BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Globalisasi adalah suatu fenomena umum yang terjadi di dunia. Tidak satu pun negara di dunia yang dapat menghindar dari arus globalisasi. Berbagai bidang kehidupan suatu negara dapat dipengaruhi oleh globalisasi baik bidang pendidikan, politik pemerintahan, perekonomian, maupun kehidupan sosial masyarakat.
Kata globalisasi diambil dari kata globe yang artinya bola bumi tiruan atau dunia tiruan. Kata globe menjadi global, yang berarti universal atau keseluruhan yang saling berkaitan. Globalisasi adalah proses menyatunya warga dunia secara umum dan menyeluruh menjadi kelompok masyarakat. Pengaruh globalisasi terjadi diantaranya pada transportasi, komunikasi, dan produksi yang terjadi di Indonesia.
Shinkansen yang sangat memudahkan penduduk Jepang dalam melakukan
perjalanan.
Perubahan globalisasi tidak hanya terjadi pada alat transportasi, tapi pada alat komunikasi juga. Alat komunikasi pada saat ini sudah sangat canggih. Berkomunikasi sudah sangat mudah dengan bermunculannya berbagai alat komunikasi canggih penunjang komunikasi, orang berkomunikasi dapat dilakukan dengan menatap muka teman kita dan saling berbicara hanya didepan layar hand phone atau dilayar laptop yang telah terhubung internet.
Globalisasi juga memberikan pengaruh terhadap pergaulan dalam masyarakat, salah satunya gaya hidup masyarakat modern. Gaya hidup masyarakat Indonesia telah terpengaruh oleh arus globalisasi, termasuk pada siswa sekolah dasar, semakin pesat masuknya budaya asing, produk impor, dan bahasa lain, seperti televisi sering menampilkan pertunjukkan mengarah ke budaya asing, terbiasa membeli produk impor yang lebih murah dari produk lokal dan penggunaan bahasa tidak baku di Indonesia dapat mengurangi semangat kebangsaan siswa.
Semangat kebangsaan sangat penting dimiliki masyarakat Indonesia. Bangga pada bangsa Indonesia akan menjadikan masyarakat Indonesia lebih cinta dengan negara Indonesia, tetapi salah satu pengaruh buruk globalisasi yaitu melemahkan semangat kebangsaan masyarakat Indonesia, termasuk pada siswa kelas IV Makkah SD UMP, salah satunya dapat dilihat dari hasil pengisian angket terhadap upacara bendera semangat siswa kelas IV SD UMP dalam mengikuti upacara bendera.
Tabel 1.1 Respon Siswa Kelas IV Makkah SD UMP terhadap Upacara Bendera
Dari tabel respon siswa di atas, menunjukkan rendahnya semangat siswa dalam mengikuti kegiatan upacara bendera, dari total siswa kelas Makkah berjumlah 26 anak dan saat pengisian angket satu anak tidak masuk kelas karena sakit. Hasil pengisian angket 21 anak menyatakan bahwa mereka tidak bersemangat mengikuti upacara bendera, sedangkan empat anak menyatakan bahwa mereka bersemangat mengikuti upacara bendera, pengisian angket tersebut menunjukkan rendahnya semangat kebangsaan yang dimiliki siswa kelas IV Makkah SD UMP.
pekerjaan yang mulia atau dibenarkan oleh agama dan pandangan umum (common sense) tidak terlepas dari kebutuhan semangat untuk memperoleh kepuasan, sama halnya seorang siswa memiliki semangat kebangsaan akan mencari kepuasan dalam pendidikan untuk meningkatkan prestasi belajar.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Sely Dwi Lestari, S.pd selaku guru kelas IV Makkah SD UMP UPK Kembaran, serta pengisian soal pretest dan angket respon siswa terhadap upacara bendera pada seluruh siswa kelas IV Makkah, diperoleh data dan beberapa permasalahan pada mata pelajaran PKn di SD tersebut. Siswa menyatakan bahwa pelajaran PKn adalah pelajaran yang menyenangkan, namun terkadang sulit, hal ini karena pelajaran PKn yang membutuhkan pemahaman dan penghafalan materi, semangat siswa dalam mengikuti pelajaran PKn tergantung dengan media dan metode pelajaran yang dibawakan oleh guru. Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan perubahan belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Rendahnya semangat kebangsaan siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, terbukti dari hasil pretest seluruh siswa kelas IV Makkah tidak ada yang mendapatkan nilai dengan batas KKM. Tabel 1.2 adalah hasil dari pretest.
Tabel 1.2 Rekapitulasi Nilai Pretest PKn Siswa Kelas V Makkah SD UMP
Nilai Persentase Kiteria
> 70 27 % Tuntas
< 70 73 % Tidak Tuntas
Dari tabel rekapitulasi nilai pretest mata pelajaran PKn pada siswa kelas V di atas, serta hasil wawancara dan pengisian angket di kelas IV Makkah SD UMP maka peneliti menyimpulkan bahwa pelajaran PKn memerlukan pemahaman dan penghafalan materi, prestasi belajar PKn dan sikap semangat kebangsaan siswa masih rendah. Pembelajaran siswa sudah memperhatikan pelajaran namun kurang memahami materi pembelajaran, sehingga mengakibatkan siswa kurang dalam hal penguasaan materi. Guru selama ini telah menerapkan metode pembelajaran yang baik, namun perlu juga menanamkan semangat kebangsaan pada proses pembelajaran. Masalah tersebut, dikonsultasikan dengan guru kelas IV Makkah yang diperoleh kesepakatan untuk dilakukan penelitian yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tujuan dari melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu untuk meningkatkan sikap semangat kebangsaan dan prestasi belajar PKn SK menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya model Video Critic. Dalam hal ini, peneliti akan menggunakan model pembelajaran Video Critic dengan video karena siswa lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran dan tidak mudah bosan dalam belajar.
lebih berkualitas, karena komunikasi berlangsung secara lebih efektif. Hal itu berdasarkan pandangan bahwa siswa cenderung akan lebih mudah mengingat dan memahami suatu pelajaran jika mereka tidak hanya menggunakan satu jenis indra saja, apalagi jika hanya indra pendengaran.
Pentingnya penelitian ini dilakukan yaitu untuk memberi pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa serta melatih siswa menunjukkan cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di ataskepentingan diri dan kelompoknya, meningkatkan sikap semangat kebangsaan. Hal tersebut tentu akan berdampak baik pada peningkatan prestasi belajar siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang ditemukan oleh peneliti dari fakta lapangan yang ada pada kelas IV Makkah SD UMP dan informasi yang diperoleh dari guru kelas IV, maka dapat dirumuskan masalah yang menjadi fokus di penelitian ini yaitu :
1. Apakah media Video Critic dapat meningkatkan semangat kebangsaan siswa pada mata pelajaran PKn materi menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini ada dua tujuan yang ingin dicapai, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum merupakan tujuan bagi kalangan Sekolah Dasar dan sederajat, sedangkan tujuan khusus merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh subyek penelitian, yaitu siswa kelas IV Makkah SD UMP Unit Pendidikan Kecamatan Kembaran pada semester 2 tahun pelajaran 2015/ 2016.
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kualitas belajar siswa kelas IV Makkah SD UMP Unit Pendidikan Kecamatan Kembaran pada mata pelajaran PKn.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Meningkatnya sikap semangat kebangsaan siswa pada mata pelajaran PKn kelas IV Makkah SD UMP media Video dan melalui Video Critic. b. Meningkatnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas IV
D. Manfaat Penelitian
Terdapat dua manfaat yang dapat diambil dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis.
1. Manfaat teoretis adalah manfaat yang diambil untuk pemahaman teori tentang peningkatkan prestasi belajar PKn dan sikap semangat kebangsaan siswa pada materi SK menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya menggunakan media Video Critic yang diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam pembelajaran PKn yang menarik. Selain itu, dapat dijadikan dasar tindakan bagi pendidikan, pendidik dan siswa dalam penyelenggaraan pembelajaran yang lebih maju. Dapat menananmkan sikap semangat kebangsaan dalam kegiatan sehari-hari siswa, menumbuhkan sikap disiplin dan bangga menjadi anak Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat pula sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya baik untuk penelitian tindakan kelas maupun penelitian-penelitian lainnya.
2. Manfaat praktis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah manfaat yang secara langsung dapat diambil oleh pihak-pihak yang terkait langsung dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu bagi siswa, guru, peneliti dan sekolah. Adapun manfaat praktis bagi siswa, guru, peneliti dan sekolah, sebagai berikut :
a. Bagi siswa
belajarnya. Menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan.
b. Bagi Guru
Bahan masukan bagi guru dalam mengembangkan konsep pembelajaran dan meningkatkan mutu pendidikan di kelasnya. Serta menjadi pilihan dalam menerapkan model pembelajaran yang bervariasi.
c. Bagi Peneliti
Sarana untuk mengimplementasikan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh selama berada di bangku perkuliahan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dasar. d. Bagi SD UMP