• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI PANDUAN BERKEBUN HIDROPONIK DAN VERTIKULTUR BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Wilmida Ahyainaha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "APLIKASI PANDUAN BERKEBUN HIDROPONIK DAN VERTIKULTUR BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Wilmida Ahyainaha"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI PANDUAN BERKEBUN HIDROPONIK DAN VERTIKULTUR

BERBASIS ANDROID

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Wilmida Ahyainaha

10.11.3670

Kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMASI DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2016

(2)
(3)

1

APLIKASI PANDUAN BERKEBUN HIDROPONIK DAN

VERTIKULTUR BERBASIS ANDROID

Wilmida Ahyainaha1), Krisnawati2)

1)

Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta 2)

Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta

Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email : pertama@students.amikom.ac.id1), kedua@amikom.ac.id2) Life in a town full of pollution that can harmful

to health, green plants are required to reduce the impollution, but sometimes the lack of land is the main constraint. Hydroponic farming is a technique with an emphasis on meeting the nutritional requirements of the known to grow crops using water media, whereas cultivation vertikultur is vertically planting done multilevel system.

The application of hydroponic gardening guide and vertikultur expected to perform community greening home environment. This application will guide the user to hydroponic gardening or vertikultur very easy, the applicaton will guide user from choosing plants, care, until fruiting or flowering. This application may be useful for the society.

Keyword : Plant, Guide, Nature, Smartphone, Application, Android

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Kemajuan teknologi di era globalisasi yang berkembang sangat pesat ini juga membuat orang-orang semakin mudah dan cepat dalam melakukan suatu pekerjaan dengan bantuan media yang ada. Salah satu media yang sedang berkembang pesat dan dekat dengan kehidupan manusia adalah mobile phone.

Uraian diatas menjadi dasar pembuatan Aplikasi panduan berkebun hidroponik dan veltikultur berbasis android. Aplikasi ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum yang kurang mengerti tentang cara berkebun dilahan yang sempit. Dengan penggunaan yang mudah dan dapat dipasang di hampir semua platform android, aplikasi ini diharapkan dapat membuat pengguna dapat berkebun secara hidroponik dan vertikultur. 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat dijabarkan mengenai identifikasi masalah dan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara agar rancangan aplikasi yang

akan dibuat dapat membantu pengguna untuk

mempelajari dan mengetahui cara berkebun secara hidroponik dan vertikultur ?

1.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak melebar dari masalah yang ditentukan, dibuatlah beberapa batasan masalah sebagai berikut:

1. Aplikasi akan dibuat dan diuji pada emulator Android serta perangkat mobile dengan platform Android.

2. Aplikasi dibangun pada Sistem Android versi

4.2 (Jelly Bean).

3. Cara berkebun hidroponik dan vertikultur

yang diberikan dalam aplikasi ini bersifat umum dan mendasar.

4. Aplikasi ini menjelaskan bagaimana cara

berkebun hidroponik dan vertikultur secara detail mulai dari penanaman, perawatan sampai tanaman tumbuh subur dan dapat di ambil hasilnya (untuk tanaman sayur dan buah).

2. Landasan Teori 2.1 Tinjaun Pustaka

Agus Nur Arifin dari Unikom pada tahun (2014) melakukan penelitian tentang pengembangan Aplikasi Pembelajaran Anatomi dan Fisiologi Manusia Sebagai Sarana Bantu Pelajaran Biologi Berbasis Android Metode yang digunakan dalam pembangunan aplikasi ini menggunakan metode

tutorial. Perbedaan dengan penelitian yang

dilakukan adalah objek materi berupa panduan atau

tutorial cara berkebun hidroponik dan

vertikultur.[1]

Aplikasi tutorial pembelajaran huruf, angka, bangun datar dan warna berbasis android yang dilakukan oleh Mu'ammal Nurul Amsyari(2014) dari Unikom juga menggunakan metode tutorial, namun yang dibahas adalah tentang pembelajaran huruf, angka, bangun datar dan warna, bukan

tentang cara berkebun hidroponik dan

vertikultur.[2] 2.2 Aplikasi

Menurut Kamus Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001 : 52), “Aplikasi adalah penerapan dari

(4)

2

rancangan sistem untuk mengolah data yang menggunakan aturan atau ketentuan bahasa pemrograman tertentu”. Aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk mengerjakan dan melaksanakan tugas khusus dari pengguna. Aplikasi merupakan rangkaian kegiatan atau perintah untuk dieksekusi oleh komputer. Program merupakan kumpulan instruction set yang akan dijalankan oleh pemroses, yaitu berupa software. Program inilah yang mengendalikan semua aktifitas yang ada pada pemroses. Bagaimana sebuah sistem komputer berpikir diatur oleh program ini.[3]

2.3 Android

Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi. Android menyediakan platform yang terbuka bagi para

pengembang untuk menciptakan aplikasi

mereka.[4] 2.4 Java

Java merupakan bahasa pemrograman yang

dikembangkan dari bahasa pemrograman C++. Berawal dari proyek penelitian perusahaan Sun Microsystems dengan nama sandi green pada tahun 1991. Terdapat prediksi bahwa mikroposesor akan

digunakan luas pada peralatan-peralatan

elektronik.[5] 2.5 Eclipse

Eclipse adalah IDE yang dapat digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak dalam bahasa

apapun, bukan hanya java. Berawal sebagai

penggantian hak kepemilikan visual age untuk java dari IBM, tetapi telah menjadi open source pada November 2001. Eclipse sekarang dibawah kendali sebuah organisasi nirlaba independen yang disebut Eclipse Foundation. Sejak tahun 2001 eclipse telah diunduh lima puluh juta kali dan

sekarang digunakan oleh ribuan developers

diseluruh dunia.[6] 2.6 Analisis Sistem

Analisis sistem adalah sebuah istilah yang secara

kolektif mendeskripsikan fase-fase awal

pengembangan sistem. Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka. Analisis sistem merupakan tahap.[7] 2.7 UML

UML singkatan dari Unified Modelling Language

yang berarti bahasa pemodelan standar. (Chonoles, 2003: bab1) mengatakan sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan semantic.[8]

2.8 Vertikultur

Vertikultur pada dasarnya merupakan cara

beertanam yang dilakukan dengan menempatkan media tanam dalam wadah wadah yang disusun secara vertikal. Wadah media tanam tersebut dapat berupa kolom-kolom atau pot yang kemudian diatur sedemikian rupa sehingga pertanaman nantinya dapat tumbuh secara vertikal. Dengan

demikian, vertikultur merupakan upaya

pemanfaatan ruang ke arah vertikal.[9] 2.9 Hidroponik

Hidroponik merupakan metode bercocok tanam tanpa tanah. Bukan hanya dengan air sebagai media pertumbuhan, tapi juga dapat menggunakan media-media tanam selain tanah, seperti kerikil, pasir, sabut kelapa, zat silikat, pecahan batu karang atau batu bata, potongan kayu, busa , dll.[10]

3. Analisis dan Perancangan 3.1 Analisis SWOT

Dari segi kekuatan (Strength) Penggunaan

smartphone berbasis android di Indonesia sangat tinggi, aplikasi bersifat sangat dinamis, dari segi kelamahan (weakness) Aplikasi bersifat offline jadi untuk melakukan pembaruan data masih dilakukan secara manual, dan hanya dapat dioperasikan pada

smatrtphone Android., dari segi peluang (Opportunities) banyaknya pengguna android memungkinkan aplikasi akan banyak digunakan, dari segi ancaman(Threats) banyaknya pesaing karena pesatnya kemajuan teknologi.

3.2 Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan sistem merupakan beberapa kebutuhan bahan dalam sistem yang akan dipergunakan untuk menambah dan membantu jalan proses pembuatan suatu objek. Di bagian ini akan dibagi menjadi dua bagian yaitu analisis kebutuhan fungsional dan analisis kebutuhan non-fungsional.

3.2.1 Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional adalah bagian paparan mengenai fitur-fitur yang akan dimasukkan ke dalam aplikasi yang akan dibuat. Fitur-fitur tersebut antara lain sebagai berikut :

1. aplikasi dapat menampilkan cara bertanam.

2. aplikasi dapat menampilkan cara bertanam

Vertikultur.

3. aplikasi dapat menampilkan gallery tanaman, mengambil foto dari kamera dan membagikan gambar.

4. aplikasi dapat menampilkan panduan

penggunaan aplikasi.

(5)

3

3.2.2 Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non-fungsional adalah bagian yang akan mendukung jalan proses pembuatan sistem aplikasi panduan berkebun hidroponik dan vertikultur. Dibawah ini beberapa kebutuhan non-fungsional antara lain :

1. Kebutuhan Perangkat Keras

a) Processor : Intel BYT-M 2840 @2.58GHz

b) Memory : 2048 MB DDR3

c) Hard Drive : 500 GB SATA

d) Video Card : Intel IGP

2. Kebutuhan Perangkat Lunak

a) windows 8 Enterprise 32 bit

b) android SDK

c) android development tools

d) eclipse Juno

3.3 Analisis Kelayakan

Dari aspek teknologi aplikasi ini dapat di operasikan dan di integrasikan dengan teknologi yang sudah ada pada smartphone dengan sistem operasi android, dari sisi pengembangan aplikasi yang digunakan merupakan perangkat lunak yang legal dan telah memenuhi aturan dan undang-undang yang berlaku, dari sisi konten aplikasi ini tidak mengandung unsur SARA dan pornografi. dan tidak melanggar hak cipta, dari sisi operasional aplikasi dapat dipakai oleh pengguna karena

tampilan yang user friendly dan banyaknya

pengguna smartphone android. 3.4 Perancangan UML

Perancangan sistem yang digunakan dalam “Aplikasi Panduan Berkebun Hidroponik dan Vertikultur Berbasis Android” adalah dengan UML (Unified Modeling Language). UML adalah bahasa standar yang digunakan untuk menjelaskan dan memvisualisasikan artifak dari proses analisis dan desain berorientasi objek.

3.4.1 Use Case Diagram

Gambar 1 Use Case Diagram

3.4.2 Class Diagram

Gambar 2 Class Diagram

4. Pembahasan

4.1 Pembuatan Interface

Aplikasi ini terdiri dari beberapa halaman interface yaitu splash screen, menu utama yang terdiri dari menu Bertanam Hidroponik, menu Bertanam Vertikultur, menu Gallery, menu Panduan, menu Tentang beserta beberapa sub menu lainnya. 4.2 White Box Testing

White Box testing adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam modul untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses bisnis yang dilakukan, maka baris-baris program, variable, dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan dicek satu persatu dan diperbaiki, kemudian di-compile ulang.

Saat dilakukan pengujian white box tidak terjadi kesalahan sintaks Logika maupun Proses pada aplikasi yang berjalan

4.3 Black Box Testing

Pengujian black box merupakan tahap pengujian yang berfokus pada fungsional perangkat lunak, pengujian ini menunjukkan fungsi perangkat lunak dan tentang cara beroperasinya, apakah semua interfcae sudah bisa berjalan dengan baik atau belum dan apakah informasi yang tersimpan keamanannya bisa terjaga.

Saat dilakukan pengujian Black box tidak terjadi

kesalahan tampilan dan aplikasi berhasil

menampilkan menu dan sub menu aplikasi. Berikut tabel hasil Black Box Testing :

No Nama

Menu Status Proses

1 Menu

Utama

Berhasil menampilkan menu utama dan fungsi - fungsi di menu utama

(6)

4

bisa berjalan dengan baik

2 Bertanam

Hidroponik

Berhasil menampilkan list Menu Bertanam Hidroponik, jika salah satu list item diklik akan muncul detail Bertanam Hidroponik.

3 Bertanam

Vertikultur

Berhasil menampilkan list Menu Bertanam Vertikultur, jika salah satu list item diklik akan muncul detail Bertanam Vertikultur

4 Gallery

Berhasil menampilkan beberapa gambar, berhasil mengambil foto dari kamera, jika salah satu gambar diklik akan muncul detail Gambar, berhasil membagi gambar. 6 Panduan Berhasil menampilkan penjelasan penggunaan dari aplikasi. 7 Tentang Berhasil menampilkan informasil mengenai aplikasi. 8 Keluar

Berhasil berjalan dengan baik, apabila button keluar diklik akan muncul alert dialog konfirmasi, jika 'Ya' maka aplikasi akan ditutup, jika 'Tidak' maka akan kembali ke menu utama.

Tabel 1 Hasil Pengujian Black Box Aplikasi Panduan Berkebun Hidroponik dan Vertikultur 5. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Untuk merancang dan implementasi aplikasi

Panduan Berkebun hidroponik dan vertikultur, dimulai dari proses pengumpulan data dan informasi, kemudian melakukan analisis data,

membuat perancangan UML, perancangan

antarmuka aplikasi, perancangan kode

program, lalu implementasi dan uji coba program.

2. Aplikasi ini dapat menampilkan panduan

berkebun hidroponik dan vertikultur ,yang bersifat umum atau mendasar, deskripsi tentang hidroponik dan vertikultur serta cara bertanamnya

3. Aplikasi ini dapat digunakan sebagai alternatif bagi orang-orang untuk mengetahui cara berkebun hidroponik maupun vertikultur. 5.1 Saran

Beberapa hal dapat dilakukan untuk penambahan fungsional dan manfaat dari aplikasi ini. Fitur-fitur yang dapat dikembangkan adalah :

1. Pembuatan database agar dapat mengupdate

informasi terbaru

2. Pengubahan interface agar lebih memudahkan pengguna

DAFTAR PUSTAKA

[1] Arifin, A.N. 2014. Pembangunan Aplikasi

Pembelajaran Anatomi dan Fisiologi Manusia Sebagai Sarana Bantu Pelajaran Biologi Berbasis Android : UNIKOM Bandung.

[2] Amsyari, M.N. 2014. Aplikasi tutorial

pembelajaran huruf, angka, bangun datar dan warna berbasis android : UNIKOM Bandung.

[3] Pusat Bahasa Depdiknas. 2001. Kamus

Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta: Balai Pustaka.

[4] Ibisa. 2011. Evaluasi Paket Sistem

Aplikasi “Sistem Evaluasi dan Auditing Sistem Aplikasi Bagi Perusahaan”. Yogyakarta: Andi Offset.

[5] Hakim dan Sutarto. 2012. Mastering Java,

Jakarta: PT.Elex Media Komputindo.

[6] Ed Burnette. 2005. Eclipse IDE Pocket

Guide. United States : O’Relly Media.

[7] Hanif Al Fatta. 2007. Analisis dan

Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: Andi Offset.

[8] Widodo, P.P. 2011. UML Secara Luas

Digunakan untuk Memodelkan Analisis &

Desain Sistem Berorientasi Objek.

(7)

5

[9] Sutarminingsih, L. 2003 Vertikultur

Pola Bertanam Secara vertikal.

Yogyakarta: Kanisius

[10] Siswadi. 2006. Tanaman Hidroponik.

Yogyakarta: Citra Aji Parama.

Biodata Penulis

Wilmida Ahyainaha, telah menyelesaikan jenjang Madrasah Aliyah (MA) bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di MA Nurul Huda Gondang pada tahun 2009, dan akan memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2016.

Krisnawati, memperoleh gelar Sarjana MIPA Ilmu Komputer UGM pada tahun 1998, dan memperoleh gelar S2 Teknik Elektro, Sistem Komputer & Informatika UGM pada tahun 2004, Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta..

Gambar

Gambar 2 Class Diagram
Tabel 1 Hasil Pengujian Black Box Aplikasi  Panduan Berkebun Hidroponik dan Vertikultur  5

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini, metode sampling yang digunakan adalah Total Purposive Sampling, yaitu teknik yang digunakan dengan pertimbangan tertentu yang dibuat

Hasil analsis komposisi sari jeruk asam (Tabel 2) menunjukkan bahwa sari jeruk asam merupakan sumber media yang baik untuk pertumbuhan mikroba, dalam hal ini bakteri pembentuk

Kendala yang dihadapi oleh seorang pegawai Sekretariat Daerah Provinsi Sulbar dalam peningkatan disiplin PNS Daerah adalah kurangnya profesionalisme dan tanggung jawab PNS

Buku Panduan Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir untuk Dokter, Bidan dan Perawat di Rumah Sakit.. Depkes

Pada menopause konversi terbanyak androgen menjadi estrogen terjadi di jaringan adiposa sehingga sering diasumsikan bahwa wanita dengan obesitas atau berat badan lebih yang

Hasil wawancara yang dilakukan pada 8 orang pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis, semuanya memiliki keluhan pruritus dengan gejala yang

Net Present Value (NPV) merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor,

 Untuk mengetahui faktor resiko yang diduga berperan dalam terjadinya myoma uteri pada pasien dalam laporan kasus ini..  Untuk mengetahui bagaimana diagnosis myoma uteri