• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

16. URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL

Salah satu sumber dana utama guna memenuhi kebutuhan dana yang cukup besar dalam melaksanakan pembangunan diperoleh melalui kegiatan penanaman modal atau investasi. Mengingat akan begitu besarnya peran penanaman modal atau investasi bagi pembangunan, maka sudah sewajarnya penanaman modal atau investasi mendapat perhatian khusus dari pemerintah Kota Semarang dan menjadi bangian yang penting dalam penyelenggaraan perekonomian.

Sebab dengan adanya kegiatan penanaman modal atau investasi dapat mengolah potensi ekonomi yang ada menjadi kekuatan ekonomi riil.

A. KEBIJAKAN PROGRAM

Kebijakan pembangunan dalam Urusan Wajib Penanaman Modal diarahkan pada peningkatan investasi dalam rangka peningkatan ekonomi daerah melalui penciptaan iklim yang kondusif, peningkatan investasi / penanaman modal, pemberdayaan BUMD dan optimalisasi manajemen aset daerah. Perkembangan penanaman modal suatu daerah ditentukan oleh kebijakan makro ekonomi dibidang keuangan baik kebijakan fiskal maupun moneter seperti tingkat suku bunga, inflasi maupun nilai tukar rupiah sehingga berpengaruh pada iklim usaha yang kondusif.

Adapun pada tahun anggaran 2015 program-program yang dilaksanakan pada Urusan Wajib Penanaman Modal adalah sebagai berikut :

Program-program penunjang, yang meliputi :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, program ini dilaksanakan untuk meningkatkan serta memperlancar tugas perkantoran sehingga berjalan dengan tertib dan lancar.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, program ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai penunjang kelancaran kegiatan perkantoran.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur, program ini ditujukan untuk meningkatkan disiplin aparatur.

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, program ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui capaian dan realisasi kinerja pelaporan keuangan semesteran dan akhir tahun.

Program-Program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi : 1. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

(2)

Program ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan investasi dan pengembangan potensi daerah serta peningkatan koordinasi kerjasama dengan instansi pemerintah dan dunia usaha.

2. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

Program inidiarahkan untuk meningkatkan jumlah pelaku investasi dan nilai investasi Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri.

3. Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah

Program ini diarahkan untuk menyediakan hasil-hasil kajian potensi yang terkait dengan investasi di Kota Semarang yang selanjutnya ditawarkan kepada calon investor yang berminat, serta koordinasi pelaksanaan penyusunan program terpadu pemanfaatan potensi secara optimal, efektif dan efisien oleh Pemerintah Daerah.

B. REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

A. PENDANAAN

Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program/kegiatan dalam Urusan Wajib Penanaman Modal pada tahun 2015 sebesarRp. 7.764.039.000,-dengan perincian Rp.1.601.463.000,- untuk program penunjang dan Rp. 6.162.576.000,- untuk program yang berkaitan dengan tugas teknis pada Urusan Penanaman Modal.

Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Wajib Penanaman Modal adalah sebagai berikut :

PROGRAM PENUNJANG URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) ANGGARAN REALISASI (Rp.)

PERSEN TASE

(%)

SKPD : BPPT

1 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber

Daya Air Dan Listrik 33.002.000 26.551.165 80.45 2 Penyediaan Alat Tulis Kantor 312.609.000 310.375.339 99.29 3 Penyediaan Barang Cetakan Dan

Penggandaan 182.615.000 182.612.140 100.00

4 Penyediaan Makanan Dan Minuman 60.000.000 56.917.500 94.86 5 Rapat-rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke

Luar Daerah 185.523.000 182.363.000 98.30

6 Belanja Jasa Penunjang Administrasi

Perkantoran 16.344.000 16.334.000 99.94

JUMLAH PROGRAM 790.093.000 775.153.144 98.14

(3)

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) ANGGARAN REALISASI (Rp.) PERSEN TASE (%) SKPD : BPPT

1 Pengadaan Kendaraan Dinas /

Operasional 281.600.000 245.251.000 87,09

3 Pemeliharaan Rutin/berkala Kendaraan

Dinas / Operasional 239.490.000 215.098.118 89,82 4 Pemeliharaan Rutin/berkala Peralatan

Gedung Kantor 28.000.000 20.154.000 71,98

5 Pemeliharaan Rutin/berkala Mebeluer 8.500.000 8.500.000 100

JUMLAH PROGRAM 557.590.000 489.003.118 87.70

3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) ANGGARAN REALISASI (Rp.)

PERSEN TASE

(%) SKPD : BPPT

1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Dan

Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD 12.000.000 11.258.336 93.82 2 Penyusunan Pelaporan Keuangan

Semesteran 12.000.000 8.647.500 72.06

3 Penyusunan Pelaporan Prognosis

Realisasi Anggaran 12.000.000 8.400.000 70.00 4 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir

Tahun 12.000.000 11.988.320 99.90

5 Penyusunan RKA SKPD Dan DPA SKPD 20.000.000 17.632.000 88.16 6 Penyusunan LAKIP 12.000.000 11.941.520 99.51 7 Penyusunan Renstra SKPD 40.000.000 12.190.000 30.48 8 Penyusunan LKPJ SKPD 25.000.000 17.626.520 70.51 9 Penyusunan Renja SKPD 12.000.000 10.697.660 89.15 10 Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara

Dan Pembantu 96.780.000 96.720.000 99.94

JUMLAH PROGRAM 253.780.000 207.101.856 81.61

PROGRAM PELAKSANAAN URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL

1) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) ANGGARAN REALISASI (Rp.)

PERSEN TASE

(%) SKPD : BPPT

1 Koordinasi Perencanaan Dan

Pengembangan Penanaman Modal 110.000.000 109.973.500 99.98 2 Peningkatan Koordinasi Dan Kerjasama Di

Bidang Penanaman Modal Dengan Instansi Pemerintah Dan Dunia Usaha

115.000.000 112.753.050 98.05

3 Peningkatan Kegiatan Pemantauan, Pembinaan Dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal

75.000.000 73.042.740 97.39

4 Penyelenggaraan Promosi Investasi 573.000.000 565.162.990 98.63

JUMLAH SKPD 873.000.000 860.932.280 98,62

SKPD : Setda (Bag. Kerjasama)

5 Pengawasan Dan Pengendalian Kerjasama

(4)

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) ANGGARAN REALISASI (Rp.)

PERSEN TASE

(%)

6 Peningkatan Kerjasama Regional,

Nasional,internasional 850.000.000 638.313.010 75,10 7 Peningkatan Koordinasi Dan Optimalisasi

Kerjasama Dengan Pihak Ketiga 450.000.000 333.074.578 74,02 8 Evaluasi Kerjasama Dengan Pihak Ketiga 390.000.000 331.897.878 85,10 9 Fasilitasi Seleksi Kerjasama 300.000.000 0 0

JUMLAH SKPD 2.300.000.000 1.483.756.872 64,51

SKPD : Setda (Bag. Perekonomian)

10 Fasilitas Penunjang Kegiatan

Perekonomian Daerah 675.000.000 602.253.400 89,22

JUMLAH SKPD 675.000.000 602.253.400 89,22

JUMLAH PROGRAM 2.975.000.000 2.086.010.272 70,12

2) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) ANGGARAN REALISASI (Rp.)

PERSEN TASE

(%) SKPD : BPPT

1 Peningkatan Koordinasi Pelayanan

Perijinan Pembangunan 498.000.000 464.374.300 93.25 2 Peningkatan Koordinasi Pelayanan

Perijinan Kesra & Lingkungan 148.000.000 147.959.700 99.97 3 Peningkatan Koordinasi Pelayanan

Perijinan Perekonomian 200.000.000 199.991.800 100 4 Peningkatan Pelayanan Perijinan &

Pelayanan Penanaman Modal (Sertifikasi Iso 9001-2008)

160.076.000 157.964.000 98.68

5 Pengawasan Pelayanan Perijinan 98.000.000 97.181.910 99.17 6 Pengelolaan Dan Pengembangan Sistem

Informasi Dan Pelayanan Perijinan 648.000.000 627.297.500 96.81 7 Pengelolaan Data Perijinan Dan Informasi

Investasi 150.000.000 148.537.500 99.03

8 Profil Investasi Dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu (Ptsp) 75.000.000 69.454.800 92.61

JUMLAH PROGRAM 1.977.076.000 1.912.761.510 96.75

3) Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) ANGGARAN REALISASI (Rp.) PERSEN TASE (%) SKPD : BPPT 1 Pemberdayaan BUMD 48.000.000 46.388.356 96.64 2 Peningkatan Infrastruktur Sarana Dan

Prasarana Pelayanan 224.500.000 211.783.859 94.34 3 Pengembangan Potensi Daerah 100.000.000 95.963.428 95.96

(5)

B. HASIL YANG DICAPAI

Hasil yang dicapai oleh Pemerintah Kota Semarang pada pelaksanaan Urusan Wajib Penanaman Modal selama tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat pada beberapa indikator sebagai berikut :

1) Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan promosi investasi sebanyak 13 kali diantaranya dengan melakukan ekspo atau pameran, temu bisnis antara lain Semarang Business Forum (SEMBIZ) dan Rapat Koordinasi Perencanaan Pengembangan Penanaman Modal Daerah (RKPPMD)sertaForum Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu (PPTSP).

Adapun kegiatan tersebut bertujuan untuk :

a) Tersedianya Data Penanaman Modal di Kota Semarang.

b) Terjalinnya hubungan dan komunikasi timbal balik yang saling menguntungkan antara Pemerintah Daerah dengan Dunia Usaha.

c) Meningkatnya Penanaman Modal (PMA dan PMDN) di Kota Semarang. d) Terciptanya Iklim Investasi yang kondusif

e) Peningkatan Realisasi Investasi.

Kemudahan dalam pelayanan perijinan dan investasi kepada masyarakat dalam mengakses pelayanan perijinan di Kota Semarang memberikan hasil yang positif dimana pada tahun 2015, jumlah investor mengalami peningkatan, ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah proyek penanaman modal dalam negeri dan asing di mana pada tahun 2014 jumlah proyek penanaman modal dalam negeri dan asing sebanyak 4450 proyek dan pada tahun 2015 meningkat menjadi 4817 proyek.

Peningkatan jumlah proyek tersebut berpengaruh terhadap peningkatan nilai investasi penanaman modal dalam negeri dan asingdari Rp.7.924.515.849.925,- pada tahun 2014, menjadiRp. 10.829.756.206.300,- di tahun 2015 atau sebesar 36,6 %. Dampak positif lainnya adalah terjadinya peningkatan jumlah tenaga kerja yang terserap dalam perusahaan yang berinvestasi di Kota Semarang dari 39.505 orang menjadi 41.847 orang.

INDIKATOR KINERJA SATUAN TAHUN 2014 REALISASI TAHUN 2015 REALISASI

1 Jumlah dan nilai penanaman modal

daerah (RPJMD) Rupiah 7.924.515.849.925 9.570.413.742.378 2 Jenis dan jumlah potensi investasi

di Kota Semarang potensi jumlah 22 22

3 Nilai potensi investasi di Kota

Semarang Rupiah 4.907.000.000.000 8.117.054.179.000 4 Peningkatan promosi dan

(6)

INDIKATOR KINERJA SATUAN TAHUN 2014 REALISASI TAHUN 2015 REALISASI

5 Jumlah kegiatan dan jenis promosi untuk mendatangkan

investasi(Forum PPTSP, RKPPMD, Sem BIZ, Temu Bisnis dll)

Jumlah ke giatan

12 13

6 Laju pertumbuhan investasi % 48 63

7 Jumlah investor berskala nasional

(PMDN/PMA) sahaan Peru 111 138

8 Ada / tidaknya sistem informasi

penanaman modal Tidak Ada / Ada Ada

9 Ketersediaan pranata kerjasama antar pemerintah daerah, antara lembaga / institusi

Persen 100% 100%

10 Jumlah perjanjian/ kerjasama kemitraan pemerintah kota di berbagai bidang pembangunan

Kerjasama 80 89

2) Program Peningkatan Iklim Investasi

Kondisi iklim investasi tahun 2015 menunjukkan kegairahan pelaku usaha dalam melakukan investasi, baik perluasan usaha yang telah ada maupun untuk investasi baru. Hal ini dapat ditunjukkan pada perkembangan Penanaman Modal dari tahun 2014 sampai dengan akhir tahun 2015, dimana terjadinya peningkatan realisasi jumlah nilai investasi PMDN, tahun 2014 sebanyak 4.405 proyek dengan nilai investasi sebesar Rp. 5.332.510.190.010,- dan pada tahun 2015 meningkat sebesar Rp. 5.432.000.000.000,- sebanyak 4.773 proyek. Sedangkan laju pertumbuhan investasi tahun 2015 sebesar 63%, lebih besar dari pada laju pertumbuhan investasi tahun 2014 sebesar 48 % dan dapat dilihat pada beberapa indikator sebagai berikut :

INDIKATOR KINERJA SATUAN TAHUN 2014 REALISASI TAHUN 2015 REALISASI

1 Tingkat daya tarik investasi dalam bentuk jumlah pelaku investasi pembangunan daerah (RPJMD)

investor 4.450 4.817

2 Jumlahtenagakerja yang terserap

(RPJMD) orang 39.505 41.847

3 Jumlah jenis perijinan yang

mendapatkan pengakuan ISO 9001 : 2008

Jumlah per ijinan

29 29

4 Jumlah dan nilai persetujuan

investasi selama setahun Jumlah rupiah

- Penanaman Modal Asing (PMA) 1.210.904.761.000 1.398.793.197.537 - Penanaman Modal Dalam Negeri

(PMDN) 1.490.022.482.000 1.540.981.800.00

5 Kenaikan / penurunan Nilai

Realisasi PMDN (milyar rupiah) rupiah 2.552.351.168.084 3.729.340.088.650 6 Jumlah permohonan penanaman

modal Permo honan

penanaman modal asing (PMA) 45 45

penanaman modal dalam negeri

(PMDN) 4.405 4.773

7 Jumlah proyek penanaman modal

(7)

INDIKATOR KINERJA SATUAN TAHUN 2014 REALISASI TAHUN 2015 REALISASI

8 Nilai investasi penanaman modal

asing (PMA) Rupiah 2.592.005.659.915 5.397.756.206.300 9 Jumlah proyek penanaman modal

dalam negeri (PMDN) Proyek 4.405 4.773

10 Nilai investasi penanaman modal

dalam negeri (PMDN) Rupiah 5.332.510.190.010 5.432.000.000.000 11 Jumlah persetujuan investasi yang

diterbitkan (IKK) ijin 4.450 4.817

12 Jumlah Perijinan yang dilayani ijin

Investasi 15.130 16.721

Non Investasi 2.101 3.563

JUMLAH PELAYANAN PERIJINAN TAHUN 2015

NO INDIKATOR KINERJA

JUMLAH PERMOHONAN

PELAYANAN PERIJINAN PELAYANAN PERIJINAN YANG DITERBITKAN TAHUN

2014 TAHUN 2015 TAHUN 2014 TAHUN 2015

TOTAL PERIJINAN 17.235 20.456 17.231 20.284

1. Ijin Lokasi 41 35 41 35

2. Persetujuan Pendirian Rumah Sakit 2 0 2 0

3. Persetujuan Penempatan dan

Pengelolaan Tower Bersama 27 42 29 42

4. Persetujuan Pendirian Hotel 31 8 31 8

5. Persetujuan Pendirian SPBU 7 4 7 4

6. Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) 2.656 2.946 2523 2915

7. Ijin Gangguan (HO) 704 742 675 712

8. Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) 805 854 805 854

9. Pendaftaran Penanaman Modal 0 0 0 0

10. Ijin Prinsip Penanaman Modal 3 8 3 8

11. Ijin Prinsip Perluasan Penanaman

Modal 0 0 0 0

12. Ijin Prinsip Perubahan Penanaman

Modal 0 0 0 0

13. Ijin Usaha Penanaman Modal 8 4 8 4

14. Ijin Usaha Perluasan Penanaman

Modal 0 0 0 0

15. Ijin Usaha Penggabungan

Penanaman Modal (Merger) 0 0 0 0

16. Ijin Perubahan Penanaman Modal 0 0 0 0

17. Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) 4749 5664 4.749 5.664

18. Ijin Usaha Industri (IUI) 3 9 3 9

19. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 4980 5664 4.980 5.641

20. Tanda Daftar Gudang (TDG) 20 9 20 9

21. Tanda Daftar Industri (TDI) 6 5 6 5

22. Ijin Usaha Toko Modern (IUTM) 119 24 119 24

23. Ijin Waralaba 0 0 0 0

24. Surat Ijin Usaha Perdagangan

Minuman Beralkohol (SIUP-MB) 23 21 23 21

25. Pengesahan Akta Pendirian Koperasi 37 33 37 33

26. Ijin Usaha Angkutan 6 12 6 12

27. Ijin Usaha Pusat Perbelanjaan (IUPP) 0 4 0 4

28. Ijin Usaha Kawasan Industri (IUKI) 0 0 0 0

29. Ijin Tenaga Kesehatan (AA, Perawat,

Apoteker kecuali dokter) 2.101 3.563 2101 3563

30. Ijin Laboratorium Kesehatan Swasta 3 3 3 3

31. Ijin Pedagang Eceran Obat/Toko

Obat (TO) 9 7 9 7

32. Ijin Klinik Pratama 51 48 49 49

33. Ijin Klinik Utama 10 7 10 7

34. Ijin Optik 18 16 17 15

35. Ijin Usaha Apotek/Farmasi 71 94 68 97

36. Ijin Penyelenggaraan Reklame 377 173 424 158

(8)

3) Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah

Dalam rangka fasilitasi penanaman modal telah disusun Peta Potensi Investasi Daerah. Tersedianya peta tersebut diharapkan dapat sebagai acuan dalam pengamkbilan kebijakan untuk berinvestasi, mengembangkan potensi daerah dan meningkatkan pertumbuhan investasi daerah, dapat dilihat pada beberapa indikator sebagai berikut :

INDIKATOR KINERJA SATUAN REALISASI TAHUN 2014 REALISASI TAHUN 2015

1 Ketersediaan pranata

investasi (RPJMD) % 100% 100%

Dokumen Pemetaan

Potensi dokumen 1 Dok.Peta Potensi Daerah Sektor Infrastruktur dan SDM

1 Dok.Penyusu nan Profil Potensi dan Peluang Inves tasi Kota Smg.

2 Peningkatan prasrana

investasi % Penataan Ruang Arsip dan Ruangan Tuggu Pelayanan (100%)

Penataan ruang arsip dan pengadaan perlengkapan kantor (100%)

3 PeningkatanProduk BUMD kegiatan 1 x kegiatan FGD revitalisasi BUMD kota smg

1 x kegiatan Penyusunan Kajian Pengembangan Bidang Usaha BUMD Kota Semarang

C. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

1) Peraturan-Peraturan Pusat tentang Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan yang masih sering berubah-ubah, menyulitkan daerah dalam pelaksanaannya.

2) Urusan Investasi menjadi tanggung jawab Lintas Sektoral bukan hanya Urusan BPPT.

3) Terjadi Tumpang Tindih / duplikasi Tupoksi BPPT dengan Bagian Lembaga Lain / SKPD Lain.

D. SOLUSI

1) Konsultasi dan Peningkatan Koordinasi terkait teknis pelaksanaan fungsi Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan.

2) Peningkatan koordinasi dan konsultasi dengan pemerintah pusat. 3) Perlu diadakan penataan Kelembagaan SKPD.

E. PRESTASI DAN PENGHARGAAN

1) Pada Tahun 2015 BPPT Kota Semarang mempertahankan Sertifikasi ISO 9001-2008 untuk proses pelayanan 29 perijinan.

2) Regional Marketing Awart 2015 Pemenang Gold, Kategori Kota Penilaian Angket Kinerja Pemasaran Daerah.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis dan perhitungan dari penelitian yang sudah dilakukan pada perencanaan saluran drainase pada Gerbang Barat ITERA hingga Gerbang Selatan ITERA,

Hasil analisis regresi yang telah dilakukan menunjukkan, bahwa secara parsial perputaran piutang tidak berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini

“kadang-kadang memang keterbatasan waktu, didalam keterbatasan waktu itu anak untuk meyelesaikan sesuatu itu kurang, jadi hambatan yang sering ditemui dalam pembelajaran ips itu

efek perintah jika berhasil dijalankan maka tabel dengan nama 'tamu' akan dihapus secara permanen berikut dengan data yang ada dalam tabel juga akan terhapus. Mengubah

Sebagaimana diungkapkan oleh guru (Abdul) sebagai berikut: “Kepala madrasah dalam memimpin beliau itu tidak otoriter (sesuka hati), hanya mengeluarkan perintah

Hasil penelitian bahwa persepsi peserta didik terhadap kriteria kualitas LKPD pada pembelajaran Fisika mengenai kriteria kualitas LKPD terdapat tiga syarat yaitu

Abstraksi : Persyaratan mutu mencakup kadar bagian yang hilang pada pemanasan 950 derajat Abstraksi : Persyaratan mutu mencakup kadar bagian yang hilang pada pemanasan 950

Asam lemak dengan jumlah atom karbon lebih dari 12 tidak larut dalam air dingin maupun air panas, tetapi dalam jumlah rantai atom karbon yang pendek bersifat larut dalam air,