapi sikap (afektif) dan keterlampilan (psikomotor) diharapkan dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap hasil belajar siswa. Sehingga menghasilkan nilai yang baik dan seimbang dengan nilai kognitifnya sesuai dalam model penilaian kelas.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah meningkatkan kualitas pembelajaran dan mutu pendidikan. Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah:

1. Mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe group investigation terhadap hasil belajar matematika aspek kognitif siswa

kelas IV SD Negeri 3 Siwarak.

2. Mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe group investigation terhadap hasil belajar matematika aspek afektif siswa

kelas IV SD Negeri 3 Siwarak.

3. Mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe group investigation terhadap hasil belajar matematika aspek psikomotor

siswa kelas IV SD Negeri 3 Siwarak. F. Manfaat Penelitian

(10)

investigation terhadap hasil belajar matematika baik dalam aspek kognitif,

afektif dan psikomotor untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran di sekolah dasar. Selain itu sebagai kontribusi bagi pembaca sebagai acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Sedangkan manfaat praktis yang dapat disumbangkan oleh penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa

Diharapkan melalui penerapan model belajar group investigation akan memunculkan rasa senang siswa dalam pembelajaran matematika serta pemahaman dan hasil belajar matematika terutama pada materi segitiga dan jajargenjang, menghilangkan pandangan bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dan ditakuti dan siswa lebih termotivasi belajarnya dalam Mata Pelajaran Matematika.

2. Bagi guru

Diharapkan mampu memberikan pengetahuan yang baru bagi tenaga pendidik serta membantu guru dalam mengatasi permasalahan proses pembelajaran matematika, penambahan wawasan mengenai model belajar yang dapat membuat kelas menjadi efektif dan siswa menjadi lebih aktif, kreatif, dan senang dalam belajar matematika, menambah pemikiran serta keterampilan pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas mutu pembelajaran, hasil belajar, motivasi dan pembentukkan karakter siswa.

(11)

Diharapkan peneliti mengaplikasikan gagasan yang dimiliki sebagai proses pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta sebagai acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

4. Bagi Sekolah

Memberikan sumbangan pemikiran tentang pegaruh model group

investigation terhadap hasil belajar matematika dalam upaya

Gambar

Tabel 1.1 Data Nilai UAN di SD Negeri 3 Siwarak Kecamatan Karangreja

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap pertama ini kajian difokuskan pada kajian yang sifatnya linguistis antropologis untuk mengetahui : bentuk teks atau naskah yang memuat bentuk

Dari penilaian terhadap fisik bangunan rumah tinggal, tingkat penerapan prinsip tahan gempa pada bagian rumah yang dibangun dengan program bantuan JRF sudah

informasi tentang jenis dan berbagai motif batik store nusantara, dapat melakukan pemesanan batik secara online dengan mendaftarkan data diri pelanggan dan mengisi form

Posted at the Zurich Open Repository and Archive, University of Zurich. Horunā, anbēru, soshite sonogo jinruigakuteki shiten ni okeru Suisu jin no Nihon zō. Nihon to Suisu no kōryū

kecuali ditentukan lain dalam surat wasiat (Pasal 964 KUHPerdata). 166 Pasal 964 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.. Orang yang akan meninggalkan warisan menghadap kepada

[r]

Sehingga dapat dilihat hasil penilaian rata – rata yang dicapai nilai dari kegiatan kondisi awal 64,77 dan pada silkus pertama nilai rata – rata yang dicapai 65,45

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI