BAB V
KONSEP PERENCANAAN
5.1 Penelusuran Konsep Berdasarkan Analisa
Konsep perencanaan interior yang digunakan dalam perancangan ini adalah “refresh” yang berarti to give new freshness or brightness to; to become fresh again1,
dengan membuat perencanaan interior dengan konsep natural yang bertujuan untuk merevitalisasi kondisi tubuh dan psikologi seseorang ketika memasuki interior dengan suasana alami dan modern
(Gambar 5.1 Bagan Konsep)
5.2 Konsep Citra
Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruang yang memberikan kesan menyegarkan, nyaman dan menonjolkan suasana alami namun tetap menampilkan kesan modern yang tentunya memotivasi seseorang untuk bergerak sesuai dengan kedinamisan aktivitas di dalamnya. Keterbukaan atauopen spacejuga sedapat mungkin ditampilkan dalam perancangan ini karena dari keterbukaan ini diharapkan adanya interaksi yang sehat antara alam dan penghuni ruang. Selain itu, kesan eksklusif juga ingin ditampilkan pada ruang-ruang interior, sesuai dengan target market darisport club
ini, yaitu kalangan menengah ke atas. Dengan adanya citra ruang tersebut, diharapkan pengunjung dapat terevitalisasi baik secara fisik maupun psikologis.
1. Lobby / Reception Area
Sebagai tempat pertama yang dikunjungi, lobby harus diolah sedemikian rupa dan harus menampilkan keseluruhan konsep desain dari sport club tersebut yaitu “Refresh”. Lobby pada sport club ini diolah sedemikian rupa agar dapat memberi kesan akan suasana alami yang menyegarkan serta modern dan ekslusif sehingga pengunjung akan merasakan perbedaan suasana yang mempengaruhi psikologisnya ketika memasuki ruangan.
Area lobby memiliki beberapa pembagian area yaitu, ruang tunggu, resepsionis, sertaenterance. Ruang tunggu atau ruang duduk merupakan salah satu area yang perlu diperhatikan terutama dalam sisi kenyamanan pengunjung karena tempat ini merupakan tempat dimana pengunjung menunggu atau sekedar bersosialiasi satu sama lain sehingga pembentukan citra ruang yang nyaman dan
masuk melalui bukaan-bukaan yang ada, permainan akustik yang bersifat menenangkan seperti suara air, hingga penggunaan material alami yang mendukung terciptanya suasana alami pada ruang.
(Gambar 5.2 KonsepLobby)
2. Lounge & Restaurant
Lounge & Restaurant merupakan area dimana pada pengunjung sport clubdapat bersosialisasi dengan para pengunjung lainnya. Pada area ini, suasana ruang yang terbuka dan eksklusif harus ditampilkan dengan baik, tentunya tetap mengusung konsep natural modern yang digunakan. Kesan eksklusif ditampilkan agar sesuai dengan target konsumen dari sport club itu sendiri yaitu kalangan menengah ke atas.
(Gambar 5.3 Konsep Lounge)
Gym merupakan area dengan tingkat aktivitas yang tinggi dalam bangunan. Terdapat 3 area dalam gym yaitu area aerobik, area fitness, dan area locker dan shower. Area fitness dan aerobik memiliki tingkat aktivitas yang tinggi dan juga berbeda. Suasana ruang yang ingin ditampilkan pada kedua area tersebut adalah suasana ruang yang energic dan dinamis yang dapat memotivasi seseorang untuk bergerak sesuai dengan kedinamisan aktivitas di dalamnya.
(Gambar 5.4 Konsep Gym)
4. Spa
Area spa terdiri dari ruang treatment yang meliputi ruang massage, dan area berendam & sauna (wet area). Suasana ruang yang ingin dicapai pada ruang-ruang perawatan tersebut adalah suasana yang tenang dan nyaman (calm & relaxation) yang tentunya dapat memberikan efek tertentu bagi kondisi psikologi pengunjung.
(Gambar 5.5 Konsep Spa)
Konsep bentuk yang akan diterapkan adalah bentuk yang dinamis sesuai dengan aktivitas yang terjadi di dalam bangunan. Bentuk dinamis yang organis digunakan agar tidak menimbulkan kesan kaku dalam sebuah ruangan. Bentuk geometris juga digunakan pada ruang-ruang tertentu disesuaikan dengan kegiatan yang ada di dalamnya. Bentuk geometris itu sendiri digunakan selain untuk ke-efisiensian, juga bertujuan untuk memberi kesan luas dan rapih.
Pengaplikasian konsep bentuk:
1. Bentuk Layout
Layout disusun dinamis semi terbuka untuk memudahkan para pengunjung dalam beraktivitas, namun tetap menerapkan bentuk semi terbuka agar tetap menjaga privasi para penggunanya terutama pada ruang-ruang tertentu.
2. Bentuk Dinding
Bentuk dinding berupa bentuk-bentuk yang dinamis sesuai dengan konsep layout. Tentunya tidak seluruh layout dapat diaplikasikan menggunakan bentuk organis, oleh karena itu bentuk geometris juga digunakan. Selain untuk segi fungsional, hal ini juga untuk menciptakan variasi pada ruang.
(Gambar 5.6 Konsep Bentuk Dinding)
Bentuk ceiling mengikuti bentuk layout dan dinding, yaitu bentuk yang dinamis dan tinggi. Ruangan dengan ceiling yang tinggi selain dapat memberi kesan luas, juga dapat memberi kesan sejuk karena ceiling yang tinggi menyebabkan sirkulasi udara berjalan dengan baik.
(Gambar 5.7 Konsep Bentuk Ceiling)
4. Bentuk Lantai
Bentuk lantai dapat menunjukkan arah sirkulasi bagi para pengunjung. Bentuk lantai yang digunakan disesuaikan dengan bentuk layout yang ada.
5.4 Konsep Warna
Konsep warna yang digunakan adalah warna-warna natural yang juga dipengaruhi oleh penggunaan material-material alami yang ada seperti warna abu-abu dan krem dari batu alam atau warna coklat dari kayu dan lain sebagainya. Penggunaan warna-warna natural tersebut bertujuan untuk memberikan kesan nyaman dan menyejukkan pada ruangan. Selain warna-warna natural, penggunaan warna yang memberi kesan menyegarkan juga diaplikasikan pada ruang seperti warna hijau, dan silver untuk memberi kesan modern. Penggunaan warna-warna ini disesuaikan dengan jenis ruang dan kegiatan yang ada di dalamnya.
(Gambar 5.9 Konsep Warna)
5.5 Konsep Material
Pusat kebugaran dan rekreasi merupakan public space yang dikunjungi oleh banyak orang yang memiliki karakter yang berbeda serta penggunaan fasilitas yang berbeda-beda pula. Oleh karena itu material yang digunakan harus memiliki karakter yang mudah dalam perawatan, kuat, dan tahan lama. Penggunaan material yang bersifat meredam suara seperti kayu, karpet hingga baffle digunakan khususnya pada area yang memiliki tingkat aktivitas yang tinggi seperti gym. Selain itu material yang digunakan harus sesuai dengan konsep citra ruang yang ingin menampilkan suasana alami yang nyaman, modern dan eksklusif .
(Gambar 5.10 Konsep Material)
Pengaplikasian konsep material :
Material Kelebihan Kekurangan Keterangan
Rubber Dapat meredam suara
Tidak Licin
Tahan Api
Mudah perawatan
Dapat daur ulang
Mudah tergores
Harga cukup tinggi
Parquette/ Panel Kayu
Mudah dibersihkan
Mudah instalasi
Muai susut kayu
Menimbulkan pantulan suara
Pertumbuhan jamur
Dana yang tinggi
Marmer Perawatan mudah
Mudah dibersihkan Tahan lama Kuat Licin Tidak meredam suara
Kaca Mudah dibersihkan
Anti noda
Tahan api
Tidak mudah tergores
Tidak meredam suara
Kurang menjaga privasi
MCeramic Tile Mudah dibersihkan
Tahan lama
Licin
TIdak meredam suara
(Tabel 5.1 Jenis Material)
5.6 Konsep Pencahayaan
Konsep pencahayaan yang diterapkan pada bangunan ini berusaha untuk Kuat
Tahan api
Stainless Steel Mudah dibersihkan
Tahan lama
Kuat
Harga tinggi
Memberi kesan dingin pada ruang
Batu Andesit unfurnished Menyerap air Ekonomis Mudah dalam pengaplikasian Permukaan kasar Berat
Baffle Menyerap bising Mudah dalam pengaplikasian Berbentuk: PVC, Poly, Sailcloth,
FDA, sound curtain, and foam
Pencahayaan alami pada interior bertujuan untuk memberi kesan fresh ketika pengunjung memasuki ruangan. Selain merasa segar, cahaya matahari yang diolah sedemikian rupa hingga menimbulkan efek-efek tertentu juga dapat menciptakan nilai estetis tersendiri pada interior. Pemaksimalan pencahayaan alami didukung oleh keadaan bangunan yang merupakan bangunan “open space” atau bangunan terbuka. Sedangkan untuk malam hari, konsep pencahayaan yang diterapkan adalah pencahayaan yang terkesan elegan, eksklusif dan menenangkan pada ruang-ruang tertentu seperti
lounge, spa hingga pencahayaanlandscape.
(Gambar 5.11 Konsep Pencahayaan)
5.7 Konsep Penghawaan
Konsep penghawaan yang digunakan adalah penghawaan alami pada sebagian besar ruang. Penggunaan penghawaan alami didukung oleh potensi bangunan yang terbuka (open space). Penghawaan buatan tetap digunakan untuk area-area tertutup seperti, lounge dan gym mengingat tingkat kelembapan yang tinggi pada ruang-ruang tertutup dan kondisi iklim tropis. Iklim tropis yang cenderung bersuhu tinggi tentunya menyebabkan udara terasa panas ditambah dengan sengatan matahari yang terik dapat membuat seseorang tidak betah berlama-lama berada pada situasi tersebut. Oleh karena itu pendinginan atau penurunan suhu ruang perlu dilakukan dengan cara memperbanyak penghijauan di sekitar bangunan sehingga penghawaan alami yang terjadi di dalam bangunan terasa sejuk dan dingin.
(Gambar 5.12 Konsep Penghawaan)
5.8 Konsep Akustik
Konsep akustik yang diterapkan pada bangunan adalah tranquilty yang berarti ketenangan di dalam suasana alami. Hal ini dicapai dengan memperbanyak penghijauan di sekitar bangunan. Penghijauan seperti pepohonan dan landscape yang ada, dapat mereduksi kebisingan di dalam bangunan. Seperti misalnya vegetasi yang diletakkan berdekatan dengan dinding bangunan dapat mereduksi kebisingan antara 0-5 desibel atau maksimal 5 desibel. Sedangkan untuk ruang-ruang tertentu yang memerlukan penanganan akustik khusus seperti ruang gym maupun aerobik, peredaman kebisingan dilakukan dengan penggunaan material karet, parquet, dan lain sebagainya yang diolah dan dirancang sedemikian rupa sehingga dapat meredam kebisingan pada ruang.
5.9 Konsep Furniture
Penggunaan furniture pada keseluruhan interior bangunan mengutamakan furniture-furniture yang menggunakan material alami seperti kursi rotan dengan bantal, maupun meja kayu dengan finishing natural, untuk lebih menonjolkan kesan alami sesuai dengan konsep interior yang ingin menampilkan suasana alami. Selain itu, furniture yang berkesan modern juga diaplikasikan pada interior ruang seperti furniture pada ruang gym yang menggunakan material stainless steel yang dimodifikasi dengan kayu dan lain sebagainya sehinggafurniture yang digunakan pada interior mendukung konsep yang ada.
(Gambar 5.14 KonsepFurniture)
5.10 Implementasi Desain
5.10.1 RuangLobby
Lobby merupakan ruang yang pertama kali dikunjungi ketika pengunjung memasuki suatu bangunan. Maka dari itu lobby harus mampu menampilkan gambaran mengenai suasana alami yang ingin ditonjolkan sesuai dengan konsep yang telah
terpilih seperti yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya. Citra ruang yang ingin disampaikan pada ruang lobby ini adalah kealamian dan kesan menyegarkan, namun tetap menampilkan kesan yang eksklusif. Implementasi desain dipaparkan melalui:
1. Konsep Citra
Citra pada ruang lobby yang menyegarkan (fresh), dan eksklusif di tuangkan dalam pembentukan suasana ruang yang banyak menggunakan unsur-unsur alam seperti penggunaan material alami, keterbukaan ruang, pemaksimalan pencahayaan dan penghawaan alami, bentuk furniture hingga aplikasi interior seperti bentuk ceiling, wall panel yang menggunakan simbol alam seperti bentuk ranting hingga pengadaan waterfall. Hal ini ditujukkan untuk dapat menyegarkan pikiran seseorang ketika pertama kali memasuki ruangan dengan merasakan dan melihat dengan panca inderanya akan suasana alami yang tercipta.
(Gambar 5.15) ImplementasiLobby
2. Konsep Bentuk
Bentuk yang diaplikasikan ke dalam ruang lobby merupakan penggambaran akan suasana alami, yang tentunya terdapat sentuhan modern di
dan natural karena bentuk melingkar cenderung mengarahkan sirkulasi pengunjung. Selain ditunjukkan oleh bentuk layout, sirkulasi juga ditunjukkan melalui pola lantai. Bentuk-bentukfurniture yang digunakan pada ruang lobby
merupakan furniture dengan bentuk geometris tetapi tetap terbalut unsur alami seperti bench pada lobby yang menyerupai batang kayu atau meja resepsion yang terbentuk dari batu dan kayu. Keterbukaan merupakan salah satu bentuk yang dominan pada area ini, sehingga dengan adanya keterbukaan itu, alam dan penghijauan yang ada menjadi bagian dalam desain itu sendiri.
(Gambar 5.16 Implementasi BentukLobby)
3. Konsep Warna & Material
Warna-warna yang tercipta pada ruanglobby muncul dari penggunaan material alami pada sebagian besar permukaan lobby seperti warna lantai yang didapat dari penggunaan batu alam sepertislate stone dengan warna abu-abu muda atau marmer yang memiliki warna krem, serta coklat yang muncul dari penggunaan kayu untuk furniture dan wall panel. Penggunaan warna dan material alami tentunya diaplikasikan untuk menunjang terciptanya suasana alami
4. Konsep Pencahayaan
Pada area lobby, untuk pagi hingga sore hari penggunaan pencahayaan alami lebih dimaksimalkan karena banyaknya bukaan-bukaan pada ruang. Hal ini juga
ditujukkan untuk memaksimalkan suasana alami serta lebih menyehatkan bagi pengguna ruang. Pencahayaan alami yang kondusif, dapat mempengaruhi psikis seseorang untuk menjadi rileks. Sedangkan untuk malam hari, pencahayaan yang berkesan elegan ditonjolkan pada ruang lobby seperti warm light pada dinding, indirect light pada ceiling dan area reception, yang bertujuan untuk mendapatkan suasana eksklusif.
(Gambar 5.17 Implementasi PencahayaanLobby)
5. Konsep Penghawaan
Penghawaan yang digunakan pada arealobby adalah penghawaan alami karena
lobby memiliki banyak bukaan-bukaan. Penggunaan penghawaan alami ditunjang oleh penghijauan danlandscapediluar bangunan yang merupakan satu kesatuan dari sport club ini. Selain ditunjang oleh penghijauan yang ada, penggunaan material alami pada area lobby seperti batu alam juga ikut membantu menurunkan suhu pada ruang seperti penggunaan marmer yang bersifat dingin pada lantai serta batu alam pada sebagian dindinglobby. Dengan keadaan udara alami yang baik pada area lobby diharapkan dapat memperbaiki kondisi psikis seseorang untuk merasa lebih rileks.
Akustik pada arealobbytidak memerlukan penanganan yang khusus seperti area
gym, akustik yang ingin diciptakan pada area ini adalahtranquility yang berarti ketenangan dalam suasana alami. Hal tersebut dicapai dengan adanya unsur air pada lobby (waterfall) sehingga memunculkan suara gemericik air yang secara psikologis membantu seseorang merasa rileks dan ditambah dengan banyaknya bukaan dan penghijauan yang ada, memungkinkan masuknya suara seperti daun yang bergesekan ketika angin berhembus atau suara makhluk hidup seperti kicauan burung (mengingat banyak terdapat pepohonan pada luar bangunan) dapat menunjang konseptranquilityyang ingin diciptakan.
5.10.2 RuangGym
Sebagai sarana rekreasi dan pusat kebugaran, ruang gym menjadi salah satu ruang yang terpilih sebagai ruang khusus. Pengolahan desain pada ruang gym juga tetap mengedepankan alam sebagai unsur utama suasana ruang. Selain memasukkan unsur alam, desain dengan bentuk-bentuk dinamis juga diimplementasikan pada interior ruang sesuai dengan aktivitas yang terjadi di dalamnya yang memiliki tingkat aktivitas tinggi.
1. Konsep Citra
Selain suasana alami, citra ruang yang ingin dibentuk pada ruang gym adalah kesan modern dan energic yang direpresentasikan oleh bentuk-bentuk dinamis pada ruang.
(Gambar 5.18 Implementasi CitraGym)
2. Konsep Bentuk
Bentuk pada ruang gym merupakan bentuk-bentuk yang dinamis dan memiliki sirkulasi yang terarah seperti adanya perbedaan ketinggian lantai dan pola lantai antara jalur sirkulasi dengan masing-masing area pada ruang gym, serta bentuk-bentuk melingkar atau natural yang bersifat mengarahkan baik pada bentuk ruang maupun pola lantai. Bentuk ceiling pada gym yang menyerupai ranting, merupakan simbolis dari unsur alam yang beberapa diantaranya dijadikan sebagai teritori suatu area pada ruang gym. Tentunya bukaan-bukaan juga banyak terdapat pada sisi-sisi dinding ruang gym. Hal ini ditujukkan agar pengunjung dapat berolahraga sambil menikmati alam dan penghijauan yang ada.
3. Konsep Warna & Material
Penggunaan warna pada ruang gym sama halnya dengan ruang lobby yang mengikuti warna dasar dari penggunaan material yang ada seperti warna coklat dari kayu, atau warna abu-abu dari batu alam. Penggunaan material seperti karpet, rubber floor, acoustic tile merupakan material penting dalam gym
sebagai peredam suara mengingat tingginya tingkat aktivitas dan musik yang ada di dalamnya. Kaca dan cermin banyak diaplikasikan pada ruanggym, selain karena kebutuhan ruang, kaca dan cermin diaplikasikan bersama material lain dan dituangkan ke dalam bentuk yang variatif seperti kaca dengan kayu yang menyerupai bentuk ranting untuk menciptakan ruang yang dinamis dan energic
namun tetap merepresentasikan unsur alam.
(Gambar 5.20 PotonganGym)
4. Konsep Pencahayaan
Pencahayaan pada ruang gym menggunakan pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Bukaan-bukaan pada ruang gym hanya terdapat pada sisi kiri dan kanan gym sehingga pemaksimalan pencahayaan alami hanya pada beberapa bagian ruang saja seperti pada area treadmill, dan area free weight.
Sedangkan untuk sebagian besar ruang, menggunakan pencahayaan buatan seperti downlight, dan juga indirect light yang mengikuti bentuk ceiling yang ada, untuk memberikan kesan ceiling yang melayang dan menambah kesan modern.
5.10.3 Ruang Spa
Spa merupakan salah satu fasilitas yang terdapat di dalamsport club yang juga terpilih menjadi salah satu ruang khusus. Spa memiliki kegiatan yang membutuhkan ketenangan dan tingkat relaksasi yang tinggi, yang mempengaruhi penciptaan suasana di dalamnya. Kesan alami dan relaksasi ditonjolkan pada interior spa melalui implementasi desain sebagai berikut:
1. Konsep Citra
Citra ruang yang ingin dicapai pada ruang spa ini adalah ruang yang memberikan kesan relaks ketika pengunjung memasuki ruang dengan nuansa alami serta sedikit sentuhan ‘cantik’ mengingat pengunjung yang datang ingin membuat dirinya merasa lebih baik setelah melakukan perawatan. Suasana alami lebih terasa pada ruang spa dengan lebih menonjolkan penggunaan material alami pada sebagian besar permukaan ruang, ditambah dengan adanya penghijauan maupun bukaan-bukaan pada ruang danwaterfallserta kolam pada ruang yang menghasilkan bunyi gemericik air yang menjadikan suasana alami kental terasa pada ruang ini.
2. Konsep Bentuk
Bentuk geometris yang melambangkan ketenangan dan keteraturan lebih dominan diaplikasikan pada ruang spa. Kesan alami ditonjolkan melalui bentuk ruang yang terbuka yang menonjolkan penghijauan di luar ruang. Bentuk ceiling dan pola lantai mengikuti bentuk layout yang geometris bertujuan agar terdapat keteraturan didalamnya. Bentuk furniture juga merupakan bentuk geometris agar menjadi satu kesinambungan bersama dengan bentuk ruang secara keseluruhan.
(Gambar 5.22 Implementasi Bentuk Spa)
3. Konsep Warna & Material
Pada ruang spa, penggunaan material alami lebih dimaksimalkan pada hampir setiap bagian permukaan ruang sehingga penggunaan warna sebagian besar merupakan warna dasar dari material alami itu sendiri. Keseluruhan permukaan ruang treatment dibalut oleh material alami mulai dari lantai, dinding, hingga
ceiling. Lantai menggunakan material batu alam andesit dan juga kayu yang bersifat hangat untuk area sekitarmassage bed, bertujuan agar pengunjung tidak merasa dingin ketika menginjakkan kaki setelah bangun dari perawatan. Penggunaan material pada dinding adalah slate stone dan wood plank yang disusun secara vertical bertujuan untuk mmberi kesan mengangkat ruang. Warna
hijau didapat dari penghijauan diluar ruang yang melengkapi nuansa alami pada ruangan.
(Gambar 5.23 Potongan Spa)
4. Konsep Pencahayaan
Untuk pagi hingga sore hari, ruang spa menggunakan pencahayaan alami yang didapat dari bukaan-bukaan seperti jendela maupun skylight yang ada untuk lebih menonjolkan suasana alami pada ruangan dan tentunya juga lebih menyehatkan. Panas matahari diredam oleh penghijauan yang ada di luar ruang. Selain menyehatkan karena membunuh jamur dalam ruang, pencahayaan alami juga membuat seseorang merasa lebih fresh dan sehat. Untuk malam hari, ruang spa tentunya menggunakan pencahayaan buatan seperti indirect light dan hanging lamp yang redup dan tidak menggunakan downlight pada ruang treatment, karena akan menyilaukan bagi pengguna ruang yang sedang melakukan perawatan.
5. Konsep Akustik
terasa ketika pengunjung memasuki ruang reception spa, dengan adanya
waterfall dan kolam dengan air mengalir di dalamnya. Penggunaan musik pada ruang-ruang treatment dan reception spa yang juga bersifat menenangkan ikut membantu dalam mempengaruhi keadaan psikologis seseorang menjadi lebih tenang dan ketika pikiran seseorang lebih tenang, akan membuat perawatan dan kegiatan yang dilakukan menjadi lebih baik.