METODE PENELITIAN
A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dari orang, obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2001:31). Variabel penelitian dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat
(dependen) yang diuraikan sebagai berikut:
1. Variabel dependen (dependent variable) atau variabel terikat, adalahvariabel yang menjadi pusat perhatian peneliti karena variabel ini yangdipengaruhi atau yang menjadi akibat dari adanya variabel independen atauvariabel bebas ( Ferdinand, 2005 ). Variabel dependen yang digunakan dalampenelitian ini adalah kepuasan konsumen yang dilambangkan dengan Y.
2. Variabel independen ( independent variable ) atau variabel bebas,adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnyapositif maupun yang pengaruhnya negatif (Ferdinand, 2006). Variabel independenyang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas produk yang dilambangkan dengan X1, harga yang dilambangkan dengan X2 dan servicescape yangdilambangkan dengan X3.
B. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel menurut Sugiyono (2002) merupakan suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan memberi arti atau menspesifikkan kegiatan atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Adapun variabel penelitian beserta definisi operasionalnya dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 3.1
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian Definisi Indikator Kualitas Produk (X1) Kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsiya, hal ini termasuk keseluruhan durabilitas,
reliabilitas, ketepatan, kemudahan
pengoperasian, dan reparasi produk, juga atribut produk lainnya
(Kotler dan
Amstrong, 2012 : 283)
Indikator yang digunakan oleh Lonardo Yashinta Soelasih (2014) yaitu:
1. Performance yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti (core product) yang dibeli. 2. Reliability yaitu
kemungkinan kecil untuk mengalami kerusakan atau gagal dipakai.
3. Asthetic yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.
4. Perceived Quality
yaitu yaitu persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan yang berkaitan dengan maksud yang diharapkan.
Harga (X2) Harga adalah jumlah
uang yang ditetapkan oleh produk untuk dibayar oleh konsumen atau pelanggan guna menutupi biaya produksi, distribusi dan penjualan pokok termasuk
pengembalian yang menandai atas usaha dan resikonya (Kotler, 2000 : 107)
Menurut (Dinawan 2010 : 36) dalam Wariki (2015) mengatakan persepsi harga terlihat dari :
1. Perbandingan harga dengan produk lain, yaitu bagaimana harga perbandingan produk dengan produk pesaingnya. 2. Kesesuaian harga dengan
kualitas produk, yaitu apakah harga yang ditawarkan sudah sesuai dengan kualitas produk yang didapatkan.
3. Keterjangkauan harga, yaitu keterjangkauan harga yang ditawarkan produsen ke konsumen.
Servicescape (X3)
Lovelock dan Wirtz (2004 : 354) menyatakan
Servicescape
merupakan kesan-kesan yang diciptakan pada pancaindera oleh perancangan
lingkungan fisik
tempat jasa
diserahkan.
Indikator servicescape yang digunakan oleh Ferninda Manoppo (2013), yaitu:
1. Karyawan ramah & suka menolong
2. Interior menarik
3. Temperatur suhu ruangan
Kepuasan Konsumen (Y)
Kepuasan Pelanggan adalah adalah
perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil) sesuatu produk dengan harapannya Kotler (2008 : 139)
Indikator empiris yang digunakan oleh Lonardo Yashinta Seolasih (2014) adalah sebagai berikut :
1. Kepuasan terhadap kualitas pelayanan
2. Kepuasan pasca konsumsi 3. Kepuasan transaksi
4. Kepuasan dengan persaingan yang ada
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena itu dipandang sebagai semesta penelitian (Ferdinand, 2011 : 215). Populasi penelitian adalah keseluruhan dari objek yang akan diteliti, dalam penelitian ini populasinya adalah pengunjung Etude House di Citra Land Mall Semarang.
2. Sampel
Sampel merupakan subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin kita meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu kita membentuk sebuah perwakilan populasi yang disebut sampel (Ferdinand, 2011 : 215). Kriteria dalam pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen Kosmetik Etude House yang berusia 16 – 50 tahun, berjenis kelamin wanita, lama penggunaan produk, dan berada di outlet Etude House Citra Land Mall kota Semarang.
a. Ukuran Sampel
Karena populasi tidak dapat diketahui jumlahnya dengan pasti maka menurut MOE (Margin Of Eror) yang digunakan 10%, (Djarwanto, 2006). Maka penentuan ukuran sampel responden dilakukan dengan menggunakan rumus: n =
[
Z1 2∝ . σ
E
]
Keterangan :
n : banyak sampel yang diperlukan Z1/2a : distribusi normal (1,96)
E : besarnya kesalahan yang diterima (0,1)
𝜎 : standar deviasi (0,05)
Dalam penelitian ini (Z1/2a) yang diperoleh dari table distribusi normal adalah
sebesar 1,96 besarnya kesalahan yang dapat diterima (E) sebesar 10% dan standar deviasi (𝜎) yang digunakan adalah 0,50 sehingga diperoleh perhitungan sebagai berikut :
n = [
1,96 x 0,500,1
]²
= 96,4Berdasar perhitungan diatas, sampel yang diambil dalam penelitian diperoleh saebesar 96,04 kemudian dibulatkan menjadi 100 orang. Sedangkan teknik pengambilan sampelnya adalah Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut paut dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Umar, 2008).
D. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti atau pihak pertama (Umar, 2013). Data primer yang digunakan oleh peneliti adalah tanggapan responden yang diperoleh melalui kuesioner tentang Kualitas Produk (Product Quality), Harga (Price), Lingkungan Fisik (Servicescape) dan kepuasan konsumen. Data sekunder
adalah sumber data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara (Ghozali, 2011). Dalam penelitian ini, data sekunder yang digunakan berasal dari dokumentasi dan studi pustaka.
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebar daftar pertanyaan tersebut, dengan maksud memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut (Umar, 2013). Daftar pertanyaan/pernyataan dapat bersifat terbuka bila jawaban tidak ditentukan sebelumnya, sedangkan bersifat tertutup bila jawaban telah disediakan.
Skala yang serung dipakai dalam penyusunan kuesioner adalah skala ordinal atau sering disebut disebut skala LIKERT, yaitu skala yang berisi lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut:
1 =Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju
3 = Ragu-ragu atau Netral 4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
Skala LIKERT dikatakan ordinal karena pernyataan Sangat Setuju memepunyai tingkat atau preferensi yang “ lebih tinggi ” dari Setuju dan Setuju “ lebih tinggi “ dari “Ragu-ragu” (Ghozali, 2011: 47).
Dalam penentuan skala, maka digunakan sakala pengukuran atau rentang skala. Rentang skala adalah acuan untuk menentuakan panjang pendeknya interval
yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitaif (Sugiono, 2012). Sedangakan penentuan rentang skala tersebut adalah (Umar, 2013) :
RS =
nilai tertinggi− nilai terendahbanyaknya kelas
Perhitungan tersebut adalah sebagai berikut :
RS =
5−15 = 0,8
Standar untuk kategori lima kelas tersebut adalah (Umar, 2013): 1,00 – 1,80 = sangat rendah
1,81 – 2,60 = rendah 2,61 – 3,40 = cukup rendah 3,41 - 4,20 = tinggi
4,21 – 5,00 = sangat tinggi
F. Metode Analisis Data 1. Uji Reliabilitas
Uji Reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Jawaban responden terhadap pertanyaan hendak mengukur hal yang sama. Jika jawaban terhadap ke empt indikator ini acak, maka dapat dikatakan bahwa tidak reliabel (Ghozali, 2011).
Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan One Shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (Ghozali, 2011). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha> 0.70 (Ghozali, 2011).
2. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak kita ukur. Uji validitas dapat diketahui dengan carakorelasi bivariate (Ghozali, 2011 : 52).
3. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakuakan pengujian terhadap model penelitian, terlebih dahulu dilakukan pengujian model tersebut apakah memenuhi asumsi klasik regresi, yang terdiri dari (Ghozali, 2009) :
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikoloneritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independent. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antara sesama variabel independen sama dengan nol (0) (Ghozali, 2011:105). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonilieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut:
1) Mempunyai angka Tolerance diatas(>) 0,10 2) Mempunyai nilai VIF di bawah (<) 10 b. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regesi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedestisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskesdatisitas atau tidak Heteroskedastisitas (Ghozali, 2011:139).
c. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Untuk mengetahui data yang digunakan dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov – smirnov. Jika nilai Kolmogorov-smirnov lebih besar dari α = 0,05, maka data normal (Ghozali, 2009).
4. Regresi Lininer Berganda
Regresi Linear Berganda bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga dapat menunjukkan hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali, 2009).
Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan
Y : Kepuasan Konsumen
b0 : Konstanta
b1,b2 dan b3 : Koefisien Regresi
X1 : Kualitas Produk (Products Quality)
X2 : Harga (Price)
X3 : Lingkungan Fisik (Servicescape)
e : error
G. Pengujian Hipotesis
Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian kali ini apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat, maka digunakan beberapa pengujian antara lain uji – t dan uji – F dan uji koefisien determinasi (R2)
1. Uji – F
Uji – F digunakan untuk menguji apakah masing - masing variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat secara bersama - sama dengan α = 0,05 dan juga penerimaan atau penolakan hipotesis, maka cara yang digunakan adalah :
H0 : β0 = 0 Tidak ada pengaruh signifikan antara Kualitas Produk (Product Quality), Harga (Price), Lingkungan Fisik (Servicecscape) terhadap Kepuasan Konsumen Kosmetik secara simultan.
Ha : βa ≠ 0 Adanya pengaruh signifikan antara Kualitas Produk (Product Quality), Harga (Price), Lingkungan Fisik (Servicecscape) terhadap Kepuasan Konsumen Kosmetik secara simultan.
2. Uji – t
Uji – t digunakan untuk menguji apakah masing – masing variaabel bebas bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat secara parsial dengan α = 0,05 dan juga penerimaan atau penolakan hipotesa, maka cara yang digunakan sebagai berikut :
Merumuskan Hipotesis
H0 : β1,β2,β3 = 0 Tidak ada pengaruh signifikan antara Kualitas Produk (Product Quality), Harga (Price), Lingkungan Fisik (Servicescape) terhadap Kepuasan Konsumen Kosmetik secara parsial.
Ha : β1,β2,β3 ≠ 0 Adanya pengaruh signifikan antara Kualitas Produk (Product Quality), Harga (Price), Lingkungan Fisik (Servicescape) terhadap Kepuasan Konsumen Kosmetik secara parsial.
3. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinnya mengukur seberapa jauh kemampuan model (Attractiveness, Trustworthiness, Expertise) dalam menerangkan variasi variabel dependen/ tidak bebas (Kepuasan Konsumen). Nilai untuk koefisien determinasi antara nol (0) dan satu (1). Nilai R2 yang kecil
berarti kemampuan variabel bebas (independen) dalam menjelaskanvariasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel - variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011 : 97 ).
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah biasanya terhadap jumlah variabel independen yang dimaksudkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel independen maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Maka biasanya kebanyakan akan menganjurkan menggunakan nilai AdjustedR2
(Adjusted R Square) pada saat mengefaluasi model regresi linear. Tidak seperti R2, nilai Adjusted R2 dapat dan turun apabila satu variabel independen ditambahkan dalam model (Imam Gozali, 2011 : 97)