• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekspor impor bagi eksportir maupun importir dasarnya mencari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekspor impor bagi eksportir maupun importir dasarnya mencari"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan ekspor impor bagi eksportir maupun importir dasarnya mencari laba yang semaksimal dengan memanfaatkan sumber daya dan kemampuan yang tersedia, hal tersebut mengacu pada prinsip efisiensi. Selain itu, kegiatan ekspor impor didasari oleh kondisi bahwa tidak ada suatu negara yang benar-benar mandiri karena satu sama lain saling membutuhkan. Setiap negara memiliki karakteristik berbeda, baik sumber daya, iklim, geografi, struktur ekonomi maupun struktur sosial. Perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan barang atau jasa yang dihasilkan, secara langsung atau tidak diperlukan pertukaran barang atau jasa antar negara lain dalam bentuk hubungan perdagangan untuk memenuhi kebutuhan negaranya (Amir, M.S, 2000: 1).

Memasuki pasar ekspor tidak semudah dan secepat perdagangan domestik, karena kegiatan ekspor cenderung memerlukan suatu proses yang bertahap dan panjang. Seperti halnya, eksportir maupun importir yang baru mengenal dunia perdagangan internasional pasti mempunyai permasalahan mengenai pengiriman barang ekspor maupun penerimaan barang impor. Untuk eksportir dan importir yang baru memasuki pasar internasional dalam pengurusan dokumen ekspor maupun impor bisa menggunakan jasa dari freight forwarding (FF), badan tersebut bergerak dalam ekspedisi barang, baik melalui laut atau udara (Suyono, 2005: 251).

(2)

2

Freight forwarding (FF) dapat bertindak atas nama pengirim

(eksportir/consignor) atau bertindak sebagai nama penerima

(importir/consignee) atau bertindak atas nama pengirim dan penerima, bergantung dari lingkup kerja yang sudah tercantum didalam kontrak kerja yang telah disetujui kedua belah pihak. Freight forwarding juga menyelesaikan biaya-biaya yang timbul akibat dari kegiatan transportasi dan pengurusan dokumentasi. Biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh freight forwarding, kemudian akan dibayar oleh pemberi order ditambah dengan biaya jasa pelayanan (Suyono, 2005: 252).

Muncul beberapa pendapat pro dan kontra tentang jasa freight forwading. Pendapat yang pro adalah menurut Amir, M.S (2000: 68) alur ekspor perusahaan lebih mudah jika menggunakan jasa freight forwarding karena freight forwarding dengan perusahaan pelayaran sudah menjalin hubungan lama. Suyono (2005: 252) berpendapat freight forwarding sangat fleksibel dalam menerima lingkup pekerjaan dalam membantu eksportir maupun importir. Sedangkan menurut Sutedi (2014: 27) eksportir maupun impotir bisa menggunakan jasa freight forwarding agar mudah terlaksananya pengiriman atau penerimaan barang ekspor maupun impor.

Pendapat yang kontra tentang jasa freight forwarding adalah Susilo (2013: 168) berpendapat bahwa eksportir dapat mengekspor sendiri tanpa menggunakan jasa freight forwarding, tetapi dengan syarat eksportir harus memiliki izin untuk melaksanakan kepengurusan dokumen dari pihak Bea dan Cukai yang dinamakan Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK).

(3)

3 Selain itu kegiatan eksportir maupun importir dalam mengekspor produknya dapat dilakukan sendiri, apabila mempunyai tenaga ahli yang telah disertifikasi yaitu sertifikasi PPJK (Berata, 2014: 23). Selain itu, apabila eksportir mempunyai tenaga ahli yang telah sertifikasi PPJK maka eksportir dapat melakukan kegiatan ekspor sendiri (Sasono, 2012: 28).

Seperti halnya pada PT Hasil Albizia Nusantara (HAN) dalam pengurusan dokumen ekspor menggunakan jasa freight forwarding PT Mitra Kargo Indonesia. PT Hasil Albizia Nusantara (HAN) adalah perusahaan ekspor barecore yang beralamat di Jl. Selorejo, Rt. 02/Rw. 09, Ds. Wonorejo, Kec. Gondangrejo, Kab. Karanganyar. Perusahaan belum mencoba merekrut karyawan dalam bidang ekspor – impor karena lebih efisien menggunakan jasa freight forwarding.

Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin membahas secara mendalam yang berhubungan pengurusan dokumen ekspor barecore menggunakan jasa freight forwarding dengan merekrut sumber daya manusia. Penulis ingin mengangkat tema untuk Tugas Akhir mengenai “Efisiensi Menggunakan Jasa

Freight Forwarding dalam Menangani Dokumen Ekspor Barecore di PT

Hasil Albizia Nusantara”

1.2 Keaslian Penelitian

Keaslian penelitian merupakan upaya penyempurnaan dari riset penelitian lain yang sebelumnya dilakukan oleh peneliti. Tugas akhir terdahulu yang dijadikan pedoman penulis adalah “Peran Freight Forwarding Dalam

(4)

4 Menangani Kesalahan Dokumen Ekspor pada PT Indotrans Armada Buana” oleh Cahyo Sugiyanto Tahun 2012. Tugas Akhir yang penulis susun adalah

“Efisiensi Menggunakan Jasa Freight Forwarding dalam Menangani

Dokumen Ekspor Barecore PT Hasil Albizia Nusantara”.

Persamaan tugas akhir terdahulu dengan tugas akhir yang akan disusun adalah sama-sama membahas jasa freight forwarding dalam menangani dokumen. Namun, perbedaan dari tugas akhir sebelumnya dengan tugas akhir yang akan penulis teliti diantaranya:

1. Tema tugas akhir terdahulu adalah peran freight forwarding, sedangkan tema tugas akhir yang disusun penulis bertema efisiensi menggunakan jasa freight forwarding.

2. Rumusan masalah sebagai berikut: bagaimana prosedur penanganan kesalahan dokumen ekspor dan penentuan biaya penanganan kesalahan dokumen ekspor PT Indrotrans Armada Buana Semarang. Tugas akhir yang disusun penulis mempunyai rumusan masalah yaitu mengapa PT Hasil Albizia Nusantara memilih menggunakan jasa freight forwarding daripada jasa karyawan. Selain itu mempunyai pertanyaan penelitian yaitu jasa freight forwarding PT Mitra Kargo Indonesia lebih efisien dari pada jasa karyawan, peran menggunakan jasa freight forwarding dalam menangani dokumen ekspor barecore selama ini pada PT Hasil Albizia Nusantara, kelemahan dan kelebihan menggunakan jasa freight forwarding dalam menangani dokumen ekspor barecore.

(5)

5 Hasil Tugas akhir yang disusun penulis adalah berpedoman pada efisien tidaknya jika menggunakan jasa freight forwarding, apabila tidak efisien maka perusahaan bisa menggunakan alternatif yang lain yaitu merekrut jasa karyawan bidang ekspor – impor.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti akan merumusakan masalah untuk dijadikan pedoman bagi penulis untuk melakukan penelitian secara cermat dan tepat sesuai dengan prinsip-prinsip suatu penelitian ilmiah. Dengan rumusan masalah diharapkan dapat mengetahui obyek yang diteliti, untuk memudahkan pembahasan masalah, maka penulis merumuskan permasalahan tentang mengapa pengurusan dokumen ekspor barecore PT Hasil Albizia Nusantara (HAN) memilih menggunakan jasa freight

forwarding daripada jasa karyawan. Rumusan masalah tersebut akan

berpedoman pada efisien tidaknya jika menggunakan jasa freight forwarding. Solusi apabila tidak efisien menggunakan jasa freight forwarding dalam menangani dokumen ekspor, perusahaan bisa merekrut jasa karyawan bidang ekspor – impor. Selain mempunyai masalah dan solusi tersebut, maka ada tujuan penelitian yaitu penulis merumusakan satu masalah dengan tujuan agar tulisan dan ruang lingkup penelitian terbatas dan terarah pada masalah penanganan dokumen ekspor menggunakan jasa freight forwarding.

1.4 Pertanyaan Penelitian

(6)

6 dengan menyusun beberapa pertanyaan sebagai berikut:

a. Mengapa jasa freight forwarding lebih efisien dari pada jasa merekrut karyawan bidang ekspor?

b. Bagaimana peran jasa freight forwarding dalam menangani dokumen ekspor barecore pada PT Hasil Albizia Nusantara?

c. Bagaimana kelemahan dan kelebihan menggunakan jasa freight

forwarding dalam menangani dokumen ekspor barecore?

1.5 TujuanPenelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan agar memberikan manfaat sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

a. Mengidentifikasi keefisienan jasa freight forwarding daripada jasa merekrut karyawan bidang ekspor

b. Mengidentifikasi peran jasa freight forwarding dalam menangani dokumen ekspor barecore pada PT Hasil Albizia Nusantara

c. Mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan menggunakan jasa freight

forwarding dalam menangani dokumen ekspor barecore.

1.6 ManfaatPenelitian

Selain memiliki tujuan penelitian, penelitian ini juga memiliki manfaat di dalamnya. Manfaat yang terdapat pada penelitian ini antara lain:

(7)

7

a. Bagi Akademisi

Dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi mahasiswa dalam mempelajari peranan menggunakan jasa transportasi untuk perusahaan ekspor.

b. Bagi Perusahaan

Memberikan gambaran umum mengenai dokumen yang diperlukan dalam kegiatan ekspor serta peranan jasa transportasi, yang dapat dijadikan sebagai bahan dokumentasi. Selain itu, digunakan untuk bahan masukan terhadap strategi efisiensi yang ditempuh PT Hasil Albizia Nusantara dalam penanganan dokumen ekspor.

1.7 Sistematika Tugas Akhir a. Bab I Pendahuluan

Bab I berisikan tentang latar belakang, keaslian penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika tugas akhir.

b. Bab II Landasan Teori

Bab II membahas pengertian efisiensi, pengertian ekspor, dokumen ekspor, pengertian freight forwarding dan peran freight forwarding. c. Bab III Metodologi Penelitian

Bab III berisi tentang pengertian metode penelitian, desain penelitian, jenis data, sumber data, teknik pengumpulan data dan analisis data.

(8)

8 d. Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab ini membahas tentang gambaran umum perusahaan yang terdiri dari sejarah, lokasi, tujuan, kepegawaian PT Hasil Albizia Nusantara, prosedur ekspor perusahaan dan laporan magang di PT Hasil Albizia Nusantara. Membahas pertanyaan penelitian yaitu alasan efisien menggunakan jasa freight forwarding, peran, kelebihan dan kelemahan menggunakan jasa freight forwarding PT Mitra Kargo Indonesia.

e. Bab V Penutup

Referensi

Dokumen terkait

Pada bab ini, pembahasan akan dilakukan dengan cara membagi pada 3 sub bab yakni, pertama tanggung jawab Freight Forwarding dalam kegiatan ekspor barang melalui laut yang

Mampu melakukan perhitungan 2 sederhana untuk kinetika reaksi homogen pada sistem reaktor alir tangki ideal dan pipa ideal, dengan menggabungkannya dengan konsep

Selain itu perawat gawat darurat juga dapat dikategorikan perawat krisis, yaitu kegiatan asuhan keperawatan yang dilakukan untuk menangani pasien atau klien dengan

Functional Suitability menilai sejauh mana produk atau sistem menyediakan fitur-fitur yang memenuhi kebutuhan dalam kondisi tertentu. Functional Suitability memiliki

Pertama, bahasa Or pada mulanya struktur katanya umumnya terdiri atas tiga suku kata, dewasa ini telah mengalami perubahan menjadi lebih pendek

diberikan ke bagian gudang. bagian gudang melakukan adjustment buku stok. Berdasarkan penjelasan diatas dapat dilakukan analisis terhadap ketiga prosedur persediaan

Berdasarkan diagram diatas diketahui bahwa rata-rata pencapaian waktu yang diperoleh untuk tingkat SMP 29.4 menit pada hand out 1 dengan penyelesaian dalam 1

Hasil simulasi return loss , VSWR, dan rentang frekuensi (bandwith) dari proses iterasi saluran catu 50 ohm yang dilakukan sebanyak tiga kali dapat dilihat pada Tabel 6, 7,