• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Teori Permintaan Konsumen dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Teori Permintaan Konsumen dengan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Kata Pengantar

Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat-Nya makalah ekonomi yang kami beri judul “TEORI PERMINTAAN KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN UTILITI” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Setiap orang pasti memerlukan barang atau jasa untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mulai dari kebutuhan primer, sekunder, tersier. Akibat adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, maka terbentuklah suatu tempat yang disebut pasar. Dari hal tersebut, terjadilah sebuah permintaan akan suatu barang yang diminta pada suatu pasar dengan tingkat harga pada tingkat pendapatan dan dalam periode tertentu. Permintaan ini juga bervariasi menurut harga setiap barang yang bervariasi, pendapatan masayarakat, iklim pada suatu daerah yang juga menentukan jenis barang yang dibutuhkan, jumlah penduduk suatu daerah, dan juga kebutuhan yang akan banyak diminta oleh konsumen. Permintaan konsumen juga diimbangi oleh penawaran penjual pada suatu pasar.

Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman mahasiswa lainnya di Universitas Widyatama dalam memahami kondisi pasar, sehingga apa yang diharapkan kita sebagai konsumen dapat bertindak rasional dan ekonomis dalam memutuskan berapa jumlah barang dan jasa yang akan dibeli. Sedangkan tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk menganalisis apa saja pertimbangan-pertimbangan konsumen dalam membelanjakan uang penghasilannya, dan berapa yang akan dibelinya pada berbagai tingkat harga.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya, kami berharap segala kritik dan saran dari Ibu Rini dan teman-teman mahasiswa Universitas Widyatama semua demi terbentuknya makalah yang lebih baik lagi dari ini.

Tak lupa kepada Ibu Rini kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya karena telah memberi tugas ini. Kami sadar Ibu memberikan tugas ini mempunyai tujuan pribadi agar kami lebih memahami teori permintaan konsumen dan dapat bertindak secara rasional dan berpikir ekonomis. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada orang tua dan teman-teman kami yang telah memberi dukungan secara fnansial maupun moral.

(2)

Penyusun

Daftar Isi

Kata Pengantar 1

Daftar Isi 2

BAB I:

PENDAHULUAN

3

1.1

Latar Belakang

3

1.2

Rumusan Masalah 3

1.3

Tujuan Pembahasan 3

BAB II: PEMBAHASAN 4

2.1 Kandungan Analitis Teori Permintaan Konsumen (Tingkah Laku Konsumen) 4

2.2 Pendekatan Teori Permintaan Konsumen 4

2.2.1 Pendekatan Utiliti (Nilai Guna) 4

2.2.2 Pendekatan Teori Perilaku Konsumen 4

2.3 Teori Nilai Guna 5

2.4 Memaksimalkan Nilai Guna 5

2.5 Surplus Konsumen 6

2.5.1 Kesediaan Membayar (willingness to pay) 7 2.5.2 Apa yang Diukur oleh Surplus Konsumen? 8

BAB III: PENUTUP 9

3.1 Kesimpulan 9

3.2Saran 9

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Setiap hari kita melakukan pemilihan atau menentukan skala prioritas karena kebutuhan tak terbatas, sedangkan sumber daya yang tersedia sangat terbatas. Pokok persoalan ekonomi yang dihadapi oleh setiap orang dan setiap keluarga adalah seperti ini: orang ingin hidup layak sebagai manusia dan sebagai warga masyarakat. Untuk itu dibutuhkan bermacam-macam barang dan jasa seperti makanan, pakaian, rumah, obat, sepatu, baju, pengangkutan, dan sebagainya. Untuk dapat membeli semuanya itu diperlukan uang, sebab kita harus membayar harganya. Jadi, seorang konsumen atau suatu keluarga di satu pihak berhadapan dengan kebutuhan-kebutuhan hidup yang harus dipenuhi, dan yang menentukan apa dan berapa yang ingin dibeli. Di lain pihak dihadapkan dengan harga yang harus dibayar serta terbatasnya penghasilan yang membatasi apa dan berapa yang dapat dibeli. Menghadapi persoalan ini, seorang konsumen harus bertindak bijaksana dalam mempergunakan uangnya. Bertindak ekonomis diartikan mempertimbangkan hasil dan pengorbanan.

1.2

Rumusan Masalah

a) Apa saja kandungan analitis teori permintaan konsumen? b) Apa jenis pendekatan teori permintaan konsumen?

c) Apa saja yang termasuk teori nilai guna? d) Bagaimana cara menemukan total kepuasan? e) Apa konsep dari surplus konsumen?

1.3

Tujuan Pembahasan

a) Untuk mengetahui kandungan analitis teori permintaan konsumen. b) Untuk mengetahui jenis pendekatan teori permintaan konsumen. f) Untuk mengetahui apa-apa saja yang termasuk teori nilai guna c) Untuk mengetahui cara menemukan total kepuasan.

(4)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1

Kandungan Analitis Teori Permintaan Konsumen

(Tingkah Laku Konsumen)

Konsumen adalah seseorang yang menggunakan barang atau jasa. Sedangkan Perilaku Konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka. Analisis yang menerangkan perilaku pembeli dalam menggunakan dan membelanjakan pendapatan yang diperolehnya, yaitu :

 Alasan para pembeli / konsumen untuk membeli lebih banyak barang pada harga yang lebih rendah akan mengurangi pembelian pada harga yang tinggi.

 Bagaimana seseorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi dari barang yang akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya.

Analisis seperti itu dinamakan teori tingkah laku konsumen. Sedangkan Nilai guna (utility) adalah kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi barang-barang. Jika kepuasan itu makin tinggi, maka makin tinggi pula nilai gunanya (utility-nya).

2.2

Pendekatan Teori Permintaan Konsumen

2.2.1

Pendekatan Utiliti (Nilai Guna)

Pendekatan Nilai Guna Kardinal, manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif (dapat diukur menggunakan satuan), dengan asumsi:

(5)

Konsumen akan memaksimumkan utilitinya dengan taat kepada kendala anggaran mereka.

Utiliti dapat diukur secara kardinal

Marjinal utiliti dari setiap unit tambahan konsumsi akan selalu menurun.

Contoh pengukuran utiliti sebagai berikut: Seseorang yang mempunyai berat badan 100 kg dikatakan mempunyai berat dua kali lipat dari orang yang berberat badan 50 kg yang maknanya sama dengan Tingkat kepuasan 100 unit berarti dua kali lebih besar dari kepuasan 50 unit.

2.2.2

Pendekatan Teori Perilaku Konsumen

Pendekatan Nilai Guna Ordinal, manfaat atau kenikmatan yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsi barang-barang tidak dikuantifkasi (tidak dapat diukur menggunakan satuan).

2.3

Teori Nilai Guna

Kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi barang semakin tinggi, maka makin tinggi pula nilai gunanya (utility-nya). Terbagi atas :

 Nilai Guna Total (Total Utility/TU) : jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu.

 Nilai Guna Marginal (marginal Utility/MU) : pertambahan/pengurangan kepuasan sebagai akibat dari penambahan/pengurangan penggunaan suatu unit barang tertentu.

 Saturation point (titik jenuh) : sebuah titik dalam kurva TU yang menggambarkan kepuasan maksimum.

Hipotesis utama teori nilai guna yaitu tambahan nilai guna yang akan diperoleh seseorang dari mengkonsumsi sesuatu barang akan menjadi semakin sedikit apabila orang tersebut terus menerus menambah konsumsinya pada barang tersebut. Pada akhirnya tambahan nilai guna akan menjadi negatif yaitu apabila konsumsi atas barang tersebut ditambah satu unit lagi maka total utiliti bahkan menjadi semakin sedikit.

(6)

5 30 2

Biasanya seorang konsumen berusaha memaksimumkan guna/kepuasan total yang diperoleh dari pembelanjaan pendapatannya.

2.4

Memaksimalkan Nilai Guna

Setiap orang akan berusaha untuk memaksimumkan kepuasan yang dapat dinikmatinya. Maksimum utiliti satu barang terjadi ketika tingkat konsumsi dimana total utiliti mencapai nilai tertinggi atas konsumsi satu komoditi. Sedangkan maksimum utiliti lebih dari satu barang terjadi ketika konsumen menggunakan pendapatannya dengan cara sedemikian rupa sehingga kepuasan dari rupiah terakhir yang dibelanjakan pada berbagai komoditi adalah sama. Secara matematika dikatakan seimbang,apabila

Mu

X

(7)

Dan harga dua komoditi tersebut (X dan Y) tersebut dimana PX = Rp 2000 dan PY = Rp 1000. Pendapatan seorang konsumen pada periode tersebut sebesar Rp 12.000,- dan dibelanjakan seluruhnya.

Bagaimana konsumen tersebut membelanjakan uangnya

keseimbangan

Jawab:

- Rp 2000 1  dua unit barang Y - Rp 2000 2  dua unit barang Y

- Rp 2000 3  satu unit barang X 3 unit X dan 6 unit Y 

Max TU = 93

- Rp 2000 4  satu unit barang X - Rp 2000 5  dua unit barang Y - Rp 2000 6  satu unit barang X

2.5 Surplus Konsumen

Surplus konsumen, yaitu kelebihan atau perbedaan antara kepuasan total atau total utility (yang dinilai dengan uang) yang dinikmati konsumen dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu dengan pengorbanan totalnya (yang dinilai dengan uang) untuk memperoleh atau mengkonsumsikan jumlah barang tersebut. Secara grafs sbb:

(8)

Kesediaan Membayar adalah jumlah maksimum yang mau dibayar oleh konsumen untuk memperoleh suatu barang. Sedangkan surplus konsumen (consumer surplus) adalah selisih antara kesediaan konsumen membayar dengan nilai yang sesungguhnya ia bayarkan. Sebagai contoh, umpamakan saja anda memiliki album rekaman pertama Elvis Presley yang sekarang sudah amat langka. Karena anda bukan penggemar berat Elvis, maka anda berniat menjualnya. Untuk memperoleh harga tertinggi, maka ia mengadakan lelang. Ada empat orang penggemar Elvis, mereka adalah Dika, Manda, Cindy dan Gildie. Mereka mau membeli namun dengan dibatasi oleh jumlah maksimum yang mau mereka bayarkan untuk membelinya. Tabel di bawah ini memperlihatkan harga maksimum yang mau mereka bayarkan. Batas maksimal yang mau dibayarkan oleh masing-masing pembeli itulah

Setelah dilakukan tawar menawar, maka album tersebut terjual pada John yang mau membayar $100, namun kenyataannya ia hanya membayar $80 karena penawar yang lain tidak mau membayar lebih dari $80. John memperoleh keuntungan ekstra sebesar $20, dan keuntungan inilah yang disebut sebagai surplus konsumen. Sedangkan tiga penawar yang lain tidak mendapat surplus konsumen karena mereka tidak mendapatkan album dan juga tidak membayar apa-apa.

2.5.2 Apa yang Diukur oleh Surplus Konsumen?

(9)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

(10)

Demikianlah pola kebutuhan, bersama dengan besarnya penghasilan dan tingkat harga, menentukan bagaimana para konsumen membelanjakan uangnya.

3.2 Saran

Berdasarkan isi dari konsep tentang “Teori Permintaan Konsumen” maka kami sarankan bagi para pengusaha, ekonom, mahasiswa, dosen, guru ataupun pemerintah serta khalayak umum untuk mempelajari dan memahami tentang teori permintaan konsumen karena akan banyak manfaatnya dalam membelanjakan sejumlah pendapatan yang kita miliki dengan mencapai nilai kepuasaan yang maksimum sehingga kita akan menjadi konsumen yang cerdas.

Daftar Pustaka

Samuelson dan Nordhaus. (2004).

“Ilmu Makro Ekonmi

. Jakarta: PT. Media Global Edukasi.

Stoner, Alfred dan Douglas C., Hague

“Teori Ekonomi”.

Jakarta: PT. Galia Indonesia

Sukirno, Sadono. (2005).

“Teori Pengantar Mikro Ekonomi”

.

Jakarta: PT. Raja Grafindo.

http://bidarapm.blogspot.co.id/2013/04/makalah-teori-perilaku-konsumen.html | diakses pada

8-11-15

pukul 8:14

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal untuk memperoleh sumber bahan hukum yang akurat dan relevan, maka penyelesaian tulisan diperoleh dari sumber bahan hukum primer dan sumber bahan hukum

Menurut orang tuanya, bagi orang yang tidak mengetahui, pasti mengira bahwa anaknya tidak memiliki kebutuhan khusus dikarenakan gaya komunikasinya yang hanya berbicara secara

Posisi individu atau kelompok dalam kelas atau struktur sosial identik dengan kesempatan yang dimiliki seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya akan barang-barang

mendapatkan tegangan operasi sekunder yang lebih baik (diinginkan) dari tegangan jaringan / primer yang berubah-ubah. Tap changer yang hanya bisa beroperasi untuk