• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELOMPOK 6 BIOLOGI A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KELOMPOK 6 BIOLOGI A"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

24/03/2017

(2)

Disusun Oleh :

1.

Linda Susilowati

131810401018

2.

Asa Hanifatul Hayyinah 151810401065

3.

Ratis Nour Sholichah

161810401005

4.

Indah Salsabila Kurnia

161810401012

5.

Denina Rama Deaz

161810401017

6.

Babudin

161810401029

(3)

FUNGSI

HEWAN

VERTEBRATA

STRUKTUR

(4)

PENGERTIAN

PERNAFASAN

Konsep dasarnya pertukaran gas

pada tingkat organ, sistem organ

yaitu O

2

dalam proses oksidasi untuk

menghasilkan energi dan

mengeluarkan CO

2

yang bertujuan

menghasilkan energi bagi tubuh

RESPIRASI SELULER

Proses pemecahan nutrisi oleh

oksigen dalam tingkat sel untuk

menghasilkan energi

(5)

FUNGSI SISTEM PERNAFASAN

Pertukaran gas O

2

dan CO

2

Memanaskan udara dan

menjenuhkan udara dengan uap

air

Membersihkan udara dari debu

dan material asing lainnya

Termoregulasi dan keseimbangan

(6)

Sistem Respirasi dibagi

menjadi 2 bagian

KonduksiRongga hidungFaringLaringTrakeaBronchus BronkiolusBronkiolus TerminalisRespirasiBronkiolus RespiratoriusDuktus AlveolarisAlveolus

(7)

BAGIAN KONDUKSI

(8)

HIDUNG

BAGIAN HIDUNG

1. Lubang dan bulu hidung

- tempat jalannya udara (ukuran sesuatu yang masuk)

- penyaring benda asing dengan selaput lendir yang melekatkan kotoran pada bulu hidung

2. Septum (pemisah) hidung

- tersusun dari tulang rawan dan tulang (hialin yang semi transparan, kuat dan elastis)

- Memisahkan lubang saluran kanan dan kiri

- Dinding septum terdapat lendir untuk mengatur suhu udara yang masuk

(9)

HIDUNG

3. Rongga hidung

- Melanjutkan dan Menyaring udara agar tidak merusak sistem pernafasan dibawahnya

- Dibatasi oleh langit-langit rongga mulut, menyaring dan melembabkan udara

- Bagian dinding rongga hidung (sinus paranasal)– semua dinding berfungsi untuk menyaring dan mengatur suhu udara

- dinding medial (tengah) - dinding lateral (samping) - dinding interior (bawah) - dinding superior (atas)

(10)

HISTOLOGI HIDUNG

Epitel olfaktoris (saluran kelenjar ) dibagi menjadi : o sel olfaktoris (kemoreseptor) o Sel sustentakuler (menghasilkan sekresi )

o Sel basal (dasar untuk

epitel melekat) o Sel sikat(untuk pergerakan deg mikrovili)Mukosa olfaktoris (epitel berlapis kolumnar bersilia

(11)

FUNGSI HIDUNG

-

Indera penciuman (impuls bau terhadap

saraf olfaktori)

-

Organ pernafasan (penyaring, pengatur

suhu dan kelembapan)

-

pemberi rasa pada makanan (penerima

pantulan rasa oleh lidah)

-

Pengaturan suara ( resonansi suara

karena tekanan udara)

-

Pembersih saluran nafas (lendir dan

enzim terhadap bakteri dan kotoran)

(12)
(13)

BAGIAN FARING

nesofaring

- faring yang hanya dilewati udara

-

memiliki bagian tuba eustachius (mengatur

tekanan udara luar dan dalam) terbuka

ketika menelan, menguap, gerakan

rahang.

-

Bagian kedua tonsil adenoid/faringeal

berupa jaringan limfoid (melawan bakteri

dan menghasilkan antibodi)

orofaring

bagian lateral terdapat tonsil platina/jaringan

limfatik (melindungi dari infeksi)

laringofaring

Sel epitel skuomosa berlapis, bagian akhir

faring

(14)

FUNGSI FARING

Faring berhubungan dengan rongga hidung

dan laring yang berfungsi dalam produksi

suara sehingga memungkinkan kita

bernafas melalui lisan dan hidung

Saluran yang berfungsi untuk jalannya

udara menuju ke trakea

Faring dihubungkan dengan bagian telinga

tengah oleh eustachid faring berfungsi

untuk menyeimbangkan tekanan udara

lingkingan luar dengan udara pada telinga

dalam

(15)

HISTOLOGI FARING

o lapisan mukosa (bersifat

kuat elastis)

- memiliki sel goblet penghasil mucus

- melindungi dinding faring

o lapisan fibrosa

- kuat sedikit elastis, serat kolagen untuk menyokong

o lapisan muskular(otot)

- otot sirkular(melingkar) dan otot

(16)
(17)

LARING

Terletak antara

faring dan trakea (tabung tak

beraturan)

Fungsi

- melindungi tabung trakea dari masuknya makanan dan tetap

mengarahkan makanan masuk pada esofagus - membuka jalan nafas -menghasilkan nada suara

(18)

HISTOLOGI LARING

Jaringan epitel

(sebagian besar

silindris bersilia) dan epitel pipih pada ujung epligotis)

Jaringan ikat (lamina

propia sebagai

penghubung epidermis dengan yang lain dan ligamen jaringan ikat padat penghubung

tulang dan otot akan menimbulkan getaran sehingga menghasilkan suara atau bunyi)

(19)
(20)

TRAKEA

Tabung yang dibentuk oleh 16-20 cincin

tulang rawan (sel fibrosa)

Bersifat kuat dan elastis

Trakea bercabang menjadi dua

membentuk bronkus primer

Tersusun oleh epitel bersilia yang

terdapat sel goblet untuk menghasilkan

mucus untuk melindungi dinding trakea,

pada ujung bercabang berhubungan

(21)

HISTOLOGI TRAKEA

Bagian dinding trakea ; - Lapisan mukosa tersusun

oleh epitel silindris

bersilia (pelindung) dan sel goblet untuk

menghasilkan lendir

- Lapisan tengah/otot-tulang (otot polos, sel tulang rawan hialin yaitu sel fibrosa untuk

pergerakan dan refleks tersedak)

- Lapisan terluar/ jaringan ikat (pembuluh darah, saraf dan lemak)

(22)
(23)

BRONKUS

Bronkus disusun cincin-cincin agar tetap terbuka

Percabangan trakea dibedakan menjadi 2

- Bronkus primer

Berjumlah 2 kanan dan 2 kiri, dalam rongga dada (susunan sama dg trakea)

- Bronkus sekunder

Berjumlah 3 kanan dan kiri 2 sesuai lobus paru-paru (berbagi ruang dengan jantung), ukuran lebih kecil dan selnya lebih tipis

FUNGSI

Menyaring udara (penyarigan sekunder), menangkap kotoran

Melembabkan udara (jika udara panas akan dilembabkan oleh mucus)

menyalurkan O2 dan CO2 (dalam/ keluar) , Menopang paru-paru, penghubung terhadap masuknya udara

(24)

HISTOLOGI BRONKUS

- Lamina propia (tempat

menempelnya epitel dengan jaringan lain

- Jaringan otot polos

(mempermudah kontraksi dan relaksasi saluran pernafasan— oleh sel elastin)

- Jaringan epitel silindris bersilia dan menghasilkan mucus

- Tulang rawan (berbentuk seperti jala / luar untuk memudahkan gerakan

- Sel bronkiolus(sel clara

menghasilkan filtrat darahuntuk melembabkan epitel

(25)
(26)

BRONKIOLUS

Bonkiolus akan melakukan Bronkokonstriksi (penyempitan), sedangkan hormon

adrenalin (pelebaran) sebgai pergerakan terhadap udara yang masuk.

Bronkiolus terminal (cabang bronkiolus akhir) yang merupakan bagian konduksi pernafasan terakhir

bronkiolus tidak terdapat tulang rawanFUNGSI

menghantarkan udara dari bronkus menuju

ke alveoli

Mengontrol jumlah udara yang

didistribusikan melalui paru-paru dengan kontriksi dan dilatasi

(27)

HISTOLOGI BRONKIOLUS

Tersusun oleh sel alveolar (sekresi surfaktan—

mempertahankan tegangan agar bronkiolus tidak runtuh saat ekspirasi)

Dilapisi oleh dinding otot yang sebagian besar adalah otot polos yang berfungsi untuk melebarkan dan

menyempitkan saluran udara (mengendalikan udara pada alveoli)

Jaringan epitel bersilia dan terdapat sel goblet yang

(28)

Bronkiolus terminalis

Percabangan dari

bronkiolus yang paling akhir, posisinya dekat dengan bronkiolus

respiratoris

Fungsinya sebagai alat konduksi pada sistem respirasi yang merupakan perbatasan akhir antara bagian konduksi dengan respirasi.

(29)

Histologi bronkiolus

terminalis

Jaringan epitel kubis bersilia yang nantinya akan semakin berkurang dan hilang pada bagian

mendekati alveolus

Mengandung sel clara namun jumlahnya lebih sedikit

dibandingkan dengan bronkiolus resppiratorius

Sel clara pad bronkiolus terminalis berbentuk seperti kubah yang

menonjol kearah lumen

Cincin bronkiolus ini lebih lunak

pendek sehingga mempermudah pengembangan dan

(30)

BAGIAN RESPIRASI

BRONKIOLUS

RESPIRATORI

(31)

Gambar paru-paru

Di dalam paru-paru terdapat

alveolus bronkiolus

Paru-paru diselubungi oleh

pleura yaitu membran serosa yang berlpis parietal dan

viseral yang diliputi oleh sel mesotel , serabut kolagen dan elastin

Pleura berfungsi melindungi

paru-paru dan bagian

dalamnya yang mengandung cairan sebagai agen pelumas (pergeseran halus selama

(32)

BRONKIOLUS RESPIRATORI

Merupakan daerah peralihan dari

konduksi menuju respirasi,

percabangan paling kecil dari bronkusBentuk dan strukturnya hampir sama

dengan bronkiolus terminal namun lebih pendek

(33)

HISTOLOGI BRONKIOLUS

RESPIRATORI

Dinding tersusun oleh jaringan epitel kubus bersilia dan pada tepinya terdapat lubang-lubang yang berhubungan dengan alveoli

Pada bagian distal dari brionkiolus respiratorius terdapat lapisan epitel kubus tidak bersilia

Terdapat otot polos dan jaringan ikat elastin.

Banyak tersusun oleh sel

alveolus yang berfungsi dalam proses pertukaran gas

(34)

DUKTUS ALVEOLARIS

Merupakan percabang dari bronkiolus respiratorius yang membentuk saluran menuju ke alveolus.

(35)

HISTOLOGI DUKTUS

ALVEOLARIS

Dindingnya tersusun dari jaringan epitel pipih selapis yang sangat tipis.

terdapat lamina propria yang

mengandung jala-jala sel-sel otot polos yang saling menyilang

dengan yang lain.

Jaringan ikatnya berupa serabut elastin dan kolagen.

Saluran alveolaris bermuara pada atria (suatu ruang yang terdiri dari dua atau lebih sakus

alveolaris) sehingga memungkinkan untuk

(36)
(37)

ALVEOLUS

Merupakan kantung kecil yang salah satu sisi terbuka berbentuk seperti gerombol

buah anggur

Banyak memiliki kapiler darah berfungsi dalam difusi gas

Mengandung cairan surfaktan (dalam ruang pleura) yang berfungsi mencegah uap-uap air pada alveolus saliing tarik menarik

Fungsi :

pertukaran gas O2 dan CO2 dari alveolus ke kapiler darah dan sebaliknya.

(38)

HISTOLOGI ALVEOLUS

Lapisan epitel

(pengikatan oksigen)Matriks ekstraseluler

Serat elastin dan kolagenPada dinding alveolus

terdapat pori-pori

Tersusun dari 3 sel utama yaitu skuamosa alveolar (pembentuk struktur

alveolar), sel alveolar besar (sekresi dan

mengurangi tegangan), sel epitel skuamosa

(pembentuk kapiler atau difusi gas)

(39)

STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN

PERNAFASAN VERTEBRATA

 Vertebrata adalah hewan bertulang belakang

 Organ pernafasan khas disebabkan struktur dan tempat hidupnya bertujuan untuk beradaptasi terhadap lingkungan

IKAN

AMFIBI

REPTIL

(40)

PISCES

Menggunakan mulut dan insang(branchia)

Struktur insang : 1. Lembaran tipis

filamen (lamella) fungsi : - pertukaran

udara secara difusi

2. Mengandung pembuluh darah, terdiri 4 pasang, setiap insang( sepasang

filamen) tiap filamen mengandung kapiler

3. Lembab,terletak pada sisi kanan dan kiri kepala

(41)
(42)

PISCES

Bagian-bagian insang

-

Tutup insang (operkulum)—melindungi

dan mengatur mekanisme aliran air

-

Selaput tipis (membran bankiostega)—

katup saat air masuk rongga mulut

-

Lengkung insang(arkus branchialis)—

filtrasi air

-

Lembaran (filamen)—merah, lunak, sisir

-

Saringan(tapis insang)— filtrasi benda

asing

(43)

FUNGSI INSANG

1.

Alat pernafasan (pertukaran

udara)

2.

Menyaring makanan

3.

Alat osmeregulator

(penyeimbang masuk cairan)

(44)

PERNAFASAN IKAN

Ikan bertulang sejati memiliki operkulum

Ikan bertulang rawan yang tidak ada operkulum (rongga mulut)

Ikan Paru-Paru menyerupai pernapasan pada Amphibia

Ikan dengan pneumatosit (Organ Hidrostatik/ Pengatur Kesetimbangan) berfungsi untuk membantu proses

respirasi– contoh : ikan bawi, tawas dan nila

Ikan dengan labirin (perluasan insang terletak di atas insang, Berbentuk lipatan, membentuk rongga tidak

teratur) berfungsi : tempat menyimpan cadangan udara ketika pada tempat minim oksigen

- ikan tertentu yang hidup di air keruh (lumpur) : betok, gabus, dan lele

Ikan dengan gelembung renang

- Fungsi : mengatur berat tubuh agar dapat naik turun di dalma air dan sebagai tempat cadangan oksigen.

(45)

Gambar ikan bertulang sejati

BANDENG

GURAME

(46)

Gambar ikan bertulang rawan

HIU

(47)
(48)

Gambar ikan dengan labirin

BETOK

(49)

Gambar ikan dengan

pneumatosit

(50)
(51)

AMPHIBI

Menggunakan paru-paru dan kulit

Saluran pernafasan terdiri dari :

-

Nares anterior

-

Cavum oris

-

Faring

-

Laring

-

Bronkus— pendek

-

pulmonum

(52)

Gambar Anatomi

katak

Alat tambahan pad a katak berupa kulit yang selalu lembab (megandung kapiler darah untuk proses difusi pada kulit) dan rongga udara pada bagian bawah mulutnya yang prosesnya menggunakan sistem paru-paru

(53)

Tahap pada katak bergantung pada

metamorfosis :

1.

Insang luar(larva)

2.

Insang dalam— bakal paru-paru

(berudu)

3.

Paru-paru dan permukaan

kulit(dewasa)

- struktur kulit : lembab(kelenjar

mukosa), banyak kapiler darah

- struktur paru-paru : kantung udara

tipis, merah, dihubungkan ke rongga

mulut melalui bronkus pendek

(54)

Ciri khas pulmo amphibi

Letak letak : di rongga pleuroperitonium

sangat sederhana (pada Anura membulat, pada Urodela memanjang)

saccus berdinding tipis dan licin, sedikit

penonjolan ke arah dalam untuk menambah luas permukaan respirasi.

Amphibi memerlukan kulit sebagai alat respirasi selain pulmo

(55)
(56)

Mekanisme pada amphibi

Inspirasi

otot sternohioideus berkontraksi > rongga mulut membesar -> oksigen masuk melalui koane (celah hidung) --> koane menutup -> otot submandibularis dan otot geniohioideus berkontraksi -> rongga mulut mengecil.

Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen masuk ke paru-paru lewat celah-celah.

Ekspirasi

otot rahang bawah mengendur atau berelaksasi -> otot perut dan sternohioideus berkontraksi -> paru-paru mengecil -> udara tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga mulut -> koane membuka -> celah tekak menutup -> kontraksi otot rahang bawah yang diikuti berkontraksinya otot geniohioideus -> rongga mulut mengecil dan udara yang kaya karbon dioksida terdorong keluar melalui koane.

(57)
(58)

REPTIL

Menggunakan paru-paru (beberapa dibantu oleh lapisan kulit—koakla)Sistem pernafasan reptil :

- Faring

- Laring (tulang rawan)—ujung anterior trakea

- Trakea dan Bronkus— panjang(TL.rawan) - Paru-paru—sepasang, relatif besar,

(59)

REPTIL

 Kulit bersisik, dan sulit ditembus oleh air sehingga mengurangi terjadinya penguapan air dalam tubuh

 Permukaan paru-paru lebih besar daripada amphibi

 Memiliki trakea panjang yang tersusun oleh tulang rawan

 Paru-paru pada reptil lebih sederhana (lipatan

dinding yang berguna untuk memperluas pertukaran gas

 Pada beberapa reptil seperti kura-kura, buaya, kadal paru-paru memiliki rongga seperti spon

 Pada bunglon memiliki pundi-pundi hawa yang memungkinkan untuk melayang di udara

(60)
(61)

Salamander

Terdapat 2 jenis salamander yang

selama hidupnya memiliki ingsang luar (apabila salamander air memilliki paru-paru maka proses respirasi sama

dengan ikan paru-paru)

Beberapa salamander juga melakukan metamorfosis sehingga ingsang

kemudian berganti paru-paru seperti pada reptil umumnya

(62)

Mekanisme reptil

Inspirasi

Tulang rusuk mengembang ->

volume rongga dada akan mening

kat -> udara (oksigen) akan masuk

ke dalam paru-paru.

Ekspirasi

Tulang rusuk merapat -> udara

(karbon dioksida) dan uap air keluar

dari paru-paru

(63)
(64)

AVES

Menggunakan paru-paru dilengkapi dengan kantong udara

- Kantung-kantung udara ini terdapat pada :pangkal leher (saccus cervicalis)

rongga dada (saccus thoracalis anterior dan posterior)

antara tulang selangka atau korakoid (saccus interclavicularis)

di antara lipatan usus atau rongga perut (saccus abdominalis).

(65)
(66)
(67)

-

Fungsi kantong udara

Membantu pernapasan, terutama

pada waktu terbang, karena

menyimpan oksigen cadangan.

Membantu mempertahankan suhu

badan dengan mencegah hilangnya

panas badan secara berlebihan.

Membantu memperkeras suara

dengan memperbesar ruang siring.

Mengatur berat jenis (meringankan)

(68)

Mekanisme pada aves

Pernapasan waktu istirahat

Tulang rusuk bergerak ke depan, -> rongga

dada membesar -> paru-paru mengembang -> udara masuk-> mengalir lewat bronkus ke

kantung udara bagian belakang -> udara yang sudah ada di kantung udara belakang mengalir ke paru-paru -> menuju kantung udara depan. Tulang rusuk kembali ke posisi semula ->

rongga dada mengecil -> udara dari kantung udara masuk ke paru-paru.

Selanjutnya, saat di alveolus, O2 diikat oleh darah kapiler alveolus. Jadi, pengikatan O2

(69)

Pernapasan waktu terbang

Pada waktu terbang, inspirasi dan ekspirasi dilakukan oleh kantung-kantung udara.

Sayap diangkat ke atas -> kantung udara di ketiak

mengembaNG -> kantung udara di tulang korakoid terjepit -> terjadi inspirasi (O2 pada tempat itu masuk ke paru-paru).

Sayap diturunkan -> kantung udara di ketiak terjepit -> kantung udara di tulang korakoid mengembang ->

terjadi ekspirasi (O2 pada tempat itu keluar).

Makin tinggi burung terbang, makin cepat burung mengepakkan sayapnya untuk mendapatkan oksigen yang cukup banyak.Udara luar yang masuk, sebagian kecil tetap berada di paru-paru, dan sebagian besar akan diteruskan ke kantung udara sebagai udara

cadangan. Udara pada kantung udara dimanfaatkan hanya pada saat udara (O2) di paru-paru berkurang, yakni saat burung sedang mengepakkan sayapnya.

(70)
(71)

MAMALIA

Menggunakan paru-paru

Proses seperti pada umumnyaSaluran pernafasan mamalia :

- Rongga hidung (katup—paus,lumba-lumba,duyung) - Faring - Laring - Trakhea - Bronkus - Bronkiolus

(72)

Lobus—rongga di belakang faring

Lobus pada Mamalia

-

2 kiri dan 3 kanan

-

Tanpa lobus

(73)
(74)

Alat Tambahan Pernafasan

pada Mamalia

Mamalia darat– sistem hampir sama dengan manusiaMamalia air

- Mamalia air habitat berbeda namun sistem respirasi sama

- Pada paus dan lumba-lumba memiliki alat tambahan berupa lubang pada bagian kepala dengan katup lubang yang menutup ketika menyelam– mencegah air masuk ke paru-paru dan memiliki jantung dengan 4 ruang

- Paus memiliki mioglobin dengan konsentrasi tinggi

yang berfungsi untuk menyimpan oksigen dalam otot sehingga paus dapat menyelam lebih lama

(75)
(76)

Mekanisme

-

Inspirasi

kontraksi pada otot inspiratori

menyebabkan peningkatan volume

pada rongga dada, terjadi tekanan

negatif pada paru-paru

-

Ekspirasi

Relaksasi otot inspiratori dan

pengerutan dinding alveoli

(77)
(78)

DAFTAR PUSTAKA

 Gartner, L.P & Hiart, J.L. 2013. Histologi. Jakarta : Saunders Elesevier.

 Bajpai, R.N. 1989. Histologi Dasar Edisi 4. Jakarta : Binarupa Aksara.

Gambar

Gambar paru-paru
Gambar insang
Gambar ikan bertulang sejati
Gambar ikan bertulang rawan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “ Pengaruh Motivasi Kinerja dan Kemampuan Pegawai Terhadap Kualitas

1) Provincial Share (PS), untuk mengetahui pertumbuhan atau pergeseran struktur perekonomian per Kecamatan Kota Surakarta dengan melihat nilai PDRB per Kecamatan Kota

Untuk menduga jenis ular yang mengigit adalah ular berbisa atau tidak dapat dipakai rambu ± rambu bertolak dari bentuk kepala ular dan luka bekas gigitan

Penggunaan alat analisis gender Harvard dilakukan pada setiap aspek pembagian kerja, akses dan kontrol terhadap sumber daya serta akses dan kontrol terhadap manfaat

Lebih lanjut, Tafsir (2014:46) mengatakan bahwa inovasi mengacu pada ide, objek atau praktik sesuatu yang baru oleh seseorang atau sekelompok orang yang bermaksud untuk

Selain penelitian tersebut, ada juga penelitian yang menggunakan pendekatan Teknologi Kerangka Organisasi dalam analisis mereka, bahkan jika E-Commerce

Hasil penelitian menyimpulkan adanya hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan pemilihan kontrasepsi MOW di Desa Sidomulyo Kecamatan Kaliori Kabupaten

Oleh karena itu, saat ini melalui media situs jejaring sosial facebook remaja bisa memenuhi kebutuhan afiliasinya tanpa harus bertatap muka secara langsung karena situs jejaring