• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAGASAN PERUBAHAN Program Pengembangan Kompetensi Llife Skill Vokasi Untuk Siswa SMA/MA di Provinsi Kepulauan Riau MUHD. DALI LOGO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAGASAN PERUBAHAN Program Pengembangan Kompetensi Llife Skill Vokasi Untuk Siswa SMA/MA di Provinsi Kepulauan Riau MUHD. DALI LOGO"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

LOGO

muhd.dali64.md@gmail.com

GAGASAN PERUBAHAN

Program Pengembangan

Kompetensi

Llife Skill

Vokasi

Untuk Siswa SMA/MA di

Provinsi Kepulauan Riau

Seminar Proyek Perubahan Diklat Kepemimpinan III

Angkatan VI Tahun 2014

(2)

IDENTIFIKASI MASALAH

1.

Ada Gap pada Struktur Kurikulum Pendidikan

Menengah Mata Pelajaran Peminatan antara SMA/MA

dengan SMK/MAK

2.

Kurikulum 2013 memberi peluang untuk dikembangkan

pada mata pelajaran peminatan sebagai muatan lokal

3.

Masih Banyak Lulusan SMA yang tidak melanjutkan ke

perguruan tinggi, mengambil jalan pintas bekerja di dudi

tanpa dibekali kompentensi dan sertifikasi keahlian

yang berbasis vokasi

4.

Era globalisasi seperti MEA, AFTA merupakan iklim

kompetitif yang memerlukan keahlian standar regional

maupun internasional.

(3)

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU PER MINGGU

X XI XII

Kelompok A (Wajib)

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 Matematika 4 4 4 5 Sejarah Indonesia 2 2 2 6 Bahasa Inggris 2 2 2 Kelompok B (Wajib) 7 Seni Budaya 2 2 2

8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3 9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24

Kelompok C (Peminatan)

Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA) 18 20 20 Mata Pelajaran Peminatan Akademik dan Vokasi (SMK/MAK) 24 24 24

JUMLAH JAM PELAJARAN YANG HARUS DITEMPUH PERMINGGU (SMA/MA)

42 44 44

JUMLAH JAM PELAJARAN YANG HARUS DITEMPUH PERMINGGU (SMK/MAK)

(4)

NAMA GAGASAN PERUBAHAN

Program Pengembangan

Kompetensi

Llife Skill

Vokasi

Untuk Siswa SMA/MA di Provinsi

Kepulauan Riau

(5)

TUJUAN PERUBAHAN-1

Jangka Pendek

1.

Terlaksana Rapat Koordinasi dan Sosialisasi

Program

2.

Terbentuk Tim Penyusun Peta Kompetensi

Vokasi

3.

Tersedia Peta dan standar Kompetensi Vokasi

4.

Terbentuk Sekolah Penyelenggara

5.

Terbentuk Sekolah Pendamping

6.

Terlaksana pilot projek program kompetensi life

skill vokasi untuk siswa SMA/MA

(6)

TUJUAN PERUBAHAN-2

Jangka Menengah

1.

Terimplementasi Kompetensi Vokasi Minimal

satu SMA di setiap Kawasan FTZ BBK.

2.

Terlaksana Ujian Sertifikasi Kompetensi

Keahlian Dasar

3.

Terlaksana Ujian Sertifikasi Kompetensi

Keahlian Menengah

(7)

TUJUAN PERUBAHAN-3

Jangka Panjang

1.

Terlaksana program kompetensi life skill vokasi

siswa SMA/MA di Provinsi Kepulauan Riau

2.

Terlaksana ujian sertifikasi keahlian kompetensi

vokasi siswa SMA/MA di Provinsi Kepulauan

Riau

3.

Tersedia lulusan SMA/MA yang memiliki

kompetensi vokasi yang bersertifikasi pada level

keahlian menengah.

4.

Terwujud peluang kerja baru dan dapat

memperkecil pengangguran.

(8)

MANFAAT PERUBAHAN

1.

Pada jangka pendek Tim dapat memetakan kompetensi keahlian

vokasi sesuai kebutuhan masing-masing satuan pendidikan,

2.

Pada jangka menengah dan jangka panjang peserta didik Lulusan

SMA/MA siap memasuki dunia kerja/industry dan siap

berkompetensi di pasar global pada level teknisi tingkat dasar,

tingkat menengah dan tingkat keahlian.

3.

Program pengembangan peningkatan kompetensi Life Skill vokasi

dapat Memperkecil persoalan sosial seperti pengangguran tanpa

keahlian tamatan sma/ma yang tidak melanjutkan pendidikan ke

perguruan tinggi.

4.

Mewujudkan lapangan kerja baru dan juragan muda untuk

berwirausaha.

5.

Program pengembangan dan inovasi tersebut dapat dipergunakan

tidak hanya di Provinsi Kepulauan Riau bahkan dapat dijadikan

model penyelenggaraan life skill pada level regional maupun

nasional.

(9)

RUANG LINGKUP-1

Jangka Pendek

1.

Rapat Koordinasi Kepala SMA/MA/SMK/MAK

2.

Pembentukan Tim Pemetaan Kompetensi Vokasi

3.

Pembentukan Penyelenggara

4.

Pembentukan Sekolah/Lembaga Pendamping

5.

Pelaksanaan pilot projek program kompetensi life

skill vokasi untuk 15 orang siswa SMA/MA

(10)

RUANG LINGKUP-2

Jangka Menengah

1.

Implementasi penyelenggaraan program life skill

sebagai muatan local / mata pelajaran

peminatan pilihan minimal satu SMA/MA di

Batam, Bintan, dan Karimun sebagai kawasan

FTZ

(11)

RUANG LINGKUP-3

Jangka Panjang

1.

Penyelenggaraan Program Diklat Kompetensi

Keahlian Tingkat Menengah

2.

Terlaksana Ujian Kompetensi Tingkat Keahlian

3.

Sertifikasi kompetensi vokasi sesuai bidang

keahlian

(12)

DISKRIPSI PROYEK PERUBAHAN

OUTPUT KUNCI

Terbentuk tim analisis kurikulum dan pemetaan kompetensi

vokasi

Kegiatan pemetaan kompetensi vokasi

Terbentuk tim implementasi dan penandatanganan kesepahaman

Program Pengembangan Kompetensi

Llife Skill

Vokasi

Terpilih model penyelenggaraan program

Kegiatan pilot projek program pengembangan kompetensi vokasi

Kegiatan Program Pengembangan Kompetensi

Llife Skill

Vokasi

untuk jangka menengah maupun jangka panjang

Kegiatan Ujian Kompetensi Keahlian Dasar (Sertifikasi Keahlian

Dasar), Keahlian Menengah (Sertifikasi Keahlian Menengah), dan

Ujian Kompetensi Keahlian (Sertifikasi Keahlian).

(13)

MILE STONE CAPAIAN JANGKA PENDEK

1.

Terbentuk Tim Penyusun Peta Kompetensi Vokasi (Minggu

ke 2 Oktober)

2.

Tersedia Standar Kompetensi Berbasis Vokasi (Minggu ke

2 Oktober)

3.

Terbentuk Sekolah Penyelenggara (Minggu ke 3 Oktober)

4.

Terbentuk Sekolah Pendamping (Minggu ke 3 Oktober)

5.

Terlaksana pilot projek program kompetensi life skill vokasi

30 orang siswa SMA/MA (Minggu ke 4 Oktober dan

Minggu ke 1 Nopember)

6.

Terlaksana Ujian dan Sertifikasi Kompetensi (Minggu ke 2

Nopember)

(14)

TATA KELOLA PROYEK PERUBAHAN-1

Mentor

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau, yakni mendukung proyek perubahan yang dibuat oleh Project Leader

Project Leader

Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi membuat rancangan/konsep serta memimpin pelaksanaan proyek perubahan

Coach

Sunari Sarwono, MA sebagai pengarah dan memonitor pelaksanaan kegiatan, serta memberikan masukan terhadap kemajuan kegiatan.

Tim Analisis dan Pemetaan

Kepala SMA/MA dan Kepala SMK sebagai tim analisis kurikulum dan pemetaan kompetensi vokasi

(15)

TATA KELOLA PROYEK PERUBAHAN-2

Tim Implementasi

Kepala Seksi Pembinaan SMA, Kepala SMA/MA, Wakil Kepala Bidang Kurikulum dan Guru yang ditunjuk sebagai Tim Implementasi Program Life Skill kompetensi vokasi pada satuan pendidikan yang telah ditetapkan dengan kesepakatan bersama.

Tim Pendamping

Kepala Seksi Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau, Kepala SMK, Wakil Kepala Bidang Kurikulum dan Guru Sebagai Tim

Pendampingan Program Life Skill Kompetensi Vokasi pada satuan pendidikan yang telah ditetapkan dengan kesepakatan bersama.

Pendukung

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Kepala Bidang Pendidikan Menengah sebagai pendukung Program Life Skill Kompetensi Vokasi pada satuan pendidikan menengah.

(16)

STAKE HOLDER-1

PUSAT

1.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia

2.

Dirjen Pendidikan Menengah Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan

3.

Direktorat Pembinaan SMA

4.

Direktorat Pembinaan SMK

5.

Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan

(17)

STAKE HOLDER-2

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

1.

Gubernur

2.

DPRD Provinsi

3.

Komisi IV DPRD

4.

Dinas Pendidikan

5.

Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan

6.

Seksi PSMA Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan

7.

Seksi PSMK Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan

8.

Bappeda

9.

Dinas Tenaga Kerja

10.

Dewan Kawasan FTZ

11.

B L P T

12.

Kanwil Kemenag Provinsi Kepulauan Riau

13.

Kadin

(18)

STAKE HOLDER-3

Kabupaten / Kota

1.

Bupati/Walikota

2.

DPRD

3.

Dinas Pendidikan

4.

Bidang Pendidikan Menengah

5.

Seksi PSMA

6.

Seksi PSMK

7.

Pengawas SMA

8.

Pengawas SMK

9.

Bappeda

10.

Dinas Tenaga Kerja

11.

BP Kawasan

12.

Kadin

13.

Apindo

(19)

STAKE HOLDER-4

SATUAN PENDIDIKAN

1.

SMA Negeri 5, 16, 17 Kota Batam

2.

SMK Negeri 1, 2, 3, dan 4 Batam

3.

SMA N 4 Karimun dan MAN Karimun

4.

SMK Negeri 1 Karimun

5.

SMA Negeri 2 dan 4 Tanjungpinang

6.

SMK Negeri 3 Tanjungpinang

7.

SMA/MA se Provinsi Kepri

(20)

ANGGARAN BIAYA

Anggaran biaya direncanakan untuk kegiatan rapat koordinasi dan sosialisasi program jangka pendek 60 hari

Transportasi PP @ Rp 400.000 x 100 x 2 = Rp 80.000.000,-

Akomodasi 1 malam@ Rp 400.000 x 50 = Rp 20.000.000,-

Konsumsi @ Rp 30.000 x 60 x 2 = Rp 3.600.000,-

Snak @ Rp 20.000 x 60 x 2 = Rp 2.400.000,-

Uang saku peserta@ Rp 150.000 x 100 = Rp 15.000.000,-

Honor Panitia @ Rp 1.000.000 x 6 = Rp 6.000.000,-

ATK/Seminar kit @ Rp 20.000 x 100 = Rp 2.000.000,-

Sewa tempat @ Rp 2.000.000,- = Rp 2.000.000,-

Nara Sumber 2 org @ Rp 5.000.000 x 2 = Rp 10.000.000,-

Pilot projek @ Rp 500.000 x 30 = Rp 15.000.000,-

JUMLAH = Rp

(21)

rupiah---LOGO

IF YOU WANT TO SUCCESES YOU MUST CHANGE, IF

YOU WANT NEVER TO CHANGE YOU MUST BE DIE

Referensi

Dokumen terkait

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sebelumnya. Pengamatan ini meliputi kegiatan guru dan siswa selama pembelajaran

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi dengan judul Kajian Ilmiah Alkohol sebagai Substansi dalam Khamr dan Analisis Proses Sertifikasi Halal di

Kepemimpinan yang dimaksud adalah kemampuan kepala sekolah dalam membina dan membimbing guru untuk melaksanakan KBM terutama kegiatan merencanakan, melaksanakan proses

Hasil dari wawancara yang dilakukan, responden dengan motivasi yang tinggi serta patuh terhadap diet (83,3%) menyatakan bahwa mereka percaya bahwa dengan menjalani diet

Karena asesmen diperlukan untuk mengukur dan menggambarkan perkembangan siswa dan kemampuannya dalam seluruh aspek domain matematika dengan tiga level berpikir

9.Apabila mahasiswa telah memenuhi kewajiban dalam menempuh praktek kerja lapangan bidang yang bersangkutan, dan sampai dengan hari yudisium bagi mahasiswa yang bersangkutan

Jika pada waktu membuat perjanjian tidak ditetapkan tentang itu, si pembeli harus membayar di tempat dan pada waktu dimana penyerahan harus dilakukan (Pasal 1514

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan mengetahui karakteristik learning obstacle , guru dapat lebih mempersiapkan antisipasi yang akan dilakukan ketika