• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN

KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORATJENDERALPERBENDAHARAAN

Yth. 1. Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan 2. Para Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

SURAT EDARAN NOMOR SE- ~O IPB/2012

PETUNJUK PENCATATAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

JASA PERBENDAHARAAN YANG BERASAL DARI PENGELOLAAN KAS NEGARA DAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK JASA LEMBAGA KEUANGAN/JASA GIRO

A. Umum

Dalam rangka pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Jasa Perbendaharaan yang berasal dari Pengelolaan Kas Negara dan Jasa Lembaga Keuangan/Jasa Giro agar dapat dipertanggungjawabkan secara tertib, transparan dan akuntabel, perlu rnemberikan petunjuk lebih lanjut dalam pencatatan PNBP Jasa Perbendaharaan yang berasal dari Pengelolaan Kas Negara dan PNBP Jasa LembagaKeuangan/Jasa Giro.

B. Maksud dan Tujuan

Memberikan informasi yang lebih jelas kepada seluruh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) dan Satuan Kerja (Satker) serta memberikan pemahaman yang sarna atas pencatatan PNBP Jasa Perbendaharaan yang berasal dari Pengelolaan Kas Negara dan PNBP Jasa LembagaKeuangan/Jasa Giro.

C. Ruang Lingkup

1. Petunjuk lebih lanjut tentang tata cara pencatatan PNBP Jasa Perbendaharaan yang berasal dari Pengelolaan Kas Negara.

2. Petunjuk lebih lanjut tentang tata cara penggunaan Akun 423221 (Pendapatan Jasa LembagaKeuangan/Jasa Giro).

3. SOP Pencatatan Penerimaan Negara Bukan Pajak Jasa Perbendaharaan yang berasal dari Pengelolaan Kas Negara pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.

(2)

D. Dasar

1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun Standar;

2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011;

3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 61/PMK.05/2009 tentang Penerapan Treasury Notional Pooling Pada Rekening Bendahara Pengeluaran;

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 126/PMK.05/2009 tentang Penerapan Treasury Notional Pooling Pada Rekening Bendahara Penerimaan;

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 152/PMK.05/2011 tentang Penerapan Treasury Notional Pooling Pada Rekening Lainnya;

6. Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia Nomor

17/KMK.05/2009 dan Nomor 11/3/KEP. GBI/2009 tentang Koordinasi Pengelolaan Uang Negara;

7. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-80/PB/2011 tentang Penambahan dan Perubahan Akun Pendapatan, Belanja dan Transfer pad a Bagan Akun Standar;

8. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-89/PB/2011 tentang Mekanisme Pengiriman dan Koreksi Data pad a Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;

9. Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-35/PB/2009 tentang Tata Cara Perbaikan Data Penerimaan Negara Bukan Pajak;

10. Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-7/PB/2012 tentang Petunjuk Lebih Lanjut Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-89/PB/2011 tentang Mekanisme Pengiriman dan Koreksi Data pad a Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.

E. Tata Cara Pencatatan

1. Sesuai surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-40121PB/2012 dijelaskan bahwa PNBP yang dihasilkan dari Pengelolaan Kas Negara agar dibukukan pad a pembukuan SAI KPPN/Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan selaku satker Kementerian Keuangan (BA 015.08) bukan selaku satker Kuasa Bendahara Umum Negara (kode satker 999XXX, BA 999.99) terhitung mulai 1 Januari 2012.

2. Daftar Akun PNBP dari Pengelolaan Kas Negara yang dimaksud pada angka 1 diatas adalah sebagai berikut:

Akun Uraian Akun Kode Uraian Kode BA Satker

BA

423251 Pendapatan atas penerbitan 015.08 Ditjen

SP2D dalam rangka TSA Perbendaharaan, KPPN

Kemenkeu

423252 Pendapatan atas Penempatan 015.08 Ditjen Kantor Pusat

Uang Negara pada Bank Perbendaharaan, Ditjen

Umum Kemenkeu Perbendaharaan

423253 Pendapatan dari Pelaksanaan 015.08 Ditjen Kantor Pusat

Treasury Notional Pooling Perbendaharaan, Ditjen

(3)

Akun Uraian Akun Kode Uraian Kode BA Satker BA

423254 Pendapatan atas Penempatan 015.08 Ditjen Kantor Pusat

Uang Negara pad a Bank Perbendaharaan, Ditjen

Indonesia Kemenkeu Perbendaharaan

423756 Pendapatan Denda 015.08 Ditjen

Pelaksanaan Rekening Perbendaharaan, KPPN

Pengeluaran Bersaldo Nihil Kemenkeu

dalam rangka TSA

423757 Pendapatan Denda atas 015.08 Ditjen Kantor Pusat

Pelaksanaan Penempatan Perbendaharaan, Ditjen

Uang Negara pad a Bank Kemenkeu Perbendaharaan

Umum dan Bank Indonesia

423758 Pendapatan Denda atas 015.08 Ditjen Kantor Pusat

Pelaksanaan Treasury Notional Perbendaharaan, Ditjen

Pooling Kemenkeu Perbendaharaan

423759 Pendapatan Denda atas 015.08 Ditjen

Kekurangan/Keterlambatan Perbendaharaan, KPPN

Pelimpahan Penerimaan Kemenkeu

Negara oleh Bank/Pos Persepsi

423761 Pendapatan Denda atas 015.08 Ditjen

Kekurangan/Keterlam batan Perbendaharaan, KPPN

Pelimpahan Saldo BO " Kemenkeu

keBO I

423762 Pendapatan Denda atas 015.08 Ditjen

Kekurangan/Keterlam batan Perbendaharaan, KPPN

Pembagian PBB oleh BO III Kemenkeu

PBB

3. Untuk akun-akun sebagai berikut hanya terdapat pad a Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan sehingga tidak diperkenankan dicatat pada KPPN, yaitu:

a. Pendapatan atas Penempatan Uang Negara pad a Bank Umum (423252); b. Pendapatan dari Pelaksanaan Treasury Notional Pooling (423253);

c. Pendapatan atas Penempatan Uang Negara pad a Bank Indonesia (423254);

d. Pendapatan Denda atas Pelaksanaan Penempatan Uang Negara pada Bank Umum dan Bank Indonesia (423757);

e. Pendapatan Denda atas Pelaksanaan Treasury Notional Pooling (423758).

4. Akun 423221 (Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan/Jasa Giro) digunakan untuk:

a. Pencatatan Jasa Giro atas Rekening Bendahara Pengeluaran, Rekening Bendahara Penerimaan dan Rekening Lainnya pad a bank umum yang tidak termasuk/terdaftar dalam Treasury Notional Pooling. Pendapatan jasa giro tersebut dibukukan dalam SAI satker bersangkutan;

b. Pencatatan Jasa Giro atas Rekening Bendahara Umum Negara di bawah Saldo Kas Minimum.

(4)

5. Untuk rekening bendahara pengeluaran, rekening bendahara penerimaan dan rekening lainnya pada bank umum yang termasuk dalam Treasury Notional Pooling tidak mendapatkan pendapatan jasa giro.

6. Prosedur perbaikan data pada KPPN baik selaku Satker BA 015.08 maupun selaku Kuasa BUN di daerah agar mempedomani:

a. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-89/PB/2011 tentang Mekanisme Pengiriman dan Koreksi Data pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;

b. Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-35/PB/2009 tentang Tata Cara Perbaikan Data Penerimaan Negara Bukan Pajak;

c. Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-7/PB/2012 tentang Petunjuk Lebih Lanjut Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-89/PB/2011 tentang Mekanisme Pengiriman dan Koreksi Data pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.

7. Dalam hal penyusunan Laporan Keuangan Semester I Tahun 2012 tidak sesuai dengan maksud Surat Edaran ini maka KPPN melakukan koreksi data sebagaimana diatur dalam Surat Edaran ini tanpa menyampaikan revisi Laporan Keuangan Semester I Tahun 2012. F. Penutup

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan diminta untuk mengawasi pelaksanaan Surat Edaran ini.

.. ,/./ .\,.-/ . I Ditetapkan di Jakarta atanggal3 Deeeaber TUR JENDERAL, \

\

I

AGUSSUPRIJANTO "-NIP19530814 197507 1 001 Tembusan:

1. Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan;

(5)

LAMPIRAN

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR SE- ~ IPB/2012 TENTANG PETUNJUK PENCATATAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK JASA PERBENDAHARAAN YANG BERASAL DARI PENGELOLAAN KAS NEGARA DAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK JASA LEMBAGA KEUANGAN/JASA GIRO

KEMENTER!AN KEUANGAN RI Nomor: DIREKTORAT JENDERAL

Tanggal Penetapan: PERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH DITJEN

Tanggal Revisi: PERBENDAHARAAN

KANTOR PELA YANAN NomorSOP: PERBENDAHARAANNEGARA

Standar Prosedur OperasilStandard Operating Procedures (SOP)

Pencatatan Penerimaan Negara Bukan Pajak Jasa Perbendaharaan yang berasal dari Pengelolaan Kas Negara pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun Standar.

2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011.

3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK01/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 61/PMK05/2009 tentang Penerapan Treasury National Pooling Pad a Rekening Bendahara Pengeluaran.

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 126/PMK05/2009 tentang Penerapan Treasury National Pooling Pad a Rekening Bendahara Penerimaan.

6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 152/PMK.05/2011 tentang Penerapan Treasury National Pooling Pada Rekening Lainnya.

7. Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia Nomor 17/KMK05/2009 dan Nomor 11/3/KEP.GBI/2009 tentang Koordinasi Pengelolaan Uang Negara.

8. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-80/PB/2011 tentang Penambahan dan Perubahan Akun Pendapatan, Belanja dan Transfer pada Bagan Akun Standar.

9. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-89/PB/2011 tentang Mekanisme Pengiriman dan Koreksi Data pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.

10. Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-35/PB/2009 tentang Tata Cara Perbaikan Data Penerimaan Negara Bukan Pajak.

11. Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-7/PB/2012 tentang Petunjuk Lebih Lanjut Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-89/PB/2011 tentang Mekanisme Pengiriman dan Koreksi Data pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.

SEKSI BANK/GIRO POS SUBBAG UMUM KEPALA KANTOR

1. PelaksanaSeksi Bank/Giro Pos:

a. Melakukan inventarisasi realisasi penerimaan PNBP Jasa Perbendaharaan;

b. Meneliti dan memeriksa kode-kode pada isian SSBP dan melakukan perbaikan Arsip Data Komputer (ADK) SSBP apabila terdapat kesalahan berdasarkan Nota Perbaikan Transaksi Penerimaan Negara yang telah disetujui Kepala Kantor;

c. Meng-copy SSBP yang telah mendapatkan NTPN dan memvalidasicopy SSBP yang telah mendapatkanNTPN untuk disampaikan ke petugas operator SAKPA melalui Kasubbag Umum;

d. Membuat rekapitulasi perbaikan data ADK SSBP yang dilakukan perbaikan dan konsep/net nota dinas pengantarcopy

SSBP dari Kepala Seksi Bank/Giro Pos kepada Kasubbag Umum dengan tembusan Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

(6)

SEKSI

SUBBAG KEPALA

No. URAIAN KEGIATAN BANK/GIRO

UMUM KANTOR KANWIL

POS

2. Kepala Seksi Bank/Giro Pos:

0

a. Menerima. meneliti dan memeriksa SSBP, copy SSBP, ADK

SSBP. rekapitulasi perbaikan data ADK SSBP dan konsep/net nota dinas pengantar copy SSBP;

b. Menandatangani nota dinas pengantar copy SSBP dan

I

c. rekapitulasi perbaikan data ADK SSBP;Meneruskan nota dinas pengantar copy SSBP, rekapitulasi

I

I

perbaikan data ADK SSBP, dan copy SSBP yang telah

divalidasi kepada Pelaksana Seksi Bank/Giro Pos untuk diteruskan kepada Kasubbag Umum;

3. Kepala Subbagian Umum:

Menerima nota dinas pengantar copy SSBP, copy SSBP, dan

J

I

rekapitulasi perbaikan data ADK SSBP dari Kepala Seksi ~I Bank/Giro Pos dan meneruskannya kepada Pelaksana Subbagian

Umum/Petugas Operator SAKPA.

4. Pelaksana SUbbagian UmumJPetugas Operator SAKPA: a. Menerima, meneliti dan memeriksa nota dinas pengantar copy

I

I

SSBP, copy SSBP, dan rekapitulasi perbaikan data ADK SSBP;

CJ

b. Merekam copy SSBP pad a aplikasi SAKPA;

c. Melakukan posting pada aplikasi SAKPA;

d. Mencetak dan menyiapkan Laporan Keuangan UAKPA dan ADK beserta register pengiriman;

e. Membuat konsep/net surat pengantar ke KPPN Pembayar dan meneruskan kepada Kasubbag Umum.

5. Kepala Subbagian Umum:

a. Menerima, meneliti dan memeriksa Laporan Keuangan UAKPA

r ..

I

berserta ADK dari petugas operator SAKP A;

b. Memaraf konsep surat pengantar dan meneruskan kepada Kepala Kantor.

6. Kepala Kantor

.1

I

Menerima dan meneliti Laporan Keuangan UAKPA serta I menandatangani Surat Pengantar kemudian meneruskan kepada

Pelaksana Subbag Umum/Petugas Operator SAKPA. 7. Pelaksana Subbagian UmumJPetugas Operator SAKPA:

a. Menerima dan mengagenda Laporan Keuangan UAKPA dan

LJ

Surat Pengantar yang telah ditandatangani Kepala Kantor; b. Menyampaikan Laporan Keuangan UAKPA dan ADK beserta

L~

register pengiriman dan surat pengantar ke KPPN Pembayar;

c. Menerima Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) dan rinciannya dan meneruskan kepada Kepala Kantor untuk ditandatangani. 8. Kepala Kantor:

Menerima dan menandatangani Berita Acara Rekonsiliasi beserta I .

I

rinciannya kemudian meneruskan ke Pelaksana Subbagian I

Umum/Petugas Operator SAKPA.

(7)

SEKSI BANK/GIRO POS KEPALA KANTOR SUBBAG UMUM

9. Pelaksana Subbagian Umum/Petugas Operator SAKPA:

a. Menerima BAR dan rinciannya yang sudah ditandatangani Kepala Kantor dan mengirimkan kembali keKPPN Pembayar;

l

b. Menerima BAR dan rincian serta register pengiriman yang telah ditandatangani Kepala KPPN Pembayar sebagai bahan laporan keuangan instansi;

c. Mengirimkan Laporan Keuangan UAKPA beserta ADK ke Kanwil.

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan Pengumuman Direktur Jenderal Pajak Nomor PENG- 04/PANPEN/2016 tentang Hasil Seleksi Administrasi Penerimaan Pegawai Direktorat Jenderal Pajak

bahwa sehubungan dengan adanya penambahan alokasi dana sebagaimana dimaksud dalam huruf a, Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-39/PB/2008 tentang Tunjangan Beras

Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-24/PB/2016 tanggal 20 April 2016 tentang Batas Maksimum Pencairan Dana Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Penerimaan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan tentang Tata Cara Pembayaran

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Direl<tur Jenderal Perbendaharaan tentang Tata Cara Penarikan

(9) Diisi nomor Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan tentang Tata Cara Pengembalian Dana ke Rekening Khusus Sebagai Akibat Kesalahan Pembebanan dan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan tentang Perhitungan

Penyelesaian pagu minus akibat Revisi DIPA berdasarkan ORA dan/atau SP RKA-K/L sebagaimana dimaksud pada ayat 1 a dilakukan sesuai kewenangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan