ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
DENGAN PRE OP APENDIKTOMI PADA Tn. E DI RUANGAN
ST. MARIA KAMAR 52-2 RUMAH SAKIT
ST. ELISABETH
MEDAN
Oleh :
Eric Crismasson Togatorop
012015008
D III Keperawatan
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA
ELISABETH MEDAN
FORMAT PENGKAJIAN GORDON
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN
BERDASARKAN FORMAT GORDON
I. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Eric Crismasson Togatorop
Umur : 19 Tahun
Agama : Kristen Protestan Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status : Belum Menikah
Pendidikan : Mahasiswa Pekerjaan : Pelajar Suku Bangsa : Batak Toba
Alamat : Jl. Tarutung, Kec. Siborongborong, Kab. Taput Tanggal Masuk : 10-10-2016
Tanggal Pengkajian : 12-10-2016
No. Register : 00082-277-991-858 Diagnosa Medis : PRE OP APENDIKTOMI
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Elwin Togatorop
Umur : 20 tahun
Hub. Dengan Pasien : Saudara
Pekerjaan : Progamer
2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
Pasien mengeluh nyeri pada kuadran kanan bawah.
2) Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini
Pasien mengatakan sakit pada bagian abdomen kanan bawah.
3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Pasien mengatakan upaya yang dilakukan adalah menekan dan mengelus bagian perut
b. Satus Kesehatan Masa Lalu
1) Penyakit yang pernah dialami
Pernah mengalami penyakit diabetes melitus 2 tahun yang lalu.
2) Pernah dirawat
Pasien mengatakan Pernah di rawat di rumah sakit adam malik.
3) Alergi
Pasien mengatakan tidak ada riwayat alergi obat dan makanan
4) Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)
Tidak ada kebiasan seperti merokok dan minum kopi
c. Riwayat Penyakit Keluarga
.Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit dalam keluarga
d. Diagnosa Medis dan therapy Pre op Apendiktomi
3. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)
a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan ingin cepat-cepat sembuh dari penyakitnya
b. Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien makan rutin 3x1 hari dan minum sekitan 1500cc/hari
Saat sakit :
c. Pola Eliminasi
1) BAB
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan Pola eliminasi BAB klien sebelum klien masuk Rumah Sakit klien tidak BAB selama 3 hari
Saat sakit :
Pasien mengatakan selama di Rumh Sakit sampai menjelang operasi klien belum BAB , klien mengeluh nyeri perut.
2) BAK
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan Pola eliminasi BAK sebelum klien masuk Rumah Sakit frekuensi 4 kali sehari warna kuning jernih, tidak ada keluhan saat BAK, dan klien tidak menggunakan alat bantu BAK
Saat sakit :
Pola eliminasi klien klien setelah masuk Rumah Sakit frekuensi BAK 5 kali warna kuning jernih, tidak ada keluhan saat BAK, dan tidak menggunakan alat bantu BAK.
d. Pola aktivitas dan latihan
1) Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri
0 1 2 3 4
Makan dan minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total
2) Latihan
Sebelum sakit
Saat sakit
Pasien mengatakan setelah sakit pasien tidak terlalu bebas dalam beraktifitas
e. Pola kognitif dan Persepsi
Pasien dapat berkominukasi dengan baik, pandangan pasien baik dan jelas, pasien dapat menjawab pertanyaan perawat, pasien sangat takut dengan keadaan saat ini, dan pasien selalu bertanya-tanya kenapa terjadi penyakit seperti ini pada dirinya.
f. Pola Persepsi-Konsep diri
Pasien mengatakan tidak ingin membebani biaya keluarga
g. Pola Tidur dan Istirahat
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan Sebelum klien masuk rumah sakit klien jarang tidur siang, lama tidur malam adalah 8 jam dan kebiasaan belum tidur adalah membaca buku.
Saat sakit :
Pasien mengatakan Selama di Rumah Sakit klien tidur siang selama kurang lebih 2 jam, tidur malem 6 sampai 7 jam dan kebiasaan sebelum tidur adalah membaca buku.
h. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan pasien aktif berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
i. Pola Seksual-Reproduksi
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien mengalami mimpi basah sekali dalam sebulan. Saat sakit :
Pasien mengatakan semenjak sakit pasien belum mengalami mimpi basah
j. Pola Toleransi Stress-Koping
Pasien mengatakan selalu memberitahukan keluhanya terhadap keluarga
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien tampak pasrah akan keadaannya dan selalu mensyukuri segala yang diberikan Pencipta kepadanya, pasien juga tampak berdoa.
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : Compos Mentis
Tingkat kesadaran : komposmetis / apatis / somnolen / sopor/koma GCS : verbal:……….Psikomotor:……….Mata :
b. Tanda-tanda Vital : Nadi = 82x/i , Suhu =36,5c , TD =110/90 mmhg RR =22x/i
c. Keadaan fisik
a. Kepala dan leher :
Kepala : Bentuk simetris, Kulit kepala bersih, Pertumbuhan rambut normal, tidak ada lesi atau benjolan.
Leher : Tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan
b. Dada : Bentuk dada simetris, suara paru normal, tidak ada retraksi otot dada
Paru
-Bentuk simetris -Suara paru sonor Jantung
- Suara jantung redup - Bentuk dada
- Normal : simetris
- Denyut jantung : Normal tidak ada kelinan
c. Payudara dan ketiak :
Tidak di kaji
d. abdomen : Bentuk abdomen simetris, tidak terdapat bekas luka, tercapat nyeri tekan
pada kuadran kanan bawah
e. Genetalia : Bersih dan tidak ada daki
f. Integumen :
Kulit bersih, turgor kulit baik (elastic), warna kulit coklat, pasien tampak berkeringat,
g. Ekstremitas :
Atas
Anggota gerak lengkap pada kedua tangan kanan dan kiri, pergerakan bebas,
Bawah
Anggota gerak lengkap pada kaki kanan dan kiri
h. Neurologis :
Status mental da emosi :
Pasien tampak cemas dan takut akan keadaannya
Adanya gangguan pada saraf V (trigeminal), IX (glosopharing), X (vagus) dan XII (hipoglosal).
Pemeriksaan refleks
b. Pemeriksaan Penunjang
1. Data laboratorium yang berhubungan
2. Pemeriksaan radiologi
USG lower abdomen
3. Hasil konsultasi
5. ANALISA DATA
A. Tabel Analisa Data
DATA Etiologi MASALAH
1. a. Data Subjektif Pasien mengatakan masih memikirkan keadaannya, merasa cemas akan penyakitnya dan tindakan operasi yang akan dijalaninya. Pasien mengatakan tidak merasa nyaman dengan kondisinya. b. Data Objektif Hasil pengukuran TTV ; Suhu : 37C, Nadi : 100 x/ mnt, RR : 24 x/ mnt, dan TD :130/90 mmHg. Pasien tampak cemas, pasien tampak gelisah sedikit berkeringat pasien tampak tidak
nyaman dengan nyeri yang dialaminya.. rentang respon
ansietas sedang
Perubahan Status Kesehatan Ansietas
2. a. Data Subjektif Pasien mengatakan tidak dapat makan dan minum karena saat makan dan minum langsung tersedak, nyeri dan kering pada bagian tenggorokan.
b. Data Objektif Pasien
muntah
seperti dahak Batuk Pasien tampak lemas Observasi TTV : TD 100/90 mmhg T 36,5C P 82x/i RR 22x/i
B. Tabel Daftar Diagnosa Keperawatan /Masalah Kolaboratif Berdasarkan Prioritas NO TANGGAL /
JAM DITEMUKAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL TERATASI
Ttd
1. 11-10-2016 Ansietas berhubungan dengan Perubahan Status Kesehatan ditandai dengan Pasien mengatakan masih memikirkan keadaannya, merasa cemas akan penyakitnya dan tindakan operasi yang akan dijalaninya, Pasien juga mengatakan tidak merasa nyaman dengan
kondisinya. Pasien tampak cemas, pasien tampak gelisah, sedikit berkeringat, pasien tampak tidak nyaman dengan nyeri yang dialaminya dan rentang respon ansietas sedang.
Observasi TTV : Suhu : 37C, Nadi : 100 x/ mnt, RR : 24 x/ mnt, dan TD :130/90 mmHg E R I C
2. 11-10-2016 Gangguan Menelan berhubungan dengan Ganguan neuromuskular ditandai dengan Pasien mengatakan tidak dapat makan dan minum karena saat makan dan minum langsung tersedak, nyeri dan kering pada bagian tenggorokan. Pasien muntah seperti dahak , Batuk dan Pasien tampak lemas. Observasi TTV : TD 100/90 mmhg T 36,5C P 82x/i RR 22x/i E R I C
C. Rencana Tindakan Keperawatan Hari/ Tgl No Dx Rencana Perawatan Ttd
Tujuan dan Kriteria
Hasil Intervensi Rasional
11-10-2016
1 Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan klien tidak mengalami kecemasan, dengan kriteria hasil : NOC: anxiety level
Tingkat Kecemasan pada klien berkurang.
Anxiety Reduction
Mendengarkan penyebab kecemasan klien dengan penuh perhatian
Observasi tanda verbal dan non verbal dari kecemasan klien
Calming Technique
Menganjurkan keluarga untuk tetap mendampingi klien Mengurangi atau menghilangkan rangsangan yang menyebabkan kecemasan pada klien Coping enhancement Meningkatkan pengetahuan klien mengenai glaucoma. Menginstruksikan klien untuk menggunakan tekhnik relaksasi Anxiety Reduction Klien dapat mengungkapkan penyebab kecemasannya sehingga perawat dapat menentukan tingkat kecemasan klien dan menentukan intervensi untuk klien selanjutnya. mengobservasi tanda verbal dan non verbal dari kecemasan klien dapat mengetahui tingkat kecemasan yang klien alami.
Calming Technique Dukungan keluarga dapat memperkuat mekanisme koping klien sehingga tingkat ansietasnya berkurang Pengurangan atau penghilangan rangsang penyebab kecemasan dapat meningkatkan ketenangan pada klien dan mengurangi tingkat kecemasannya
Coping enhancement
Peningkatan pengetahuan tentang penyakit yang dialami klien dapat membangun mekanisme koping
E R I C
klien terhadap kecemasan yang dialaminya
Tekhnik relaksasi yang diberikan pada klien dapat mengurangi ansietas
11-10-2016
2. Setelah dilakukan tindakankeperawatan selama 3x24 jam, nutrisi seimbang dengan kriteria Pasien dapat
menunjukkan metode menelan makanan yang tepat tanpa menimbulkan keputusasaan.
1.Tinggikan kepala tempat tidur pasien 90 selama makan dan 30 menit selama makan
2.Atur pasien dalam posisi miring saat berbaring
3.Pantau asupan dan haluaran pasien dan timbang berat badan setiap hari hingga stabil
4.Konsultasi dengan ahli gizi untuk memodifikasi diet pasien dan lakukan penghitungan kalori sesui keperluan
5.Berikan perawatan mulut 3 x sehari
6. Sajikan makanan dengan tampilan yang menarik; anjurkan pasien untuk mencium dan melihat makanan. Bersihkan peralatan yang kotor, kendalikan bau, dan ciptakan suasana yang tenang untuk makan
7. Lakukan pemasangan NGT ( jika keadaan belum baik )
8. Obervasi TTV pasien 1. Untuk menurunkan resiko aspirasi 2.Untuk menurunkan resiko aspirasi 3.Dengan mengevaluasi asupan makanan perhari memungkinkan semua modifikasi yang diperlukan dapat dilakukan dengan cepat
4.Untuk menentukan kebutuhan nutrisi
5.Untuk meningkatkan nafsu makan pasien
6.Suasana yang tenang dapat menstimulasi nafsu makan; aroma makanan menstimulasi saliva
D. Implementasi Keperawatan
Hari/ Tgl/Jam
No
Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi proses
Ttd 12-10-2016 07.00 10.00 11.00 11.15 11.40 13.00 14.00 1
7. Mengkaji tingkat ansietas
2. Mengobservasi tanda - tanda vital
3. Membatasi jumlah pengunjung
4. Memberi kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan keluhannya
5. Mengajarkan pasien teknik distraksi dan relaksasi
6. Menganjurkan Keluarga untuk selalu medampingi pasien
7. Meningkatkan pengetahuan klien mengenai ansietas
1.Rentang respon ansietas pasien sedang. 2.Observasi TTV : S : T : 37ºC N : 80/menit RR : 23/menit TD : 120/70 mmHg
3.Pasien tampak lebih tenang untuk beristirahat
4.Pasien tampak antusias memberikan keluhannya
5. Pasien dapat melakukan tehnik distraksi dan relaksasi dengan baik
6. Keluarga tampak mengerti dan melakukan
7. Pasien tampak memberikan perhatiaanya terhadap informasi yang di berikan
E R I C
12-10-2016 07.00 07.45 08.20 09.00 11.00 12.30 13.00 13.15 2.
Menyediakan makanan pasien
Melakukan pembersihan mulut atau oral hiegyene pada pasien
Memantau asupan dan haluaran pasien
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian nutrisi yang baik
Melakukan observasi TTV
Memberikan makanan dan minuman pasien
Melakukan pemasangan NGT
Memberikan nutrisi+air putih 250cc melalui selang NGT
Makanan tidak ada habis
Mulut pasien tampak bersih
TD : 110/90 mmhg T : 36,5 C
P : 82x/i RR : 20x/i
Pasien tidak dapat menelan dan membuang makanan
Terpasang NGT pada pasien
Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi
E R I C
E. Evaluasi Keperawatan No Hari/Tgl Jam No Dx Evaluasi TTd 1 2 12-10-2016 12-10-2016 1 2.
S :
Pasien mengatakan masih cemas dan takut akan keadaan penyakit yang dialaminya.O : Pasien tampak terdiam di atas tempat tidur. Observasi TTV :
S : T : 37ºC N : 80/menit RR : 23/menit TD : 120/70 mmHg
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan rencana keperawatan
S :
Pasien mengatakan sebelum terpasang NGT, ketika makan atau minum tenggorokan pasien sangat terasa sakit. Tetapi setelah terpasang NGT tidak sakit lagi saat menelan.O :
Pasien tampak terbaring lemah di tempat tidur. Observasi TTV : TD : 110/90 mmhg T : 36,5 C
P : 82x/i RR : 20x/i
A :
Masalah belum teratasiP :
Lanjutkan rencana KeperawatanE R I C
Diposkan oleh Nyoman Adi Sedana di 00.19
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest