• Tidak ada hasil yang ditemukan

Inisiasi 5 PENDIDIKAN KESELAMATAN DALAM PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Inisiasi 5 PENDIDIKAN KESELAMATAN DALAM PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Inisiasi 5

PENDIDIKAN KESELAMATAN DALAM PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

Selamat Datang , akhirnya kita sampai pada inisiasi 5, pada inisiasi terakhir ini anda akan terfokus pada materi Pendidikan Keselamatan dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga.

Bapak-ibu, setiap orang membutuhkan rasa aman, baik pada saat di jalan maupun di tempat-tempat lainnya. Rasa aman ini erat sekali kaitannya dengan masalah keselamatan. Untuk itu, setiap orang perlu menjaga dan berusaha agar selamat selama menjalankan tugasnya. Namun, kadang-kadang seseorang tidak sadar bahwa tindakannya, sebenarnya membahayakan orang lain, sehingga mengancam keselamatan orang lain.

1. Pentingnya Pendidikan Keselamatan Dalam Pendidikan Jasmani

Bapak-Ibu mahasiswa, kurangnya perhatian dan pengetahuan tentang tata cara dan pencegahan akan kemungkinan terjadinya kecelakaan, mengakibatkan lebih seringnya terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan rudapaksa atau cedera pada para siswa. Para siswa dapat mengalami rudapaksa pada berbagai keadaan, seperti ketika bermain di halaman sekolah, pada saat istirahat, dan pada saat menerima pelajaran pendidikan jasmani. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya rudapaksa di lingkungan sekolah maka para guru khususnya guru pendidikan jasmani (Penjas) perlu memahami aspek keselamatan dalam pendidikan jasmani. Ia perlu memiliki keterampilan untuk melaksanakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya rudapaksa dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani.

Bapak-ibu, Rudapaksa ini dapat terjadi pada waktu proses belajar mengajar pendidikan jasmani, disebabkan oleh beberapa kemungkinan yang bersumber pada beberapa faktor sebagai berikut:

D Faktor lingkungan belajar D Faktor fasilitas

D Faktor peralatan

(2)

D Faktor teknik bantuan

D Faktor perencanaan tugas ajar.

Sehubungan dengan faktor-faktor yang dapat mengakibatkan terjadinya rudapaksa tersebut, maka para guru pendidikan jasmani dan kesehatan (Penjas) sangat perlu memperhatikan, mengetahui, memahami, serta terampil dalam melaksanakan akte aspek keselamatan dalam pendidikan jasmani ini. Oleh karena itu, ia sangat perlu mendalami hal-hal yang menyangkut pengetahuan tentang faktor-faktor penyebab rudapaksa tersebut agar dapat menerapkan aspek keselamatan dalam pendidikan jasmani sehingga mencegah atau mengusahakan sekecil mungkin akan terjadinya rudapaksa khususnya terhadap anak didik atau siswa .

Sehubungan dengan itu, maka dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani para guru penjas khususnya harus menyiapkan para siswanya untuk menghadapi pelajaran inti. Penyiapan ini tidak hanya pada proses belajar mengajar itu berlangsung, tetapi harus dilakukan sebelum, selama, bahkan setelah proses belajar mengajar itu selesai.

Bapak-Ibu mahasiswa, manusia terdiri dari unsur jiwa dan raga atau rohani dan jasmani yang merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Siswa atau anak didik perlu mendapat perhatian yang khusus baik rohani maupun jasmaninya. Dalam penyiapan rohani, guru Penjas harus berusaha menjadikan para siswa berminat melaksanakan pelajaran pendidikan jasmani ini sebelum berangkat, dan sesampai di lapangan, ia menyiapkan fisik para siswa dengan kegiatan yang dikenal dengan latihan pendahuluan atau latihan pemanasan. Ini semua bertujuan agar para siswa yang terdiri dari unsur rohani dan jasmani/fisik siap menghadapi dan menerima tekanan yang akan terjadi selama berlangsungnya proses belajar mengajar pendidikan jasmani, sehingga akan terhindar dari kemungkinan terjadinya rudapaksa. Demikian-lah antara lain beberapa alasan mengapa aspek keselamatan dalam pendidikan jasmani sangat di perlukan

(3)

2. Keselamatan Berolahraga

Olahraga merupakan penyebab terjadinya cedera yang paling sering. Cedera olahraga ini lebih banyak menimpa anak usia antara 13 sampai 19 tahun. Kontak fisik merupakan fasilitator utama terjadinya cedera pada olahraga. Oleh karena itu cedera sering kali terjadi pada jenis-jenis olah raga seperti sepak bola, basket, hoki dan bela diri.

3. Keselamatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Jasmani.

Lingkungan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar, sering kali keadaannya kurang menguntungkan. Pada saat ini, banyak sekolah yang berada di dekat pasar, pabrik, lapangan terbang, atau di tepi jalan yang ramai. Hal ini disebabkan karena memang saat ini sangat sukar untuk mencari tempat yang ideal untuk pendirian sebuah sekolah. Terutama sekolah-sekolah swasta yang pada umumnya menggunakan tanah milik perorangan yang mempunyai prakasa pendirian sekolah tersebut, walaupun akhirnya dijadikan sebuah yayasan. Dengan kenyataan yang demikian itu maka tidak dapat dihindari lagi pasti akan banyak terjadi gangguan keamanan dalam proses belajar mengajar khususnya dalam pendidikan jasmani, yang akhirnya mengancam keselamatan dan menimbulkan rodapaksa dalam proses belajar mengajar tersebut. Dalam hal ini guru terutama dalam pendidikan jasmani kesehatan harus mampu dan terampil mengatasi gangguan tersebut.

Berbagai cara dapat dilakukan oleh guru Penjas yang tentunya perlu mempunyai kiat masing-masing. Apabila sekolah itu berada di lingkungan atau dekat dengan jalan yang cukup ramai, maka harus dijaga agar para siswa jangan sering keluar ke jalan. Apakah keluar kejalan itu untuk mengambil alat atau melaksanakan tugas guru. Harus diusahakan agar alat-alat yang digunakan untuk proses belajar mengajar itu tidak sering keluar halaman sekolah. Pada pelajaran permainan bola volli, atau permainan bola bakar, atau kasti; usahakan arah bola yang dipukul atau di lempar tidak mengarah ke jalan.

Dengan demikian maka tidak akan sering bola itu keluar jalan, yang harus segera diambil oleh siswa. Hal ini akan sangat membahayakan bagi keselamatan siswa, karena biasanya siswa akan takut kalau-kalau bolanya tergilas mobil, tetapi tidak mengingat keselamatan dirir sendiri. Dalam pelajaran atletik sering dilaksanakan lari keliling karena guru ingin

(4)

agar lari keliling itu cukup jauh, maka para siswa harus mengelilingi, tidak hanya gedung sekolah, tetapi mengelilingi lingkungan sekolah yanmg tentu menggunakan jalan umum. Keselamatan siswa lebih terancam lagi karena pada waktu para siswa berlari, pada umumnya guru tidak menyertai atau mengatur dan menjaga keselamatan para siswa.

Bapak-ibu, tugas saudara saat ini adalah dapat anda lihat pada tugas pertama dihalaman selanjutnya, dengan mencari bahan dan materi yang terdapat di website.

Apabila anda mendapat kesulitan baik dalam pemahaman materi maupun pencarian materi di website silahkan kirimkan pada milis kelas, kemudian silahkan kirim tugas anda ke e-mail tutor online anda

Agar Anda dapat memahami materi Mata Kuliah Penjaskes dengan baik, maka pelajari semua uraian materi bahan ajar cetak, web-base course dan audio visual-nya dengan sungguh-sungguh, untuk penguasaan Anda terhadap materi mata kuliah tersebut. Selamat belajar, Sukses untuk Anda !

(5)

TUGAS 1

KESELAMATAN JASMANI DAN OLAHRAGA

Standar

I. Para mahasiswa akan mencari data-data dan menyimpulkan

Proses Standar

a. Penting bagi perkembangan masing-masing mahasiswa

b. Para mahasiswa akan mempertunjukkan kemampuan untuk berkomunikasi melalui ungkapan tertulis

Tugas

Mahasiswa membuat sebuah tulisan tentang Keselamata Jasmani dan Olahraga

Rubrik

Dalam sebuah seminar tentang keselamatan Pendidikan Jasmani dan Olahraga Anda diminta sebagai salah satu pembicara dalam acara seminar tersebut. Untuk itu anda harus menyusun sebuah makalah yang berkaitan dengan Keselamatan Jasmani dan Olahraga. Anda harus menerangkan tentang Kaitan Pendidikan Keselamatan, Pendidikan Jasmani dan Olahraga, mengemukakan sebuah solusi bagi keselamatan dalam olahraga, membuat rangkuman dari makalah yang anda susun.

Susunan tulisan tersebut harus di ketik dan mencakup sebagai berikut: 1. Pendahuluan (1 - 2 halaman)

2. Pendidikan Keselamatan ( 1– 2 halaman)

3. Hubungan Keselamatan dan Pendidikan Jasmani Dan Olahraga (2 – 3 halaman) 4. Pentingnya keselamatan dalam olahraga (2 – 3 halaman)

5. Kesimpulan (1 - 2 halaman) 6. Daftar Pustaka(1 – 2 halaman)

(6)

Penilaian Isi :

Penyusunan harus memiliki :

KRITERIA PENILAIAN Pendahuluan 1 – 2

Pendidikan Keselamatan 1 – 2 Hubungan Keselamatan dan Pendidikan Jasmani Dan Olahraga 1 – 2 Pentingnya keselamatan dalam olahraga 1 – 2

Kesimpulan 1 – 2

Total- 10 poin Nilai ________ poin

Fokus :

Tingkatan dimana ide atau sudut pandang harus jelas dan terarah

KRITERIA PENILAIAN Tidak jelas, panjang halaman tidak cukup 0

Bingung, tidak jelas, tidak dapat menjelaskan tentang pokok masalah 2 Cukup jelas, tetapi kurang fokus pada masalah 4 Jelas, tetapi kurang fokus pada masalah 6 Jelas, sebagian besar fokus pada topik 8 Sangat jelas, sangat fokus pada topik 10

(7)

Pengorganisasian

Tingkatan dimana rancangan yang logis tentang gagasan harus jelas dan berkaitan

KRITERIA PENILAIAN Tanpa rencana ;panjang halaman tidak cukup 0

Tiap bagian terpisah; tidak berkaitan satu sama lain 2 Tiap bagian terpisah; sedikit bagian yang berkaitan satu sama lain 4 Tiap bagian terpisah; berkaitan satu sama lain 6 Sebagian besar berhubungan; terpadu 8 Semua bagian terhubung; ditandai dengan transisi 10

Total 10 poin Nilai ________ poin

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi perubahan-perubahan pada volume dan value yang dapat menunjukkan tingkat likuiditas saham pada setiap perusahaan setiap

Tahun yang lalu saya menerima surat dari anak yang tinggal di dekat sini, namanya Siti Candra, umurnya 10 tahun.. Dalam surat itu, dia menulis…“Saya minta bantuan dari

Pada KAS betina perkembangan yang diamati adalah fase nimfa instar satu dengan rataan lama hidup 8.58 hari, fase nimfa instar dua dengan rataan lama 10.08 hari, lama fase nimfa

Melalui pemanfaatan lamtoro tersebut, pemanfaatan lahan yang kurang produktif dapat termanfaatkan sekaligus sebagai pohon penghijauan untuk mencegah erosi, disisi

Makna yang diperoleh dari judul tersebut adalah pemanfaatan potensi bantaran sungai dan TSTJ sebagai sebuah ruang yang memiliki fungsi sebagai Rekreasi Taman Air, yaitu

Sama halnya dengan teori yang diunkapkan para ahli ataupun penelitian terdahulu telah disimpulkan bahwa: Berdasarkan teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja guru

Optimasi jumlah pengadaan barang yang optimal merupakan bagian dari penentuan jumlah pengadaan barang, dan salah satu cara pengambilan keputusan dalam optimasi jumlah

Adapun untuk peneliti sendiri, penelitian ini diharapakan dapat mendatangkan manfaat yang berupa pendalaman pemahaman tentang berbagai konsep serta praktek dari