• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN TEKNIK MULTIPLE ACCES PADA GATEWAY MULTI TERMINAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN TEKNIK MULTIPLE ACCES PADA GATEWAY MULTI TERMINAL"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

J-1

PENGEMBANGAN TEKNIK MULTIPLE ACCES

PADA GATEWAY MULTI TERMINAL

H. Lami

1)

, A. Affandi

2)

1) Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya 60111, email : f3rr1_63@elect-eng.its.ac.id

2) Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya 60111, email : affandi@ee.its.ac.id

ABSTRAK

Dalam sistem komunikasi radio kanal transmisi digunakan secara bersama-sama . Sistem komunikasi ini rentan terjadinya tabrakan data saat lebih dari dua terminal mengirimkan data dalam waktu yang bersamaan. Proses deteksi tabrakan akan terjadi pada layer Medium access control (MAC). MAC dalam komunikasi packet radio telah dikenal seperti CSMA dan Etehernet. Pada penelitian ini, penulis melakukan pengujian deteksi tabrakan data (collision detection) pada empat buah terminal yang difungsikan sebagai client/server berbasis CSMA. Implementasi jaringan pada band VHF (156-174MHz) dan protokol kirim terima adalah pada mode KISS. Pembangkitan paket dan proses pengiriman dilakukan sebanyak dua puluh empat kali percobaan dimana waktu mengirimkan data antara tiga client dan satu server dilakukan secara acak. Hasilnya dapat dilihat pada log database GUI dengan delay minimum yang terjadi saat pengiriman adalah 1000msec.

Kata Kunci : csma, vhf, packet radio. kiss

1. PENDAHULUAN

Komunikasi radio amatir dalam daerah frekuensi VHF dikembangkan kearah komunikasi maritim. Untuk merealisasikannya, sejak tahun 1952

Federal communication commission (FCC) resmi mengumumkan aturan dan regulasi penggunaan frekuensi[1]. Aturan ini telah diimplementasikan pada beberapa fasilitas pelayaran komersil seperti vessel monitoring sistem[2]. Peralatan komunikasi untuk mendukung komunikasi maritim multi terminal juga telah tersedia banyak dipasaran. Akan tetapi komunikasi multi terminal ini masih mengalami banyak kelemahan[3]. Oleh karena itu penggunaan kanal frekuensi secara bersama-sama saat komunikasi masih menjadi kendala. Banyak informasi yang tertunda sampai ketujuan karena mekanisme akses pada komunikasi radio tidak membolehkan dua terminal mengirimkan informasi dalam waktu yang bersamaan. Aturan ini dibuat untuk mencegah terjadinya tabrakan data antara terminal. Salah satu protokol yang mengatur

mekanisme ini dikenal dengan carrier sense multiple

access (CSMA). CSMA merupakan medium access control untuk jaringan LAN yang membolehkan komunikasi multi terminal dan mampu menyediakan layanan komunikasi suara dan data. Untuk komunikasi dengan dengan karakteristik tidak padat,

CSMA terbukti lebih baik dibandingkan multiple

access control lainnya seperti token ring, pooling, dan time division multiple access[4]. Satu kekurangan dari CSMA adalah kemungkinan

meningkatnya collision yang terjadi saat pengiriman

data seiring dengan bertambahnya jumlah terminal yang tidak dapat ditangani untuk melakukan transmisi data dalam jaringan[5]. Kondisi trafik ini

menyebabkan kemungkinan terjadinya delay dan

membuat troughput jaringan menurun juga memberi dampak pada kinerja jaringan. Pada penelitian ini akan dimodelkan suatu jaringan komunikasi radio VHF band dengan mode protokol akses radionya

adalah KISS (keep it simple stupid) dan medium

access control yang digunakan adalah CSMA. Pemilihan panjang frame paket maksimum untuk skenario CSMA yang dikembangkan pada model ini diharapkan mampu melihat karakteristik kirim

terima, waktu pendudukan kanal frekuensi dan delay

yang terjadi.

2. PROTOKOL MULTIPLE ACCESS

Suatu multiple access protocol mengijinkan

penggunaan kanal komunikasi secara bersama-sama oleh beberapa terminal dalam suatu jaringan

komunikasi. Penggunaan access point untuk setiap

terminal dalam suatu jaringan komunikasi nirkabel mengartikan bahwa terdapat beberapa lintasan

komunikasi point to point dengan media komunikasi

berbeda [6].

2.1 Kalsifikasi protokol multiple akses

Pengontrolan ini berhubungan dengan alokasi kanal komunikasi ke pelanggan. Protokol harus menjamin alokasi kanal yang akan digunakan sebagai

media komunikasi antara terminal. Throughput dan

delay transmisi dalam suatu jaringan komunikasi merupakan parameter yang menentukan efisiensi penggunaan media komunikasi. Alokasi kanal ke setiap terminal harus adil dan fleksibel terhadap perbedaan jenis trafik. Hubungan antara terminal dalam multiple acess identik dengan suatu matriks dan topologi jaringan yang mungkin dimana topologi yang

(2)

J-2 diberikan dalam teknik ini adalah bus, star, ring, dan tree. Fungsi pengontrolan dalam jaringan komunikasi

ini dilakukan oleh base station. Protokol multiple

access yang ditunjukan oleh gambar diklasifikasikan

atas contentionless protocol (scheduling), dan

contention protocol (random access) yang masing-masing terbagi atas beberapa bagian.

Gambar 1. Klasifikasi protokol multiple akses

2.2 Penggunaan kanal dalamfungsi waktu

Hal penting dalam komunikasi paket radio adalah mengefisiensikan penggunaan kanal Radio Frekuensi (RF) untuk mendapatkan throughput

maksimum dan interferensi minimum. Dasar

multiplexing dalam domain waktu adalah CSMA-CD dan CSMA-CA. Skenario kirim terima protokol CSMA untuk multi terminal secara sederhana dapat didefinisikan yaitu Tidak ada terminal yang akan melakukan transmisi jika kanal frekuensi sedang

digunakan. Terminal lain akan memonitor (listening)

keadaan kanal frekuensi yang diduduki tersebut dan akan melakukan transmit jika pada kanal frekuensi

dalam kondisi idle. Model pendudukan kanal frekuensi

pada sistem CSMA digambarkan oleh gambar 2.

Gambar 2. Proses pendudukan kanal CSMA

Jika ada lebih dari dua terminal yang akan melakukan transmisi paket maka ketika kanal

frekuensi dalam keadaan idle, terminal yang akan

mengirimkan data tidak boleh menduduki kanal

tersebut tetapi menduduki kanal setelah kanal idle[7].

Throughput yang dihasilkan oleh jaringan berbasis CSMA ini adalah

I B

U

S (1)

Dimana S adalah throughput sistem, I adalah kanal

idle, dan U adalah waktu pendudukan kanal

frekuensi.

3. Metodologi perancangan

Pada tahapan ini akan dilakukan pemodelan sistem kirim terima jaringan berbasis CSMA. Untuk merealisasikan pemodelan ini maka dilakukan beberapa tahapan sebagai berikut :

1. Instalasi dan konfigurasi.

Menghubungkan modem, Mixer dan PC

2. Desain format protokol.

Pada tahapan ini dilakukan desain format protokol komunikasi.

3. Desain GUI.

Membuat GUI dengan software Borland Delphi 3.0.

4. Penerapan CSMA pada kirim terima pesan

dengan memanfaatkan fasilitas modem MFJ-1276. Sebelum mengirimkan data, modem harus terlebih dahulu di atur dalam mode KISS. Tujuannya adalah komunikasi dapat terjadi untuk multi terminal.

INSTALASI DAN KONFIGURASI

DESAIN GUI KIRIM TERIMA PESAN

FORMAT PROTOCOL

PENERAPAN CSMA

SIMULASI KIRIM DAN TERIMA PESAN

Gambar 3. Tahapan pemodelan simulasi

Berdasarkan alur tahapan kerja maka salah satu faktor yang menentukan dalam pemodelan ini adalah desain format frame paket yang akan dikirimkan.

(3)

J-3 Tujuannya adalah agar format paket pesan yang dikirimkan sama antara terminal dan server.

Tabel 1. Format frame paket

ID User/

group SRC DST GW Flag Data

Check Sequence

Endof frame

Bentuk desain frame paket adalah terdiri dari :

1. ID USER (1 byte) : memberikan identitas terminal

dalam suatu gateway berfungsi pada saat melakukan koneksi gateway.

2. Adress yang merupakan alamat tujuan, terdiri dari :

Source/SRC (1 byte) dan destination/DST (1 byte)

3. Gateway /GW (1 byte) merupakan frame

informasi terminal yang berfungsi sebagai server yang dilalui sebelum menuju ke terminal lain.

4. Flag (1 byte) digunakan untuk mendeteksi batas

antara address dan data dari frame.

5. Data (64 byte) merupakan pesan actual yang akan

dikirimkan oleh terminal.

6. Check sequence (1 byte) berfungsi untuk

mendeteksi 16 bit error sehingga terjadi transmisi yang efisien.

7. Endof frame (1 byte) merupakan batas akhir dari

frame.

Ide desain frame paket ini didasarkan pada frame protocol AX.25 dan juga kecepatan modem MFJ-1276. Modem ini memiliki kecepatan transmit 1200 bit/detik pada kondisi VHF band dan terminal mampu menerima paket 128 byte[8]. Untuk optimasi kinerja maka frame paket yang didisain tidak boleh lebih dari 128 byte. Berdasarkan format frame paket, jumlah byte dari frame yang telah didesain berjumlah 128 byte atau masih dalam batas normal. Sehingga kegagalan pengiriman paket karena terlalu panjangnya karakter dapat dihindari.

Selain format frame paket data, tahapan desain GUI kirim terima pesan menjadi salah satu faktor penting yang akan mendukung proses kirim terima data dapat berlangsung. Pada tahapan ini perlu diperhitungkan inputan format paket, koneksi

serial-paralel antara modem dan komputer yang

dihubungkan oleh RS-232. Analogi keberhasilan koneksi pembuatan gui adalah ditampilkan pada

gambar 5 didasari oleh konsep handshacking protocol.

Clear to send, data terminal ready, dan Data set ready

dari RS-232 digunakan untuk koneksi antara terminal (DTE) dan Modem MFJ-1276 (DCE). Terminal memberikan informasi data terminal ready yang menyatakan siap menerima data dari modem. Apabila

modem mengirimkan indikasi clear to send maka

terminal tersebut akan mulai mengirimkan paket.

Kondisi lain yang dapat terjadi saat proses pengiriman data dari terminal ke modem adalah ketika buffer modem padat maka CTS berada dalam kondisi negatif yang menandakan proses pengiriman data dihentikan. Modem MFJ-1276 akan kembali mengirimkan CTS apabila modem sudah dapat lagi menerima pengiriman paket dari terminal.

Server Listening Client Connect to Server Server Connect to Client Client connect To Server Pengiriman Text Pesan Client Disconncet

Gambar 4. Alur Desain koneksi RS232 dan Modem MFJ-1276

Setelah didapatkan model proses koneksi maka dapat dilakukan pembuatan program GUI

berbasis Borland Delphi. Flow chart pembuatan GUI

terdiri atas 3 tahapan yaitu : 1. Flow chart main program

Start

Init serial port

Rx. timer start

Stop

Gambar 5. Flow chart main program 2. Flow Chart terima data untuk tiap detik

(4)

J-4

Start

Ada data

Baca serial Simpan ke FIFO buffer

End of frame T

Y Ambil frame dari FIFO

buffer

Urai frame ke data (source, destination, via,

flag, data)

Tampil ke l ayar

Stop

Gambar 6. Flow chart terima data tiap detik 3. Flow Chart kirim data

Start

Ambil data dari GUI

Bentuk frame dan hitung checksum

Stop Kirim ke modem

Gambar 7. Flow chart kirim data

Hasil tampilan desain GUI dapat dilihat pada

gambar 8 dan gambar 9 Yang terdiri atas form source

menyatakan terminal pengirim, destination

menyatakan terminal tujuan dan via menunjukan gateway yang dilalui.

Gambar 8. GUI kirim terima data

Gambar 9. GUI kirim data

Setelah dihasilkan GUI kirim terima data

tersebut maka kegitan selanjutnya adalah

mengimplementasikan antara GUI yang dihasilkan dan konfigurasi peralatan untuk membangun skenario CSMA menurut konfigurasi pada gambar 10.

MFJ-1276 MFJ-1276

MFJ-1276 MFJ-1276

Radio port kabel with connector R a d io p o r t k a b e l w it h c o n n e c to r

Radio port kabel with connector

RS-232 RS-232 RS-232 RS-232 MIXER 8-CH EURORACK UB222FX-Pro Client 1 Client 2 Client 3 SERVER

Gambar 10. Konfigurasi jaringan simulasi berbasis CSMA

Empat buah komputer terhubung ke modem MFJ-1276 melalui RS-232. Keluaran dari modem akan dihubungkan ke MIXER 8-channel melalui radio port with connector 5-pin. Mixer dalam pemodelan ini akan difungsikan sementara sebagai kanal radio sebelum diimplementasikan ke kanal radio yang sesungguhnya.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan konfigurasi dan pembuatan

GUI maka kegiatan selanjutnya adalah melakukan

proses kirim terima data. Hasil proses kirim terima data disimpan dalam bentuk log file pada database

(5)

J-5

SQL server. Time stamp yang ditampilkan

menyatakan waktu saat pesan terkirim oleh terminal 1-3 menuju server. Dapat dilihat pada time stamp terjadi 24 kali percobaan kirim terima pesan dalam waktu kirim yang acak. Disain panjang frame paket sebesar

128 byte menyebabkan delay yang disebabkan

mencapai 1000msec dimana kondisi ini masih normal

untuk ambang delay yang diberikan modem

MFJ-1276 sebesar 10sec.

Gambar 11. Data Log Percobaan Kirim Terima Pesan

5. KESIMPULAN

Jaringan yang disimulasikan ini dimodelkan dengan konfigurasi tiga buah terminal dan satu server. Modem yang digunakan adalah MFJ-1276 dalam mode VHF. Saat melakukan transmisi data, protokol akses yang digunakan adalah KISS mode. Koneksi antara modem dan terminal menggunakan RS-232.

Untuk proses Handshacking protocol antara

client-server terjadi pada GUI yang di install pada client. Skenario saat pengiriman data antara terminal dan server dilakukan secara acak. Hasilnya, Frame paket yang didisain masih layak untuk digunakan sebagai format paket komunikasi antara multi terminal karena delay yang terjadi adalah 1000ms dimana jauh dari ambang delay yang ditawarkan modem sebesar 10sec.

DAFTAR PUSTAKA

[1] J. Renner, “VHF Maritime Mobile Communication : A System Approach to Serving User Requirements”, IEEE Transaction On Vehicular Technology, Vol.VT-25, No.4 August 1977. [2] M. Tello dkk, “Automatic Vessel Monitoring with

Single and Multidimensional SAR Images in the

Wavelet Domain, ISPRS Journal of

Photogrammetry & Remote Sensing 61 hal 260-278, Elsevier B.V., 2006.

[3] J. Parker, “European View of Automated VHF/UHF Radio System –Marine Spectrum

Usage Alternatives and Trends”, IEEE JOURNAL OF OCEANIC ENGINEERING, VOL.OE-2, NO. 3, JULY 1977.

[4] P. Wang dkk, “Collission Awarnes Multiple Access networks Performance Optimization”,

Winter Simulation Conference ed. S.

Andradottir, dkk Proceedings Of the 1997.

[5] J. Charles dkk, “A Carrier sense multiple access

protocol With Power Backoff (CSMA/PB)”, Elsevier Science Publishers B. V. Amsterdam, The Netherlands, VOL.5, ISSUE 8, 2007.

[6] Harada & Prasad, simulating and software Radio

for mobile communication, Artech House. 2002. [7] H. Takagi dkk, “Throughput Analysis For

Persistent CSMA System, IEEE Transaction On Vehicular Technology, Vol.COM-25, No.7, July 1985.

[8] MFJ-127B/1274 TNC 2 Packet Radio Owner’s

Gambar

Gambar 2. Proses pendudukan kanal CSMA
Tabel 1. Format frame paket
Gambar 9. GUI kirim data
Gambar 11. Data Log Percobaan Kirim Terima Pesan  5.  KESIMPULAN

Referensi

Dokumen terkait

Produksi hidrogen dari gliserol (Luo, 2009) dilaporkan dapat menghasilkan lebih banyak hidrogen jika dibandingkan derivat biomassa seperti glukosa dan sukrosa. TiO 2 merupakan

Pada pola termogravimetri senyawa oksotrinuklir hasil sintesis seperti yang tersaji pada Gambar 6 terlihat bahwa pada tahap awal pengukuran pada temperatur 35 o

Penelitian ini bermaksud menguji pendapatan UKM sebagai variabel terikat sedangkan biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan

Jadi sementara Anda memiliki koneksi 1.54Mb ke penyedia internet, penyedia internet Anda mungkin memiliki koneksi 255Mb ke internet sehingga dapat mengakomodasi kebutuhan

Za uresničevanje teh nalog Banka Slovenije Uradni list RS, 1-17/91: • uravnava količino denarja v obtoku, • skrbi za splošno likvidnost bank in hranilnic, • skrbi za

Jika Anda sudah mempunyai foto di internet dapat juga, memilih URL Downloader, lalu masukkan URL-nya pada form yg sudah disediakan, kemudian klik Download 

pegawai baru ke dalam perusahaan. Sumber daya manusia selalu mengikuti perkembangan terakhir dalam peraturan pemerintah yang mempengaruhi praktek

Nilai backscattering yang diberikan oleh dasar perairan biasanya memiliki intensitas tertentu, namun diperlukan threshold agar nilai backscattering dari dasar laut yang ingin