• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan Umum OSN XVI 2017 Riau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Panduan Umum OSN XVI 2017 Riau"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Olimpiade Sains Nasional (OSN), merupakan ajang tahunan bagi siswa berprestasi di bidang

sains atau ilmu pengetahuan. OSN menjadi salah satu ajang untuk mengembangkan bakat dan

prestasi siswa untuk menjadi yang paling baik di antara yang terbaik dalam bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi serta menjadi referensi bagi upaya peningkatan mutu pendidikan

secara berkelanjutan.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan akan menyelenggarakan Olimpiade Sains Nasional (OSN) yang diikuti oleh

seluruh peserta didik dari 34 provinsi tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),

Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah

Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).

Diharapkan melalui sains kita dapat mempertahankan persatuan kebangsaan yang utuh

sehingga memunculkan potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan, kejujuran,

serta prinsip moral dan etika bangsa dalam kehidupan bernegara.

Sehubungan dengan penyelenggaraan OSN tersebut maka disusun buku panduan sebagai

acuan bagi para peserta, pendamping, juri, panitia penyelenggara OSN tahun 2017 dengan

harapan dapat mempermudah dalam melaksanakan tugas, koordinasi, komunikasi serta

pengambilan kebijakan lebih lanjut yang bersifat teknis maupun administrasi.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam

penyelenggaraan OSN tahun 2017. Kepada para peserta yang berbakat dan berprestasi, kami

ucapkan selamat berlomba, jadilah yang terbaik.

Panitia Olimpiade Sains

Nasional (OSN) 2017,

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LATAR BELAKANG ... 1

B. TUJUAN PELAKSANAAN ... 2

C. HASIL YANG DIHARAPKAN ... 2

BAB II KEGIATAN OSN ... 4

A. BIDANG LOMBA OSN 2017 ... 4

B. PESERTA/PENDAMPING/PEMBINA/JURI/PANITIA ... 4

C. TEMPAT LOMBA DAN PENGINAPAN ... 4

D. PENGHARGAAN ... 5

E. TATA TERTIB ... 6

F. MEDIA CENTER ... 7

G. POSKO KESEHATAN DAN KEAMANAN ... 7

H. ACARA PEMBUKAAN ... 7

I. ACARA PENUTUPAN ... 8

J. TEMPAT PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN ... 9

BAB III KILAS BALIK OSN ... 10

A. SEJARAH PENYELENGGARAAN OSN ... 10

B. PEROLEHAN MEDALI DARI TAHUN 2010 S.D . 2016 ... 17

BAB IV KEPANITIAAN ... 24

A. STRUKTUR KEPANITIAAN ... 24

B. URAIAN TUGAS ... 24

C. SEKSI-SEKSI ... 25

D. NARAHUBUNG ... 26

BAB V PENUTUP ... 28

LAMPIRAN ... 29

Lampiran 1. Logo OSN ... 29

Lampiran 2. Maskot OSN 2017 ... 30

Lampiran 3. Teks Janji Peserta dan Juri ... 31

Lampiran 4. Sekilas Riau ... 32

(4)
(5)

BAB I PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG

Sains berasal dari bahasa latin

scientia

yang berarti “pengetahuan” atau “mengetahui”

.

Sains dalam hal ini merujuk kepada sebuah sistem untuk mendapatkan pengetahuan yang

dengan menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menggambarkan dan

menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di alam. Pengertian sains juga merujuk

kepada susunan pengetahuan yang orang dapatkan melalui metode tersebut atau bahasa

yang lebih sederhana, sains adalah cara ilmu pengetahuan yang didapatkan dengan

menggunakan metode tertentu.

Pembangunan bangsa yang bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan

falsafah Pancasila dengan memperkuat jati diri dan karakter bangsa melalui pendidikan,

bertujuan membentuk manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta taat

mematuhi aturan hukum, mengembangkan modal sosial, menerapkan nilai-nilai luhur

budaya bangsa, dan memiliki kebanggaan terhadap bangsa Indonesia sebagai landasan

spiritual, moral, dan etika pembangunan bangsa.

Memperhatikan hal tersebut di atas, maka penyelenggaraan Olimpiade Sains Nasional

(OSN) bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dirasakan sangat penting. OSN

dilaksanakan sebagai sarana untuk mengasah dan menguji bakat, minat, serta

kemampuan peserta didik dari seluruh wilayah tanah air. Para peserta didik yang akan

berkompetisi di OSN adalah mereka yang telah teruji kapasitas, integritas, karakter, serta

kemampuan juang, yang dibuktikan dengan telah terseleksi di tingkat sekolah,

kecamatan, kabupaten, provinsi hingga tingkat nasional.

Sebagai upaya memberikan ruang bagi kreativitas dan potensi siswa di bidang sains dan

ilmu pengetahuan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Riau,

praktisi pendidikan, dan kalangan masyarakat profesi, menyelenggarakan Olimpiade

Sains Nasional (OSN) tahun 2017, yaitu suatu aktivitas yang mewadahi berbagai

kegiatan sains serta mampu mengangkat potensi yang dimiliki siswa hingga dapat

memberikan prestasi dan kebanggaan bagi dunia pendidikan khususnya, dan bangsa

Indonesia pada umumnya.

Hal ini tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003

Pasal 37 ayat (1) yang menyatakan bahwa Kurikulum pendidikan dasar dan menengah

wajib memuat: pendidikan agama; pendidikan kewarganegaraan; bahasa; matematika;

ilmu pengetahuan alam; ilmu pengetahuan sosial; seni dan budaya; pendidikan jasmani

dan olahraga; keterampilan/kejuruan; dan muatan lokal.

(6)

Dalam pasal 6 ayat (1) PP 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

dinyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada

jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: (1) kelompok mata pelajaran agama

dan akhlak mulia, (2) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, (3)

kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, (4) kelompok mata pelajaran

estetika, dan (5) kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.

Dengan terselenggaranya OSN tahun 2017, diharapkan akan tercipta insan cerdas dan

berdedikasi sebagai kader penerus dan pemimpin bangsa di masa yang akan datang yang

bertumpu pada kecintaan dan kebanggaan terhadap Bangsa dan Negara dengan

Pancasila, UUD NKRI 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik

Indonesia sebagai pilarnya.

B.

TUJUAN PELAKSANAAN

1.

Memotivasi peserta didik agar gemar belajar Sains, dan meningkatkan kemampuan

pengetahuan serta mendorong guru untuk selalu meningkatkan kualitas dan

kompetensinya;

2.

Memberikan wadah bagi peserta didik untuk unjuk kemampuan, berkompetisi

mencapai prestasi khususnya di bidang penguasaan sains;

3.

Mengembangkan kreativitas dan inovasi para peserta didik di bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi;

4.

Menumbuhkembangkan semangat persaudaraan dan persatuan, pertukaran informasi

dan pengalaman dalam pembelajaran di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi;

5.

Mengembangkan karakter peserta didik sebagai perwujudan upaya-upaya

pendidikan dan kebudayaan;

6.

Menumbuhkan semangat bhinneka tunggal ika, yaitu semangat nasionalisme

anak-anak dari seluruh penjuru tanah air.

C.

HASIL YANG DIHARAPKAN

1.

Lahirnya juara-juara OSN di berbagai bidang sains yang dapat menjadi teladan,

sumber inspirasi, dan sumber motivasi bagi peserta didik lainnya di seluruh tanah

air;

2.

Diterimanya penghargaan oleh peserta didik yang berprestasi di bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi;

3.

Dicapainya mutu pendidikan yang makin baik khususnya di bidang sains;

4.

Terjaringnya peserta didik yang unggul dan berprestasi di bidang sains untuk

dipersiapkan mewakili Indonesia dalam kompetisi serupa bertaraf internasional;

5.

Berkembangnya karakter peserta didik yang makin baik sebagai perwujudan

upaya-upaya pendidikan dan kebudayaan;

6.

Meningkatnya keingintahuan dan minat peserta didik terhadap sains untuk

meningkatkan semangat belajar dan berprestasi;

(7)
(8)

BAB II KEGIATAN OSN

Dalam pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) ada beberapa komponen kegiatan yang

selalu terkait dalam kegiatan tersebut, yaitu:

A.

BIDANG LOMBA OSN 2017

NO

BIDANG LOMBA

SD

SMP

SMA

1 Matematika

2 IPA

-

3 IPS

-

-

4 Informatika/ Komputer

-

-

5 Fisika

-

-

6 Kimia

-

-

7 Biologi

-

-

8 Kebumian

-

-

9 Geografi

-

-

10 Astronomi

-

-

11 Ekonomi

-

-

B.

PESERTA/PENDAMPING/PEMBINA/JURI/PANITIA

URAIAN

JENJANG PENDIDIKAN

SD SMP SMA JUMLAH

Peserta/Siswa

204 396 680 1.280

Pendamping

34 68 68 170

Pembina

68 - - 68

Juri

30 40 90 160

Assisten Juri

- - 80 80

Panitia Pusat

31 35 80 146

Panitia Daerah

5 25 90 120

TOTAL

372 564 1.080

2.024

C.

TEMPAT LOMBA DAN PENGINAPAN

1.

Jenjang SD

NO

BIDANG LOMBA

TEMPAT LOMBA

TEMPAT MENGINAP

1 Matematika

Aula Hotel Furaya

Hotel Furaya

2 IPA

Aula Hotel Furaya

Hotel Furaya

2.

Jenjang SMP

NO

BIDANG LOMBA

TEMPAT LOMBA

TEMPAT MENGINAP

1 Matematika

SMP Darma Yudha

Hotel Pangeran

2 IPA

SMP Darma Yudha

Hotel Pangeran

(9)

3.

Jenjang SMA

NO

BIDANG LOMBA

TEMPAT LOMBA

TEMPAT MENGINAP

1 Matematika

SMAN 1 Pekanbaru

Hotel Grand Central

2 Informatika/ Komputer

Politeknik Caltek Riau

Hotel Grand Central

3 Fisika

SMA Cendana

Pekanbaru

Hotel Grand Elite

4 Kimia

SMAN 4 Pekanbaru

Hotel Grand Mutiara

5 Biologi

SMA Cendana

Pekanbaru

Hotel Grand Mutiara

6 Kebumian

SMAN 8 Pekanbaru

Hotel Grand Central

7 Geografi

SMAN 8 Pekanbaru

Hotel Grand Central

8 Astronomi

SMA Cendana

Pekanbaru

Hotel Grand Mutiara

9 Ekonomi

SMK Labor,

Universitas Negeri Riau

Hotel Grand Central

D.

PENGHARGAAN

Penghargaan diberikan dalam bentuk:

1.

Sertifikat; diberikan kepada seluruh Peserta, Juri dan Pendamping Lomba.

2.

Hadiah uang pembinaan; diberikan kepada para juara I, II, III dan Harapan.

3.

Medali; diberikan kepada para juara I, II, dan III.

4.

Piala Bergilir; diberikan kepada juara umum OSN bagi Provinsi yang memperoleh

jumlah medali emas terbanyak.

Mekanisme pemberian penghargaan sebagai berikut:

1.

Para juara akan diberikan hadiah berupa uang, sertifikat dan medali setelah

pelaksanaan lomba selesai di lokasi lomba.

2.

Piala bergilir untuk juara umum diberikan pada saat acara penutupan Olimpiade

Sains Nasional.

KATEGORI

PENGHARGAAN

Juara Umum

Piala Juara Umum dan Piala Bergilir

dari Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan

Juara 1

Medali Emas

Juara 2

Medali Perak

Juara 3

Medali Perunggu

PENGHARGAAN KHUSUS OSN

TINGKAT SD

The Best Overall Bidang Matematika

Piala & Piagam

The Best Exploration Bidang Matematika

Piala & Piagam

The Best Theory Bidang Matematika

Piala & Piagam

The Best Theory Bidang IPA

(10)

The Best Over All Bidang IPA

PENGHARGAAN KHUSUS OSN

TINGKAT SMP

The Best Theory (Fisika, Biologi)

Piagam

The Best Experiment (Fisika, Biologi)

Piagam

PENGHARGAAN KHUSUS OSN

TINGKAT SMA

Absolute Winner (Fisika & Kimia)

Piala & Piagam

Best Theory (Fisika, Kimia, Biologi,

Astronomi)

Piala & Piagam

Best Data Analysis (Atronomi)

Piala & Piagam

Best Observation (Astronomi)

Piala & Piagam

Best Experiment (Fisika & Kimia)

Piala & Piagam

Kontestan Muda Terbaik (Komputer)

Piala & Piagam

Kontestan Terbaik untuk Kategori Soal

Kreatif (Komputer)

Piala & Piagam

Kontestan Wanita Terbaik (Komputer)

Piala & Piagam

Best Praktikum (Biologi)

Piala & Piagam

Terbaik Penelitian (Ekonomi)

Piala & Piagam

Terbaik Simulasi Perdagangan (Ekonomi)

Piala & Piagam

Terbaik Bidang Atmosfer (Kebumian)

Piala & Piagam

Terbaik Bidang Hidrosfer (Kebumian)

Piala & Piagam

Terbaik Bidang Geosfer (Kebumian)

Piala & Piagam

Terbaik Bidang Sains Keplanetan

(Kebumian)

Piala & Piagam

Terbaik Tes Praktikum (Geografi)

Piala & Piagam

Terbaik Tes Tertulis (Geografi)

Piala & Piagam

Terbaik Tes Multimedia (Geografi)

Piala & Piagam

E.

TATA TERTIB

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh para peserta dan pendamping adalah sebagai

berikut:

1.

Peserta menyerahkan berkas kelengkapan administrasi keikutsertaannya.

2.

Mengisi biodata peserta yang telah disediakan panitia.

3.

Peserta dan pendamping diwajibkan mengenakan tanda pengenal (id card) yang

diberikan panitia selama kegiatan OSN berlangsung.

4.

Akomodasi/penempatan kamar ditentukan oleh panitia.

5.

Biaya akomodasi dan konsumsi selama kegiatan berlangsung menjadi tanggung

jawab panitia.

6.

Akomodasi dan konsumsi dan kebutuhan lain di luar yang disediakan panitia,

menjadi tanggung jawab masing-masing peserta.

(11)

8.

Apabila ada peserta atau pendamping yang sakit atau mendapat suatu halangan,

segera melapor kepada panitia.

9.

Dilarang membawa dan atau menggunakan narkoba, minuman keras, dan

barang-barang yang dapat membahayakan keamanan diri sendiri maupun orang lain.

10.

Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan ditentukan kemudian

melalui pengumuman resmi yang dikeluarkan oleh panitia penyelenggara.

11.

Peserta wajib mengikuti acara pembukaan dan penutupan OSN yang telah ditetapkan

oleh panitia.

F.

MEDIA CENTER

Sebagai pusat kehumasan dan penyaluran informasi hasil-hasil lomba berada di Kantor

Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Jalan Cut Nyak Dien No. 3 Pekanbaru.

G.

POSKO KESEHATAN DAN KEAMANAN

Pada saat acara pembukaan dan penutupan, Posko Kesehatan dan Keamanan

dikoordinasi oleh Panitia Daerah. Selama kegiatan berlangsung, di setiap fasilitas

akomodasi peserta dan tempat penyelenggaraan kegiatan lomba disediakan Tim Medis

masing-masing Direktorat.

H.

ACARA PEMBUKAAN

SUSUNAN ACARA PEMBUKAAN

OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN)

TAHUN 2017

No

Waktu

Durasi

Acara

1

08.00 - 09.00

60'

Pra Acara

2

09.00 - 09.06

6'

Tari Persembahan

3

09.06 - 09.09

3'

Opening MC

4

09.09 - 09.14

5'

Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

5

09.14 - 09.21

7'

Mars OSN

6

09.21 - 09.25

4'

Pembacaan Doa

7

09.25 - 09.28

3'

Pengantar Singkat OSN

8

09.28 - 09.38

10 '

Laporan Ketua Pelaksana OSN 2017

9

09.38 - 09.42

15'

Penampilan Artis Daerah

10 09.42 - 09.47

5'

Janji Juri dan Peserta OSN

11 09.47 - 09.57

10'

Sambutan Gubernur Provinsi Riau

12 09.57 - 10.12

15'

Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI

13 10.12 - 10.20

8'

Prosesi Pembukaan di tandai dengan Pemukulan Kompang

14 10.20 - 10.30

10'

Penyerahan Piala Juara Umum OSN

(12)

I.

ACARA PENUTUPAN

SUSUNAN ACARA PENUTUPAN

OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN)

TAHUN 2017

No

Waktu

Durasi

Acara

1

14.00 - 14.40

40'

Pra Acara Pertunjukan Kesenian Di Pandu Mc

2

14.40 - 14.45

5'

Gubernur Dan Tamu Vip Dari Kementrian Bersama

Rombongan Pejabat Tiba Di Lokasi Acara Penutupan

3

14.45 - 14.50

5'

Pembukaan Acara Penutupan OSN Oleh Mc

4

14.50 - 14.55

5'

Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

5

14.55 - 15.05

10'

Laporan Hasil Penyelenggaraan OSN 2017

6

15.05 - 15.15

10'

Kilas Balik OSN

7

15.15 - 15.25

10'

Sambutan Gubernur Riau

8

15.25 - 15.35

10'

Tukar Menukar Cendera Mata Antara Gubenur Riau dan

Mendikbud Serta Penyerahan Piagam Penghargaan Kepada

Tuan Rumah OSN 2017

9

15.35 - 15.40

5'

Prosesi Serah Terima Pataka Kepada Tuan Rumah OSN

2018

10 15.40 - 15.55

15'

Sambutan Menteri Pendidikan Nasional Ri Sekaligus

Menutup Acara OSN 2017

11 15.55 - 16.00

5'

Pembacaan Doa

12 16.00 - 18.00

120'

Pengumuman Pemenang Para Juara OSN 2017 Serta

Penyerahan Medali Emas Masing-Masing Direktorat dan

Foto Bersama

Pengumuman Pemenang Juara Umum OSN 2017 Serta

Penyerahan Piala Bergilir Kepada Kontingen Juara Umum

dan Foto Bersama

13 18.05 - 18.10

5'

Gubernur dan Pejabat Kementrian Berserta Rombongan

Meninggalkan Tempat Acara

(13)

J.

TEMPAT PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN

(14)

BAB III KILAS BALIK OSN

Olimpiade Sains Nasional (OSN) telah menghasilkan prestasi-prestasi yang membanggakan

bagi bangsa Indonesia. Tuan Rumah pelaksana OSN memiliki tantangan cukup berat dalam

menyediakan fasilitas akomodasi dan transportasi yang diperlukan dalam pelaksanaan OSN.

Selama penyelenggaraan OSN ada beberapa provinsi yang telah menjadi tuan rumah

penyelenggaraan, yaitu DI Yogyakarta, Kalimantan Timur, Riau, Jawa Tengah, DKI Jakarta,

Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, Jawa

Barat, Kepuauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Bali, Sumatera Barat, Sulawesi Tengah,

Sumatera Selatan dan Riau sebagai tuan rumah tahun 2017.

A.

SEJARAH PENYELENGGARAAN OSN

1.

Bidang lomba pada tiap penyelenggaraan Olimpiade Sains Nasional:

NO

OSN KE-

TINGKAT

BIDANG LOMBA

1

I

SMA

Matematika

Kimia

Biologi

Komputer

2

II

SD

Matematika

IPA

SMP

Kimia

SMA

Biologi

Fisika

Komputer

3

III

SD

Matematika

IPA

SMP

Kimia

SMA

Biologi

Fisika

Komputer

4

IV

SD

Matematika

IPA

SMP

Kimia

SMA

Biologi

Fisika

Komputer

Astronomi

Ekonomi

5

V

SD

Matematika

IPA

SMP

Kimia

(15)

Fisika

Komputer

Astronomi

Ekonomi

6

VI

SD

Matematika

IPA

SMP

Kimia

SMA

Biologi

Fisika

Komputer

Astronomi

Ekonomi

7

VII

SD

Matematika

IPA

SMP

Kimia

SMA

Biologi

Fisika

Komputer

Astronomi

Ekonomi

8

VIII

SD

Matematika

IPA

SMP

Kimia

SMA

Biologi

Fisika

Komputer

Astronomi

Ekonomi

Kebumian

SLB

IPA SDLB

Matematika SDLB

9

IX

SD

Matematika

IPA

SMP

Kimia

SMA

Biologi

Fisika

Komputer

Astronomi

Ekonomi

Kebumian

SLB

IPA SDLB

(16)

Matematika SMPLB

10

X

SD

Matematika

IPA

SMP

Kimia

SMA

Biologi

Fisika

Komputer

Astronomi

Ekonomi

Kebumian

PKLK DIKDAS

MIPA SDLB

MIPA SMPLB

Cerdas Cermat MIPA SDLB

GURU

Cerdas Cermat MIPA SMPLB

Fisika Biologi

11

XI

SMP

Matematika

Fisika

Kimia

Biologi

IPS Terpadu

PKLK Didkas

Matematika

IPA

Cerdas Cermat MIPA

Bisnis Plan

IT

SD

Matematika

IPA

SMA

Biologi

Fisika

Komputer

Astronomi

Ekonomi

Kebumian

PKLK DIKMEN

Matematika

Fisika

Biologi

Guru

Matematika SMP

(17)

Guru Kelas SD

12

XII

SD

Matematika

IPA

PKLK DIKDAS

Matematika

IPA

Cerdas Cermat MIPA

Bisnis Plan

IT

SMA

Matematika

Fisika

Biologi

Kimia

Astronomi

Komputer

Ekonomi

Kebumian

SMK

Matematika Terapan

Matematika Teknologi

Biologi Terapan

Kimia Terapan

Fisika Terapan

PKLK DIKMEN

Matematika

IPA

GURU

Guru Kelas SD

IPA Terpadu SMP

Matematika SMP

Fisika SMA/ SMK

Kimia SMA/ SMK

Biologi SMA/ SMK

Matematika SMA/ SMK

SMP

Matematika

Fisika

Biologi

IPS Terpadu

13

XIII

SMA

(18)

Geografi

SMK

Matematika Terapan

Matematika Teknologi

Biologi Terapan

Kimia Terapan

Fisika Terapan

PKLK DIKMEN

Matematika

Fisika

Biologi

PKLK DIKDAS

Matematika

IPA

Cerdas Cermat MIPA

Bisnis Plan

IT

SD

Matematika

IPA

SMP

Matematika

Fisika

Biologi

IPS Terpadu

14

XIV

SD

Matematika

IPA

PKLK DIKDAS

Matematika

IPA

Cerdas Cermat MIPA

Bisnis Plan

IT

SMA

Matematika

Fisika

Biologi

Kimia

Astronomi

Komputer

Ekonomi

Kebumian

Geografi

SMK

Matematika Terapan

Matematika Teknologi

Bilogi Terapan

(19)

Fisika

Biologi

SMP

Matematika

Fisika

Biologi

IPS Terpadu

15

XV

SD

Matematika

IPA

SMP

Matematika

Fisika

Biologi

IPS Terpadu

SMA

Matematika

Fisika

Biologi

Kimia

Astronomi

Komputer

Ekonomi

Kebumian

Geografi

16

XVI

SD

Matematika

IPA

SMP

Matematika

Fisika

Biologi

IPS Terpadu

SMA

(20)

2.

Tuan Rumah dan Juara umum pada tiap penyelenggaraan Olimpiade Sains

Nasional:

OSN Ke-

Waktu

Tempat

Juara Umum

I

10 September 2002

Yogyakarta,

DI Yogyakarta

Jawa Tengah

II

15-19 September 2003

Balikpapan,

Kalimantan Timur

Jawa Tengah

III

24-29 Agustus 2004

Pekanbaru, Riau

DKI Jakarta

IV

4-9 September 2005

Semarang,

Jawa Tengah

DKI Jakarta

V

4-9 September 2006

Jakarta, DKI Jakarta

Jawa Tengah

VI

3-8 September 2007

Surabaya,

Jawa Timur

Jawa Tengah

VII

8-14 Agustus 2008

Makassar,

Sulawesi Selatan

Jawa Tengah

VIII

3-9 Agustus 2009

Jakarta, DKI Jakarta

DKI Jakarta

IX

1-7 Agustus 2010

Medan,

Sumatera Utara

DKI Jakarta

X

15-20 Juli 2011

Manado,

Sulawesi Utara

Jawa Tengah

11-16 September 2011

XI

28 Juni

4 Juli 2012

Pontianak,

Kalimantan Barat

Jawa Tengah

2-7 September 2012

Jakarta, DKI Jakarta

XII

15-21 Mei 2013

Batam, Kep. Riau

Jawa Tengah

2-7 September 2013

Bandung, Jawa Barat

XIII

4-9 Mei 2014

Denpasar, Bali

DKI Jakarta

15-21 Mei 2014

Padang,

Sumatera Barat

1-7 September 2014

Mataram,

Nusa Tenggara Barat

XIV

17-23 Mei 2015

Yogyakarta,

DI Yogyakarta

Jawa Tengah

Palu,

Sulawesi Tengah

XV

15-21 Mei 2016

Palembang,

Sumatera Selatan

Jawa Tengah

(21)

B.

PEROLEHAN MEDALI DARI TAHUN 2010 S.D. 2016

1.

Rekapitulasi Perolehan Medali OSN Tahun 2010

NO

PROPINSI

MEDALI

Emas

Perak

Perunggu

1 DKI Jakarta

20

29

41

2 Jawa Tengah

14

39

32

3 Banten

9

15

7

4 Jawa Barat

8

11

11

5 Jawa Timur

6

15

35

6 Bali

4

3

7

7 Riau

4

1

8

8 D.I. Yogyakarta

3

7

8

9 Sumatera Utara

1

4

10

10 Sulawesi Selatan

1

4

3

11 Jambi

1

2

5

12 Sumatera Selatan

1

4

3

13 Aceh

1

-

1

14 Lampung

-

5

5

15 Sumatera Barat

-

2

9

16 Kalimantan Barat

-

2

8

17 Nusa Tenggara Barat

-

2

4

18 Nusa Tenggara Timur

-

1

2

19 Kalimantan Timur

-

1

2

20 Kepulauan Riau

-

1

2

21 Gorontalo

-

0

4

22 Kalimantan Tengah

-

0

2

23 Sulawesi Tengah

-

0

2

24 Kep. Bangka Belitung

-

0

1

25 Sulawesi Utara

-

-

1

26 Sulawesi Tenggara

-

-

1

27 Maluku Utara

-

-

1

28 Papua

-

-

1

29 Bengkulu

-

-

-30 Kalimantan Selatan

-

-

-31 Sulawesi Barat

-

-

-32 Maluku

-

-

(22)

-2.

Rekapitulasi Perolehan Medali OSN Tahun 2011

NO

PROPINSI

MEDALI

Emas

Perak

Perunggu

1 Jawa Tengah

21

29

29

2 Dki Jakarta

20

32

34

3 Jawa Timur

11

22

30

4 Jawa Barat

6

13

17

5 Banten

4

12

15

6 Sumatera Utara

4

2

9

7 Di Yogyakarta

2

8

11

8 Sulawesi Selatan

2

3

5

9 Sumatera Barat

2

3

1

10 Riau

2

1

6

11 Bali

1

11

13

12 Kalimantan Barat

1

3

5

13 Kepulauan Riau

1

2

3

14 Sumatera Selatan

1

-

7

15 Maluku

1

-

-

16 Nusa Tenggara Barat

-

3

3

17 Kalimantan Timur

-

2

4

18 Jambi

-

2

3

19 Sulawesi Utara

-

1

1

20 Gorontalo

-

1

-

21 Kalimantan Selatan

-

1

-

22 Sulawesi Barat

-

1

-

23 Aceh

-

-

7

24 Lampung

-

-

7

25 Kalimantan Tengah

-

-

4

26 Kepulauan Bangka Belitung

-

-

2

27 Nusa Tenggara Timur

-

-

2

28 Maluku Utara

-

-

1

29 Papua

-

-

1

30 Sulawesi Tengah

-

-

1

31 Sulawesi Tenggara

-

-

1

32 Bengkulu

-

-

-

(23)

3.

Rekapitulasi Perolehan Medali OSN Tahun 2012

NO

PROPINSI

MEDALI

Emas

Perak

Perunggu

1 Jawa Tengah

23

40

34

2 DKI Jakarta

18

24

32

3 Jawa Timur

13

24

33

4 Banten

7

6

14

5 Jawa Barat

6

12

25

6 D.I. Yogyakarta

4

9

11

7 Sumatera Utara

4

7

4

8 Bali

2

8

16

9 Riau

2

6

12

10 Sulawesi Selatan

2

3

8

11 Sumatera Barat

2

2

6

12 Lampung

1

2

3

13 Kepulauan Riau

1

1

-

14 Kalimantan Tengah

1

-

2

15 Nusa Tenggara Barat

-

5

9

16 Kalimantan Timur

-

2

5

17 Sulawesi Utara

-

2

4

18 Sumatera Selatan

-

2

4

19 Gorontalo

-

2

4

20 Aceh

-

2

3

21 Sulawesi Tenggara

-

1

-

22 Jambi

-

1

5

23 Kalimantan Barat

-

1

3

24 Papua

-

1

1

25 Kalimantan Selatan

-

-

2

26 Maluku

-

-

2

27 Nusa Tenggara Timur

-

-

2

28 Sulawesi Barat

-

-

1

29 Kep. Bangka Belitung

-

-

1

4.

Rekapitulasi Perolehan Medali OSN Tahun 2013

NO

PROPINSI

MEDALI

Emas

Perak

Perunggu

1 Jawa Tengah

26

36

44

2 DKI Jakarta

26

28

32

3 Jawa Timur

8

22

32

4 Jawa Barat

8

20

26

5 Banten

7

15

11

(24)

7 Sumatera Utara

3

3

8

8 Kalimantan Barat

3

1

4

9 Bali

2

8

9

10 Gorontalo

2

3

6

11 Riau

1

4

7

12 Sumatera Barat

1

3

4

13 Kalimantan Timur

1

2

4

14 Nusa Tenggara Timur

1

1

1

15 Sulawesi Tengah

1

-

2

16 Sulawesi Tenggara

1

-

-

17 Aceh

-

3

3

18 Sulawesi Utara

-

2

2

19 Sulawesi Selatan

-

1

10

20 Lampung

-

1

9

21 Jambi

-

1

7

22 Kepulauan Riau

-

1

4

23 Kalimantan Tengah

-

1

2

24 Nusa Tenggara Barat

-

1

2

25 Bengkulu

-

1

1

26 Sumatera Selatan

-

-

3

27 Kep. Bangka Belitung

-

-

2

28 Kalimantan Selatan

-

-

2

29 Maluku

-

-

2

30 Papua

-

-

1

5.

Rekapitulasi Perolehan Medali OSN Tahun 2014

NO

PROPINSI

MEDALI

Emas

Perak

Perunggu

1 DKI Jakarta

25

30

37

2 Jawa Tengah

16

43

34

3 Jawa Timur

12

21

29

4 Jawa Barat

12

19

33

5 Banten

5

14

17

6 DI Yogyakarta

4

12

14

7 Bali

4

3

7

8 Gorontalo

4

3

2

9 Sumatera Barat

3

2

14

10 Riau

2

4

8

11 Jambi

2

2

3

12 Nusa Tenggara Barat

2

2

-

13 Sumatera Utara

1

5

8

(25)

15 Aceh

1

2

3

16 Lampung

1

1

10

17 Kalimantan Timur

1

1

4

18 Kalimantan Tengah

1

1

1

19 Nusa Tenggara Timur

1

-

1

20 Sulawesi Selatan

-

4

11

21 Kalimantan Selatan

-

1

3

22 Kep. Bangka Belitung

-

1

2

23 Papua

-

1

1

24 Sulawesi Tengah

-

-

-

25 Sulawesi Utara

-

-

7

26 Kep. Riau

-

-

1

27 Bengkulu

-

-

1

28 Sumatera Selatan

-

-

1

29 Papua Barat

-

-

1

30 Sulawesi Barat

-

-

-31 Sulawesi Tenggara

-

-

-32 Maluku

-

-

-33 Maluku Utara

-

-

-6.

Rekapitulasi Perolehan Medali OSN Tahun 2015

NO

PROPINSI

MEDALI

Emas

Perak

Perunggu

1 Jawa Tengah

24

26

34

2 DKI Jakarta

17

26

27

3 Jawa Timur

12

18

14

4 Banten

7

15

13

5 Jawa Barat

6

14

24

6 DI Yogyakarta

5

15

20

7 Bali

3

4

14

8 Jambi

3

3

7

9 Sumatera Utara

2

9

9

10 Sumatera Barat

1

4

7

11 Gorontalo

1

4

4

12 Sulawesi Selatan

1

3

7

13 Kalimantan Barat

1

1

5

14 Aceh

1

-

4

15 Kalimantan Timur

-

6

5

16 Lampung

-

2

9

17 Riau

-

2

6

18 Sulawesi Utara

-

2

0

(26)

20 Nusa Tenggara Barat

-

1

3

21 Nusa Tenggara Timur

-

1

-

22 Kalimantan Selatan

-

-

4

23 Bengkulu

-

-

3

24 Sumatera Selatan

-

-

3

25 Sulawesi Tengah

-

-

3

26 Kalimantan Tengah

-

-

1

27 Sulawesi Tenggara

-

-

1

28 Kep. Bangka Belitung

-

-

-29 Sulawesi Barat

-

-

-30 Maluku

-

-

-31 Maluku Utara

-

-

-32 Papua

-

-

-33 Papua Barat

-

-

-34 Kalimantan Utara

-

-

-7.

Rekapitulasi Perolehan Medali OSN Tahun 2016

NO

PROPINSI

MEDALI

Emas

Perak

Perunggu

1 Jawa Tengah

18

21

26

2 DKI Jakarta

16

33

33

3 Jawa Barat

10

21

17

4 Jawa Timur

10

14

26

5 Banten

7

12

17

6 Riau

4

6

10

7 Sulawesi Selatan

3

4

5

8 DI Yogyakarta

2

14

19

9 Sumatera Utara

2

1

13

10 Kalimantan Barat

2

-

8

11 Bali

1

12

12

12 Sumatera Barat

1

5

9

13 Gorontalo

1

1

5

14 Kalimantan Selatan

1

1

4

15 Kalimantan Tengah

1

1

-

16 Sulawesi Utara

1

-

2

17 Sumatera Selatan

-

5

6

18 Kalimantan Timur

-

2

5

19 Kepulauan Riau

-

2

4

20 Jambi

-

2

3

21 Sulawesi Tengah

-

1

3

22 Nusa Tenggara Barat

-

1

2

(27)

24 Kep. Bangka Belitung

-

-

3

25 Lampung

-

-

3

26 Aceh

-

-

2

27 Papua

-

-

1

(28)

BAB IV KEPANITIAAN

A.

STRUKTUR KEPANITIAAN

Struktur kepanitiaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) tahun 2017 terdiri atas unsur:

1.

Pelindung

a.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

b.

Gubernur Provinsi Riau.

2.

Penasehat

a.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

b.

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

3.

Pengarah Teknis

Para Direktur di Lingkungan Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah

4.

Ketua I dan II

a.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

b.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau.

5.

Sekretaris Umum

Kepala Bagian Perencanaan dan Penganggaran, Sekretariat Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah.

6.

Sekretaris I, II, dan III

a.

Kepala Bagian Keuangan dan BMN, Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan

Dasar dan Menengah.

b.

Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian, Sekretariat Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah.

c.

Kepala Bagian Hukum, Tatalaksana dan Kerjasama, Sekretariat Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah.

7.

Sekretariat

Para pejabat eselon dan staf yang ditunjuk di lingkungan Ditjen Pendidikan Dasar dan

Menengah serta Dinas Pendidikan Provinsi Riau.

8.

Seksi-Seksi

Seksi-seksi pada Sekretariat dan Direktorat terdiri dari: Seksi Acara, Seksi

Transportasi, Seksi Akomodasi/Konsumsi, Seksi Pelaksanaan Lomba, Seksi

Dokumentasi dan Pelaporan, Seksi Kesehatan, Seksi Keamanan, Seksi Perlengkapan,

Seksi Publikasi/Humas dan Seksi Keuangan.

B.

URAIAN TUGAS

1.

Ketua

a.

Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan kepanitiaan baik keluar maupun ke

dalam untuk suksesnya acara OSN.

b.

Koordinator umum semua panitia.

(29)

2.

Sekretaris Umum

a.

Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan kepanitiaan khususnya yang berkaitan

dengan administrasi mulai dari persiapan sampai selesainya OSN.

b.

Menjadi pengarah dan pengawas terhadap seksi sekretariat, seksi acara, seksi

publikasi dan dokumentasi, akomodasi, transportasi, keamanan dan perlengkapan.

3.

Sekretaris I, II dan III

a.

Bertanggung jawab terhadap kelancaran administrasi kepanitiaan.

b.

Membantu semua tugas-tugas sekretaris umum.

c.

Mewakili sekretaris umum bila berhalangan hadir.

C.

SEKSI-SEKSI

1.

Seksi Acara

a.

Bertanggung jawab terhadap kelancaran acara pembukaan, penutupan dan selama

kegiatan OSN berlangsung.

b.

Menyiapkan agenda acara pembukaan, penutupan dan kegiatan OSN.

c.

Menyiapkan tempat pelaksanaan kegiatan.

d.

Bekerjasama dengan panitia lokal, khususnya di seksi yang sama.

e.

Berkoordinasi dengan sekretaris umum.

2.

Seksi Akomodasi

a.

Bertanggung jawab terhadap kelancaran penginapan peserta.

b.

Menjajaki dengan pihak ketiga, untuk memberikan proposal penawaran harga

dengan mempertimbangkan kualitas dan kemampuan anggaran.

c.

Mendata peserta OSN sesuai dengan kapasitas penginapan, mengatur waktu

check-in dan check-out, dan fasilitas apa saja yang boleh dan tidak boleh digunakan

dalam penginapan.

d.

Bekerjasama dengan panitia lokal, terutama seksi yang sama.

b.

Berkoordinasi dengan wakil ketua dalam melaksanakan tugas-tugas kepanitiaan.

3.

Seksi Konsumsi

a.

Bertanggungjawab terhadap kelancaran konsumsi peserta OSN.

b.

Menjajaki dengan pihak ketiga yang akan menjadi supplier makanan/catering, yang

berkualitas, tepat waktu dan harga terjangkau.

c.

Mengatur ruangan representative untuk makan, minum dan snack.

d.

Bekerjasama dengan panitia lokal khususnya seksi yang sama.

e.

Bekerjasama dengan bendahara/wakil bendahara untuk melaksanakan tugas-tugas

kepanitiaan.

4.

Seksi Transportasi

a.

Bertanggungjawab terhadap kelancaran transportasi peserta, panitia pusat dan

panitia daerah dari tempat penginapan ke tempat kegiatan.

b.

Bekerjasama dengan panitia lokal khususnya di seksi yang sama.

c.

Berkoordinasi dengan wakil ketua dalam melaksanakan tugas-tugas kepanitiaan.

5.

Seksi Sekretariat

a.

Bertanggung jawab terhadap kelancaran surat menyurat yang berkaitan dengan

OSN.

(30)

c.

Bekerjasama dengan panitia lokal, khususnya di seksi yang sama.

d.

Berkoordinasi dengan sekretaris umum dan wakil sekretaris dalam melaksanakan

tugas-tugas kepanitiaan.

6.

Seksi Publikasi dan Dokumentasi

a.

Bertanggung jawab terhadap publikasi OSN melalui berbagai media yang bisa

dijangkau, seperti press release, iklan, spanduk, umbul-umbul, dll.

b.

Membuat bulletin atau website tentang OSN

c.

Melakukan dokumentasi selama kegiatan OSN

d.

Bekerjasama dengan panitia lokal khususnya di seksi yang sama

e.

Berkoordinasi dengan Sekretaris Umum dan Sekretariat

7.

Seksi Keamanan

a.

Bertanggung jawab terhadap keamanan dan kenyamanan kegiatan OSN.

b.

Melakukan pengamanan terhadap tamu penting (VVIP: Menteri Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan dan Gubernur Sumatera Selatan).

c.

Bekerjasama dengan Kepolisian Daerah (POLDA), atau POLRES setempat atau

dengan pihak-pihak pengamanan lain jika dianggap perlu.

d.

Bekerjasama dengan panitia lokal khususnya di seksi yang sama.

e.

Berkoordinasi dengan wakil ketua dalam melaksanakan tugas-tugas kepanitiaan.

D.

NARAHUBUNG

1.

Panitia Pusat

a.

Setditjen Dikdasmen

1.

Satriyo Wibowo

No. HP: 087883858185

2.

Margo Subekti

No. HP: 081218519455

3.

Gunawan Laksono

No. HP: 08118040400

b.

Direktorat Pembinaan SD

1.

Setiawan Witaradya

No. HP: 08128501979

2.

Enfira Yanuaristi

No. HP: 085721515555

3.

Setio Nugroho

No. HP: 085227418282

c.

Direktorat Pembinaan SMP

1.

Retno Juni R

No. HP: 0818425232

2.

Habibah Chairani

No. HP: 0811878472

3.

Abdul Kholiq

No. HP: 081286323456

d.

Direktorat Pembinaan SMA

1.

Asep Sukmayadi

No. HP: 081222487310

2.

Rosyid Ahmadi

No. HP: 082113123889

(31)

2.

Kontak Person Panitia Provinsi

a.

Sekretariat Provinsi

1.

H. Anasri

HP: 08127581212

2.

Ahyu Suhendra,SE

HP: 082172577268

3.

H. Affan, S.Sos

HP: 082170028647

4.

Drs. H. Basri, M.Pd

HP: 085289001174

b.

Jenjang SD

1.

Dra. Dewi Andamari

HP: 082171239333

2.

Dra. Putri Eko Luzee

HP: 08127517778

3.

Saidina Umar

HP: 081371946584

c.

Jenjang SMP

1.

H. Miswanto, M.Pd

HP: 08127616283

2.

Julita, S.Sos, M.Si

HP: 081268666562

3.

Yuniwati

HP: 08127526434

d.

Jenjang SMA

(32)

BAB V PENUTUP

Keberhasilan penyelenggaraan OSN ditentukan adanya faktor perencanaan yang terprogram

dengan baik, tenaga yang profesional dan adanya pengelolaan yang baik dan terkoordinir.

Diharapkan seluruh kegiatan yang telah dituangkan dalam program kerja/kegiatan

masing-masing harap dijadikan pedoman/pegangan oleh seluruh pihak yang relevan agar apa yang

menjadi tujuan dapat tercapai. Selain itu kerjasama antara pengelola dan unsur terkait dibina

dengan baik agar pelaksanaan program setiap kegiatan dapat berjalan lancar.

(33)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Logo OSN

Bentuk rubik menggambarkan bidang ilmu dari lomba OSN yaitu Sains.

Bentuk rubik juga mengandung makna bahwa meskipun para peserta berjuang dengan

cara yang berbeda dan memiliki konsentrasi ilmu yang berbeda, namun semuanya tetap

memiliki satu tujuan yang sama yaitu meraih kesuksesan dan mengharumkan nama

Bangsa Indonesia di dunia.

Setiap sisi rubik menggambarkan huruf awal dari kata LOMBA SAINS NASIONAL

yaitu huruf O di sisi atas, S di sisi kiri dan N di sisi kanan.

Perbedaan bentuk dan warna di setiap sisi yang ada mengandung makna keberagaman

dari peserta yang tidak hanya berasal dari satu daerah saja, melainkan berasal dari seluruh

daerah di Indonesia.

(34)

Lampiran 2. Maskot OSN 2017

Burung Serindit

S

erindit Melayu atau

Loriculus galgulus

merupakan burung

khas Riau. Burung serindit melayu ditetapkan sebagai hewan

khas, maskot, atau fauna identitas provinsi Riau yang

ditetapkan sebagai fauna identitas provinsi Riau.

Nama ilmiah hewan berukuran kecil dari famili Psittacidae

ini adalah

Loriculus galgulus

merupakan salah satu diantara

belasan spesies anggota genus

Loriculus

(serindit). Dalam

bahasa Inggris dikenal sebagai Blue-crowned Hanging

Parrot. Sedangkan di Indonesia mempunyai beberapa nama

lokal seperti Entlit dan Talisok (Dayak), Lissak (Sumatera),

Tripas kelit (Melayu).

Penetapan burung Serindit Melayu sebagai burung khas atau

fauna identitas Riau tidak terlepas dari budaya masyarakat Riau terkait burung ini. Selain

menjadi burung peliharaan favorit, burung Serindit Melayu telah dikenal dalam berbagai

cerita rakyat dan menjadi lambang kearifan, kebijaksanaan, keindahan, keberanian, kesetiaan,

kerendahan hati masyarakat Riau.

(35)
(36)

Lampiran 4. Sekilas Riau

A.

Sejarah

R

iau adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian tengah pulau

Sumatera. Provinsi ini terletak di bagian tengah pantai timur Pulau Sumatera, yaitu di

sepanjang pesisir Selat Melaka. Hingga tahun 2004, provinsi ini juga meliputi

Kepulauan Riau, sekelompok besar pulau-pulau kecil (pulau-pulau utamanya antara

lain Pulau Batam dan Pulau Bintan) yang terletak di sebelah timur Sumatera dan

sebelah selatan Singapura. Kepulauan ini dimekarkan menjadi provinsi tersendiri pada

Juli 2004. Ibu kota dan kota terbesar Riau adalah Pekanbaru. Kota besar lainnya antara

lain Dumai, Selatpanjang, Bagansiapiapi, Bengkalis, Bangkinang, Tembilahan, dan

Rengat.

Pembentukan Provinsi Riau ditetapkan dengan Undang-undang Darurat Nomor 19

Tahun 1957. Kemudian diundangkan dalam Undang-undang Nomor 61 tahun 1958.

Sama halnya dengan provinsi lain yang ada di Indonesia, untuk berdirinya Provinsi

Riau memakan waktu dan perjuangan yang cukup panjang, yaitu hampir 6 tahun (17

November 1952 s/d 5 Maret 1958).

Dengan surat keputusan Presiden tertanggal 27 Februari 1958 No. 258/M/1958 telah

diangkat Mr. S.M. Amin, Gubernur KDH Provinsi Riau di lakukan pada tanggal 5

Maret 1958 di Tanjungpinang oleh Menteri Dalam Negeri yang diwakili oleh Sekjen

Mr. Sumarman. Pelantikan tersebut dilakukan di tengah-tengah klimaksnya gerakan

koreksi dari daerah melalui PRRI di Sumatera Tengah yang melibatkan secara langsung

daerah Riau. Dengan demikian, Pemerintah Daerah Riau yang baru terbentuk harus

mencurahkan perhatian dan kegiatannya untuk memulihkan keamanan di daerahnya

sendiri.

(37)

darurat, para pedagang yang mampu dikerahkan untuk mengadakan persediaan bahan

makanan yang luas. Dengan demikian dalam waktu singkat arus lalu lintas barang yang

diperlukan rakyat berangsur-angsur dapat dipulihkan kembali.

Di Riau Daratan yang baru dibebaskan dari pengaruh PRRI, pemerintahan di

Kabupaten mulai ditertibkan. Sebagai Bupati Inderagiri di Rengat ditunjuk Tengku

Bay, di Bengkalis Abdullah Syafei. Di Pekanbaru dibentuk filial Kantor Gubernur yang

pimpinannya didatangkan dari kantor Gubernur Tanjungpinang, yaitu Bupati Dt. Wan

Abdurrachman dibantu oleh Wedana T. Kamaruzzaman.

sumber:wikipedia.org

B.

Geografi

Luas wilayah provinsi Riau adalah 87.023,66 km², yang membentang dari lereng Bukit

Barisan hingga Selat Malaka. Riau memiliki iklim tropis basah dengan rata-rata curah

hujan berkisar antara 2000-3000 milimeter per tahun, serta rata-rata hujan per tahun

sekitar 160 hari.

Batas wilayah provinsi Riau adalah:

1.

Sebelah Timur, Riau berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Barat dan Malaysia

2.

Sebelah Utara, Riau berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja

3.

Sebelah Selatan, Riau berbatasan dengan Kepulauan Bangka Belitung dan Provinsi

Jambi

4.

Sebelah Barat, Riau berbatasan dengan Singapura dan Malaysia.

C.

Struktur Pemerintahan

1.

Ibukota Provinsi

Kota Pekanbaru adalah ibu kota dan kota terbesar di

provinsi Riau, Indonesia. Kota ini merupakan salah

satu sentra ekonomi terbesar di bagian timur Pulau

Sumatera, dan termasuk sebagai kota dengan tingkat

pertumbuhan, migrasi dan urbanisasi yang tinggi.

Kota ini berawal dari sebuah pasar (

pekan

) yang

didirikan oleh pedagang Minangkabau. Hari jadi kota

ini ditetapkan pada tanggal 23 Juni 1784. Kota

Pekanbaru tumbuh pesat dengan berkembangnya

industri terutama yang berkaitan dengan minyak

bumi, serta pelaksanaan otonomi daerah.

Pekanbaru

mempunyai

satu

bandar

udara

(38)

2.

Periode Pemerintahan

Gubernur

Mulai Jabatan

Akhir Jabatan

Mohammad Amin

5 Maret 1958

6 Januari 1960

Kaharuddin Nasution

1960

1966

Arifin Achmad

1966

1978

Subrantas Siswanto

1978

1980

Imam Munandar

2 Oktober 1980

6 Agustus 1988

Soeripto

28 Desember 1988

28 Desember 1998

Saleh Djasit

28 Desember 1998

21 November 2003

Rusli Zainal

21 November 2003

31 Juli 2008

Wan Abubakar

31 Juli 2008

21 November 2008

Rusli Zainal

21 November 2008

12 November 2013

Djohermansyah Djohan

(Pejabat Sementara)

21 November 2013

19 Februari 2014

Annas Maamun

19 Februari 2014

25 September 2014

Arsyadjuliandi Rachman

25 September 2014

Petahana

Lampiran 5. Objek Wisata

Istana Siak Sri Indrapura

I

stana Siak Sri Inderapura

atau

Istana

Asserayah

Hasyimiah

atau

Istana

Matahari Timur merupakan

kediaman

resmi

Sultan

Siak yang mulai dibangun

pada tahun 1889, yaitu

pada masa pemerintahan

Sultan Syarif Hasyim.

Istana ini merupakan

peninggalan Kesultanan

Siak

Sri

Inderapura

yang selesai dibangun

pada tahun 1893. Kini istana ini

masuk wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Siak.

(39)

Istana Siak memiliki arsitektur bercorak Melayu, Arab, dan Eropa. Bangunannya terdiri

dari dua lantai. Lantai bawah dibagi menjadi enam ruangan sidang: Ruang tunggu para

tamu, ruang tamu kehormatan, ruang tamu laki-laki, ruang tamu untuk perempuan, satu

ruangan di samping kanan adalah ruang sidang kerajaan, juga digunakan untuk ruang

pesta. Lantai atas terbagi menjadi sembilan ruangan, berfungsi untuk istirahat Sultan

serta para tamu istana. Di puncak bangunan terdapat enam patung burung elang sebagai

lambang keberanian Istana. Sementara pada halaman istana masih dapat dilihat delapan

meriam menyebar ke berbagai sisi-sisi halaman istana, kemudian di sebelah kiri belakang

istana terdapat bangunan kecil yang dahulunya digunakan sebagai penjara sementara.

sumber: http://wikipedia.org

Masjid Raya An Nur Pekanbaru

M

asjid

Agung

An

Nur

merupakan sebuah masjid yang

terletak di Pekanbaru, Indonesia.

Masjid ini dibangun pada tahun

1963 dan selesai pada tahun

1968. Masjid yang di ibukota

Provinsi

Riau,

Pekanbaru

tersebut saat ini merupakan salah

satu yang termegah di Indonesia.

Dilihat dari sisi bangunannya,

masjid

banyak

mendapat

pengaruh dari gaya arsitektur

Melayu, Turki, Arab dan India.

Mesjid Agung An Nur berdiri tanggal 27 Rajab

1388 H atau bertepatan dengan tanggal 19 Oktober 1968, Masjid Agung

An-Nur diresmikan oleh Arifin Ahmad, Gubernur Riau waktu itu dan tahun 2000 pada

masa gubernur Saleh Djasit mesjid ini direnovasi secara besar-besaran.

[1]

Masjid Agung An-Nur Riau yang kita saksikan begitu megah saat ini bukanlah bangunan

asli hasil pembangunan tahun 1966 dan diresmikan tahun 1968. Tapi merupakan

bangunan hasil renovasi total dan pembangunan kembali dari masjid Agung An-Nur

yang lama. Di pergantian milenium tahun 2000 lalu, pada saat Riau dibawah

kepemimpinan gubernur Shaleh Djasit, Masjid Agung An-Nur yang lama di rombak total

ke bentuknya saat ini.

(40)

Dalam sejarahnya Masjid Agung An-Nur pernah menjadi kampus bagi Fakultas

Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Syarif Kasim Pekabaru di awal

pendiriannya hingga tahun 1973. IAIN Sultan Syarif Kasim kini Menjadi Universitas

Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN SUSKA) Pekanbaru.

sumber: http://wikipedia.org

Candi Muara Takus

K

ompleks Candi Muara Takus, satu-satunya peninggalan sejarah yang berbentuk candi

di Riau. Candi bernuansa Buddhistis ini merupakan bukti bahwa agama Budha pernah

berkembang di kawasan ini. Candi Muara

Takus terletak di desa Muara Takus,

Kecamatan Tigabelas Koto Kampar,

Kabupaten

Kampar,

Propinsi

Riau.

Jaraknya dari Pekanbaru, Ibukota Propinsi

Riau, sekitar 128 Km.

Candi Muara Takus merupakan candi

Buddha, terlihat dari adanya stupa, yang

merupakan lambang Buddha Gautama.

Ada pendapat yang mengatakan bahwa

candi ini merupakan campuran dari bentuk

candi Buddha dan Syiwa.

Bangunan yang utama adalah yang disebut Candi Tuo. Candi ini berukuran 32,80 m x

21,80 m dan merupakan candi bangunan terbesar di antara bangunan yang ada. Letaknya

di sebelah utara Candi Bungsu. Pada sisi sebelah timur dan barat terdapat tangga, yang

menurut perkiraan aslinya dihiasi stupa, sedangkan pada bagian bawah dihiasi patung

singa dalam posisi duduk. Bangunan ini mempunyai sisi 36 buah dan terdiri dari bagian

kaki I, kaki II, tubuh dan puncak.

sumber: http://perpusnas.go.id

Museum Sang Nila Utama

(41)

Nama “Sang Nila Utama” berasal dari nama seorang pangeran

sriwijaya yang menjadi

raja Bintan dan pendiri kerajaan Singapura pada tahun 1922. Riau dahulunya merupakan

pusat kebudayaan dan pernah berada di puncak kejayaan sebagai kerajaan besar di

Indonesia.

Sampai 2013 Museum Daerah Riau “Sang Nila Utama” memiliki

koleksi sebanyak 4.298

buah. Koleksi yang dipamerkan berjumlah

sekitar 1.500 buah. Koleksi yang menjadi

andalan museum ini adalah batu siput yang

memiliki berat 1 ton ditemukan di Koto

Kampar, Koleksi yang menonjol lainnya ialah

sejarah-sejarah Provinsi Riau, ditampilkan

foto-foto beberapa tempat bersejarah serta

tokoh-tokoh yang memiliki peran dalam

pembangunan provinsi Riau.

Kemudian ada maket dari beberapa situs

bersejarah dan tempat penting di provinsi

Riau, seperti maket istana-istana yang berdiri

di beberapa kabupaten, serta koleksi pertambangan

minyak bumi

Chevron

, karena Provinsi Riau adalah salah satu

Provinsi yang menghasilkan minyak bumi terbesar di Indonesia.Di museum ini juga

terdapat berbagai miniature seperti miniatur rumah melayu dengan bentuk Dapur Bubung

Panjang yang disebut Gajah Menyusu. Kemudian ada miniature candi muara takus,

istana Siak, Mesjid Raya Pulau Penyengat, Istana Pulau penyengat dan lain-lain.

sumber: http://riauberbagi.blogspot.co.id

Taman Wisata Alam Mayang

Referensi

Dokumen terkait

 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 11 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana di Provinsi Jawa Tengah.. Riau, Riau, Banten, DKI). –

Untuk daerah dengan kategori sedang adalah Provinsi DKI Jakarta dan DI Yogyakarta, sedangkan Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten memiliki ketimpangan

DKI Jakarta Jawa Barat Banten Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Kepulauan Riau Jambi Sumatera Selatan Bangka Belitung Bengkulu

Tim Indonesia terdiri dari 15 peserta matematika dan 15 peserta IPA dari 10 provinsi yaitu, Bali, Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,

KALIMANTAN UTARA JAWA BARAT GORONTALO BANTEN KALIMANTAN TIMUR KEPULAUAN RIAU BENGKULU DKI JAKARTA BANGKA BELITUNG DI.. Sebaran Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) Provinsi

5 Bengkulu 6 D.I Yogyakarta 7 DKI Jakarta 8 Gorontalo 9 Jambi 10 Jawa Barat 11 Jawa Tengah 12 Jawa Timur 13 Kalimantan Barat 14 Kalimantan Selatan 15 Kalimantan Tengah 16

Adapun peserta yang kurang lebih berjumlah 24 orang berasal dari 12 propinsi (Sumatera Utara, Kalimantan Barat, DKI Jakarta, Riau, Kalimantan Timur, Papua, Jawa Tengah, DIY, Bali,

pemurnian bijih besi Seluruh provinsi di Indonesia kecuali Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur (tidak termasuk Kabupaten di