24/03/2017
Disusun Oleh :
1.
Linda Susilowati
131810401018
2.
Asa Hanifatul Hayyinah 151810401065
3.
Ratis Nour Sholichah
161810401005
4.
Indah Salsabila Kurnia
161810401012
5.
Denina Rama Deaz
161810401017
6.
Babudin
161810401029
FUNGSI
HEWAN
VERTEBRATA
STRUKTUR
PENGERTIAN
PERNAFASAN
Konsep dasarnya pertukaran gas
pada tingkat organ, sistem organ
yaitu O
2
dalam proses oksidasi untuk
menghasilkan energi dan
mengeluarkan CO
2
yang bertujuan
menghasilkan energi bagi tubuh
RESPIRASI SELULER
Proses pemecahan nutrisi oleh
oksigen dalam tingkat sel untuk
menghasilkan energi
FUNGSI SISTEM PERNAFASAN
Pertukaran gas O
2dan CO
2
Memanaskan udara dan
menjenuhkan udara dengan uap
air
Membersihkan udara dari debu
dan material asing lainnya
Termoregulasi dan keseimbangan
Sistem Respirasi dibagi
menjadi 2 bagian
Konduksi • Rongga hidung • Faring • Laring • Trakea • Bronchus • Bronkiolus • Bronkiolus Terminalis Respirasi • Bronkiolus Respiratorius • Duktus Alveolaris • AlveolusBAGIAN KONDUKSI
HIDUNG
BAGIAN HIDUNG
1. Lubang dan bulu hidung
- tempat jalannya udara (ukuran sesuatu yang masuk)
- penyaring benda asing dengan selaput lendir yang melekatkan kotoran pada bulu hidung
2. Septum (pemisah) hidung
- tersusun dari tulang rawan dan tulang (hialin yang semi transparan, kuat dan elastis)
- Memisahkan lubang saluran kanan dan kiri
- Dinding septum terdapat lendir untuk mengatur suhu udara yang masuk
HIDUNG
3. Rongga hidung
- Melanjutkan dan Menyaring udara agar tidak merusak sistem pernafasan dibawahnya
- Dibatasi oleh langit-langit rongga mulut, menyaring dan melembabkan udara
- Bagian dinding rongga hidung (sinus paranasal)– semua dinding berfungsi untuk menyaring dan mengatur suhu udara
- dinding medial (tengah) - dinding lateral (samping) - dinding interior (bawah) - dinding superior (atas)
HISTOLOGI HIDUNG
Epitel olfaktoris (saluran kelenjar ) dibagi menjadi : o sel olfaktoris (kemoreseptor) o Sel sustentakuler (menghasilkan sekresi )
o Sel basal (dasar untuk
epitel melekat) o Sel sikat(untuk pergerakan deg mikrovili) Mukosa olfaktoris (epitel berlapis kolumnar bersilia
FUNGSI HIDUNG
-
Indera penciuman (impuls bau terhadap
saraf olfaktori)
-
Organ pernafasan (penyaring, pengatur
suhu dan kelembapan)
-
pemberi rasa pada makanan (penerima
pantulan rasa oleh lidah)
-
Pengaturan suara ( resonansi suara
karena tekanan udara)
-
Pembersih saluran nafas (lendir dan
enzim terhadap bakteri dan kotoran)
BAGIAN FARING
nesofaring
- faring yang hanya dilewati udara
-
memiliki bagian tuba eustachius (mengatur
tekanan udara luar dan dalam) terbuka
ketika menelan, menguap, gerakan
rahang.
-
Bagian kedua tonsil adenoid/faringeal
berupa jaringan limfoid (melawan bakteri
dan menghasilkan antibodi)
orofaring
bagian lateral terdapat tonsil platina/jaringan
limfatik (melindungi dari infeksi)
laringofaring
Sel epitel skuomosa berlapis, bagian akhir
faring
FUNGSI FARING
Faring berhubungan dengan rongga hidung
dan laring yang berfungsi dalam produksi
suara sehingga memungkinkan kita
bernafas melalui lisan dan hidung
Saluran yang berfungsi untuk jalannya
udara menuju ke trakea
Faring dihubungkan dengan bagian telinga
tengah oleh eustachid faring berfungsi
untuk menyeimbangkan tekanan udara
lingkingan luar dengan udara pada telinga
dalam
HISTOLOGI FARING
o lapisan mukosa (bersifatkuat elastis)
- memiliki sel goblet penghasil mucus
- melindungi dinding faring
o lapisan fibrosa
- kuat sedikit elastis, serat kolagen untuk menyokong
o lapisan muskular(otot)
- otot sirkular(melingkar) dan otot
LARING
Terletak antara
faring dan trakea (tabung tak
beraturan)
Fungsi
- melindungi tabung trakea dari masuknya makanan dan tetap
mengarahkan makanan masuk pada esofagus - membuka jalan nafas -menghasilkan nada suara
HISTOLOGI LARING
Jaringan epitel
(sebagian besar
silindris bersilia) dan epitel pipih pada ujung epligotis)
Jaringan ikat (lamina
propia sebagai
penghubung epidermis dengan yang lain dan ligamen jaringan ikat padat penghubung
tulang dan otot akan menimbulkan getaran sehingga menghasilkan suara atau bunyi)
TRAKEA
Tabung yang dibentuk oleh 16-20 cincin
tulang rawan (sel fibrosa)
Bersifat kuat dan elastis
Trakea bercabang menjadi dua
membentuk bronkus primer
Tersusun oleh epitel bersilia yang
terdapat sel goblet untuk menghasilkan
mucus untuk melindungi dinding trakea,
pada ujung bercabang berhubungan
HISTOLOGI TRAKEA
Bagian dinding trakea ; - Lapisan mukosa tersusun
oleh epitel silindris
bersilia (pelindung) dan sel goblet untuk
menghasilkan lendir
- Lapisan tengah/otot-tulang (otot polos, sel tulang rawan hialin yaitu sel fibrosa untuk
pergerakan dan refleks tersedak)
- Lapisan terluar/ jaringan ikat (pembuluh darah, saraf dan lemak)
BRONKUS
Bronkus disusun cincin-cincin agar tetap terbuka
Percabangan trakea dibedakan menjadi 2
- Bronkus primer
Berjumlah 2 kanan dan 2 kiri, dalam rongga dada (susunan sama dg trakea)
- Bronkus sekunder
Berjumlah 3 kanan dan kiri 2 sesuai lobus paru-paru (berbagi ruang dengan jantung), ukuran lebih kecil dan selnya lebih tipis
FUNGSI
Menyaring udara (penyarigan sekunder), menangkap kotoran
Melembabkan udara (jika udara panas akan dilembabkan oleh mucus)
menyalurkan O2 dan CO2 (dalam/ keluar) , Menopang paru-paru, penghubung terhadap masuknya udara
HISTOLOGI BRONKUS
- Lamina propia (tempat
menempelnya epitel dengan jaringan lain
- Jaringan otot polos
(mempermudah kontraksi dan relaksasi saluran pernafasan— oleh sel elastin)
- Jaringan epitel silindris bersilia dan menghasilkan mucus
- Tulang rawan (berbentuk seperti jala / luar untuk memudahkan gerakan
- Sel bronkiolus(sel clara
menghasilkan filtrat darahuntuk melembabkan epitel
BRONKIOLUS
Bonkiolus akan melakukan Bronkokonstriksi (penyempitan), sedangkan hormon
adrenalin (pelebaran) sebgai pergerakan terhadap udara yang masuk.
Bronkiolus terminal (cabang bronkiolus akhir) yang merupakan bagian konduksi pernafasan terakhir
bronkiolus tidak terdapat tulang rawan FUNGSI
• menghantarkan udara dari bronkus menuju
ke alveoli
• Mengontrol jumlah udara yang
didistribusikan melalui paru-paru dengan kontriksi dan dilatasi
HISTOLOGI BRONKIOLUS
Tersusun oleh sel alveolar (sekresi surfaktan—
mempertahankan tegangan agar bronkiolus tidak runtuh saat ekspirasi)
Dilapisi oleh dinding otot yang sebagian besar adalah otot polos yang berfungsi untuk melebarkan dan
menyempitkan saluran udara (mengendalikan udara pada alveoli)
Jaringan epitel bersilia dan terdapat sel goblet yang
Bronkiolus terminalis
Percabangan dari
bronkiolus yang paling akhir, posisinya dekat dengan bronkiolus
respiratoris
Fungsinya sebagai alat konduksi pada sistem respirasi yang merupakan perbatasan akhir antara bagian konduksi dengan respirasi.
Histologi bronkiolus
terminalis
Jaringan epitel kubis bersilia yang nantinya akan semakin berkurang dan hilang pada bagian
mendekati alveolus
Mengandung sel clara namun jumlahnya lebih sedikit
dibandingkan dengan bronkiolus resppiratorius
Sel clara pad bronkiolus terminalis berbentuk seperti kubah yang
menonjol kearah lumen
Cincin bronkiolus ini lebih lunak
pendek sehingga mempermudah pengembangan dan
BAGIAN RESPIRASI
BRONKIOLUS
RESPIRATORI
Gambar paru-paru
Di dalam paru-paru terdapat
alveolus bronkiolus
Paru-paru diselubungi oleh
pleura yaitu membran serosa yang berlpis parietal dan
viseral yang diliputi oleh sel mesotel , serabut kolagen dan elastin
Pleura berfungsi melindungi
paru-paru dan bagian
dalamnya yang mengandung cairan sebagai agen pelumas (pergeseran halus selama
BRONKIOLUS RESPIRATORI
Merupakan daerah peralihan darikonduksi menuju respirasi,
percabangan paling kecil dari bronkus Bentuk dan strukturnya hampir sama
dengan bronkiolus terminal namun lebih pendek
HISTOLOGI BRONKIOLUS
RESPIRATORI
• Dinding tersusun oleh jaringan epitel kubus bersilia dan pada tepinya terdapat lubang-lubang yang berhubungan dengan alveoli
• Pada bagian distal dari brionkiolus respiratorius terdapat lapisan epitel kubus tidak bersilia
• Terdapat otot polos dan jaringan ikat elastin.
• Banyak tersusun oleh sel
alveolus yang berfungsi dalam proses pertukaran gas
DUKTUS ALVEOLARIS
Merupakan percabang dari bronkiolus respiratorius yang membentuk saluran menuju ke alveolus.HISTOLOGI DUKTUS
ALVEOLARIS
• Dindingnya tersusun dari jaringan epitel pipih selapis yang sangat tipis.
• terdapat lamina propria yang
mengandung jala-jala sel-sel otot polos yang saling menyilang
dengan yang lain.
• Jaringan ikatnya berupa serabut elastin dan kolagen.
• Saluran alveolaris bermuara pada atria (suatu ruang yang terdiri dari dua atau lebih sakus
alveolaris) sehingga memungkinkan untuk
ALVEOLUS
Merupakan kantung kecil yang salah satu sisi terbuka berbentuk seperti gerombol
buah anggur
Banyak memiliki kapiler darah berfungsi dalam difusi gas
Mengandung cairan surfaktan (dalam ruang pleura) yang berfungsi mencegah uap-uap air pada alveolus saliing tarik menarik
Fungsi :
pertukaran gas O2 dan CO2 dari alveolus ke kapiler darah dan sebaliknya.
HISTOLOGI ALVEOLUS
Lapisan epitel
(pengikatan oksigen) Matriks ekstraseluler
Serat elastin dan kolagen Pada dinding alveolus
terdapat pori-pori
Tersusun dari 3 sel utama yaitu skuamosa alveolar (pembentuk struktur
alveolar), sel alveolar besar (sekresi dan
mengurangi tegangan), sel epitel skuamosa
(pembentuk kapiler atau difusi gas)
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN
PERNAFASAN VERTEBRATA
Vertebrata adalah hewan bertulang belakang
Organ pernafasan khas disebabkan struktur dan tempat hidupnya bertujuan untuk beradaptasi terhadap lingkungan
IKAN
AMFIBI
REPTIL
PISCES
Menggunakan mulut dan insang(branchia)
Struktur insang : 1. Lembaran tipis
filamen (lamella) fungsi : - pertukaran
udara secara difusi
2. Mengandung pembuluh darah, terdiri 4 pasang, setiap insang( sepasang
filamen) tiap filamen mengandung kapiler
3. Lembab,terletak pada sisi kanan dan kiri kepala
PISCES
Bagian-bagian insang
-
Tutup insang (operkulum)—melindungi
dan mengatur mekanisme aliran air
-
Selaput tipis (membran bankiostega)—
katup saat air masuk rongga mulut
-
Lengkung insang(arkus branchialis)—
filtrasi air
-
Lembaran (filamen)—merah, lunak, sisir
-
Saringan(tapis insang)— filtrasi benda
asing
FUNGSI INSANG
1.
Alat pernafasan (pertukaran
udara)
2.
Menyaring makanan
3.
Alat osmeregulator
(penyeimbang masuk cairan)
PERNAFASAN IKAN
Ikan bertulang sejati memiliki operkulum
Ikan bertulang rawan yang tidak ada operkulum (rongga mulut)
Ikan Paru-Paru menyerupai pernapasan pada Amphibia
Ikan dengan pneumatosit (Organ Hidrostatik/ Pengatur Kesetimbangan) berfungsi untuk membantu proses
respirasi– contoh : ikan bawi, tawas dan nila
Ikan dengan labirin (perluasan insang terletak di atas insang, Berbentuk lipatan, membentuk rongga tidak
teratur) berfungsi : tempat menyimpan cadangan udara ketika pada tempat minim oksigen
- ikan tertentu yang hidup di air keruh (lumpur) : betok, gabus, dan lele
Ikan dengan gelembung renang
- Fungsi : mengatur berat tubuh agar dapat naik turun di dalma air dan sebagai tempat cadangan oksigen.
Gambar ikan bertulang sejati
BANDENG
GURAME
Gambar ikan bertulang rawan
HIU
Gambar ikan dengan labirin
BETOK
Gambar ikan dengan
pneumatosit
AMPHIBI
Menggunakan paru-paru dan kulit
Saluran pernafasan terdiri dari :
-
Nares anterior
-
Cavum oris
-
Faring
-
Laring
-
Bronkus— pendek
-
pulmonum
Gambar Anatomi
katak
Alat tambahan pad a katak berupa kulit yang selalu lembab (megandung kapiler darah untuk proses difusi pada kulit) dan rongga udara pada bagian bawah mulutnya yang prosesnya menggunakan sistem paru-paru
Tahap pada katak bergantung pada
metamorfosis :
1.
Insang luar(larva)
2.
Insang dalam— bakal paru-paru
(berudu)
3.
Paru-paru dan permukaan
kulit(dewasa)
- struktur kulit : lembab(kelenjar
mukosa), banyak kapiler darah
- struktur paru-paru : kantung udara
tipis, merah, dihubungkan ke rongga
mulut melalui bronkus pendek
Ciri khas pulmo amphibi
Letak letak : di rongga pleuroperitonium
sangat sederhana (pada Anura membulat, pada Urodela memanjang)
saccus berdinding tipis dan licin, sedikit
penonjolan ke arah dalam untuk menambah luas permukaan respirasi.
Amphibi memerlukan kulit sebagai alat respirasi selain pulmo
Mekanisme pada amphibi
Inspirasi
otot sternohioideus berkontraksi > rongga mulut membesar -> oksigen masuk melalui koane (celah hidung) --> koane menutup -> otot submandibularis dan otot geniohioideus berkontraksi -> rongga mulut mengecil.
Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen masuk ke paru-paru lewat celah-celah.
Ekspirasi
otot rahang bawah mengendur atau berelaksasi -> otot perut dan sternohioideus berkontraksi -> paru-paru mengecil -> udara tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga mulut -> koane membuka -> celah tekak menutup -> kontraksi otot rahang bawah yang diikuti berkontraksinya otot geniohioideus -> rongga mulut mengecil dan udara yang kaya karbon dioksida terdorong keluar melalui koane.
REPTIL
Menggunakan paru-paru (beberapa dibantu oleh lapisan kulit—koakla) Sistem pernafasan reptil :
- Faring
- Laring (tulang rawan)—ujung anterior trakea
- Trakea dan Bronkus— panjang(TL.rawan) - Paru-paru—sepasang, relatif besar,
REPTIL
Kulit bersisik, dan sulit ditembus oleh air sehingga mengurangi terjadinya penguapan air dalam tubuh
Permukaan paru-paru lebih besar daripada amphibi
Memiliki trakea panjang yang tersusun oleh tulang rawan
Paru-paru pada reptil lebih sederhana (lipatan
dinding yang berguna untuk memperluas pertukaran gas
Pada beberapa reptil seperti kura-kura, buaya, kadal paru-paru memiliki rongga seperti spon
Pada bunglon memiliki pundi-pundi hawa yang memungkinkan untuk melayang di udara
Salamander
Terdapat 2 jenis salamander yang
selama hidupnya memiliki ingsang luar (apabila salamander air memilliki paru-paru maka proses respirasi sama
dengan ikan paru-paru)
Beberapa salamander juga melakukan metamorfosis sehingga ingsang
kemudian berganti paru-paru seperti pada reptil umumnya
Mekanisme reptil
Inspirasi
Tulang rusuk mengembang ->
volume rongga dada akan mening
kat -> udara (oksigen) akan masuk
ke dalam paru-paru.
Ekspirasi
Tulang rusuk merapat -> udara
(karbon dioksida) dan uap air keluar
dari paru-paru
AVES
Menggunakan paru-paru dilengkapi dengan kantong udara
- Kantung-kantung udara ini terdapat pada : pangkal leher (saccus cervicalis)
rongga dada (saccus thoracalis anterior dan posterior)
antara tulang selangka atau korakoid (saccus interclavicularis)
di antara lipatan usus atau rongga perut (saccus abdominalis).
-
Fungsi kantong udara
Membantu pernapasan, terutama
pada waktu terbang, karena
menyimpan oksigen cadangan.
Membantu mempertahankan suhu
badan dengan mencegah hilangnya
panas badan secara berlebihan.
Membantu memperkeras suara
dengan memperbesar ruang siring.
Mengatur berat jenis (meringankan)
Mekanisme pada aves
Pernapasan waktu istirahat
Tulang rusuk bergerak ke depan, -> rongga
dada membesar -> paru-paru mengembang -> udara masuk-> mengalir lewat bronkus ke
kantung udara bagian belakang -> udara yang sudah ada di kantung udara belakang mengalir ke paru-paru -> menuju kantung udara depan. Tulang rusuk kembali ke posisi semula ->
rongga dada mengecil -> udara dari kantung udara masuk ke paru-paru.
Selanjutnya, saat di alveolus, O2 diikat oleh darah kapiler alveolus. Jadi, pengikatan O2
Pernapasan waktu terbang
Pada waktu terbang, inspirasi dan ekspirasi dilakukan oleh kantung-kantung udara.
Sayap diangkat ke atas -> kantung udara di ketiak
mengembaNG -> kantung udara di tulang korakoid terjepit -> terjadi inspirasi (O2 pada tempat itu masuk ke paru-paru).
Sayap diturunkan -> kantung udara di ketiak terjepit -> kantung udara di tulang korakoid mengembang ->
terjadi ekspirasi (O2 pada tempat itu keluar).
Makin tinggi burung terbang, makin cepat burung mengepakkan sayapnya untuk mendapatkan oksigen yang cukup banyak.Udara luar yang masuk, sebagian kecil tetap berada di paru-paru, dan sebagian besar akan diteruskan ke kantung udara sebagai udara
cadangan. Udara pada kantung udara dimanfaatkan hanya pada saat udara (O2) di paru-paru berkurang, yakni saat burung sedang mengepakkan sayapnya.
MAMALIA
Menggunakan paru-paru
Proses seperti pada umumnya Saluran pernafasan mamalia :
- Rongga hidung (katup—paus,lumba-lumba,duyung) - Faring - Laring - Trakhea - Bronkus - Bronkiolus
Lobus—rongga di belakang faring
Lobus pada Mamalia
-
2 kiri dan 3 kanan
-
Tanpa lobus
Alat Tambahan Pernafasan
pada Mamalia
Mamalia darat– sistem hampir sama dengan manusia Mamalia air
- Mamalia air habitat berbeda namun sistem respirasi sama
- Pada paus dan lumba-lumba memiliki alat tambahan berupa lubang pada bagian kepala dengan katup lubang yang menutup ketika menyelam– mencegah air masuk ke paru-paru dan memiliki jantung dengan 4 ruang
- Paus memiliki mioglobin dengan konsentrasi tinggi
yang berfungsi untuk menyimpan oksigen dalam otot sehingga paus dapat menyelam lebih lama
Mekanisme
-
Inspirasi
kontraksi pada otot inspiratori
menyebabkan peningkatan volume
pada rongga dada, terjadi tekanan
negatif pada paru-paru
-
Ekspirasi
Relaksasi otot inspiratori dan
pengerutan dinding alveoli
DAFTAR PUSTAKA
Gartner, L.P & Hiart, J.L. 2013. Histologi. Jakarta : Saunders Elesevier.
Bajpai, R.N. 1989. Histologi Dasar Edisi 4. Jakarta : Binarupa Aksara.