• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS PADA AUDIT JUDGMENT DENGAN VARIABEL RELIGIUSITAS DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI PEMODERASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS PADA AUDIT JUDGMENT DENGAN VARIABEL RELIGIUSITAS DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI PEMODERASI"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

viii ABSTRAK

PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS PADA AUDIT JUDGMENT DENGAN VARIABEL RELIGIUSITAS DAN KOMITMEN

ORGANISASI SEBAGAI PEMODERASI

Cara pandang auditor dalam menanggapi informasi, berhubungan dengan tanggung jawab dan risiko audit yang akan dihadapi. Hal tersebut akan mempengaruhi judgment yang akan dibuatnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi auditor dalam menanggapi dan mengevaluasi informasi ini adalah kompleksitas tugas. Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kompleksitas tugas pada audit judgment menghasilkan temuan yang tidak konsisten. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh kompleksitas tugas pada audit judgment, serta kemampuan variabel religiusitas dan komitmen organisasi dalam memoderasi pengaruh kompleksitas tugas pada audit judgment. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016.

Sampel penelitian diambil dengan metode sampel jenuh. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, pada 62 auditor di KAP se-Provinsi Bali sebagai responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana dan Moderated Regression Analysis (MRA). Instrumen penelitian telah lulus uji validitas dan reliabilitas, serta model regresi juga telah lulus uji asumsi klasik.

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa kompleksitas tugas berpengaruh negatif pada audit judgment. Hasil uji MRA menunjukkan bahwa religiusitas mampu memperlemah pengaruh kompleksitas tugas pada audit judgment, namun komitmen organisasi tidak mampu memoderasi pengaruh kompleksitas tugas pada audit judgment.

Kata Kunci: Kompleksitas Tugas, Audit Judgment, Religiusitas, Komitmen Organisasi.

(2)

ix ABSTRACT

THE EFFECT OF TASK COMPLEXITY ON AUDIT JUDGMENT WITH RELIGIOSITY AND ORGANIZATIONAL COMMITMENT AS MODERATING

VARIABLES

Auditor’s perspective in response of information is directly corresponded to the responsibility and audit risk that auditor face in relation to their judgment. One factor that affects the auditor perception in evaluating information is the task complexity. Previous research suggests that task complexity is not consistently affecting audit judgment. The aim of this research is to gather empirical evidence of the effect of task complexity on audit judgment with religiosity and organizational commitment as moderating variables. This research was conducted on 2016

The sample for this research is taken with census sampling method. The data were collected by using questionnaire, given to 62 auditors who work at Public accountant firm all over the Province of Bali. The data were analyzed using Simple Linear Regression and Moderated Regression Analysis (MRA). The research instrument has passed the validity and reliability test. The regression model has also passed the classical assumption test.

The result showed that task complexity is negatively affecting audit judgment. The MRA test results showed that religiosity could reduce the negative effect of task complexity on audit judgment. However, the organizational commitment is not able to moderate the effect of task complexity on audit judgment.

(3)

x

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ………... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS ………. iv

PERNYATAAN KEASLIAN ……….. v

UCAPAN TERIMA KASIH ………... vi

ABTRAK ……….. viii

RINGKASAN ……….. x

DAFTAR ISI ……….... x

DAFTAR TABEL ……….. xv

DAFTAR GAMBAR ……….. xvi

DAFTAR LAMPIRAN……… xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………. 1

1.2 Rumusan Masalah ……… 7

1.3 Tujuan Penelitian ………. 7

1.4 Manfaat Penelitian ………... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Keperilakuan ……….. 8

2.2 Teori Atribusi………... 10

2.3 Theory of Reasoned Action (TRA) ………. 11

2.4 Theory of Planned Behavior (TPB) …... 12

2.5 Teori Kontingensi ……… 15 2.6 Audit Judgement ………. 15 2.7 Kompleksitas Tugas ……… 16 2.8 Religiusitas ………. 17 2.9 Komitmen Organisasi ………. 20 2.10 Penelitian Terdahulu ……… 21

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Berpikir ……… 27

3.2 Konsep Penelitian ……… 31

3.3 Hipotesis Penelitian ………. 31

3.3.1 Pengaruh Kompleksitas Tugas Pada Audit Judgement ……… 31 3.3.2 Religiusitas Memoderasi Pengaruh

(4)

xi

Kompleksitas Tugas Pada Audit

Judgment ………. 33

3.3.3 Komitmen Organisasi Memoderasi Pengaruh Kompleksitas Tugas Pada Audit Judgement .. 35

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian ………. 37

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ………. 38

4.3 Penentuan Sumber Data ……… 39

4.4 Variabel Penelitian ……… 40

4.4.1 Identifikasi ……… 40

4.4.2 Definisi Operasional Variabel ……….. 41

4.5 Instrumen Penelitian ………. 43

4.6 Prosedur Penelitian ……… 43

4.7 Teknik Analisis ………. 44

4.7.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen …... 44

4.7.2 Uji Asumsi Klasik ………. 45

4.7.3 Uji Kelayakan Model ……… 47

4.7.4 Koefisien Determinasi ……….. 47

4.7.5 Uji Hipotesis …... 47

BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Responden Penelitian ……… 51

5.2 Statistik Deskriptif ……… 51

5.3 Uji Instrumen Penelitian ……… 53

5.3.1 Uji Validitas……… 53

5.3.2 Uji Reliabilitas ………... 53

5.4 Uji Asumsi Klasik ………. 54

5.4.1 Uji Normalitas ………... 54

5.4.2 Uji Multikolenieritas ………. 55

5.4.3 Uji Heterokedastisitas ……… 55

5.5 Uji Hipotesis ……….. 56

5.5.1 Pengaruh Kompleksitas tugas Pada Audit Judgment ……… 56

5.5.2 Religiusitas Memoderasi Pengaruh Kompleksitas Tugas Pada Audit Judgment .. 57

5.5.3 Komitmen Organisasi Memoderasi Pengaruh Kompleksitas Tugas Pada Audit Judgment .. 59

(5)

xii

5.6 Pembahasan ……….. 61 5.6.1 Pengaruh Kompleksitas Tugas Pada Audit

Judgment ……… 61 5.6.2 Religiusitas Memoderasi Pengaruh

Kompleksitas Tugas Pada Audit Judgment …. 63 5.6.3 Komitmen Organisasi Memodersi Pengaruh Kompleksitas Tugas Pada Audit Judgment …. 65 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan …..……… 67 6.2 Saran ……… 67 DAFTAR RUJUKAN ………... 70

(6)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Daftar Kantor Akuntan Publik di Provinsi Bali ………. 39

4.2 Jumlah Auditor pada Kantor Akuntan Publik Tahuhun 2016 40 4.3 Skala Likert ……… 43

4.4 Jenis Variabel Moderasi ………. 49

5.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner ……….. 51

5.2 Hasil Statistik Deskriptif ……… 52

5.3 Hasil Uji Reliabilitas ……….. 53

5.4 Hasil Uji Normalitas ……….. 54

5.5 Hasil Uji Multikolinearitas ……… 55

5.6 Hasil Uji Heterokedastisitas ……….. 56

5.7 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ……….... 56

5.8 Hasil Uji MRA 1 ……….... 57

(7)

xiv DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 3.1 Kerangka Berpikir ……….. 30 3.2 Konsep Penelitian ………... 31 4.1 Rancangan Penelitian ………. 38

(8)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kuesioner Penelitian ………... 77

2. Karakteristik Dan Rekapitulasi Hasil Jawaban Responden …… 83

3. Statistik Deskriptif Data Uji ……… 89

4. Hasil Uji Validitas Instrumen ……….. 90

5. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ………... 96

6. Hasil Uji Normalitas ………. 101

7. Hasil Uji Multikolinearitas ………... 102

8. Hasil Uji Heteroskedastisitas ……… 103

9. Hasil Uji regresi Linier Sederhana ………. 105

10. Hasil Uji Regresi Moderasi 1 ………. 106

(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Terjadinya kasus kegagalan audit dalam beberapa dekade belakangan ini telah menimbulkan krisis kepercayaan masyarakat mengenai kemampuan profesi akuntan dalam mengaudit laporan keuangan. Munculnya krisis ini beralasan karena cukup banyak laporan keuangan suatu perusahaan yang mendapat opini wajar tanpa pengecualian, tetapi justru menghadapi masalah dalam kelangsungan usahanya setelah opini tersebut dikeluarkan (Fitriani dan Daljono, 2012).

Skandal manipulasi akuntansi melibatkan sejumlah perusahaan besar di Amerika seperti Enron, Tyco, Global Crossing dan WorldCom maupun beberapa perusahaan besar di Indonesia seperti Kimia Farma dan Bank Lippo yang dahulunya memiliki kualitas audit yang tinggi menyebabkan merosotnya kepercayaan masyarakat khususnya masyarakat keuangan (Susiana dan Herawaty, 2007). Kasus gagal audit dapat menimbulkan dampak yang sangat merugikan di masa depan seperti hilangnya profesionalisme, hilangnya kepercayaan publik dan kredibilitas sosial, serta reputasi akuntan publik pun menurun (Hartanto, dkk. 2001).

Kasus kegagalan audit (audit failures) yang terjadi menyebabkan kualitas audit menjadi dipertanyakan (Kono dan Yuyetta, 2013). Salah satu cara untuk mengukur kualitas hasil pekerjaan auditor adalah melalui kualitas keputusan-keputusan yang diambil (Wibowo dan Rossieta, 2009). Menurut Bedar dan Michelene (1993) pada Wibowo dan Rossieta (2009) terdapat dua pendekatan

(10)

2

untuk mengevaluasi sebuah keputusan secara umum, yaitu outcome oriented dan process oriented. Judgment sebagai proses kongnitif yang merupakan perilaku pemilihan keputusan. Dalam membuat suatu judgment, auditor akan mengumpulkan berbagai bukti relevan dalam waktu yang berbeda dan kemudian mengintegrasikan informasi dari bukti-bukti tersebut (Sofiani dan Tjondro, 2014). Judgment merupakan suatu proses yang terus menerus dalam perolehan informasi (termasuk umpan balik dari tindakan sebelumnya), pilihan untuk bertindak atau tidak bertindak, penerimaan informasi lebih lanjut. Proses judgment tergantung pada kedatangan informasi sebagai suatu proses pengembangan. Kedatangan informasi tidak hanya mempengaruhi pilihan, tapi juga mempengaruhi cara pilihan tersebut dibuat (Hogarth, 1992).

Cara pandang auditor dalam menanggapi informasi berhubungan dengan tanggung jawab dan risiko audit yang akan dihadapi oleh auditor sehubungan dengan judgment yang dibuatnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi auditor dalam menanggapi dan mengevaluasi informasi ini antara lain meliputi faktor pengetahuan, perilaku auditor dalam memperoleh dan mengevaluasi informasi, serta kompleksitas tugas dalam melakukan pemeriksaan (Praditaningrum, 2012).

Boner (1994) mengemukakan ada tiga alasan yang cukup mendasar mengapa pengujian terhadap kompleksitas tugas untuk sebuah situasi audit perlu dilakukan. Pertama, kompleksitas tugas ini diduga berpengaruh signifikan terhadap kinerja seorang auditor. Kedua, sarana dan teknik pembuatan keputusan dan latihan tertentu diduga telah dikondisikan sedemikian rupa

(11)

3

ketika para peneliti memahami keganjilan pada kompleksitas tugas audit. Ketiga, pemahaman terhadap kompleksitas dari sebuah tugas dapat membantu tim manajemen audit perusahaan menemukan solusi terbaik bagi staf audit dan tugas audit.

Chung dan Monroe (2001) mengatakan bahwa interaksi antara gender dengan kompleksitas tugas berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment. Hal tersebut juga senada dengan penelitian yang dilakukan Abdolmohammadi dan Wright (1986) menunjukkan bahwa kompleksitas tugas berdampak pada perbedaan judgment yang signifikan.

Hasil penelitian tersebut bertentangan dengan penelitian Cheng, dkk (2003) yang mengatakan bahwa kompleksitas tugas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keputusan. Begitu pula dengan Sabaruddinsah (2007) menunjukkan bahwa kompleksitas tugas tidak berpengaruh signifikan terhadap audit judgment.

Hasil-hasil penelitian terdahulu yang tidak konsisten diduga karena ada faktor lain yang mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Govindarajan (1986) menyatakan bahwa kemungkinan belum adanya kesatuan hasil penelitian tergantung faktor-faktor tertentu atau lebih dikenal dengan istilah faktor kontinjensi. Murray (1990) menjelaskan bahwa agar dapat merekonsiliasi hasil yang saling bertentangan diperlukan pendekatan kontinjensi untuk mengidentifikasi variabel lain yang bertindak sebagai pemoderasi ataupun pemediasi dalam model riset.

(12)

4

Theory of Reasoned Action (TRA) yang dicetuskan oleh Ajzen (1980) menyatakan bahwa niat seseorang untuk melakukan suatu perilaku dipengaruhi oleh dua penentu dasar yaitu sikap dan hal-hal yang berhubungan dengan pengaruh sosial yaitu norma subyektif. TRA kemudian dikembangkan lebih lanjut menjadi Theory of Planned Behavior (TPB) dimana teori ini menjelaskan persepsi individu terhadap kontrol yang mereka miliki terhadap perilaku mereka. Salah satu variabel yang termasuk kedalam model teoritik TPB yaitu faktor latar belakang (background factors), yang pada dasarnya adalah sifat yang hadir dalam diri seseorang yang berpengaruh terhadap sikap dan norma subjektif seseorang. Ajzen (1988) memasukkan tiga faktor latar belakang yakni faktor personal, sosial, dan informasi. Faktor personal adalah sikap umum seseorang terhadap sesuatu, sifat kepribadian (personality traits), nilai hidup (values), emosi, dan kecerdasan yang dimilikinya. Faktor sosial antara lain adalah usia, jenis kelamin (gender), etnis, pendidikan, penghasilan, dan agama. Faktor informasi adalah pengalaman, pengetahuan dan ekspose pada media. Dari teori tersebut kemudian dipertimbangkan beberapa faktor yang berperan sebagai variabel moderasi pengaruh kompleksitas tugas terhadap audit judgment, dua diantaranya adalah religiusitas dan komitmen organisasi.

Religiusitas didefinisikan sebagai suatu sistem yang terintegrasi dan keyakinan (belief), gaya hidup, aktivitas ritual dan intuisi yang memberikan makna dalam kehidupan manusia dan mengarahkan manusia pada nilai-nilai suci atau nilai-nilai tertinggi (Nazaruddin, 2011). Grasmick, dkk. (1991) menyatakan bahwa religiusitas berbeda dengan spiritualitas, spiritualitas

(13)

5

menyediakan makna, kesatuan, keterkaitan dengan alam, manusia dan transenden. Religiusitas adalah sejauh mana individu berkomitmen terhadap agama yang dianutnya dan ajaran-ajaran agamanya sehingga mempengaruhi sikap dan perilaku individu tersebut (Johnson, dkk. 2001). Pada saat auditor menghadapi situasi yang kompleks, auditor lebih suka menaruh kemanan diatas semua faktor yang dikaitkan dengan kerja, sehingga ketika mendapat tekanan ketaatan maupun menghadapi tugas yang kompleks maka ia akan cenderung mencari jalan yang aman bahkan berperilaku disfungsional dalam membuat judgment (Praditaningrum, 2012). Barnet, dkk. (1996) menunjukkan bahwa religiusitas mempengaruhi standar moral seseorang. Manusia yang memiliki tingkat religiusitas yang tinggi akan lebih empati dan memperhatikan kepentingan orang lain serta religiusitas akan memberikan kontribusi terhadap idealisme seseorang (Hood dkk., 2003). Evanauli dan Nazaruddin (2013) menemukan bahwa tingkat religiusitas seorang auditor mempengaruhi kecenderungan auditor untuk tidak melakukan perilaku disfungsional audit. Mereka akan lebih empati dan memperhatikan kepentingan orang lain, memiliki keyakinan terhadap kemampuan dalam mengatasi masalah kehidupan, dan menghindari hal-hal menyimpang dari agama seperti melakukan kecurangan dan pemanipulasian (Clary dan Snider, 1991). Alteer dan Taher (2015) menyebutkan bahwa religiusitas membantu para auditor untuk meningkatkan kualitas judgmentnya.

Donelly dkk. (2003) juga menyebutkan bahwa terdapat hubungan negatif antara komitmen organisasi pada perilaku disfungsional. Karywan yang

(14)

6

memiliki tingkat komitmen organisasi yang tinggi cenderung kurang menerima perilaku disfungsional audit. Perilaku disfungsional audit adalah reaksi disfungsional yang berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kualitas audit. Perilaku tersebut seperti pemberhentian langkah-langkah audit secara prematur dan tidak memenuhi prosedur audit, pengumpulan bukti material yang tidak cukup, proses audit yang tidak akurat, kelalaian audit dan kualitas keputusan personal yang buruk (Rhodes, 1978) dalam (Donelly, dkk. 2003).

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh Boner (1994) yang menguji model pengaruh dari kompleksitas tugas. Peneliti menambahkan variabel religiusitas dan komitmen organisasi sebagai pemoderasi yang didasari oleh penelitian Alteer dan Taher (2015) yang meneliti mengenai religiusitas dan sensitivitas ethical desicison pada profesi audit serta penelitian oleh Donelly dkk. (2003) yaitu pengaruh komitmen organisasi kepada perilaku disfungsional audit. Di Indonesia, pengaruh religiusitas dalam aspek-aspek akuntansi terutama pada judgment making auditor belum banyak diteliti dalam riset-riset akuntansi. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan pengujian guna memberikan bukti empiris mengenai pengaruh kompleksitas tugas pada auditor judgment serta kemampuan religiusitas dan komitmen organisasi dalam memoderasi pengaruh kompleksitas tugas pada auditor judgment.

(15)

7 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1) Apakah kompleksitas tugas berpengaruh negatif pada audit judgment?

2) Apakah religiusitas memperlemah pengaruh kompleksitas tugas pada audit judgment?

3) Apakah komitmen organisasi memperlemah pengaruh kompleksitas tugas pada audit judgment?

1.3 Tujuan Penelitian

Dari latar belakang dan rumusan masalah dapat dirumuskan beberapa tujuan penelitian sebagai berikut :

1) Untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh kompleksitas tugas pada audit judgment

2) Untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh religiusitas dalam memperlemah pengaruh kompleksitas tugas terhadap audit judgment

3) Untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh komitmen organisasi dalam memperlemah pengaruh kompleksitas tugas terhadap audit judgment

(16)

8 1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan manfaat akademik bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan manfaat praktis bagi pemecahan masalah di masyarakat, yaitu sebagai berikut:

1) Penelitian ini memberikan kontribusi pada pengembangan teori auditing dan aspek akuntansi keperilakuan serta tambahan bukti empiris pada literatur akuntansi khususnya mengenai pengaruh kompleksitas tugas pada audit judgment, serta kemampuan religiusitas dan komitmen organisasi dalam memoderasi pengaruh kompleksitas tugas pada audit judgment.

2) Bagi Auditor Independen, penelitian ini memberikan sumbangan pemikiran dan pertimbangan mengenai faktor-faktor yang dapat mengatasi kompleksitas tugas yang dihadapi serta faktor-faktor yang dapat meningkatkan kualitas audit judgment. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian diharapkan auditor independen mempertimbangkan aspek religiusitas dalam sistem pengendalian mutu KAP guna meningkatkan perilaku etis auditor.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan jenis sarang yang dapat dijadikan acuan pendugaan populasi orangutan, menganalisis hubungan antara umur sarang

Aktifitas dimulai dengan login dengan menampilkan menu utama, dimana terdiri dari beberapa pilihan, jika memilih menu input data calon nasabah maka muncul form

Sejalan dengan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran biologi dengan penerapan strategi

[r]

Xerox berusaha membenahi diri dalam kompetisi ini dengan mengembangkan rencana revitalisasi perusahaan dan strategi  baru yaitu : mengubah budaya perusahaan, dengan tujuan : memberikan

proporsi 5% dapat memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan berat mutlak, laju pertumbuhan harian, kelangsungan hidup, dan efisiensi pakan yang optimal pada budidaya

Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran sangat berpengaruh terhadap penguasaan siswa kepada pesan yang diberikan, dengan kata lain, dalam proses pembelajaran jika

Dalam pemenuhan kebutuhan kapal ini antara lain kebutuhan air  taar7air minum, jasa tun'a 'an pan'u, telepon, serta bahan bakar 'an lain  E lain/ Maka pihak agen mengajukan