19 1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di TK ABA Thoyibah Surakarta. Alasan pemilihan TK tersebut sebagai tempat penelitian karena TK ABA Thoyibah memiliki sampel yang cukup serta banyak anak yang belum memenuhi kriteria percaya diri sebagai berikut: 1) berani menyatakan pendapatnya; 2) berani bertanya dan menjawab pertanyaan; 3) bangga dengan dirinya; 4) berani melakukan sesuatu tanpa bantuan;5) berani mencoba hal yang baru; 6) mau melakukan tantangan dan tidak mudah menyerah;7) berani mempertahankan apa yang dipahami; 8) ingin tampil menjadi juara; 9) bangga terhadap hasil karya.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini direncanakan selama limabulan yaitu pada bulan Desember 2015 sampai dengan bulan Juli 2016 yang dimulai dengan pengajuan judul sampai dengan sidang skripsi.
B. Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu(quasi experimental research). Tujuannya adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian assertive training terhadap kepercayaan diri anak usia 5-6 tahun pada keluarga tingkat sosial ekonomi rendah.
2. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan eksperimen semu dengan desain between subject design (two experiment control group design). Pada desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang mendapatkan perlakuan yang berbeda, sehingga dapat dibandingkan hasilnya.
20
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek yang harus diteliti dalam sebuah penelitian. Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah TK ABA Thoyibah Banjarsari Surakarta. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah anak kelompok B usia 6 tahun pada TK ABA Thoyibah dan anak kelompok B usia 5-6 tahun pada TK ABA Thoyibah yang berasal dari keluarga tingkat sosial ekonomi rendah yang berjumlah 46 anak dari total 60 anak. Sampel tersebut diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu dengan memilih kelompok subjek berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat yang nampak. Pengelompokan subjek berdasarkan observasi dan pencarian data pribadi anak. Langkah-langkah teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menentukan populasi yang akan digunakan sebagai subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah TK ABA Thoyibah Banjarsari Surakarta. 2. Menentukan sampel penelitian dari populasi anak pada TK ABA Thoyibah
Kelompok B berusia usia 5-6 tahun yang berasal dari keluarga tingkat sosial ekonomi rendah, dengan menggunakan indikator, yaitu: 1) rata-rata tidak mempunyai faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, peralatan kerja, dan keterampilan, 2) mempunyai tingkat pendidikan yang rendah, 3) kebanyakan bekerja atau berusaha sendiri dan bersifat usaha kecil (sektor informal), setengah menganggur atau menganggur (tidak bekerja), 4) kebanyakan berada di pedesaan atau daerah tertentu perkotaan (slum area), dan 5) kurangnya kesempatan untuk memperoleh (dalam jumlah yang cukup) bahan kebutuhan pokok, pakaian, perumahan, fasilitas kesehatan, air minum, pendidikan, angkutan, fasilitas komunikasi, dan kesejahteraan sosial lainnya. Penelitian ini menggunakan sampel pada anak yang keluarganya memiliki pendapatan Rp. 1.000.000,- sampai dengan Rp. 1.500.000,-
3. Melakukan observasi terhadap perilaku percaya diri anak dengan menggunakan indikator percaya diri sebagai pedoman observasi yaitu: 1) berani menyatakan pendapatnya; 2) berani bertanya dan menjawab pertanyaan; 3) bangga dengan dirinya; 4) berani melakukan sesuatu tanpa
bantuan; 5) berani mencoba hal yang baru; 6) mau melakukan tantangan dan tidak mudah menyerah; 7) berani mempertahankan apa yang dipahami; 8) ingin tampil menjadi juara; 9) bangga terhadap hasil karya.
4. Berdasarkan hasil observasi dan pencarian data, lalu diambil sampel penelitian yang ditentukan menjadi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Penentuan kelompok kontrol dan eksperimen ini dipilih secara acak/random.
D. Teknik Pengumpulan Data 1. Vairabel Penelitian
Variabel bebas (independent) dalam penelitian ini adalah assertive training dan variabel terikat (dependent) adalah kepercayaan diri anak usia 5-6 tahun pada keluarga tingkat ekonomi menengah kebawah.
a. Variabel Bebas (Independent)
Variabel bebas (independent) dalam penelitian ini adalah assertive training. Assertive training merupakan prosedur latihan yang diberikan kepada individu untuk melatih penyesuaian sosialnya dalam mengekspresikan sikap, perasaan, pendapat dan hak yang dimilikinya. Pelaksanaan kegiatan assertive training ini dilakukan dengan kegiatan yang telah direncanakan. Kelompok yang diberikan assertive training
hanya kelompok eksperimen. Perlakuan ini dilakukan 6 kali dengan alokasi waktu 40-50 menit pada setiap sesi pertemuan.
b. Variabel Terikat (Dependent)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepercayaan diri anak usia 5-6 tahun pada keluarga tingkat sosial ekonomi rendah. Kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau keyakinan atas kemampuan diri sendiri sehingga dalam tindakan-tindakannya orang yang bersangkutan tidak terlalu cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai keinginan dan tanggung jawab atas perbuatannya, sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri.
22
2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
a. Instrumen Penilaian
Penelitian ini menggunakaan instrumen penilaian yang berjenis skala. Pada penyusunan skala, peneliti membuat sendiri,tetapi tetap menangacu pada komponen aspek percaya diri yang dijabarkan oleh Lauster (2002) yang kemudian dikonsultasikan pada ahli dibidangnya (professional judgment). Pengisian skala, peneliti dibantu oleh tim peneliti yang terdiri dari rekan mahasiswa dengan tujuan agar responden benar-benar faham dengan apa yang jawabannya dan sesuai dengan keadaan masing-masing. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala yang mengacu pada komponen percaya diri untuk mengetahui kemampuan awal (pretest) dan tes yang digunakan sebagai tes akhir (posttest) yang diadakan setelah perlakuan selesai. Pretest dan posttest dilakukan secara terpisah terhadap kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen dengan bentuk tes yang sama. Data dari hasil pretest dan posttest akan digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian yaitu percaya diri. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Guttman. Dalam skala model Guttman, pengukuran dengan tipe ini akan didapat dua jawaban yang tegas yaitu “ya-tidak”; “benar-salah” dan lain-lain. Skala Guttman dilakukan/digunakan apabila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Skala ini juga memudahkan peneliti untuk memperoleh jawaban dari responden yang masih anak-anak karena hanya menggunakan jawaban “ya-tidak”. Berdasarkan skala tersebut dapat juga diketahui apabila data responden menunjukkan jawaban “ya” maka akan mendapatkan skor nilai 1, sedangkan apabila ditemuui anak dengan jawaban “tidak’ maka akan mendapatkan skor 0.
23 yang menjelaskan bahwa kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau keyakinan atas kemampuan diri sendiri sehingga dalam tindakan-tindakannya orang yang bersangkutan tidak terlalu cemas,
merasa bebas
untuk melakukan
hal-hal yang sesuai
keinginan dan
tanggung jawab
atas perbuatannya,
sopan dalam
berinteraksi dengan orang lain, memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri. 1. Ambisi juara. 1.2 Bangga terhadap hasil karya 5,6 20% 2. Mandiri 2.1.Berani melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain.
2.2 Bertanggungjawab
terhadap tugas yang diberikan
7,8
9,10,11,12 20%
3. Optimis
3.1 Berani bertanya dan menjawab 3.2 Berani bercerita secara sederhana 13,14,15 16,17,18 20% 4. Peduli 4.1 Suka menolong teman dan orang dewasa
4.2 Mau berbagi dengan oranglain
19,20,21
22,23,24 20%
5. Toleransi 5.1 Menerima kritik dan saran
5.2 Mau mengalah
25,26,27
28,29,30
20%
Jumlah keseluruhan : 30 Item 100%
b. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan dokumentasi pada saat penelitian berlangsung. Dokumentasi yang dikumpulkan dalam
24
penelitian ini meliputi foto dan rekaman kegiatan penelitian mulai dari
pretest, treatment sampai dengan posttest pada kedua kelompok. E. Teknik Validasi Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Validitas instrumen dalam penelitian ini terdiri dari validitas skala dan validitas prosedur penelitian. Pada skala perilaku percaya diri peneliti membuat sendiri, tetapi tetap mengacu pada aspek percaya diri yang disebutkan oleh Lauster (2002) dan pada tahapan assertive training ini peneliti memodifikasi bentuk treatment yang sesuai dengan mengacu pada jurnal yang sudah ada dengan pengembangannya sendiri, yang kemudian dikonsultasikan pada ahli dibidangnya (professional judgment). Pengujian daya beda item dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis faktor dengan bantuan SPSS 15 for windows. Setelah dilakukan uji coba maka butir item yang tidak valid akan dihapus. Hasil uji validitas melalui SPSS versi 17, dapat dilihat pada tabel Corrected Item-Total Correlation dilampiran. Item soal yang dianggap valid apabila nilai Corrected Item-Total Correlation> 0,25. Berdasarkan data tersebut, maka dapat diketahui bahwa terdapat 20 item yang valid dan 10 item yang tidak valid. Item yang dinyatakan valid adalah item soal nomor 1,3,4,5,6,8,9,10,12,13,16,17,18,22,23,24,25,28,29,30. Sedangkan item yang dinyatakan tidak valid adalah item soal nomor 2,7,11,14,15,19,20,21,26,27.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas yang dilakukan dengan uji Alpha Cronbach’s melalui SPSS versi 17. Jika nilai Alpha > 0,60, maka dapat dikatakan reliable. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel Cronbach's Alpha, yaitu 0,819. Berdasarkan nilai Alpha tersebut, dapat disimpulkan bahwa pernyataan skala kepercayaan diri anak dinyatakan reliabel yang artinya meskipun skala ini diberikan kepada responden yang lain, skala ini tidak menimbulkan penafsiran yang jauh berbeda dengan penafsiran pada responden yang pertama.
F. Teknik Analisis Data
Pengujian hipotesis menggunakan statistik parametrik yaitu data dinyatakan normal dan homogen. Kemudian untuk mengetahui adakah perbedaan dua perlakuan dalam penggunaan assertive training terhadap perilaku percaya dirianak TK dengan uji-t. Data yang sudah terkumpul ini kemudian diuji dengan menggunakan bantuan SPSS 15 for windows. Adapun penjelasan mengenai kedua uji tersebut akan dijabarkan berikut:
1. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data pada pada penelitian yang dilakukan pada kelompok eksperimen dan kontrol menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov yang data disebut normal jika p > 0.05
b. Uji Homogenitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui varian dari beberapa populasi sama atau tidak. Hasil perhitungan uji homogenitas data skala
pretest dan posttest menggunakan rumus Levene Test for Equality of Variance yang datadisebut homogen jika p > 0.05.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan kata lain membandingkan rata-rata dari dua grup yang tidak berhubungan yaitu hasil pada kelompok eksperimen dan kelompok. Adapun hasil uji hipotesis dengan menggunakan
independent samplet-test.
G. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini prosedur penelitian dibagi menjadi empat tahap, sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan Penelitian
Tahap persiapan ini dilakukan sebagai langkah awal dalam melakukan penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap persiapan ini adalah:
26
a. Penyusunan proposal penelitian b. Menentukan lokasi penelitian. c. Perizinan melakukan penelitian d. Menyusun instrumen penelitian
Instrumen berbentuk 20 pertanyaan yang berasal dari indikator percaya diri. Lauster (2002) menjelaskan bahwa percaya diri terdiri dari suatu sikap atau keyakinan atas kemampuan diri sendiri sehingga dalam tindakan-tindakannya orang yang bersangkutan tidak terlalu cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai keinginan dan tanggung jawab atas perbuatannya, sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri.
e. Menguji daya beda item
Butir instrumen yang berjumlah 30 item, diujikan kepada sejumlah anak berusia 5-6 tahun, setelah itu melewati tahap penyeleksian uji daya beda dan didapatkan 20 item yang digunakan sebagai pretest dan posttest
penelitian nantinya.
f. Menyusun Perangkat Pembelajaran
Perangkat Pembelajaran ini digunakan sebagai pedoman peneliti dalam memberikan perlakuan kepada anak. Perangkat Pembelajaran ini mengacu pada instrumen penelitian yang telah dibuat sebelumnya, Perangkat pembelajaran ini berisi tentang tahapan penelitian(treatment), RKH, serta skenario pembelajaran.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan penelitian setelah tahap persiapan dilakukan. Tahap penelitianya dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Tes awal (Pretest)
Pretest ini dilaksanakan pada kelompok kontrol dan ekpserimen dengan 20 butir soal. Pretest ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi/keadaan awal pada setiap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
b. Pemberian perlakuan (treatment)
Pemberian perlakuan ini dilakukan kurang lebih dua minggu.
Treatment diberikan sebanyak 6 kali.
c. Tes akhir (posttest)
Tes akhir dilakukan dengan menggunakan instrument yang sama seperti pretest, hanya saja penyusunan nomor soal diacak oleh peneliti. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir anak dapat menebak kemana arah pertanyaan karena mereka sebelumnya telah mendapatkan pertanyaan tersebut pada saat pretest awal.
3. Tahap Pengolahan Data
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pengolahan data adalah sebagai berikut :
a. Mengecek kembali data yang sudah terkumpul.
b. Merekapitulasi hasil tes seluruh anak pada saat pre-test dan post-test.
c. Menganalisis data dengan menggunakan statistika yang terdiri dari uji prasyarat dan uji hipotesis.
4. Tahap Penyajian Data
Data yang telah dianalisis kemudian dirangkai ataupun disajikan dalam bentuk narasi yang sebelumnya telah dibandingkan dan diambil kesimpulan penelitian. Tujuan dalam penyajian data ini adalah untuk memudahkan dalam memahami hasil dari penelitian yang telah dilakuakan dan disajikan sedemikian rupa sehingga dapat dipahami dengan mudah.
28 H. Hipotetik Produk Assertive Training
Peneliti memberikkan assertive training sejumlah 6 perlakuan yang berpedoman pada jurnal internasional yang berjudul Effect of Mentoring and Assertiveness Training on Adolescents Self-Esteem in Lagos State Secondary Schools. Berdasarkan jurnal tersebut menjelaskan bahwa perlakuan yang diberikan adalah sejumlah 6 kali pertemuan yang didalam materi pertemuan tersebut saling berkaitan sehingga dalam penelitian tersebut terbukti dapat meningkatkan percaya diri anak. Seluruh pertemuan tersebut terdapat inti materi yang digunakan untuk penelitian, peneliti menggunakannya dengan cara memodifikasi perlakuan tersebut agar dapat dipahami anak dengan lebih mudah, inti pertemuan tersebut yaitu :
1. Bercerita tentang sikap percaya diri dan asertif kepada anak dan menjelaskan sikap mana yang patut untuk dicontoh.
2. Mengenalkan sikap pasif, agresif, dan asertif melalui video.
3. Cerita bergambar mengenalkan sikap yang dapat menyebabkan ketidaktegasan. 4. Sosio drama dengan tema cara-cara yang dapat digunakan agar menjadi tegas. 5. Bercerita menggunakan gambar/video tentang pentingnya untuk berkata “tidak”. 6. Memutarkan video tentang jenis kritik yang baik dan kritik yang tidak baik.