8
LANDASAN TEORI
2.1 Web
2.1.1 Pengertian Web
Merupakan salah satu layanan yang dapat didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet dan yang disimpan dan dieksekusi di lingkungan web server. Setiap permintaan yang dilakukan oleh user melalui aplikasi klien (web browser) akan direspon oleh aplikasi web dan hasilnya akan dikembalikan lagi kehadapan user. Dengan aplikasi web, halaman yang tampil di layar web browser dapat bersifat dinamis, tergantung dari nilai data atau parameter yang dimasukan oleh user. Dan aplikasi web juga dapat mengakses file-file yang bersifat statis (misal:
dokumen HTML, file gambar maupun file teks). Web memudahkan pengguna
komputer untuk berinteraksi dengan pengguna internet lainnya dan menelusuri (informasi) di internet.
2.2 Sistem Informasi Tour & Travel 2.2.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud, tujuan dan sasaran yang sama, (Jogiyanto H.M , 2001).
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu, (Raymond McLeod, Jr., George Schell,2001).
Dari dua pengertian tersebut, terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya. Dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen atau prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan memiliki tujuan.
2.2.1.1 Elemen Sistem
Elemen – elemen yang menyusun sebuah sistem tersebut terdiri dari :
1. Tujuan
Merupakan tujuan dari sistem tersebut berupa tujuan usaha, kebutuhan, masalah, prosedur pencapaian tujuan.
2. Batasan
Merupakan batasan – batasan yang ada dalam mencapai tujuan dari sistem, dimana batasan ini dapat berupa peraturan–peraturan, biaya, personil, peralatan, dan lain-lain.
3. Kontrol
Merupakan pengawas dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem yang dapat berupa kontrol pemasukan data (input), kontrol keluaran data (output), kontrol pengoperasian, dan lain-lain.
4. Masukan
Merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima data masukan dimana data dapat berupa asal masukan, frekuensi pemasukan data, jenis pemasukan data, dan lain-lain.
5. Proses
Merupakan bagian yang memproses masukan data menjadi informasi sesuai dengan keinginan penerima, proses dapat berupa : klarifikasi, peringkasan, pencarian, dan lain-lain.
6. Keluaran
Merupakan keluaran atau tujuan akhir dari sistem, output dapat berupa laporan, grafik, dan lain-lain.
7. Umpan Balik
Merupakan elemen–elemen sistem yang tugasnya apakah sistem berjalan sesuai keinginan, umpan balik dapat berupa perbaikan, pemeliharaan, dan lain-lain.
2.2.2 Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang, (Jogiyanto H.M, 2001).
Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti. Data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang relative tidak berarti bagi pemakai , (Raymond McLeod, Jr., George Schell,2001).
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari pengolahan satu atau beberapa data yang memberikan arti dan manfaat.
2.2.3 Pengertian Sistem Informasi
Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi manajemen didalam mengambil keputusan informasi tersebut diperoleh dari sistem informasi. sistem informasi ini dapat didefinisikan sebagai berikut :
Sistem informasi merupakan suatu sistem dalam suatu organisasi untuk mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan, (Jogiyanto H.M, 2001).
Bila mengacu pada definisi sistem maka sistem informasi dapat definisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri atas komponen - komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Dapat di simpulkan bahwa sistem informasi adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan dengan tujuan untuk mengelola data sehingga menghasilkan informasi yang berguna. Sistem informasi juga mempunyai beberapa komponen, yaitu :
a. Hardware (perangkat keras), seperti : keyboard, monitor, microprocessor dan lain sebagainya.
b. Software (perangkat lunak).
c. Brainware (manusia).
d. Data.
e. Prosedur atau metode-metode.
2.3 Metodelogi Pengembangan Perangkat Lunak
Didalam merancang suatu perangkat lunak, ada beberapa metode-metode yang dipergunakan dalam pengembangan Perangkat Lunak, diantaranya :
a. Metode Waterfall.
b. Prototype Model.
c. Spiral Model.
d. Rapid Application Development (RAD).
Dari 4 model metode yang ada, penulis memilih metode prototipe. Model prototipe ini dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pengembang dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari perangkat lunak, dan mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui.
2.3.1 Metode Prototipe
Secara ideal prototipe berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. Prototipe bisa menjadi paradigma yang efektif bagi rekayasa perangkat lunak. Kuncinya adalah mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang keduanya
harus setuju bahwa prototipe dibangun untuk berfungsi sebagai mekanisme pendefinisian kebutuhan.
Gambar 2.1 Metode prototipe
Langkah-langkah pembuatan prototipe : 1. Langkah Pertama
Permintaan bermula dari kebutuhan user. 2. Langkah Kedua
Bangunlah sistem prototipe untuk menemukan kebutuhan awal yang diminta. 3. Langkah Ketiga
Biarkan user menggunakan prototipe. Analis harus memberikan pelatihan, membantu dan duduk bersama-sama dengan user, khususnya untuk pertama kali. Anjurkan perubahan. User harus melihat fungsi-fungsi dan sifat dari prototipe, lihat bagaimana ia memecahkan masalah bisnis dan mengusulkan perbaikan.
4. Langkah Keempat
5. Langkah Kelima
Ulangi langkah ketiga sampai user merasa puas. 6. Langkah Keenam
Merancang dan membangun suatu sistem akhir seperti sebelumnya.
Namun, pada dasarnya semua metode pengembangan Perangkat Lunak secara umum sama yaitu terdiri dari fase-fase berikut :
1. Fase Pendefinisian a. Planning.
b. Pendefinisian perangkat lunak yang dikembangkan.
c. Alokasi Sumber Daya yang diperlukan.
d. Scheduling. e. Estimasi biaya.
f. Mendefinisikan alokasi biaya yang akan dikeluarkan untuk pengembangan sistem yang akan dibangun.
2. Fase Pengembangan a. Perancangan.
b. Pendeskripsian arsitektur perangkat lunak yang akan di bangun. 3. Fase Verifikasi
a. Verifikasi untuk semua unit fungsional. b. Pengetesan fungsi-fungsi dan interface. c. Perawatan (maintenance), meliputi :
1. Mengecek ulang kesalahan-kesalahan perangkat lunak.
3. Menambahkan dan mengembangkan kebutuhan yang akan datang.
2.4 Metode Pendekatan Sistem
Salah satu pendekatan yang digunakan dalam suatu analisis dan desain adalah pendekatan terstruktur. Suatu pendekatan yang bekerja dari sudut pandang yang lebih tinggi menuju tingkat lebih rendah yang lebih rinci, dimana keinginan pemakai disajikan dalam diagram aliran data. Desain terstruktur adalah implementasi secara fisik dan pembagian struktur modular secara hirarki dengan pendekatan atas bawah.
2.4.1 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu alat yang menggambarkan sistem sebagai sebuah jaringan dari proses – proses yang dihubungkan oleh aliran data, baik antara sistem dengan lingkungannya maupun antara proses – proses yang ada didalam sistem tersebut. Simbol – simbol yang digunakan dalam DFD dapat dilihat pada tabel 2.4.1 berikut ini.
Tabel 2.4.1 Simbol – simbol DFD ( Data Flow Diagram )
Simbol Nama Penjelasan
Sumber dan tujuan data mengirim data ke dan
menerima data dari sistem digambarkan dengan
Arus data Arus data yang masuk dan keluar dalam sebuah
sistem
Proses transformasi Proses yang mengubah
input menjadi output
Penyimpanan data Penyimpanan data
digambarkan dengan dua garis horizontal ( paralel )
2.4.2 Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Simbol – simbol yang digunakan dalam ERD dapat dilihat pada tabel 2.4.2 berikut ini.
Tabel 2.4.2 Simbol – simbol ERD ( Entity Relationship Diagram )
Simbol Nama
Entitas, adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan pemakai.
Relasi, menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berbeda.
Atribut, berfungsi mendeskripsikan karakter entitas (atribut yg berfungsi sebagai key diberi garis bawah)
Garis, sebagai penghubung antara relasi dengan entitas, relasi dan entitas dengan atribut.
1. Hubungan / Relasi
Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam satu basis data yaitu:
a. Satu ke satu (One to one)
Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.
b. Satu ke banyak (One to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
c. Banyak ke banyak (Many to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.
2.5 Kamus Data
Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data strore.
Kamus data ini sangat membantu analis sistem dalam mendefinisikan data yang mengalir di dalam sistem, sehingga pendefinisian data itu dapat dilakukan dengan lengkap dan terstruktur. Pembentukan kamus data dilaksanakan dalam tahap analisis dan perancangan suatu sistem.
Pada tahap analisis, kamus data merupakan alat komunikasi antara user dan analis sistem tentang data yang mengalir di dalam sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh user. Sementara itu, pada tahap perancangan sistem kamus data digunakan untuk merancang input, laporan dan database.
Pembentukan kamus data didasarkan atas alur data yang terdapat pada DFD. Alur data pada DFD ini bersifat global, dalam arti hanya menunjukan nama alur datanya tanpa menunjukan struktur dari alur data itu. Untuk menunjukan struktur dari alur data secara terinci maka dibentuklah kamus data yang didasarkan pada alur data di dalam DFD.
Kamus data selain digunakan untuk dokumentasi dan mengurangi redudansi, juga dapat digunakan untuk :
2. Menyediakan suatu titik awal untuk mengembangkan layar dan laporan – laporan.
3. Menentukan muatan data yang disimpan dalam file-file.
4. Mengembangkan logika untuk proses-proses diagram aliran data.
Pendefinisian kamus data menggunakan notasi yang umumnya digunakan dalam menganalisa sistem dengan menggunakan sejumlah simbol yaitu:
Tabel 2.5 Simbol-simbol kamus data
No. Simbol Keterangan
1 = Terdiri dari, mendefinisikan, diuraikan menjadi
2 + Dan
3 ( ) Menunjukkan suatu elemen yang bersifat pilihan
(opsional). Elemen -elemen yang bersifat pilihan ini bisa dikosongkan pada layar masukan atau bisa juga dengan memuat spasi atau nol untuk field-field numeric pada struktur file.
4 {} Menunjukkan elemen-elemen repetitive, juga
disebut kelompok berulang atau tabel-tabel. Kemungkinan bisa ada satu atau beberapa elemen berluang di dalam kelompok tersebut. Kelompok berulang bisa mengandung keadaan-keadaan tertentu, seperti misalnya, jumlah pengulangan yang pasti atau batas tertinggi dan batas terendah untuk jumlah pengulangan.
5 [ ] Menunjukkan salah satu dari dua situasi tertentu.
Satu elemen bisa ada sedangkan elemen lainnya juga ada, tetapi tidak bisa kedua-duanya ada seara bersamaan. Elemen-elemen yang ada di dalam tanda kurung ini saling terpisah satu sama lain. (dengan kata lain, memilih salah satu dari sejumlah alternatif, seleksi).
6 | Pemisah sejumlah alternatif pilihan antara symbol
[ ].
7 @ Identifikasi atribut kunci.
2.6 Pengertian Database
Suatu database adalah sebuah sistem yang memudahkan untuk menyimpan, mengorganisasikan dan mengambil data besar. Umumnya database terdiri dari koleksi data yang sudah terorganisasikan untuk satu atau beberapa penggunaan, dan biasanya disimpan dalam bentuk digital / elektronik.
2.6.1 Perangkat Untuk Membuat Database.
Database dapat dibuat dan diolah dengan menggunakan suatu program komputer, yaitu yang biasa disebut dengan software (perangkat lunak). Software yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) database disebut Database Management System (DBMS) atau jika diterjemahkan kedalam bahasa indonesia berarti “Sistem Manajemen Basis Data”.
DBMS terdiri dari dua komponen, yaitu Relational Database Management
System (RDBMS) dan Overview of Database Management System (ODBMS).
RDBMS meliputi Interface Drivers, SQL Engine, Transaction Engine, Relational
Engine, dan Storage Engine. Sedangkan ODBMS meliputi Language
Drivers,Query Engine, Transaction Engine, dan Storage Engine.
Sedangkan level dari softwarenya sendiri, terdapat dua level software yang memungkinkan untuk membuat sebuah database antara lain : High Level Software dan Low Level Software.
Yang termasuk di dalam High Level Software, antara lain Microsoft SQL Server, Oracle, Sybase, Interbase, XBase, Firebird, MySQL, PostgreSQL, Microsoft Access, dBase III, Paradox, FoxPro, Visual FoxPro, Arago, Force,
Recital, dbFast, dbXL,Quicksilver, Clipper, FlagShip, Harbour, Visual dBase, dan Lotus Smart Suite Approach. Sedangkan yang termasuk di dalam Low Level Software antara lain Btrieve dan Tsunami Record Manager.
2.6.2 Tipe Database
Terdapat 12 tipe database, antara lain Operational database,
Analyticaldatabase, Data warehouse, Distributed database, End-user database, External data base, Hypermedia databases on the web, Navigational database, In-memory data bases, Document-oriented databases, Real-time databases, dan Relational Database.
2.6.3 Perancangan Database
Perancangan database adalah kumpulan teknik terorganisasi untuk
pembuatan rancangan basis data. Teknik terorganisasi ini merupakan kumpulan tahap-tahapan yang memiliki aturan-aturan terurut. Teknik yang digunakan pada perancangan basis data dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Perancangan basis data tingkat logik. b. Perancangan basis data tingkat fisik.
Perancangan basis data secara logik dimulai dengan penciptaan model konseptual dari organisasi dan seluruhnya tak bergantung rincian implementasi seperti perangkat lunak DBMS, program aplikasi, bahasa pemrograman, platform perangkat keras, dan pertimbangan fisik lainnya. Model konsep ini kemudian dipetakan menjadi model data secara logik yang telah dipengaruhi model data target basis data seperti model relasional.
Dalam perancangan basis data secara logik, dapat dilakukan dengan cara :
a. Menerapkan Normalisasi terhadap struktur tabel yang telah diketahui.
b. Langsung membuat model Entity-Relationship (ER).
Model data secara logik merupakan sumber informasi perancangan fisik. Model ini menyediakan perancang suatu kendaraan untuk pertimbangan dalam merancang basis data yang efisien.
Perancangan basis data secara fisik adalah proses memproduksi deskripsi implementasi basis data pada penyimpanan sekunder, mendeskripsikan struktur-struktur penyimpanan dan metode-metode pengaksesan dalam meningkatkan efektifitas pengaksesan. Pada tahap ini, perancangan fisik telah ditujukan untuk system DBMS tertentu. Perancangan basis data tingkat fisik sudah dikaitkan dengan platform dan perangkat lunak system manajemen basis data dimana basis data diimplementasikan.
Berikut langkah-langkah perancangan database :
1. Membangun rancangan data konseptual lokal berdasarkan pandangan
pemakai.
2. Membangun dan validasi model data logik lokal. 3. Membangun dan validasi model data logik global.
4. Menerjemahkan model data logik global untuk DBMS target.
5. Merancang dan implementasi representasi fisik.
6. Merancang dan mengimplementasikan mekanisme pengamanan.
2.7Perencanaan Teknologi Yang Akan Dipakai 2.7.1 PHP 5
PHP merupakan singkatan rekursif (akronim berulang) dari PHP Hypertext Preprocessor. PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini atau dalam kata lain bisa diartikan sebuah bahasa pemrograman web yang bekerja di sisi server (server side scripting) yang dapat melakukan konektifitas pada database yang di mana hal itu tidak dapat
dilakukan hanya dengan menggunakan
sintaks-sintaks HTML biasa. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs
web dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain.
2.7.2 MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris : database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar enam juta instalasi di seluruh dunia. MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
2.8 Pengujian Perangkat Lunak
Berdasarkan standar IEEE, pengujian perangkat lunak memiliki pengertian aktivitas yang dilakukan untuk mengevaluasi kualitas produk dan untuk mengembangkannya dengan mengidentifikasi kelemahan dan permasalahan yang terjadi. Defenisi secara umum adalah “software testing consist of the dynamic verification of the behavior of program on a finite set of test cases, suitably selected from the usually infinite executions domain, against the excepted behaviour”, (Janner Simarmata. 2010). (Pengujian perangkat lunak terdiri dari verifikasi dinamis perilaku program pada sekumpulan kasus-kasus pengujian yang terbatas, pada umumnya dipilih dengan tepat dari domain eksekusi yang tak terbatas, dan berlawanan dengan perilaku yang diharapkan).
Terdapat 2 cara pengujian perangkat lunak, yaitu : 1. Black Box Testing
2. White Box Testing
Dari 2 cara tersebut, penulis memilih Black Box Testing. 2.8.1 Black Box Testing
Test case ini bertujuan untuk menunjukkan fungsi perangkat lunak tentang cara beroperasinya, apakah pemasukan data keluaran telah berjalan sebagaimana yang diharapkan dan apakah informasi yang disimpan secara eksternal selalu dijaga kemutakhirannya. Teknik pengujian black-box berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak, dengan melakukan test case dengan menpartisi domain input dari suatu program dengan cara yang memberikan cakupan pengujian yang mendalam.
Metode pengujian graph-based mengeksplorasi hubungan antara dan tingkah laku objek-objek program. Partisi ekivalensi membagi domain input ke dalam kelas data yang mungkin untuk melakukan fungsi perangkat lunak tertentu. Analisis nilai batas memeriksaa kemampuan program untuk menangani data pada batas yang dapat diterima.
Metode pengujian yang terspesialisasi meliputi sejumlah luas kemampuan perangkat lunak dan area aplikasi. GUI, arsitektur client/ server, dokumentasi dan fasilitas help dan sistem real time masing-masing membutuhkan pedoman dan tehnik khusus untuk pengujian perangkat lunak.
Klasifikasi black box testing mencakup beberapa pengujian, yaitu:
1. Pengujian fungsional (functional testing). 2. Pengujian tegangan (stress testing). 3. Pengujian beban (load testing). 4. Pengujian khusus (ad-hoc testing).
5. Pengujian penyelidikan (exploratory testing). 6. Pengujian usabilitas (usability testing). 7. Pengujian asap (smoke testing).
8. Pengujian pemulihan (recovery testing). 9. Pengujian volume (volume testing). 10.Pengujian domain (domain testing). 11.Pengujian skenario (scenario testing). 12.Pengujian regresi (regression testing). 13.Penerimaan pengguna (user acceptance). 14.Pengujian alfa (alpha testing).