No. 28/05/14/Th.XVI, 5 Mei 2015
KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2015
FEBRUARI 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,72 PERSEN
Jumlah angkatan kerja di Riau pada Februari 2015 mencapai 2.974.014 orang, atau naik
172,849 orang (6,17 persen) dibandingkan jumlah angkatan kerja pada Februari 2014 sebesar 2.801.165 orang.
Jumlah penduduk yang bekerja di Riau pada Februari 2015 sebesar 2,774,245 orang atau
bertambah 112,918 orang (4,2 persen) dibandingkan dengan keadaan pada Februari 2014.
Tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2015 sebesar 6,72 persen, lebih tinggi
dibandingkan keadaan pada Februari 2014 (4,99 persen).
Pertanian masih merupakan sektor yang paling dominan dalam penyerapan tenaga kerja di
Provinsi Riau. Pada periode Februari 2015, penduduk yang bekerja bekerja di sektor pertanian sebesar 46,09 persen, meningkat sebesar 3,68 persen dibandingkan dengan kondisi Februari 2014 sebesar 42,41 persen.
Penduduk bekerja paling banyak berstatus buruh/karyawan sebesar 44,15 persen sedangkan
yang paling kecil adalah penduduk yang bekerja dengan status pekerja bebas di non pertanian, yaitu sebesar 2,79 persen.
Jumlah penduduk yang bekerja di bawah jam kerja normal, yaitu yang bekerja kurang dari 35
jam/minggu, pada Februari 2015 sebesar 36,73 persen dari seluruh penduduk yang bekerja. Angka ini lebih tinggi dari keadaan pada bulan Februari 2014 sebesar 34,75 persen.
Pada Februari 2015, pekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah masih tetap mendominasi
yaitu sebesar 38,48 persen, sedangkan pekerja dengan pendidikan Diploma 2,67 persen dan pekerja dengan pendidikan Sarjana hanya sebesar 8,48 persen.
1. ANGKATAN KERJA, PENDUDUK YANG BEKERJA , DAN ANGKA
PENGANGGURAN
Keadaan angkatan kerja di Riau pada Februari 2015 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan keadaan pada Februari 2014. Di sisi lain, jumlah penduduk 15 tahun keatas yang masuk kategori bukan angkatan kerja menurun sebesar 41.117orang yaitu dari 1.386.897 orang menjadi 1.345.780 orang. Jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2015 bertambah 172,849 orang menjadi 2.774.245 orang dibanding Februari 2014 sebanyak 2.661.327 orang. Sementara itu, tingkat penganggur terbuka pada periode Februari 2015 (6,72 persen) meningkat dibanding periode Februari 2014 (4,99 persen).
Tabel 1. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas menurut Kegiatan Utama Februari 2013 - Februari 2015
Jenis Kegiatan Utama Februari
2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4)
1. Angkatan kerja 2.829.198 2.801.165 2.974.014
Bekerja 2.712.245 2.661.327 2.774.245
Penganggur 116.963 139.838 199.769
2. Tingkat Pertisipasi Angkatan Kerja (%) 69,3 66,88 64,22
3. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 4,13 4,99 6,72
4. Bukan Angkatan Kerja 1.253.330 1.386.897 1.345.780
5. Pekerja Tidak Penuh 1.078.180 924.840 1.018.883
Setengah Penganggur 238.955 210.749 263.123
Paruh Waktu 839.225 714.091 755.760
2. LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA
Pertanian masih merupakan sektor yang paling dominan dalam penyerapan tenaga kerja. Pada Februari 2015, penyerapan sektor pertanian meningkat, yaitu dari 42,41 persen menjadi 46,09 persen dari jumlah penduduk yang bekerja. Sementara itu, penyerapan tenaga kerja pada sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan meningkat dari 17,91 persen pada Februari 2014 menjadi
Tabel 2 memperlihatkan struktur penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama. Selama periode Februari 2014 - Februari 2015, jumlah penduduk yang bekerja mengalami peningkatan persentase hampir di beberapa sektor yaitu sektor pertanian, sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi, sektor lembaga keuangan dan jasa kemasyarakatan. Secara keseluruhan, perubahan jumlah penduduk yang bekerja di masing-masing sektor, lapangan pekerjaan utama pada Februari 2013 hingga Februari 2015, dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama Februari 2013 - Februari 2015 (%)
Lapangan Pekerjaan Utama Februari
2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4)
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perikanan 46,31 42,41 46.09
Pertambangan dan Penggalian 1,62 1,73 1.32
Industri 4,79 5,51 4.90
Listrik, Gas, dan Air Minum 0,23 0,31 0.12
Konstruksi 4,71 5,54 4.84
Perdagangan, Rumah Makan, dan Akomodasi 20,78 20,50 16.04
Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi 3,55 3,79 3.85
Lembaga Keuangan 2,93 2,29 2.98
Jasa Kemasyarakatan 15,07 17,91 19.85
Total 100,00 100,00 100,00
3. STATUS PEKERJAAN
Secara sederhana, pendekatan kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pendekatan pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal, Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Februari 2015 sebesar 59,83 persen bekerja pada kegiatan formal dan 40,17 persen bekerja pada kegiatan informal.
Dari 2.774.245 orang yang bekerja pada Februari 2015, status pekerjaan utama yang terbanyak sebagai buruh/karyawan sebesar 44,15 persen diikuti berusaha sendiri sebesar 18,63 persen, sedangkan yang terkecil adalah pekerja bebas non pertanian sebesar 5,79 persen.
Dalam periode tiga tahun terakhir (Februari 2013 – Februari 2015) terjadi tren peningkatan pekerja dengan status buruh/karyawan, yaitu 41,08 persen (Februari 2013), 41,84 persen (Februari 2014) dan 44,15 persen (Februari 2015). Sedangkan pekerja dengan status pekerja keluarga mengalami tren penurunan selama tiga tahun terakhir yaitu 14,65 persen (Februari 2013), 14,62 persen (Februari 2014), 13,06 persen (Februari 2015).
Tabel 3. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama Februari 2013 - Februari 2015 (%)
Status Pekerjaan Utama Februari
2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4)
1 Berusaha Sendiri
21,63
20,90
18,63
2 Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tidak Dibayar
11,00
11,71
11,50
3 Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Buruh Dibayar
4,40
5,20
4,19
4 Buruh/Karyawan/Pegawai
41,08
41,84
44,15
5 Pekerja Bebas di Pertanian
5,49
3,73
5,68
6 Pekerja Bebas di Non Pertanian
1,76
1,99
2,79
7 Pekerja Keluarga
14,65
14,62
13,06
Total
100,00
100,00
100,00
4. PENDUDUK YANG BEKERJA MENURUT JUMLAH JAM KERJA
Secara umum, komposisi jumlah orang yang bekerja menurut jam kerja per minggu tidak mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu. Secara keseluruhan, terjadi penurunan pekerja dengan jam kerja dibawah 35 jam per minggu selama tiga tahun terakhir. Pada Februari 2015, pekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 8 jam perminggu porsinya relative kecil yaitu hanya 2,14 persen dari total penduduk yang bekerja di Provinsi Riau. Sementara itu penduduk yang bekerja penuh waktu, yaitu pekerja pada kelompok 35 jam keatas jumlahnya meningkat dari Februari 2013 (60,25 persen) mencapai 63,27 persen pada Februari 2015.
Tabel 4. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Jumlah Jam Kerja Perminggu
Februari 2013 - Februari 2015 (%)
Jumlah Jam Kerja Perminggu Februari
2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) 1 - 7 1,93 1,89 2.14 8 - 14 6,83 5,13 5.87 15 - 24 15,44 12,94 15.28 25 - 34 15,54 14,79 13.44 0* dan 35+ 60,25 65,25 63.27 Total 100,00 100,00 100.00
Keterangan:* Termasuk penduduk yang sementar tidak bekerja
5
. PENDUDUK YANG BEKERJA MENURUT PENDIDIKAN
Tabel 5. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan
Februari 2013 - Februari 2015 (%)
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Februari
2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4)
SD ke bawah 39,47 40,17 38,48
Sekolah Menengah Pertama 20,71 17,54 20,10
Sekolah Menengah Atas 20,44 21,54 22,78
Sekolah Menengah Kejuruan 8,5 9,59 7,49
Diploma I/II/III 3,38 3,16 2,67
Universitas 7,5 8,00 8,48
Total 100,00 100,00 100.00
ke bawah, SMK dan Universitas jika dibandingkan keadaan tahun sebelumnya, yaitu Februari 2014. Kelompok pekerja dengan pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah Sekolah Dasar mendominasi pekerja pada Februari 2015 yaitu sebesar 38,48 persen, sedangkan pekerja dengan pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah Diploma I, II, III merupakan kelompok yang terkecil yaitu sebesar 2,67 persen.
6. TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA MENURUT PENDIDIKAN
Jumlah pengangguran pada Februari 2015 mencapai 199.769 orang atau 6,72 persen dari total angkatan kerja. Jika dibandingkan keadaan Februari 2014, TPT pada hampir semua tingkat pendidikan mengalami peningkatan, kecuali TPT untuk tingkat pendidikan SMP mengalami penurunan sebesar 0,31 persen. Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada lulusan Diploma yaitu dari 10,14 persen pada Februari 2014 menjadi 19,49 persen pada Februari 2015
Tabel 6. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan
Februari 2013 - Februari 2015 (%)
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Februari
2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4)
SD ke bawah 2,12 1,53 2.94
Sekolah Menengah Pertama 2,46 4,3 3.99
Sekolah Menengah Atas 8,26 8,69 10.72
Sekolah Menengah Kejuruan 5,7 7,49 11.14
Diploma I/II/III 8,28 10,14 19.49
Universitas 3,58 7,58 9.39