• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODE PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelasional yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena dua variabel yaitu variabel independen dengan variabel dependen dan menganalisis bagaimana hubungan antara kedua variabel tersebut. Pemilihan metode deskriptif korelasional dalam penelitian ini didasari pada tujuan penelitian yaitu untuk mengidentifikasi sejauh mana hubungan antara variasi-variasi pada variabel independen berhubungan dengan variabel dependen. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Cross Sectional. Pendekatan Cross Sectional adalah penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali, pada suatu saat atau pada suatu periode tertentu (Nursalam, 2009).

3.2 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional. Variable diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi subjek pengamatan penelitian. Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang dimanipulasi oleh peneliti untuk menciptakan suatu dampak pada variabel dependen. Variabel dependen atau variabel terikat atau sering disebut sebagai variabel akibat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen akan diamati dan diukur untuk diketahui hubungannya dengan variabel independen. Definisi operasional adalah unsur penelitian yang menjelaskan bagaimana caranya menentukan variabel dan mengukur suatu variabel (Nursalam, 2009).

(2)

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti yaitu variabel independen adalah lama hari rawat dan variabel dependen adalah terjadinya dekubitus pada pasien yang di rawat di ruang ICU RSUD dr.H.Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas. Kedua variabel tersebut dapat didefinisikan dalam tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1: Definisi Operasional

Variabel Definisi

Operasional Parameter Instrumen Skala

Katagori/Hasil ukur Variabel independen: Lama hari rawat Jumlah akumulasi hari pasien dirawat di mulai dari masuk ruang ICU sampai keluar ruang ICU

Pasien yang dirawat di ruang ICU dengan kriteria: 1.1-6 hari 2.7-12 hari 3.> 12 hari Catatan dokumentasi keperawatan ICU Ordinal 1.1-6 hari = 1 2.7-12 hari = 2 3.>12 hari = 3 Variabel dependen: terjadinya dekubitus kerusakan kulit akibat kurangnya aliran darah dan iritasi pada kulit yang disebabkan

karena tekanan

yang kuat dan lama oleh berat badan pada tempat tidur

Terdapat tanda-tanda luka dekubitus derajat 1-4 pada jaringan/ kulit yaitu di daerah sakrum, daerah trokanter mayor dan spina ischiadica superior anterior, daerah tumit dan siku

Lembar Observasi Ordinal 1.Terjadi dekubitus = 2 2.Tidak terjadi dekubitus = 1

3.3 Populasi, Sampel dan sampling 3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi berupa subjek atau objek yang diteliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulan. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau objek yang diteliti (Wasis, 2008). Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien yang dirawat di ruang ICU RSUD dr.H.Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas. Besaran jumlah banyaknya pasien yang dirawat tidak tentu, tetapi gambaran jumlah rata-rata setiap bulannya pasien yang dirawat dari bulan Januari sampai Agustus 2012 adalah 50 orang (Rekam Medik ICU, 2012).

(3)

3.3.2 Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah semua pasien yang beresiko mengalami dekubitus yang dirawat di ruang ICU RSUD dr.H.Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas pada tanggal 9 Januari s/d 9 Februari 2013. Penetapan jumlah sampel pada penelitian ini didasarkan atas pengambilan sampel pada penelitian klinis. Pengambilan sampel pada penelitian klinis yaitu pengambilan sampel yang dilakukan pada periode waktu tertentu, dimana semua penderita yang datang ke Rumah sakit dan memenuhi kriteria studi diambil sebagai sampel sampai suatu periode waktu yang telah ditentukan (Budiarto, 2003). Adapun yang menjadi kriteria inklusi sampel adalah:

3.3.2.1Pasien yang dirawat antara 1 hari sampai > 12 hari 3.3.2.2Pasien yang masuk ICU tanpa disertai dekubitus

3.3.2.3Pasien yang bukan bayi dan lansia (batasan usia bayi dan lansia menurut WHO, bayi yaitu usia < dari 1 tahun dan lansia yaitu usia > 60 tahun)

3.3.2.4Pasien yang beresiko mengalami dekubitus berdasarkan Skala Braden ( skor skala Braden < 23)

3.3.2.5Pasien tanpa luka bakar terutama di daerah sakrum, daerah trokanter mayor dan spina ischiadica superior anterior, daerah tumit dan siku

3.3.2.6Pasien yang diberikan askep pencegahan dekubitus 3.3.2.7Pasien yang bersedia menjadi responden

Kriteria ekslusi sampel adalah:

3.3.2.1Pasien yang membatalkan menjadi responden 3.3.3 Sampling atau teknik pengambilan sampel

Sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik Accidental Sampling yaitu pengambilan sampel dengan memilih siapa saja (subjek/responden) yang kebetulan ada/dijumpai selama periode waktu pengambilan sampel yang memenuhi kriteria inklusi dari sampel penelitian (Notoatmodjo, 2010).

(4)

3.4 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di ruang ICU RSUD dr.H.Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas dari mulai tanggal 9 Januari sampai 9 Februari 2013. Pemilihan ruang ICU RSUD dr.H.Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas sebagai tempat penelitian dikarenakan ruangan tersebut merupakan ruangan rawat inap yang lebih sering merawat pasien yang beresiko mengalami dekubitus yang dirawat selama 6 hari sampai lebih dari 12 hari.

3.5 Alat Pengumpul Data

3.5.1 Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah: 3.5.1.1Jenis data

Jenis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka meliputi jumlah lama hari rawat tiap pasien yang menjadi subjek penelitian dan jumlah pasien yang mengalami dekubitus dan tidak mengalami dekubitus.

3.5.1.2Sumber data

Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari responden sebagai subjek pengamatan dan sumber data yang berasal dari catatan dokumentasi keperawatan. Data tersebut merupakan data Primer yaitu data yang dikumpulkan oleh penelitinya sendiri.

3.5.2 Alat pengumpul data

Alat pengumpul data yang digunakan pada penelitian ini adalah: 3.5.2.1Alat pengukuran terjadinya dekubitus

Alat pengukuran terjadinya dekubitus adalah lembar observasi yaitu dengan cara pengamatan atau observasi pada objek atau pasien oleh peneliti dengan memberi tanda check list (√) pada lembar observasi yang tersedia berdasarkan pada pengamatan tanda-tanda terjadinya dekubitus dan tidak terjadinya dekubitus pada pasien.

(5)

3.5.2.2Alat pengukuran lama hari rawat

Pengumpulan data lama hari rawat dan data karakteristik pasien diperoleh dari catatan dokumentasi keperawatan ICU dengan cara memberi check list (√) pada lembar observasi sesuai dengan kriteria lama hari rawat yang sudah ditentukan.

3.6 Teknik Pengambilan Data

3.6.1 Persiapan pengambilan data dari responden

Setelah proposal disetujui oleh institusi dan pembimbing maka segera peneliti meminta ijin kepada Direktur RSUD dr.H.Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas dengan membawa surat pengantar pengambilan data penelitian dari Stikes Muhammadiyah Banjarmasin. Setelah mendapatkan ijin dari Direktur RSUD dr.H.Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, kemudian peneliti mengadakan pendekatan kepada pasien atau keluarga dari pasien untuk mendapatkan persetujuan sebagai responden peneliti untuk mendapatkan data.

3.6.2 Pelaksanaan pengambilan data

Teknik pengambilan data pada penelitian ini ada dua yaitu: 3.6.2.1Teknik Observasi

Teknik observasi yang dilakukan adalah observasi langsung oleh peneliti pada subjek atau pasien dan melakukan check list pada lembar observasi pada pasien yang mengalami dekubitus dan tidak mengalami dekubitus. Observasi langsung bertujuan untuk mendapatkan data secara deskriptif yang faktual, cermat, teliti dan terperinci mengenai fenomena lama hari rawat dengan terjadinya dekubitus serta untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan hal-hal yang berhubungan dengan masalah penelitian.

3.6.2.2Teknik dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data dari sumber non insani. Sumber ini terdiri dari dokumen dan catatan

(6)

perkembangan perawatan. Data karakteristik dan lama hari rawat pasien diperoleh dari data catatan perkembangan pasien dari dokumentasi keperawatan ICU RSUD dr.H.Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas. Peneliti langsung melakukan check list lama hari rawat pasien pada lembar observasi dari status pasien yang sesuai dengan parameter pengukuran lama hari rawat.

3.7 Teknik Pengolahan Data

3.7.1 Pengolahan data

Pengolahan data bertujuan agar data yang masih terkesan bertebaran dapat disusun sehingga lebih mudah dianalisis untuk menjawab tujuan penelitian. Langkah-langkah pengolahan data meliputi:

4.1.1.1 Editing (pengelompokan data)

Data-data responden yang sudah terkumpul melalui proses pengumpulan data kemudian dicek kembali satu persatu apabila ada kesalahan-kesalahan dalam pengumpulan data, kemudian data-data yang meragukan dikonfirmasi dan cek ulang lagi valid tidaknya. Data-data tersebut kemudian dikelompokkan berdasarkan jenis data yaitu data karakteristik responden meliputi data umur, diagnosis medis, tingkat risiko dan data masing-masing variabel meliputi data lama hari rawat dan terjadinya dekubitus.

4.1.1.2 Coding (Pemberian Kode)

Setelah semua data terkumpul dan diyakini sudah benar-benar valid, peneliti kemudian melakukan pengkodean pada masing-masing data tersebut berupa kode angka pada tiap-tiap item data. Pengkodean dilakukan terhadap beberapa item data sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan entry data dan tabulasi data ke dalam program komputer. Pengkodean

(7)

dilakukan pada item data karakteristik, data variabel independen dan data variabel dependen.

4.1.1.3 Entri data

Setelah pengodean dan pengelompokan data-data karakteristik, data lama hari rawat dan data terjadinya dekubitus selesai, kemudian dilakukan entry data ke dalam program komputer untuk ditabulasi dan dianalisis sehingga didapatkan tabulasi distribusi frekuensi dan prosentase serta hasil analisis dari masing-masing item data yang sudah dikelompokkan tersebut. 4.1.1.4 Cleaning data

Setelah semua proses entry data selesai, kemudian dilakukan pengecekan kembali pada data yang sudah dimasukkan dan data yang masih tertinggal yang dianggap tidak valid atau tidak layak dimasukkan ke dalam tabulasi data. Data-data tersebut kemudian dilakukan pembersihan atau penghapusan. Cleaning juga dilakukan pada tiap-tiap tahapan pengolahan data. Tujuan cleaning data adalah untuk menyiapkan data agar pada saat dianalisis bebas dari kesalahan.

3.7.2 Analisis data

Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif untuk mendapatkan dalam bentuk tabulasi, dengan cara memasukkan seluruh data kemudian diolah secara statistik deskriptif yang digunakan untuk melaporkan hasil dalam bentuk distribusi frekuensi dan prosentase (%) dari masing-masing item. Data yang terkumpul kemudian ditabulasi dalam bentuk tabel sesuai dengan variabel yang hendak diukur. Setelah proses tabulasi, data kemudian dianalisis untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu univariat dan bivariat.

3.7.2.1Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk melihat prosentase dari distribusi frekuensi dan nilai statistik deskriptif tiap variabel

(8)

yang diteliti. Analisis univariat berfungsi untuk meringkas kumpulan data hasil pengukuran sedemikian rupa sehingga kumpulan data tersebut berubah menjadi informasi yang berguna. Peringkasan tersebut dapat berupa ukuran statistik, tabel dan gambar atau grafik. Analisis univariat dilakukan pada masing-masing variabel yang diteliti. Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan untuk menganalisis tiap variabel dari hasil penelitian (Notoadmodjo, 2010). Rumus yang digunakan untuk analisis univariat adalah sebagai berikut:

% 100   n f P Keterangan:

P = Prosentase yang dicari f = Frekuensi yang didapat

n = Jumlah skor maksimal yang didapat 3.7.2.2Analisis Bivariat

Analisis Bivariat adalah tabel silang dua variabel yaitu variabel independen dan variable dependen. Analisis ini dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel independen dan dependen. Untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dalam penelitian ini digunakan Uji korelasi Spearman rank dengan nilai kemaknaan (signifikan korelasi) p < α (0,05) dengan menggunakan program Komputer. Rumus uji Spearman rank yang digunakan yaitu:

Keterangan:

rs = Nilai Korelasi Spearman Rank d2 = Selisih Setiap Pasangan Rank

(9)

Ada tiga penafsiran hasil analisis korelasi spearman rank, meliputi: pertama melihat signifikansi hubungan dua variabel, kedua melihat kekuatan hubungan dua variabel dan ketiga, melihat arah hubungan dua variabel.

a. Signifikan hubungan dua variabel

Apabila hasil uji statistik didapatkan nilai signifikan korelasi atau nilai p < α (0,05) atau nilai rs hitung (koefisien korelasi) lebih besar dari nilai rs tabel Spearman rho, maka H0 ditolak

yang berarti ada hubungan antara lama hari rawat dengan terjadinya dekubitus. Sebaliknya apabila hasil uji statistik nilai p > α (0,05) atau nilai rs hitung lebih kecil dari nilai rs tabel Spearman rho, maka H0 diterima yang berarti tidak ada

hubungan antara lama hari rawat dengan terjadinya dekubitus.

b. Kekuatan hubungan dua variabel

Jika terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel, maka kekuatan hubungan dua variabel secara kualitatif dapat dibagi dalam 4 area menurut Colton berdasarkan nilai signifikansi atau koefisien korelasi yang dihasilkan dari penghitungan (Sarwono, 2012), seperti pada tabel 3.2 di bawah ini:

Tabel 3.2: Tabel Colton kekuatan hubungan dua variabel

NILAI MAKNA

0 – 0,25 Tidak ada hubungan/hubungan lemah

0,26 – 0,50 Hubungan sedang

0,51 – 0,75 Hubungan kuat

0,76 – 1 Hubungan sangat kuat/sempurna

c. Arah hubungan dua variabel

Arah korelasi Spearman berada diantara -1 < s/d < 1, bila nilai korelasi = 0, berarti tidak ada hubungannya antara variabel independen dan dependen. Jika arah nilai korelasi =

(10)

+1 berarti terdapat hubungan yang positif antara variabel independen dan dependen. Jika arah nilai korelasi = -1 berarti terdapat hubungan yang negatif antara variabel independen dan dependen. Arah hubungan (+) positif bermakna semakin tinggi nilai variabel independen maka semakin tinggi pula nilai variabel dependen. Arah hubungan (-) negatif bermakna semakin tinggi nilai variabel independen maka semakin kecil nilai variabel dependen atau sebaliknya. Dengan demikian arah hubungan lama hari rawat dengan terjadinya dekubitus dapat diartikan, jika arah hubungan positif maka akan bermakna semakin lama hari rawat maka semakin tinggi kemungkinan terjadinya dekubitus. Jika arah hubungan negatif dapat diartikan semakin lama hari rawat maka semakin kecil kemungkinan terjadinya dekubitus.

3.8Etika Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin dan rekomendasi dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Banjarmasin Program Studi S.1 Keperawatan, dengan rekomendasi tersebut peneliti mengajukan permohonan izin dan rekomendasi kepada Deriktur RSUD dr.H.Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas tempat dilakukan penelitian. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain:

3.7.1 Informed consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan kepada responden atau keluarga responden, sehingga responden atau keluarga dapat memtuskan apakah bersedia atau tidak diikutikan dalam penelitian. Peneliti terlebih dahulu menjelaskan maksud dan tujuan serta manfaat penelitian bagi subjek. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan tujuan agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, serta mengetahui dampaknya.

(11)

3.7.2 Anomity (tanpa nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3.7.3 Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi objek penelitian atau sampel (pasien) dijamin peneliti dan data-data yang diperoleh dari sampel juga hanya digunakan untuk kepenstingan penelitian.

Gambar

Tabel 3.1: Definisi Operasional  Variabel   Definisi
Tabel 3.2: Tabel Colton kekuatan hubungan dua variabel

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian pengembangan media maket Tulungagung’s Arts ini dilatar belakangi oleh permasalah yang ada di SDN 02 Ngranti pada kelas 4 yaitu proses pembelajaran yang hanya

Selain di kotak gali, semen purba ini juga sudah ditemukan pada tebing undak antara Teras-1 dan Teras-2, dan juga pada sampel inti bor dari kedalaman 1 sampai 15

Ketika dulu di sekolah, apakah anda pernah mengikuti kegiatan belajar membaca Al-Qur‟an secara rutin.. Apakah dulunya di sekitar tempat tinggal anda terdapat kegiatan

Verifikator PPK melakukan pengecekan dan penilaian terhadap keabsahan peserta Jamkesmas yang telah dilegalisasi oleh PT Askes dalam bentuk Surat Keabsahan Peserta (SKP). Peserta

Dari pengamatan tersebut terlihat adanya porositas pada spesimen, salah satu kelemashan metalurgi serbuk adalah adanya porositas pada produknya yang tidak dapat dihilangkan sama

Adalah sebuah blok yang bertugas untuk memancarkan sinyal introgation pada frekuensi 1030 MHz dan memproses sinyal yang di terima yaitu pada kanal 1090 yang

Hal ini berarti bahwa sebuah nilai KodeDep_Kar dalam sembarang tupel t 1 pada relasi KARYAWAN harus sesuai dengan nilai kunci primer DEPARTEMEN (atribut

Dalam hal ini, peneliti membatasi dalam penelitian jika terdapat satu kalimat yang menggunakan anak kalimat maka berita tersebut dinyatakan kalimat yang kompleks atau