• Tidak ada hasil yang ditemukan

contoh laporan observasi kerjasama dan j

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "contoh laporan observasi kerjasama dan j"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TUGAS OBSERVASI

PERPUSTAKAAN WIDYA MITRA SEMARANG

MATA KULIAH KERJASAMA DAN JARINGAN INFORMASI

PERPUSTAKAAN

KELOMPOK PERPUSTAKAAN INDUSTRI

1. Fatmawati 13040111120003 2. Bella lestariningtyas 13040111120004 3. Hastria Ningrum 13040111120006 4. Dyah Istarini 13040111120007 5. Tri Bhekti Nihayati 13040111120014 6. Syarifudin 13040111120017 7. Aria Rusta Y.P. 13040111130027 8. Asih Rahayu 13040111130030 9. Isna Eviliyana 13040111130043

Dosen Pengampu : Diah Sri Rejeki S.Kom , M.Hum

Jurusan S1. Ilmu Perpustakaan

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Diponegoro

(2)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Sebagai lembaga pusat sumber informasi yang berorientasi pada pengguna, perpustakaan harus berupaya untuk memberikan informasi semaksimal mungkin, kepada kebutuhan pengguna yang terdiri dari berbagai kalangan dengan latar belakang yang berbeda. Dalam sejarahnya, tidak pernah ada perpustakaan yang dapat berdiri sendiri dalam memenuhi semua kebutuhan penggunanya. Banyaknya koleksi yang dimiliki, besarnya dana yang tersedia tetap saja tidak ada perpustakaan yang dapat dan mampu mengumpulkan, mengelola maupun mengolah serta menyebarkan sumber informasi yang ada secara menyeluruh. Oleh karena itu setiap perpustakaan akan memerlukan perpustakaan lain dalam memenuhi kebutuhan penggunanya.

Perpustakaan yang baik adalah perpustakaan yang sanggup memenuhi kebutuhan pemustakanya, meskipun tidak secara langsug pemenuhan kebutuhan itu dilakukan setidaknya perpustakaan dapat merekomendasikan ketempat lain kepada pengguna dimana informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh. Informasi yang semakin melimpah dalam jumlah, jenis maupun media penyampaiannya, serta kebutuhan akan informasi yang semakin meningkat di satu pihak, kemudian dana yang semakin terbatas di pihak lain, membuat perpustakaan tidak dapat mencukupi kebutuhan pengguna dengan hanya menyuguhkan koleksi bahan pustaka yang ada di perpustakaan saja. Dengan demikian diperlukan adanya kerjasama dan jaringan antar perpustakaan agar dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna semaksimal mungkin. Diharapkan dengan adanya kerjasama antara perpustakakaan, kelemahan dari satu perpustakaan dapat dilengkapi oleh perpustkaan lain. Dengan demikian masing-masing pihak dapat memberi dan mendapatkan keuntungan dari pihak lain, dengan tujuan utama memberikan pelayanan yang maksimal untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi. Jadi bila satu perpustakaan membutuhkan dan memanfaatkan pelayanan perpustakaan lain tidak berarti perpustakaan tersebut dalam kondisi kekurangan, tetapi sebaliknya, kesempatan untuk dapat memanfaatkan perpustakaan lain tak boleh pula menjadi alasan untuk tidak mengembangkan atau memperbaiki kondisi perpustakaan sendiri.

(3)

jaringan tersebut antara lain: menyediakan akses yang cepat dan mudah meskipun melalui jarak jauh; menyediakan akses pada informasi yang tak terbatas dari berbagai jenis sumber; menyediakan informasi yang lebih mutakhir yang dapat digunakan secara fleksibel bagi pemakai sesuai kebutuhannya; serta memudahkan format ulang dan kombinasi data dari berbagai sumber. Dengan mengadakan kerjasama, bukan saja perpustakaan dapat memberikan kesempatan lebih luas kepada penggunanya dalam memperoleh informasi sesuai kebutuhannya namun juga dapat mempunyai akses ke sumber informasi yang dimiliki oleh perpustakaan sendiri tetapi juga ke perpustakaan lain.

1.2 Tujuan

Dengan diadakannya observasi ini kita dapat mengetahui tata cara pemanfaatan bersama informasi yang dimiliki perpustakaan peserta kerjasama tersebut oleh pemakainya,memudahkan pemanfaatan informasi yang dimiliki oleh perpustakaan - perpustakaan lain dan menjadikan anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan IPTEKS (ilmu pengetahuan, teknologi dan seni).

1.3 Manfaat

Manfaat melakukan observasi di perpustakaan Widya Mitra: 1. Mengetahui sejarah kerjasama perpustakaan Widya Mitra

2. Dapat mengetahui prosedur kerjasama perpustakaan Widya Mitra 3. Mengetahui segala seluk beluk kerjasama yang dilakukan Widya Mitra

(4)

BAB II

COMPANY PROFILE

2.1 Sejarah perpustakaan

Perpustakaan Widya Mitra awalnya berdiri pada tahun 1974 dengan nama Nederlandse Bibliotheeken Leeszaal atau lebih dikenal dengan nama Perpustakaan Belanda dan Ruang Bacaan. Perpustakaan ini pertama kali berada di jalan Gajah Mada kemudian sempat berpindah-pindah tempat diantaranya di Jl. Stadion Utara sampai Jl. Imam Bardjo, S.H. (kompleks Undip Pleburan). Pada tahun 1995, Kedutaan Belanda menghentikan kegiatan perpustakaan. Mengingat perannya yang cukup strategis, perpustakaan tetap dipertahankan namun tidak lagi dibawah kendali langsung kedutaan Belanda melainkan melalui Yayasan Budaya Indonesia-Belanda/Eropa “Widya Mitra” Semarang. Perpustakaan ini kemudian berganti nama menjadi Perpustakaan Widya Mitra. Perubahan ini dimaksudkan untuk mengintegrasikan beberapa kegiatan seperti perpustakaan, kursus bahasa Belanda dan kegiatan budaya dalam satu wadah yang kelak dikenal sebagai Pusat Budaya Widya Mitra. Saat itu yang menjadi pengelola adalah Bp.Herman Soegono (pustakawan), Satrio Seno Prakoso (koordinator budaya), dan Bp. Dedi Soelaiman (asisten). Sedangkan yang menjadi koordinator kursus bahasa Belanda saat itu adalah Eva Andriani (dosen bahasa Belanda Akaba 17 Semarang).

(5)

kami miliki adalah pemberian dari Koningkelijk Instiuut Taal-,Land-, en Volk (KITLV), Erasmus Huis, Erasmus Taalcentrum, Penerbit Muntinga di Belanda. Selain itu kami juga memiliki koleksi majalah berbahasa Indonesia (Tempo), majalah berbahasa Belanda (Libelle) dan komik berbahasa Belanda (Donald Duck).

2.2 Struktur Organisasi Yayasan Widya Mitra

Setelah observasi kemarin tanggal 27 November 2013, kami mendapatkan setruktur organisasi yayasan Widya Mitra sebagai berikut dibawah ini:

Keterangan dari pustakawannya yang bekerja disana mbak Leisa, karena perpustakaanya kecil maka tidak ada staf yang khusus mengurus perpustakaan dan hanya ada satu orang saja yang mengurus perpustakaan yaitu mbak Laisa sendiri, dengan dibantu oleh Bapak Satri Seno yang

YAYASAN WIDYA MITRA

Pusat Budaya

Leisa Pusat BahasaZili

Staf Pengajar 1. daniel

2. tyas 3. lia 4. danang

5. leisa KETUA

(6)

sekaligus menjadi ketua yayasan Widya Mitra. Karena tidak ada staf khusus perpustakaan maka,kami mengambil strurtur organisasi dari yayasan, dimana perpustakaanya berada dalam naungan Pusta Budaya dengan dikoordinatori Bapak Satrio Seno dengn dibantu Mbak Leisa.

Perpustakaan Yayasan Widya Mitra meskipun kecil,tapi banyak juga koleksi dan yang mengunjunginya, baik yang datang untuk observasi dan penelitian atau yang datang untuk belajar, mencari buku yang berkaitan dengan bahasa Belanda. Koleksi yang sudah dimiliki perpustakaan ada sebanyak 3.700 eksemplar buku sampai pada tahun ini. Hampir semua koleksi yang ada diperpustakaan berasal dari pemberian anggota kerjasama, ada yang berasal dari sumbangan individu yang sudah tua dan menyumbangkan bukunya yang sudah tidak terpakai lagi. Pada tahun 2010 perpustakaan mendapatkan kiriman buku dari Belanda sebanyak 200 buku dan sebelumnya juga mendapat kiriman kaset BETA, yang isinya tetntang video dan flm Belanda yang diperuntukan bagi orang yang kursus disana. Namun sekarang ini kaset tersebut sudah jarang digunakan karena dalam pembelajaran sudah menggunakan DVD.

Layanan yang ada di perpustakaan Widya Mitra sama seperti layanan perpustakaan pada umumnya yaitu peminjaman buku bagi anggota perpustakaan, dan boleh baca ditempat bagi yang belum anggota perpustakaan. Kebanyakan layanan yang ada di sana diperuntukan untuk para orang kursus disana. Selain peminjaman buku ada juga layanan pemutaran flm untuk proses pembelajaran, dan flmnya juga berisi tentang flm-flm Belanda.

(7)

dari Belanda, untuk tahun ini konser musik diadakan pada Bulan Mei dengan mendatangkan penyanyi dari Belgia.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Anggota Kerjasama

Perpustakaan Widya Mitra memiliki banyak anggota kerjasama, baik dari Perpustakaan yang ada di jawa Tengah, yayasan Erasmus taalcentrum yang ada di Yogyakarta dan Jawa Timur, maupun dari penerbit di Indonesia dan Belanda yang mengangkat tema-tema tentang budaya ke dua Negara yakni Indonesia maupun Belanda.

Adapun anggota yang telah melakukan kerjasama dengan Perpustakaan Widya Mitra adalah sebagai berikut :

1. Erasmus Taalcentrum

(8)

Pusat Bahasa Belanda ini (Erasmus Taalcentrum atau ETC) menyelenggarakan kursus bahasa Belanda untuk masyarakat Indonesia dan pelatihan bahasa Belanda untuk para dosen bahasa Belanda. ETC juga memberikan jawaban atas pertanyaan dari masyarakat tentang (pengajaran) bahasa Belanda. Untuk mendukung kegiatan belajar mengajar maka didirikan perpustakaan yang berisi terbitan yang diterbitkan oleh penerbit yang ada di Indonesia dan Belanda yang umumnya berisi tentang kebudayaan ke dua Negara.

2. SIC (Semarang Internasional Community)

Yaitu komunitas yang peduli akan budaya Semarang dan berusaha untuk tetap mempertahankan budaya Semarangan.

3. KITLV Press

Merupakan nama penerbit yang ada di Belanda yang bekerja sama dengan Indonesia melalui perpanjangan tangan pemerintah Belanda dengan Konsulat Indonesia yang ada di Belanda dan kedutaan Belanda yang ada di indonesia. Terbitan yang diterbitkan yaitu mengenai Asia Tenggara,

Suriname dan Karibia, juag berupa ensiklopedia Indonesia pada jaman Belanda , buku-buku langka tentang Belanda. Kerjasama ini

4. City Books

Yaitu merupakan sebuah website gratis yang dikeluarkan oleh de Buren.eu dari Negara Belgia yang berisi tentang kota-kota yang menarik, bentuk sajianya berupa cerpen , essay, puisi photography dan biograf pengarang serta video city books juga diterbitkan dalam bentuk cetak yang di sebar dan dibagi secara gratis terutama di pusat-pusat kajian budaya dan perpustakaan yang ada di Indonesia terutama Jawa Tengah.

5. Perpustakaan Daerah Jawa Tengah

Merupakan perpustakaan umun yang ada di Jawa Tengah.

6. Galang press

Yaitu penerbit yang berkecimpung dalam penerjemahan buku-buku sastra yang ada di Indonesia maupun dari luar negeri.

7. Perpustakaan Unika Jawa Tengah, Semarang

Yaitu salah satu Universitas Swasta yang ada da di jawa Tengah. 8. Yayasan Karta Pustaka

Yaitu perpustakaan yayasan yang berada di bawah naungan Erasmus Taal Centrum yang berada di Yogyakarta.

9. Purwacaraka

(9)

3.2 Bentuk kerjasama

1. ETC

ETC bekerjasama dengan perpustakaan Yayasan Widya Mitra sejak yayasan ini dibangun pada tahun 1981 , syarat kerjasama antara ETC dan WM yaitu kesadaran WM dalam melaksanakan program yang ditetapkan ETC , WM memiliki penanggung jawab tenaga pengelola dalam memberikan layanan kepada pemustaka yang membutuhkan informasi .

Bentuk kerjasamanya yaitu berupa :

 Penyuntikan dana dari ETC, namun hubungan ini hanya sebatas pemberian dana dari ETC, WM hanya menerima dan mengembangkan koleksinya serta memberi laporan kepada ETC serta mampu memenuhi koleksi yang

dibutuhkan oleh masyarakat yang mengikuti kursus bahasa Belanda di yayasan tersebut.

 Penyediaan tempat dan fasilitas oleh ETC pusat utuk pameran atau konser yang diadkan oleh WM

2. SIC

SIC telah bekerjasama dengan WM sejak lama , mereka bekerjasama dalam memberikan informasi yang dibutuhkan masing-masing pihak.

Bentuk kerjasama yang telah dilakukan yaitu berupa :

 Tukar menukar koleksi yang berisi informasi tentang budaya yang ada di Indonesia sejak terjadinya penjajahan oleh belanda dan informasi bertemakan budaya Belanda yang ditinggalkan di Indonesia.

3. KITLV (Konikelijk Instituut Taal Landen Volkunde)

KITLV bekerjasama dengan yayasan Budaya WM dalam bentuk :

 Pertukaran koleksi oleh penerbit KITLV berupa informasi tentang budaya Belanda dan informasi harian yang ada di Belanda yang semuanya berbahasa Belanda seperti ensiklopedia, majalah, dan Novel serta bentuk CD .

4. City Books

City Books yang merupakan hasil karya de buren telah bekerjasama dengan WM sejak tahun 2010, bentuk kerjasama yang telah dilakukan bersama WM yaitu :

 Kerjasama dalam pembuatan buku city books Semarang yang berisi tentang sejarah kota Semarang dan keunikan yang dimilikinya baik berupa budaya, agama, kebiasaan, pakaina ,makanan dan lainya berupa kekhasan dan keunikan kota Semarang disbanding kota Semarang.

(10)

Untuk meningkatkan layanan , WM mengadakan kerjasama dengan Pperpusda dalam bentuk :

 Pelatihan bahsa Belanda yang diberikan oleh pihak WM , hal ini dilakukan karena banyak karya di Perpusda berbahsa Belanda

 Pelatihan kepustakawanan yang diberikan oleh pustakawan Perpusda kepada pegawai WM ,

6. Galang Press

Penerbit ini bekerjasama dengan WM dalam Bidang :

 Kerjasama dalam penerjemahan buku yang dimiliki oleh Galang press yang diterjemahkan oleh WM terutama dalam bahasa Belanda , karay yang banyak diterjemahkan yaitu berbentuk sastra.

7. Perpustakaan Unika Jawa tengah

Kerjasama yang pernah dilakukan oleh WM dengan perpustakaan Unika ini yaitu :

 Penitipan koleksi yang dimilki WM di perpustakaan UNIKA yang bertemakan budaya Indonesia dan Belanda.

 Pelatihan kepustakawanan Selama 2 Minggu oleh pustakawan Unika kepada staf yang mengelola Perpustakaan yayasan Belanda WM

 Penyediaan fasilitas oleh Unika dalam menyediakan tempat untuk acara konser yang diadakan kedua belah pihak.

8. Yayasan Kartapusaka

Kerjasama yang pernah dilakukan yaitu :

 Tukar menukar koleksi sementara yang bertemakan Indonesia dan Belanda

 Kerjasama dalam pengadaaan kegiatan pertunjukan, konser dan pameran tentang budaya Indonesia –Belanda

9. Yayasan Purwacaraka

Yayasan ini pernah mengadakan kerjasam dengan WM dalam bidang :

 Tukar menukar koleksi yang dibutuhkan . tetapi hanya dalam waktu singkat, missal akan diadakan kunjungan oleh pusata budaya Belanda ke sana atau kunjungna orang-orang Beland ayang mengadakan study tour.

(11)

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan kalau Perpustakaan Widya Mitra yang berdiri pada tahun 1974 dengan nama Nederlandse Bibliotheeken Leeszaal atau lebih dikenal dengan nama Perpustakaan Belanda dan Ruang Bacaan berada di bawah naungan Kedutaan Belanda. Namun pada tahun 1995, tidak lagi dibawah kendali langsung kedutaan Belanda melainkan melalui Yayasan Budaya Indonesia-Belanda/Eropa “Widya Mitra” Semarang. Perpustakaan ini kemudian berganti nama menjadi Perpustakaan Widya Mitra

(12)

ini meliputi pengadaan buku dan acara/event. Perpustakaan Widya Mitra juga bekerja sama dengan KITLV yang merupakan penerbit dari Belanda mulai dari tahun 1997. Bentuk dari kerjasamanya adalah pengadaan bahan pustaka. Selain itu, Perpustakaan Widya Mitra juga bekerja sama dengan citybooks.eu untuk melakukan penertbitan buku “Semarang” pada 2011, dan baru diterbitkan tanggal 24 Oktober 2013. Buku “Semarang” ini berisi tentang kota Semarang tempo dulu.

4.2 Saran

Dari observasi yangkami lakukan di Yayasan Widya Mitra dalam segi koleksi sudah memenughi syarat sesuai dengan visi-misi yayasan. Namun sangat disayangkan sistem yang diberlakukan disana dan pengolahannya disana kurang menunjang pepustakaanya, sehingga menjadikan

perpustakaan tersebut menjaadi kurang diminati oleh kebanyakan orang, kebayakan pemustaka yang datang hanya mengerti mengerti dan

memahami bahasa belanda.

Padahal kerjasama yang dilakukan dapat dikembangkan untuk pengadaan koleksi yang tidak hanya berbahasa belanda saja, melainkan juga dengan bahasa inggris yang merupakan bahasa internasional dan bahasa Indonesia.

Daftar Pustaka

1. http://www.erastaal.or.id/index.php?

option=com_content&view=category&layout=blog&id=36&Itemid=29&lang =ina

2. http://al-bantany-112.blogspot.com/2009/11/kumpulan-teori-kerjasama.html

3. http://www.citybooks.eu

4. http://www.deburen.eu

(13)
(14)
(15)
(16)
(17)

Referensi

Dokumen terkait

DKI Jakarta Jawa Barat Banten Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Kepulauan Riau Jambi Sumatera Selatan Bangka Belitung Bengkulu

 Potensi Hujan Lebat di wilayah : Aceh, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan

Selama penyelenggaraan OSN ada beberapa provinsi yang telah menjadi tuan rumah penyelenggaraan, yaitu DI Yogyakarta, Kalimantan Timur, Riau, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa

Seiring dengan berjalannya waktu Yayasan Sadar Hati juga telah merespons isu-isu lainnya yang sedang terjadi di tengah masyarakat, misalnya pada kelompok perempuan

Peluang kerjasama antara Indonesia dan negara-negara di kawasan Timur Tengah di bidang perdagangan dan investasi pertanian cukup cerah. Di Indonesia sendiri, peluang investasi

Seluruh Provinsi di Indonesia kecuali DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur (tidak termasuk Kabupaten di Pulau Madura), Sulawesi Utara,

pemurnian bijih besi Seluruh provinsi di Indonesia kecuali Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur (tidak termasuk Kabupaten di

DKI JAKARTA BANTEN SUMATERA BARAT JAWA TIMUR NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGGARA SULAWESI TENGAH MALUKU JAWA TENGAH JAWA BARAT DI